• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman Siswa Kelas X Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Islam 2 Durenan Pada Materi Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari Gaya Belajar Siswa - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemahaman Siswa Kelas X Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Islam 2 Durenan Pada Materi Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari Gaya Belajar Siswa - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

105

penelitian mengenai “Pemahaman Siswa Kelas X Jurusan Teknik Sepeda Motor

(TSM) SMK Islam 2 Durenan pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa” adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik bergaya belajar auditorial

Pemahaman peserta didik bergaya belajar auditorial sudah dapat memenuhi pemahaman terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi. Peserta didik dengan gaya belajar ini dalam memahami materi sistem persamaan linear dua variabel adalah dengan mendengarkan penjelasan guru, membaca materi sendiri dengan suara yang lantang. Selain itu peserta didik dengan gaya belajar ini ketika belajar mudah terganggu dengan keributan. Serta peserta didik dengan gaya belajar auditorial ini cenderung menggunakan metode campuran dalam menyelesaikan suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel.

2) Peserta didik bergaya belajar visual

(2)

106

menggunakan bolpoin berwarna, dan sering membaca. Peserta didik dengan gaya belajar ini tidak mudah terganggu dengan keributan ketika belajar. Serta peserta didik dengan gaya belajar visual ini cenderung menggunakan metode campuran dalam menyelesaikan suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel.

3) Peserta didik bergaya belajar kinestetik

Pemahaman peserta didik bergaya belajar kinestetik sudah dapat memenuhi pemahaman terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi. Peserta didik dengan gaya belajar ini dalam memahami materi sistem persamaan linear dua variabel adalah dengan memperhatikan penjelasan guru kemudian mengerjakan soal-soal dengan mandiri. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik cenderung ingin diperhatikan oleh guru, sehingga mereka sering membuat keributan di dalam kelas. Serta peserta didik dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung menggunakan metode campuran dalam menyelesaikan suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel.

B. Saran-saran

Demi kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar dan memingkatkan pemahaman peserta didikdalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka penulis memberi saran sebagai berikut:

1. Kepada Sekolah

(3)

107

pelajaran, terutama matematika, serta sebagai masukan bagi segenap kompenen pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran matematika agar bisa menghasilkan output pendidikan yang berkompeten, dan pemahaman yang mendalam dalam menyelesaikan suatu masalah, dan pada akhirnya mampu memberikan perubahan dengan tindakan yang positif terhadap kemajuan bangsa dan negara.

2. Kepada Guru

Guru dalam proses belajar mengajar di kelas hendaknya mengetahui gaya belajar peserta didik, selain itu guru hendaknya menggunakan berbagai metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, serta disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan gaya belajarnya. Karena dengan pemilihan metode, teknik serta cara mengajar yang berbeda-beda akan membuat peserta didik tidak merasa jenuh dan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Selain itu juga akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajar.

3. Kepada Peserta Didik

Peserta didik hendaknya lebih giat dalam belajar sehingga memperoleh pemahaman matematika yang maksimal, dan lebih banyak membaca buku-buku ilmu pengetahuan di perpustakaan serta disiplin dalam belajar.

4. Kepada Pembaca

(4)

108

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika yang signifikan antara siswa yang belajar dengan gaya belajar auditorial

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyarankan kepada guru dalam pembelajaran matematika untuk siswa yang bergaya kognitif impulsif hendaknya diberi perhatian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak tiga siswa yang diambil dari kelas X MIA 2 yaitu masing-masing satu siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep matematika yang signifikan antara siswa yang belajar dengan gaya belajar auditorial

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Penilaian ini diperoleh setelah siswa melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan Lembar Kegiatan Peserta Didik dan Evaluasi Hasil Belajar yang dikembangkan, dan 2 Data

Menyajikan konsep ke dalam berbagai bentuk representasi matematika ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ - Tabel 2 menunjukkan subjek dengan gaya belajar visual, dan gaya belajar auditorial telah memenuhi tiga

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Mayasari & Habeahan 2021 yaitu terdapat 8 dari 28 peserta didik yang menjawab jawaban dengan tepat pada soal dengan indikator pemahaman konsep