PENERAPAN TEKNIK PETIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GITAR KLASIK SISWA
DI FLOW MUSIK MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
EKA LIANTA GINTING NIM. 071222510105
JURUSAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Eka Lianta Ginting. NIM 071222510105. Penerapan Teknik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan teknik petikan Apoyando dan Tirando dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.
Landasan teori pada penelitian ini mencakup dalam berbagai teori tentang alat musik gitar klasik, bagian-bagian gitar klasik, teknik petikan apoyando dan tirando, hasil belajar dan Flow Musik Medan. Berdasarkan teori yang telah ada, akan disajikan konsep dasar yang sesuai dengan permasalahan penelitian khususnya penerapan teknik petikan dalam gitar klasik.
Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Taman Kirana No. 14 Medan. Metode dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), objek penelitian ini adalah dengan teknik petikan dalam belajar gitar klasik siswa di Flow Musik. Subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa Flow Musik yang mengambil jurusan Gitar Klasik dan satu orang guru praktek Gitar Klasik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, tes praktek dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian pada tes awal (pre test)menunjukkan hasil 3 siswa yang tuntas (30%) dan 7 siswa yang belum tuntas dalam belajar (70%) dengan nilai rata-rata 55. Siklus I diperoleh siswa yang tuntas adalah 5 orang siswa atau 50% dengan nilai rata-rata 67 dan 5 siswa yang belum tuntas (50%). Pada siklus II siswa yang tuntas adalah 9 orang siswa atau 90% dan 1 siswa yang belum tuntas (10%) dengan nilai rata-rata 82. Hal ini menunjukkan bahwa Teknik petikan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Teknik Petikan dan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan, yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penulisan maupun dari penyampaian ide. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan, namun berkat do’a dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Yth:
1. Bapak. Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Zulkifli, M.Sn, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Basyaruddin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Panji Suroso, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik sekaligus dosen penguji skripsi.
8. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd, selaku sekretaris jurusan sekaligus dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Muklis Hasbullah, M.Sn, selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
iii
11. Bapak Hendy Obed Sembiring, M.Mg selaku Direktur Flow Musik Medan yang telah memberi saya kesempatan melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd selaku Narasumber dan Penguji sidang meja hijau saya, yang juga sangat banyak membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang Ayahanda Alm. L. Ginting, dan Ibunda S. Br.Tarigan yang telah membesarkanku, membimbing dengan penuh kasih sayang, memberikan semangat dan mendoakanku untuk menyelesaiakan skripsi ini. Serta abang, kakak-kakakku dan seluruh keluaraga besar yang memberikan dorongan dan motivasi dari awal hingga akhir studi.
14. Buat tunanganku yang sangat aku sayang , Awan Mulya yang telah banyak membantuku baik dari segi apapun, yang selalu memberikan motivasi, menyemangati, mendoakanku serta telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
15. Buat sahabat-sahabat yang sangat aku sayang, Ratih, Mega, Ria, Sefayanti dan Ririn yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuangan stambuk 2007. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Februari 2013
Penulis
Eka Lianta Ginting
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik merupakan cabang seni, dan juga merupakan bagian dalam
kehidupan manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekspresif manusia.
Sebagai bagian dari kehidupan manusia, musik dipelajari dalam lingkungan sosial
yang ada. Musik dalam lingkungan sosial dapat dipelajari secara formal, non formal,
atau informal melalui bidang pendidikan.
Pendidikan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, pendidikan formal,
pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang
secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti
harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan informal adalah pendidikan
yang terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung alamiah dan wajar.
Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilingkungan masyarakat (salah satu
contohnya adalah kursus dan kelompok belajar) tidak dipersyaratkan berjenjang dan
berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar.
Di Indonesia khususnya di kota-kota besar, pendidikan non formal yang
melaksanakan pendidikan musik semakin banyak jumlahnya, dikarenakan semakin
banyaknya keinginan orang-orang yang berminat mempelajari musik salah satunya di
Medan, terdapat banyak sekolah atau kursus musik yang menyediakan pendidikan
2
Dari sekian banyak sekolah musik di Medan salah satunya adalah Flow Musik
Medan, yang merupakan kursus musik yang menyelenggarakan pendidikan dengan
berbagai alat musik di kota Medan. Flow ialah singkatan dari Fervent
sungguh-sungguh, Life Style gaya hidup, OfWorship Menyembah.
