• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relasi Sosial Mahasiswa yang Menggunakan Smartphone (Studi Kasus: Mahasiswa I Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Relasi Sosial Mahasiswa yang Menggunakan Smartphone (Studi Kasus: Mahasiswa I Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Sumatera Utara"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Relasi Sosial

2.1.1 Pengertian Relasi Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dengan suatu proses yang

dinamakan interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial manusia juga akan cenderung

membentuk kelompok-kelompok tertentu demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Interaksi tidak hanya terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain,

tetapi juga bisa terjadi antara satu individu dengan kelompok individu, atau antara

kelompok individu dengan kelompok individu lain.

Sejak manusia lahir dan dibesarkan, ia sudah merupakan bagian dari

kelompok sosial yaitu keluarga. Disamping menjadi anggota keluarga, sebagai

seorang bayi yang lahir disuatu desa atau kota, ia akan menjadi warga salah satu umat

agama; warga suatu suku bangsa atau kelompok etnik dan lain sebagainya.

Hubungan antara sesama disebut relasi atau relation. Relasi sosial juga

disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi (rangkaian tingkah laku) yang

sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial merupakan hubungan timbal

balik antar individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi.

Suatu relasi sosial atau hubungan sosial akan ada jika tiap-tiap orang dapat

meramalkan secara tepat seperti halnya tindakan yang akan datang dari pihak lain

(2)

Merry Richmond Tokoh pekerjaan sosial mengatakan bahwa konsep

mengenai relasi dipandang sebagai konsep yang SENTRAL karena :

a. Praktek pek-sos itu sendiri dilaksanakan melalui relasi

b. Relasi antara peksos dengan kelayan

c. Relasi antara peksos dengan sistem lainnya atau disiplin ilmu lain

d. Semua ahli dalam peksos mempunyai pandangan bahwa tujuan dari peksos

memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian social

e. Melalui relasi peksos bisa mempengaruhi kepribadian seseorang. Melalui

relasi peksos bisa menjajagi dan mengungkapkan masalah masalah kalayan

dan relasi antara kalayan dengan peksos dapat terjadi tukar pikiran dan saling

menyesuaikan diri.

Felix B mengumpamakan relasi sebagai BRIDGE/jembatan artinya yang

dapat menghubungkan anatara lain :

a. Relasi itu sebagai atmosfir.

b. Yang dimaksud atmosfir adalah suasan artinya harus bisa memberikan

suasana dalam hubungan antara peksos dengan kalayan.

c. .Relasi bisa diumpamakan darah dan daging artinya memberikan hidup,

maksudnya hidupnya peksos dengan kelayan bergantung pada relasi.

d. Relasi sebagai open table atau meja terbuka artinya suatu keleluasaan tersedia

untuk diisi dengan relasi.

e. Relasi itu merupakan interplay yaitu saling pertukaran antara peksos dengan

(3)

f. Dalam peksos terjadi saling pertukaran emosional yang sifatnya kooperatif.

emotional cooperatif artinya bekerjasama bukan kepada konflik

g. Relasi memiliki sifat yang dinamik artinya selalu berubah rubah dan

berkembang

Menurut Spradley dan McCurdy, relasi sosial atau hubungan sosial yang terjalin

antara individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan membentuk

suatu pola, pola hubungan ini juga disebut sebagai pola relasi sosial.

Manusia ditakdirkan sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk

sosial.Sebagai makhluk pribadi, manusia berusaha mencukupi semua kebutuhannya

untuk kelangsungan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia tidak

mampu berusaha sendiri, mereka membutuhkan orang lain. Itulah sebabnya manusia

perlu berelasi atau berhubungan dengan orang lain sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial dalam rangka menjalani kehidupannya selalu

melakukan relasi yang melibatkan dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.

Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antar individu, antar kelompok, ataupun antara individu dengan kelompok.

Hubungan sosial atau relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar

individu yang satu dengan individu yang lain, saling mempengaruhi dan didasarkan

pada kesadaran untuk saling menolong. Relasi sosial merupakan proses

mempengaruhi diantara dua orang atau lebih.

Relasi adalah hubungan yang terkait dengan aspek emosianal, pertumbuhan

(4)

berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itulah manusia tumbuh dan

berkembang adalah hasil dari relasi.

