• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB tr LANDASAN TEORI 1. ATMOSFER TOKO Definisi. "The. Hollander (1990:37) mendefinisikan atmosfer toko sebagai:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB tr LANDASAN TEORI 1. ATMOSFER TOKO Definisi. "The. Hollander (1990:37) mendefinisikan atmosfer toko sebagai:"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB tr

LANDASAN TEORI

1. ATMOSFER TOKO 1.1. Definisi

Hollander (1990:37) mendefinisikan atmosfer toko sebagai: "The plysical space in which the organizotion produces or delivers its products and services becomes another powedul image generator- " Atau merupakan tempat fisik yang digunakan untuk mengorganisir produk dan jasa yang dapat memberikan image perusahaan-

Berman dan Evan (1997:548) mendefinisikan afrnosfer toko sebagai karakteristik fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan dan menciptakan konsumen. Penerangan, suar4 bau, dan atribut lainnya membentuk image konsumen. Beberapa konsumen memperlihatkan kesan kepada toko sebelum masuk (contoh lokasi, desain eksterior, dan lainnya) atau setelah memasuki toko (contoh display, lebar antara rak, penerangan, dan lainnya).

Penciptaan dan pemeliharaan image toko tergantung pada atrnosfer toko, yaitu untuk pengecer dengan dasar toko menunjukkan karakteristik fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan image dan untuk memberikan gambaran pada konsumen, sedangkan untuk pengecer dengan dasar bukan toko menunjukkan faktor bauran strategr seperti katalog danvending machine (mesin beroda) yang memberi dampak pada image toko. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Berman dan Evan

(2)

7

(1997:462) : "For s store-based retailer, atmosphere refers to the store's phltsical characteristics that are used to develop an image and to draw customers. For a nonstore-based retailer, the plrysical choracteristics of such sfrarcgic-mix factors as catalog and vending machines the firm's image.

Banyak orang membentuk ekspresinya pada toko sebelum memasuki toko (seperti lokasi, tempat parkir, desain eksterior) atau sesudah memasuki toko (seperti display produk, jarak antar ral<, cat dinding, musik). Atmosfer toko mempengaruhi seorang konsumen untuk menikmati saat berbelanja, menghabiskan waktu untuk melihat-lihat barang. menggunakan waktu berbetanja dengan mengobrol dengan orang lain, dan menggunakan fasilitas seperti ruang untuk mencoba pakaian, mereka cenderung mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang direncanakan dengan adanya atmosfer toko yang menarik. Berman dan Evan (1997:522).

1.2. Atribut Atmosfer Toko

Atmosfer toko adalah suatu lingkungan yang menciptakan atau memperkuat pengetahuan pembeli akan produk. Sebagai contoh Hotel Hyatt Regency membentuk citra tersendiri melalui lobby atriumnya.

Contoh lainnya adalah banyak yang ingin tampak ramah harus memilih bangunan, rancangan ruangan, tata letak, warna dan perabotan -Vang tepat- Setiap toko mempunyai pengaturan fisik yang menjadikannya sulit atau mudah untuk berputar-putar. Setiap toko mempunyai penampilan,

(3)

8

ada yang kotor, lainnya menarik, ketiga megah, dan keempat suram- Suatu toko harus membentuk suatu lingkungan terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli' Pasar swalayan menemukan bahwa variasi tempo musik mempengaruhi waktu rata-rata yang dihabiskan di toko serta pengeluaran rata-rata; dan pasar swalayan juga sedang mencari cara untuk menggUnakan bau tertentu melalui stiker di rak-rak toko untuk merangsang ft$a lapar atau haus. Beberapa toko serba ada menggunakan bau parfum di beberapa departemen.

Menurut Kotler (1995:73-74), lingkungan dirancang oleh orang- orang kreatif yang menggbungkan rangsangan visual, pendengaran, bau, dan perasaan untuk mencapai beberapa tujuan pelanggan. Berman dan Evan ( 1997: 553) menyatakan bahwa faktor-faktor dari atmosfer toko dibagi menjadi 4 (empat) bagran yaitu eksterior, interior secara umum' tata letak (layout) toko dan display. Selanjutnya akan diperlihatkan gambar dari masing-masing bagran atmosfer toko dan penjelasan dan masing-masing bagian secara terinci pada gambar 2.1di bawah ini.

