• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Rangsang Termis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Rangsang Termis."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) dan EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO

(Andrographis paniculata Nees) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIS

Ardelia Emily, 2015. Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS., AFK

Ketidaknyamanan rasa nyeri membuat orang mencari pengobatan dengan mengonsumsi obat analgesik, namun, obat-obatan tersebut memiliki beberapa efek samping sehingga dicari pengobatan alternatif yang relatif aman dan efek samping minimal. Tanaman obat yang telah digunakan sebagai analgesik adalah buah mengkudu dan daun sambiloto.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgesik ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) dan ekstrak etanol daun sambiloto (EEDS) dalam penggunaan tunggal dan kombinasi.

Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan dengan metode induksi nyeri dengan rangsang termik. 28 ekor mencit Swiss Webster jantan dibagi dalam tujuh kelompok (n=4). Kelompok I diberi EEBM 3 g/kgBB, kelompok II diberi EEDS 3 g/kgBB, kelompok III, IV, V diberi kombinasi EEBM dan EEDS dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1. Kelompok kontrol negatif diberi CMC 1% dan kelompok pembanding diberi asam mefenamat dengan dosis 195 mg/kgBB. Data yang diukur adalah waktu reaksi timbulnya respon mencit mengangkat atau menjilat kaki depan atau meloncat pertama kali muncul. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α=0,05.

Hasil penelitian, semua kelompok perlakuan bahan uji berbeda sangat signifikan dengan kelompok kontrol negatif (p=0,000). Kombinasi EEBM dan EEDS menunjukkan perbedaan tidak signifikan dengan penggunaan EEBM tunggal. Kombinasi EEBM:EEDS 1:1 dam 2:1 berbeda signifikan dibandingkan penggunaan EEDS tunggal (p<0,05).

Simpulan, ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun sambiloto memiliki efek analgesik. Kombinasi EEBM dan EEDS memiliki kekuatan analgesik setara dengan penggunaan tunggal EEBM. Sedangkan kombinasi EEBM dan EEDS memiliki kekuatan analgesik lebih kuat dibandingkan penggunaan EEDS tunggal.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE ANALGESIC EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF NONI (Morinda citrifolia Linn) AND ETHANOL EXTRACT OF GREEN CHIRETTA (Andrographis paniculata Nees) ON MALE SWISS WEBSTER

MICE INDUCED WITH THERMAL STIMULI

Ardelia Emily, 2015. Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K)

Tutor II : Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS., AFK

Discomfort caused by pain make people seek treatment by taking analgesic drugs, but these drugs have some side effects. Therefore, people need an alternative treatments which are relatively safe and have minimal side effects. Medicinal plants which have been used as analgesic are noni fruit and green chiretta.

The purpose of this experiment was to determine the analgesic effect of ethanol extract of noni and ethanol extract of green chiretta in the use of single and combination doses.

This was a real experiment laboratory using completely randomized design (CRD). The analgesic experiment used thermal induced pain. 28 male Swiss Webster mice were divided into seven groups (n=4). The first group was given noni extract 3g/kgBW, group II was given green chiretta extract 3 g/kgBW, group III, IV, V were respectively given combination of noni and green chiretta extract of 1:1, 1:2, and 2:1. The negative control group was given CMC 1% and the comparison group was given mefenamic acid 195 mg/kgBW. The data measured was the reaction time of the response first appeared, such as the front leg lifting, licking the paw, or jumping. Data was analyzed using one-way ANOVA, followed by post hoc test Tukey HSD. (α=0.05).

The results of this experiment, all treatment groups significantly different from negatif control group (p=0.000). Combination of noni and green chiretta showed no significant differences with single dose of noni. Combination of noni:green chiretta were significantly different to single green chiretta (p<0.05).

The conclusion was the ethanol extract of noni and ethanol extract of green chiretta had analgesic effect. Combination of noni and green chiretta had analgesic effect equivalent to the single dose of noni, but the combination had stronger analgesic effect than the single dose of green chiretta.