2.1.2 Jenis-Jenis Hubungan Sosial

Adapun jenis – jenis hubungan sosial adalah sebagai berikut

A. Akulturasi

Pola akulturasi akan terjadi manakala kedua kelompok ras yang bertemu

mulai berbaur dan berpadu. Misalnya kita melihat bahwa kebudayaan orang

belanda di Indonesia menyerap berbagai unsur kebudayaan Indonesia, seperti

cara berbusana, cara makan, dan gaya berbahasa.

B. Dominasi

Pola ini akan terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain.

Contoh: kedatangan bangsa eropa ke benua asia untuk memperoleh SDA.

Atau kita jumpai dalam pengelompokan, misalnya suatu kelompok etnik

mendominasi kelompok etnik lain,laki-laki mendominasi perempuan, orang

kaya mendominasi orang miskin, dan lain sebagainya.

C. Paternalisme

Suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

Banton mengemukakan bahwa pola ini muncul manakala kelompok

pendatang yang secara politik lebih kuat mendirikan koloni di daerah jajahan.

Dalam pola hubungan ini Banton membedakan tiga macam masyarakat:

masyrakat metropolitan (didaerah asal pendatang), masyarakat kolonial yang

terdiri atas para pendatang serta sebagian dari masyarakat pribumi, dan

(5)

D. Integrasi

Suatu pola hubungan yg mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,

tetapi tidak memberikan perhatian khusus atau makna penting pada perbedaan

ras tersebut.

E. Pluralisme

Suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak

perdata semua warga masyarakat.Akan tetapi pola hubungan itu lebih terfokus

pada kemajemukan kelompok ras daripada pola integrasi.Dalam pola ini

solidaritas dalam masing-masing kelompok ras lebih besar.Barton

berpendapat bahwa suatu pola mempunyai kecenderunagn untuk lebih

berkembang kesuatu arah tertentu.Pola dominasi cenderung mengarah pada

pluralisme, sedangkan pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah

(6)

2.1.3 Unsur-unsur hubungan sosial :

1. Hubungan timbal balik atau saling berinteraksi.

2. Belangsungan di tengah-tengah masyarakat.

3. Ada tujuan tertentu ( yaitu memenuhi kebutuhan hidup ).

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Sosial

2.1.4.1Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial

a.Kondisi geografis

b.Hasrat untuk mempertahankan diri

c.Hasrat atau keinginan untuk berjuang

d.Hasrat untuk memenuhi kebutuhan hidup

e.Hasrat untuk hidup bersama

f.Hasrat untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik

g.Rasa simpati dan hasrat tolong-menolong

2.1.5.2 Faktor Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial

a.Keadaan alam

b.Bencana alam

c.Adanya perbedaan pendapat

(7)

2.2 Mahasiswa

2.2.1 Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas,

institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat

disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit

itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat

administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian

yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus

tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh

mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata,

Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat

memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di

berbagai belahan dunia.

Mahasiswa menurut Knopfemacher [dalam Suwono, 1978] – adalah

merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan

(8)

Sedangkan mahasiswa menurut Sarwono [1978] – adalah setiap orang yang

secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas

usia sekitar 18 – 30 thn. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat

yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga

merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat

yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18

sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa

dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia

mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seorang

peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani

pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi,

institut dan universitas. Sedangkan dalam penelitian ini, subyek yang digunakan ialah

(9)

2.2.2 Karakteristik Perkembangan Mahasiswa

Seperti halnya transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama

yang melibatkan perubahan dan kemungkinan stres, begitu pula masa transisi dari

sekolah menengah atas menuju universitas. Dalam banyak hal, terdapat perubahan

yang sama dalam dua transisi itu. Transisi ini melibatkan gerakan menuju satu

struktur sekolah yang lebih besar dan tidak bersifat pribadi, seperti interaksi dengan

kelompok sebaya dari daerah yang lebih beragam dan peningkatan perhatian pada

prestasi dan penilaiannya (Santrock, 2002: 74)

Perguruan tinggi dapat menjadi masa penemuan intelektual dan pertumbuhan

kepribadian. Mahasiswa berubah saat merespon terhadap kurikulum yang

menawarkan wawasan dan cara berpikir baru seperti; terhadap mahasiswa lain yang

berbeda dalam soal pandangan dan nilai, terhadap kultur mahasiswa yang berbeda

dengan kultur pada umumnya, dan terhadap anggota fakultas yang memberikan

model baru.

