• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM. ARMADA PAPUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM. ARMADA PAPUA"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM. ARMADA PAPUA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Elektro Pelayaran

SANDI SAPUTRA NIT : 04.16.113.143/E

ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2020

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Sandi Saputra NomorIndukTaruna : 04.16.113.143/E Program Diklat : Ahli Elektro Pelayaran

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM. ARMADA PAPUA

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ………2020

Materai 6000 SANDI SAPUTRA

(3)

iii

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : Analisis Sistem Kontrol PLC Crane Hidolik Pada Kapal KM. Armada Papua

Nama Taruna : Sandi Saputra

NIT : 04.16.113.143/E

Program Diklat : Electro Technical Officer

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan SURABAYA,... 2020

Menyetujui:

Pembimbing I

Sri Mulyanto Herlambang, S.T,M.T Pembina (IV/a)

NIP. 197204181998031002

Pembimbing II

Faris Novandi, S.SI.T.,M.Sc Penata TK.I (III/d) NIP. 198411182008121003

Mengetahui : Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri W,S.Si.T.,M.Sda.

Penata TK.I (III/d) NIP.197812172005022001

(4)

iv

PENGESAHAN

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM. ARMADA PAPUA

Disusun Oleh : SANDI SAPUTRA

04.16.113.143/ E Electro Technical Officer

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada Tanggal ...2020

Menyetujui : Penguji I

Dr. Agus Dwi Santoso, S.T.,MT.,M.Pd Penata TK. I (III/d)

NIP. 197808192000031001

Penguji II

Edi Kurniawan, SST.,MT Penata Muda TK.I (III/b) NIP. 198312022019021001

Penguji III

Faris Novandi, S.SI.T.,M.Sc Penata TK.I (III/d) NIP. 198411182008121003 Mengetahui :

Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri W., S.Si.T., M.Sda.

Penata Tk.I (III/d) NIP. 19781217 200502 2 001

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan judul Analisis Sistem Kontrol PLC Pada Crane Hidrolik KM. Armada Papua. Karya ilimiah terapan ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat membantu mempelancarkan proses pembuatan. Oleh karena itu, saya ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Capt. Heru Susanto, MM selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Sit,M.Sda, selaku ketua jurusan elektro.

3. Sri Mulyanto Herlambang, S.T,M.T selaku Dosen pembimbing I dan Faris Nofandi, M,Sc. selaku dosen pembimbing II.

4. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan do’a.

5. Teman-teman taruna Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan semangat dan masukan.

6. Serta pihak-pihak yang telah membantu dalam pengerjaan yang tidak bisa saya sebutkan namanya.

(6)

vi

Saya sadar bahwa karya ilmiah yang saya susun ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dan semoga karya ilmiah yang saya susun dapat bermanfaat.

Surabaya, …………..2020

Sandi Saputra NIT: 04.16.113.143/E

(7)

vii ABSTRAK

SANDI SAPUTRA, Analisis Sistem Kontrol PLC Pada Crane Hidrolik Kapal KM ARMADA PAPUA Karya Ilmiah Terapan, Politeknik Pelayaran Surabaya. Dibimbing oleh Sri Mulyanto Herlambang, ST,M.T dan Faris Nofandi , M.Sc.

Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat pengangkat atau pemindah bahan dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat materian yang akan dipindahkan dengan memindah secara horizontal, kemudian menurunkan material di tempat yang diinginkan.

Pengaturan memindahkan material pada crane menggunakan sistem PLC sebagai satu bagian dari memori PLC, dimana memori PLC pada kapal KM. Armada Papua pernah mengalami kerusakan pada komponen memori yang terbakar.

Kejadian tersebut sebagai dasar penulis mengangkat permasalahan kerusakan pada memori PLC untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perawatan memori PLC pada crane di atas kapal serta mengetahui penyebab rusaknya memori PLC .

