• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN BERBASIS DISCOVERY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN BERBASIS DISCOVERY."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN BERBASIS DISCOVERY

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

MELVA ELVRIDA PANGARIBUAN

NIM. 8136176021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Melva Elvrida Pangaribuan. Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Agustus, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model pengembangan Van den Akker. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang yang dibelajarkan menggunakan alat praktikum berbasis discovery pada kegiatan praktikum. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ada tiga yaitu angket yang digunakan untuk validasi alat praktikum oleh tim ahli materi dan media, penilaian guru fisika dan respon siswa terhadap alat praktikum berbasis discovery, dan lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa yang digunakan pada setiap proses pembelajaran serta tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda terdiri dari 15 pertanyaan yang diberikan pada setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan.

(6)

ABSTRACT

MelvaElvridaPangaribuan. Development of Physics Lab Equipment in Dynamic Electricity Material to Improve the learning Outcomes Based on Discovery. Thesis.Postgraduate School State University of Medan. August, 2015.

The purpose of this research is to analyze is the lab equipment based on discovery which is developed can improve response and learning outcomes of students. The research method was Research and Development research based on the development model of Van den Akker. The subject of this research was students Class X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Academic Year 2014/2015 totaling twenty one students which was taught by using the lab equipment based on discovery in lab activity. There are three the used instruments to collect the data, namely questionnaire which was used to validate the lab equipment by the material and media experts, the assessment of physics teacher and response of students to the lab equipment based on discovery, and observation sheet of affective and psychomotor of students which was used in every learning process and the test of students’ learning outcomes in multiple choice type consisted 15 problem items which was given on every end of meeting.

The research result showed that the lab equipment based on discovery which was developed was able to improve the response and learning outcomes of students at every meeting.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan dengan baik skripsi ini sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Tesis ini berjudul “Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi

Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis I dan Bapak Dr. H.

Ridwan A. Sani, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir

penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.

Sahyar, M.S., M.M., Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si, M.Si dan Bapak Dr. Karya

Sinulingga, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan tesis

ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin

Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika

dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Fisika. Seluruh dosen dan staf pegawai Program Studi Pendidikan

Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang sudah membantu

penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rosdiana Tamba,

S.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMA Katolik Mariana Medan, Ibu Doris Anita

Pangaribuan, S.Pd sebagai guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu

dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

melakukan penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta

(8)

Pangaribuan, abang ipar Maju Situmorang, dan buat adikku tersayang : Hendra

Pangaribuan, Harry Pangaribuan, dan Juli Pangaribuan serta keluarga besar

penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama

dalam perkuliahan. Ucapan terimakasih juga kepada abang Paraden LumbanRaja

yang telah membantu saya dalam menyelesaikan alat praktikum. Buat rekan-rekan

seperjuangan Prodi Fisika angkatan XXIII khususnya Kelas Executive (B2) yang

tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa membantu dan mendukung

untuk tetap semangat menyelesaikan studi dan tesis ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis

ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga isi tesis ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia

pendidikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Melva Elvrida Pangaribuan

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Definisi Operasional 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pembelajaran Fisika 9

2.1.2. Alat Praktikum 10

2.2. Penelitian Yang Relevan 30

2.3. Kerangka Berpikir 32

2.4. Hipotesis Penelitian 34

BAB III : METODE PENELITIAN 35

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.3. Jenis Penelitian 35

3.4. Prosedur Penelitian 36

3.4.1. Tahap Pengembangan Alat Praktikum 37

3.4.1.1. Analisis Awal 37

3.4.1.2. Validasi (Uji Kelayakan Produk) 40

3.4.2. Tahap Pembelajaran Nyata 40

(10)

3.4.2.2. Refleksi dan Revisi 42

3.5. Instrumen Penelitian 44

3.5.1. Angket 44

3.7. Teknik Analisis Data 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1. Hasil Validasi Tim Ahli Materi dan Ahli Media 52

4.1.1.1. Hasil Validasi Ahli Materi 52

4.1.1.2. Hasil Validasi Ahli Media 54

4.1.2. Hasil Penilaian Guru Fisika Terhadap Alat Praktikum 56

4.1.3. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil 58

4.1.4. Hasil Uji Coba Kelompok Besar 61

4.1.5. Hasil Uji Alat Praktikum dalam Pembelajaran Nyata 65

4.1.5.1. Data Hasil Kognitif Siswa 65

4.1.5.2. Data Observasi Afektif Siswa 66 4.1.5.3. Data Observasi Psikomotorik Siswa 67

4.2. Revisi Produk Alat Praktikum 68

4.2.1. Revisi Pertama 68

4.2.2. Revisi Kedua 73

4.2.3. Revisi Ketiga 73

4.2.4. Revisi Keempat 74

4.3. Pembahasan 75

4.3.1. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 74 Respon Siswa

4.3.2. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 76 Hasil Belajar Siswa