(4)

Gambar 2.1

Elemen dari Atmosfer Toko

a. Eskterior Toko

Eskterior toko meliputi ruang depan (store-front), atap berteduh (marquee),jalan masuk (ent rance), jendela display (w indow disp I ay), ketingian bangunarL ukuran bangunan, toko disekitarnya>. area disekitarnya, keunikan, dan parkir. Karakteristik esterior memiliki dampak kekuatan pada image. Ruang depan toko adalah keseluruhan esterior toko secara fisik. Hal ini meliputi atap berteduh, halaman depan, jendela, lampu, dan meterial konstruksi.

- ruang depan - Parkir

- ketinggian bangunan - tampak luar toko - ukuran bangunan - terastoko - keterlihatan(visibility)

- keunikan

- Lantai - warna cat

- penerangan - musik

- teknologi - tekstur dinding - kebersihan - suhu ruangan - lift di dalam ruangan - label harga - sistem swalaYan

Tas belanja Penataan rak dan kotak tempat sampah poster, tanda, dan kartu dekorasi dinding tempat sampah

Sumber: Berman dan Evan (1997.553)

(5)

l 0

Pada ruang depan, pengecer dapat memperlihatkan image yaitu konservatif, progresif, ataupun toko diskon. Pengecer tidak dapat mengabaikan ruang depan untuk menentukan image khususnya pada pelanggan baru. Ada beberapa alternatif untuk pengecer ketika merencanakan dasar ruang depan, yaitu:

I ) Struktur modular (modular structure), yaitu memiliki satu ruang persegl untuk beberaPa toko

2) Strukfur tinggal pasang/prafabrik Qtrefabricated structure) yaitu menggunakan kerangka toko yang dibangun seperti dalam pabrik dan dirancang seperti toko

3) Toko prototipe/bentuk asli atau dasar Qtrototype store), pada beberapa kasus hanya ada beberapa toko yang memilikinya. Ruang depan ini digunakan untuk pelanggan dari beberapa toko yang ingin beristirahat.

4) Desain bangunan wik (unique building design\, seperti contoh struklur melingkar dengan kondisi rapi.

Pada ruang d"putu atnosfer dapat diintensifkan dengan pohon- pohon, air mancur, dan bangku-bangku yang diletakkan di depan toko.

Hal ini menciptakan lingkungan yang santai.

Atap berteduh di muka toko digunakan untuk memavrng nama toko. Atap ini bisa di cat atau bisa. dengan lampu neon dalam bentuk tulisan dan bisa dicampur dengan slogan dan informasi lain. Untuk supaya efektif, atap diharapkan dapat menarik perhatian. Image akan trmbul karena atap yang menyolok atau terlalu lembut-

Berman dan Evan (1997.463). menyatakan bahwa pintu masuk dapat didesain dengan tiga alternatif. Pertctmc, menentukan lumlah

(6)

l l

pintu masuk. Beberapa toko kecil hanya memiliki satu pintu masuk- Deprtemen Store yang tebih besar memiliki empat hingga delapan sampai lebih pintu masuk. Pintu masuk menggambarkan lalu lintas pejalan kaki minimal dua pintu masuk karena pintu masuk depan dan belakang memiliki kegunaan yang berbeda. Ada satu faktor yang mernpengaruhi pintu masuk yaitu dari segi keamanan.

Kedua, bentuk pintu masuk yang dipilih. Bentuk yang dapat dipilih yaitu berputar, elekfrik, membuka sendiri, tarik dan dorong dan lainnya. Ketiga, koridor atau t€mpat untuk berjalan. Koridor lebar menciptakan image dan keinginan berbelanja berbeda dibanding koridor sempit. Display jendela besar akan lebih menarik, tetapi pelanggan tidak akan menyukai jika ruangannya penuh sesak dan tidak nyaman. Fungsi display jendela antara lain untuk mengidentifikasi toko dan untuk memberi dorongan pada pelanggan untuk masuk.

Pengecer dapat memasang berbagar informasi seperti barang-barang yangdijual, diskon atau harga.

Untuk merencanakan pengembangan jendela display harus memperhatikan beberapa syarat seperti: jumlatr, ukuran, warnao dan frekgensi perubahan selama dua tahun. Beberapa pengecer pada lokasi mall tidak menggunakan display jendela pada sisi eksterior bangunan, karena hal ini tidak mencerminkan keesklusifan dari toko-

Hal lainnya adalah fasilitas parkir bisa menambah ataupun dapat mengurangi atmosfer toko. Lokasi toko dengan lahan parkir luas akan menciptakan image atmosfer positif.