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 3

1.4Manfaat karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Klasifikasi Nyeri ... 6

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Rangsangan Nyeri ... 11

2.1.5 Patofisiologi Nyeri ... 12

2.1.6 Mediator Inflamasi yang Berperan dalam Terjadinya Nyeri ... 13

2.1.7 Jaras Somatosensori ... 15

2.1.8 Sistem Penekanan Rasa Nyeri (Analgesia) dalam Otak dan Medulla Spinalis ... 20

2.1.9 Sensasi Suhu ... 22

2.2 Analgetika ... 23

2.2.1 Analgesik Opioid ... 23

2.2.1.1 Klasifikasi Obat Golongan Opioid... 24

2.2.2 Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)... 25

2.2.2.1 Mekanisme Kerja OAINS ... 25

2.2.2.2 Efek Samping OAINS... 27

2.2.3 Asam Mefenamat ... 28

2.3 Mengkudu ... 29

2.3.1 Taksonomi ... 29

2.3.2 Morfologi Mengkudu ... 29

2.3.3 Kandungan Mengkudu ... 30

2.3.4 Manfaat Mengkudu ... 31

2.3.5 Mengkudu Sebagai Analgesik ... 33

2.4 Sambiloto ... 34

2.4.1 Taksonomi ... 34

2.4.2 Morfologi Sambiloto ... 34

2.4.3 Kandungan Sambiloto ... 35

2.4.4 Manfaat Sambiloto ... 36

2.4.5 Sambiloto Sebagai Analgesik ... 38

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat ... 39

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.3 Persiapan Penelitian ... 40

3.3.1 Hewan Coba ... 40

3.3.2 Persiapan Bahan Uji ... 40

3.4 Metode Penelitian... 41

3.4.1 Metode Penarikan Sampel... 41

3.4.2 Variabel Penelitian ... 42

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 42

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.4.3 Prosedur Kerja ... 43

3.4.4 Data yang Diukur ... 44

3.4.5 Metode Analisis ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2 Pembahasan ... 47

4.3 Uji Hipotesis ... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 58

ASPEK ETIK PENELITIAN ... 68

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Serabut Saraf ... 10

Tabel 4.1 Rerata Waktu Reaksi Sebelum Perlakuan ... 45

Tabel 4.2 Rerata Waktu Reaksi Total Setelah Perlakuan Selama Pengamatan 60 Menit ... 46

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Produksi Metabolit Asam Arakidonat dalam Inflamasi ... 13

Gambar 2.2 Transmisi Signal Nyeri Cepat dan Nyeri Lambat Melalui Medulla Spinalis Menuju ke Otak ... 18

Gambar 2.3 Transmisi Signal Nyeri Cepat dan Nyeri Lambat dalam Batang Otak, Talamus, dan Korteks Serebri ... 19

Gambar 2.4 Jaras Anterolateral ... 20

Gambar 2.5 Sistem Penekanan Rasa Nyeri di Otak dan Medulla Spinalis ... 21

Gambar 2.6 Reseptor Suhu dan Rentang Suhunya ... 23

Gambar 2.7 Tempat Kerja Obat Antiinflamasi Nonsteroid ... 26

Gambar 2.8 Tanaman Mengkudu ... 30

Gambar 2.9 Buah Mengkudu ... 30

(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Diagram Perbedaan Rerata Waktu Reaksi Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 47

(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Tabel Pengamatan Waktu Reaksi Secara Keseluruhan

Selama 90 Menit ... 58

LAMPIRAN 2 Uji Homogenitas Data Sebelum Perlakuan ... 59

LAMPIRAN 3Hasil Analisis ANAVA Setelah Perlakuan ... 60

LAMPIRAN 4 Cara Pembuatan Ekstrak ... 64

LAMPIRAN 5 Konversi Dosis ... 65

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Nyeri menjadi masalah umum yang sering dikeluhkan masyarakat. Secara global, diperkirakan 1 dari 5 orang dewasa menderita nyeri dan 1 dari 10 orang dewasa didiagnosis nyeri kronis setiap tahun (Goldberg & McGee, 2011). Hasil penelitian PERDOSSI tahun 2002 pada 14 rumah sakit pendidikan di Indonseia, jumlah penderita nyeri adalah sebanyak 4.456 orang yang merupakan 25% dari total kunjungan, dan menurut Rikerdas tahun 2007, prevalensi nyeri di Kalimantan Selatan adalah 35,8% dan di Banjarmasin didapatkan sebanyak 30% (Widasari, Bakhriansyah, & Istiana, 2014). Menurut Australian Bureau of Statistics National Health Survey, kemungkinan seseorang mengalami nyeri

meningkat seiring dengan bertambahnya usia baik pada pria maupun wanita. Orang berusia 45 tahun ke atas dua kali lebih berisiko mengalami nyeri dan prevalensi tertinggi kejadian nyeri dialami oleh orang yang berusia 75 tahun ke atas. Angka kejadian nyeri dilaporkan lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki (Australian Bureau of Statistics, 2008).

