• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Lokasi Penelitian

a. Deskripsi Wilayah

Universitas Sebelas Maret yang berada di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta. memiliki 11 fakultas yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas FSIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Seni Rupa, dan Fakultas Keolahragaan, dengan total 150 program studi dengan jumlah mahasiswa 36.303 (Executive Information System UNS 2021, yang diakses pada 4 Maret 2021). Dengan banyaknya populasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret hal tersebut dapat menunjang penelitian yang akan dilakukan.

2. Deskripsi Temuan Data

a. Penggunaan media sosial pada smartphone

Penggunaan media sosial yang memanfaatkan fitur-fitur yang ada di smartphone memunculkan suatu tatanan kehidupan baru terhadap seseorang atau masyarakat dimana proses komunikasi dapat dilakukan secara tidak langsung, selain itu banyak fasilitas lain yang bisa kita dapatkan dari media sosial, kita juga dapat mengakses informasi apapun sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan. Pernyataan ini menegaskan bahwa, pada kenyataannya media sosial merupakan produk dari sebuah proses sosial (Durkheim dalam Fuchs, 2014). Seperti yang disampaikan oleh DI berikut ini “Karena lingkungan pertemanan yg mayoritas menggunakan jadi saya ikut menggunakan media sosial , dan jika saya tidak ikut menggunakan media sosial nanti malah ketinggalan kabar, info, dan trend yang ada di lingkungan teman teman” (DI/20/02/2021).

(2)

Berbicara tentang penggunaan media sosial pada smartphone , hal tersebut tentunya tidak asing di telinga masyaralat. Oleh karena itu, disadari atau tidak penggunaan media sosial dapat dilakukan setiap hari oleh penggunanya, yang menjadikan proses sosial secara tidak langsung tersebut terkesan menjadi kebutuhan pengguna ditiap harinya. Seperti yang disampaikan oleh salah satu Informan yaitu SI “Ajaibnya di beberapa waktu, smartphone bisa menjadi alat yang sangat berguna karena alat komunikasi utama saat ini yang dipake yaitu smartphone.

Melalui smartphone aku mulai mengenal media sosial, karena seringnya teman-teman di sekitarku membahas masalah isu & berita yang ada di media sosial, menjadikan obrolan di lingkungan sekitar ku mengenai berita yang ada di media sosial”(SI/09/02/2021).

Proses terjadinya komunikasi yang menggunakan media sosial diidentikkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau yang lainnya dalam memanfaatkan berbagai macam bentuk dan aspek. Media sosial tidak terbatas dengan satu disiplin ilmu saja, dimana selain digunakan sebagai sarana komunikasi media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana memperoleh informasi, bersosialisasi, sarana hiburan, sarana Pendidikan, dan sarana ekonomi.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu Informan yaitu GM yang menggunakan media sosial untuk berbagai kegiatan “Ya belajar..

banyak2 cari info soal bisnis di tempat2 jauh yg aku blm bisa kesana, buat jualan, cari ide, cari uang sama hubungin customer , keluarga sm temen2 yaaa gitu2 aja masihan” (GM/20/01/2021). .

b. Pandangan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Smartphone

Membahas tentang smartphone, sampai saat ini pengguna smartphone semakin bertambah banyak dan menjadi salah satu bagian penting dalam melakukan aktifitas sehari hari. Hal ini karena smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang.

(3)

Smartphone yang muncul pertama kali di Indonesia adalah blackberry dengan aplikasi media sosial unggulannya yaitu blackberry messenger.

Smartphone menjadi salah satu trend yang sering diikuti oleh anak muda masa kini dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan teknologi yang selalu update pada smartphone. Seperti yang disampaikan oleh salah satu Informan yaitu SI “Awal mula itu di kelas 6 SD yang udah pakai blackberry dan kebetulan beberapa temen ada yang pakai, untuk bbm, browsing google, facebook sama twitter” (SI/09/02/2021).

