• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI KEBIJAKAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DAN PELAYANAN BANDARA SULTAN THAHA BERDASARKAN ANALISA FUNGSI KEPUASAN PENUMPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REKOMENDASI KEBIJAKAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DAN PELAYANAN BANDARA SULTAN THAHA BERDASARKAN ANALISA FUNGSI KEPUASAN PENUMPANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Astuti, P, Yosritzal, Y and Adji, B (2017) Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Infrastruktur dan Pelayanan Bandara Sultan Thaha Berdasarkan Analisa Fungsi Kepuasan Penumpang In: Hidayat, B and Purnawan, P (Eds.) Prosiding 4th Andalas Civil Engineering (ACE) Conference 2017, 9 November 2017, Universitas Andalas, Padang. Jurusan Teknik Sipil Unand, 515-526

PENUMPANG

Puji Astuti1, Yosritzal2*, Bayu Martanto Adji3

1Mahasiswa magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.

Email: puji.astutiput@gmail.com

2Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.

Email: yosritzal@gmail.com

3Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.

Email: bayumartantoadji@ymail.com

ABSTRACT

This paper presents an perception analysis of several parameters of quality of services of Sultan Thaha Airport, Jambi. Data was collected using a questionnaire which was developed based on SKYTRAX and ASQ parameters. As much as 400 data was collected during April to Juni 2017. Some statistical analysis were employed to test the reliability of the questions, check the significancy level of the gap between the expectation and performance, and to identify the priority items to increase the satisfaction level of users using the Importance-Performance Analysis. The study found that the items have to prioritised to be improved are accessibility of the airport, providing a more convenient and comfortable public transport to and from the airport, luggae service, the cleanlines of toilets and the cleanlines of the seating in common rooms.

Keywords : airport, quality of service, perception, Importance-Performance Analysis.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi terhadap parameter kualitas layanan Bandara Sultan Thaha Jambi. Kuisioner untuk penelitian ini disusun mengacu kepada item pelayanan yang dikembangkan oleh SKYTRAX dan ASQ. Pengumpulan data untuk penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2017 dan berhasil mendapatkan data sebanyak 400 responden. Reliabilitas atribut-atribut yang digunakan dalam kuesioner telah lulus uji Cochran Q Test. Gap antara ekspektasi dan persepsi duji dengan menggunakan Paired Sample t-test dan ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik. Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa terdapat 5 atribut yang perlu diberikan prioritas untuk ditingkatkan. Atribut-atribut tersebut yaitu kemudahan akses jalan menuju dan keluar bandara, ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara, kecepatan pelayanan bagasi, kebersihan kamar kecil di luar dan di dalam terminal serta kebersihan tempat duduk dan area publik dalam bandara.

Kata Kunci : kualitas layanan, bandara, persepsi, Importance-Performance Analysis.

(2)

516 1. PENDAHULUAN

Pada tahun 2013, Kementerian Koordinator Perekonomian memasukkan tiga proyek besar di Propinsi Jambi ke dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ketiga proyek tersebut adalah pembangunan Bandara Sultan Thaha, Pelabuhan Samudera, dan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung. Khusus untuk bandara proyek yang digagas akan memperpanjang landasan pacu di Bandara Sultan Thaha Jambi agar layak didarati pesawat berbadan lebar dan bisa menjadi bandara embarkasi haji.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan tersebut, perlu kiranya diketahui atribut pelayanan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sehingga atribut tersebut mendapat perhatian yang lebih besar. Sejauh yang penulis ketahui, hingga saat ini sedikit sekali penelitian yang memfokuskan diri mengenai pelayanan bandara ini khususnya untuk Bandara Sultan Thaha Jambi. Hal ini menjadi motifasi untuk dilakukannya penelitian ini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menentukan tingkat kepuasan penumpang pengguna jasa Bandar udara terhadap ietm-item pelayanan di Bandara Sultan Thaha Jambi serta mengetahui item pelayanan yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki berdasarkan harapan dan penilaian pengguna terhadap nilai pelayanan bandara untuk item tersebut.

