KONTRIBUSI LATIHAN VERTICAL SWING DAN DUMBLE ARM SWINGS TERHADAP KECEPATAN RENANG
GAYA BEBAS 50 METER ATLET PUTRI USIA 15 – 17 TAHUNCLUB RENANG
TIRTA – PRIMA MEDAN TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
HARIS KURNIAWAN 061266220137
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :
Kontribusi Latihan Vertical Swing dan Dumble Arm Swings Terhadap Kecepatan
Renang Gaya Crawl 50 meter Atlet Putri Club Tirta Prima – Medan Tahun 2012.
Selama penyusunan skripsi ini, tentu penulis tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si. (sebagai Rektor Universitas Negeri Medan)
yang telah menerima peneliti sebagai mahasiswa UNIMED.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Drs. Suharjo, M.Pd, Drs. Mesnan,
M.Kes, dan Dr. Budi Valianto, M.Pd (sebagai Dekan dan Pembantu Dekan
FIK)
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd (Sebagai Ketua Jurusan PKO) dan
Drs. Nono Hardinoto, M.Pd (sebagai Sekretaris Jurusan PKO) Seluruh staf
edukatif dan administratif FIK Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.
4.Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd,M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah
membantu, membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini selesai.
5.Bapak pengurus dan para pelatih Club Tirta Prima yang telah memberikan izin
serta bantuan dalam melakukan penelitian.
6.Ayahanda Legianto dan Ibunda tercinta Sukamti serta orang-orang yang
nasehat, semangat dan dorongan serta bantuan moril maupun materil hingga
menyelesaikan studi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya Team Cotoll Community “06”
(Ucil, S.Pd, Khalid, S.Pd, Chandra, S.Pd, Budi, S.Pd , Ucok, S.Pd,
Leman,S.Pd, Taufik, S.Pd, Junaidi, S.Pd). Dan serta semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, saya ucapkan banyak terima kasih.
8.Para atlet Club Tirta Prima yang telah meluangkan waktunya dalam
pelaksanaan penelitian.
9.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan
banyak terima kasih
Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Sdra/i menjadi amal baik dan mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Medan, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
HARIS KURNIAWAN. Kontribusi Latihan Vertical Swing dan Dumble Arm Swings Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 meter Atlet Putri Club Tirta Prima – Medan Tahun 2012. (Pembimbing : YAN INDRA SIREGAR) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2012.
Power otot tungkai dan power otot lengan memegang peranan yang cukup penting dalam olahraga renang, yang mana lengan berperan sebagai penggerak utama untuk maju ke depan dan tungkai berperan sebagai alat keseimbangan agar posisi tubuh tetap rata pada saat berenang. Untuk mencapai kecepatan maksimal, maka para atlet renang harus memiliki power otot lengan dan power otot tungkai yang baik. Salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan power otot tungkai adalah latihan vertical swing dan latihan untuk meningkatkan power otot lengan adalah latihan dumble arm swings.
Tujuan penelitian ini adalah peneliti berupaya menyumbangkan ilmu pengetahuan berupa bentuk latihan fisik yang mendukung power otot tungkai dan otot lengan agar dapat menghasilkan kecepatan renang yang maksimal dalam olahraga renang, khususnya gaya crawl.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Jumlah 4 orang coba yang diperoleh dengan metode purposif random sampling (sampel bersyarat) adalah 4 orang. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu dengan volume latihan 5 kali setiap minggunya selama 4 minggu.
Instrument untuk mengukur power otot tungkai adalah dengan menggunakan vertical jump test, mengukur power otot lengan dengan menggunakan two hands medicine ball put dan untuk mengukur kecepatan renang gaya crawl adalah dengan berenang sejauh 50 meter.
Berdasarkan analisis statistik, latihan vertical swing memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan, dengan sumbangan sebesar 46%. Sedangkan latihan dumble arm swings memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan, dengan sumbangan sebesar 35%.