Peneliti mengamati di lingkup mahasiswa Universitas Sebelas Maret dalam penggunaan smartphone, terbukti dari hasil data survei peneliti bahwa terdapat mahasiswa yang menggunakan smartphone dengan intensitas yang cukup tinggi. Informan yang didapatkan oleh peneliti mereka cenderung menggunakan smarthone lebih dari 6 jam.

Namun jika dikerucutkan, kecenderungan mahasiswa lebih sering dalam menggunakan smartphone untuk mengakses media sosial dan sarana hiburan walaupun beberapa juga didapati sebagian informan menggunakan smartphone untuk mengakses informasi dan berkomunikasi. Seperti yang disampaikan oleh salah satu Informan yaitu SK “Menurut ku, sosmed itu sangat penting, karena dari sana kita bisa dapet berbagai informasi yg dibutuhkan, tapi harus diingat tidak seluruh informasi yg ada di medsos itu baik, jadi kita harus cerdas dalam memfilter setiap informasi di dalamnya. Sosmed itu bisa menjadi pisau bermata dua bagi kita. Jadi disatu sisi medsos bisa bermanfaat bagi kita, tapi disisi lain bisa berdampak buruk bagi kita” (SK/24/01/2021).

Informan yang diambil peneliti terdiri dari beberapa Fakultas di Universitas Sebelas Maret, diantaranya adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Seni Rupa Dan Design, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, dan Fakultas

(4)

Keolahragaan. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, data primer yang diperoleh oleh peneliti salah satunya tentang alasan informan dalam menggunakan smartphone. Tabel berikut akan menunjukkan intensitas penggunaan smartphone dan alasan para informan atau Mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

Alasan Mahasiswa Dalam Penggunaan smartphone No Informan Fakultas Intensitas Penggunaan

smartphone per-hari

Alasan

1 RO Fakultas

Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam

10 jam Mengakses media

sosial, internet, menonoton film,

& bermain game

2 VA Pertanian >12 jam Menonton drama,

dan bermain sosmed

3 MF Eknomi dan

Bisnis

10 - 12 jam Bermain media

sosial, menonton film

4 DI Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

>12 jam browsing" tugas, penggunaan media sosial, menonton film, &

bermain game

5 TP Hukum >12 jam Game, & scroll

sosial media

6 AW Fakultas Teknik >8 jam Belanja online,

dan bermain sosmed

7 RY Kedokteran 8 jam menonton video,

bermain game, telfon, chating di

(5)

media sosial,dan membaca komik

8 SK Ilmu Budaya 8-10 jam Media sosial,

dengerin lagu, dan menonton video youtube

9 SI Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik

10 - 12 jam Belanja online, menonton video

& film, bermain sosial media

10 PM Fakultas

Keolahragaan

12 jam Menonton video

youtube, game, mengakses sosial media

11 GM Fakultas Seni

Rupa Dan Design

18-20 jam chatting, telfon, menonton film, dan bermain media sosial instagram Tabel 4.1

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa setiap informan yang mana sebagai pengguna smartphone dikalangan mahasiswa Universitas Sebelas Maret memiliki perbedaan alasan yang melatar belakangi mereka dalam intensitas penggunaan smartphone. Informan pertama adalah seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Fisika. Ia adalah seorang pengguna smartphone dengan intensitas penggunaan smartphone 10 jam per hari, berikut adalah pernyataan RO mengenai alasannya dalam menggunakan smartphone yang diperoleh dari hasil wawancara :

“karena akhir akhir ini ngga ada kesibukan lain ya yog dirumah, jadi semisal ngga ada kerjaan gitu mainan smart phone, liat youtube, atau

(6)

nge game. Kalo menurutku sendiri smartphone membuatku menjadi malas sih sejujurnya” (RO/11/02/21)

“yang jelas dengan smart phone memudahkan komunikasi jarak jauh, bisa cari informasi apa aja yang di inginkan, tambah wawasan dan tau dunia luar pastinya” (RO/11/02/21)