2. STUDI PUSTAKA 2.1 Uji Cochran Q Test

Cochran Q Test dapat dilakukan dengan minimum 10% responden dari total sampel yang digunakan (Pujiyono, dkk, 2016). Cochran Q Test dilakukan untuk menentukan parameter yang valid dengan prosedur sebagai berikut (Mustaniroh dkk,2006):

1. Menentukan hipotesis yang diuji, yaitu:

H0: Semua parameter yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama H1: Semua parameter yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda 2. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut:

(2.2.)

Dimana:

i = jumlah responden, i = 1,2,3,...,n j = jumlah parameter, j = 1,2,3,...,n

Ri = jumlah nilai yang diberikan oleh responden ke-i

Cj = jumlah nilai yang diberikan oleh responden untuk parameter ke-j 3. Penentuan Q tabel (Qtab):

Dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk=k-1, maka diperoleh Qtab (0,05;dk) dari tabel distribusi Chi-Square.

4. Keputusan

(3)

517 - Terima H1 dan tolak Ho, jika Qhit > Qtab - Tolak H1 dan terima Ho, jika Qhit ≤ Qtab

2.2 Analisis IPA ( Importance-Performance Analysis)

Analisis IPA pertama kali diperkenalkan oleh Martilla dan James (1977) sebagai suatu cara untuk mengukur kepuasan klien terhadap suatu produk atau jasa. Pertama kali IPA digunakan untuk mengevaluasi kepuasan layanan diler otomobil. Selanjutnya IPA telah diterapkan di berbagai sektor diantaranya turisme (Liu dkk, 2010), bandar udara (Oh &

Park, 2014; Heviandri dkk, 2009), kereta api (Yosritzal dkk., 2017; Yosritzal dkk., 2014a; Yosritzal dkk., 2014b; Setiawan, 2005), dan pendidikan (Ford dkk, 1999). IPA dapat diterima secara luas karena mudah untuk diaplikasikan serta memiliki tampilan visual yang memudahkan untuk rekomendasi perbaikan dimasa datang (Liu dkk, 2010).

Metode IPA menggambarkan nilai rata-rata dari “derajat kepentingan” dan “performa”

kedalam matriks dua dimensi. Skala dari sumbu-sumbu matriks dan posisi kuadran dapat ditentukan secara bebas. IPA mengilustrasikan hasil analisis kedalam 4 kuadran seperti Gambar 1.

Gambar 1. Kuadran Importance Performance Analysis (Yosritzal dkk., 2014a) Menurut Yosritzal dkk. (2014a) faktor kunci dalam pembuatan kuadran ini adalah pada penentuan lokasi titik sumbu yang membentuk empat kuadran. Pada umumnya yang digunakan adalah rata-rata dari rata-rata semua parameter seperti pada Sorensson and Friedrichs (2013); Lo dkk (2012) dan Graf dkk (1992). Namun ada juga yang menggunakan titik tengah dari skala Likert yang digunakan (misal 3 untuk data yang tersebar dalam 5 titik skala) atau titik tengah data pengamatan (misal jika data

(4)

518

pengamatan tersebar antara 3 dan 5 maka garis sumbu diambil pada titik 4) seperti pada Lewis (2004).

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset yang berupa survei, termasuk dalam penelitian survei deskriptif (Likert, 1932).

Skala Likert juga digunakan untuk mengekspresikan opini responden seperti kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu hal yang ditanyakan dalam beberapa level.

2.3 Analisis Gap

Analisis gap merupakan analisis statistik untuk melihat apakah terjadi kesenjangan (Gap) antara ekspektasi dengan persepsi/performa aktual dari suatu jasa/layanan (Oh &

Park, 2014). Pertanyaan pertama diatas mengenai seberapa pentingkah suatu layanan dapat diasumsikan sebagai suatu ekspektasi sedangkan pertanyaan kedua mengenai penilaian atas pengalaman menggunakan jasa bandara dapat diasumsikan sebagai persepsi/performa aktual.

