• Tidak ada hasil yang ditemukan

Power Point Struktur Tubuh Hewan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Power Point Struktur Tubuh Hewan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR TUBUH

HEWAN

Indah Cahyani

(1740604004)

Sulastri Handayani

(1740604046)

Lusiana (1740604064)

(2)

Penggolongan Hewan Berdasarkan

Struktur Tubuhnya

Secara bahasa klasifikasi memiliki

arti

mengelompokan

atau

menggolongkan,

jika

diartikan

secara umum klasifikasi adalah

suatu proses yang dilakukan untuk

mengelompokan

benda

yang

(3)

Penggolongan Berdasarkan Ada

Tidaknya Jaringan

Parazoa

Hewan yang tidak memiliki

jaringan sejati, yaitu

hewan-hewan anggota filum porifera

(hewan spons).

Eumetazoa

Hewan yang memiliki jaringan

sejati, yaitu anggota filum

hewan lainnya (Cnidaria,

Ctenophora, Platyhelmminthes,

Nematoda, Annelida, Mollusca,

(4)

Berdasarkan Jaringan Dasar

Penyusun Tubuh Hewan Terbagi

Atas:

Diploblastik

Hewan diploblastik yaitu

kelompok hewan yang

terdiri atas 2 lapisan

jaringan dasar diantaranya

yaitu

lapisan

dalam

(endoderm) dan lapisan

luar

(ectoderm),

contohnya pada porifera.

Triploblastik

Hewan triploblastik yaitu

kelompok

hewan

yang

terdiri atas 3 lapisan tubuh

diantaranya

yaitu

ectoderm,

mesoderm

(lapisan

tengah)

dan

endoderm,

contohnya

Acelomata,

(5)

Penggolongan Hewan Berdasarkan

Sifat Rongga Tubuh

(6)

Berdasarkan rongga tubuhnya,

hewan dibedakan menjadi :

1. Aselomata

Hewan triploblastik bertubuh padat yang tidak memiliki rongga tubuh.

Contoh: Cacing pipih (Platyhelmintes) 1. Aselomata

Hewan triploblastik bertubuh padat yang tidak memiliki rongga tubuh.

Contoh: Cacing pipih (Platyhelmintes)

2. Pseudocoelomata

Hewan yang memiliki rongga semu, karena hanya sebagian saja lapisan tubuhnya

yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh: Nematoda.

2. Pseudocoelomata

Hewan yang memiliki rongga semu, karena hanya sebagian saja lapisan tubuhnya

yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh: Nematoda.

3. Selomata

Hewan tripoblastik yang memiliki rongga tubuh sejati.

Contoh: Annelida. 3. Selomata

Hewan tripoblastik yang memiliki rongga tubuh sejati.

(7)

Berdasarkan Simetris Tubuhnya

Terbagi Menjadi 2 Yaitu:

Simetri

Radial

Simetri

Bilateral

Hewan yang bentuk tubuhnya

simetri radial dapat dibagi menjadi bagian

yang sama jika ditarik bidang melewati garis tengah tubuhnya.

Hewan yang bentuk tubuhnya

simetri bilateral hanya memiliki

satu bidang pembelahan yang

dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang

(8)

Penggolongan Hewan

Berdasarkan Vertebrae

(Tulang Belakang)

Penggolongan Hewan

Berdasarkan Vertebrae

(Tulang Belakang)

Vertebrata

Hewan yang memiliki

tulang belakang

Vertebrata

Hewan yang memiliki

tulang belakang

Invertebrata

Hewan yang tidak memiliki

tulang belakang

Invertebrata

(9)

Vertebrata

Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang

belakang. Tulang belakang adalah tulang yang

beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung

sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat

dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan

susunan saraf pusat.

Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang

belakang. Tulang belakang adalah tulang yang

beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung

sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat

dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan

susunan saraf pusat.

(10)

Ikan (Pisces)

• Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang tinggal di air.

• Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup insang).

• Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.

• Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.

• Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.

• Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.

• Termasuk ke dalam jenis hewan vertebrata berdarah dingin yang tinggal di air.

• Sistem pernapasan berupa insang atau operculum (tutup insang).

• Struktur tubuh terdiri dari kepala, badan, dan ekor.

• Rangka tersusun dari kumpulan tulang sejati.

• Memiliki jantung yang terdiri dari satu serambi dan satu bilik.

• Sisi luar tubuh terrtutup oleh sisik.