DAFTAR ISI
2.2 Hakikat Latihan Dumble Arm Swings ………... 17
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 28
A. Deskripsi Data Penelitan ………. 29
B. Pengujian Persyaratan Analisis ……… 30
C. Pengujian Hipotesis ………. 32
D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 33
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 35
A. Kesimpulan ……….. 35
B. Saran ………. 35
DAFTAR PUSTAKA ... 37
DAFTAR TABEL
8.Hasil Uji Normalitas Power Otot Tungkai ………... 29
9.Hasil Uji Normalitas Power Otot Lengan ...………... 29
10.Hasil Uji Normalitas Kecepatan Renang Gaya Crawl ……….. 30
11.Hasil Uji Homogenitas Power Otot Tungkai ………..….. 30
12.Hasil Uji Homogenitas Power Otot Lengan ………..….. 31
13.Hasil Uji Homogenitas Kecepatan Renang Gaya Crawl ……….. 31
14.Populasi Penelitian ……… 38
20.Hasil Pre Test Kecepatan Renang Gaya Crawl ……….. 43
21.Hasil Post Test Power Otot Tungkai ……… 45
22.Hasil Post Test Power Otot Lengan .……… 45
23.Hasil Post Test Kecepatan Renang Gaya Crawl ……….. 46
24.Uji Normalitas Data Pre Test Power Otot Tungkai ………. 53
25.Uji Normalitas Data Post Test Power Otot Tungkai ………... 53
26.Uji Normalitas Data Pre Test Power Otot Lengan ……… 54
28.Uji Normalitas Data Pre Test Kecepatan Renang Gaya Crawl ……... 55
29.Uji Normalitas Data Post Test Kecepatan Renang Gaya Crawl ……... 55
30.Uji Homogenitas Pre Test dan Post Test Latihan Vertical Swing ………. 56
31.Uji Homogenitas Pre Test dan Post Test Latihan Dumble Arm Swings … 57 32.Uji Homogenitas Pre Test dan Post Test Kecepatan Renang Gaya Crawl……… 58
33.Hasil Korelasi Variabel X1Terhadap Y ………. 59
34.Hasil Korelasi Variabel X2Terhadap Y ………. 62
35.Data Variabel X1, X2 dan Y Untuk Mencari Harga JKreg ……… 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar hal
1.Koordinasi Saat Berenang ……… 12
2.Latihan Vertical Swing ………. 16
3.Latihan Dumble Arm Swings ……… 18
4.Vertical Jump Test ……… 24
5.Two Hands Medicine Ball Put ………... 25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran hal
1.Populasi Penelitian ………. 38
2.Sampel Penelitian ………... 39
3.Data Mentah Pre Test Dan Post Test ……….. 40
4.Data Hasil Pre Test Power Otot Tungkai, Power Otot Lengan, Kecepatan Renang Gaya Crawl ………. 41
5.Data Hasil Post Test Power Otot Tungkai, Power Otot Lengan, Kecepatan Renang Gaya Crawl ………. 44
6.Rata-Rata dan Simpangan Baku ………... 47
7.Uji Normalitas ……….. 53
8.Uji Hommogenitas ……… 56
9.Perhitungan Kontribusi Latihan Vertical Swing Terhadap Kecepatan Renang Gaya Crawl ……….. 59
10.Perhitungan Koefisien Regresi Linier ………... 65
11.Uji Kelinieran Persamaan Regresi ………. 68
12.Pengujian Hipotesis ……… 69
19.Dokumentasi Penelitian ………. 83
20.Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ………. 87
21.Surat Keterangan Telah Melakukan/Melaksanakan Penelitian …………. 88
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat
nasional maupun internasional, dapat ditunjukkan kemunduran atau kemajuan
yang positif dari suatu cabang olahraga. Prestasi dibidang olahraga dapat
mengangkat nama baik daerah serta mengharumkan nama bangsa dan negara.
Salah satu cabang olahraga yang cukup populer dan cukup banyak
diminati adalah olahraga renang. Olahraga renang pada umumnya berkembang di
kota-kota besar, hal ini dikarenakan di kota-kota besar sudah banyak tersedia
sarana pendukung, seperti kolam renang, papan lampung dan pedal. Selain
bermanfaat untuk kesehatan, olahraga renang juga merupakan salah satu cabang
olahraga prestasi yang biasa diperlombakan pada tingkat daerah, nasional maupun
internasional.