RO menganggap bahwa smartphone menjadi alat yang ia gunakan untuk menghabiskan waktu ketika sedang tidak mengerjakan apapun, namun akibat dari kebiasaanya tersebut RO merasa bahwa smartphone membuat dirinya menjadi malas disamping itu walaupun smartphone membuat ia menjadi malas ia juga mendapatkan beberapa manfaat dari smartphone yaitu dapat melakukan komunikasi jarak jauh, mudah mendapatkan informasi, menambah wawasan. Hal ini berbeda lagi dengan informan kedua yang bernama VA. Ia adalah seorang Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Pertanian, Prodi Ilmu Teknologi Pangan,

“Untuk waktu sekarang kebanyakan ya masih buat chattingan terutama sekarang masalah skripsi, sama paling main game di hape sama main media sosial aja di hape, oh sama nonton drakor di hp. Tapi Yg bikin paling lama pegang hp tu nonton drama korea sama buka tiktok.”

(VA/04/02/21)

VA menggunakan smartphone utamanya adalah untuk kebutuhan komunikasi via chatting, tetapi VA juga menyadari bahwa intensitas dalam penggunaan smartphone paling banyak adalah untuk menonton drama korea dan bermain media sosial tiktok, namun selain itu dengan adanya media sosial pada smartphone memudahkan VA dalam melakukan konsultasi skripsi. Informan ketiga adalah MF, ia adalah

(7)

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Managemen, ia memiliki alasan dalam menggunakan smartphone :

“biasanya untuk berhubungan bersama teman, keluarga, kerabat dekat, mencari informasi, membaca berita, mencari hiburan. Hal yang membuat betah bermain smartphone karena saya sangat penasaran dengan kegiatan teman saya di media sosial, dan lebih banyak waktu yang saya habiskan untuk menonton film akhir- akhir ini” (MF/14/01/21)

Dari pernyataan MF menunjukkan bahwa alasannya menggunakan smartphone adalah menunjukkan bahwa dirinya penasaran dengan kehidupan teman-teman media sosialnya. Selain itu MF juga menikmati fitur-fitur yang ada di dalam smartphone salah satunya adalah menggunakannya untuk menonton film, mencari informasi, berhubungan dengan kerabat dan keluarga. Menurut ia apa yang diunggah teman teman media sosialnya adalah sesuatu yang nyaman untuk dikonsumsi sehingga berdampak pada intensitas penggunaan smartphone yang cukup lama.

c. Pandangan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Media Sosial

Johnson dalam penelitiannya yang berjudul Student Alienation, Academic Achievement, and WebCT use pada tahun 2005 bahwa semakin tinggi alienasi seseorang maka semakin tinggi pula keterkaitan terhadap dunia maya, dan berlaku sebaliknya. Tabel berikut akan menunjukkan jumlah media sosial yang digunakan para informan atau Mahasiswa Universitas Sebelas Maret.

No Informan Fakultas Jumlah Media Sosial Media Sosial

1 RO Fakultas

Matematika Dan Ilmu

9 media sosial whatsapp, telegram, instagram,

(8)

Pengetahuan Alam

pinterest, youtube, facebook, LinkedIn, Jobstreet, line

2 VA Pertanian 6 media sosial Whatsapp,

Instagram,

Tiktok, Telegram, Twitter, Line

3 MF Eknomi dan

Bisnis

6 media sosial instagram, twitter, whatsapp, line, telegram, dan facebook

4 DI Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

5 media sosial Instagram,

whatsapp, twitter, tinder, telegram

5 TP Hukum 6 media sosial whatsapp, line,

instagram, twitter, tinder, youtube

6 AW Fakultas Teknik 5 media sosial Whatsapp,

telegram, Instagram, twitter, youtube

7 RY Kedokteran 5 media sosial Instagram,

whatsapp, telegram, facebook,line, dan twitter

8 SK Ilmu Budaya 5 media sosial facebook, twitter,

line, whatsapp, dan telegram

9 SI Fakultas Ilmu

Sosial Dan

6 media sosial Whatsapp, Instagram, Twitter, Tiktok,

(9)

