• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KONSEP DASAR IPA MATERI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DOSEN: SUJARWO,S.Pd,M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH KONSEP DASAR IPA MATERI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DOSEN: SUJARWO,S.Pd,M.Pd"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 MAKALAH KONSEP DASAR IPA

MATERI

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DOSEN: SUJARWO,S.Pd,M.Pd

Di susun oleh :

Nama : Indah Ansari NPM : 181434144 Nama : Femi Ramadhani NPM : 181434199

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH

2018

(2)

2 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...i BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...2 B. Rumusan Masalah...2 C. Tujuan ...2

BAB II PEMBAHASA

A. Latar Belakang Piaget...3 B. Teori Perkembangan Kognitif...3 C. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif...6 D. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Dalam Pembelajaran AUD...10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...12

DAFTAR PUSTAKA

(3)

3 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kognitif adalah ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif dapat diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention),penerapan (aplication), analisa (analisis),sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagai mana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain.oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan prilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.

Secara sederhana, kemampuan kognitif adalah kemampuan anak berpikir lebih kompleks serta melakukan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Dengan demikian dapat dipahami perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologi yang berkaitan dengan bagaimana cara individu mempelajari dan memikirkan lingkungan.

Jean Piajet adalah seorang ilmuwan yang merumuskanteori yang dapat menjelaskan fase-fase perkembangan kognitif. Teori ini dibangun berdasarkan sudut pandang yang disebut sudut pandang aliran structural (structuralism)dan aliran konstructive (constructivism). Teori perkembangan piaget adalah salh satu teori yang menjelaskan bagaiman anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek-objek dan kejadian yang terjadi disekitar anak. Piaget memendang bahwa anak memainkan peran aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi.

Walaupun proses berfikir dalam konsepsianak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun anak berperan aktif dalam menginterpretasikan informasi yang ia peroleh. Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus

(4)

4

bertambahkompleks. Teori piaget merupakan akar revolusi kognitif saat ini yang menekankan pada proses mental.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah latar belakang Jean Piaget?

2. Bagaimanakah teori prkembangan Piaget?

3. Bagaimanakah tahapan-tahapan teori kognitif Piaget?

4. Bagaimanakah implementasi teori perkembangan kognitif piaget dalam pembelajaran

AUD?

C. Tujuan

1. mengetahui latar belakang Jean Piaget.

2. Mengetahui teori perkembangan kognitif.

3. mengetahui tahapan-tahapan teori perkembangan Piaget.

4. Mengetahui implementasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran AUD.

(5)

5 BAB II PEMBAHASAN

A. Belakang Jean Piaget

Jean Piaget (1896-1980) adalah seorang ilmuwan yang dilahirkan di Neuchatel, Swiss. Piaget merupakan anak yang jenius, artikel pertamanya terbit pada usia 12 tahun. Pada usia 18 tahun meraih gelar sarjana mendapatkan gelar doktor pada usia 21 tahun. Piaget adalah seorang ahli dibidang biologi dan tertarikm pada pola cara pikir anak-anak.

Pada tahun 1940, Ia menjadi ketua Experimental Psikologi, direktur laboratorium psikologi, dan presiden masyarakat Swiss Psikologi ini. Pada tahun1942, ia memberikan serangkaian kuliah di College de France, salama pendudukan Nazi di Prancis.

Piaget juga menerima sejumlah gelar kehormatan. Ia menerima salah dari Sorbonne pada tahun 1946, Universityof Brussels dan Universitas Brasil pada tahun 1949. Pada tahun 1949 dan 1950, ia menerbitkan sintesisnya,”Pengantar Epistemilogi Genetika”

Pada tahun 1952, ia menjadi profesor di Sorbonne. Pada tahun 1955, ia menciptakan International Center for Genetic Epistemologi,dimana ia menjabat sebagai direktur hingga sisa hidupnya. Pada tahun 1956, ia menciptakan Sekolah Ilmu di UNESCO sebagai delegasi Swiss.

Menjelang akhir kariernya,ia telah menulis lebih dari 60 buku dan banyak ratusan artikel. Dia meninggal di Jenewa, 16 September 1980. JeanPiaget dikenal sebagai salah satu psikolog yang paling signifikan abad kedua puluh.

B. Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget merupakan salah seorang yang merumuskan teori yang dapat menjelaskan fase-fase perkembangan kognitif. Teori ini dihubungkan berdasarkan sudut pandang aliran structural (structuralalism) dan aliaran konstructive (constructivism)

Aliran structural yang mewarnai teori Piaget dapat dilihat pandangannya tentanga intelegensi yang brkembang melalui serangkaian tahap perkembangan yang ditandai oleh perkembangan kualitas struktur kognitf. Aliran konstruktif terlihat dari

(6)

6

pandangan Piaget yang menyatakan bahwa, anak membangun kemampuan kognitif melalui interaksi dengan dunia disekitarnya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu:

1). Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf

2). Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme dengan dunianya 3). Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, dan

4). Ekuilibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

1. Kematangan

Kematangan sistem syaraf secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematanagan membuka kemungkinan untuk perkembanagan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas pretasi secara kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yangberlainan tergantung pada sifat kontak denganlingkungan dan kegiatan belajar sendiri.

2. Pengalaman

Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untukmengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memenfaatkan pengalaman tersebut.

3. Interkasi Sosial

Lingkungan sosial termasuk peranan bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat prkembangan struktur kognitif

4. Ekuiblirasi

Proses pengatuaran diri dan pengkoreksi diri, mengatur interaksi spesifik dari individu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial dan perkembangan jasmani yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik.

Semua organisme dilahirkan dengan suatu kecenderungan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungannya. Cara individu berdaptasi berbeda bagi

(7)

7

setiap individu. Adaptasi terjadi dalam atau melalui suatu proses, yaitu asimilasi dan akomodasi.

1. Asimilasi

Asimilasi adalah proses penambahan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk kedalam skema yang sudah ada sebelumnya. Sebagai contoh anak-anak telah mengenali ciri-ciri yang terdapat pada burung seperti bersayap dan dapat terbang. Pemahaman baru ini akan dapat diterima dan akan masuk kedalam sekema baru anak-anak. Pada saat anak- anak melihat seekor burung merpati yang masih memenuhi ciri-ciri tersebut, pemahaman ini akan ditambahkan ke skema burung.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru. Sebagai contoh: anak yang meamhami skema burung tadi menjumpai ayam yang bersyap. Dalam skemanya menyerupai kelompok keluarga burung tetapi tidak terbang. Dengan pengalaman baru ini anak-anak perlu mengakomodasikan pemahaman yang ada kedalam skema yang baru bahwa semua burung pada umumnya dapat terbang tetapi ada pegecualian fakta kerena burung yang tidak dapat terbang.

Dalam perkembangan kognitif diperlukan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Proses ini disebut dengan ekuilibrium, yaitu pengaruh diri secara mekanisme yang diperluakan untuk mengatur keseimbangan proses asmilasi

dan akomodasi. Ekuilibrasi adalah proses bergerak dari keadaan di sekuiblirium ke ekuilibrium. Ekuilibrasi membuat seseorang dapat menyatukan pengalaman luardengan struktur dalamnya (skema). Apabila terjadi keseimbangan maka seseorang dipacu untuk mencari keseimbangan baru dengan asimilasi dan

akomodasi. Bagi piaget proses akomodasi tersebut dapat disamakan dengan belajar.

Konsep ini menjelaskantentang perlunya pendidik memilih dan menyesuaikan materi pembelajaran yang berbijak dari ide dasar yang diketahui oleh anak, untuk kemudian dikembangkan dengan stimulasi lebih luas, misalnya dalam bentuk pernyataan sehingga kemampuan anak meningkat dalam menghadapi pengalaman yang lebih kompleks (Asmawati,2008:1.23)

(8)

8 C. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif

Piaget membagi perkembangankognitif anak ke dalam 4 periode utamaserta berkembang semakin canggih seiring bertambahnya usia. 4 periode utama tersebut meliputi: Sensorimotorik (usia 0-2 tahun), periode praoprasional (usia 2-7 tahun), periode operasional konkrit (7-11 tahun), periode operasional formal (11 tahun sampai dewasa).