Olahraga renang yang sering diperlombakan baik pada tingkat daerah,
nasional maupun internasional terdiri dari empat macam gaya. Menurut Roeswan
dan Soekarno (1979:29) “gaya renang terdiri dari :
Renang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak mengenal perbedaan jenis
kelamin, usia, laki-laki atau perempuan, tua atau muda semua bisa melakukannya.
Renang sangat ekonomis, karena dengan mengeluarkan uang yang sedikit , orang
bisa masuk ke kolam dan berenang sepuasnya. Renang juga bisa dilakukan kapan
saja, tidak mengenal waktu, bisa pagi, siang, sore, maupun malam hari dan bisa
dilakukan secara perorangan.
Untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga renang itu perlu didukung
oleh komponen fisik yang memadai. Sebab tidak ada gunanya seorang perenang
dalam suatu perlombaan dapat berenang dengan gaya yang indah namun tidak
mampu untuk menyelesaikan seluruh jarak yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Counsilman (dalam Hendromartono, 1992:13) yang menyatakan “ada 3
kelompok unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan untuk dapat melakukan
unjuk kerja renang yang baik, yaitu : kekuatan, daya tahan dan kelentukan”.
Untuk meningkatkan kemampuan unsur-unsur tersebut dapat dikerjakan
dengan melakukan latihan di darat. Seorang perenang yang melakukan latihan
fisik di darat, tidak akan melatih seluruh ototnya (seperti binaragawan), tetapi
latihan ini hanya khusus ditujukan untuk memperkuat otot-otot yang menjadi
penggerak utama dari gerakan renang saja. Oleh karena itu, otot-otot yang
bersangkutan harus dilatih sebanyak mungkin sesuai dengan fungsinya seperti
yang mereka gunakan dalam dalam gaya-gaya renang tertentu.
James C. Redcliff (1987:1) mengatakan “Meskipun kekuatan (strength)
adalah penting, akan tetapi yang lebih diperlukan untuk hampir semua cabang
didalam power selain terdapat kekuatan (strength) terdapat pula kecepatan”.
Dengan kata lain, atlet yang memiliki power adalah atlet yang kecuali kuat juga
cepat.
Selanjutnya, Dadeng Kurnia dan Murni (1991:75) mengatakan bahwa
“untuk cabang olahraga renang, selain diperlukan tenaga (strength) juga
diperlukan kecepatan. Kekuatan yang disertai kecepatan disebut power”. Hal ini
berarti menunjukkan bahwa atlet tersebut selain kuat tetapi juga cepat.
Club Tirta Prima – Medan adalah salah satu club renang yang tengah
berkembang saat ini. Club Tirta Prima memiliki atlet-atlet yang telah berprestasi
tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga pada tingkat nasional, seperti pada event
POMNAS 2009, Daniel mampu meraih 3 medali emas, Yafila Kania Irianto
meraih perak pada event O2SN tahun 2009, Walad Wirawan dan Anes E.P
Siregar tergabung didalam tim PON Kaltim tahun 2008, bahkan pada tahun 2006
Andrew S. Budiman sewaktu masih berada di club tersebut, mewakili Indonesia
pada kejuaraan pelajar tingkat ASEAN. Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi
yang telah diraih atlet-atlet yang berasal dari Club Tirta Prima.