Uji dilakukan dengan membedakan nilai rata-rata antara ekspektasi dengan persepsi.

Perbedaan ini tentu saja terjadi dalam kelompok sampel yang sama. Untuk melakukan analisis gap ini dapat digunakan uji Paired Sample T-test (George, 2013; Oh & Park, 2014). Teknik ini dapat digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif jika data sampel berbentuk ordinal.

3. DATA, ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Karakteristik Responden

Data karakteristik responden diperlihatkan pada Table 1 yang terdiri dari jenis kelamin, jenis pekerjaan, pendidikan, umur, tujuan perjalanan, dan pendapatan. Responden didominasi oleh pria dengan keterwakilan sebesar 58,25% sementara wanita, 46,75%.

Sebanyak 67% responden memiliki rentang usia antara 25 – 49 tahun. Proporsi yang tinggi dari responden dalam rentang tersebut dapat dimaklumi karena pekerjaan yang membutuhkan adanya perjalanan memang dimiliki oleh orang-orang dalam rentang usia tersebut. Persentase jenis pekerjaan dari responden cukup beragam dan tidak ada satu jenis pekerjaan yang mendominasi dengan persentase yang tinggi. Tiga tertinggi yakni pegawai swasta, PNS/TNI/Polri dan pedagang dengan persentase masing-masing berturut-turut: 19,50%, 19%, dan 14,25%. Lebih dari setengah responden (58,25%) memiliki level pendidikan D1/D2/D3/S1. Adapun maksud dari responden melakukan perjalanan dengan pesawat adalah mengunjungi keluarga (30,5%), perjalanan dinas (21,25%), rekreasi (17,5%), berbelanja (15,5%), berobat (7,75%), sedangkan lainnya sebanyak 5,8%. Sebanyak 52% responden menyatakan gaji per-bulannya berada dalam rentang lebih rendah atau sama dengan Rp 5.000.000,00, dan sebanyak 31,75% berada dalam rentang Rp 5.000.000,00 – Rp 10.000.000,00. Jumlah responden semakin kecil dengan membesarnya rentang gaji per bulannya.

(5)

519

Tabel 1. Gambaran umum responden

No Uraian Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamin - Laki – laki

- Perempuan 213

187

58,25 46,75 2 Jenis Pekerjaan

- PNS/TNI/Polri - Pegawai Swasta - Wiraswasta - Pedagang - Pensiunan - Ibu rumah tangga - Mahasiswa/pelajar - Lainnya

76 78 38 57 23 56 49 23

19 19,5 9,5 14,2 5,8 14 12,2 5,8 3 Pendidikan

- SD - SMP - SMA

- D1/D2/D3/S1 - Pascasarjana - Lainnya

1 8 131 233 23 4

0,25 2 32,75 58,25 5,75 1 4 Umur

- Kurang dari 16 tahun - 16 – 24 tahun - 25 – 34 tahun - 35 – 49 tahun - 50 – 64 tahun - > 65 tahun

11 62 129 139 53 6

2,75 15,5 32,25 34,75 13,25 1,5 5 Tujuan perjalanan

- Perjalanan Dinas - Mengunjungi keluarga - Berobat

- Rekreasi - Berbelanja - Lainnya

85 122 31 70 62 30

21,25 30,5 7,75 17,5 15,5 7,5 6 Pendapatan

- Rp.0 – Rp. 5.000.000

- Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 - Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000 - Rp. 15.000.000 – Rp. 20.000.000 - Rp. 20.000.000 – Rp. 25.000.000 - > Rp. 25.000.000

208 127 46 16 2 1

52 31,75 11,5 4 0,5 0,25 3.2 Uji Cochran Q Test

Analisis dengan Cochran Q Test yaitu untuk menentukan parameter-parameter suatu kuesioner yang dianggap penting berdasarkan masukan dari responden. Responden diberikan daftar pertanyaan yang pilihan jawabannya YA atau TIDAK. Setiap jawaban

(6)

520

YA diberi nilai satu, sedangkan jawaban TIDAK diberi nilai nol. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil pengujian uji Cochran Q Test

No Parameter yang Diuji YA

1 Kemudahan akses jalan menuju bandara dan keluar bandara 39 2 Ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara 38

3 Ketersediaan fasilitas parker 36

4 Ketersediaan troli bagasi 34

5 Kemudahan akses untuk penyandang cacat (kursi roda) 33

6 Kemudahan transit dalam bandara 33

7 Ketersediaan tempat duduk di luar dan di dalam bandara 34 8 Kejelasan suara panggilan boarding dan pengumuman 35 9 Ketersediaan layar informasi jadwal penerbangan 34

10 Ketersediaan fasilitas hiburan dan televisi 34

11 Ketersediaan restoran dan tempat makan di dalam dan di luar terminal 34

12 Harga restoran/tempat makan 36

13 Ketersediaan outlet belanja 31

14 Ketersediaan wifi internet 33

15 Ketersediaan ATM/Money changer 33

16 Ketersediaan kamar kecil di luar dan di dalam terminal 32 17 Ketersediaan area merokok di luar dan di dalam terminal 36 18 Ketersediaan kamar kecil bagi penyandang cacat (kursi roda) 35

19 Kesopanan dan bantuan staf check-in 33

20 Kesopanan dan bantuan staf keamanan 36

21 Kesopanan dan bantuan staf bandara 35

22 Rasa aman dan selamat 35

23 Pemeriksaan keamanan 33

24 Kecepatan pelayanan bagasi 35

25 Kemampuan berbahasa staf bandara 36

26 Kebersihan kamar kecil di luar dan di dalam terminal 40

27 Kebersihan ruangan terminal 38

28 Kebersihan tempat duduk dan area publik dalam bandara 38

29 Kenyamanan ruangan tunggu 39

30 Kenyamanan suasana bandara, desain umum dan tampilan 40

Dari data tabel diatas diperoleh nilai Cochran hitung 41,45 dan nilai χ2 tabel sebesar 42,557 dengan α =0,05 dan derajat kebebasan = 30 - 1 = 29. Keputusan pada uji Cochran adalah terima H0 dan tolak H1, karena nilai Cochran < χ2 tabel. Hal ini berarti ketiga puluh parameter memiliki kemungkinan jawaban YA yang sama untuk setiap parameter, dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai semua parameter sebagai faktor yang dipertimbangkan.

(7)

521 3.3 Analisis Gap

Analisis T-test dilakukan untuk menguji signifikansi selisih antara ekspektasi dengan persepsi dari parameter-parameter yang digunakan dalam kuesioner. Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata masing-masing parameter, selisih beserta p-value.

Tabel 3 Hasil analisis gap dengan uji Paired sample T-test

No Uraian Nilai

Ekspektasi

Nilai

Persepsi Selisih p-value*

1 Kemudahan akses jalan menuju bandara dan keluar bandara

4,42 3,56 0,86 < 0.05

2 Ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara

4,39 3,42 0,98 < 0.05 3 Ketersediaan fasilitas parker 4,40 3,66 0,74 < 0.05

4 Ketersediaan troli bagasi 4,39 3,65 0,74 < 0.05

5 Kemudahan akses untuk penyandang cacat (kursi roda)

4,42 3,66 0,76 < 0.05 6 Kemudahan transit dalam bandara 4,35 3,65 0,70 < 0.05 7 Ketersediaan tempat duduk di luar dan

di dalam bandara

4,27 3,59 0,68 < 0.05 8 Kejelasan suara panggilan boarding

dan pengumuman

4,34 3,68 0,67 < 0.05 9 Ketersediaan layar informasi jadwal

penerbangan

4,36 3,66 0,70 < 0.05 10 Ketersediaan fasilitas hiburan dan

televise

4,08 3,52 0,56 < 0.05 11 Ketersediaan restoran dan tempat

makan di dalam dan di luar terminal

4,06 3,49 0,57 < 0.05

12 Harga restoran/tempat makan 4,03 3,45 0,58 < 0.05 13 Ketersediaan outlet belanja 3,95 3,48 0,47 < 0.05 14 Ketersediaan wifi internet 4,14 3,49 0,65 < 0.05 15 Ketersediaan ATM/Money changer 4,26 3,65 0,61 < 0.05 16 Ketersediaan kamar kecil di luar dan di