1. Periode sensomotor (Usia 0-2 tahun)

Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman diporoleh melalui fisik ( gerak anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Bayi memberikan refleks misalnya refleks menangis, dan lain-lain. Refleks ini kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan (Sunarto, 2008:24) Piaget membagi periode sensorimotor dengan 6 tahapan subfase, berikut penjelasnnya:

Sensorimotor (0-2tahun)

Periode Implikasi

1 Refleks

(umur 0-1 bulan)

Tingkah laku bayi kebanyakan refleks,spontan tidak sengaja, dan tidak bisa membedakan

Contoh: refleks

menagis,menghissap,

menggerakkan tangan dan kepala, menghisap benda didekatnya, dan lain-lain.

2 Primary Circular Reaction (umur 1-4 bulan)

Kebiasaan dibuat dengan mencoba- mencoba dan mengulang-ulang suatu tindakan.

Contoh: seorang bayi mengembangkan kebiasaan menghisap jari. Awalnya ia tidak dapat mengangkat tangannya ke mulut, lalu pelan-pelan mencoba dan akhirnya bisa. Setelah itu

(9)

9

menjadi lebih cepat melakukan kembali. Maka itu, terjadilah suatu kebiasaan menghisap ibu jari.

3 Secondary Circular Reaction (umur 4-8 bulan)

Pad periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada disekitarnya.

Contoh: seorang bayi diletakkan diatas ranjang dan diberi mainan yang akan berbunyi jika talinya dipegang. Suatu saat ia main-main dan menarik tali itu. Ia mendengar bunyi yang bagus dan ia senang.

Maka, ia akan menarik tali itu agar muncul bunyi yang sama.

4 Coordinatory of Secondary reaction (umur 8-12 bulan)

Seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya.

Contoh: seorang bayi diberi maian tetapi letaknya jauh. Didekatnya terdapat tongkat kecil dan dia akan menggunakannya untuk menggapai mainan tersebut.

5 Tertiary Circular Reaction (umur 12-18 bulan)

Masa anak mulai mengembangkan cara-cara baru untuk mencapai tujuan dengan eksperimen.

Contoh: anak diberikan makanan yang diletakkan dimeja.ia akan mencoba menjatuhkan makanan itu dan memakannya.

6 Symbolic Thought ( umur 18-24 bulan)

Seorang anak sudah mulai menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasrkan rabaan fisik

(10)

10

dan eksternal tetapi juga dengan koordinasi internal dalam gambarnya.

Contoh: seorang anak mencoba membuka pintukebun. Ia tidak berhasil kerena pintu disangga oleh sebuah kursi diseberangnya. Ia pergi di sisi lain dan memindahkan kursi yang menghambat tersebut, padahal anak itu tidak melihat. Dari kejadian tersebut, tampak jelas bahwa anak itu dapat mengerti penyebab pintu itu tidak terbuka adalah karena ada sesuatu yang berada dibelakang pintu tersebut, meskipun ia tidak melihatnya.

2. Periode Praoperasional ( usia 2-7 tahun)

Fase ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk membangun kemampuannya dalam menyusun pikirannya. Oleh sebab itu, cara berpikir anak pada fase ini belum stabil dan tidak terorganisasi secara baik. Fase praoprasional dapat dibagi menjadi 3 subfase, yaitu subfase berpikir secara simbolis, subfase berfikir secara egoisentris dan subfase berfikir secara intuitif.

a. Subfase Fungsi Simbolis (usia 2-4 tahun)

Anak mulai memahami bahwa pemahamannya tentang benda-benda di sekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan sensorimotor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang bersifat simbolis. Kegiatan simbolis ini dapat terbentuk dengan melakuan percakapan melalui telepon mainan dan berpura- pura menjadi bapak atau ibu, dan kegiatan simbolia lainnya. Pada masa ini, anak telah memiliki kemampuan untuk menggambarkan suatu objek yang secara fisik tidak hadir. Misalnya anak dapat menggambar manusia secara sederhana. Biasanya

(11)

11

pada subfase ini anak menggambar manusia lidi, juga menggambar hanya menggunakan simbol-simbol saja.

b. Subfase Berpikir Secara Egoisentris (usia 2-4 tahun)

Anak berpikir secara egoisentris ditandai oleh ketidak mampuan anak untuk memahami perspektif atau cara berpikir orang lain. Benar atau tidak benar,bagi anak pada fase ini, ditentukan oleh cara pendangnya sendiri yang disebut dengan istilah egoisentris.