(7)

t2

Interior Umum

Interior umum meliputi: lantai, warna dinding, tata cahaya, musih tekstur dinding suhu ruangan, fasilitas pelindung, transportasi ke afas, area kosong, personel, swalayan, barang dagangar', harga penempatan kas register, teknologi atau modernisasi dan kebersihan.

Lantai dapat dibangun dengan semen, kayu, karpet dan lainnya- Bahan untuk lantai memberikan image untuk mengembangkan persepsi pada toko, sehingga bahan dan desain sangat penting'

Warna dan tata cahaya dapat memberikan image pada pelanggan. Warna cerah dan terang akan memberikan image berbeda dibarding warna dinding lembut dan kurang terang. Tata cahaya dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, toko butik jean akan lebih menggunakan warna dinding cerah atau toko pakaian wanita hamil lebih baik bila menggunakan walna lembtfi.

Suara atau musik juga mempengaruhi keinginan konsumen dan merupakan kontribusi untuk atrnosfer yang lebih menarik. Seperti contoh pada supermarket, lebih dengan menggUnakan suara musik dengan riune yang cenderung Pelan.

Tekstgr dinding dapat menambah atau pun mengurangi image toko. Toko akan memiliki image prestisius bila ditata dengan tekstur menarik dan penggunaan wallpaper. Department Store akan lebih banyak menggunakan wallpaper datar, toko diskon menggunakan wallpaper polos dan menggunakan lampu sederhana.

(8)

l 3

Keinginan konsumen untuk berbelanja juga dipengaruhi oleh suhu ruangan. Konsumen cenderung tidak nyaman dengan nxmgan panas dibandingkan dengan toko dengan ruangan dingin. Sehingp image toko juga dipengaruhi dengan penggunaan AC baik sentral maupun unit, kipas angln dan jendela terbuka-

Pada toko multilevel (toko yang menjual berbagai macttm barang), lebih banyak menggunakan transportasi vertikal. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan lift, eskalator, maupun tangga. Toko dengan ukuran besar biasanya menggunakan cirmpuran dari transportasi vertikal. Tangga biasanya digunakan untuk toko diskon.

Barang dagangan yang dijual pengecer juga mempengaruhi image toko. Pedagang besar biasanya menjual bermacam-macam barang dagangan, sehingga dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk berbelanja.

Display harga juga mempengaruhi persepsi konsumen' Toko prestisius biasanya memiliki sedikit label harga dibandingkan dengan toko diskon yang mencantumkan harga dengan tulisan besar pada setiap barang dagangannya. Begitu juga dengan penempatan kas register, kas register pada toko besar biasanya diletakkan pada beberapa tempat sedangkan pada toko diskon hanya menggunakan kas register secara sentralisasi atau hanya satu kas register.

Teknologi juga diperlukan untuk meningkatkan persepsi konsumen. Pada toko dengan menggunakan teknologi yang tinggi yaitu dapat menggunakan komputerisasi pada kas register, pengecekan

(9)

l 4

persediaan barang dagangan, harga beli, dan sebagainya. Secara umum, Berman dan Evan (1997:a6$ menyatakan toko dengan menggunakan modernisasi memiliki keunggulan yaitu:

l) renovasi secara lebih cepat, lebih mudah dan mengeluarkan biaya lebih sedikit dibandingkan membangun atau membuka toko baru, 2) meningkatkan kemenarikan toko, melakukan perbaikan fasilitas,

ekspansi dan membutuhkan ruangan untuk realokasi,

3) memberikan hasil penjualan yang lebih besar dan meningkatkan laba,

4) memungkinkan toko tetap buka selama dilakukan renovasi.

Laltout Toko

Layout toko meliputi alokasi dari lantai ruangarL klasifikasi pengelompokan produk, penentuan pola arus lalu lintas, penentuan kebutuhan ruangarL pemetaan lokasi di dalam toko, dan penyusunan produk seqra individu.

Alokasi lantai nrangan dibagi menjadi 4, yaitu ngngan untuk penjualan, ruangan untuk barang dagangan, ruangan untuk karyawan dan ruangan untuk pelanggan.

l) Ruangan untuk penjualan (selling space)' adalah are'a yang digunakan untuk mendisplay barang dagangan, interaksi antara karyawan bagian penjualan dengan pelanggan, demonstrasi dan sebagainya. Pengecer seperti supermarket dan bisnis swalaYan lainnya memiliki nxmgan penjualan yang memiliki porsi terbesar dari total ruangan.