dalam terminal

4,33 3,65 0,68 < 0.05 17 Ketersediaan area merokok di luar dan

di dalam terminal

4,06 3,58 0,48 < 0.05 18 Ketersediaan kamar kecil bagi

penyandang cacat (kursi roda)

4,27 3,57 0,69 < 0.05

19 Kesopanan dan bantuan staf check-in 4,28 3,55 0,74 < 0.05 20 Kesopanan dan bantuan staf keamanan 4,28 3,59 0,69 < 0.05 21 Kesopanan dan bantuan staf bandara 4,28 3,57 0,71 < 0.05

22 Rasa aman dan selamat 4,34 3,63 0,71 < 0.05

23 Pemeriksaan keamanan 4,35 3,64 0,71 < 0.05

24 Kecepatan pelayanan bagasi 4,35 3,59 0,77 < 0.05

(8)

522

25 Kemampuan berbahasa staf bandara 4,32 3,63 0,70 < 0.05 26 Kebersihan kamar kecil di luar dan di

dalam terminal

4,39 3,59 0,80 < 0.05 27 Kebersihan ruangan terminal 4,38 3,61 0,77 < 0.05 28 Kebersihan tempat duduk dan area

publik dalam bandara

4,38 3,58 0,80 < 0.05

29 Kenyamanan ruangan tunggu 4,39 3,62 0,77 < 0.05

30 Kenyamanan suasana bandara, desain umum dan tampilan

4,35 3,64 0,71 < 0.05

*Jika p-value > 0,05 terima H0; p-value < 0,05 tolak H0

Nilai ekspektasi untuk semua parameter selalu lebih tinggi daripada nilai persepsi. Hal ini menunjukkan perlu adanya perbaikan disemua parameter. Setelah dilakukan uji statistik Paired Sample t-test dapat diketahui selisih antara nilai ekspektasi dan persepsi adalah signifikan secara statistik, bahkan untuk level signifikansi 5%. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan uji hipotesis sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara ekspektasi dengan persepsi atas parameter layanan bandara Sultan Thaha Jambi – hipotesis ditolak

H1 : Terdapat perbedaan antara ekspektasi dengan persepsi atas parameter layanan bandara Sultan Thaha Jambi – hipotesis diterima

3.4 Analisis IPA

Nilai rata-rata dari masing-masing nilai persepsi dan kepentingan menjadi sumbu dari koordinat kartesius. Sumbu X merupakan tingkat kepuasan sedangkan sumbu Y adalah tingkat kepentingan. Diagram IPA dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil uji IPA

(9)

523

Diagram kartesius IPA diatas memperlihatkan bahwa pada kuadran IV merupakan parameter-parameter yang sangat penting namun pengguna Bandara Sultan Thaha belum puas terhadap parameter pada kuadran ini, sehingga pihak manajemen harus mengupayakan sumber daya yang memadai untuk peningkatan parameter-parameter pada kuadran ini. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan. Pada kuadran IV meliputi parameter kemudahan akses jalan menuju bandara dan keluar bandara, ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara, kecepatan layanan bagasi, kebersihan kamar kecil di luar dan di dalam terminal, dan kebersihan tempat duduk dan area publik dalam bandara.

4. PEMBAHASAN

Hasil analisis menunjukkan bahwa semua parameter yang diujikan dalam penelitian ini merupakan parameter yang memang dianggap perlu oleh responden. Hal ini terbukti dari uji reliabilitas yang menunjukkan bahwa semua parameter memiliki nilai Cochran test yang lebih rendah dari nilai Tabel. Selanjutnya uji gap juga menunjukkan bahwa masih terdapat gap yang signifikan antara harapan dengan performa dari pelayanan.