Pilihan perguruan tinggi dapat mewakili pengejaran terhadap hasrat yang

menggebu atau awal dari karir masa depan (Papalia dkk, 2008: 672 ). Ciri-ciri

perkembangan remaja lanjut atau remaja akhir (usia 18 sampai 21 tahun) dapat dilihat

dalam tugas-tugas perkembangan yaitu (Gunarsa: 2001: 129-131);

 Menerima keadaan fisiknya; perubahan fisiologis dan organis yang

(10)

akhir sudah lebih tenang. Struktur dan penampilan fisik sudah menetap

dan harus diterima sebagaimana adanya. Kekecewaan karena kondisi

fisik tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi sedikit mulai

menerima keadaannya.

 Memperoleh kebebasan emosional; masa remaja akhir sedang pada

masa proses melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional

dari orang yang dekat dalam hidupnya (orangtua). Kehidupan emosi

yang sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai

terintegrasi dengan fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabil dan lebih

terkendali. Dia mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya

dengan sikap yang sesuai dengan lingkungan dan kebebasan

emosionalnya.

 Mampu bergaul; dia mulai mengembangkan kemampuan mengadakan

hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain yang

berbeda tingkat kematangan sosialnya. Dia mampu menyesuaikan dan

memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam tingkat kematangan

sesuai dengan norma sosial yang ada.

 Menemukan model untuk identifikasi; dalam proses ke arah

kematangan pribadi, tokoh identifikasi sering kali menjadi faktor

penting, tanpa tokoh identifikasi timbul kekaburan akan model yang

ingin ditiru dan memberikan pengarahan bagaimana bertingkah laku

(11)

 Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri; pengertian dan

penilaian yang objektif mengenai keadaan diri sendiri mulai terpupuk.

Kekurangan dan kegagalan yang bersumber pada keadaan kemampuan

tidak lagi mengganggu berfungsinya kepribadian dan menghambat

prestasi yang ingin dicapai.

 Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma; nilai

pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan sesuatu

tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya.

Baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai moral. Nilai

pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum

(positif) yang berlaku dilingkungannya.

 Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan; dunia

remaja mulai ditinggalkan dan dihadapannya terbentang dunia dewasa

yang akan dimasuki. Ketergantungan secara psikis mulai ditinggalkan

dan ia mampu mengurus dan menentukan sendiri. Dapat dikatakan

masa ini ialah masa persiapan ke arah tahapan perkembangan

berikutnya yakni masa dewasa muda. Apabila telah selesai masa

remaja ini, masa selanjutnya ialah jenjang kedewasaan. Sebagai fase

perkembangan, seseorang yang telah memiliki corak dan bentuk

(12)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik mahasiswa ialah

pada penampilan fisik tidak lagi mengganggu aktifitas dikampus, mulai memiliki

intelektualitas yang tinggi dan kecerdasan berpikir yang matang untuk masa

depannya, memiliki kebebasan emosional untuk memiliki pergaulan dan menentukan

kepribadiannya. Mahasiswa juga ingin meningkatkan prestasi dikampus, memiliki

tanggung jawab dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, serta

mulai memikirkan nilai dan norma-norma di lingkungan kampus maupun di

lingkungan masyarakat dimana dia berada.

2.2.3 Peran & Fungsi Mahasiswa

Sebagai mahasiswa berbagai macam label pun disandang, ada beberapa

macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya:

1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena

SDMnya yg banyak

2. Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk

melakukan perubahan

3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.

4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.

5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,contoh

(13)

Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat

penting bagi mahasiwa, yaitu :

Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap

mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut

suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat

menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup

dalam masyarakat.

Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa

juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak

hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi

lingkungan sekitarnya.

Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang

disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status terdisebut-sebut dalam ranah

kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah

bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik

(14)

2.3 Smartphone (Ponsel Pintar)

2.3.1 Pengertian Smartphone (Ponsel Pintar)

Ponsel cerdas (bahasa Inggris: smartphone) adalah telepon genggam yang

mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer.

Belum ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang,

ponsel cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak

sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang

aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang

menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan

membaca buku elektronik (e-book). Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan

komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Pertumbuhan

permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa ke mana-mana membuat kemajuan

besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur

telepon genggam sejak beberapa tahun ini.

Belum ada kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat

telepon menjadi “pintar”, dan pengertian dari ponsel cerdas itu pun berubah

mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS,

"Ponsel cerdas dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara

fundamental, yakni bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan."

