DENGAN BERBASIS DISCOVERY
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
MELVA ELVRIDA PANGARIBUAN
NIM. 8136176021
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Melva Elvrida Pangaribuan. Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Agustus, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model pengembangan Van den Akker. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang yang dibelajarkan menggunakan alat praktikum berbasis discovery pada kegiatan praktikum. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ada tiga yaitu angket yang digunakan untuk validasi alat praktikum oleh tim ahli materi dan media, penilaian guru fisika dan respon siswa terhadap alat praktikum berbasis discovery, dan lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa yang digunakan pada setiap proses pembelajaran serta tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda terdiri dari 15 pertanyaan yang diberikan pada setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa dan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan.
ABSTRACT
MelvaElvridaPangaribuan. Development of Physics Lab Equipment in Dynamic Electricity Material to Improve the learning Outcomes Based on Discovery. Thesis.Postgraduate School State University of Medan. August, 2015.
The purpose of this research is to analyze is the lab equipment based on discovery which is developed can improve response and learning outcomes of students. The research method was Research and Development research based on the development model of Van den Akker. The subject of this research was students Class X SMA Swasta Katolik Mariana Medan Academic Year 2014/2015 totaling twenty one students which was taught by using the lab equipment based on discovery in lab activity. There are three the used instruments to collect the data, namely questionnaire which was used to validate the lab equipment by the material and media experts, the assessment of physics teacher and response of students to the lab equipment based on discovery, and observation sheet of affective and psychomotor of students which was used in every learning process and the test of students’ learning outcomes in multiple choice type consisted 15 problem items which was given on every end of meeting.
The research result showed that the lab equipment based on discovery which was developed was able to improve the response and learning outcomes of students at every meeting.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan dengan baik skripsi ini sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Tesis ini berjudul “Pengembangan Alat Praktikum Fisika Materi
Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis I dan Bapak Dr. H.
Ridwan A. Sani, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir
penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Sahyar, M.S., M.M., Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si, M.Si dan Bapak Dr. Karya
Sinulingga, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan tesis
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin
Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika
dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Fisika. Seluruh dosen dan staf pegawai Program Studi Pendidikan
Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang sudah membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rosdiana Tamba,
S.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMA Katolik Mariana Medan, Ibu Doris Anita
Pangaribuan, S.Pd sebagai guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
melakukan penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
Pangaribuan, abang ipar Maju Situmorang, dan buat adikku tersayang : Hendra
Pangaribuan, Harry Pangaribuan, dan Juli Pangaribuan serta keluarga besar
penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama
dalam perkuliahan. Ucapan terimakasih juga kepada abang Paraden LumbanRaja
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan alat praktikum. Buat rekan-rekan
seperjuangan Prodi Fisika angkatan XXIII khususnya Kelas Executive (B2) yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa membantu dan mendukung
untuk tetap semangat menyelesaikan studi dan tesis ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis
ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga isi tesis ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia
pendidikan.
Medan, Agustus 2015
Penulis,
Melva Elvrida Pangaribuan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 7
1.7.Definisi Operasional 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pembelajaran Fisika 9
2.1.2. Alat Praktikum 10
2.2. Penelitian Yang Relevan 30
2.3. Kerangka Berpikir 32
2.4. Hipotesis Penelitian 34
BAB III : METODE PENELITIAN 35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.3. Jenis Penelitian 35
3.4. Prosedur Penelitian 36
3.4.1. Tahap Pengembangan Alat Praktikum 37
3.4.1.1. Analisis Awal 37
3.4.1.2. Validasi (Uji Kelayakan Produk) 40