Dari analisis IPA diketahui bahwa item yang termasuk pada kategori yang harus mendapat perhatian serius adalah item kemudahan akses dari dan menuju bandara, ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara, kecepatan layanan bagasi, kebersihan kamar kecil di luar dan di dalam terminal serta kebersihan tempat duduk dan area public dalam bandara.

Akses dari dan menuju bandara saat ini antara lain adalah melalui jalan RB Siagian.

Ruas jalan ini masih dianggap sempit karena hanya memiliki lebar 6 meter. Pemerintah sudah merencanakan untuk memperlebar akses jalan ini menjadi 18 meter. Pelaksanaan pelebaran ini masih menunggu terselesaikannya pembebasan lahan.

Angkutan umum yang melayani penumpang dari dan ke bandara adalah taksi, bus Damri, angkutan kota dan ojek. Hasil IPA menunjukkan bahwa angkutan yang ada ini dianggap masih kurang oleh pengguna. Barangkali karena bus Damri yang ada bukanlah bus besar melainkan hanya berupa L300. Barangkali penumpang menginginkan angkutan bandara seperti pada banyak bandara lainnya yakni berupa bus besar ber-AC atau kereta api bandara.

Kecepatan layanan bagasi juga dianggap oleh penumpang masih perlu ditingkatkan.

Barangkali hal ini karena kedatangan pesawat sudah semakin sering sementara kapasitas ruang bagasi terbatas sehingga terjadi penumpukan penumpang yang menunggu bagasi.

Kondisi yang kurang nyaman ini membuat penumpang ingin segera mendapatkan bagasisnya dan berlalu dari ruangan tersebut. Hal ini bisa disiasati oleh yang berwenang dengan mempercepat bongkar bagasi dari pesawat dan memperpanjang rute ban Berjalan tempat pengambilan bagasi.

(10)

524

Kebersihan baik toilet maupun ruang publik juga butuh perhatian lebih. Barangkali dengan penambahan ketersediaan tong sampah serta petugas yang selalu mengontrol kebersihan, kepuasan pengguna dapat ditingkatkan.

5. KESIMPULAN

Penelitian ini telah menguji 30 parameter kualitas pelayanan bandar udara pada Bandara Sultan Thaha Jambi berdasarkan penilaian pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima parameter prioritas utama yang harus menjadi fokus dari manajemen operasional Bandara Sultan Thaha Jambi yaitu: kemudahan akses jalan menuju bandara dan keluar bandara, ketersediaan angkutan umum menuju dan dari bandara, kecepatan layanan bagasi, kebersihan kamar kecil di luar dan di dalam terminal, kebersihan tempat duduk dan area publik dalam bandara.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ford, J.B., Joseph, M., & Joseph, B. 1999. Importance-Performance Analysis as a Strategic Tool for Service Marketers: The Case of Service Quality Perceptions of Business Students in New Zealand and the USA. Journal of Service Marketing, 13(2), 171-186.

George, I. 2013. Modified Importance – Performance Analysis of Airport Facilities – A Case Study of Cochin International Airport Limited. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 17(4), 9-15.

Graf, L. A., Hemmasi, M. and Nielsen, W. 1992 Importance-Satisfaction Analysis: A diagnostic tool for organizational change. Leadership & Organization Development Journal, 13(6), pp. 8-12.

Heviandri, R., Sumarwan, U., & Retnaningsih. 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Layanan Di Bandara Soekarno-Hatta, Serta Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran City Check-In Terminal Di Jakarta. Jurnal Manajemen &

Agribisnis, 6(2), 124-139.

Istijono, B., Adji, B.M., Ophiyandri, T., Satrios, J., and Yosritzal. 2016. The Performance of the Accessibility to BRT Stop: A Case Study on Transpadang Metro Bus. International Journal of Earth Sciences and Engineering Vol. 09, No.