Kelas Agnatha

Ikan kelas Agnatha

merupakan ikan

yang tidak memiliki

rahang.

Kelas Agnatha

Ikan kelas Agnatha

merupakan ikan

yang tidak memiliki

rahang.

Kelas Chondrichthyes

Ikan kelas ini memiliki tulang rawan, mulut,

lubang hidung

berbentuk ventral, celah pharyngeal berjumlah

lima buah atau lebih serta jantungnya memiliki satu ventrikel. Kelas Chondrichthyes

Ikan kelas ini memiliki tulang rawan, mulut,

lubang hidung

berbentuk ventral, celah pharyngeal berjumlah

lima buah atau lebih serta jantungnya memiliki satu ventrikel.

Kelas Osteichthyes

Ciri ikan kelas ini antara lain memiliki tulang keras, mulut, lubang hidung ventral,

jantungnya memiliki satu ventrikel dan

celah-celah

pharyngeal tertutup sehingga tidak bisa

(11)

Kelas Agnatha

Kelas Chondrichthyes

(12)

Ampibi (Amphibia)

• Merupakan jenis hewan yang bisa hidup di air dan juga di darat, ataupun daerah dan juga lokasi degnan vegetasi yang lembab.

• Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bisa bernapas dengan aparu – paru dan juga dengan kulit.

• Memiliki jantung yang memiliki tiga ruang, yaitu satu buah bilik dan juga duah buah serambi

• Proses perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur dan melalui proses fertilisasi secara eksternal.

• Merupakan jenis hewan yang bisa hidup di air dan juga di darat, ataupun daerah dan juga lokasi degnan vegetasi yang lembab.

• Memiliki dua sistem pernapasan, yaitu bisa bernapas dengan aparu – paru dan juga dengan kulit.

• Memiliki jantung yang memiliki tiga ruang, yaitu satu buah bilik dan juga duah buah serambi

• Proses perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur dan melalui proses fertilisasi secara eksternal.

Katak dan

Amfibi tidak berkaki

(Apoda)

Amfibi tidak berkaki

(13)

Reptil (Reptilia)

Memiliki kulit yang cenderung kering dan juga bersisik.Sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru. • Merupakan jenis hewan berdarah dingin (porkoliokonal).

Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya.

Merupakan jenis hewan yang bertelur dan juga vivipara

(beranak seperti ular).

Memiliki empat ruang pada jantung, yang masih belum

sempurna seperti kelas mamalia dan juga aves.

Memiliki kulit yang cenderung kering dan juga bersisik.Sistem pernapasan yang menggunakan paru – paru. • Merupakan jenis hewan berdarah dingin (porkoliokonal).

Suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya.

Merupakan jenis hewan yang bertelur dan juga vivipara

(beranak seperti ular).

Memiliki empat ruang pada jantung, yang masih belum

sempurna seperti kelas mamalia dan juga aves.

Chelonia atau Testudines

(Reptilia bercangkang) Chelonia atau

Testudines (Reptilia bercangkang)

Squamata atau Lepidosauria (Reptilia dengan

kulit bersisik) Squamata atau

Lepidosauria (Reptilia dengan

kulit bersisik)

Crocodilia (Bangsa buaya)

(14)

Burung (Aves)

• Tubuh terlindung bulu, anggota gerak berupa sayap dan kaki

• Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.

• Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.

• Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam tubuh).

• Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik, strukturnya sudah lebih sempurna.

• Tubuh terlindung bulu, anggota gerak berupa sayap dan kaki

• Alat penglihatan, pendengaran, dan suara mendekati sempurna.

• Termasuk ke dalah jenis hewan berdarah panas.

• Fertilisasi (pembuahan) tersjadi secara internal (di dalam tubuh).

• Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik, strukturnya sudah lebih sempurna.

Casuariformes (bangsa burung berjalan)

(15)

Casuariiformes (bangsa burung berjalan)

Casuariiformes (bangsa burung berjalan)

Columbiformes Columbiformes

Psittaciformes Psittaciformes

(16)

Hewan Menyusui (Mamalia)

• Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah panas.

• Memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

• Otak berkembang dengan baik dibanding hewan pada

filum-filum lain.

• Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal (di dalam

tubuh).

• Termasuk ke dalam jenis hewan menyusui.

• Melahirkan anaknya (tidak bertelur). • Bernapas menggunakan paru-paru.

• Jantung memiliki empat ruang yang sempurna terdiri dari

dua serambi dan dua bilik.