c. Subfase Berpikir Secara Intuitif (usia 4-7 tahun)

Masa ini disebut berpikir secara intuitif, karena tahap ini adalah tahap persiapan untuk mengorganisasikan operasi konkret. Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkret dari pada dari pemikiran logis, sehingga jika ia melihat objek-objek yang kelihatannya berbeda , maka ia mengatkannya berbeda pula. Pada tahap ini anak masih berada pada tahap praoperasional belum memahami konsep pada tahap ini juga belum memahami dan belum dapat memikirkan dua aspek atau lebih secara bersamaan atau belum maksiamal terhadap konsentrasi (contration), animism (Nafisah:2014)

3. Operasional Konkrit (usia 7-11 tahun)

Pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkret. Kemampuan in terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak pada tahap ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini (kerena itu disebut operasional konkrit). Namun, tanpa objek fisik dihadapan meraka, anak-anak pada tahap ini masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika.

4. Periode Opersional Formal (usia 11 tahun sampai denga dewasa)

Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. Penggunaan benda-benda konkret tidak diperlukan lagi. Selain itu pada tahap ini individu dapat berpikir secara abstrak, menangani situasi-situasi perumpamaan dan berpikir mengenai berbagai kemungkinan (dalam Human Development, Papalia, Old, Feldman 2009:46)

(12)

12

sehingga ketika masa ini individu sudah dapat berfikir logis, berfikir dengan pemikiran teoretis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesa, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati pada saat ini.

Penalaran terjadi pada struktur kognitifnya telah mampu hanya dengan menggunakan simbol-simbol, ide-ide, astraksi dan generalisasi. Ia telah memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan operasi-operasi yang menyatakan hubungan

D. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dalam Pembelajarn AUD

Anak usia didni belajar acive learning, metode yang digunakan adalah memberikan pertanyaan kepada anak dan membiarkan berfifkir/bertanya pada diri sendiri, sehingga hasil belajar yang di dapat merupakan konstruksi anak tersebut.

Karena anak pada dasarnya memiliki kemampuan untuk membangun dan mengkreasiakan pengetahuan sendiri, sehingga sangat penting bagi anak untuk terlibat langsung dalam proses belajar. Piaget juga menjelaskan pengalaman belajar anak lebih banyak didapat dengan cara bermain, melakukan percobaan dengan objek nyata, dan melalui pengalaman konkret. Anak mempunyai kesempatan untuk mengkreasikan dan memanipulasi objek ide.

Implikasi perkembangan kognitif dalam proses pembelajaran yang efektif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Aktivitas di dalam proses belajar mengajar hendaknya ditekankan pada pengembangan struktur kognitif, malalui pemberian kesempatan pada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam berbagai aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pembelajarna terpadu dan mengandung makna, seperti membuat bangunan dari balok, mengamati perubahan yang terjadi pada lingkungan anak (tumbuhan, air, binatang). Menggambar, menggunting dan lain-lain yang dikaitkan dengan pengembangn dasar-dasar pengetahuan alam atau matematika dan pengembangan bahasa, baik bahasa lisan, membaca atau menulis.

2. Melalui kegiatan dengan membuat konflik dalam pikiran anak. Misalnya memberikan jawaban yang salah untuk memotivasi anak memikirkan dan menemukan jawaban yang benar.

(13)

13

3. Memberiakan kesempatan kepada anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat membangun kemampuan kognitifnya. Misalnya mengubah objek-objek yang disajikan secara nyata kedalam bentuk lain misalnya gambar.

4. Melakukan kegiatan tanya jawab yang dapat mendorong anak untuk berpikir dan menggunakan pikirannya.

Untuk membangun pengetahuan pada anak diperlukan metode pembelajaran yang tepat agar pengetahuan yang dibangun oleh anak dapat terinteraksi dengan baik, metode tersebut antara lain:

1. Metode anak praktik langsung, melalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak akan dapat pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek.

2. Metode cerita, anak akan mendapat pengetahuan tentang bagimana cara menyampaikan pesan yang disampaikan.

3. Metode tanya jawab, membangun pengetauan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehingga anak dapat menjawab dan membuat pertanyaan sesuai informasi yang ingin diperoleh.

4. Metode proyek, memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi pada lingkunagan sekitar sebagai proek belajar.