(10)

t 5

2) Ruangan untuk barang dagangan (merchandize space), adalah area bukan untuk display yang digUnakan untuk persediaan barang.

Misalkan pada toko sepatu, yang memiliki nrangan unluk penyimpanan barang, memiliki tempat untuk menyimpan terbesar dari seluruh total ru,angan.

3) Ruangan untuk karyawan (personel space), digunakan untuk tempat mengganti bajq untuk istirahat dan makan siang. Ruangan ini harus memiliki kontrol ketat karena hal ini dipengaruhi oleh moral dari karyawan dan tingkat keimanan karyawan.

4) Ruangan untuk pelanggan (customer space), meliputi tempat minum, bangku-bangku atau kursi, fasilitas ruurngan istirahat, restorarL llansportasi vertikal, area untuk merokok, dan parkir

Klasifikasi pengelompokan produk didasarkan pada 4 kelompok dan kombinasi, yaitu fungsi, motivasi pembeliarL segmen pasar dan penyimpanan. Pada pengelompokan produk fungsional, barang dagangan didisplay dan dikategorikan berdasarkan p€nggunaan akhir. Sebagai contoh, toko pakaian pria meliputi kelompok: dasi, hem; sepatu, sandal dan semir sepatu; kaos, pakaian dalam, kaos kaki;

pakaian santai; jaket olah raga dan sepatu olah raga.

Pengelompokan berdasarkan motivasi pembelian' menunjukkan sifat konsumen pada saat membeli yaitu meliputi jumlah yang dibeli, pembelian dilakukan pada waktu mendadak atau telah direncanakan. Pelanggan dengan wakXu yang terbatas hanya memasuki

(11)

t 6

lantai satu dan kemudian keluar, sehingga toko pada lantai satu diisi dengan barang dagangan yang relatif biasa dibeli.

Pengelompokan berdasarkan segmen besar, yaitu meletakkan barang dagangan sesuai pasar tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh toko pakaian yang membagi produknya dalam pakaian untuk kawula muda, pakaian wanita, dan lainnya. Juga musik juga musik yang diperdengarkan seperti rook, jazz,klasiK blues dan rinne/rancak.

sedangkan pengelompokan produk berdasarkan penyimpanan.

Sebagai contoh supermarket freezer, kulkas, dan ruangan bersuhu dingin. Toko menyimpan bunga pada pendingin dan lainnva pada ruangan bertemperatur dingin.

Berman dan Evan (1997:470) mengemukakan bahwa penentuan pola arus lintas dibagl menjadi 2 dasar yaitu: arus lalu lintas lurus (straight/gridiron trafrc flo*) dan arus lintas membelok (curving/free flow trafic flow).Pola lalu lintas lurus lebih banyak digunakan oleh pengecer makanan, toko diskorU toko perangkat keras, dan toko convenience lainnya. Keunggulan dari pola lalu lintas lurus adalah:

1) menciptakan atmosfer yang efisien"

2) pelanggan dapat berbelanja dengan cepat, pelanggan lebih mengetahui tempatnya secara jelas, dan mengembangkan pola rutin untuk berjalan sePanjang toko,

3) seluruh nrangan lantai dapat digunakan,

4) pengawasan persediaan dan keamanan lebih muda,

(12)

1 7

5) swalayan adalah memungkinkan, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja.

Sedangkan kelemahan dari pola lalu lintas lurus adalah:

l) atmosfer tidak bersahabat,

2) adanyaketerbatasan hubungan dengan pelanggan' 3) munculnya perilaku berbelanja yang terburu-buru.

Pada pola berbelok (kurva), memiliki keunggulan sebagai berikut:

I ) atmosfer lebih bersahabat,

2) pembeli tidak merasa terburu-buru dan adanya keinginan mengelilingi toko,

3) pelanggan dapat berjalan sesuai dengan keinginan hatinya dan tanpa perlu dibatasi petunj uk-petunj uk,

4) tekanan dan pembelian yang tidak direncanakan dapat diciptakan.

Kelemahan dari pola berbelok (kurva) adalah:

1) membuat pelanggan bingung, 2) abruangan yang tidak terPakai,

3) sulit melakukan kontrol dan keamanan, 4) memerlukan tenaga kerja yang banyak,

5) mengeluarkan biaya lebih besar dibanding pola lalu lintas.

