• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hepatitis B Dan Imunisasi Hepatitis B Serta Jadwal Pemberian Vaksinasinya Pada Bayi Di Puskesmas Padang Bulan, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hepatitis B Dan Imunisasi Hepatitis B Serta Jadwal Pemberian Vaksinasinya Pada Bayi Di Puskesmas Padang Bulan, Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Imunisasi merupakan pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang sebagai usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Tujuan pemberian imunisasi adalah supaya dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan anak lebih rentan terhadap penyakit. Pemberian imunisasi pada bayi lebih banyak manfaatnya daripada kerugian (Hidayat, 2008).

World Health Organization (WHO) dan UNICEF mencanangkan GIVS (Global Immunization Vision and Strategy) yaitu rancangan kerja 10 tahun untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Sasaran GIVS hingga tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan imunisasi negara sekurang kurangnya 90% cakupan imunisasi nasional dan sekurang-kurangnya 80% cakupan imunisasi dalam setiap distrik atau daerah administratif untuk mengetahui pemerataan penyebaran imunisasi pada semua anak. Selain itu, telah dilakukan akselerasi program imunisasi Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional (GAIN-UCI) pada tahun 2010 untuk mencapai 100% Universal Child Immunization (UCI) di desa/kelurahan pada tahun 2014 yang membawa maksud bahwa 100% desa/kelurahan di Indonesia telah mencapai tahap UCI yaitu 80% atau lebih, bayi sampai dengan usia 1 tahun di desa/kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap (Kemenkes RI, 2009).

(2)

17

B untuk semua bayi (Universal Chilhood Immunization Against Hepatitis B) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit virus Hepatitis B (VHB) ini. Jadi, pemerintah Indonesia memasukkan program imunisasi Hepatitis B ke dalam program imunisasi rutin secara nasional sejak tahun 1997 sebagai implementasinya. Dan diharapkan pada tahun 2015, Hepatitis B bisa dibanteras dan bukan lagi persoalan kesehatan masyarakat lagi (WHO, 2009).

Menurut RISKESDAS (2013), prevalensi Hepatitis pada tahun 2013 adalah 1,2 persen, dimana dua kali lebih tinggi dibandingkan 2007 dan didapatkan jenis hepatitis yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah Hepatitis B (21,8 %) dan Hepatitis A (19,3 %). Jumlah pasien hepatitis B yang dirawat jalan dan dirawat inap paling tinggi dari golongan usia 15 – 44 tahun (50,54 %) menurut hasil penelitian Muchlastringsih (2005). Infeksi virus hepatitis B (VHB) ini hampir 50 – 100 kali lebih infeksius dibandingkan virus HIV (UNICEF, 2009).

Berdasarkan laporan dari Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI (2014), sejumlah dua milyar orang di dunia telah terinfeksi VHB dan sekitar 240 juta orang di antaranya merupakan pengidap Hepatitis B kronik. Negara Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. Laporan dari Depkes RI (2012) menyatakan bahawa sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun akibat infeksi VHB.

(3)

18

diakibatkan infeksi VHB kronis pada tahun 2002 (UNICEF, 2009). Dianggarkan saat ini di seluruh dunia, terdapat 360 juta penderita kronis VHB dan beresiko pada kematian akibat sirosis hati dan hepatokarsinoma (WHO, 2009).

Berdasarkan suatu penelitian yang telah dijalankan oleh Riskesdas pada tahun 2013, diperhatikan terdapat kecendurangan bahawa semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin tinggi cakupan imunisasi. Jadi, ibu berperan penting dalam kelengkapan status kelengkapan imunisasi anak karena merekalah yang paling dekat dengan anak mereka. Banyak faktor yang menyebabkan ibu yang memiliki bayi atau balita tidak mengimunisasikan bayi atau balitanya, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan atau pemahaman ibu mengenai pentingnya imunisasi. Pada dasarnya pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pengalaman, pekerjaan dan intelegensia. Oleh karena itu secara tidak langsung faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang terhadap suatu informasi (Wibowo, 2009).

Jadi, untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang Hepatitis B dan imunisasi Hepatitis B serta kelengkapan vaksinasinya pada bayi, maka penulis tertarik dalam menulis Karya Tulis Ilmiah berjudul ‘Tingkat pengetahuan ibu tentang Hepatitis B dan imunisasi Hepatitis B serta jadwal pemberian vaksinasinya pada bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan.’

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian evaluatif untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu ‘bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu tentang Hepatitis B dan imunisasi Hepatitis B serta jadwal pemberian vaksinasinya pada bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan?’

(4)

19

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang Hepatitis B dan imunisasi Hepatitis B serta jadwal pemberian vaksinasinya pada bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apakah ibu memahami tentang Hepatitis B. 2. Untuk mengetahui ibu memahami tentang imunisasi Hepatitis B.

3. Untuk mengetahui apakah ibu memahami waktu prosedur vaksinasi Hepatitis B. 4. Untuk melihat apakah ibu melengkapkan vaksinasi Hepatitis B pada bayi

mereka.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat kepada penulis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu mengenai tingkat pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B dan kepentingan melengkapkan imunisasi hepatitis B pada anak .

2. Peneliti dapat meningkatkan kemampuan di bidang penelitian serta melatih kemampuan analisis dan kemampuan membuat karya tulis ilmiah.

1.4.2 Manfaat pada masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu agar lebih mengutamakan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayinya.

1.4.3 Manfaat pada Puskesmas

Untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap pasien, khususnya pendidikan kesehatan tentang imunisasi.

1.4.4 Manfaat pada Institusi

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, the topic chosen will explore the racial prejudice that triggered by the Whites’ view toward Blacks on the rise of Jim Crow Law practices in South America society which

penelitian ini di tarik kesimpulan bahwa dari uji parsial ( uji T) di peroleh hasil bahwa faktor sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dipersepsikan

Penelitian dilakukan pada bank syariah yang merupakan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Penelitian ini dibatasi untuk menganalisis Pengaruh Resiko Kredit,

Lanyer, too, genders Christ by making him, in contrast to both Constable and Donne, specifically the bridegroom of women: of "all vertuous Ladies in generall" (1.9), of

PERL INDUSGAN HUKOM I’BHEADAP PIHAK IANG BEBITIKAD B A IK ..... Apa yang pada

Latihan ini harus dibarengi pula dengan penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang berlandaskan pada

Damata Arta Nugraha Lamongan sebagai salah satu bank yang sampai sekarang masih eksis di dunia perbankan Indonesia perlu melakukan penyesuaian diri dan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mapane tentang kejadian hipertensi dalam kehamilan terdapat pada ibu hamil yang mempunyai