5. Metode bermain peran, anak dapat mengembangkan pengetahuan sosial karena dituntut untuk mempelajari dan memperagakan peran yang akan dimainkan.

6. Metode demonstrasi, menunjukkan atau memperagakan sesuatu tahapan kejadian, proses dan peristiwa.

(14)

14 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pandangan Piaget, belajar yang sebenarnya adalah bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam diri anak sendiri.

Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan spontan. Berkaitan dengan belajar, Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep Skema yaitu, struktur mental atau kognitif yang menyebabkan seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengordinasikan lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis melainkan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu:

1). Kematangan 2). Pengalaman 3). Interaksi sosial 4). Ekulibrasi

Hasil dari interaksi maka terbentuklah struktur kognitif atau skema (dalam bentuk tunggal skema) yaitu melalui asimilasi dan akomodasi. Proses asmilasi dan akomodasi senantiasa berlaku sehingga terwujud keseimbangan atau equilibrium.

Piaget membagi empat tahap perkembangan kognitif anak, diantaranya adalah:

tahap sensorimotor (sejak lahir hingga usia 2 tahun), tahap praoperasional (usia sekitar 2-7 tahun), tahap operasional konkrit (usia 7-11 tahun), tahap operasional formal (usia sekitar 11-15 tahun)

Implementasi perkembangan kognitf Piaget dalam pembelajaran AUD menurut teori dari Piaget adalah memberikan ruang untuk anak agar anak dapat membangun pemahamannya yang ada pada dirinya. Sedang metode yang sesuia dengan pembelajaran adalah: praktik langsung, cerita, tanya jawab, proyek, bermain peran dan demonstrasi.

(15)

15

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati,luluk.2008. Pengelolahan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.

Jakarta: Unuversitas Terbuka

Nirmala, Indah. Perkembangan Kognitif Piaget, (online),

http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget- dan -implementasinya-dalam-pendidikan-436946.html01maret2013 9:04:06

Mukhlis, Hirmaningsih,2010, Teori Psikologi Perkembangan,Pekanbaru, Penerbit:

Psikologi Press

Program pensiswazanaguru sekolah rendah (PGSR)2008,Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak.Malaysia.Sektor Pembangunan ProfesionalismeKeguruan Kementrian Malaysia

Nafisah, vivi.2014.Perkembangan Kognitif Anak oleh Psikolog Ana Surti Arianai.(online)

(http://anakjempolan.wordpress.com/2014/02/06/perkembangan-kognitif-anak-oleh- psikolog-anna-surti-nina/) diakses 19 Oktober 2014

Papalia, Diane E, Old, Sally Wendkos. Feldman, Ruth Duskin.2009. Human Development/perkembangan Manusia. Buku 1. Edisi 10. Jakarta. Penerbir Salemba Humanika.

Sudarma, Paud Berkarakter.2014. Yogyakarta: PT Genius Publisher

Sujiono, Yuliani.2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:PT Indeks

Suparno, Paul.2001.Teori Perkembangan Kognitif.Yogyakarta: Penerbit Kanisius

(16)

16

Referensi

Dokumen terkait

40 Rajah di bawah menunjukkan peristiwa dalam usaha British memastikan perkembangan perusahaan bijih timah di tanah Melayu kesan turun naik harga di pasaran dunia. Tahun

3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak Model antrian ini para pelanggan datang secara berkelompok pada waktu yang sama dan mendapat pelayanan

Fungsionalitas media JavaFX terdiri dari dua komponen : JavaFX platform-independen layer API yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi untuk beberapa perangkat,

Setelah tahap analisis dilakukan, maka diperoleh hasil analisis, bahwa usaha Bapak Ali layak diberikan kredit, dengan catatan memenuhi ketentuan Kredit Usaha mikro

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan

Uung Ungkawa, MT Sifat : Tutup Buku, HP,

Dalam kegiatan praktikan di beri wewenang untuk memegang penuh kelas yang di ajar, guru kelas tidak ikut campur, seorang guru kelas hanya memberikan materi yang akan kita

Perangkat lunak yang digunakan dalam perekayasaan yaitu menggunakan Macromedia Dreamweaver, dan basis data menggunakan MySQL.Hasil peneltian ini adalah terwujudnya