Ponsel cerdas kelas atas merupakan ponsel cerdas yang memiliki spesifikasi

perangkat keras yang sangat tinggi. Ponsel ini biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur

unggulan yang membuatnya sangat menonjol dan lengkap dalam pengoperasiannya.

(15)

cerdas kelas atas ini biasanya memiliki desain yang premium. Beberapa vendor

ponsel cerdas yang bermain di level ini di antaranya:

 Apple dengan produk andalannya iPhone

 Samsung dengan jajaran seri ponsel cerdas Galaxy S dan Galaxy Note

 HTC dengan seri HTC One

 LG dengan seri Optimus G dan L9

 Nokia dengan seri Lumia 9XX

 Blackberry dengan seri Qxx

2.3.2 Sejarah Smartphone (Ponsel Pintar)

Ponsel cerdas pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM pada 1992 dan

dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran

komputer di Las Vegas, Nevada. Ponsel cerdas tersebut dipasarkan ke publik pada

tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam,

ponsel cerdas tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat

pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Telepon

canggih tersebut tidak mempunyai tombol-tombol. Melainkan para pengguna

menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari atau membuat

faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik

“prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk

(16)

Nokia Communicator merupakan ponsel cerdas pertama Nokia, dimulai dengan

Nokia 9000, pada tahun 1996. Ponsel cerdas yang serupa dengan komputer tangan

yang unik ini adalah hasil dari usaha penggabungan model PDA buatan Hewlett

Packard yang sukses dan mahal dengan telepon Nokia yang laris pada waktu itu.

Nokia 9210 merupakan komunikator berlayar warna pertama dan juga merupakan

ponsel cerdas sejati yang menggunakan sistem operasi. Komunikator 9500 menjadi

komunikator berkamera dan ber-WiFi pertama. Komunikator 9300 memiliki

perubahan dalam bentuk yang lebih kecil dan komunikator yang terbaru E90

menyertakan GPS. Meskipun Nokia 9210 dapat diargumentasikan sebagai ponsel

cerdas sejati pertama dengan sistem operasi, Nokia tetap menyebutnya sebagai

komunikator.

Pada Oktober 2001, Handspring mengeluarkan ponsel cerdas Palm OS Treo,

dengan papan ketik penuh digabung dengan jelajah jejaring tanpa kabel, surel,

kalender, dan pengatur daftar nama, dengan aplikasi pihak ketiga yang dapat diunduh

atau diselaraskan dengan komputer. Tahun 2002, RIM mengeluakan BlackBerry

pertama yang merupakan ponsel cerdas pertama dengan penggunaan surel nirkabel

yang optimal dan penggunanya telah mencapai 8 juta (sampai Juni 2007), tiga

(17)

Handspring menyajikan ponsel cerdas yang popular dipasaran Amerika dengan

bergabung dengan Palm OS berbasis Visor PDA dengan jaringan telepon GSM,

VisorPhone. Tahun 2002, Handspring menjual ponsel cerdas terintegasi bernama

Treo; perusahaan ini bergabung karena penjualan PDA sudah mulai mati, tetapi

ponsel cerdas Treo secara cepat menjadi populer sebagai telepon berfitur PDA. Pada

tahun yang sama, Microsoft mengumumkan Windows CE komputer kantong OS

dinobatkan sebagai "Microsoft Windows Powered Smartphone 2002".

Pada tahun 2005 Nokia menerbitkan seri-N ponsel cerdas 3G yang dijual bukan

sebagai telepon genggam tetapi sebagai komputer multimedia. Android, OS untuk

ponsel cerdas keluaran tahun 2008. Android didukung oleh Google, bersama

pengusaha piranti keras dan lunak yang terkemuka lainnya seperti Intel, HTC, ARM,

Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance.

Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC Dream, merk

keluaran dari T-Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar sentuh secara utuh,

papan ketik QWERTY, dan bola jalur untuk menavigasikan halaman web. Piranti

lunak cocok dengan aplikasi Google, seperti Maps, Calendar, dan Gmail, juga

Google's Chrome Lite. Aplikasi pihak ketiga juga tersedia lewat Android Market, ada

(18)

Pada Juli 2008 Apple memperkenalkan App Store dengan aplikasi gratis dan

dengan biaya. App store dapat menyampaikan aplikasi ponsel cerdas yang

dikembangkan oleh pihak ketiga langsung dari iPhone atau iPod Touch dengan WiFi

atau jaringan selular tanpa menggunakan komputer untuk mengunduh. App Store

telah menjadi suatu kesuksesan bagi Apple dan pada Juni 2009 terdapat lebih dari

50,000 aplikasi yang ada. App store menembus satu juta unduh aplikasi pada 23 April

2009.