3.4.2. Tahap Pembelajaran Nyata 40
3.4.2.2. Refleksi dan Revisi 42
3.5. Instrumen Penelitian 44
3.5.1. Angket 44
3.7. Teknik Analisis Data 49
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52
4.1. Hasil Penelitian 52
4.1.1. Hasil Validasi Tim Ahli Materi dan Ahli Media 52
4.1.1.1. Hasil Validasi Ahli Materi 52
4.1.1.2. Hasil Validasi Ahli Media 54
4.1.2. Hasil Penilaian Guru Fisika Terhadap Alat Praktikum 56
4.1.3. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil 58
4.1.4. Hasil Uji Coba Kelompok Besar 61
4.1.5. Hasil Uji Alat Praktikum dalam Pembelajaran Nyata 65
4.1.5.1. Data Hasil Kognitif Siswa 65
4.1.5.2. Data Observasi Afektif Siswa 66 4.1.5.3. Data Observasi Psikomotorik Siswa 67
4.2. Revisi Produk Alat Praktikum 68
4.2.1. Revisi Pertama 68
4.2.2. Revisi Kedua 73
4.2.3. Revisi Ketiga 73
4.2.4. Revisi Keempat 74
4.3. Pembahasan 75
4.3.1. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 74 Respon Siswa
4.3.2. Alat Praktikum Berbasis Discovery dapat Meningkatkan 76 Hasil Belajar Siswa
4.4. Keterbatasan Penelitian 82
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 84
5.1. Kesimpulan 84
5.2. Saran 85
DAFTAR PUSTAKA 86
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan 30
Tabel 3.1 Skala Kriteria Kelayakan Uji Produk 44
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 45
Tabel 3.3.Aspek Afektif 45
Tabel 3.4 Deskriptor Kategori Persentase Afektif 46
Tabel 3.5 Aspek Psikomotorik 46
Tabel 3.6 Deskripsi Kategori Persentase Psikomotorik 47
Tabel 3.7 Kriteria Jawaban Instrumen 50
Tabel 3.8 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator Karakter 51
Tabel 4.1. Persentase Penilaian Ahli Materi 53
Tabel 4.2. Persentase Penilaian Ahli Media 54
Tabel 4.3. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Guru 56
Tabel 4.4. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Kecil 58
Tabel 4.5. Persentase Rata-rata Respon Siswa Pada Uji Kelompok Besar 62
Tabel 4.6. Data Hasil Kognitif Siswa 65
Tabel 4.7. Hasil Observasi Afektif Siswa 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Tahapan Pembelajaran Discovery Secara Umum 26
Gambar 3.1 Diagram Model Penelitian dan Pengembangan Van den Akker37
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian 41
Gambar 3.3 Skema Rancangan Penelitian 43
Gambar 4.1. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok
Kecil 61
Gambar 4.2. Perolehan Skor Empiris Terhadap Indikator Pada Kelompok
Besar 64
Gambar 4.3. Rerata Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Setiap Pertemuan 66
Gambar 4.4. Rerata Afektif Siswa Pada Setiap Pertemuan 67
Gambar 4.5. Rerata Psikomoorik Siswa Pada Setiap Pertemuan 68
Gambar 4.6. Alat Praktikum Sebelum dan Sesudah Revisi 70
Gambar 4.7. Posisi Terminal baterai yang diteliti Sebelum dan Sesudah 71
revisi
Gambar 4.8.Objek yang diteliti Sebelum dan Sesudah Revisi 72
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89
Lampiran 2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 116
Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 126
Lampiran 4. Rekapitulasi Afektif Belajar Siswa 125
Lampiran 5. Rekapitulasi Psikomotorik Siswa 135
Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen 141
Lampiran 7. Hasil Reliabilitas Instrumen 142
Lampiran 8. Deskriptor Penilaian Afektif Siswa 143
Lampiran 9. Deskriptor Penilaian Psikomotorik Siswa 144
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian 146
1.1. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan bagian dari proses pendidikan yang memegang
peranan penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia memperoleh
informasi dan cara mengolah informasi tersebut. Pembelajaran fisika memerlukan
pemahaman yang baik karena untuk memahami konsep yang baru, diperlukan
pemahaman konsep sebelumnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa
dibangun atau dikonstruksi menurut pengalaman belajar masing-masing sesuai
tahap perkembangan dan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran yang menerapkan
pengamalan langsung adalah proses pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dengan cara menemukan dan
mengalami sendiri secara langsung.
Ilmu fisika sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang
membahas gejala dan perilaku alam, yang dapat diamati manusia. Karena fisika
merupakan ilmu pengetahuan eksperimental, maka dengan mengadakan
percobaan siswa tidak hanya memahami dan menguasai konsep, teori, asas dan
hukum fisika, tetapi juga menerapkan metode ilmiah, mengembangkan
kemampuan berpikir analisis dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan
menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut terbentuk melalui pengalaman
dalam merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui
percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan,
mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, terbuka,
ulet, kritis dan bekerjasama dengan orang lain juga akan melekat pada siswa
(BSNP, 2007: 160).
