• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Dedicated Storage di PT. Delapan Empat Sakti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Dedicated Storage di PT. Delapan Empat Sakti."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT. Delapan Empat Sakti merupakan perusahaan dibawah naungan Internal Group terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi sprei dan

bedcover. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah kesulitan yang dialami pekerja

dalam pengambilan barang karena penempatan bahan baku di gudang tidak teratur dan lokasi penyimpanan bahan baku tidak tetap. Selain itu, kemungkinan adanya barang yang tidak terambil dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan masalah tersebut, penulis bermaksud mengusulkan rancangan tata letak gudang bahan baku yang lebih baik agar penempatan barang di gudang lebih rapi dan teratur.

Langkah pertama adalah menghitung kebutuhan ruang dengan menentukan persediaan maksimum. Perhitungan persediaan maksimum mengambil data hasil peramalan data penjualan produk jadi dengan program WinQSB ditambah dengan

safety stock yang telah dikonversikan ke satuan bahan baku menggunakan bill of material. Setelah menghitung persediaan maksimum, selanjutnya persediaan

maksimum dikonversi sesuai dengan satuan datang dan periode pemesanan masing-masing bahan baku. Pendekatan ini dilakukan karena permintaan bersifat probabilistik. Pemilihan metode peramalan berdasarkan nilai error MAD terkecil yang dihasilkan. Langkah kedua adalah menghitung luas lantai yang dibutuhkan untuk menyimpan seluruh bahan baku. Langkah ketiga adalah mengusulkan perbaikan rak yang bertujuan agar rak saat ini dapat digunakan lebih optimal. Penulis mengusulkan perbaikan rak menjadi 3 level. Perbandingan rak saat ini dengan usulan dapat dilihat pada gambar 5.3. Langkah keempat adalah menghitung frekuensi keluar masuk bahan baku berdasarkan kapasitas alat material handling dan jumlah bahan baku. Langkah kelima adalah merancang tata letak dengan metode dedicated storage. Metode ini dipilih karena setiap bahan baku akan menempati lokasi yang pasti. Penentuan lokasi berdasarkan skala prioritas yang diperoleh dari hasil bagi frekuensi keluar masuk bahan baku dengan jumlah lokasi (T/S) dan nilai dari setiap lokasi. Jumlah lokasi diperoleh dengan membandingkan dimensi gudang dengan dimensi storage bays yang mewakili seluruh bahan baku. Langkah terakhir adalah aktualisasi layout. Layout usulan dapat dilihat pada Gambar 5.9, 5.10 dan 5.11. Perbandingan estimasi total jarak layout saat ini dengan layout usulan dapat dilihat pada Tabel 5.23. Penulis mengusulkan alat bantu identifikasi lokasi di gudang yang dapat membantu pekerja dalam mengingat lokasi bahan baku dengan tepat.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

2.3 Peramalan (Forecasting) ... 2-7 2.3.1 Definisi Peramalan ... 2-7 2.3.2 Karakteristik Peramalan Yang Baik ... 2-7 2.3.3 Prinsip Peramalan ... 2-8 2.3.4 Peramalan Time Series Analysis... 2-8 2.3.5 Ukuran Kesalahan Peramalan ... 2-9 2.4 Perencanaan Tata Letak Fasilitas ... 2-10 2.4.1 Hierarki Perencanaan Fasilitas ... 2-10 2.4.2 Tujuan Perencanaan Fasilitas ... 2-11 2.5 Perencanaan Tata Letak Gudang ... 2-12 2.5.1 Tujuan Perencanaan Tata Letak Gudang ... 2-12 2.5.2 Penentuan Lokasi Penyimpanan ... 2-12 2.5.3 Metode Penyimpanan Gudang ... 2-13 2.5.3.1 Macam-macam Metode Penyimpanan ... 2-14 2.5.3.2 Langkah-langkah Metode Dedicated Storage ... 2-15 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

(4)

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi... 4-1 4.1.3 Waktu Kerja ... 4-3 4.6.2 Layout Bangunan Perusahaan Keseluruhan ... 4-9 4.7 Alat Material Handling ... 4-10 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(5)