Penentuan kebutuhan ruangan untuk pengecer harus dilakukan perhitungan yang benar. Berman dan Evan (.1997.470) memberikan dua pendekatan untuk menghitung kebutuhan nulngan, yaitu model metode persediaan (the model stock methoQ dan rasio produktivitas

(13)

l 8

(the space-productivity ratio). Pada pendekatan model metode persediaan, pengecer menentukan jumlah ruangan sesuai untuk membawa dan mendisplay persediaan barang, sebagai contoh pengecer yang menggunakan model ini adalah p€ngecer pakaian dan sepatu'

Pada model rasio produktivitas penjualan, pengecer memerlukan nrangan berdasarkan penjualan atau laba per lantai.

Pengecer yang banyak menggunakan model ini adalah toko makanan dan toko buku.

D isploy I nt er ior (po int -of-purc hase)

Pada display interior memberikan pelanggan mengenai informasi, menambah atmosfer toko dan melayani promosi. Ada beberapa tipe dan bentuk dari display toko, beberapa pengecer menggunakan kombinasi atau campuran dari bentuk display, yang terdiri dari:

l) Assortment display

Display ini menyajikan barang-barang dagangan secara campwan atau bermacam-macam barang untuk pelanggan. Dengan berbagai macam barang secara terbuka memberikan kesempatan

@a pelanggan untuk merasakan dan/attu mencoba beberapa produk. Sebagai contoh, kartu ucapan, koran,.majalah' dan lain sebagainya. Dengan penataan yang tertutup. maka pelanggan hanya dapat melihat berbagai macam variasi barang dengan tidak dapat mencoba barang tersebut. Contohnya: toko kaos, toko mainan, pda display ini pelanggan tidak dapat membuka barang/kemasan tanpa membelinya terlebih dahulu.

(14)

t 9

2\ Theme-setting disPIaY

Display ini menunjukkan dengan menyesuaikan lingkungan/musiman. Pengecer display tergantung tren maupun went khusus. Seluruh atau beberapa bagian toko diadaptasi untuk event tertentu, seperti Lebaran Sale, atau Christnas Sale yang digunakan untuk menarik konsumen.

Ensemble display

Display ini cukup populer pada akhir-akhir ini, yaitu dengan melakukan pengelompokan dan mendisplay dalam kategori terpisah (misal, bagian sepatu, bagian kaos kaki, bagian celana panjang, bagian t-shirt) dan secara lengkap didisplay pada suatu tsnpat, misal dengan satu boneka (manekin) yang menggunakan celana panjang, t-shirt, kaos kaki dan sepatu.

Rack dtsplqt

Biasanya digunakan untuk penjual pakaian' perlengkapan nrnah dan lainnya. Rak ini memiliki fungsi utama yaitu. untuk mengaitkan produk. Masalah utama yang muncul adalah mernungkinkan penge lompokan dimana konsumen mengembalikan

@a rak yang salah.

Case display

Display ini sering digunakan oleh pengecer kase! buku dan barang yang belum dikemas. Display ini lebih berat dibandingkan dengan rak display, dengan item produk yang lebih sedikit. Display

ini disajikan bentuk kotak dengan berbagai barang' 3 )

4)

_5)

(15)

20

Cut cose adalah display yang murah dimana barang dagangan diletakkan pada sisi kiri karton kemasannya- Supermarket dan toko diskon sering menggunakan display ini.

Case disploy tidak menciptakan atmosfer yang menghangatkan, hanya seperti kotak sampah. Cut case sering digunakan oleh pengecer dengan menambah poster, lampu, dan kartu.

KEPUTUS${ PEMBELIAII

Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen bermula jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berakibat jauh setelah pembelian. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih memusatkan perhatian pada keseluruhan proses pembelian dan bukan hanya mencurahkan pada keputusan pembelian.

Menurut Kotler (1995: 228-235), tahaptahap yang dilalui konsumen hingga membuat keputusan atau pilihan akhir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Model Proses Pembelian Lima Tahap

&. Pengenalan Masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhannya. Pembeli memberikan pandangan berbeda antzra keadaan Su m ber: Kotler dialihbahasakan Ancilla (199 5 :229 \

(16)

2 l

sesungguhnya dan keadaan diinginkannya. Kebutuhan dapat dirangsang oleh rangsangan dari dalam atau dari luar, pada tahap ini pemasar perlu menentukan keadaan yang biasanya menggerakkan pengenalan masalah konsumen.