Politik Youtube, Facebook

10 PM Fakultas

Keolahragaan

6 media sosial Instagram, Whatsapp, Tiktok, telegram, twitter, line

11 GM Fakultas Seni

Rupa Dan Design

6 media sosial Whatsapp, instagram, pinterest, telegram, line, sama snapchat Tabel 4.2

Informan pertama adalah seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret dari fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, jurusan Administrasi Perkantoran. Ia adalah seorang pengguna media sosial dan memiliki 5 media sosial, berikut adalah pernyataan DI mengenai alasannya dalam menggunakan media sosial yang diperoleh dari hasil wawancara :

“Karna lingkungan pertemanan yang mayoritas menggunakan jadi saya ikut menggunakan media sosial, dan jika saya tidak ikut menggunakan media sosial nanti malah ketinggalan kabar, info, dan trend yang ada di lingkungan teman teman.” (DI/20/02/21)

“Tepat sekali, karena di media sosial ada banyak sekali informasi yang bisa saya dapatkan misal berita seputaran solo, berita dan berkabar di lingkungan pertemanan” (DI/20/02/21)

DI menganggap bahwa media sosial menjadi alat yang ia gunakan untuk mendapatkan informasi, bertukar kabar, dan mengikuti info trend yang sedang berada di lingkungan pertemanannya. Dengan menggunakan media sosial DIGi juga merasakan dampak bahwa dia banyak memiliki teman baru lewat dunia maya. Hal ini berbeda lagi dengan informan kedua

(10)

yang bernama SK. Ia adalah seorang Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ilmu Budaya, Prodi Ilmu Sejarah mengenai alasannya dalam menggunakan media sosial yang diperoleh dari hasil wawancara :

“Jadi awal mula sosmed yang ku kenal itu sekitar tahun 2010 Menurut ku, sosmed itu sangat penting, karena dari sana kita bisa dapet berbagai informasi yg dibutuhkan, tapi harus diinget tidak seluruh informasi yg ada dimedsos itu baik, jadi kita harus cerdas dalam memfilter setiap informasi di dalamnya. Sosmed itu bisa menjadi pisau bermata dua bagi kita. Jadi disatu sisi medsos bisa bermanfaat bagi kita, tapi disisi lain bisa berdampak buruk bagi kita. Makanya kita harus bijak dalam menggunakannya” (SK/24/01/21)

Alasan SK menggunakan media sosial karena SK menganggap bahwa media sosial itu merupakan suatu hal yang dianggap penting dalam hidupnya. Tetapi SK juga menyadari bahwa banyaknya informasi yang ada dimedia sosial juga memiliki dampak positif dan negatif, dan juga mengatakan bahwa kita harus bijak dalam menggunakan media sosial.

Informan ketiga adalah RY, ia adalah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Kedokteran, jurusan Kedokteran. alasannya dalam menggunakan media sosial yang diperoleh dari hasil wawancara :

”Sosmed biasanya aku gunain untuk khusus chating dan telfon. Awal mula kenalnya sih karena dikenalin sama kakak karena udah pakai sosmed duluan, dan temen temen juga pada waktu itu beberapa udah ada yang pakai sosmed.” (RY/8/02/21)

RY beranggapan bahwa penggunaan sosmed merupakan suatu hal yang penting karena dengan hal tersebut dia dapat mencari informasi dan berkomunikasi dengan teman-temannya.

(11)

d. Pola Interaksi Mahasiswa Setelah Menggunakan Media Sosial Pada Smartphone

Media sosial bagi informan merupakan salah satu mode komunikasi yang menjadi prioritas utama dan harus dimiliki ketika menggunakan smartphone. Informan mengakatakan bahwa penggunaan media sosial pada dirinya selain karena dianggap sesuai dengan kebutuhannya juga difungsikan untuk sarana hiburan. Sebagian besar pengguna media sosial pada smartphone menjadikan pola interaksi di dunia nyata menjadi sedikit berbeda sebagai berikut, diantaranya dijelaskan oleh MF :