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan objek penelitian adalah KM. Armada Papua dengan jenis kapal container. Penyajian data yang disajikan penulis adalah hasil observasi, hasil wawancara dan hasil dokumentasi foto. Hasil penelitian mengenai PLC crane dengan terjadi kerusakan pada memori PLC yang tidak bisa digunakan untuk menggerakkan crane. Penulis menempatkan electrician sebagai sumber informan.

Perawatan yang dilakukan di atas KM. Armada Papua telah berjalan dengan baik dan kerusakan yang terjadi disebabkan oleh adanya oli pada memori PLC yang tidak bertahan dengan kinerja memori PLC maka segera dilakukan pengecekan berkala dan persiapkan spare atau komponen memori PLC diatas kapal KM. Armada Papua.

Kata kunci : PLC, memori PLC crane

(8)

viii ABSTRACT

SANDI SAPUTRA, Analysis of PLC Control Systems on Vessel Hydraulic Cranes MV ARMADA PAPUA , Surabaya Shipping Polytechnic. Supervised by Sri Mulyanto Herlambang, S.T,M.T and Faris Nofandi , M.Sc.

Crane is one of the heavy equipment (heavy equipment) that is used as a means of lifting or transferring materials in construction projects. The crane works by lifting the material to be moved by moving it horizontally, then lowering the material in the desired place. The arrangement of moving material on the crane uses a PLC system as one part of PLC memory, where the PLC memory on the ship KM. Armada Papua.has experienced damage to a burned memory component. The incident as the basis of the author raised the problem of damage to the PLC memory to find out how the implementation of PLC memory

maintenance on cranes on the ship as well as to find out the cause of damage to the PLC memory.

The study was conducted using descriptive qualitative research methods and the object of research is KM.Armada Papua with container ships.

Presentation of data presented by the author is the result of observation, results of interviews and results of photo documentation. The results of research on PLC cranes with damage to the memory of the PLC that cannot be used to move the crane. The author puts electrician as a source of informants.

Treatments carried out above KM. Armada Papua has been running well and the damage caused by oil in the PLC memory that does not survive the PLC memory performance is immediately carried out periodically checking and preparing spare or PLC memory components on the ship KM. Armada Papua Fleet.

Keywords: PLC, PLC memory crane

(9)

ix

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Sebelumnya ... 4

B. Landasan Teori ... 5

1. Sistem PLC ... 5

a. Definisi PLC ... 5

b. PLC ... 5

2. Jenis komponen PLC ... 6

3. Sistem kontrol ... 10

a. Definisi system kontrol ... 10

b. Jenis system control………...………11

c. komponen system control………..………13

d. Sistem control crane hidrolik…………...………..14

4. Sistem crane………..16

a. Definisi crane………...………..16

b. Crane hidrolik……….17

(10)

x

5. Tipe crane……….18

6. Komponen utama crane………22

C. Kerangka Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi Penelitian ... 26

C. Jenis dan Sumber Data ... 27

1. Data primer ... 27

2. Data sekunder ... 27

D. Pemilihan Informan ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 29

1. Reduksi Data ... 29

2. Penyajian Data ... 29

3. Penarikan Kesimpulan ... ..29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian…...………..…………..……..……..…30

1. Perusahaan………..….….30

2. Tempat penelitian……….……30

B. Hasil penelitian………..………...32

1. Penyajian data……….32

2. Analisis hasil penelitian………..35

a. Berdasarkan Studi Pustaka………35

b. Berdasarkan Observasi………..35

D. Hasil pembahasan……...………..36

1. Faktor penyebab………..36

2. Cara perawtan.………39

(11)

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...……….40 B. Saran…………...………42 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal

2.1 PLC (Programmable Logic Controller)……….6

2.2 IC ( integrated circuid ).………...……….……...7

2.3 Kapasitor………...………...….…….…….7

2.4 Transistor…….………..………….………8

2.5 Dioda……...………..……….8

2.6 Resistor……….………..9

2.7 Relay………...9

2.8 Diagram Sistem PLC……….11

2.9 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Terbuka………12

2.10 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Tertutup………...13

2.11 Crane Hidrolik………..17

2.12 Ship Gear………...18

2.13 Kangooro Crane………19

2.14 Harbour Mobile Crane………20

2.15 Container gantry Crane………..21

2.16 Kerangka penelitian………...24

4.1 Panel PLC………..33

4.2 Kapasitor Pada Memori PLC……….37

4.3 IC (Integrated Circuit)………37

4.4 Rusaknya Dioda, IC, Resistor, dan kapasitor……….38

4.5 Adapter Card………..38

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang dikelilingi oleh perairan, sehingga, transportasi perairan di Indonesia tumbuh dengan pesat. Perancangan sebuah kapal ditentukan oleh sebuah kebutuhan yang menjadi dasar-dasar penentuan acuan data kapal. Sebuah data utama yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka selanjutanya mendesain berbagai macam sistem yang dibutuhkan (Prasetianto,2016). Setiap kapal tentu memiliki sistem kontrol masing-masing untuk melakukan bongkar muat. Sebuah sistem pengendali bongkar muat kapal yang dinamakan dengan sistem control(Afrianti,2014).

Sistem kontrol di kapal perlu dijaga dan diadakan perawatan untuk menunjang pengoperasian suatu sistem bekerja dengan baik. Ketika sistem mengalami sebuah kegagalan, maka tidak bisa untuk digunakan bongkar maupun muat.

Penulis pernah mengalami kerusakan pada memori crane sehingga terdapat gangguan pada sistem pengendalian crane KM. Armada Papua. Hal tersebut dapat menimbulkan sesuatu yang sangat bermasalah, apabila tidak dilakukan penanganan yang sesuai dengan jenis masalah yang terjadi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan penelitian dalam bentuk Karya Ilmiah Terapan dengan judul :

(14)

2

” ANALISIS SISTEM KONTROL PLC PADA CRANE HIDROLIK KM ARMADA PAPUA”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, agar lebih memudahkan dalam pembahasan berikutnya, maka penulis mengangkat masalah untuk dicari solusinya, adapun masalah yang penulis ambil sebagai berikut :

1. Faktor apa yang menyebabkan kerusakan pada memori PLC pada crane?

2. Bagaimana cara perawatan sistem kontrol PLC crane hidrolik yang dilakukan di atas kapal ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini adalah :

1. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada sistem kontrol PLC crane hidrolik.

2. Untuk mengetahui cara perawatan PLC crane hidrolik yang dilakukan di atas kapal.

(15)

3

D. MANFAAAT PENELITIAN

Adanya pembuatan Karya Ilmiah Terapan ini akan menambah pengetahuan bagi pembacanya, memahami teori-teori dasar tentang sistem kontrol pada crane hidrolik untuk dapat menunjang pengetahuan pelayaran.

Adapun manfaat penulis sampaikan yaitu:

1. Secara Teoritis

a) Menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih meluas mengenai sistem kontrol PLC crane hidrolik.

b) Memberi bantuan pengetahuan tentang memahami hal-hal yang terkait pada sistem PLC ( programmable logic controller) crane hidrolik.

2. Secara Praktis

a) Dapat memahami hal-hal yang terkait pada sistem kontrol.

b) Sebagai acuan untuk para Electrician meningkatkan kesadarannya sehingga para Electrician mengerti dan memahami tentang sistem kontrol PLC crane hidrolik.

(16)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Adapun hasil penilitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Review penelitian

NO NAMA JUDUL REVIEW

1 Subhekti (Tahun 2018)

Perancanaan perawatan Rubber Tyred Gantry

Salah satu permasalahan yang timbul saat pengoperasian Rubber Tyred Gantry adalah komponen mengalami kegagalan fungsi.

Metode yang sesuai untuk digunakan dalam menentukan kebijakan perawatan adalah Rwliability Centered Maintenance (RCM)II.