Mengikuti popularitas App Store dari Apple, banyak yang membuat toko

aplikasinya sendiri. Palm, Microsoft dan Nokia telah mengumumkan toko aplikasi

yang mirip milik Apple. RIM juga baru-baru ini membuat toko aplikasinya yaitu

(19)

2.3.3 Dampak Penggunaan Smartphone (Ponsel Pintar)

Penggunaan smartphone dapat membawa dampak tertentu. Dampak- dampak

tertentu dibagi pada aspek psikologis, sosial, keuangan, dan kesehatan atau

keselamatan jiwa seseorang. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah pada aspek

psikologis dan sosial.

1. Aspek Psikologis

Banyaknya pesan melalui SMS yang berisi ajakan-ajakan bersifat rasisme dapat

mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Contohnya yang marak ditemukan

adalah pesan yang berisi pemboikotan barang produksi Amerika. Selain itu juga

terdapat peredaran pesan teks, gambar, maupun video yang bersifat pornografi.

Mudahnya askes keluar-masuk pesan tersebut melalui ponsel membawa dampak

negatif, terutama untuk generasi muda sekarang ini.

2. Aspek Sosial

Salah satu hal yang sering terjadi adalah tindakan seseorang yang membiarkan

ponsel miliknya tetap dalam keadaan hidup atau aktif sehingga mengeluarkan bunyi

yang nyaring. Hal ini jelas mengganggu konsentrasi serta mengejutkan orang-orang

disekitarnya. Seperti ketika sedang rapat bisnis, dirumah sakit, sedang

ditempat-tempat ibadah, dan lain-lain. Selain penggunaan ponsel sebagai media komunikasi

(20)

langsung (tatap muka). Sering terjadi kesalahpahaman dalam pemaknaan pesan

melalui komunikasi secara tidak langsung.

Menurut http://www.plimbi.com/article/143502/dampak-negatif-smartphone

yang diakses pada 30 Januari 2016, dikatakan bahwa smartphone, perangkat yang di

anggap sebagai pengganti komputer untuk kita. Sederhana, tidak merepotkan dan

fungsinya yang sangat banyak. Dan semakin ke sini, semakin canggih saja. Bila

dahulu spesifikasinya terbatas, sekarang malah melewati spesifikasi komputer. Bila

dahulu hanya memperkuat pada sisi jaringa internet maka saat ini hampir semua

kemampuan komputer bisa dilakukannya misalnya, game, editing gambar dan video,

office dan lain-lain.

Sepertinya perusahaan-perusahaan telekomunikasi ingin menerapkan

benar-benar istilah “komputer di genggaman kita”. Orang-orang sangat ramai

membicarakan smartphone, membandingkan teknologinya, update tentang

smartphone atau di Eropa di sebut sebagai gee. Membuat smartphone menjadi

wacana yang sangat hangat.

Tetapi kita juga harus tau, teknologi tidak hanya membawa dampak posistif

saja. Dampak negatif smartphone juga terus terjadi pada manusia. Manusia terbawa

akan determinasi teknologi hingga merusak kehidupannya sendiri. Mungkin yang

paling menonjol adalah mengabaikan sekitar. Bayangkan, Anda berwisat ke suatu

(21)

lebih parah lagi, ketika berbicara dengan orang Anda malah sibuk chatting dengan

orang lain (terlalu).

Mungkin bagi beberapa orang belum terasa dampak negates smartphone ini

tetapi, smartphone memiliki kapasitas dan kemampuan untuk merusak hidup Anda

nantinya bila Anda tidak bisa mengendalikan diri. Setiap hari, hampir ada fitur

handphone dan handphone yang baru. Dan itu dibeli oleh orang-orang walau

perbedaannya hanya sedikit. Ini membuat indikasi bahwa setiap hari ada pengguna

smartphone baru.