Walaupun Club Tirta Prima memiliki program pembinaan yang
berkesinambungan dan juga terstruktur dengan baik, bukan berarti Club Tirta
Prima terbebas dari masalah. Hal ini terbukti saat dilaksanakannya seleksi
kejurnas renang sumut pada tanggal 25 Maret 2010, tidak seorangpun atlet putri
mereka yang mampu menembus limit waktu gaya bebas yang telah ditentukan
diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2010. Berikut limit waktu gaya bebas 50
meter putri yang telah ditentukan PB PRSI :
K.U I ( 15-17 tahun) + Senior : 29,36 detik K.U II (13 – 14 tahun) : 30,34 detik K.U III (11 – 12 tahun) : 29,95 detik K.U IV ( 10 tahun ke bawah) : 32,62 detik
Menurut Hendromartono (1992:13) “untuk dapat berprestasi dalam cabang
olahraga renang itu perlu didukung oleh kemampuan fisik yang memadai”. Ini
berarti bahwa kemampuan teknik saja belum cukup tanpa didukung oleh
kemampuan fisik yang memadai.
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan, para atlet tirta prima
sudah memiliki teknik berenang yang cukup baik namun para atlet tersebut terlalu
banyak berlatih di dalam kolam (berenang) dan kurang berlatih di darat,
sedangkan Dadeng Kurnia dan Murni mengatakan bahwa “latihan fisik bagi
tercapainya prestasi maksimal dalam olahraga renang harus dikembangkan di
darat.”
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pelatih Club Tirta Prima, yaitu
Prima Dewi Purnomo pada tanggal 4 Februari 2012, luncuran yang dihasilkan dari
setiap kali kayuhan belum cukup memuaskan hati pelatih tersebut dikarenakan
luncuran yang dihasilkan tidak mencapai satu meter. Pelatih tersebut menduga
bahwa hal di atas dikarenakan power otot lengan dan otot tungkai para atlet
tersebut yang kurang baik.
Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui power otot
lengan dan otot tungkai para atlet Club Tirta Prima. Untuk itulah penulis
hands medicine ball put untuk mengetahui power otot lengan. Adapun
pengambilan data awal dilakukan pada tanggal 7 Maret 2012 di kolam renang
Selayang-Medan Jalan. Dr. Mansyur, pada pukul 18.00 WIB – 19.00 WIB.
Tabel 1.1. Data Power Otot Lengan Atlet Putri Club Tirta Prima – Medan
Nama Tolakan (m) Skor Kategori
Keterangan : Kategori berdasarkan norma power otot lengan two hands medicine ball put untuk atlet, Rusli Lutan dkk (1996:227) yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 1.2. Norma Power Otot Lengan Two Hands Medicine Ball Put Untuk Atlet,
Setelah melakukan test two hands medicine ball put, selanjutnya peneliti
melakukan test vertical jump untuk mengetahui power otot tungkai atlet putri club
Tirta Prima – Medan dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3. Data Power Otot Tungkai Atlet Putri Club Tirta Prima – Medan
Nama Tinggi
Keterangan : Kategori berdasarkan norma power otot tungkai vertical jump untuk atlet, Rusli Lutan dkk (1996:227) yang dapat dilihat pada tabel 3
Setelah melakukan test vertical jump dan two hands medicine ball put,
selanjutnya peneliti melakukan test kecepatan renang gaya crawl 50 meter dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.5 Data Hasil Kecepatan Renang Gaya Crawl 50 meter
Nama Waktu
Berdasarkan hasil pengukuran power otot lengan dengan menggunakan
test two hands medicine ball put dan juga pengukuran power otot tungkai melalui
test vertical jump membuktikan bahwasanya adalah benar para atlet putri club
Tirta Prima belum memiliki power otot tungkai dan otot lengan yang baik. Tentu
saja permasalahan tersebut harus segera diatasi, agar para atlet tersebut mampu
meningkatkan prestasi mereka pada event-event dan kejuaraan-kejuaraan
berikutnya serta mampu bersaing dengan atlet lain baik pada tingkat daerah
Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah
tersebut, dengan cara memberikan latihan Vertical Swing untuk meningkatkan
power otot tungkai dan latihan Dumble Arm Swings untuk meningkatkan power
otot lengan, yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi latihan tersebut terhadap
kecepatan renang gaya crawl 50 meter.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,
maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kecepatan renang gaya crawl 50 meter ? Apakah kondisi fisik
mempengaruhi kecepatan renang gaya crawl 50 meter ? Apakah power otot
tungkai mempengaruhi kecepatan renang gaya crawl 50 meter ? Apakah power
otot lengan mempengaruhi kecepatan renang gaya crawl 50 meter ? Apakah
latihan Vertical Swing memberikan kontribusi yang signifikan tehadap kecepatan
renang gaya crawl 50 meter ? Apakah latihan Dumble Arm Swings memberikan
kontribusi yang signifikan tehadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter ?
