• Tidak ada hasil yang ditemukan

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERFORMANSI VIDEO STREAMING MPEG-4 PADA JARINGAN UMTS DENGAN BACKBONE IP MPLS PERFORMANCE MPEG-4 VIDEO STREAMING ON UMTS

NETWORK USING IP MPLS BACKBONE

Muchammad Ghofur Al Amin¹, Ida Wahidah², R. Rumani³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Multimedia menjadi populer di dunia pertelekomunikasian dalam waktu yang relatif singkat.

Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun, berbagai layanan multimedia telah ditawarkan ke pengguna seperti streaming video, video on demand, online gaming, teleconferencing dan lain sebagainya. Multimedia seakan telah menjadi parameter baru bagi kehidupan manusia modern.

Didalam dunia jaringan komunikasi wireless telah terjadi evolusi dalam proses pengiriman informasi. Dari yang hanya berbasiskan circuit switch bertambah satu lagi dengan adanya packet switch. Pengiriman paket data dalam jaringan berbasiskan IP (packet switch) telah menjadi hal yang penting karena efesiensi yang lebih tinggi dalam penggunaan sumber daya jaringan. Pada perkembangannya, semua trafik yang ada dalam jaringan telekomunikasi akan dilewatkan pada jaringan berbasiskan IP. Salah satu topologi jaringan wireless yang dikembangkan menuju arah tersebut adalah core network UMTS yang lebih dominan menggunakan IP.

Video adalah salah satu aspek multimedia yang cukup banyak mendapat perhatian. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan bitrate yang tinggi pada proses transmisi agar didapatkan hasil yang dapat memenuhi QoS layanan terutama pada jaringan berbasikan paket. Delay, packetloss, dan antrian adalah parameter penting dalam menentukan apakah proses streaming video berjalan dengan baik atau tidak. Penggunaan video compression adalah hal yang mutlak diperlukan agar dapat mengirimkan layanan video pada jaringan paket dengan parameter yang sesuai.

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pengujian terhadap performansi MPEG-4 untuk proses kompresi streaming video yang akan dikirim melalui jaringan core network UMTS berbasiskan IP MPLS. Pengujian akan dilakukan dengan melakukan proses simulasi jaringan core network UMTS IP based dengan NS 2 sehingga akan didapatkan pengukuran delay, jitter dan antrian yang terjadi pada proses streaming video. MPEG-4 seharusnya dapat memenuhi kriteria parameter streaming video melalui core network UMTS bebasis IP MPLS karena MPEG-4 mendukung pengiriman video pada jaringan IP dengan low bit rate maupun high bit rate ataupun pada topologi jaringan lainnya.

Kata Kunci : MPEG-4, UMTS, MPLS, RED

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

(2)

Abstract

Multimedia becomes popular among telecommunication for short of time. Only in a few year, various multimedia services offer to the end user like video streaming, video on demand, on line gaming, teleconferencing and others. Multimedia becomes new trendsetter for modern human living.

Wireless telecommunication has been changed and evolved in how to transmit the information.

The circuit switch become packet switch. Data transmission in IP network has became important thing because the high efficiency in using the network resource. Next, all traffic in the

telecommunication will be transmitted in IP based. On of the network topology that support the IP based is UMTS core network.

Video is one of the multimedia part that have many attention. It needs high bit rate in the transmission in order to get good QoS in packet based. Delay, packetloss, and queuing are the important parameter in video transmission. Video compression is a dominant factor in video transmission in packet-based network with proper parameter.

This final task will test the performances of MPEG-4 in video streaming that will transmit in UMTS core network based IP MPLS. The simulation will be generated with NS 2 in order getting delay, packetloss and queuing in video streaming. MPEG-4 should fulfill the video streaming parameter in UMTS core network based IP MPLS because MPEG-4 support the video streaming in IP network with low-bit rate or other high-bit rate network topology.

Keywords : MPEG-4, UMTS, MPLS, RED

(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Streaming MPEG-4 pada core network UMTS dengan backbone IP MPLS menjadi hal penting pada aplikasi multimedia terutama pada aplikasi berbasiskan video. Hal ini terjadi karena perkembangan tekonologi jaringan telekomunikasi terus berkembang untuk mendukung layanan multimedia. Dapat kita lihat bahwa banyak sekali layanan berbasiskan multimedia yang bisa diakses melalui terminal mobile phone terbaru yang sudah mendukung jaringan UMTS.

MPEG-4 dipilih sebagai standar video compression karena memiliki tingkat adaptasi yang baik pada berbagai topologi jaringan. Sebagai standar kompresi baru MPEG-4 melakukan kompresi tidak hanya sebatas video tapi juga kepada teks, suara, dan animasi. Selain itu, MPEG-4 mendukung berbagai jenis karakteristik jaringan analog maupun digital dengan bitrate tinggi atau rendah.

Tidak berlebihan jika kita bisa mengatakan bahwa MPEG-4 adalah kompresi video masa depan.

Core network UMTS terdiri atas node-node yang terhubung satu sama lain dengan proses transfer berbasiskan paket (IP based). Proses transfer tersebut menggunakan ATM (Asynchronous Transfer Mode) sebagai basis transmisi paket.

ATM Adaptation Layer type 2 (AAL2) menangani koneksi berbasiskan sirkuit switch dan protokol koneksi berbasiskan paket AAL5 digunakan untuk proses pengiriman data.