5.1.7.3 Perhitungan Persentase Pintu Storage ... 5-23 5.1.7.4 Perhitungan Nilai Lokasi Storage ... 5-23 5.1.7.5 Tata Letak Optimal Item Storage Awal ... 5-26 5.1.7.6 Aktualisasi Tata Letak Optimal Item Storage ... 5-28 5.1.7.7 Layout Storage Akhir ... 5-30 5.1.7.2 Estimasi Perbandingan Layout Usulan ... 5-31 5.2 Analisis . ... 5-33 5.2.1 Analisis Persediaan Maksimum ... 5-33 5.2.2 Analisis Estimasi Waktu dan Biaya Pengadaan Rak ... 5-33 5.2.3 Analisis Kapasitas Rak ... 5-36 5.2.3.1 Analisis Kapasitas Rak Saat Ini ... 5-36 5.2.3.2 Analisis Kapasitas Rak Usulan ... 5-36 5.2.4 Analisis Frekuensi ... 5-38 5.2.5 Analisis Luas Lantai ... 5-38 5.2.6 Analisis Metode Penyimpanan ... 5-38 5.2.6.1 Analisis Metode Penyimpanan Perusahaan ... 5-38 5.2.6.2 Analisis Metode Penyimpanan Usulan ... 5-39 5.2.7 Analisis Layout Storage Usulan ... 5-39 5.2.8 Analisis Alat Material Handling ... 5-40 5.3 Usulan ... 5-40 5.3.1 Usulan Metode Pengambilan Bahan Baku ... 5-40 5.3.2 Usulan Alat Bantu Identifikasi Lokasi Bahan Baku

di Gudang ... 5-41 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Waktu Kerja 4-3

4.2 Rangkuman Data Penjualan Tahun 2013 4-4

4.3 Keterangan dan Kebutuhan Bahan Baku 4-7

5.1 Perhitungan CV Penjualan B2 5-3

5.2 Perhitungan CV Penjualan BC 5-3

5.3 Rangkuman Rata-rata, Standar Deviasi dan CV Penjualan 5-4

5.4 Nilai Error Hasil Peramalan dari WinQSB 5-4

5.5 Nilai Tracking Signal Produk B2 5-5

5.6 Nilai Tracking Signal Produk BC 5-6

5.7 Hasil Peramalan Metode Terpilih 5-8

5.8 Perhitungan Persediaan Maksimum Bahan Baku 5-9

5.9 Persediaan Maksimum Satuan Bahan Datang 5-11

5.10 Tinggi Total Kain dan Dacron dalam 1 rak 5-12

5.11 Perhitungan Jumlah Tumpukan dalam 1 rak 5-13

5.12 Ringkasan Jumlah Tumpukan Bahan Baku 5-13

5.14 Perhitungan Luas Lantai Storage 5-14

5.15 Perhitungan Frekuensi By Volume 5-17

5.16 Perhitungan Frekuensi By Weight 5-18

5.17 Perhitungan Frekuensi Terpilih 5-19

5.18 Skala Prioritas Storage 5-20

5.19 Jumlah Lokasi Bahan Baku 5-22

5.20 Perhitungan Persentase Pintu Storage 5-23

5.21 Perhitungan Jarak Rata-rata Storage 5-28

5.22 Rangkuman Estimasi Jarak Bahan Baku 5-32

5.23 Perbandingan Estimasi Total Jarak In dan Out 5-32

5.24 Rangkuman Perbandingan Estimasi Waktu dan Biaya 5-35

5.25 Rangkuman Perbandingan Rak Storage 5-37

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Aktivitas Dasar Gudang 2-4

2.2 Macam-macam Persediaan 2-6

2.2 Hierarki Perencanaan Fasilitas 2-11

3.1 Bagan Alir Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Bagan Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-2

3.1 Bagan Alir Pengolahan Data 3-5

4.10 Layout Bangunan Perusahaan Keseluruhan 4-9

4.11 Material Handling Pallet Stacker Electric 4-10

4.12 Material Handling Hand Pallet 4-10

4.13 Material Handling Pallet 4-11

4.14 Material Handling Keranjang Industri 4-11

5.1 Grafik Tracking Signal Produk B2 5-6

5.2 Grafik Tracking Signal Produk BC 5-7

5.3 Perbandingan Rak Saat Ini dengan Rak Usulan 5-15

5.4 Rak Usulan dengan Tiga Level Penyimpanan 5-16

5.5 Jarak Diagonal Lokasi 5-24

5.6 Perhitungan Nilai Lokasi Storage 5-25

5.7 Tata Letak Optimal Item Storage Awal 5-27

(8)