The International Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri

sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Rasa nyeri merupakan salah satu mekanisme adaptif dan protektif tubuh yang paling penting. Berbagai definisi menjelaskan bahwa nyeri adalah fenomena yang kompleks dan tidak dapat dikarakteristikan hanya sebagai respon terhadap cedera (McCance & Hueter, 2010).

(12)

2 Universitas Kristen Maranatha membuat orang mencari pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut salah satunya dengan mengonsumsi obat-obatan analgesik.

Obat-obatan analgesik seperti asam mefenamat, parasetamol, dan aspirin diperjualbelikan secara bebas di masyarakat, namun banyak orang yang tidak mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan, antara lain iritasi lambung, nefrotoksisitas, dan hepatotoksisitas (Katzung, 2012). Oleh karena itu, diperlukan pengobatan alternatif untuk mengatasi rasa nyeri yang relatif aman dan efek samping yang minimal, yaitu dengan menggunakan obat herbal (herbal medicine). Beberapa tanaman obat sudah digunakan secara empiris oleh masyarakat dan sudah ada yang diteliti kandungan serta khasiatnya, antara lain buah mengkudu dan sambiloto yang memiliki efek analgesik. Berdasarkan penelitian sebelumnya buah mengkudu mengandung senyawa polifenol seperti golongan kumarin, flavonoid dan asam fenolat, dan iridoid (asperlusida, asam aspperlusidat, dan

asam deasetilasperulosida) yang memiliki efek analgesik (Widasari,

Bakhriansyah, & Istiana, 2014) dan sambiloto mengandung zat aktif terutama andrographolide yang memiliki efek analgesik (Dutta, 2014).

Dalam kesempatan ini, peneliti tertarik meneliti efek analgesik ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol sambiloto baik dalam penggunaan tunggal maupun kombinasi.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) memiliki

efek analgesik.

Apakah ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees)

memiliki efek analgesik.

 Apakah kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun

(13)

3 Universitas Kristen Maranatha

 Apakah kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun

sambiloto memiliki efek analgesik yang lebih poten dibandingkan pemberian ekstrak etanol daun sambiloto secara tunggal.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah meneliti tumbuhan yang memiliki efek analgesik. Tujuan penelitian ini adalah meneliti efek analgesik ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun sambiloto dalam penggunaan tunggal dan kombinasi.

1.4Manfaat Karya Tulis Imilah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan farmakologi tanaman obat, khususnya buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) sebagai analgesik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dapat digunakan sebagai obat alternatif analgesik di masyarakat.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(14)

4 Universitas Kristen Maranatha nyeri antara lain prostaglandin dan bradikinin. Prostaglandin menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator kimiawi seperti bradikinin dan histamin merangsang dan menimbulkan nyeri yang nyata (Wall & Melzack, 2013).

Trauma jaringan yang disebabkan oleh mekanik, kimiawi, atau fisik akan mengakibatkan asam arakidonat dilepaskan dari fosfolipid membran sel oleh enzim fosfolipase. Kemudian asam arakidonat dimetabolisme menjadi

prostaglandin (PGG2 dan PGH2) oleh enzim siklooksigenase dan menjadi

leukotrien oleh enzim lipoksigenase (Wall & Melzack, 2013). Ada dua bentuk siklooksigenase, yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 bersifat konstitutif ditemukan di sebagian besar sel dan jaringan normal untuk proteksi terhadap mukosa gaster, fungsi normal ginjal, dan fungsi platelet, sedangkan sitokin dan mediator inflamasi menginduksi produksi COX-2. Akan tetapi COX-2 juga bersifat konstitutif dalam daerah tertentu seperti ginjal dan otak (Goodman & Gilman, 2006). Pembentukkan prostaglandin oleh enzim siklooksigenase berperan dalam meningkatkan sensitivitas ujung-ujung serabut nyeri (Guyton & Hall, 2012). Obat analgesik yang sering digunakan adalah obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang merupakan golongan non-opioid. Mekanisme kerja OAINS yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat

menjadi PGG2 terganggu.

OAINS terdiri dari COX-2 selektif dan COX nonselektif. Secara umum OAINS berpotensi menimbulkan efek samping pada 3 sistem organ, yaitu saluran pencernaan, ginjal, dan hati. Efek samping yang paling sering terjadi adalah tukak peptik (tukak duodenum dan tukak lambung) terutama disebabkan OAINS yang bersifat COX non-selektif karena terjadi inhibisi pada COX-1 yang berfungsi dalam pemeliharaan berbagai fungsi dalam kondisi normal (Tanu, 2011).