• Termasuk ke dalam jenis hewan berdarah panas.

• Memiliki kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

• Otak berkembang dengan baik dibanding hewan pada filum-filum lain.

• Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal (di dalam tubuh).

• Termasuk ke dalam jenis hewan menyusui.

• Melahirkan anaknya (tidak bertelur).

• Bernapas menggunakan paru-paru.

(17)

Invertebrata

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

(18)

Filum Protozoa

Merupakan hewan invertebrata yang hidup di dalam

air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau

organisme lain sebagai parasit

Berkembang biak dengan cara membelah diri

Memakan tumbuhan dan juga hewan – hewan kecil

lainnya

Merupakan hewan invertebrata yang hidup di dalam

air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau

organisme lain sebagai parasit

Berkembang biak dengan cara membelah diri

Memakan tumbuhan dan juga hewan – hewan kecil

lainnya

Ordo Ciliata

Ordo Sporozoa

Ordo Rhizopoda

(19)

Ordo Ciliata

Ordo Sporozoa

Ordo Rhizopoda

(20)

Filum Porifera (Hewan Berpori)

Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori.

Tinggal di dalam air ataupun laut.

Dapat berpindah tempat dengan bebas.

Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori.

Berbentuk seperti tumbuhan laut.

Merupakan jenis hewan yang memiliki pori – pori.

Tinggal di dalam air ataupun laut.

Dapat berpindah tempat dengan bebas.

Memiliki bentuk tubuh seperti tabung berpori.

Berbentuk seperti tumbuhan laut.

Ordo

Corcorea

Ordo

Corcorea

Hexactinell

Ordo

ida

Ordo

Hexactinell

ida

Ordo

Demospan

giae

Ordo

Demospan

(21)

Filum Colenterata

Ordo Hydrozoa

Ordo Hydrozoa

• Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun

memiliki sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan.

• Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur). • Tinggal di air laut atau air tawar.

• Mulut dikelilingi tentakel.

• Tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, namun

memiliki sebuah rongga sentral tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan.

• Rangka luar tersusun dari kitin (zat kapur). • Tinggal di air laut atau air tawar.

• Mulut dikelilingi tentakel.

Ordo Anthozoa

Ordo Anthozoa

Ordo Scyphozoa

Ordo Scyphozoa

(22)

Ordo Hydrozoa

Ordo Hydrozoa

Ordo Anthozoa

Ordo Anthozoa

Ordo Scyphozoa

Ordo Scyphozoa

(23)

Filum Playhelminthes (Cacing

Pipih)

Merupakan jenis cacing atau hewan yang pipih.

Mempunyai anatomi tubuh yang bentuknya simetris

bilateral, yang artinya memiliki dua sisi yang simetris.

Memiliki tubuh yang luas, namun tidak tersegemen.

Tidak memilki peredaran darah

Merupakan jenis cacing atau hewan yang pipih.

Mempunyai anatomi tubuh yang bentuknya simetris

bilateral, yang artinya memiliki dua sisi yang simetris.

Memiliki tubuh yang luas, namun tidak tersegemen.

Tidak memilki peredaran darah

Ordo

Turbellaria

Ordo

(24)

Filum Annelida atau Cacing

Gelang

Tubuhnya terdiri dari sederetan segmen.

Setiap segmen mempunyai organ tubuh dan saling

terkoordinasi antara satu segmen dengan segmen

lain.

Sistem peredaran darah dan sistem saraf telah

berkembang dengan baik.

Tubuhnya terdiri dari sederetan segmen.

Setiap segmen mempunyai organ tubuh dan saling

terkoordinasi antara satu segmen dengan segmen

lain.

Sistem peredaran darah dan sistem saraf telah

berkembang dengan baik.

Oligochaeta

(25)

Filum Mollusca (Hewan Lunak)

Merupakan jenis hewan lunak

Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau

mantel yang merupakan sarung pembungkus

bagian-bagian yang lunak.

Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu

hewan yang memiliki sistem reproduksi jantan dan

betina serta memproduksi telur dan sperma.

Mempunyai

sistem

pencernaan

dan

sistem

pernapasan.

Merupakan jenis hewan lunak

Memiliki ciri khusus yaitu adanya cangkang atau

mantel yang merupakan sarung pembungkus

bagian-bagian yang lunak.

Termasuk ke dalam jenis hewan hermaprodit, yaitu

hewan yang memiliki sistem reproduksi jantan dan

betina serta memproduksi telur dan sperma.

