• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ENZIMATIS APRI

N/A
N/A
Apri Anto

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN ENZIMATIS APRI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VERTEBRATA PERCOBAAN II

PENCERNAAN SECARA ENZIMATIS

OLEH:

NAMA : APRIANTO

STAMBUK : F1D1 18 010

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN PEMBIMBING : DIKI CANDRA

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI 2021

I. PENDAHULUAN

(2)

A. Latar Belakang

Enzim adalah biokatalisator yang berfungsi sebagai katalis dalam proses biologi. Enzim juga dapat diartikan sebagai sekelompok protein yang mengatur dan menjalankan perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Enzim yang dikenal luas penggunaannya adalah enzim amilase, lipase dan protease yang merupakan enzim hidrolitik pemecah senyawa makromolekul karbohidrat, lemak dan protein. Enzim protease berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino, enzim amilase berfungsi untuk mengubah pati menjadi amilosa dan enzim lipase berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak (Supriatna, 2015).

Enzim amilase merupakan salah satu enzim pencernaan yang berasal dari getah pankreas. Enzim amilase juga terdapat didalam duodenum, namun sumbernya berasal dari getah pankreas, duodenum merupakan muara dari getah pankreas. Enzim ini berfungsi untuk mendegradasi karbohidrat (pati) menjadi monosakarida dalam proses metabolisme tubuh sebagai penghasil energi dalam bentuk ATP. Terdapat tiga macam enzim amilase, yaitu α-amilase, β amilase dan γ amilase. α-amilase terdapat di dalam saliva dan pankreas.

Enzim ini dapat menghidrolisis ikatan 1-4 glikosidik yang terdapat dalam amilum dan disebut endoamilase, sebab amilase ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. β-amilase terdapat pada tumbuhan dan dinamakan eksoamilase, sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya terbentuk maltosa. γ-amilase tedapat didalam hati. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan praktikum tentang pencernaan secara enzimatis.

(3)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mempelajari mekanisme pencernaan manusia secara enzimatis (pencernaan kimiawi) yang terjadi di dalam tubuh manusia menggunakan model percobaan ?

2. Bagaimana mengetahui prinsip-prinsip pencernaan secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses-proses yang terjadi secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses yang terjadi selama berlangsungnya pencernaan ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mempelajari mekanisme pencernaan manusia secara enzimatis

(pencernaan kimiawi) yang terjadi di dalam tubuh manusia menggunakan model percobaan.

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pencernaan secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses-proses yang terjadi secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses yang terjadi selama berlangsungnya pencernaan.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

(4)

1. Dapat mempelajari mekanisme pencernaan manusia secara enzimatis (pencernaan kimiawi) yang terjadi di dalam tubuh manusia menggunakan model percobaan.

2. Dapat mengetahui prinsip-prinsip pencernaan secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses-proses yang terjadi secara enzimatis dan dapat menjelaskan proses yang terjadi selama berlangsungnya pencernaan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

(5)

A. Pengertian Enzim

Enzim adalah biokatalisator yang berfungsi sebagai katalis dalam proses biologi. Enzim juga dapat diartikan sebagai sekelompok protein yang mengatur dan menjalankan perubahan-perubahan kimia dalam system biologi.

Enzim yang dikenal luas penggunaannya adalah enzim amilase, lipase dan protease yang merupakan enzim hidrolitik pemecah senyawa makromolekul karbohidrat, lemak dan protein. Enzim protease berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino, enzim amilase berfungsi untuk mengubah pati menjadi amilosa dan enzim lipase berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak (Supriatna, 2015).

B. Enzim Amilase

Enzim amilase merupakan salah satu enzim pencernaan yang berasal dari getah pankreas. Enzim amilase juga terdapat didalam duodenum, namun sumbernya berasal dari getah pankreas, duodenum merupakan muara dari getah pankreas. Enzim ini berfungsi untuk mendegradasi karbohidrat (pati) menjadi monosakarida dalam proses metabolism tubuh sebagai penghasil energi dalam bentuk ATP (Mahardikaningrum dan Yuanita, 2012).