Gambar Judul Halaman

5.9 Layout Akhir Storage Level 1 5-30

5.10 Layout Akhir Storage Level 2 5-30

5.11 Layout Akhir Storage Level 3 5-31

5.12 Estimasi Jarak In dan Out Bahan Baku 5-31

5.13 Perbandingan Kapasitas Rak 5-37

5.14 Alur Penyimpanan dan Pengambilan Bahan Baku 5-41

5.15 Papan Identifikasi Utama 5-42

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A Hasil Peramalan LA-1

B Pallet Rack LB-1

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah perusahaan, banyak faktor yang mendukung berjalannya perusahaan tersebut, diantaranya adalah bagian produksi yang terdiri dari bagian perencanaan dan pelaksanaan produksi, penerimaan material, pengiriman produk, dan pergudangan. Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dalam aktivitas produksi, karena disanalah terjadinya aliran barang, informasi dan biaya.

PT. Delapan Empat Sakti adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konveksi khususnya produk sprei dan bedcover. Perusahaan memproduksi 2 produk akhir, yaitu B2 dan BC. B2 adalah satu set produk jadi yang berisi sprei flat ukuran 180x200 cm, 2 sarung bantal dan 2 sarung guling. BC adalah satu set produk jadi yang berisi sprei rumbai ukuran 180x200 cm, 2 sarung bantal, 2 sarung guling dan bedcover. Bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi terdiri dari bahan baku utama (kain polyester dan dacron) dan accesories (karet, tali guling, label, plastik packing, polybag, karton, foto, cover).

Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat penempatan bahan baku di gudang belum tertata dengan baik. Penempatan bahan baku di gudang saat ini tidak diatur berdasarkan tipe/jenis dari bahan baku tersebut. Bahan baku sejenis ditempatkan di lokasi yang berbeda. Dengan penempatan produk secara asal mengakibatkan gudang terasa penuh dan pekerja seringkali mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi bahan baku yang diinginkan. Hal ini menyebabkan proses pemindahan bahan baku dari dan/atau ke gudang menjadi lama. Selain itu, kemungkinan adanya barang yang tidak terambil dalam jangka waktu yang lama. Penempatan bahan baku utama dan accessories saat ini terpisah di tiga area penyimpanan, yaitu gudang bahan baku (kain polyester dan dacron), lokasi

accessories 1 (karet, tali guling dan label) dan lokasi accessories 2

(11)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 2

Oleh karena itu, penulis mengusulkan rancangan penataan tata letak produk di gudang yang lebih baik agar penempatan barang di gudang lebih rapi, lebih teratur dan memudahkan pekerja dalam mencari barang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan awal, maka dapat disimpulkan bahwa penataan produk di gudang belum teratur karena perusahaan menggunakan metode random storage untuk menyimpan produknya, belum ada pengaturan lokasi berdasarkan jenis bahan baku dan lokasi bahan baku di gudang tidak tetap.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Karena adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka permasalahan-permasalahan tersebut dibatasi. Pembatasan masalah yang berkenaan dengan tugas akhit ini adalah sebagai berikut :

1. Data penjualan yang digunakan adalah data penjualan bulan Januari 2013 sampai Desember 2013.

2. Penentuan kebutuhan ruang berdasarkan service level.

3. Tidak dilakukan peramalan permintaan terhadap masing-masing jenis produk.

Dan dengan asumsi sebagai berikut :

1. Pola data penjualan pada masa yang akan datang mengikuti pola data penjualan hasil peramalan.

(12)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 3

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta asumsi yang ada maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa sajakah kekurangan tata letak gudang bahan baku yang diterapkan perusahaan saat ini?

2. Bagaimana tata letak gudang bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan?

3. Apa sajakah manfaat yang akan didapatkan perusahaan dengan tata letak gudang bahan baku yang diusulkan penulis?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kekurangan tata letak gudang bahan baku yang diterapkan perusahaan saat ini.