Kegagalan fungsi komponen ditinjau dari Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

Penilaian risiki didapatkan dari perhitungan Risk Priority Number (RPN) dengan mengalikan nilai severity, occurance, dan detection kemudian hasil tertinggi dari penilaian risiko, untuk mengantisipasi kegagalan tersebut makan kegiatan perawatan pada RCM II decision diagram. Hasil penelitian terdapat 17 kegagalan fungsi pada Rubber Tyred Gantry. Komponen yang perlu diprioritaskan untuk perawatan pada Rubbe Tyred Gantry adalah kegagalan fungsi Twist Lock pada spreader.

2 Junaedi ( Tahun 2011 )

Identifikasi

Kerusakan Barrel Lifting Device dan Barrel Double Lid

Dilakukan identifikasi dengan melakukan analisis terhadap kerusakan barrel lifting device dan barrel double lid hotcell di instalasi radiomatalurgi (IRM). Survei lapangan dan dokumen yang berkaitan dengan barrel lifting device dan barrel double lid serta wiring diagram digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kerusakan alat. Hasil identifikasi kerusakan sistem interlock adalah sistem Programmable Logic Controller, sistem unterlock, sistem pompa

(17)

5

hidrolik tidak berfungsi, saklar emergency rusak dan selang compressed air untuk barrel double lid rusak. Hasil identifikasi kerusakan bahwa, PLC, sistem interlock, sistem pompa hidrolik tidak fungsi kembali maka perlu ada perbaikan atau mengganti komponen/suku cadang seperti, modul PLC, sistem interlock, sistem pompa hidrolik dan saklar emergency.

B. LANDASAN TEORI

Landasan teori digunakan sebagai sumber teori yang dijadikan dasar dari pada penelitian. Sumber tersebut memberikan kerangka atau dasar untuk memahami latar belakang dari timbulnya permasalahan secara sistematis.

Landasan teori juga penting untuk mengkaji dari penelitian- penelitian yang sudah ada mengenai masalah sistem kontrol pada crane hidrolik.

1. Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)

PLC (Programmable Logic Controller) dapat diartikan sebagai kontrol logika terprogram. PLC memiliki "otak" berupa mikroprosesor, digunakan pada otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin-mesin produksi. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti tombol operasi, sensor, relai, contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-output (Anwar, 2015).

(18)

6

PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi- fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul- modul I/O digital maupun analog (Eibhe, 2009).

Gambar 2.1 PLC (Programmable Logic Controller) Sumber : komponen di atas apal

2. Jenis komponen PLC (Programmable Logic Controller) a. Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil. IC adalah komponen elektronika dipergunakan sebagai otak dalam sebuah peralatan elektronika.

(19)

7

Gambar 2.2 Diagram IC ( integrated circuid ) Sumber : komponen di atas apal

b. Kapasitor

Kapasitor atau disebut kondensor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu.

Gambar 2.3 Diagram Kapasitor Sumber : komponen ada di atas kapal

(20)

8

c. Transistor

Transistor diantaranya adalah sebagai penguat arus, sebagai Switch (pemutus dan penghubung), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal, penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN.

Gambar 2.4 Diagram transistor

Sumber : https://www.jagobelanja.com/jenis-komponen-elektronik- beserta-fungsi-dan-simbolnya/

d. Dioda

Dioda berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Gambar 2.5 Diagram dioda

Sumber: https://koesrow.blogspot.com/2019/07/komponen- elektronika-dasar.html

(21)

9

e. Resistor

Resistor berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω).

Gambar 2.6 Diagram resistor

Sumber : http://www.bukaelektro.com/2017/01/pengertian-resistor- dan-fungsinya.html#

f. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal (kombinasi elektrik dan mekanik) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil/lilitan magnet) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Gambar 2.7 Diagram relay

Sumber : http://jagootomasi.com/perangkat-kendali-dasar-pada- otomasi-industri/

(22)

10

3. Sistem Kontrol

a. Definisi Sistem Kontrol

Sistem pengendalian (control sistem) merupakan sekumpulan peralatan yang bekerja sama dengan tujuan untuk mengendalikan sesuatu. Peralatan tersebut biasanya merupakan komponen- komponen elektronik. Sebagaian besar pada kapal dipasangi dengan peralatan sensor yang berfungsi untuk mengetahui kondisi setiap peralatan kapal. Sensor bekerja kemudian memberikan laporan kepada komputer yang terpasang di ruangan kontrol kapal. (Ansori, 2013). PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya adalah berupa sinyal output. Sinyal output inilah yang dipakai untuk mengendalikan peralatan atau mesin. Antarmuka (interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC dihubungkan secara langsung ke actuator atau transducer tanpa memerlukan relay.

Gambar 2.8 Diagram Sistem PLC Sumber : http://egsean.com/prinsip-kerja-plc/

(23)

11

b. Jenis-jenis Sistem Kontrol

1) Sistem kontrol loop terbuka (open loop control sistem)

Sistem kontrol loop terbuka (open loop control sistem) adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengendaliannya. Sinyal keluaran tidak diukur atau diumpan balikan untuk dibandingkan dengan sinyal masukannya.

Sistem kontrol ini disebut juga dengan (feed forward control) umumnya mempergunakan pengaturan (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik ( Agus. 2012).

Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh kontroler dan benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.

Gambar 2.9 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Terbuka Sumber : http://www.artikel.abajadun.com

Sistem kontrol loop terbuka harus dikalibrasi dengan hati- hati, agar ketelitian sistem tetap terjaga dan berfungsi dengan baik.

Dengan adanya gangguan (disturbance), sistem ini tidak dapat bekerja seperti yang diharapkan.

Input Output

Controller Actuator Plant

Prosess

(24)

12

2) Sistem kontrol loop tertutup (close loop control sistem)

Sistem kontrol loop tertutup (closed loop control sistem) adalah sitem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan- balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan-balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran dan turunannya), diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati nilai yang diinginkan, maka pemakaian aksi umpan balik pada loop tertutup bertujuan untuk memperkecil kesalahan sistem (Agus, 2012).

Gambar 2.10 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Tertutup Sumber : http://jendraheni.blogspot.co.id

(25)

13

c. Komponen Sistem Kontrol

Secara umum dalam sebuah sistem kontrol terdapat komponen, yaitu :

1) Masukan atau (Input) adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.

2) Keluaran atau (Output) adalah tanggapan sebenarnya yang di dapatkan dari suatu sistem.

3) Actuator adalah piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerak yakni dari motor listrik, pneumatik dan hidrolik.

4) Plant adalah sesuatu obyek fisik yang dikontrol.

5) Proses atau (process) adalah berlangsungnya operasi pengen- dalian suatu variable proses, misalnya sudut rudder, temperatur mesin, dll.

6) Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh kontroler.

7) Kontroler (controller) adalah suatu alat atau cara untuk modifikasi sehingga karakteristik sistem dinamik (dynamic sistem) yang dihasilkan sesuai dengan yang kita kehendaki.

(26)

14

8) Gangguan (disturbance) adalah sinyal yang mempengaruhi terhadap nilai keluaran sistem.

9) Kontrol umpan balik (feedback control) adalah operasi untuk mengurangi perbedaan antara keluaran sistem dengan referensi masukan.

10) Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur keluaran sistem dan menyetarakannya dengan sinyal masukan sehingga bisa dilakukan suatu operasi hitung antara keluaran dan masukan.

d. Sistem Kontrol pada crane Hidrolik

Untuk kepraktisan, kapal kargo umumnya dilengkapi dengan crane kapal (ship gear). Crane kapal harus dapat digunakan dalam melakukan kegiatan stevedoring baik untuk barang berjenis container, maupun bag cargo (dengan menggunakan jala-jala). Bagaimana cara kerja crane dan mekanismenya, sebagai berikut:

1) Mekanisme Pengangkat (hoisting)

Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan

(27)

15

atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut.

2) Mekanisme Penjalan (luffing).

Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut.

3) Mekanisme Pemutar (slewing).

Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah:

motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan

(28)

16

dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut.

4. Crane

a. Definisi Crane

Berdasarkan NMF Manual Book kapal MV. Panclover menyatakan, crane ini dimaksudkan pada manual book suatu permesinan bantu yang berada di deck kapal yang untuk digunakan pada kapal di pelabuhan atau antara ship to ship pada saat berlabuh untuk memuat dan menurunkan muatan umum dan kargo curah dengan mengambil pertimbangan kapasitas dan parameter yang diperbolehkan.

b. Crane Hidrolik

Crane Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya minyak (fluida), untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya (Khoiri, 2014)

(29)

17

Gambar 2.11 Crane Hidrolik

Sumber : http://www.nucleoncrane.net/equipment/port- crane/marine-deck-cranes

Crane hidrolik adalah suatu mesin yang menggunakan sistem hidrolik untuk menggerakkan buka tutup brake crane kapal. Sifat dari sistem hidrolik yang tidak berisik (silent operation), gerakan mulus, dan sangat baik untuk diterapkan pada branke crane hidrolik kapal.

c. Tipe crane hidrolik

1) Crane Kapal (ship gear)

Untuk kepraktisan, kapal kargo umumnya dilengkapi dengan crane kapal (ship gear). Crane kapal harus dapat digunakan dalam melakukan kegiatan stevedoring baik untuk barang berjenis container, maupun bag cargo.

(30)

18

Gambar 2.12 Ship Gear

Sumber : http://www.nucleoncrane.net/equipment/port- crane/marine-deck-cranes

2) Kangooro Crane (KC)

Merupakan jenis lain dari alat bongkar muat di pelabuhan. berbentuk seperti crane kapal, namun terletak di dermaga. Beberapa menggunakan rel atau roda sebagai sarana untuk berpindah tempatnya. Alat ini dapat digunakan untuk berbagai jenis kargo.

(31)

19

Gambar 2.13 Kangooro Crane

Sumber : http://www.nucleoncrane.net/equipment/port- crane/marine-deck-cranes

3) Harbour Mobile Crane (HMC)

Alat bongkar muat di pelabuhan / crane yang dapat berpindah pindah tempat serta memiliki sifat yang flexible sehingga bisa digunakan untuk bongkar / muat kontainer maupun barang barang curah.

(32)

20

Gambar 2.14 Harbour Mobile Crane

Sumber : http://www.genmasolution.com/mobile-harbour- crane.html

4) Container Gantry Crane (CC)

Alat bongkar muat container yang dipasang permanen dipinggir dermaga dengan menggunakan rel sehingga dapat bergeser yang berfungsi untuk bongkar muat container dengan jangkauan / row yang cukup jauh. bagian utamanya yaitu Boom, Gantry, Spreader, and Trolley. Trolley adalah bagian dari Container Crane yang terdiri dari roda yang bergerak pada rel. Fungsinya dari Trolley adalah untuk memindahkan petikemas yang mempunyai beban yang sangat berat ke pelabuhan atau ke darat dengan cepat.

(33)

21

Gambar 2.15 Container gantry Crane

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Gantry_crane

d) Prinsip Kerja Crane Hidrolik

Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Sistem ini digunakan untuk memindahkan suatu komponen dari satu tempat ke tempat lain secara mechanical energy dengan menggunakan pressure energy yang didapat dari sebuah pompa hidrolis yang digerakan secara mekanik (engine) mengakibatkan adanya aliran fluida, kemudian mengubahnya kedalam pressure energy dan kinetic energy didalam sistem hidrolik dan diubah kembali kedalam mechanical energy untuk bekerja.