Proses pembelajaran di Flow Musik tidak beda dengan kursus musik lainnya,
dengan rentang usia siswa tiga tahun sampai dengan lima puluh tahun. Alat-alat
musik yang telah dibuka saat ini adalah vokal, drum, piano pop, gitar bass, gitar
elektrik, gitar klasik, keyboard solo, kelompok musik anak (KMA), terompet,
saxophone, flute, sedangkan solfegio dan teori dasar musik khusus untuk siswa yang
memulai dasar-dasar tentang musik.
Dari sekian banyak alat musik, saat ini yang kelas yang paling banyak
diminati di Flow Musik adalah piano klasik dan vokal pop. Flow Musik Medan satu
tahun kedepan akan ditambahkan kelas-kelas baru seperti jazz gitar, melukis dan
vokal group minimal tiga orang, dan juga akan diadakan Home Concert, upgrade
guru, peningkatan kualitas guru dan siswa, mini klinik (guru) minimal satu kali dalam
sebulan.
Instrumen-instrumen yang ada di Flow Musik Medan adalah instrumen gesek
(biola), tiup (terompet, flute, clarinet), pukul (drum) dan petik (gitar klasik). Salah
satu instrumen petik adalah Gitar klasik. Kelebihan dalam belajar Gitar klasik di
Flow Musik Medan adalah dimana praktek bermain yang diajarkan tidak hanya
meliputi teknik bermain gitar, tetapi juga diberikan teori dasar musik dan
pengetahuan umum tentang musik, sehingga siswa mengerti apa yang dimainkan
3
Sebagai proses pembelajaran dasar gitar klasik, siswa diberi materi seperti
penguasaan teknik petikan, penjarian dan teori dasar musik. Pada permainan gitar
klasik, terdapat aturan-aturan dan tata cara memainkan sebuah gitar klasik, salah
satunya adalah cara memetik gitar dengan benar ataupun teratur. Teknik petikan
dalam bermain gitar klasik terdapat dua jenis petikan yaitu Apoyando dan Tirando.
Apoyando ialah memetik senar dengan menyandarkan jari pada senar yang lainnya,
sedangkan Tirando ialah memetik senar dengan tidak menyandarkan jari pada senar
lainnya setelah jari memetik senar yang di maksud.
Selama ini permasalahan di kelas gitar klasik, siswa mampu membaca
partitur, memainkan lagu, memainkan etude dengan benar, tetapi penggunaan jari
kanan dan kiri yang ditentukan dibuku pedoman tidak dilakukan dengan baik, begitu
pula dengan teknik petikan. Banyak siswa yang salah menggunakan petikan pada jari
kanannya, dan terkadang menggunakan satu teknik petikan saja. Sedangkan setiap
lagu dan etude itu berbeda-beda teknik petikannya. Hal tersebut membuat siswa
merasa kesulitan memainkan lagu dengan penggunaan petikan pada jari kanannya
karena penggunaan petikan dan penjarian tersebut bersalahan, sehingga membuat
siswa merasa jenuh dan mengurangi semangat belajarnya terhadap gitar klasik.
Melihat permasalahan di atas maka peneliti merasa perlu menerapkan teknik
petikan untuk meningkatkan hasil belajar gitar klasik pada siswa dengan baik dan
benar, sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memainkan lagu-lagu dengan
penggunaan teknik petikan yang benar dan juga dapat meningkatkan semangatnya
4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dalam hal ini merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul:“Penerapan Teknik Petikan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah ialah suatu tahapan permulaan dari penguasaan masalah,
dimana suatu objek tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi
masalah bertujuan agar kita maupun pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang
berhubungan dengan judul penelitian.
Berdasarkan pendapat di atas dan uraian latar belakang masalah, maka
permasalahan penelitian ini diidentifikasikan menjadi beberapa bagian,
Diantaranya :
1. Bagaimanakah Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow
Musik Medan ?