“media sosial bisa memberikan manfaat yang baik pula bagi kita ketika kita bisa memanfaatkannya dengan benar, seperti bisa untuk mencari informasi dengan mudah, seperti contohnya di media sosial pun juga bisa digunakan untuk mencari lapangan pekerjaan, tapi juga banyak juga efek-efek negatifnya”

(MF/14/01/21)

“Media sosial membuat saya menjadi malas dalam melakukan segala aktifitas, misalkan pagi hari saya bisa olahraga pagi, bersih bersih, ataupun seharusnya sudah mulai berangkat kuliah, tapi saya tetap di atas kasur dan men scroll media sosial hingga akhirnya lupa waktu” (MF/14/01/21)

“sangat mengubah dalam segi kehidupan saya, seperti misalnya banyak topik yang bisa kita bahas berdasarkan informasi yang disuguhkan oleh media sosial , dan media sosial pun juga menambah relasi saya di dunia nyata, dan menurut saya media sosial juga tidak membuat saya menjadi cuek dengan lingkungan sekitar saya” (MF/14/01/21)

(12)

MF menganggap bahwa media sosial menjadi suatu hal yang menyebabkan dirinya menjadi lebih malas, karena dengan menggunakan media sosial dirinya tidak terasa ternyata dirinya sudah menghabiskan waktu cukup lama untuk men scroll informasi yang disuguhkan di media sosial selain itu menurut MF media sosial juga memberikan dampak yang positif seperti sebagai sarana untuk mencari informasi, dan juga menunjang MF menambah relasi . Hal ini berbeda lagi dengan informan kedua yang bernama GM. Ia adalah seorang Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Seni Rupa Dan Design, Prodi Design Komunikasi Visual.

“Banget sih kadang aku pernah ditegur krna trlalu fokus sm hp terus wktu lg bersosialisasi sm orng, krna aku kerjaan jg di hp jd pernahkan ky nongkrong smbil sibuk ngotak ngatik hp pdhl aku ngurusin client, itu gabaik sih mnurutku harus pinter manage jg tp kadangkan client ky mendadak tanya atau apa gt klo gacepet bales takut gapuaskan clientnya wkwk jd ky orng bego gt kitanya diajak ngomong ga ngeh... itu si trs terkadang krna trlalu nyaman lwt media sosial itu bkin kita jarng bgt bs sosialisasi sm org gitu”

(GM/20/01/2021)

“Iya doong, Akunya pake bbrp medsos buat jualan, dan cari uang hehehe, Pentiiiiiing karena buat cr informasi dn cari uang, soalnya dari media sosial aku bisa posting jualanku dan cari cari informasi tentang masalah trend, dan pola konsumsi masyarakat masa kini” (GM/20/01/2021)

GM merasa bahwa dirinya pernah hingga ditegur oleh temannya ketika sedang berkumpul bersama karena GM terlalu sibuk fokus dengan smartphone-nya, GM pun juga berfikiran

(13)

bahwa sebenarnya tindakan yang dilakukan kurang tepat karena tidak bias menempatkan dirinya dengan baik, selain itu GM juga mendapatkan dampak karena terlalu nyaman menggunakan sosial dirinya jadi kurang dapat bersosialisasi dengan lingkungan dunia nyatanya. Disamping itu GM juga mendapatkan keuntungan dengan menggunakan media sosial karena GM menggunakan media sosial untuk mengiklankan jualannya, dan GM pun dapat mencari refrensi tentang tren dan pola konsumsi pada masyarakat masa kini. Hal ini berbeda lagi dengan informan kedua yang bernama RO. Ia adalah seorang Mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan alam, Prodi Ilmu Fisika.