(34)

22

Gerakan yang dihasilkan pada masing-masing sistem transmisi tentunya juga menggunakan Crane untuk memperbesar momen putar, naik, dan turun yang dihasilkan oleh sistem transmisi. Gaya tersebut diteruskan pada wire atau kabel baja dan untuk memutar menggunakan roda gigi sehingga dapat bergerak dan crane dapat mengarahkan pada posisi yang diinginkan.

5. Komponen-komponen utama yang menyusun rangkaian Crane Hidrolik meliputi :

1) Silinder (Cylinder)

Silinder atau Cylinder pada rangkaian sistem yang berfungsi melakukan kerja yang diperoleh dari fluida kerja yang termasuk dalam peralatan working device adalah motor hidrolik dan aktuator. Sebenarnya secara umum working cylinder terbagi menjadi dua yaitu penggerak naik turun dan penggerak putar.

2) Perangkat kontrol (Control Device)

Perangkat kontrol atau Control Device adalah peralatan kontrol yang berfungsi mengontrol sistem atau lebih tepatnya mengontrol laju aliran fluida kerja. Dalam rangkaian ini yang termasuk peralatan kontrol adalah katup-katup dengan segala macam jenis klasifikasinya.

(35)

23 3) Unit Daya (Power unit)

Unit Daya atau Power Unit dalam rangkaian hidrolik ini mencakup beberapa peralatan yang mendukung kinerja sistem antara lain motor listrik (electric motor), gigi pompa (gear pump), diaphragm accumulator, pompa hidrolik (hydraulic pump).

(36)

24

C. KERANGKA PENELITIAN

Gambar 2.16 Kerangka Penelitian Mulai

Analisa gangguan

Sistem Kontrol PLC dan Kerusakan pada Memori PLC Crane Hidrolik

Selesai

Kesimpulan dan Saran Pengolahan Data Sistem Kontrol PLC

Crane Hidrolik

Pengumpulan Data Sistem Kontrol PLC Crane Hidrolik

Observasi Studi Literatur

(37)

25

BAB III

METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu proses dari suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu (Surya, 2003).

Menjelaskan metode barasal dari bahasa Yunani “methodos” yaitu jalan sampai. Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan agar dapat mencapai suatu penelitian (Kartono, 1996).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain (Poerwandari, 1998).

Sehingga metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.Pada umumnya penelitian merupakan refleksi keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah - masalah aktual yang dihadapi serta mengumpulkan

(38)

26

data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisis.

Metode penelitian yang penulis pergunakan meliputi hal-hal sebagai berikut : B. LOKASI PENELITIAN

Tempat penelitian tentang ”Analisi Sistem Kontrol PLC Pada Crane Hidrolik KM ARMADA PAPUA ”, dilaksanakan pada saat praktek layar di atas kapal, dengan data-data dan tempat sebaga iberikut :

NAME OF VESSEL : SANDI SAPUTRA

CALL SIGN : POXF

NATIONALITY : INDONESIA

PORT OF REGISTRY : JAKARTA

OWNER : PT. SALAM PACIFIC INDONESIA

LINE

GRT/NRT/DWT : 9,606 / 4,876 / 12,585

L.O.A : 149,64 m

BREADH : 22,3 m

DEPTH : 11,1 m

BUILDER OF SHIP : 1992

IMO. NO : 9063964

CLASIFICATION : K R S 1 CONTAINERSHIP 1 W S LG LI

TYPE OF SHIP : CONTAINER SHIP

CARGO HOLD CAPACITY : 1016 m3

(39)

27

DRAFT : 11,40 m

MAIN ENGINE HP : 13.000 HP MAIN ENGINE MAX. : 9400 KW

SERVICE SPEED : 20 KNOT

C. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung, wawancara dan media internet. Dari sumber-sumber ini diperoleh data sebagai berikut .

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama melalui prosedur dan dicatat (Azwar, 1997) . Dalam hal ini penulis memperoleh data primer dengan cara langsung dari hasil wawancara dengan pihak terkait, yang mengetahui tentang permasalahan yang akan penulis angkat. Penulis memperoleh dari hasil wawancara atau berdiskusi dengan awak kapal, chief enginer dan electrician, yang bertanggung jawab untuk pesawat bantu bongkar muat (crane).