4.4. Keterbatasan Penelitian 82

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 84

5.1. Kesimpulan 84

5.2. Saran 85

DAFTAR PUSTAKA 86

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan 30

Tabel 3.1 Skala Kriteria Kelayakan Uji Produk 44

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 45

Tabel 3.3.Aspek Afektif 45

Tabel 3.4 Deskriptor Kategori Persentase Afektif 46

Tabel 3.5 Aspek Psikomotorik 46

Tabel 3.6 Deskripsi Kategori Persentase Psikomotorik 47

Tabel 3.7 Kriteria Jawaban Instrumen 50

Tabel 3.8 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator Karakter 51

Tabel 4.1. Persentase Penilaian Ahli Materi 53

Tabel 4.2. Persentase Penilaian Ahli Media 54

Tabel 4.3. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Guru 56

Tabel 4.4. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Kecil 58

Tabel 4.5. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Besar 62

Tabel 4.6. Data Hasil Kognitif Siswa 65

Tabel 4.7. Hasil Observasi Afektif Siswa 66

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Tahapan Pembelajaran Discovery Secara Umum 26

Gambar 3.1 Diagram Model Penelitian dan Pengembangan Van den Akker37

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian 41

Gambar 3.3 Skema Rancangan Penelitian 43

Gambar 4.1. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok

Kecil 61

Gambar 4.2. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok

Besar 64

Gambar 4.3. Rerata Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Setiap Pertemuan 66

Gambar 4.4. Rerata Afektif Siswa Pada Setiap Pertemuan 67

Gambar 4.5. Rerata Psikomoorik Siswa Pada Setiap Pertemuan 68

Gambar 4.6. Alat Praktikum Sebelum dan Sesudah Revisi 70

Gambar 4.7. Posisi Terminal baterai yang diteliti Sebelum dan Sesudah 71

revisi

Gambar 4.8.Objek yang diteliti Sebelum dan Sesudah Revisi 72

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89

Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 126

Lampiran 4. Rekapitulasi Afektif Belajar Siswa 125

Lampiran 5. Rekapitulasi Psikomotorik Siswa 135

Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen 141

Lampiran 7. Hasil Reliabilitas Instrumen 142

Lampiran 8. Deskriptor Penilaian Afektif Siswa 143

Lampiran 9. Deskriptor Penilaian Psikomotorik Siswa 144

Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian 146

(15)

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan yang memegang

peranan penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia memperoleh

informasi dan cara mengolah informasi tersebut. Pembelajaran fisika memerlukan

pemahaman yang baik karena untuk memahami konsep yang baru, diperlukan

pemahaman konsep sebelumnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa

dibangun atau dikonstruksi menurut pengalaman belajar masing-masing sesuai

tahap perkembangan dan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran yang menerapkan

pengamalan langsung adalah proses pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dengan cara menemukan dan

mengalami sendiri secara langsung.

Ilmu fisika sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang

membahas gejala dan perilaku alam, yang dapat diamati manusia. Karena fisika

merupakan ilmu pengetahuan eksperimental, maka dengan mengadakan

percobaan siswa tidak hanya memahami dan menguasai konsep, teori, asas dan

hukum fisika, tetapi juga menerapkan metode ilmiah, mengembangkan

kemampuan berpikir analisis dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan

menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut terbentuk melalui pengalaman

dalam merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui

percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan,

mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan.

Sejalan dengan kegiatan tersebut, sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, terbuka,

(16)

ulet, kritis dan bekerjasama dengan orang lain juga akan melekat pada siswa

(BSNP, 2007: 160).

Selain penjelasan tentang teori dalam pembelajaran fisika, perlu adanya

kegiatan eksperimen/praktikum. Ridwan (2012: 25) menyatakan bahwa metode

praktikum memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu fakta

yang ingin diketahui. Metode ini menekankan pada kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa, dimana siswa mencari data dan menemukan hubungan antar variabel.

Kegiatan praktikum memiliki fungsi yang sangat penting dalam

meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Pelaksanaan praktikum bisa berjalan baik jika didukung oleh sarana

dan prasarana dalam pembelajaran fisika. Dengan kegiatan praktikum, siswa

menjadi subjek belajar yang diarahkan untuk lebih kreatif dan aktif dalam

pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi

siswa.