Manakah diantara latihan Vertical Swing dan latihan Dumble Arm Swings yang
memberikan kontribusi lebih besar terhadap kecepatan renang gaya crawl 50
meter ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah di atas, maka penulis menentukan masalah
yang akan diteliti untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu Kontribusi
Latihan Vertical Swing dan Dumble Arm Swings Terhadap Kecepatan Renang
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah latihan Vertical Swing memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima –
Medan tahun 2012 ?
2. Apakah latihan Dumble Arm Swings memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima –
Medan tahun 2012 ?
3. Manakah diantara latihan Vertical Swing dan Dumble Arm Swings yang
memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kecepatan renang gaya
crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan tahun 2012 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Apakah latihan Vertical Swing memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri
Club Tirta Prima – Medan tahun 2012 ?
2. Untuk mengetahui Apakah latihan Dumble Arm Swings memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya crawl 50 meter
3. Untuk mengetahui Manakah diantara latihan Vertical Swing dan Dumble Arm
Swings yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kecepatan
renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan tahun 2012 ?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi pecinta renang dan wawasan bagi mahasiswa olahraga
tentang bentuk latihan untuk meningkatkan power lengan dan power otot
tungkai
2. sebagai informasi bagi pelatih club tersebut pada khususnya maupun bagi
pelatih renang pada umumnya tentang kontribusi latihan Vertical Swing dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat kontribusi yang signifikan latihan Vertical Swing terhadap kecepatan
renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan tahun 2010.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan latihan Dumble Arm Swings terhadap
kecepatan renang gaya crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan
tahun 2010.
3. Latihan Dumble Arm Swing dan latihan Vertical Swing secara bersama-sama
tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya
crawl 50 meter atlet putri Club Tirta Prima – Medan tahun 2010.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan di atas, maka
penulis akan memberikan beberapa saran, antara lain :
1. Kepada pelatih dan pembina olahraga renang, dalam meningkatkan kecepatan
renang gaya crawl agar kiranya dapat memberikan latihan-latihan yang dapat
meningkatkan kecepatan renang gaya tersebut.
2. Kepada pihak club agar kiranya memperhatikan sarana dan prasarana yang ada
untuk melengkapi atau menambah peralatan dalam hal pencapaian prestasi atlet
3. Kepada para atlet renang disarankan agar dapat berlatih dengan
sungguh-sungguh agar dapat mencapai prestasi yang maksimal.
4. Diharapkan kepada peneliti lain agar melakukan penelititan lanjutan dengan
ruang lingkup dan karakteristik yang lebih dari penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dumadi, Dwijowinoto, Kasiyo,Renang Materi Metode Penilaian, depdikbud,
1992
Effendi, Said, Pembinaan Olahraga Indonesia, Medan,1994
Harsono, Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta, 1988
Hendromartono, Soejoko, Olahraga Pilihan Renang, depdikbud, 1992
Ismaryati, Test dan Pengukuran Olahraga, Surakarta : LPP UNS, 2008
Kurnia, Dadeng, Murni, Renang, Jakarta :1991
Lutan, Rusli, dkk, Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK/IKIP, 1996
Murni, Muhammad, Renang, depdikbud, 2000
Pate, Russel R at al, Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan, IKIP Semarang Press,
1993
Sajoto, M, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,
Semarang : Dahara Prize, 1995
Soekarno, Roeswan, Renang dan Methodik, Jakarta : P.T Karya Unipress, 1979
Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 1989
Sukintoko, Renang dan Metodik, Jakarta : Depdikbud, 1983
Thomas, David G, Renang Tingkat Mahir, Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada,