• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taman Herbal sebagai Wahana Pendidikan dan Rekreasi Ekologi di Karanganyar Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Taman Herbal sebagai Wahana Pendidikan dan Rekreasi Ekologi di Karanganyar Jawa Tengah."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN

DAN REKREASI EKOLOGI

DI KARANGANYAR JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:

LILIS HARDIATININGSIH

NIM. I 0212046

Dosen Pembimbing:

Ir. Rachmadi Nugroho, M.T

Ir. Bambang Triratma, M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulilah, segala puji saya persembahkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan lancar.

Tugas Akhir Arsitektur

dengan judul “Taman Herbal sebagai Wahana

Pendidikan dan Rekreasi Ekologi di Karanganyar, Jawa Tengah” dibuat untuk

melengkapi tugas yang wajib ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan

di Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan syukur dan terima

kasih kepada :

1.

Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan hidayah-Nya.

2.

Amin Sumadyo, ST.MT, selaku Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas

Teknik UNS.

3.

Ir. Rachmadi Nugroho, MT dan Ir. Bambang Triratma, MT, selaku dosen

pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, nasehat, waktu dan

kepercayaan yang sangat berarti selama proses penyusunan Tugas Akhir

4.

Dr. Ir. Hardiyati, MT dan Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT, selaku dosen

penguji.

5.

Ir. Hari Yuliarso, MT, selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberi

motivasi dan semangat.

6.

Seluruh keluarga di rumah yang selalu mencurahkan kasih sayang dan

dukungannya.

7.

Temen-temen Arsitektur 2012 yang selalu memberi motivasi.

(3)

iii

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena

keterbatasan waktu. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan penulis. Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir Arsitektur ini dapat

bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pihak pembaca, Terima kasih.

Surakarta, September 2016

Penulis,

(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN/SKEMA ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... I-1

A. JUDUL ... I-1

B. ESENSI JUDUL ... I-1

C. LATAR BELAKANG ... I-1

D. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN ... I-1

D.1 Permasalahan ... I-4

D.1.1 Embrio ... I-4

D.1.2 Statement ... I-4

D.2 Persoalan ... I-5

E. TUJUAN DAN SASARAN ... I-5

E.1 Tujuan ... I-5

E.2 Sasaran ... I-5

F. BATASAN PEMBAHASAN ... I-5

G. STRATEGI DESAIN ... I-6

H. SISTEMATIKA PENULISAN ... I-7

BAB II. TINJAUAN TEORI ... II-1

A. TAMAN HERBAL ... II-1

A.1 Pemahaman Taman Herbal Sebagai Obyek Rancang Bangun

Arsitektural ... II-1

A.1.1 Pemahaman Ruang Terbuka Hijau Sebagai Area Perencanaan Obyek

Rancang Bangun ... II-1

a. Pengertian Ruang Terbuka Hijau ... II-1

(5)

v

c. Fungsi Ruang Terbuka Hijau ... II-3

A.1.2 User Sebagai Aspek Pokok Rancang Bangun Dalam Taman Herbal .. II-4

a. Pengertian User ... II-4

b. Klasifikasi Pengelompokan User ... II-4

A.2 Taman Herbal sebagai Wahana Pendidikan dan Rekreasi Berbasis Tanaman Herbal ... II-6

A.2.1 Pemahaman Tanaman Herbal dan Manfaatnya sebagai Manifestasi

Pengembangan Tanaman dalam Taman Herbal ... II-6

a. Pengertian Tanaman Herbal ... II-6

b. Manfaat Tanaman Herbal... II-6

A.2.2 Jenis Tanaman Herbal Yang Dikembangkan Dalam Obyek Rancang

Bangun ... II-7

A.2.3 Habitat, Karakter Dan Proses Penanaman Tanaman

Herbal Sebagai Inspirasi Mekanisme Rancang Bangun Arsitektural .... II-11

a. Habitat Tanaman Herbal ... II-11

b. Karakter Tanaman Herbal ... II-13

c. Tahapan Dan Wadah Budidaya Tanaman Herbal ... II-14

A.2.4 Pemahaman Wahana Pendidikan, Rekreasi, Dan Produksi Sebagai

Orientasi Obyek Rancang Bangun ... II-19

a. Pemahaman Obyek Rancang sebagai Wahana Pendidikan ... II-19

b. Pemahaman Obyek Rancang sebagai Wahana Rekreasi ... II-21

c. Pemahaman Obyek Rancang sebagai Wahana Produksi ... II-25

d. Pemahaman Interaksi Wahana Pendidikan, Rekreasi

dan Produksi Yang Berbasis Tanaman Herbal... II-26

A.2.5 Komponen-Komponen Taman Herbal Sebagai Wahana

Pendidikan ... II-28

a. Laboratorium Herbal sebagai Sarana Riset dan Pembelajaran

Mengenai Pengolahan Bahan Obat ... II-28

b. Museum Tanaman Herbal sebagai Sarana Pengenalan Sejarah

Tanaman-Tanaman Herbal dan Alat-Alat Tradisional untuk

Mengolah Tanaman Menjadi Obat ... II-29

c. Taman Herbal sebagai Area Penanaman dan Pengembangan Tanaman

Herbal ... II-31

(6)

vi

a. Resto Herbal Sebagai Wadah Kuliner Pengembangan Tanaman

Herbal ... II-32

b. Apotek Herbal Sebagai Wadah Penampung Produk Obat Yang

Siap Konsumsi ... II-32

c. Rumah Sehat sebagai Sarana Perawatan Tubuh dengan

Memanfaatkan Tanaman Sebagai Bahan Dasar Perawatan. ... II-33

A.2.7 Komponen Taman Herbal Sebagai Wahana Produksi ... II-34

Ruang Produksi Herbal Sebagai Sarana Pengolahan Tanaman Herbal

Menjadi Produk Untuk Dikonsumsi ... II-34

B. ARSITEKTUR EKOLOGI SEBAGAI STRATEGI DESAIN PEMBENTUK

SUASANA/ATMOSFER PADA OBYEK RANCANG ... II-35

B.1 Kontribusi Dan Relevansi Arsitektur Ekologi Pada Pendidikan dan Rekreasi

Berbasis Tanaman HerbaL ... II-35

B.2 Pengaplikasian Arsitektur Ekologi Pada Obyek Rancang Bangun ... II-36

C. PRESEDEN OBYEK RANCANG BANGUN ... II-39

C.1 Bpto Tawangmangu Sebagai Referensi Perencanaan dan Perancangan Fasilitas

Pengembangan yang Terdapat Dalam Taman Herbal ... I I-39

C.2 Taman Djamoe Indonesia Di Semarang Sebagai Referensi Perencanaan dan

Perancangan Taman Herbal ... I I-44

C.3 Kontribusi dan Relevansi Preseden Pada Obyek Rancang Bangun ... II-46

BAB III. KABUPATEN KARANGANYAR SEBAGAI LOKASI OBYEK RANCANG

BANGUN ... III-1

A. POTENSI KABUPATEN KARANGANYAR RELEVAN DENGAN EKSISTENSI

OBYEK RANCANG BANGUN ... III-1

A.1 Letak Geografis ... III-1

A.2 Aspek Topografi (Ketinggian Wilayah) ... III-2

A.3 Aspek Geologi ... III-4

A.4 Aspek Klimatologi ... III-5

A.5 Aspek Hidrologi ... III-6

A.6 Aspek Penduduk ... III-8

A.7 Peratutan Tata Ruang dan Kawasan Peruntukan Rth ... III-8

A.8 Sektor Pertanian Karanganyar ... III-10

(7)

vii

A.10 Potensi Sarana Prasarana ... III-11

A.11 Sektor Pariwisata Karanganyar ... III-12

B. POTENSI KECAMATAN JUMANTONO SEBAGAI LOKASI OBYEK RANCANG

BANGUN ... III-17

B.1 Deskripsi Umum Kecamatan Jumantono ... III-17

B.2 Aspek Penduduk ... III-18

B.3 Aspek Topografi ... III-19

B.4 Aspek Pertanian ... III-19

B.5 Aspek Pariwisata ... III-20

C. PROSPEK POSITIF TAMAN HERBAL TERHADAP KABUPATEN

KARANGANYAR ... III-20

C.1 Ekonomi Dan Pariwisata ... III-20

C.2 Konservasi Alam ... III-21

C.3 Pendidikan ... III-21

BAB IV. TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI

EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH ... IV-1

A. Pemahaman Taman Herbal sebagai Wahana Pendidikan dan Rekreasi Ekologi

Berbasis Budidaya Tanaman Herbal sebagai Obyek Rancang... IV-1

B. Peranan, Fungsi, dan Tujuan Taman Herbal ... IV-2

C. Lingkup Kegiatan pada Taman Herbal ... IV-3

D. Sasaran Dan Skala Pelayanan ... IV-10

E. Sistem Pengelolaan ... IV-10

F. Jenis Kegiatan ... IV-12

G. Pelaku Kegiatan ... IV-14

BAB V. ANALISA PERENCANAANTAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA

PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA

TENGAH ... V-1

A. ANALISA ARSITEKTUR EKOLOGI ... V-1

B. ANALISA MAKRO

B.1 Analisa Pemilihan Tapak ... V-2

B.2 Analisa Pengolahan Tapak ... V-4

(8)

viii

B.2.2 Analisa Klimatologi ... V-7

B.2.3 Analisa Orientasi ... V-8

B.2.4 Analisa Lanskap ... V-9

B.2.5 Analisa Zonifikasi ... V-14

B.2.6 Analisa Kontur ... V-15

C. ANALISA MIKRO

C.1 Analisa Ruang ... V-16

C.1.1 Analisa Pelaku dan Jenis Kegiatan ... V-19

C.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang ... V-26

C.1.3 Analisa Hubungan Ruang ... V-31

C.1.4 Analisa Besaran Ruang ... V-34

C.1.5 Analisa Kriteria Ruang ... V-50

C.1.6 Analisa Ekspresi Ruang (Suasana Ruang) ... V-54

C.2 Analisa Massa ... V-60

C.2.1 Analisa Bentuk Dasar Massa ... V-60

C.2.2 Analisa Pola Tata Massa ... V-61

C.2.2 Analisa Ekspresi Massa ... V-62

C.2.3 Analisa Material Bangunan ... V-63

C.3 Analisa Komplementer ... V-64

C.3.1 Analisa Struktur ... V-64

C.3.2 Analisa Utilitas ... V-68

a. Analisa Sistem Jaringan Air Bersih ... V-68

b. Analisa Sistem Jaringan Air Kotor ... V-69

c. Analisa Sistem Jaringan Listrik ... V-71

d. Analisa Sistem Penghawaan Dan Pencahayaan ... V-72

e. Analisa Sistem Telekomunikasi ... V-72

f. Analisa Sistem Pengelolaan Sampah ... V-73

g. Analisa Sistem Pengaman Kebakaran ... V-74

BAB VI. KONSEP PERANCANGAN OBYEK RANCANG BANGUN ... VI-1

A. HIRARKI TAPAK ... VI-1

A.1 Konsep Penentuan tapak ... VI-1

A.2 Konsep Pengolahan tapak ... VI-5

(9)

ix

A.2.2 Konsep Klimatologi ... VI-6

A.2.3 Konsep Orientasi tapak ... VI-7

A.2.4 Konsep Lanskap ... VI-8

A.2.5 Konsep Zonifikasi ... VI-13

A.2.6 Konsep Kontur ... VI-14

B. HIRARKI RUANG ... VI-14

B.1 Konsep Pelaku Dan Jenis Kegiatan ... VI-14

B.2 Konsep Kebutuhan Ruang ... VI-16

B.3 Konsep Besaran Ruang ... VI-20

B.4 Konsep Ekspresi Ruang (Suasana Ruang) ... VI-21

C. HIRARKI MASSA ... VI-23

C.1 Konsep Bentuk dan Gubahan Massa ... VI-23

C.2 Konsep Pola Tata Massa ... VI-24

C.3 Konsep Ekspresi Massa ... VI-25

C.4 Konsep Material Bangunan ... VI-26

D. HIRARKI KOMPLEMENTER ... VI-26

D.1 Konsep Struktur ... VI-26

D.2 Konsep Utilitas ... VI-27

a. Konsep Sistem Jaringan Air Bersih ... VI-27

b. Konsep Sistem Jaringan Air Kotor ... VI-28

c. Konsep Sistem Jaringan Listrik ... VI-28

d. Konsep Sistem Penghawaan dan Pencahayaan ... VI-28

e. Konsep Sistem Telekomunikasi ... VI-29

f. Konsep Sistem Pengelolaan Sampah ... VI-29

g. Konsep Sistem Pengaman Kebakaran ... VI-30

DAFTAR PUSTAKA ...

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Contoh ilustrasi ruang terbuka hijau ... II-1

Gambar 2.2: Ilustrasi ruang terbuka hijau sebagai kesenangan publik ... II-2

Gambar 2.3: Ilustrasi tanaman herbal dan produk tanaman herbal ... II-6

Gambar 2.4: Tanaman pohon yang dibudidayakan pada obyek rancang ... II-7

Gambar 2.5: Jenis-jenis tanaman perdu yang dikembangkan di obyek rancang ... II-7

Gambar 2.6: Jenis-jenis tanaman semak yang dikembangkan di obyek rancang ... II-8

Gambar 2.7: Jenis tanaman rumput yang dikembangkan di obyek rancang ... II-8

Gambar 2.8: Jenis tanaman air yang dikembangkan pada obyek rancang ... II-8

Gambar 2.9: Jenis-jenis tanaman rimpang yang dikembangkan pada obyek rancang ... II-10

Gambar 2.10: Jenis-jenis tanaman rambat yang dikembangkan pada obyek rancang ... II-10

Gambar 2.11: Salah satu lokasi budidaya tanaman herbal di Semarang ... II-11

Gambar 2.12:.Contoh tanaman herbal pada karakter warna bunga dan warna daun ... II-13

Gambar 2.13: Perbedaan bentuk sebagai karakter tanaman herbal ... II-14

Gambar 2.14: Proses pembersihan lahan ... II-14

Gambar 2.15: Proses pembajakan lahan ... II-15

Gambar 2.16: Proses penggaruan lahan ... II-15

Gambar 2.17: Proses pembedengan lahan ... II-16

Gambar 2.18: Persiapan bibit tanaman ... II- 17

Gambar 2.19: Contoh kegiatan pendidikan tanaman herbal ... II-21

Gambar 2.20: Taman Herbal UNEJ sebagai wadah rekreasi dan pendidikan ... II-24

Gambar 2.21: Area Taman dan Rumah Kaca UNEJ ... II-24

Gambar 2.22: Ilustrasi ruang laboratorium ... II-28

Gambar 2.23: Ilustrasi kegiatan di laboratorium... II-28

Gambar 2.24: Ilustrasi kegiatan dan fasilitas pada laboratorium ... II-29

Gambar 2.25: Ilustrasi ruang pamer di Museum Hortus Medicus Tawangmangu ... II-30

Gambar 2.26: Ilustrasi ruang herbarium tanaman herbal ... II-30

Gambar 2.27: Etalase Taman Koleksi Obat BPTO ... II-31

Gambar 2.28: Suasana pada Taman Koleksi Obat BPTO ... II-31

Gambar 2.29: Contoh penyajian dan suasana resto jamu di tempat rekreasi ... II- 32

Gambar 2.30: Tata tanaman pada ruang jual beli ... II-33

Gambar 2.31: Ilustrasi ruang perawatan tubuh ... II-33

(11)

xi

Gambar 2.33: Ilustrasi produk tanaman herbal yang telah diolah ... II-34

Gambar 2.34: Ilustrasi penggunaan material batu sebagai penutup jalan ... II-36

Gambar 2.35: Pemakaian material batu alam untuk dinding eksterior ... II-37

Gambar 2.36: Pengaplikasi material bambu dan kayu pada bangunan ... II-37

Gambar 2.37: Pemakaian material batu bata untuk dinding ... II-37

Gambar 2.38: Ilustrasi bak penimbun sampah untuk dijadikan kompos ... II-38

Gambar 2.39: Ilustrasi ketrampilan sampah daun menjadi barang berguna ... II-38

Gambar 2.40: Ilustrasi pengolahan air buangan ... II-38

Gambar 2.41: Ilustrasi pengolahan air hujan ... II-39

Gambar 2.42: Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat... II-39

Gambar 2.43: Etalase Tanaman Obat ... II-40

Gambar 2.44: Taman Djamoe Semarang, Jawa Tengah ... II-44

Gambar 2.45: Gazebo di Taman Djamoe ... II-44

Gambar 2.46: Lansekap di Taman Djamoe Semarang ... II-45

Gambar 2.47: Suasana di resto Taman Djamoe ... II-45

Gambar 2.48: Fasilitas SPA di Taman Djamoe ... II-46

Gambar 3.1: Peta wilayah administrasi Kabupaten Karanganyar ... III-1

Gambar 3.2: Peta Topografi Kabupaten Karanganyar ... III-3

Gambar 3.3: Peta Jenis Tanah di Kabupaten Karanganyar ... III-4

Gambar 3.4: Peta Curah Hujan Kabupaten Karanganyar ... III-6

Gambar 3.5: Peta akumulasi aliran sungai di Kab.Karanganyar... III-8

Gambar 3.6: Peta Jaringan Jalan Kab.Karanganyar ... III-12

Gambar 3.7: Persebaran wisata Karanganyar ... III-12

Gambar 3.8: Peta wilayah administrasi Kecamatan Jumantono ... III-18

Gambar 5.1: Ilustrasi Pola Pencapaian Langsung ... V-5

Gambar 5.2: Pola Pencapaian Tersamar ... V-6

Gambar 5.3 Pola Pencapaian Berputar ... V-6

Gambar 5.4: Sirkulasi linier dan radial ... V-10

Gambar 5.5: Sirkulasi spiral dan menjari ... V-10

Gambar 5.6: Ilustrasi elemen gazebo sebagai pendukung kegiatanpada obyek rancang ... V-12

Gambar 5.7: Ilustrasi material kayu sebagai kursi yang digunakan ... V-13

Gambar 5.8: Ilustrasi pergola sebagai peneduh area pendidikan dan rekreasi ... V-13

Gambar 5.9: Ilustrasi elemen perkerasan sebagai jalur sirkulasi pendidikan dan rekreasi ... V-13

(12)

xii

Gambar 5.11: Ilustrasi penggunaan lampu hias ... V-14

Gambar 5.12: Ilustrasi kolam sebagai elemen pendukung ... V-14

Gambar 5.13: Ilustrasi kegiatan budidaya yang terdapat pada ruang tertutup ... V-55

Gambar 5.14: Kegiatan budidaya yang terdapat pada ruang terbuka (lahan terbuka) ... V-55