Dalam pelaksanaan praktikum fisika, alat praktikum fisika dapat

memperjelas penyajian pesan dan informasi mengenai pelajaran fisika yang

disampaikan oleh guru. Alat praktikum pembelajaran fisika merupakan alat-alat

yang dibuat khusus untuk pembelajaran fisika tertentu. Penggunaan alat

praktikum fisika mempermudah siswa memahami dan meningkatkan

kemampuannya pada materi pembelajaran fisika. Dengan meningkatnya

pemahaman dan kemampuan siswa pada materi pembelajaran fisika, maka hasil

belajar fisika siswa juga meningkat.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru di SMA Katolik

(17)

kelas telah dilengkapi dengan buku fisika yang didalamnya belum terdapat

petunjuk praktikum. Namun, dalam proses kegiatan pembelajaran jarang

dilaksanakan kegiatan praktikum dikarenakan alat praktikum yang dimiliki oleh

sekolah terbatas. Hal ini menyebabkan hasil belajar fisika siswa kurang

memuaskan. Suatu kegiatan praktikum bisa dilaksanakan walau tanpa adanya

alat-alat praktikum seperti biasanya. Kegiatan seperti itu sangat kurang efektif dan

efisien karena siswa sulit memecahkan permasalahan yang di sajikan dalam

lembar kegiatan siswa tanpa adanya alat praktikum yang terkait pada materi

pembelajaran fisika yang membantu siswa dapat bereksperimen dan menemukan

pengetahuan baru dengan sendirinya.

Dalam penerapan kegiatan praktikum disekolah, metode pembelajaran

yang digunakan belum teritegrasi dengan kegiatan praktikum. Hal yang demikian

membuat pembelajaran dalam kegiatan praktikum menjadi monoton dan siswa

akan merasa bosan mengikuti kegiatan praktikum. Oleh karena itu, untuk

menanggulangi kelemahan dari kegiatan praktikum dibutuhkan pengembangan

alat praktikum pada pembelajaran fisika. Pada tahapan pengembangan alat

praktikum, dibutuhkan kesesuaian permasalahan yang ada dengan metode

pembelajaran yang dikombinasikan dalam pelaksanaan praktikum. Setelah

mempelajari kondisi dari tempat dan situasi penelitian, maka metode

pembelajaran Discovery merupakan metode yang tepat dalam pengembangan alat

praktikum fisika.

Hasil penelitian Jonhston (2004) menyatakan bahwa pembelajaran ilmu

alam yang efektif ialah dimana anak menjadi pusat pembelajaran; mengeksplorasi

(18)

pemahaman mereka melalui eksplorasi dan penemuan mereka menjadi bermakna.

Metode discovery dalam kegiatan praktikum dapat mengaktifkan siswa dalam

menemukan pengetahuannya sendiri dalam menggunakan sarana dan prasarana

yang tersedia dalam proses pelaksanaan praktikum.

Discovery mempunyai basis fisolofis untuk mengembangkan pengertian

sains, mempunyai basis psikologis penerapan teori Bruner, dan mempunyai basis

pedagogis yang ditengarai oleh kebebasan dan tidak terstrukturnya proses belajar

mengajar. Alat praktikum yang dirancang dengan memperhatikan tahapan dalam

discovery dianggap dapat membimbing siswa untuk menemukan hal-hal baru dan

lebih banyak melibatkan siswa secara aktif. Hal tersebut dikarenakan siswa sendiri

yang berupaya menemukan konsep atau prinsip dalam pembelajaran fisika.

Menurut Indra (2011) untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik

siswa dalam kegiatan eksperimen/praktikum diperlukan pengetahuan siswa

tentang alat praktikum fisika yang akan digunakan sesuai materi pembelajaran.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan alat praktikum fisika dengan

kemampuan psikomotorik siswa.

Albar (2013) menyatakan bahwa pelaksanaan eksperimen fisika membantu

siswa memahami konsep dan memberikan bimbingan kepada siswa melalui

pengembangan ketrampilan ilmiah dalam mengambil kesimpulan. Perancangan

suatu alat praktikum dalam esperimen membuat siswa mandiri dan mau berusaha

untuk memperoleh pengetahuan yang terkait dalam kegiatan eksperimen.

Sudarmadi (2012) telah melakukan penelitian mengenai pengembangan alat

(19)

fisika. Hasil yang diperoleh menunjukkan pembuatan alat praktikum fisika

sederhana yang dilakukan oleh guru-guru fisika mengalami peningkatan dan layak

digunakan dalam praktikum fisika.

