v ABSTRAK
Penelitian ini membahas eksistensi etnik Tionghoa dan adaptasinya terhadap politik asimilasi pemerintah Orde Baru.Etnik Tionghoa dapat diterima di tengah masyarakat Sidikalang yang mayoritas etnik Batak adalah berkat adaptasi yang terus mereka lakukan sejak awal kedatangan sampai masa setelah kemerdekaan.Adaptasi ini sejalan dengan pergantian kekuasaan yang diwarnai dengan dikeluarkannya berbagai macam aturan untuk mengatur kehidupan etnik Tionghoa di seluruh Indonesia khususnya di kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi.
Pembahasan mengenai etnik Tionghoa di Sidikalang cukup luas dan panjang, maka penulis membatasi pembahasan yaitu mulai tahun 1967 dan diakhiri tahun 2000, periode berlakunya politik asimilasi yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia yaitu Soeharto.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, etnik Tionghoa selama berlakunya politik asimilasi mengalami tekanan budaya. bahasa, tulisan, sekolah dan kegiatan perayaan hari besar keagamaan etnik Tionghoa tidak pernah terlihat selama periode ini, semua aktivitas yang berbau Tionghoa dilakukan secara tertutup.