Selain penjelasan tentang teori dalam pembelajaran fisika, perlu adanya
kegiatan eksperimen/praktikum. Ridwan (2012: 25) menyatakan bahwa metode
praktikum memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu fakta
yang ingin diketahui. Metode ini menekankan pada kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa, dimana siswa mencari data dan menemukan hubungan antar variabel.
Kegiatan praktikum memiliki fungsi yang sangat penting dalam
meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Pelaksanaan praktikum bisa berjalan baik jika didukung oleh sarana
dan prasarana dalam pembelajaran fisika. Dengan kegiatan praktikum, siswa
menjadi subjek belajar yang diarahkan untuk lebih kreatif dan aktif dalam
pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi
siswa.
Dalam pelaksanaan praktikum fisika, alat praktikum fisika dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi mengenai pelajaran fisika yang
disampaikan oleh guru. Alat praktikum pembelajaran fisika merupakan alat-alat
yang dibuat khusus untuk pembelajaran fisika tertentu. Penggunaan alat
praktikum fisika mempermudah siswa memahami dan meningkatkan
kemampuannya pada materi pembelajaran fisika. Dengan meningkatnya
pemahaman dan kemampuan siswa pada materi pembelajaran fisika, maka hasil
belajar fisika siswa juga meningkat.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru di SMA Katolik
kelas telah dilengkapi dengan buku fisika yang didalamnya belum terdapat
petunjuk praktikum. Namun, dalam proses kegiatan pembelajaran jarang
dilaksanakan kegiatan praktikum dikarenakan alat praktikum yang dimiliki oleh
sekolah terbatas. Hal ini menyebabkan hasil belajar fisika siswa kurang
memuaskan. Suatu kegiatan praktikum bisa dilaksanakan walau tanpa adanya
alat-alat praktikum seperti biasanya. Kegiatan seperti itu sangat kurang efektif dan
efisien karena siswa sulit memecahkan permasalahan yang di sajikan dalam
lembar kegiatan siswa tanpa adanya alat praktikum yang terkait pada materi
pembelajaran fisika yang membantu siswa dapat bereksperimen dan menemukan
pengetahuan baru dengan sendirinya.
Dalam penerapan kegiatan praktikum disekolah, metode pembelajaran
yang digunakan belum teritegrasi dengan kegiatan praktikum. Hal yang demikian
membuat pembelajaran dalam kegiatan praktikum menjadi monoton dan siswa
akan merasa bosan mengikuti kegiatan praktikum. Oleh karena itu, untuk
menanggulangi kelemahan dari kegiatan praktikum dibutuhkan pengembangan
alat praktikum pada pembelajaran fisika. Pada tahapan pengembangan alat
praktikum, dibutuhkan kesesuaian permasalahan yang ada dengan metode
pembelajaran yang dikombinasikan dalam pelaksanaan praktikum. Setelah
mempelajari kondisi dari tempat dan situasi penelitian, maka metode
pembelajaran Discovery merupakan metode yang tepat dalam pengembangan alat
praktikum fisika.
Hasil penelitian Jonhston (2004) menyatakan bahwa pembelajaran ilmu
alam yang efektif ialah dimana anak menjadi pusat pembelajaran; mengeksplorasi
pemahaman mereka melalui eksplorasi dan penemuan mereka menjadi bermakna.
Metode discovery dalam kegiatan praktikum dapat mengaktifkan siswa dalam
menemukan pengetahuannya sendiri dalam menggunakan sarana dan prasarana
yang tersedia dalam proses pelaksanaan praktikum.
Discovery mempunyai basis fisolofis untuk mengembangkan pengertian
sains, mempunyai basis psikologis penerapan teori Bruner, dan mempunyai basis
pedagogis yang ditengarai oleh kebebasan dan tidak terstrukturnya proses belajar
mengajar. Alat praktikum yang dirancang dengan memperhatikan tahapan dalam
discovery dianggap dapat membimbing siswa untuk menemukan hal-hal baru dan
lebih banyak melibatkan siswa secara aktif. Hal tersebut dikarenakan siswa sendiri
yang berupaya menemukan konsep atau prinsip dalam pembelajaran fisika.
Menurut Indra (2011) untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik
siswa dalam kegiatan eksperimen/praktikum diperlukan pengetahuan siswa
tentang alat praktikum fisika yang akan digunakan sesuai materi pembelajaran.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan alat praktikum fisika dengan
kemampuan psikomotorik siswa.