(15)

5 Universitas Kristen Maranatha Daun sambiloto dapat digunakan sebagai analgesik karena sambiloto mengandung andrographolide, dehydroandrographolide,dan neoandrographolide yang dapat menghambat sintesis produk inflamasi seperti nitrit oksida dan prostaglandin, dan juga menginhibisi enzim sikooksigenase (Dutta, 2014; Niranjan, Tewari, & Lehri, 2010).

Mekanisme kerja yang sama antara buah mengkudu dan daun sambiloto dalam menghambat aktivitas enzim siklooksigenase dan mencegah produksi prostaglandin, diharapkan dengan mengombinasi kedua bahan tersebut didapatkan efek analgesik yang lebih baik dibandingkan penggunaan secara tunggal. Selain itu dengan dikombinasi, dosis masing-masing bahan yang digunakan akan menjadi lebih kecil, hal ini akan mengurangi rasa tidak enak, seperti bau dari buah mengkudu dan rasa pahit dari daun sambiloto, serta meminimalisir efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan dari kedua bahan tersebut.

1.5.2 Hipotesis

Ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) memiliki efek

analgesik.

Ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) memiliki

efek analgesik.

 Kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun

sambiloto memiliki efek analgesik yang lebih poten dibandingkan pemberian ekstrak etanol buah mengkudu secara tunggal.

 Kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan ekstrak etanol daun

(16)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) memiliki efek

analgesik.

Ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) memiliki

efek analgesik.

Kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan

ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) tidak memiliki efek analgesik yang lebih poten dibandingkan pemberian ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) secara tunggal.

Kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan

ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) memiliki efek analgesik yang lebih poten dibandingkan pemberian ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) secara tunggal.

5.2 Saran

(17)

56 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anju, D., Jugnu, G., Kavita, S., Arun, N., & Sandeep, D. (2012). A Review On Medicinal Prospectives Of Andrographis paniculata Nees. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation.

Aruna, S., Rao, R., Deepthi, Prasanna, L., & Prabha, S. (2013). Ashyuka: A Hub of Medicinal Values. International Journal of Biological &

Pharmaceutical Research, 4, 1043-1049.

Australian Bureau of Statistics. (2008). Characteristics of Bodily Pain in Australia. Retrieved January 2015, from www.abs.gov.au:

http://www.abs.gov.au/ausstats/abs@.nsf/0/52C563E6728CD568CA257A 450015A604?opendocument

Costanzo, L. S. (2014). Physiology. Philadelphia: Elsevier.

Djauhariya, E., Rahardjo, M., & Ma'mun. (2006). Karakterisasi Morfologi dan Mutu Buah Mengkudu. Buletin Plasma Nutfah, 12.

Dutta, S. (2014). Analgesic and Antigelmintic Activity of Various Extracts of Andrographis paniculata Nees.Stem. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.

Goldberg, D. S., & McGee, S. J. (2011). Pain as a global public health priority. BMC Public Health.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed.). Jakarta: EGC.

Hassan, M. M., Khan, S. A., Shalkat, A. H., Hossain, E., Hoque, A., Ullah, H., et al. (2013). Analgesic and anti-inflammatory effects of ethanol extracted leaves of selected medicinal plants in animal model. Veterinary World, 68-71.

Hospice and Palliative Nurses Association. (2010). Pain Pathophysiology. Journal of Hospice & Palliative Nursing.

Jarukamjorn, K., & Nemoto, N. (2008). Pharmacological Aspects of

Andrographis paniculata on Health and Its Major Diterpenoid Constituent Andrographolide. Journal of Health Science, 54, 370-381.

Jarukamjorn, K., & Nemoto, N. (2008). Pharmacological Aspects of

(18)

57 Universitas Kristen Maranatha Jarukamjorn, K., & Nemoto, N. (2008). Pharmacological Aspects of

Andrographis paniculata on Health and Its Major Diterpenoid Constitunent Andrographolide. Journal of Health Science, 370-381.

Katzung, B. G. (2012). Farmakologi Dasar & Klinik. Jakarta: EGC.

Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. L. (2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC.

Lesiasel, R. N., Awaloei, H., & Posangi, J. (2013). Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada Mencit (Mus musculus). Jurnal e-Biomedik, 1, 765-770.