Gambar 5.15: Kegiatan budidaya yang terdapat pada ruang semi terbuka ... V-55

Gambar 5.16: Ruang Kebun Herbal terbuka dan semi terbuka ... V-56

Gambar 5.17: Museum Jamu Ny.Meneer ... V-56

Gambar 5.18: Ilustrasi ruang resto untuk mendukung rekreasi ... V-57

Gambar 5.19: Ilustrasi ruang SPA bernuansa alam ... V-58

Gambar 5.20: Ilustrasi suasana ruang apotek ... V-58

Gambar 5.21: Ilustrasi ruang laboratorium yang berkonsep ekologi ... V-63

Gambar 6.1: Eksisting tapak ... VI-4

Gambar 6.2: Batas site terpilih ... VI-4

Gambar 6.3: Bentuk kontur dan ukuran site ... VI-5

Gambar 6.4: Konsep pencapaian ME dan SE ... VI-5

Gambar 6.5: Arah pergerakan matahari dalam site ... VI-6

Gambar 6.6: Arah pergerakan angin dalam site ... VI-6

Gambar 6.7: Konsep orientasi obyek rancang ... VI-7

Gambar 6.8: Konsep pola sirkulasi dalam site ... VI-8

Gambar 6.9: Plakat/papan nama sebagai keterangan jenis tanaman herbal ... VI-10

Gambar 6.10: Konsep vegetasi ... VI-11

Gambar 6.11: Ilustrasi konsep perletakan tanaman berdasarkan ukurannya ... VI-11

Gambar 6.12: Ilustrasi konsep vegetasi sebagai pembatas dan pengontrol visual ... VI-11

Gambar 6.13: Konsep penzoningan ... VI-13

Gambar 6.14: Konsep tata massa ... VI-25

(13)

xiii

TABEL

Tabel 3.1: Klasifikasi jenis tanah di Kab.Karanganyar ... III-4

Tabel 3.2: Nama sungai, waduk dan kembungan di Kab.Karanganyar ... III-7

Tabel 3.3: Struktur tata ruang Kab. Karanganyar ... III-9

Tabel 3.4: Kondisi Jalan Kabupaten Karanganyar ... III-13

Tabel 3.5: Jenis Obyek dan Daya Tarik Wisata Kab.Karanganyar ... III-14

Tabel 3.6: Banyaknya pengunjung wisata prpoinsi Jawa Tengah menurut kabupaten

atau kota tahun 2012 ... III-17

Tabel 3.7: Jenis Tanaman Herbal Kec.Jumantono ... III-19

Tabel 3.8: Daftar obyek wisata di Jumantono ... III-20

Tabel 4.1: Interaksi kegiatan pendidikan, rekreasi dan produksi ... IV-1

Tabel 4.2: Gambaran Kegiatan pada Obyek Rancang ... IV-7

Tabel 4.3 : Jenis-jenis kegiatan ... IV-12

Tabel 6.1: Sektor Wilayah Pembangunan ... VI-1

Tabel 6.2: Data Pariwisata Jumantono ... VI-2

Tabel 6.3: Alternatif Tapak yang Terpilih ... VI-3

Tabel 6.4: Kriteria Bobot Pemilihan Tapak ... VI-3

Tabel 6.5: Pengelompokan Jenis Tanaman sebagai Pendukung Kegiatan Pendidikan ... VI-9

Tabel 6.6: Konsep Elemen Furniture Penunjang Fungsi ... VI-12

Tabel 6.7: Konsep Pelaku dan Jenis Kegiatan ... VI-14

Tabel 6.8: Konsep Kebutuhan Ruang ... VI-16

Tabel 6.9: Konsep Besaran Ruang ... VI-20

Tabel 6.10: Tabel Suasana Ruang ... VI-21

(14)