Albar (2013) menyatakan bahwa pelaksanaan eksperimen fisika membantu
siswa memahami konsep dan memberikan bimbingan kepada siswa melalui
pengembangan ketrampilan ilmiah dalam mengambil kesimpulan. Perancangan
suatu alat praktikum dalam esperimen membuat siswa mandiri dan mau berusaha
untuk memperoleh pengetahuan yang terkait dalam kegiatan eksperimen.
Sudarmadi (2012) telah melakukan penelitian mengenai pengembangan alat
fisika. Hasil yang diperoleh menunjukkan pembuatan alat praktikum fisika
sederhana yang dilakukan oleh guru-guru fisika mengalami peningkatan dan layak
digunakan dalam praktikum fisika.
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas penulis mencoba untuk
meneliti permasalahan tersebut dengan judul “ Pengembangan Alat Praktikum
Fisika Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Berbasis Discovery”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang ada disekolah tersebut diantaranya:
1. Buku Fisika tidak dilengkapi dengan adanya kegiatan praktikum.
2. Proses kegiatan pembelajaran di sekolah jarang melaksanakan kegiatan
praktikum karena alat praktikum yang dimiliki sekolah terbatas.
3. Metode pembelajaran di sekolah belum terintegrasi dalam kegiatan
praktikum.
4. Kegiatan praktikum tanpa menggunakan alat praktikum kurang efektif dan
efisien sehingga pengetahuan siswa terhadap alat praktikum sangat minim.
5. Hasil belajar fisika siswa masih kurang memuaskan.
1.3. Batasan masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut:
1. Alat praktikum yang dikembangkan pada pembelajaran Fisika hanya untuk
2. Penelitian ini mengembangkan alat praktikum fisika berbasis discovery
untuk meningkatkan respon belajar siswa dan hasil belajar siswa.
3. Pengembangan alat praktikum dilakukan secara dua tahap yaitu tahap
pengembangan alat praktikum dan tahap pembelajaran nyata.
4. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya
dilakukan di satu kelas.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada peningkatan respon siswa setelah menggunakan alat
praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah menggunakan
alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan respon siswa setelah
menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis
discovery.
2. Untuk menganalisis apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa
setelah menggunakan alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan
1.6. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
1. Alat praktikum fisika materi listrik dinamis dengan berbasis discovery
dapat digunakan sebagai hasil pengembangan yang dapat dipakai sebagai
sarana dalam kegiatan praktikum.
2. Sebagai referensi bagi guru dalam menggunakan bahkan mengembangkan
alat praktikum yang sesuai untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
3. Menambahkan sumbangan karya berupa alat praktikum fisika untuk kelas
X SMA/MA.
4. Menarik minat bagi siswa dalam kegiatan praktikum pada pembelajaran
fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan alat
praktikum yang dapat mendukung kegiatan praktikum dalam proses
pembelajaran fisika.
1.7. Definisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka
dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan adalah suatu penelitian yang bertujuan
mengembangkan suatu produk dan menguji produk yang dihasilkan.
Model Penelitian pengembangan menggunakan Model Van den Akker
dengan metode penelitian Sugiyono.
2. Alat praktikum adalah sarana yang dapat dipakai dalam kegiatan
terhadap materi dan teori yang dilakukan di dalam laboratorium maupun di
lapangan.
3. Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan
sesuatu konsep atau prinsip.
4. Alat praktikum berbasis discovery adalah sarana dalam kegiatan praktikum
yang menuntun siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk
diri mereka sendiri.
5. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi akibat pembelajaran.
Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Ranah kognitif meliputi mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6). Ranah afektif meliputi jujur, tanggung jawab, kerjasama, dan
menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik meliputi mengamati,
menginterpretasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melaksanakan
5.1. Kesimpulan
Dari hasil hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan
respon siswa. Rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap
alat praktikum yang dikembangkan adalah 83,50 dengan kriteria sangat baik
dan rata-rata respon siswa pada uji coba kelompok besar adalah 85,42 dengan
kriteria sangat baik.
2. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan
kognitif siswa pada setiap pertemuan.Hasil kognitif rata-rata siswa pada
pertemuan I sebesar 44 dan pada pertemuan II sebesar 65 dengan peningkatan
sebesar 21 serta pada pertemuan III sebesar 80 dengan peningkatan sebesar
15.
3. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan
afektif siswa pada setiap pertemuan. Hasil afektif rata-rata siswa pada
pertemuan I sebesar 63 dan pada pertemuan II sebesar 74 serta pada
pertemuan III sebesar 83.