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas penulis mencoba untuk

meneliti permasalahan tersebut dengan judul “ Pengembangan Alat Praktikum

Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan

masalah yang ada disekolah tersebut diantaranya:

1. Buku Fisika tidak dilengkapi dengan adanya kegiatan praktikum.

2. Proses kegiatan pembelajaran di sekolah jarang melaksanakan kegiatan

praktikum karena alat praktikum yang dimiliki sekolah terbatas.

3. Metode pembelajaran di sekolah belum terintegrasi dalam kegiatan

praktikum.

4. Kegiatan praktikum tanpa menggunakan alat praktikum kurang efektif dan

efisien sehingga pengetahuan siswa terhadap alat praktikum sangat minim.

5. Hasil belajar fisika siswa masih kurang memuaskan.

1.3. Batasan masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, maka penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut:

1. Alat praktikum yang dikembangkan pada pembelajaran Fisika hanya untuk

(20)

2. Penelitian ini mengembangkan alat praktikum fisika berbasis discovery

untuk meningkatkan respon belajar siswa dan hasil belajar siswa.

3. Pengembangan alat praktikum dilakukan secara dua tahap yaitu tahap

pengembangan alat praktikum dan tahap pembelajaran nyata.

4. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya

dilakukan di satu kelas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan alat

praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah menggunakan

alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan respon siswa setelah

menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis

discovery.

2. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa

setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan

(21)

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

1. Alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery

dapat digunakan sebagai hasil pengembangan yang dapat dipakai sebagai

sarana dalam kegiatan praktikum.

2. Sebagai referensi bagi guru dalam menggunakan bahkan mengembangkan

alat praktikum yang sesuai untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

3. Menambahkan sumbangan karya berupa alat praktikum fisika untuk kelas

X SMA/MA.

4. Menarik minat bagi siswa dalam kegiatan praktikum pada pembelajaran

fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan alat

praktikum yang dapat mendukung kegiatan praktikum dalam proses

pembelajaran fisika.

1.7. Definisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka

dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang bertujuan

mengembangkan suatu produk dan menguji produk yang dihasilkan.

Model Penelitian pengembangan menggunakan Model Van den Akker

dengan metode penelitian Sugiyono.

2. Alat praktikum adalah sarana yang dapat dipakai dalam kegiatan

(22)

terhadap materi dan teori yang dilakukan di dalam laboratorium maupun di

lapangan.

3. Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan

sesuatu konsep atau prinsip.

4. Alat praktikum berbasis discovery adalah sarana dalam kegiatan praktikum

yang menuntun siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan

percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk

diri mereka sendiri.

5. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran.

Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Ranah kognitif meliputi mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta

(C6). Ranah afektif meliputi jujur, tanggung jawab, kerjasama, dan

menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik meliputi mengamati,

menginterpretasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melaksanakan

(23)

5.1. Kesimpulan

Dari hasil hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan

respon siswa. Rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap

alat praktikum yang dikembangkan adalah 83,50 dengan kriteria sangat baik

dan rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok besar adalah 85,42 dengan

kriteria sangat baik.

2. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan

kognitif siswa pada setiap pertemuan.Hasil kognitif rata-rata siswa pada

pertemuan I sebesar 44 dan pada pertemuan II sebesar 65 dengan peningkatan

sebesar 21 serta pada pertemuan III sebesar 80 dengan peningkatan sebesar

15.

3. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan

afektif siswa pada setiap pertemuan. Hasil afektif rata-rata siswa pada

pertemuan I sebesar 63 dan pada pertemuan II sebesar 74 serta pada

pertemuan III sebesar 83.

4. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan

psikomotorik siswa pada setiap pertemuan. Hasil psikomotorik rata-rata siswa

pada pertemuan I sebesar 64 dan pada pertemuan II sebesar 76 serta pada

pertemuan III sebesar 81.

(24)

5.2. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Pengembangan alat praktikum berbasis discovery pada materi Listrik Dinamis

disusun berdasarkan kompetensi kurikulum KTSP dan disesuaikan dengan

perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, alat praktikum fisika

berbasis discovery perlu dikembangkan untuk materi yang berbeda.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru

melibatkan siswanya dalam pembelajaran langsung melalui investigasi dan

eksperimen. Hasil penelitian ini memberikan indikasi yang cukup memadai

dalam penggunaan alat praktikum berbasis discovery dengan penerapan pada

kegiatan praktikum.