“misal lagi ada kumpul sama temen temen, pasti pada sibuk mainan smartphone-nya sendiri sendiri, sambil main sosmednya masing masing” (RO/11/02/21)

“penting sih yog, berpengaruh jugaa, yaa karena dari sosmed aku bisa tau banyak informasi yang pengen aku tahu, kalau belakangan ini sih informasi tentang cpns yaa yog”(RO/11/02/21)

RO sering menemui di lingkungan sekitarnya, bahwa ketika sedang berkumpul bersama teman-temannya, bahwa mereka malah sibuk dengan media sosial masing-masing dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tapi RO juga merasakan dampak positif secara personal ketika menggunakan media sosial karena dengan adanya media sosial RO bisa mencari informasi tentang pendaftaran CPNS mengingat bahwa RO sebentar lagi akan lulus.

(14)

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pembahasan dengan menggunakan teori alienasi antar manusia yang dikemukakan oleh Erich Fromm.

“Dari terori tersebut kriteria definitif dari alienasi tersebut bukan merupakan perasaan keterpencilan dari sesama manusia, tetapi lebih merupakan eksistensi bentuk keterhubungan antar manusia ”Fromm dalam (Schacht, 1970). “manusia merasa terhubung dengan seama manusia dalam suatu cara, tanpa sekali menyadari bahwa keterhubungan tersebut tidak layak” Fromm dalam (Schacht, 1970). Seperti contoh pada ketika seseorang yang tidak memperdulikan apapun tentang sesama manusia, yaitu orang yang tidak bersedia untuk melakukan apapun bagi mereka, seolah olah mereka tidak eksis. Setiap orang pasti sangat berhasrat untuk bergaul secara baik dengan sesama manusia, menyenangkan mereka, bersahabat hingga menjadi sama persis seperti mereka dan seperti apa yang diharapkan olehnya, dengan hal itu ia mencapai kesatuan yang ekstensif dengan sesama manusia tetapi tidak berhubungan dengan mereka. Pada kasus lain kita dapat membandingkan seseorang yang mempedulikan sesama manusia, mengadakan kontak, bersahabat dan yang memiliki kepentingan yang tidak egoistis atas kesejahteraan satu sama lain. Dan ketika seseorang tersebut memasuki setiap pertemuan antar personal dengan pemahaman identitasnya sendiri yang didasari oleh internalitas yang objektif, ia menaruh perhatian terhadap sesama manusia, kepentingan, dan kontaknya selalu memiliki kualitas yang baik dan mencerminkan individualitasnya. “Hal ini merupakan salah satu sisi yang dinilai oleh Fromm sebagai bentuk hubungan yang layak antar sesama manusia” (Schacht, 1970). “Orang yang demikian lah yang dapat menghubungkan dirinya sendiri secara penuh dengan sesama manusia” (Schacht, 1970).

Berdasarkan teori tersebut sejalan dengan kondisi yang ditemui peneliti pada saat melakukan wawancara atau penggalian data terhadap informan. Dalam penelitian ini peneliti melihat penggunaan media sosial pada smartphone oleh

(15)

mahasiswa Universitas Sebelas Maret tetapi bukan hanya sekedar sebagai sesuatu yang diambil secara nilai guna. Penggunaan lebih menekankan kepada proses sosial yang terjadi dalam penggunaan media sosial pada smartphone, maka dengan adanya hal tersebut menyebabkan terbentuknya proses komunikasi secara tidak langsung menjadi suatu hal yang biasa dan wajar dilakukan. Dimana pola mahasiswa dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung semakin berkurang dan lebih banyak berinteraksi di dunia maya mereka untuk menunjukkan identitas dan eksistensi diri mereka. Hal ini yang kemudian menjadikan bentuk keterasingan antara individu dengan individu yang lainnya.

Seperti yang dikatakan oleh informan RO “ Misal lagi ada kumpul sama temen temen, pasti pada sibuk mainan smart phone nya sendiri sendiri, sambil main sosmednya masing masing “ (RO/11/02/21).