Pencarian Informasi

Seorang konsumen mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak akan mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan untuk menghimprn informasi itu kuat dapat dibedakan menjadi dua tingkat, yaitu: konsumen mencari informasi dalam ukuran sedang-sedang saja dan keadaan demikian disebut perhatian meningkat. Bila konsumen mencari bahan bacaan, menanyakan, kepada teman-temannya dan ikut terlibat dalam berbagai pencarian lainnya, untuk menghimpun informasi tentang produk, maka dapat dikatakan konsumen aktif mencari informasi.

Sumber-sumber informasi konsumen berbagai menjadi 4 kelompok' yaitu:

1) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangg4 kenalan).

2) Sumber niaga (priktanarL petugas penjualan, kemasan, dan pameran).

3) Sumber umum (media massa, organisasi konsumen)'

4) Sumber pengalaman (pernah mengalami, menguji, m€mpergunakan produk

Penilaian Alternatif

Pernasar perlu mengetahui bagaimana konsumen mempros€s informasi, untuk sampai pada pilihan merek. Tetapi tidak proses evaluasi tunggal dan sederhana yang digunakan konsumen dalam situasi pembeliaq tetapi melalui berbagai proses evaiuasi keputusan. Model

(17)

d.

22

paling baru tentang proses evaluasi konsumen adalah orientasi kognitil yakru memandang konsumen sebagai pembuat pertimbangan mengenai produk, terutama berlandasan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

Keputusan Membeli

Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek, yang bergabung dalam perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Namun demikian, terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud dari sejumlah keputusan.

Setiap keputusan membeli mempunyai 7 komponen keputusan.

Komponen-komponen itu adalah:

1) keputusan tentangjenis produk, 2) keputusan tentang bentuk produk, 3) kepirtusan tentang merek,

4) kepunrsan tentang penjualnyq 5) keputusan tentang jumlah produk, 6) keprrusan tentang waktu pembelian, dan 7) keputusan tentang cara pembayaran.

Keputusan yang harus diambil dalam suatu pembelian barang tidak selalu berurutan menurut urutan di atas.

Perilaku Purna Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian pada pemasaran. Tugas pemasar tidak berakhir pada

(18)

L )

saat produk sudah dibeli, tetapi berlanjut sampai pada periode sesudah pembelian. Kepuasan purna pembelian itu muncul, bila harapan konsumen sesuai dengan apa yang diberikan oleh prestasi dari produk serta pemasar-

3. KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.3

Sumber: Berrv dan Berman (1997.553)

4. HIPOTESIS

Dari kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis: Diduga secara signifikan atribut atmosfer toko mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja difactorv outlet Rich & Famous.

Display interior:

- penataan - rakdan kotak - tempat sampah - poster, tanda,

dan karfu - dekorasi dinding - tas belanja Tata letak (layout)

- alokasi lantai ruangan - pengelompok-

an produk - arus lalu lintas

toko

- lokasi per departernen Interior umum:

- lamai - warna cat - p€nerangan - musik - teknologi - tekstur dinding - kebersihan - suhu ruangan - lift di dalam

ruangan - label harga - sistem

swalayan Eksterior:

- ruang depan - parkir - ketinggian

bangunan - tampak luar

toko - ukuran

bangunan - teras toko - keterlihatan - keunikan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang mempunyai misi dan tugas untuk menyiapkan dan menghasilkan tenagatenaga pendidik

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala madrasah sudah baik karena dari 8 indikator ada 6 indikator yang terlaksana

Berdasarkan tabel 3.1 di atas maka dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang berada di Perumahan Cendana tentang sistem penanganan sampah yang

Hamita Utama Karsa dan akan berdampak pada tujuan dan standard yang belum tercapai serta kompetensi yang dimiliki karyawan untuk menjalankan pekerjaan sangat

Beberapa alasan yang dikemukakan petani antara lain adalah (1) harga bibit terlalu mahal (49%), (2) serangan karat puru hanya bersifat sementara (30%), (3) akan beralih ke tanaman

Hendra Sigalingging| Politik Identitas Etnis Batak Toba dalam Novel Bulan Lebam di Tepian Toba Karya Sihar Ramses Simatupang | 8 Entitas pertama adalah representasi stereotipe

Dari tabel 4.2.1 di atas terlihat bahwa pengendalian akuntansi aset tetap khususnya untuk aspek pengakuan aset tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Tergantung pada suhu kamera dan baterai, Anda mungkin tidak dapat merekam film atau daya dapat nonaktif secara otomatis untuk melindungi kamera. Pesan akan ditampilkan di