Ini berita yang sangat bagus untuk perusahaan-perusahaan seperti Apple,

Google, Samsung, HTC dan perusahaan yang berhubungan lainnya. Tetapi, itu

mungkin tidak begitu baik untuk umat manusia secara keseluruhan atau pengguna

personal. Berikut dampak negatif smartphone tersebut:

1. Menghancurkan hubungan pertemanan

Smartphone Anda memiliki kemampuan untuk menghubungkan Anda ke

seluruh dunia melalui email, pesan, jejarign sosial, dan situs. Tetapi, dia juga

bisa memutuskan hubungan Anda dengan orang di sekeliling Anda. Istilah

yang sering digunakan orang-orang adalah Phubbing (phone snubbing). Ini

adalah masalah yang serius. Sepasang kekasih yang memilih menghabiskan

waktu mereka menatap layar smartphone daripada saling berinteraksi.

(22)

kepada orang baru, ini juga akan berimbas ke orang dekat sekeliling

Anda. Saran: komunikasi tatap muka adalah yang apling efektif. Bilapun

terpakssa, Anda harus tau bahwa smartphone bergerak di dunia maya dan

Anda di dunia nyata.

2. Gila Mengabadikan Kejadian

Ada sisi yang menguntungkan dari kegilaan memoto atau merekam, bagi

pengguna smartphone. Tidak jarang, rekaman amatir pengguna smartphone

bisa menjadi bukti beberapa kasus seperti pengeboman, pembunuhan,

kecelakan dan lain sebagainya. Sayangnya kegilaan mengabadikan itu

terkadang berlebihan, sampai-sampai hal yang tidak perlu diabadikan pun

tetap di rekam atau di foto, di share jejaring sosial. Lebih parahnya, bila ada

kejadian yang seharusnya si perekam mampu menolong korban tetapi dia

memilih untuk merekam terus. Ini sesuatu hal yang sangat tidak manusiawi

tetapi, itu memang terjadi.

Selfie - Sebuah Fenomena yang menjamur akibat munculnya Smartphone

(23)

3. Mendominasi waktu Luang Anda

Smartphone merupakan gadget yang sangat serbaguna, menawarkan

kesempatan tak terbatas untuk menghabiskan waktu luang Anda, produktif

atau tidak. Sebenarnya ini adalah pilihan, tetapi pilihlah dengan bijaksana.

Misalnya, Apakah bermain Angry Bird lebih baik daripada membaca buku?

Apakah curhat di Facebook atau Twitter lebih baik daripada makan di tempat

yang unik? Berselancar berjam-jam tanpa arah dibanding dengan belajar

bahasa Inggris atas bahasa asing lainnya. Memang pilihan pertama

menyenangkan tetapi kurang produktif.

4. Sharing yang berlebihan

Sebenarnya ini tidak berasal dari smartphone, ini bermula ketika maraknya

jejaring sosial. Saat ini, menggunakan jejaring sosial dengan nyaman bisa

melalui smartphone. Ini mempermudah semua dan mendorong orang-orang

untuk men-share apa saja dan kapan saja. Mungkin Anda bisa lihat

bagaimana teman-teman jejaring sosial Anda meng-update status yang sama

sekali tidak penting untuk diketahui orang. Yang lebih parahnya, foto, video,

teks, berita dan lain-lain di share secara berlebihan dan memenuhi dinding

akun Anda. Malah terkadang terlintas kalau orang-orang yang sharing

berlebihan kurang mendapat perhatian baik dari keluarga atau dari

(24)

update status tiap 30 detik atau bahkan kurang karena saat ini dipermudah

dengan smartphone.

5. Sulit melepaskan diri

Dahulu kehidupan digital dipegang oleh komputer. Dunia maya juga masih di

kuasai komputer. Saat itu, bila Anda meninggalka rumah, kantor atau dimanapun

Anda mengakses komputer maka selamat tinggal juga dengan dunia maya.

Mungkin terbantu dengan laptop yang memang memiliki sisi mobile. Tetapi,

laptop tetap saja ada akhirnya. Tentu ada saatnya laptop kita tutup (off) dan

berkegiatan yang lain. Tidak dengan smartphone. Kapanpun, dimanapun asal

masih memiliki jaringan internet maka Anda bisa langsung masuk ke dunia

maya. Anda langsung bisa dengan sekejap membaca email masuk, menjawab

komentar orang di website pribadi Anda. Ini yang membuat orang-orang sulit

terlepas dari smartphone. Sepertinya, sebagian hidupnya sudah ada di sana. Saran

Paseban, matikan semua perangkat Anda dan menyatulah dengan alam agar

menemukan rasa yang baru dari hidup.