Mempunyai

sistem

pencernaan

dan

sistem

pernapasan.

Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata),

Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata),

(26)

Ordo Amphineura

Ordo Amphineura

Ordo Scaphopoda

Ordo Scaphopoda

Ordo Gastropoda

Ordo Gastropoda

Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata),

Ordo Pelecypoda (Lamellibranchiata),

(27)

Filum Echinodermata

• Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri. • Kebanyakan jenis ini hidup di laut.

• Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh melingkar yang sama persis atau simetris.

• Memiliki sistem ameudakral.

• Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya. • Merupakan jenis hewan yang memilki kulit berduri.

• Kebanyakan jenis ini hidup di laut.

• Memiliki bentuk tubuh yang simetris radial, yaitu sisi tubuh melingkar yang sama persis atau simetris.

• Memiliki sistem ameudakral.

• Memiliki ranggka dalam yang terdiri atas kapur dan memiliki banyak duri yang menonjol pada bagian tubuhnya.

Asteriodea atau bintang laut

Asteriodea atau bintang laut

Echinoidea atau landak laut Echinoidea atau landak laut

Ophiuroidea atau bintang ular laut

Ophiuroidea atau bintang ular laut

Holothuroidea atau teripang

Holothuroidea atau teripang

(28)

Asteriodea atau bintang laut

Asteriodea atau bintang laut

Echinoidea atau landak laut Echinoidea atau landak laut

Ophiuroidea atau bintang ular laut

Ophiuroidea atau bintang ular laut

Holothuroidea atau teripang

Holothuroidea atau teripang

(29)

Arthropoda (Hewan

Berbuku-buku)

Berukuran lebih besar diantara filum-filum lainnya.

Bentuk kaki beruas-ruas.

Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak

berwarna.

Pada

proses

pertumbuhannya

mengalami

metamorphosis atau perubahan bentuk.

Berukuran lebih besar diantara filum-filum lainnya.

Bentuk kaki beruas-ruas.

Memiliki peredaran darah, namun darahnya tidak

berwarna.

Pada

proses

pertumbuhannya

mengalami

metamorphosis atau perubahan bentuk.

Ordo Insecta

Ordo Insecta

Ordo Crstacea

Ordo Crstacea

Ordo Arachnoidiae

Ordo Arachnoidiae

(30)

Ordo Insecta

Ordo Insecta

Ordo Crustacea

Ordo Crustacea

Ordo Arachnoidiae

Ordo Arachnoidiae

(31)

Filum Nemathelminthes (Cacing

Gilig)

• Tubuhnya bulat memanjang.

• Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang

disebut pseudosol.

• Tidak mempunyai segmen tubuh.

• Terdapat mulut dan anus.

• Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. • Tubuhnya bulat memanjang.

• Terdapat rongga diantara dinding tubuh dan usus yang

disebut pseudosol.

• Tidak mempunyai segmen tubuh.

• Terdapat mulut dan anus.

• Hidup di tanah, air, tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.

(32)
(33)

TERIMA KASIH

ATAS

Referensi

Dokumen terkait

Sifat ‐ sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain : Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu ‐ batuan dan lapisan cadas, Aerase dan drainase

Persamaan dengan penelitian yang sekarang adalah menggunakan profitabilitas dalam mengukur variabel independennya dan harga saham sebagai.. variabel

• Proses pengambilan data suhu permukaan trafo dengan kamera termal dan data kualitas minyak berdasarkan tes DGA dilakukan pada trafo yang masih bekerja untuk mensuplai daya

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berbagai cultivar rumput gajah yang diberi naungan 50%, memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda beda, namun

Lahan yang sesuai dan tersedia untuk pengembangan komoditas tanaman padi seluas 95.068 ha (20,7 % dari luas kabupaten), untuk komoditas kedelai dan jagung yang berada

Beras jenis ini mempunyai stabilitas dan daya tahan untuk tetap utuh dalam pemanasan yang tinggi, serta mempunyai sifat retrogradasi yang kuat, sehingga setelah dingin pasta

Peraturan daerah sebagai subsistem Perundang undangan nasional. Hal demikian tercermin dalam kemandirian berotonomi, tidak berarti daerah dapat membuat peraturan

kegiatan pembelajaran dimulai. Dengan demikian, kompetensi semata-mata tidak ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, tetapi guru dan peserta didik