2. Apakah metode pengajaran guru dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik ?
3. Apakah siswa mampu dengan baik dan teratur dalam hal membiasakan teknik
petikan pada gitar klasik?
4. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik?
5. Bagaimana hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran gitar klasik di Flow
5
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah.
Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan ruang lingkup mana yang tidak
termasuk ruang lingkup masalah penelitian.
Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar
pembahasan tidak melebar. Maka peneliti menetapkan pembatasan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow
Musik Medan?
2. Bagaimana metode pembelajaran gitar klasik di Flow Musik Medan?
3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik?
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah ialah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan
penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan keluar. Perumusan
masalah merupakan penjabaran dari identifikasi dan pembatasan masalah.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang ingin kita capai.
Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain yang
membaca laporan penelitian ini dapat mengetahui dengan pasti maksud tujuan
penelitian itu sesungguhnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui teknik petikan dalam bermain gitar klasik
2. Mengetahui metode mengajar yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar teknik bermain gitar klasik
3. Untuk meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik di Flow
Musik Medan.
F. Manfaat Penelitian
Tentunya sebuah ikhtihar untuk penelitian diharapkan memiliki manfaat bagi
peneliti sendiri dan bagi semua orang. Untuk itu, manfaat yang diharapkan peneliti
ada lima, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi kepada siswa dan masyarakat umum
2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
3. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca, khususnya di Flow Musik Medan
4. Sebagai tambahan sumber kajian bagi kepustakaan Jurusan Sendratasik
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil kesimpulan yaitu
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan teknik petikan pada
standart menguasai teknik petikan apoyando dan tirando dapat meningkatkan
hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan. Terbukti pada tes awal
siswa tuntas sebanyak 3 orang atau 30% dengan nilai rata-rata 55, lalu pada
siklus I siswa tuntas meningkat menjadi 5 orang atau 50% dengan nilai
rata-rata 67 dan pada siklus II mengalami peningkatan siswa tuntas 9 orang atau
90% dengan nilai rata-rata 82.
B. SARAN
1. Diharapkan kepada guru agar menerapkan teknik petikan apoyando dan
tirando sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Bina Aksara.
Suharsimi Arikunto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas
Masnur Muslich, (2006). Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu Mudah
Suwanto, Hendi.2010.“Kemampuan Bermain Gitar Klasik Oleh Siswa Purwa Caraka Musik Studio Medan ”.Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Ricky Juniardi Nainggolan, 2012. “Pengaruh Footstool pada teknik permainan Gitar Klasik di SMK Negeri 11 Medan” Skripsi, Universitas Negeri Medan. Army Rianto Harianja, 2009. “Materi musik populer sebagai bahan pengajaran gitar klasik di Taman Budaya Sumatera Utara” Skripsi Universitas Negeri Medan.
Edwin Franz Yoshua Siahaan, Penggunaan Instrumen Gitar dalam Proses
Pembelajaran Seni Budaya Di SMK YAPIM Taruma Belawan. Skripsi,
Universitas Negeri Medan.
Fitri Wirdiany Sinaga, 2012. “Upaya meningkatkan hasil belajar seni musik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together kelas IX-1 SMA Negeri Tiga Panah” Skripsi, Universitar Negeri Medan
Uyuni Widiastuti M.Pd 2012, Diktat Metode Penulisan
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alafabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
http://ratdix.wordpress.com/2008/08/23/tuning-stem-gitar/
(http://spitod.wordpress.com/2007/08/29/apa-itu-teknologi-apa-itu-teknik/ (http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar)
Sumber Internet: http://banjirembun.blogspot.com/2012/04/pengertian-proses-pembelajaran.html
http://www.scribd.com/doc/99824013/Skripsi-ollie http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar
http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar http://www.jinkurakura.blogspot.com/2009/03/teori-scale-dan-chord-dasar.html
http://www.scribd.com/doc/24558054/PENGERTIAN-METODE
Nara Sumber: Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd (Sebagai Kepala
Sekolah di Flow Musik Medan)
Bapak Ronald Pasaribu (Sebagai Guru di Flow Musik Medan)