McCance, K. L., & Hueter, S. E. (2010). Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children (6 ed.). (V. L. Brasher, & N. S. Rote, Eds.) USA: Elsevier.

Nelson, S. C. (2006). Morinda citrifolia (noni). Species Profiles for Pasific Island Agroforestry.

Niranjan, A., Tewari, S., & Lehri, A. (2010). Biological activities of Kalmegh (Andrographis paniculata Nees) and its active principles-A review. Indian Journal of Natural Products and Resources, 125-135.

Prapanza, I., & Marianto, L. A. (2003). Khasiat & Manfaat Sambiloto Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Pujiasmanto, B., Moenandir, J., Syamsulbahri, & Kuswanto. (2007). Kajian Agroekologi dan Morfologi Sambiloto (Andrograpis paniculata Ness.) pada Berbagai Habitat. Biodiversiras, 326-329.

Rahmawati, A. (2009). Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Shivaprakash, G., Gopalakrishna, H., Padbidri, D. S., Sadanand, S., Sekhar, S. S., & Nivedita, R. (2011). Evaluation of Andrographis paniculata leaves extract for analgesic activity. Journal of Pharmacy Research, 4, 3375-3377.

Singh, H., Banerjee, S., Karan, S., & Chatterjee, T. K. (2013). Antinociceptive Activity of Freeze Dried Powdered Morinda Citrifolia L. Fruit.

International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5.

(19)

58 Universitas Kristen Maranatha Syamsuhidayat, S., & Hutapea, J. (1991). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (2

ed.). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy & Physiology (13 ed.). USA: John Wiley & Sons, Inc.

Waha, L. (2001). Sehat dengan Mengkudu. Jakarta: MSF Group.

Wall, P., & Melzack, R. (2013). Wall and Melzack's Texbook Of Pain (6 ed.). (S. B. McMahon, M. Koltzenburg, I. Tracey, & D. Turk, Eds.) London: Elsevier.

Wang M. Y., West, B. J., Jensen, C. J., Nowicki, D., Chen, S., Palu, A. K., et al. (2002). Morinda citrifolia (Noni): A literature review and recent advances in Noni research . Acta Pharmacologica Sinica.

Warditiani, N., Widjaja, I., & Gitarini, N. (2014). Penetapan Kadar Andrografolid dalam Isolar dari Sambiloto dengan KLT-Spektrofotodensitometri. Jurnal Farmasi Udayana, 3.

Widasari, F., Bakhriansyah, M., & Istiana. (2014). Studi Interaksi

Farmakodinamik Efek Analgesik Kombinasi Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dengan Parasetamol. Berkala Kedokteran.

Wilmana, P. F., & Gan, S. (2011). Analgesik-Antipiretik, Analgesik

Anti-Inflamasi Nonsteroid, dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. In I. Tanu, S. G. Gunawan, R. Setiabudy, Nafrialdi, & Elysabeth (Eds.), Farmakologi dan Terapi (5 ed.). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Gambar

Tabel 4.3  Uji Tukey HSD Rerata Waktu Reaksi Total Setelah Perlakuan  Selama Pengamatan 60 Menit .........................................................................
Gambar 2.4  Jaras Anterolateral ......................................................................
Grafik 4.1  Grafik Perubahan Waktu Reaksi Selama Pengamatan 60 Menit... 50

Referensi

Dokumen terkait

Jika dikombinasikan aspek-aspek ini meliputi suatu rentang dari wellness yang dapat mengaktualisasikan diri, dan memberikan penilaian positif terhadap diri sendiri dan

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan anak didik dalam belajar matematika adalah intelegensi. Untuk mengetahui intelegensi seseorang digunakan tes

Pengawasan Pemerintah Kabupaten Agam dalam Pemanfaatan Sumber Daya Air Danau. M aninjau ………

Jika sel hidup tertentu memiliki 30 kromosom, dari pernyataan berikut yang benar tentang jumlah kromosom sel dalam siklus hidup adalah .... Zigot sel gamet

Jadi yang dimaksud dengan perbandingan antara metode CHIO dan metode MINOR-KOFAKTOR dalam menentukan determinan matriks berordo (n ≥ 4) adalah dengan membandingkan dua metode

[r]

Batuk adalah gejala paling umum pada penderita bronkhitis, seringkali.. pada penderita bronkhitis mengalami batuk- batuk hampir

3) Wahyu Utaminingrum, M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi yang telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan skripsi. 4) Indri