Penelitian yang dilakukan oleh Lee, Hee June, dan Sam Wook pada tahun 2004 Menyebutkan bahwa batas maksimal seseorang menggunakan smartphone perharinya adalah enam jam sehari, dan seseorang yang menggunakan smartphone lebih dari enam jam perharinya dapat diindikasi bahwa orang tersebut mengalami ketergantungan terhadap smartphone (Lee, 2014). Informan VA mengatakan bahwa dirinya mengalami hal tersebut “ Wah ga ngitung yog, mungkin seharian, leren hp cmn pas charge doang, Sm tdr, 12 jm mungkin kurang lebih, Tp kyknya lebih sih wkwk ” (VA/04/02/21)

Kondisi diatas sejalan dengan pendapat Bernroider dalam (Astuti, 2018), dalam penelitiannya, salah satu alasan seseorang dapat mengalami ketergantungan smartphone adalah karena penggunaan smartphone dapat meningkatkan perasaan

“bersenang-senang (having fun)” dalam diri mereka. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpuasan yang dirasakan dalam kehidupan sehari- hari. Smartphone dianggap lebih aman dan berguna jika dibandingkan dengan individu lainnya.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu Informan yaitu MF “Saya sudah merasakan ketergantungan oleh media sosial karena intensitas yang saya lakukan sudah sangat cukup sering, saya merasa bosan ketika sedang tidak bermain media sosial. Karena saya sangat penasaran dengan kegiatan teman saya di media sosial” (MF/14/01/21).

(16)

Sejalan dengan pendapat dari penelitian tersebut bahwa pada penelitian ini ditemukan fenomena yang mengalami keterkaitan, seperti yang telah disebutkan dari hasil wawancara di dalam penelitian di lapangan. Mahasiswa yang menggunakan smartphone memiliki intensitas penggunaan per-hari yang cukup lama, dalam fenomena tersebut terlihat dari hasil wawancara bahwa informan bisa dikatakan mengalami ketergantungan terhadap smartphone karena memiliki intensitas penggunaan lebih dari 6 jam per hari. Hal yang menyebabkan mereka tidak sadar bahwa mereka telah mengalami ketergantungan terhadap smartphone adalah ketika sedang sibuk bermain media sosial , melihat tayangan video, dan menonton film. Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu informan yaitu VA “Yg bikin paling lama pegang hp tu ntn drakor sm buka tiktok, Yaa hiburan yog” (VA/04/02/21).

Dalam penelitian ini, hal yang ditekankan adalah penggunaan media sosial pada smartphone. Media sosial adalah salah satu fitur yang terdapat di dalam smartphone yang memiliki pengguna cukup banyak dikalangan anak muda termasuk mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Beberapa media sosial yang banyak digemari oleh anak anak muda diantaranya adalah Whatsapp, Instagram, tiktok, dan twitter. Tidak dipungkiri lagi bahwa fungsi media sosial adalah sarana untuk berkomunikasi, namun seiring berkembangnya fitur yang ditawarkan dalam media sosial , para pengguna dapat mengunggah informasi apapun di akun media sosial , dan pengguna media sosial yang lain juga bebas untuk mengomentari hal apapun yang mereka jumpai diakun media sosial mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan tingkat keterkaitan remaja terhadap dunia maya akan semakin meningkat. Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu informan yaitu GM

“Wkwk ya kan update makin majunya teknologi trs kan info2 yg dateng gitukan kaya bawa kita yang apalagi pengguna gadget pastinya uptodate ga sih jdnya yaa ngalir gitukan jd ikut ramein ikutan bkin akun ,, yaa gitu ngga sih apalagi kalo pas lg boomingnya ada berita dn beritanya cm di app apa misal, pstikan krna kepo jd ikut download haha” (GM/20/01/2021).

(17)

Johnson dalam penelitiannya yang berjudul Student Alienation, Academic Achievement, and WebCT use pada tahun 2005 bahwa semakin tinggi alienasi seseorang maka semakin tinggi pula ketergantungan terhadap internet yang dialami. Semakin tinggi alienasi yang dialami oleh seseorang maka semakin tinggi keterkaitan terhadap dunia maya, dan berlaku sebaliknya (Jhonson, 2005).

Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu informan yaitu MF “Media sosial membuat saya menjadi malas dalam melakukan segala aktifitas, misalkan pagi hari saya bisa olahraga pagi, bersih bersih, ataupun seharusnya sudah mulai berangkat kerja, tapi saya tetap di atas kasur dan men scroll media sosial hingga akhirnya lupa waktu” (MF/14/01/2021).

Kecenderungan untuk menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi membuat remaja menjadi tergantung dengan gadget (Astuti, 2018).

Ketergantungan tersebut, membuat mereka mengabaikan komunikasi langsung.

Tidak hanya itu, saat berada bersama dalam lingkungan sosial mereka juga saling mengabaikan satu sama lain. Mereka cenderung asik dalam dunia maya, dan mengabaikan realitas sosial. Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu informan yaitu PM “Iya, media sosial membuat lebih mudah bersosialisasi dan berkomunikasi, tapi kadang kalo waktu kumpul sama temen temen juga jadi agak mengganggu sih kalau pada sibuk main hape sendiri sendiri” (PM/03/02/2021).

Sejalan dengan pendapat dari penelitian tersebut bahwa pada penelitian ini ditemukan fenomena yang mengalami keterkaitan, seperti yang telah disebutkan dari hasil wawancara di dalam penelitian di lapangan. Mahasiswa yang menggunakan media sosial pada smartphone memiliki kecenderungan untuk selalu bermain media sosial dimanapun mereka berada, entah ketika sedang berada di lingkungan sosial ataupun sedang menjalani realitas sosial. Beberapa hal yang pernah dialami oleh informan diantaranya, menjadi lupa waktu, ditegur karena terlalu fokus dengan media sosialnya, dan asik memainkan media sosial pada smartphone ketika sedang berkumpul bersama dalam satu forum.

(18)

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu yang satu dengan individu lain, individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu yang lain (Walgito, 2003). Secara fungsinya, manusia adalah makhluk sosial dengan kebutuhan yang mendalam untuk saling berbagi, saling membantu dan merasa sebagai sesama anggota kelompok. Menurut Fromm (dalam Widodo, 2005) tuntutan menjadi manusia sosial inilah yang justru menjadi sebuah kekuatan yang menyebabkan terjadinya alienasi dalam diri manusia, karena manusia hanya melakukan hal apa yang dapat membuat dirinya diterima, sebagai bentuk penyesuaian diri. Merasa terasing, sendiri dan merasa tidak ada yang peduli dengan kondisi diri, adalah efek penggunaan smartphone, karena smartphone memunculkan keinginan seseorang untuk selalu mengakses fasilitas yang ada di dalam smartphone seperti bermain media sosial , menenton film, bermain game, dan melakukan aktifitas yang lainnya. Untuk mereka yang memiliki kepribadian yang introvert, penggunaan smartphone dan akses kontennya memunculkan perasaan yang berbeda seperti yang terjadi di dunia nyata.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil keseluruhan aspek sumber ide yang telah diamati, ternyata hiasan bordir yang paling tinggi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara yaitu hiasan bordir

Penyusunan RENJA SKPD Dinas Pehubungan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018 dilaksanakan melalui tahapan kegiatan yang diawali dengan pelaksanaan evaluasi

1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari bauran produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki Nex. Semakin baik bauran produk yang

Berdasarkan hasil pengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah menurut indikator IPM diketahui bahwa cluster 4 merupakan cluster yang terbaik karena

0ubung singkat adalah ter#adinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar tidak  bertegangan se"ara langsung tidak melalui media (resistor<beban yang semestinya

5 Antara yang berikut, yang manakah berkaitan dengan perniagaan dalam negeri.. I Menggunakan sistem ukuran dan timbangan yang sama II Membuat pembayaran secara tunai

Dalam simulasi Wind Tunnel ini dilakukan studi tentang pengaruh parameter kecepatan aliran freestream, tinggi elemen kekasaran, dan kerapatan elemen kekasaran terhadap

SULIT © 2020 Hak Cipta MPSM Johor [LIhat halaman sebelah 20 Catatan bergu yang manakah digunakan untuk merekod Akaun Belum Terima yang. tidak mampu