14 METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks SRI KEHATI pada 4 tahun terakhir periode evaluasi yang dekat dengan tanggal pengumuman indeks SRI Kehati Award. Perusahaan yang terdaftar dalam indeks SRI KEHATI pada tahun 2015-2018 setiap periode terdapat 25 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan yang tergabung dalam indeks SRI KEHATI dimana terdiri dari 3 perusahaan yang menang dan 22 perusahaan yang tidak menang pada tiap periode dalam 4 tahun terakhir.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data yang sudah disediakan oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan diambil dari website yahoo finance (finance.yahoo.com) untuk melihat harga saham dan volume perdagangan melalui event window. Event window pada penelitian ini adalah 11 hari kerja, yang terdiri dari 5 hari sebelum pengumuman SRI Kehati- Award, 1 hari pada saat pengumuman SRI Kehati-Award, dan 5 hari setelah pengumuman SRI Kehati-Award. Event window 5 hari sebelum dan 5 hari setelah ditentukan sesuai dengan sulit dan mudah suatu peristiwa diprediksi akan memberikan nilai ekonomis yang dapat mempengaruhi keputusan investor untuk menghindari adanya confounding effect atau tercampurnya informasi dari suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya (Febriyanti &
Rahyuda, 2016).
Event window
-5 0 +5
15
Tabel 1 Sampel Penelitian
No. Keterangan
Kode (2015) Kode (2016) Kode (2017) Kode (2018) 11 Desember
2015
18 Maret
2016 7 Juni 2017 11 Juli 2018 1 Perusahaan
Menang
BBNI BBNI AALI BBNI
2 BBRI JSMR BBNI BBRI
3 PGAS UNVR BDMN PGAS
4
Perusahaan Kalah
AALI AALI ADHI AALI
5 ADHI ADHI ASII ADHI
6 ANTM ASII BBCA ASII
7 ASII BBCA BBRI ASRI
8 BBCA BBRI BMRI BBCA
9 BDMN BDMN BSDE BDMN
10 BMRI BMRI GIAA BMRI
11 EXCL BSDE INDF BSDE
12 GIAA GIAA JPFA EXCL
13 GJTL INDF JSMR INDF
14 INDF JPFA KLBF JPFA
15 JSMR KLBF LSIP JSMR
16 KLBF LSIP PGAS KLBF
17 LSIP PGAS PJAA PJAA
18 PJAA PJAA SMGR SMGR
19 PTBA SMCB TINS TINS
20 SMGR SMGR TLKM TLKM
21 TINS TINS UNTR UNTR
22 TLKM TLKM UNVR UNVR
23 UNTR UNTR WIKA WIKA
24 UNVR WIKA WSKT WSKT
25 WIKA WSKT WTON WTON
Sumber: kehati.or.id Definisi Operasional
Penelitian ini merupakan event study untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara semua perusahaan, perusahaan yang menang dan perusahaan yang tidak menang SRI Kehati Award. Perbedaan dilihat dari abnormal return dan abnormal trading volume activity.
Abnormal Return (AR)
Selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Investor akan mendapatkan abnormal return apabila suatu peristiwa mengandung informasi, maka dapat
16
dikatakan bahwa pasar bereaksi. Investor yang mendapatkan abnormal return besar akan lebih senang.
ARit = Rit– E (Rmt) Keterangan
ARit = Abnormal return sahami pada periode ke t
Rit = Return saham pada periode t
E (Rmt) = Expected return indeks pasar saham pada periode t
Market Model
Metode perhitungan abnormal return (AR) yang digunakan adalah perhitungan return ekspetasian dengan model pasar (market model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) membentuk model ekspetasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekspetasian di periode jendela. Model ekspetasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (ordinary least square) dengan persamaan:
Ri,j = αi + βi . RMj + εi,j Keterangan
Ri,j = Return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j αi = Intercept untuk sekuritas ke-i
βi = Koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i RMj = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
εi,j = Kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j Abnormal Trading Volume Activity (ATVA)
Abnormal Trading volume activity digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham.