Enzim amilase merupakan salah satu enzim pencernaan yang berasal dari getah pankreas. Enzim amilase juga terdapat di dalam duodenum, namun sumbernya berasal dari pankreas, duodenum merupakan muara dari getah pankreas. Enzim ini berfungsi untuk mendegradasi karbohidrat (pati) menjadi monosakarida dalam proses metabolisme tubuh dan sebagai penghasil energi

(6)

dalam bentuk ATP. Penurunan aktivitas enzim pada diet tinggi serat pangan diduga disebabkan karena adanya pengikatan (interaksi) oleh serat pangan.

(Sesilia, 2012).

Ada tiga macam enzim amilase, yaitu α-amilase, β amilase dan γ amilase. α-amilase terdapat didalam saliva dan pankreas. Enzim ini dapat menghidrolisis ikatan 1-4 glikosidik yang terdapat dalam amilum dan disebut endoamilase, sebab amilase ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. β-amilase terdapat pada tumbuhan dan dinamakan eksoamilase, sebab memecah dua unit glukosa yang terdapat pada ujung molekul amilum secara berurutan sehingga pada akhirnya terbentuk maltosa. γ- amilase tedapat didalam hati. Enzim ini dapat memecah ikatan 1-4 dan 1-6 pada glikogen dan menghasilkan glukosa (Sriwahyuni, 2015).

C. Proses Hidrolisa

Proses hidrolisa merupakan proses pemecahan rantai molekul polimer menjadi molekul penyusunnya yang lebih sederhana. Proses hidrolisa polimer pati menjadi molekul yang lebih sederhana telah menjadi salah satu tahapan penting dalam dunia industri. Hidrolisa pati tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan asam atau enzim pemecah pati misalnya dari golongan amilase. Enzim amilase akan memecah substrat pati melalui tiga tahapan utama, yaitu gelatinisasi, likuifikasi dan sakarifikasi. Ketiga proses tersebut merupakan proses dengan tingkat konsumsi yang tinggi sehingga meningkatkan biaya hidrolisa bahan berpati (Nangin dan Sutrisno, 2015).

(7)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19 April 2021, pukul 13.00-Selesai WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Unit Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan No

.

Nama Bahan Kegunaan

1 2 3

1. Mencit (Mus musculus L.) Sebagai objek pengamatan

2. Minyak goreng Sebagai objek pengamatan

3. Kloroform Sebagai obat pembius

4. Kapas Sebagai bahan bantu pembius

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan No

.

Nama Alat Kegunaan

1 2 3

1. Alat bedah Untuk membedah mencit (Mus musculus) 2. Cawan petri Untuk meletakkan objek pengamatan

3. Papan seksi Untuk meletakkan objek pengamatan ketika dibedah 4. Toples Untuk meletakkan objek pengamatan ketika dibius

(8)

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Membius mencit (Mus musculus) dengan menggunakan kloroform.

3. Meletakkan mencit (Mus musculus) di atas papan bedah dan mulai membedah untuk mengambil pankreasnya.

4. Meletakkan pankreas pada cawan petri yang telah diisikan minyak goreng.

5. Mencacah pankreas hingga ukuran yang kecil-kecil.

6. Mengamati reaksi yang terjadi.

7. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengamatan No

. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan

1 2 3 4

1.

Tidak terjadi reaksi

(10)

B. Pembahasan

Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah makanan misalnya pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah protein, lipase untuk memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung yang berupa asam klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati untuk menetralkan racun.

Enzim pencernaan dapat bekerja dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti suhu. Reaksi enzim dipercepat dengan naiknya suhu pada batas tertentu atau batas optimum, dalam hal ini sesuai hokum Van’t Hoff, yang bermakna bahwa kecepatan reaksi akan meningkat dua kali pada setiap peningkatan suhu sebesar 10oC. Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja enzim adalah keadaan pH. Enzim tertentu memiliki optimalisasi masing- masing terhadap keadaan pH tertentu.

Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning agak kental dan mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak 500 mL sampai 700 mL dan mempunyai pH antara 6,9 sampai 7,7. Kontraksi dan pengenduran kandung empedu diatur oleh hormon kolesistokinin yang dibentuk dalam sel usus, terutama protein dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu HCO3-, Cl-, Na+ dan K+ serta zat-zat organik, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol (Slamet, 2009).

(11)

Pankreas adalah organ aksesoris di sistem pencernaan dengan dua fungsi utama yakni menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksorin dan menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas merupakan kelenjar yang panjangnya 12-15 cm dan lebar 4 cm yang terdapat dalam perut atas yang memanjang ke arah kiri, dan bagian kepalanya nampak menempel di duodenum (usus 12 jari) jika digambarkan. Produk enzim yang berasal dari pankreas disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

Berdasarkan hasil pengamatan pankreas tidak terjadi pencernaan secara enzimatis hal ini mungkin dapat disebabkan karena kesalahan pengambilan organ. Terjadi pencernaan secara enzimatis pada pankreas, karena pankreas tidak mencerna makanan, tetapi menghasilkan enzim-enzim, hal ini sesuai dengan pernyataan Putrawan (2013), bahwa enzim-enzim tersebut berperan membantu proses pencernaan seperti lipase berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak, tripsin membantu proses penguraian protein dan amilase membantu proses penguraian amilum.

(12)

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pencernaan terjadi secara enzimatis karena pankreas tidak mencerna makanan, tetapi menghasilkan enzim-enzim yang berperan membantu proses pencernaan. .

2. Prinsip-prinsip pencernaan secara enzimatis dengan bantuan enzim lipase yang berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak, tripsin membantu proses penguraian protein dan amilase membantu proses penguraian amilum

B. Saran

Saran pada praktikum ini adalah sebaiknya praktikan dapat menjaga ketertiban ruangan laboratorium.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Supriatna, A., Amalia, D., Jauhari, A.A. dan Holydaziah, D., 2015, Aktivitas Enzim Amilase, Lipase, dan Protease dari Larva Hermetia illucens yang Diberi Pakan Jerami Padi, Jurnal ISSN, 9(2): 18-19

Marasabessy, F.A., 2013, Hubungan Volume dan PH Saliva pada Saliva, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sesilia, M. dan Leny, Y., 2012, Aktivitas Enzim Amilase Rattus norvegicus pada Diet Tinggi Serat Pangan : Variasi Ph dan Lama Perebusan, Jurnal Chemistry, 1(1): 20-12

Sriwahyuni, L., Rosahdi, T. D. dan Supriadin, A., 2015, Isolasi dan Karakteristik Amilase dari Biji Durian (Durio sp.), Jurnal Al Kimiya, 2(1): 18-19 Nangin, D. dan Sutrisno, A., 2015, Amilase Pemecah Pati Mentah dari Mikroba :

Kajian Pustaka, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3): 1032-1033

Gambar

Tabel 1. Bahan dan kegunaan No
Tabel 3. Hasil pengamatan No

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut, melainkan

Hasil penelitian diperoleh volume sedimen dasar sungai Volume Belanting maksimum yang langsung ditinjau dan diamati adalah 28.623 M 3 / hari dan persamaan Kurva aliran

Aspek aspek yang perlu diperhatikan rumah sakit yang sudah green berarti telah memenuhi seperti lokasi rumah sakit ang dapat mampu mengurangi dampak negatif pada lingkungan

Hal ini berarti nilai rata-rata rank dari tingkat kelelahan memiliki nilai yang berbeda-beda, dan dilihat dari p-value diperoleh 0,000 (signifikan) yang

Sebagai contoh, jika Anda membuat situs anak-anak sebaiknya menggunakan warna yang cerah dan disukai anak-anak, sisipkan pula gambar dan animasi yang dapat membangkitkan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan tekan panel CLT 5 lapis dari tiga jenis kayu rakyat (sengon, mindi, nangka) yang diuji dengan pembebanan garis

DTT bertujuan untuk membunuh kuman. DTT perlu dilakukan sebelum penggunaan alat atau penyimpanan. DTT dapat membunuh semua kuman kecuali endospora. Endosprora adalah