• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF DI KELAS VII SMP BUDI MURNI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF DI KELAS VII SMP BUDI MURNI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Ervides Samosir NIM 408111048

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih, mujizat dan kuasaNya yang meberikan kekuatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Induktif pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP Budi murni 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013” disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Togi, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, dan Bapak Dr. W. Rajagukguk selaku dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini dan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.

(4)

v

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Johanes Simamora, S.Ag, selaku Kepala SMP Budi Murni 3 Medan, Bapak Jarudin Sinaga, S.Pd selaku guru bidang studi matematika kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis ucapkan kepada ayahanda H. Samosir (Alm) dan ibunda R. Silalahi yang selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril maupun materil. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada abangku Jackson Samosir, Jagar Samosir dan kakak Liska Frida Samosir, Gianti Samosir, Evinawati Samosir yang setia juga memberikan dukungan, semangat, doa dan dana.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada para sahabat (Desi, Christina Manalu, Dwinta, Christina Gultom, Otto Manurung, Betharia Pangaribuan, SP ) atas dukungan dan bantuannya selama penelitian serta rekan-rekan seperjuangan kelas Dik B Reguler 2008 yang memberikan support dalam mengerjakan skripsi ini.

Special thanks kepada B’Kurnianta Keliat yang telah memberikan dukungan semangat dan perhatiannya. Terima kasih juga kepada kak’ Juli yang selalu mendukung dalam penyelasain skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika.

Medan, Maret 2013 Penulis,

(5)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BERPIKIR INDUKTIF DI KELAS VII SMP BUDI MURNI 3 MEDAN TAHUN AJARAN

2012/2013

ERVIDES SAMOSIR (408111048) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi himpunan melalui penerapan Model Pembelajaran Berpikir Induktif dan untuk mengetahui apakah melalui penerapan Model Pembelajaran Berpikir Induktif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi himpunan di kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Research) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan yang berjumlah 24 orang. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Berpikir Induktif pada materi himpunan tahun ajaran 2012/2013.

Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan, diperoleh rata-rata penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah 2,5 berada dalam kategori cukup, sedangkan rata-rata penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah 3,25 dan berada dalam kategori baik. Dari hasil tes pemahaman, pada siklus I diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 54,72 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 sebanyak 11 siswa (45,8%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 13 siswa belum tuntas. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 73,78 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 sebanyak 21 siswa (87,5%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 siswa belum tuntas.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan ... i

Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3.Batasan Masalah... 6

1.4.Rumusan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 7

1.6.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1.Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian Konsep ... 8

2.1.2. Konsep Matematika ... 9

2.1.3. Pemahaman Konsep dalam Matematika ... 10

2.1.4. Pembelajaran Konsep Matematika... 14

2.1.5. Model Pembelajaran Berpikir Induktif ... 16

2.1.5.1. Prosedur Model Pembelajaran Berpikir Induktif 17 2.1.5.2. Fase Model Pembelajaran Induktif 19 2.1.5.3. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran berpikir Induktif 21 2.1.6. Himpunan 22

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan 24 2.3. Kerangka Konseptual ... 25

2.4. Hipotesis 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.2. Subjek dan Obyek Penelitian ... 27

3.3. Jenis Penelitian ... 27

3.4. Prosedur Penelitian... 28

3.4.1. Siklus I 28 3.4.2 Siklus II 32 3.5. Instrumen Pengumpul Data ... 38

3.5.1. Tes ... 38

3.5.2. Observasi ... 40

3.6. Teknik Analisis Data ... 40

3.6.1. Reduksi Data ... 40

3.6.2. Interpretasi hasil ... 40

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I ... 45

4.1.1.1. Permasalahan siklus I ... 45

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 46

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I ... 46

4.1.1.4. Analisis Data Siklus I 49 1. Tes ... 49

2. Observasi 55 4.1.1.5 Refleksi Siklus I 56 4.1.2 Hasil Penelitian siklus II 57 4.1.2.1. Permasalahan Siklus II 57 4.1.2.2. Perencanaan Tindakan Siklus II 57 4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 58 4.1.2.4. Analisis Data Siklus II 62 1. Tes 62 2. Observasi 65 4.1.2.5 Refleksi Siklus II 67 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 68 BAB V KESIMPULAN DAN PENELITIAN 5.1. Kesimpulan 70 5.2. Saran 71 DAFTAR PUSTAKA ... 72