(40)

28 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari 3 sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi, yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis, selain dari sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet yang berkaitan dengan obyek penelitian karya ilmiah atau yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi. Serta dari informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah (Azwar, 1997).

D. PEMILIHAN INFORMAN

Berdasarkan perumusan masalah yang penulis lakukan sebelumnya, maka dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dibutuhkan suatu pengamatan.Sehingga mampu mendapatkan data yang benar, agar tujuan penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang penulis ambil. Adapun metode pengumpulan data yang penulis pergunakan, seperti dari objek dan sumber yang diteliti, wawancara langsung, dan juga dengan melakukan observasi. Untuk wawancara ada dua informan yang di pilih, yaitu yang pertama awak kapal bertanggung jawab sebagai operator crane, chief enginer dengan alasan chief enginer bertanggung jawab pada Crane di atas kapal, dan yang kedua adalah electrician dengan alasan bertanggung jawab terhadap kelistrikan pesawat yang ada di kapal.

(41)

29 E. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penulisan karya ilmiah terapan ini penulis memakai teknik analisis data kualitatif. Terdapat tiga tahapan dalam teknik analisis data ini yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data adalah bentuk analisis terhadap suatu informasi yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar.2015 Sistem PLC. Diambil dari :

https://anwarmekatronikapens.wordpress.com/2015/04/22/plc/

Brata.Surya.2003 Metode penelitian. Diambil dari:

https://www.statistikian.com/2003/02/metode-penelitian-metodologi- penelitian.html

Budiana.Agus.2012. Sistem kontrol. Diambil dari:

https://www.scribd.com/doc/240936493/PID-sistem-kontrol-crane Eibhe.2009 Definisi PLC. Diambil dari :

https://ndoware.com/apa-itu-plc.html

Hartono.Rudi.2012. Jenis-jenis crane. Diambil dari:

http://www.nucleoncrane.net/equipment/port-crane/marine-deck-cranes Hidatay.Khoiri.2014. Sistem crane hidrolik. Diambil dari:

https://www.scribd.com/doc/206617252/Sistem-Hidrolik-Crane

Junaedi.2011. Identifikasi Kerusakan Barrel Lifting Device dan Barrel Double Lid. Diambil dari:

http://jurnal.batan.go.id/index.php/pin/article/view/1120 Kartono.1996. Metode penelitian. Diambil dari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian Megi.Prasetianto.2016. Pengertian kapal. Diambil dari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_penelitian

Prasetianto.2016. sistem control

http://teknikpelayaran.blogspot.com/2010/11/dinas-jaga-mesin.html Purwandari.1998. Metode penelitian. Diambil dari:

https://www.gurupendidikan.co.id/metodologi-penelitian/

Rifaldi.Ananda.2017. Komponen crane hidrolik. Diambil dari:

https://greencolb99.wordpress.com/2017/12/26/fungsi-dan-komponen crane/

Saifufuddin Azwar.1997. Data primer dan sekunder. Diambil dari:

http://datariset.com/olahdata/detail/data-primer-dan-sekunder

(43)

Subhekti.Arsil.2018. Perancanaan perawatan Rubber Tyred Gantry. Diambil dari:

https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/ar ticle/view/2713

Warsito.Ansori.2013. Pengertian sistem kontrol.Diambil dari:

https://docplayer.info/38189707-Peralatan-kontrol-dan-driver-motor-pada- crane-pt-krakatau-bandar-samudera.html

Gambar

Gambar 2.1 PLC (Programmable Logic Controller) Sumber : komponen di atas apal
Gambar 2.9  Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Terbuka       Sumber  : http://www.artikel.abajadun.com
Gambar  2.11 Crane  Hidrolik
Gambar  2.12 Ship Gear
+4

Referensi

Dokumen terkait