3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari alat praktikum fisika

berbasis discovery perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di

dalam kelas dan melibatkan siswa mengembangkan alat praktikum fisika

sesuai dengan materi.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan alat praktikum fisika

untuk memaksimalkan penelitian di lapangan, harus benar-benar sudah

dipersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bias

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abruscasto. 1995. Teaching Children Science A Discovery Approach,4 th Edision. USA: University of Vermont.

Anderson & David. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anonim. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana:Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah. (http://ypwi.or.id/index.php?option=com.content@viiew=article@id=98:alat-peraga-IPA-di-sekolah, diakses 11 April 2015)

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Balim, Ali. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, Issue 35, Spring 2009, 1-20.

Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics. Iowa: WBC.

Benjamin, M., Takako, Noah, & Lewandowski. 2013. Development and Results from a Survey on Students Views of Experiments in Lab Classes and Research. University 0f Colorado Boulder, Boulder, CO 80309.

BNSP. 2007. Peraturan Menteri dan Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Darmodjo, Hendro Kaligis., & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Johnston, Jane. 2004. The Value of Exploration and Discovery. Primary Science Review.

Kanginan, M. 2006. Fisika SMA 1A Kelas X. Jakarta: Erlangga.

(26)

Lindsay, D., Brian W., & Rick R. 2008. Practicum: A Teaching Tool to Highlight the Scientist-Practitioner Model. The Industrial-Organizational Psychologist, Pennsylvania State University, 45(3): 39-46.

Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas.

Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S.D. & akhdiniwanto, W.R. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 2(1): 7-10.

Rabak, A., & Euis, S. 2013. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. Makalah disajikan dalam Seminar, Bandung, 3-4 Juli 2013.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, cetakan pertama (hal. 60-70).

Sakti, Indra. 2011. Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri q Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 9(1): 67-76.

Sani, R.A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Medan: UNIMED PRESS.

Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sari, N.D., Lizelwati, N. & Eliwatis. 2014. Pengembangan Alat Peraga Praktikum Sederhana dan Modul Penuntun Praktikum Untuk Materi Listrik Dinamis Pada Pelajaran Fisika Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 18-20.

Stamatia A., Nikolaus D., Anthoula M., & Hariton . 2010. Developing Remote Physics Experiments To Facilitate the Development of Competence of Secondary Schools Students. Aristotle University of Thessaloniki, Departement of Physics, Thessaloniki, Greece.

Sudarmadi. 2012. Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru Fisika SMA/SMK Binaan dalam Membuat Alat Praktikum Fisika Sederhana Melalui Pendampingan di Kabupaten Kulonprogo. Prosiding Pertemuan Ilmiah XVII HFI Jateng, Purworejo, (Hal. 196-202).

(27)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sund, R. (1998). Teaching Science through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.

Sutarto. 2003. Studi Implementasi Kebijakan Pendidikan IPA-Fisika SMU di Indonesia. Disertasi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trna J., & Trnova E. 2008. Development of Experimental Skills in Physics Education. Faculty of Education Masaryk University. Makalah disajikan dalam Groups Internasional de Resherhe sor Pensisignment de la Physique, University Of Cyprus, 18-22 August.

Van den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.

Van den Akker J., dkk. 2006. Educational Design Research. London and New York: Routledge.

Widodo, R. 1991. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat penulis pahami bahwa dalam segi operasi, BMT tidak lebih dari sebuah koperasi, karena dimiliki oleh masyarakat yang menjadi anggotanya, menghimpun

Salimbene, SuzB.nna, From Structurallv Based to Func- tiona1ly Based Accroaclus to Language Teaching, English Teaching Forum, Volume XXI, Januari 1983... (shine)

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia – Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kecepatan Putar

Peran penyuluh pertanian sebagai mediator Kemampuan penyuluh menjembatani kelompok petani dalam bimbingan teknis dengan pemerintah maupun non-pemerintah, petugas

Dari sini peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil wawancara yang penulis lakukan untuk mendukung kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalitas guru MAN 2

Secara parsial variabel ketaatan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kinerja, sedangkan kompensasi khususnya kompensasi non finansial kurang berpengaruh terhadap kinerja

Peraturan Pemerintah Nomor 22 /1982 (Tata Pengelolaan Air) menetapkan tentang dasar untuk pengelolaan daerah aliran sungai termasuk persyaratan untuk rencana keseluruhan

Dalam Microsoft Office Excel 2007 terdapat beberapa jenis grafik yang dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan atau jenis data yang akan dibuatkan grafiknya, yang terpenting dari