xiv

BAGAN/SKEMA

Bagan 4.1: Kerjasama Pengelola Taman herbal ... IV-11

Bagan 4.2: Kerjasama Pengelola Taman herbal ... IV-12

Skema 5.1: Kegiatan Ahli Pertanian ... V-16

Skema 5.2: Kegiatan Karyawan Pertanian ... V-17

Skema 5.3: Kegiatan Wisatawan ... V-17

Skema 5.4: Kegiatan Wisatawan ... V-18

Skema 5.5: Kegiatan Wisatawan dan Pelajar ... V-18

Skema 5.6: Kegiatan Peneliti ... V-19

Skema 5.7: Kegiatan Asisten Laboratorium ... V-19

Skema 5.8: Kegiatan Laboran ... V-19

Skema 5.9: Kegiatan Pengunjung ... V-20

Skema 5.10: Kegiatan Wisatawan dan Masyarakat umum ... V-20

Skema 5.11: Kegiatan Pelajar ... V-20

Skema 5.12: Kegiatan Pengurus Produksi ... V-21

Skema 5.13: Kegiatan Wisatawan ... V-21

Skema 5.14: Kegiatan wisatawan, masyarakat umum dan pelajar ... V-22

Skema 5.15: Kegiatan Diklat / Seminar / Penyuluhan ... V-22

Skema 5.16: Kegiatan Direksi ... V-23

Skema 5.17: Kegiatan Administrasi ... V-23

Skema 5.18: Kegiatan Kerjasama dan Informasi ... V-24

Skema 5.19: Kegiatan Pelayanan ... V-24

Skema 5.20: Kegiatan Keamanan ... V-24

Skema 5.21: Kegiatan Kebersihan ... V-25

Skema 5.22: Kegiatan Maintenance... V-25

Skema 5.23: Kegiatan Parkir ... V-25

Skema 5.24 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Pengelola ... V-31

Skema 5.25 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Budidaya ... V-32

Skema 5.26 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Wisata Pendidikan ... V-32

Skema 5.27: Pola Hubungan Ruang Kegiatan Wisata Rekreasi ... V-32

Skema 5.28 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Penelitian ... V-33

Skema 5.29: Pola Hubungan Ruang Kegiatan Produksi ... V-33

(15)

xv

Skema 5.31 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Pengelola ... V-34

Skema 5.32 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan Service ... V-34

Skema 5.33: Sistem Pengolahan Limbah Laboratorium ... V-70

Skema 5.34: Sistem Pengelolaan Sampah ... V-70

Skema 6.1: Sistem distribusi air bersih ... VI-27

Skema 6.2: Sistem pembuangan limbah air tinja ... VI-27

Skema 6.3: Sistem pembuangan air hujan ... VI-27

Skema 6.4: Sistem pembuangan air kotor dan buangan ... VI-28

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka privatisasi yang ditargetkan dalam tahun 2002 dapat berhasil lebih baik, penulis merekomendasikan beberapa hal, pertama untuk menarik investor agar bersedia

Saluran pernapasan pada burung terdiri atas lubang hidung, trakea, bronkus, paru-paru, dan kantong udara..

Hal ini terjadi akibat adanya kontak bahasa dalam masyarakat tutur yang multilingual, yakni pemakaian satu bahasa dalam bahasa sasaran pada seorang penutur

menunjukkan bahwa tiga variabel, yaitu variabel memiliki jalur karir jelas ditetapkan '(p = .001),' Melihat sektor BPO sebagai karir jangka panjang option '(p =

3. Personil yang mendampingi pasien berdasarkan prosedur tetap rumah sakit yaitu pasien yang dalam kondisi stabil adalah satu orang perawat dengan sertfikat

Definisi dari judul tersebut adalah tentang Etika bisnis yang ada pada syariat agama islam seorang front office Bank yaitu Customer Service dalam memberikan

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan secara pasti tentang atribut ataupun karakteristik dari para pelajar yang ingin masuk universitas dengan

Bagi mahasiswa dengan SRL rendah maupun sedang hendaknya memiliki mereflesikan, mengidentifikasi dan mengawasi sejauh mana self regulated learning yang sudah ia miliki dan