Semakin besar trading volume activity maka saham tersebut semakin likuid. ATVA dapat dilihat dari rata-rata antara 5 hari sebelum pengumuman dan 5 hari setelah pengumuman peristiwa. Ketika terjadi peningkatan pada 5 hari setelah pengumuman maka likuiditas perdagangan saham juga meningkat setelah pengumuman peristiwa dilaksanakan.
Expected TVAit = Jumlah sahami yang di perdagangkan pada periode ke t
Jumlah saham i beredar yang beredar pada periode ke t
ATVAit = Actual TVAit - Expected TVAit
17 Teknik Analisis
Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan uji normalitas data yaitu Kolmogorv-Smirnov (K-S). Apabila data terdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode statistika parametrik One Sample T Test. Namun jika data tidak terdistribusi normal maka pengujian selanjutnya menggunakan metode statistika non parametrik dua sampel berpasangan dengan Signed Test.
Uji Normalitas
Langkah pertama dalam pengujian data penelitian ini adalah uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov agar dapat mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai masing-masing variabel lebih kecil dari signifikan maka data tidak terdistribusi dengan normal, dan begitu pula sebaliknya.
Uji One Sample T Test
One Sample T Test merupakan uji perbedaan rata-rata sebuah sampel yang digunakan untuk membandingkan satu variabel bebas dan untuk mengetahui apakah nilai rata-rata dari sebuah sampel berbeda secara signifikan atau tidak. Kemudian jika terjadi perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Tabel 2 Hasil Uji Perusahaan Menang dan Kalah
Event Window
ATVA AR
Menang Kalah Menang Kalah
t-hitung Sig t-hitung Sig t-hitung Sig t-hitung Sig
Sebelum
-5 -0.234 0.820 0.295 0.768 -0.776 0.454 0.038 0.970
-4 -1.422 0.183 -0.915 0.363 0.358 0.727 1.334 0.186
-3 0.495 0.630 -1.147 0.255 1.322 0.213 1.464 0.147
-2 1.072 0.307 0.833 0.407 0.634 0.539 0.246 0.806
-1 1.108 0.292 1.386 0.169 -0.206 0.841 1.653 0.102
Peristiwa 0 2.446 (0.032)** -0.032 0.974 2.350 (0.038)** -0.413 0.681
Sesudah
1 1.931 (0.080)* 1.422 0.159 2.194 (0.051)* -0.753 0.453 2 -0.046 0.964 -0.915 0.363 1.969 (0.075)* 1.141 0.257 3 -0.090 0.930 -0.596 0.553 -0.389 0.705 -0.719 0.474
4 0.293 0.775 -0.320 0.749 -0.347 0.735 -0.753 0.453
5 1.063 0.311 -0.453 0.651 0.509 0.621 0.152 0.880
Sumber: Olah Data SPSS Keterangan:
*) α=10% **) α=5% ***) α=1%
18 Tabel 3 Hasil Uji Semua Perusahaan
Event Window
ATVA AR
Semua Semua
t-hitung Sig t-hitung Sig
Sebelum
-5 0.139 0.890 -0.337 0.737
-4 -1.053 0.295 0.638 0.525
-3 -0.826 0.411 1.957 (0.053)*
-2 1.284 0.202 0.550 0.584
-1 1.638 0.105 1.557 0.123
Peristiwa 0 0.799 0.426 -1.285 0.202
Sesudah
1 1.950 (0.054)* 1.210 0.229
2 -0.845 0.400 -1.022 0.309
3 -0.879 0.381 1.805 (0.074)*
4 -0.207 0.836 -0.835 0.406
5 0.833 0.407 0.188 0.851
Sumber: Olah Data SPSS
Keterangan:
*) α=10% **) α=5% ***) α=1%
Hasil pengujian pada perusahaan menang terdapat abnormal TVA positif signifikan di periode t0 sebesar 0.032 pada tingkat signifikan 0.05 dan periode t+1 sebesar 0.080 pada tingkat signifikan 0.10. Hasil pengujian perusahaan kalah yaitu tidak terdapat abnormal TVA sejak periode t-5 sampai dengan t+5. Pengujian pada perusahaan menang terdapat abnormal return (AR) positif signifikan pada 3 periode yaitu di periode t0 sebesar 0.038 dengan tingkat signifikan 0.05, periode t+1 sebesar 0.051, dan t+2 sebesar 0.075 keduanya berada pada tingkat signifikan 0.10. Hasil dari pengujian perusahaan yang kalah yaitu tidak terdapat abnormal return dari periode t-5 sampai dengan t+ 5.
Dilihat dari hasil pengujian perusahaan menang terdapat Abnormal Trading Volume Activity (ATVA) dan juga terdapat Abnormal Return (AR) positif signifikan. Menurut teori reaksi pasar diatas pengujian dengan hasil positif signifikan berarti para investor merespon dengan baik dan positif terhadap informasi yang ada yaitu SRI Kehati award. Hasil signifikan positif ini juga mengartikan bahwa adanya peristiwa SRI Kehati award mengandung informasi dikarenakan adanya reaksi pasar. Suatu informasi yang dianggap baik (good news) akan direspon positif oleh pasar yang dapat dilihat dari adanya abnormal return yang bernilai positif di sekitar peristiwa, tetapi jika informasi dianggap kurang baik (bad news) maka juga dapat dilihat dari abnormal return yang ada bernilai negatif yang dimana peristiwa tersebut mendapat reaksi dari pasar namun dianggap bukan informasi yang baik.
19
Saat semua perusahaan diuji secara bersama didapat hasil abnormal TVA positif signifikan pada t+1 sebesar 0.054 pada tingkat signifikan 0.10. Pengujian pada abnormal return juga didapat hasil positif signifikan pada t-3 sebesar 0.053 dan t+3 sebesar 0.074.
keduanya ada pada tingkat signifikan 0.10. Adanya reaksi pasar pada saat seluruh perusahaan masih digabung dapat diartikan bahwa pasar menganggap bahwa adanya informasi SRI KEHATI Award ini adalah informasi yang positif sehingga ada reaksi signifikan positif dari pasar. Namun, ketika perusahaan yang kalah dipisahkan dari yang menang dan diuji sendiri tidak terdapat abnormal TVA dan juga abnormal return. Hal ini dikarenakan para masyarakat sudah mengetahui perusahaan mana yang baik dan menang penghargaan sehingga reaksi pasar hanya terjadi pada perusahaan yang menang saja.
Karakteristik pasar modal mencerminkan perilaku investor yang sangat sensitif.
Perilaku tersebut didasari oleh informasi yang diterima oleh investor dapat memberikan sinyal negatif atau positif yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi (Oktaviani et al., 2016). Tanggung jawab sosial dan lingkungan kini telah menjadi fokus masyarakat dan telah menyebar ke pasar keuangan. Semakin banyak investor yang bertanggung jawab secara sosial mempertimbangkan informasi LST (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dalam keputusan investasi mereka maka hal itu menunjukkan bahwa informasi tersebut penting dalam proses investasi. Tantangan LST sendiri memiliki relevansi khusus bagi lembaga jasa keuangan (LJK) sehubungan dengan peran penting sebagai intermediator (perantara) keuangan dan agen-agen penggalang modal. LST yang berdampak negatif dapat menyebabkan rusaknya reputasi dan merek pada suatu perusahaan. Ekspektasi pemangku kepentingan (investor) serta kesadaran mereka tentang isu-isu LST untuk memahami dan mengelola faktor-faktor yang lebih bersifat tidak berwujud (intangible). Karena itu, maka kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan LST mungkin akan berdampak pada permintaan saham perusahaan, yang berpotensi mempengaruhi kemampuan menggalang modal.