6. Mengandalkan Teknologi

Teknologi terus meningkat tetapi, ada bahanya bagi kita dengan membiarkan

teknologi melakukan segala hal untuk kita. In bisa berimbas kita lupa cara

melakukan tugas yang paling dasar untuk diri kita sendiri. Smartphone bisa

digunakan untuk memperhitungkan rencana perjalanan Anda, membenahi

(25)

yang bisa kita lakukan sendiri tetapi dengan kemanjaan yang diberikan oleh

teknologi smartphone Anda lama kelamaan Anda lupa caranya. Ini perlu

diperhatikan karena bersangkutan dengan ras manusia. Kita mentransfer

budaya dan kebiasaan kita ke generasi berikutnya. Bila pada generasi anda

bangun harus menggunakan alarm, memperbaiki kelasalan pengetikan

menggunakan aplikasi maka kemungkinan besar generasi berikutnya tidak

(26)

1. Hubungan Timbal Balik atau Saling Berinteraksi 2. Dilakukan antar manusia dalam bentuk individu

dan kelompok

3. Berlangsung di tengah-tengah masyarakat

4. Ada Tujuan tertentu (yaitu memenuhi kebutuhan hidup)

2.6 Kerangka Pemikiran

Penggunaan smartphone yang berlebihan menjadi salah satu masalah sosial

saat ini, dimana para pengguna smartphonemenjadi “sibuk” dengan dunianya sendiri.

Para peminat smartphone saat ini tidak begitu memperdulikan tujuan utama sebuah

ponsel, yaitu, komunikasi. Banyak dari pengguna smartphone saat ini mengabaikan

orang-orang disekitar mereka karena sibuk dengan smartphone miliknya.

BAGAN ALUR PEMIKIRAN

Ilmu Kesejahteraan Sosial,

Universitas Sumatera Utara

Relasi Sosial Mahasiswa

yang Menggunakan

Smartphone

(27)

2.7 Definisi Konsep

Definisi konsep adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna,

suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara

seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui

pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat

konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian

yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis

sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian

tertentu (www.laodesyamri.net diakses pada 28 September 2015).

Konsep penelitian bertujuan untuk merumuskan istilah dan mendefinisikan

istilah-istilah yang digunakan secara mendasar agar tercipta suatu persamaan persepsi

dan tidak muncul salah pengertian pemakaian istilah yang dapat mengaburkan tujuan

penelitian.

Untuk memperjelas penelitian ini, maka peneliti membatasi konsep-konsep

yang digunakan sebagai berikut :

a) Hubungan sosial atau relasi sosial merupakan hubungan timbal balik

antar individu yang satu dengan individu yang lain, saling

mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong.

b) Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di

universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid

(28)

2.8 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional

merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan

informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran

terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia

dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau

diperlukan pengukuran yang baru.

Adapun yang menjadi definisi operasional ataupun indikator dalam penelitian

ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan/ relasi sosial, yang terdiri dari

faktor pendorong terjadinya hubungan sosial, maupun faktor penghambat suatu

hubungan sosial, yaitu :

 Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial

3 Kondisi geografis

4 Hasrat untuk mempertahankan diri

5 Hasrat atau keinginan untuk berjuang

6 Hasrat untuk memenuhi kebutuhan hidup

7 Hasrat untuk hidup bersama

8 Hasrat untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik

(29)

 Faktor Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial

1 Keadaan alam

2 Bencana alam

3 Adanya perbedaan pendapat

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Dadu Digital dapat membantu khususnya pada permainan sederhana yang telah banyak ditinggalkan akan tetapi dengan alat bantu Dadu Digital ini diharapkan para pengguna alat

Pembangunan dipimpin oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Prov. Ekonomi Bappeda Prov. SKPD Lingkup Bid. Ekonomi dan Bidang Pembiyaan Pemb. nara sumber). Asisten

Berdasarkan Pembukaan Dokumen Penawaran dan Evaluasi Penawaran Pembangunan Gedung Laboratorium MAN Sumberoto Kabupaten Malang, dengan ini kami undang Saudara untuk

Poleang Barat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penilai dan Tim Penaksir Harga

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian dua lubang dan tiga lubang pada ujung cetak tersebut dapat mereduksi faktor konsentrasi tegangan dengan

[r]

Rubber plantations in the ecosystem of Dangku Meranti have evolved and cultured together with the community to form a long-standing economic bond and as a daily custom for