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-Kisi tes Pemahaman Konsep matematika Siswa 39 Tabel 3.2. Teknik Penskoran Pemahaman Konsep Matematika Siswa 41

Tabel 3.3. Pemahaman Konsep Matematika Siswa 42

Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Nilai Indeks Gain 43 Tabel 4.1. Persentase Tes Kemampuan Awal Siswa 45 Tabel 4.2. Persentase Pemahman Konsep Matematika Siswa Pada Tes

Pemahaman I 49

Tabel 4.3. Hasil Observasi Proses Pembelajaran siklus I 55 Tabel 4.4. Persentase Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Tes

Pemahaman Konsep II 62

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pembelajaran I Siklus I 73

Lampiran 2 Rencana Pembelajaran II Siklus I 78 Lampiran 3 Rencana Pembelajaran III Siklus II 84 Lampiran 4 Rencana Pembelajaran IV Siklus II 91

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa I 96

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa II 98

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa III 99

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa IV 100

Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep I (Siklus I) 101

Lampiran 10 Lembar Validasi Tes Pemahaman I 102

Lampiran 11 Tes Pemahaman Konsep I 103

Lampiran 12 Altermatif Penyelesaian Tes Pemahaman I 105 Lampiran 13 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep II (Siklus II) 106

Lampiran 14 Lembar Validasi Pemahaman II 107

Lampiran 15 Tes Pemahaman II 108

Lampiran 16 Altermatif Penyelesaian Tes Pemahaman II 109

Lampiran 17 Pedoman Penskoran Nilai 110

Lampiran 18 Lembar Observasi Pembelajaran Lampiran 19 Tes Awal

Lampiran 20 Tes Pemahaman Konsep I Lampiran 21 Tes Pemahaman Konsep II

Lampiran 22 Perhitungan Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika siswa dengan menggunakan Indeks Gain

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian

111 113 114 115 116

(11)

1 1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka manusia berusaha mengembangkan dirinya dengan pendidikan. Oleh karena itu,masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan lebih yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan relevansinya.

Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika. Matematika menduduki peranan penting dalam bidang pendidikan. Oleh Karena itu, matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Maka dari itu matematika menjadi salah satu pelajaran yang wajib dipelajari.

Berdasarkan Cornelius (dalam Abdurrahman, 1999:253):

“Setiap orang harus mempelajari matematika, karena matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sarana mengenal pola-pola dan generalisasi hubungan, sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”

(12)

2

rumus-rumus saja. Kemudian diperkuat dari hasil wawancara dengan salah satu guru matematika yang menginformasikan bahwa rata–rata hasil belajar matematika siswa kelas VII adalah 50,3%. Masih banyak siswa yang masih belum bisa memahami konsep matematika dengan baik dan belum mampu menerapkan rumus dari setiap soal yang diberikan. Sebelumnya peneliti juga memberikan soal yaitu: di antara kelompok atau kumpulan berikut, tentukan yang termasuk himpunan dan bukan himpunan,berikan alasan yang mendukung.

a. Kumpulan kendaraan beroda dua b. Kelompok binatang serangga c. Kumpulan orang-orang pendek Jawaban siswa : a. –kereta

-sepeda b. -kupu-kupu -lebah -tawon c. kurcaci

Jawaban di atas merupakan jawaban sebagian besar siswa dan memberikan alasan masing-masing. Terdapat 9 orang yang menjawab tetapi tidak memberikan alasan dan 12 orang yang memberikan alasan tetapi salah. Dari jawaban- jawaban siswa tersebut diperoleh bahwa siswa tidak dapat memahami soal sehingga jawaban tidak relevan dengan soal dan tidak memberikan penjelasan untuk jawaban yang di pilih.