03. ISSN 0974-5904. pp. 229-234.

Likert, R. 1932. A technique for the measurement of attitudes. Archives of psychology, 140, p.55.

Liu, W., Liu, Y., Huang, S., & Wen, H. 2010. Measuring the Relationship between Customers’ Satisfaction and Cognitions: A Case of Janfusun Fancyworld in Taiwan. World Academy of Science, Engineering and Technology, 47. 856-862.

Lo, C. C., Wang, C. H., Chien, P. Y. and Hung, C. W. 2012. An empirical study of commercialization performance on nano products, Technovation, 32, pp. 168- 178.

(11)

525

Martilla, J. A. and James, J. C. 1977 Importance-Performance Analysis. The Journal of Marketing, 41(1), pp. 77-79.

Mustaniroh, S.A., Astuti, R., & Widyaningtias, D. 2006. Analisis Persepsi Konsumen tentang Parameter Produk yang mempengaruhi Keputusan Pembelian brem padat di Kota Madiun. Jurnal Teknologi Pertanian, 7(1), 37-46.

Oh, S. & Park, J. 2014. A Study on Importance and Satisfaction of Airport Selection Attributes: Focus on Gimpo International Airport and Incheon International Airport. International Journal of Business and Social Science, 5(10), 64-70.

Pujiyono, R., Sumarwan, U., dan Hartoyo. 2016. The Analysis of Retail Store’s Attitudes towards Product Attributes of XYZ Brand of Paint and Its Competitors, Journal of Marketing and Consumer Research, 19(1), 31-44.

Setiawan, R. 2005. Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya-Sidoarjo. Simposium VIII FSTPT Universitas Sriwijaya. Palembang, 5-6 Desember 2005.

Sorensson, A. and Friedrichs, Y. v. 2013. An importance-performance analysis of sustainabie tourism: A comparison between international and national tourists, Journal of destination marketing and management, 2, pp. 14-21.

Yosritzal, Adji, B. M., & Nofrizal, F., & Andika, R. 2014a. Studi Implementasi Metode Importance-Satisfaction (ISA) pada Penentuan Prioritas Penanganan Pelayanan Kereta Api Padang-Pariaman. Proceeding of the 1st Andalas Civil Engineering (ACE) National Conference 2014, 27th November 2014. Andalas University, Padang, Indonesia.

Yosritzal, Dissanayake, D., & Bell, M. 2014b. Importance-Satisfaction Analysis of Rail Services in the UK with Respect to Travel Time Use. The 17th International Symposium, Jember University, August 23, 2014. Jember University, Jember, Indonesia.

Yosritzal, Adji, B.M., and Dissanayake, D. 2017. Indonesian Experience on Travel Time Use on-Board of Commuter Rail Services. Transportation Research Procedia Vol. 25, pp. 2705-2716.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak hanya itu, pengembangan serupa juga dilakukan oleh Niyati Gosalia dkk (2015). Niyati Gosalia dkk melakukan pengembangan rekayasa tiga dimensi berbasis permainan

– bukti digital yang ada, baik yang disimpan maupun ditranmisikan melalui komputer atau perangkat digital lainya. Kejahatan steganografi pernah terjadi pada kasus

Efek analgetik dan antiinflamasi diperoleh pada ekstrak etanol 70% daun beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb) dengan dosis 12,5 mg/kgBB, 25 mg/kgBB, dan 37,5 mg/kgBB

Para transgender dalam penelitian ini memilih untuk berdamai dengan kondisi yang dimiliki dan memutuskan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang difasilitasi oleh

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Minimarket Pujomart Samigaluh, Kulonprogo,

Nilai BEP unit rata-rata yang diperoleh oleh peternakan sapi perah yang menerima kredit simpan pinjam di Koperasi SAE Pujon dalam kelompok I adalah 143 liter,

Kombinasi perlakuan yang diberikan, faktor kandungan kromium pakan dan faktor salinitas media berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan nilai konversi

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Masa