4. Alat praktikum berbasis discovery yang dikembangkan dapat meningkatkan
psikomotorik siswa pada setiap pertemuan. Hasil psikomotorik rata-rata siswa
pada pertemuan I sebesar 64 dan pada pertemuan II sebesar 76 serta pada
pertemuan III sebesar 81.
5.2. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Pengembangan alat praktikum berbasis discovery pada materi Listrik Dinamis
disusun berdasarkan kompetensi kurikulum KTSP dan disesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, alat praktikum fisika
berbasis discovery perlu dikembangkan untuk materi yang berbeda.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru
melibatkan siswanya dalam pembelajaran langsung melalui investigasi dan
eksperimen. Hasil penelitian ini memberikan indikasi yang cukup memadai
dalam penggunaan alat praktikum berbasis discovery dengan penerapan pada
kegiatan praktikum.
3. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari alat praktikum fisika
berbasis discovery perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di
dalam kelas dan melibatkan siswa mengembangkan alat praktikum fisika
sesuai dengan materi.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan alat praktikum fisika
untuk memaksimalkan penelitian di lapangan, harus benar-benar sudah
dipersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bias
DAFTAR PUSTAKA
Abruscasto. 1995. Teaching Children Science A Discovery Approach,4 th Edision. USA: University of Vermont.
Anderson & David. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Anonim. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana:Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah. (http://ypwi.or.id/index.php?option=com.content@viiew=article@id=98:alat-peraga-IPA-di-sekolah, diakses 11 April 2015)
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Balim, Ali. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, Issue 35, Spring 2009, 1-20.
Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics. Iowa: WBC.
Benjamin, M., Takako, Noah, & Lewandowski. 2013. Development and Results from a Survey on Students Views of Experiments in Lab Classes and Research. University 0f Colorado Boulder, Boulder, CO 80309.
BNSP. 2007. Peraturan Menteri dan Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP.
Darmodjo, Hendro Kaligis., & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Johnston, Jane. 2004. The Value of Exploration and Discovery. Primary Science Review.
Kanginan, M. 2006. Fisika SMA 1A Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Lindsay, D., Brian W., & Rick R. 2008. Practicum: A Teaching Tool to Highlight the Scientist-Practitioner Model. The Industrial-Organizational Psychologist, Pennsylvania State University, 45(3): 39-46.
Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: Depdiknas.
Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S.D. & akhdiniwanto, W.R. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 2(1): 7-10.
Rabak, A., & Euis, S. 2013. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. Makalah disajikan dalam Seminar, Bandung, 3-4 Juli 2013.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, cetakan pertama (hal. 60-70).
Sakti, Indra. 2011. Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri q Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 9(1): 67-76.
Sani, R.A. 2012. Pengembangan Laboratorium Fisika. Medan: UNIMED PRESS.
Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sari, N.D., Lizelwati, N. & Eliwatis. 2014. Pengembangan Alat Peraga Praktikum Sederhana dan Modul Penuntun Praktikum Untuk Materi Listrik Dinamis Pada Pelajaran Fisika Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1): 18-20.
Stamatia A., Nikolaus D., Anthoula M., & Hariton . 2010. Developing Remote Physics Experiments To Facilitate the Development of Competence of Secondary Schools Students. Aristotle University of Thessaloniki, Departement of Physics, Thessaloniki, Greece.
Sudarmadi. 2012. Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru Fisika SMA/SMK Binaan dalam Membuat Alat Praktikum Fisika Sederhana Melalui Pendampingan di Kabupaten Kulonprogo. Prosiding Pertemuan Ilmiah XVII HFI Jateng, Purworejo, (Hal. 196-202).
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sund, R. (1998). Teaching Science through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.
Sutarto. 2003. Studi Implementasi Kebijakan Pendidikan IPA-Fisika SMU di Indonesia. Disertasi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syah, M. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Trna J., & Trnova E. 2008. Development of Experimental Skills in Physics Education. Faculty of Education Masaryk University. Makalah disajikan dalam Groups Internasional de Resherhe sor Pensisignment de la Physique, University Of Cyprus, 18-22 August.
Van den Akker J. 1999. Principles and Methods of Development Research. Pada J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds), Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14). Dortrech: Kluwer Academic Publishers.
Van den Akker J., dkk. 2006. Educational Design Research. London and New York: Routledge.
Widodo, R. 1991. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.