(13)

Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa kebanyakan siswa di sekolah belajar matematika hanya melalui metode menghapal saja, seperti menghapal rumus, pengertian dan lain sebagainya tanpa mengetahui konsep dasarnya. Siswa hanya berfikir sederhana dan praktis untuk mendapat tujuan akhir, sehingga ketika dihadapkan pada masalah yang agak berbeda pada konteks yang sama, siswa tidak mampu berfikir untuk mencari alternatif solusi. Pemahaman yang seperti inilah yang disebut pemahaman instrumental, yaitu pemahaman yang hanya hafal rumus tanpa mengetahui alasan-alasan dan penjelasannya. Sedangkan dalam pembelajaran matematika konsep-konsep harus dipahami bukan hanya sekedar dihapal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudojo ( 1998:4 )”Matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol- simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami lebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu”.

Untuk itulah mengapa pemahaman konsep menjadi hal yang penting dan menjadi tuntutan dalam kurikulum matematika. Sebagaimana tujuan dari pelajaran matematika menurut KTSP 2006 (dalam litbang.kemdikbud.go.id/.../ Buku%20Standar%20Isi%20SMP(1).pdf) adalah:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Pemahaman yang dituntut dalam tujuan pelajaran matematika tersebut

adalah pemahaman relasional, yaitu pemahaman atas konsep yang termuat dalam

suatu skema atau struktur pengetahuan yang kompleks yang dapat digunakan pada

(14)

4

Hudojo(1988:3) mendukung pentingnya pemahaman konsep dengan pernyataan bahwa :

“Dalam proses belajar matematika, prinsip belajar harus terlebih dahulu dipilih, sehingga sewaktu mempelajari metematika dapat berlangsung dengan lancar, misalnya mempelajari konsep B yang mendasarkan pada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan pada pengalaman belajar yang lalu.”

Berdasarkan pernyataan inilah maka pemahaman konsep akan suatu materi dalam matematika haruslah ditempatkan pada prioritas yang utama. Dengan paham akan suatu konsep, maka berbagai macam variasi soal dan permasalahannya akan mudah teratasi.

Dengan adanya berbagai kecenderungan situasi yang muncul seperti di atas, sehingga dalam hal ini perlu adanya penerapan pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa adalah pendekatan induktif. Menurut Rochmad (dalam http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.html)

“Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri”.

(15)

siswa. Hal ini didasarkan pada kelebihan pendekatan pembelajaran induktif yang menekankan pada proses berfikir secara maksimal. Seluruh kemampuan siswa untuk menyelidiki dan memecahkan masalah secara sistematis, kritis, dan analitis berdasarkan data, gejala, fakta, dan pengalaman siswa.

Dengan demikian, perbedaan individu siswa dalam belajar dapat terakomodasi, kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru dapat diminimalisir, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Pendekatan pembelajaran induktif didasarkan pada paham empiris yang dipelopori oleh Francis Bacon dan John Locke (dalam Suluh,2007), yang berpendapat bahwa : “Pertimbangan manusia merupakan kunci untuk mentrasformasikan data mentah menjadi pengetahuan. Pengetahuan dibangun melalui proses induktif dari pengalaman. Data empirik yang diperoleh melalui penginderaan mengenai dunia adalah cara terpenting untuk memperoleh kebenaran secara empirik.

Materi pokok yang dapat disampaikan dengan model pembelajaran berpikir induktif adalah himpunan. Materi ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun objek-objeknya yang abstrak membuat siswa sulit memahami materi ini. Maka, untuk meningkatkan pemahaman konsep pada materi tersebut diperkenalkanlah salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap tepat dan mampu untuk menciptakan suasana belajar seperti yang diharapkan.

Dari uraian dan pemikiran di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul: Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Berpikir Induktif pada Materi Himpunan di Kelas VII Budi Murni 3 Medan T.A 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

(16)

6

2. Masih diterapkannya paradigma transfer of knowledge dalam pembelajaran matematika.

3. Kurang optimalnya pemahaman konsep matematika siswa padahal pemahaman konsep merupakan aspek utama yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika.

4. Pemahaman konsep matematika siswa di kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan pada materi himpunan masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Dari keseluruhan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi hanya untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif pada materi Himpunan.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi Himpunan melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif?