2. Memberikan usulan tata letak gudang bahan baku yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan saat ini.

(13)

Bab 1 Pendahuluan 1 - 4

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang diamati dan digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir secara terstruktur.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisikan data-data yang dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisikan pengolahan data yang diolah dengan metode usulan dan analisis dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Metode penyimpanan yang digunakan perusahaan saat ini adalah random

storage. Kekurangan dari metode penyimpanan saat ini, penempatan

bahan baku di gudang saat ini tidak diatur berdasarkan tipe/jenis dari bahan baku tersebut. Bahan baku sejenis ditempatkan di lokasi yang berbeda dan berubah dari waktu ke waktu. Dengan layout saat ini, gudang terasa penuh dan pekerja seringkali mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi bahan baku yang diinginkan. Selain itu, kemungkinan ada barang yang tertimbun di gudang dalam waktu yang lama dan menjadi rusak.

2. Metode penyimpanan yang diusulkan penulis adalah dedicated storage. Dengan metode usulan, bahan baku disimpan berdasarkan jenisnya dan memiliki lokasi yang pasti. Pengambilan bahan baku di gudang menggunakan metode First In First Out (FIFO). Agar penggunaan rak lebih optimal dan dapat menyimpan seluruh bahan baku, maka rak yang ada saat ini harus diperbaiki. Rak saat ini dapat menyimpan 576 pallet dengan dua level penyimpanan, sedangkan rak usulan dapat menyimpan 864 pallet dengan tiga level penyimpanan.

(15)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

kerusakan barang akibat tertimbun terlalu lama. Selain itu, layout usulan lebih baik karena menghasilkan estimasi total jarak yang lebih kecil dibandingkan dengan layout saat ini. Perbandingan estimasi total jarak

layout saat ini dengan layout usulan dapat dilihat pada Tabel 5.22.

6.2 Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Biegel, John E.; “Production Control”, Prentice-Hall, 2nd ed., 1990.

2. Francis, R.L., McGinnis, Leon F., White, John A.; “Facility Layout and Location:

An Analytical Approach”, Prentice-Hall, 2nd

ed., 1992.

3. Frazelle, E. H.; “World-Class Warehousing. Logistics Resources International”, Atlanta, GA., 2001.

4. Heragu, Sunderesh; “Facilities Design”, PWS Publishing Company, 1997.

5. Smith, B. Spencer.; “Computer-Based Production and Inventory Control”, Prentice-Hall Inc., 1989.

6. Tersine, Richard J.; “Principles of Inventory and Material Management”, Prentice-Hall, 4th ed., 1994.

7. Tompkins, et. al. ; “Facilities Planing, 2md ed.”, John Wiley and Sons, Inc., 1996.

8. Warman, John.; “Manajemen Pergudangan”, Pustaka Sinar Harapan, 1981.

9. Wignjosoebroto, Sritomo.; “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi

Gambar

Grafik Tracking Signal Produk B2

Referensi

Dokumen terkait

Ada dua hal tentang egosentris dalam karangan anak-anak yaitu: (1) jurang pemisah dalam informasi yang disampaikan penulis kepada pembaca merupakan bukti bahwa

Anak kelompok B telah menunjukkan kemampuan untuk tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan orang lain seperti yang ditunjukkan oleh percakapan yang dilakukan oleh

Dan program sistem jenis diet diabetes serta komposisi zat gizi yang terkandung dapat ditampilkan sesuai dengan yang diinginkan.. Kata kunci – diabetes mellitus, BMI,

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang.. Adapun jenis-jenis

Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa nilai t hitung (2,394) > t tabel (1,982) sehingga terdapat pengaruh model

Pastikan Anda dapat dengan cepat membangun konten di situs Anda untuk niche market yang Anda “bidik” Strategi lain yang diperlukan untuk menghasikan uang dari niche market yang

Permasalahan penelitian yang akan diteliti adalah tidak adanya panduan teoritis yang dapat dijadikan acuan dalam memodelkan return indeks LQ 45 yang mengalami fluktuasi selama

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide (Anita Oktari) A,B, dan O dapat digunakan sebagai pengganti reagen anti A, anti B dan Anti AB Data pada penelitian ini adalah