2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi Himpunan di kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada

materi himpunan melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif. 2. Untuk mengetahui apakah melalui penerapan model pembelajaran berpikir

(17)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: 1. Bahan pertimbangan dan masukan bagi guru bidang studi matematika

untuk menggunakan model pembelajaran berpikir induktif khususnya pada materi himpunan.

2. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. 3. Informasi dan bahan rujukan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan

masalah penelitian ini.

(18)

70

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah : 1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi himpunan

melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif berjalan dengan kategori baik.

2. Dari hasil observasi, pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran berpikir induktif pada siklus II ini berada pada kategori baik. Artinya peneliti telah mampu menerapkan model pembelajaran berpikir induktif dengan baik dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil observasi yang menunjukkan peningkatan dengan semakin baiknya proses pembelajaran yang dilakukan.

3. Dari hasil tes pemahaman, pada siklus I diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 54,72 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 sebanyak 11 siswa (45,8%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 13 siswa belum tuntas. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 73,78 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 sebanyak 21 siswa (87,5%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi himpunan sudah baik.

4. Pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran berpikir induktif pada materi himpunan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

(19)

5.2. Saran

Adapun saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu :

1. Kepada guru matematika kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan diharapkan menerapkan model pembelajaran berpikir induktif dengan memberikan motivasi dan memperbanyak memberi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti dan pemahaman konsep matematika siswa dapat meningkat.

2. Kepada kepala sekolah disarankan untuk dapat mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan model pembelajaran berpikir induktif sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

(20)

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Dahar, Wilis, ( 2006 ), Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Erlangga, Bandung

Dewiatmini, Pramita, (2010), Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas Vii A SMP Negeri 14 Yogyakarta Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad)

Djamarah, S.B., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hudojo, 2002, Konsep dasar matematika, http://isjd.pdii.lipi.go.id.pdf, (diakses 24 Januari 2013 pkl 19.00 WIB)

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogjakarta

Pristo, Eko, (2010), Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Induktif terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Perkalian Bilangan Bulat di Perguruan Nasional Lubuk Pakam

Rochmad, (2008 ), Penggunaan pola pikir induktif-deduktif, http://rochmad-unnes.blogspot.com/ ( diakses 7 Oktober pkl 20.00 )

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

(21)

Sanjaya.W,. (2006), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Suluh,H,(2007),BerpikirInduktif,http://haqiqie.wordpress.com/2007/01/021/berpi kir induktif.pdf (daikses 4 Oktober 2012 pk.14.00 WIB)

Sutton, (1974), Konsepmatematika,http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal.pdf (diakses 23 Januari 2013 pk 13.00 WIB)

Tim Instruktur PLPG, (2008), Materi Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) sertifikasi Guru dalam Jabatan Divisi PLPG, Rayon 2 Universitas Negeri Medan.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Uno, Hamzah, (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar mengajar yang Kreatif dan Efektir, Bumi Aksara, Gorontalo

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 3.1.  Kisi-Kisi tes Pemahaman Konsep matematika Siswa
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan saintifik berbantuan multimedia dalam pembelajaran

Acuan Cetak Saring (Sablon) Acuan Cetak Relief (Emboss).

Telah dipahami bahwa hubungan hukum antara kreditur, debitur, dan penanggung dalam perjanjian penanggungan, penanggung berkedudukan sebagai pihak ketiga, yang

Selanjutnya, kelompok kontrol normal dan negatif tetap diberi pakan standar dan diet tinggi lemak sedangkan kelompok dosis 1 dan dosis 2 diberi diet tinggi lemak beserta

Aku ingin kau mencintaiku seperti ibu kepada ayah, perempuan yang merelakan hidupnya hanya untuk menenangkan hari-hari ayah. Aku ingin kau menjadi dahan di tubuhku, menjadi aspal

Sebagai informasi dalam rangka meningkatkan pemahaman guru Biologi dalam menggunakan strategi belajar di sekolah yang lebih efektif dan sebagai bahan masukan agar

If it costs 80 baht per square meter to paint the tank, calculate the cost of painting the total surface area.. When they are divided by X, the remainder is the same

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi dengan judul: “ANALISIS