Kualitas gambar hasil streaming video sangat bergantung pada tingkat delay, jitter, dan antrian yang terjadi pada node-node di jaringan. Antrian yang sangat tinggi pada jaringan paket akan menyebabkan terjadinya packetloss yang akan mengurangi kualitas dari video yang diterima. MPEG-4 menyediakan fasilitas

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

(4)

kontrol error sehingga memungkinkan untuk menjaga kualitas hasil gambar apabila antrian mencapai ambang batas maksimum.

Agar proses streaming video pada core network UMTS didapatkan hasil yang baik maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

Ø Tingkat delay yang rendah.

Ø Gangguan jitter (variasi delay) yang rendah.

Ø Packetloss tidak melebihi kemampuan kontrol error MPEG-4.

Sedangkan tugas dari kompresi video MPEG-4 pada streaming video adalah:

Ø Jumlah paket coding yang dikirim seminimal mungkin dengan hasil encoding semaksimal mungkin.

Ø Memiliki kontrol error yang baik untuk mengatasi terjadinya packetloss.

1.2. Maksud dan Tujuan

Tugas akhir ini bertujuan untuk melihat performansi kompresi dan transmisi video MPEG-4 pada core network UMTS berbasikan IP MPLS apakah hasil video kompresi MPEG-4 yang dikirimkan melalui jaringan UMTS dapat memenuhi standar kualitas gambar untuk layanan video streaming pada jaringan mobile wireless. Hal ini penting sebagai salah satu bukti bagi jaringan UMTS dengan core network IP MPLS dalam unjuk kemampuan pengiriman data terutama berupa paket-paket streaming video. Sebagaimana kita tahu bahwa jaringan UMTS didesain untuk melakukan transmisi voice dan data dalam satu jaringan yang sama yakni jaringan berbasiskan IP MPLS.

1.3. Perumusan Masalah

Permasalahan-permasalahan berikut akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain sebagai berikut:

Ø Penggunaan NS 2 sebagai simulator core network UMTS berbasis IP MPLS dalam melakukan streaming video.

(5)

3 Ø MPEG-4 visual digunakan sebagai video kompresi dalam coding dan

encoding video yang akan ditransmisikan di core network UMTS.

Ø Analisa parameter throughput, delay end-to-end, delay antrian per node, packetloss, dan PSNR paket video yang dikirim.

1.4. Batasan Masalah

Beberapa batasan dan ruang lingkup yang ada pada tugas akhir ini antara lain:

Ø Lebih cenderung membahas performansi core network UMTS berbasis IP dalam melakukan tranfer streaming video menggunakan MPEG-4.

Ø MPEG-4 hanya digunakan sebagai standar kompresi untuk ditransfer pada jaringan UMTS karena mendukung kontrol error sert dapat dilewatkan pada berbagai jaringan termasuk yang berbasis IP MPLS.

Ø Fitur kompresi MPEG-4 yang dipergunakan hanya sebatas pada teknik kompresi video standar yang biasa disebut sebagai MPEG-4 Visual Simple Profile serta seberapa mampu MPEG-4 mengatasi error yang terjadi karena adanya packetloss di jaringan.

1.5. Metode Penelitian

Adapun model penelitian yang akan dipergunakan dalam penyelesaian tugas akhir adalah:

Ø Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan membaca dan mempelajari berbagai sumber referensi baik itu berupa artikel, standarisasi, buku, dan jurnal yang berhubungan dengan video kompresi MPEG-4 dan yang terutama adalah tentang core network UMTS berbasiskan IP.

Ø Pembuatan model simulasi jaringan

Pembuatan model simulasi dilakukan dengan bantuan software simulator NS 2. Model simulasi jaringan sebisa mungkin dibuat mendekati kondisi asli yang ada di lapangan agar diperoleh data yang akurat.

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

(6)

Ø Analisa data hasil simulasi

Dengan berbekal data hasil simulasi, parameter throughput, delay, antrian dan PSNR paket video dapat dilihat dan dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan menentukan performansi video streaming dengan MPEG-4 pada core network UMTS berbasiskan IP.

1.6. Sistematika Penulisan

Susunan penulisan dalam pengerjaan tugas akhir akan mengikuti pola berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara singkat mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, sistematika pemecahan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Secara umum bab ini membahas mengenai video kompresi MPEG-4 visual simple profile, topologi core network UMTS berbasis IP dan sistem transfer ATM pada jaringan data.

BAB III PERANCANAGAN SIMULASI STREAMING MPEG-4 PADA CORE NETWORK UMTS BERBASISKAN IP

Bab ini mengupas mengenai berbagai hal teknis cara melakukan simulasi streaming MPEG-4 pada core network UMTS. Langkah- langkah serta berbagai tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan simulasi akan dijelaskan secara gamblang.

BAB IV ANALISA PERFORMANSI SIMULASI

Bab ini membahas mengenai hasil uji performansi dari kegiatan streaming MPEG-4 Visual pada core network UMTS berbasiskan IP.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

(7)

46

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

Berikut kesimpulan hasil simulasi video streaming:

1. Penggunaan algoritma antrian diserai QoS akan membuat pengiriman trafik cocok digunakan pada backbone jaringan yang memiliki jenis trafik heterogen. Hal ini terlihat dari nilai PSNR hasil video streaming sebelum dan setelah diterapkan RED. Nilai rata-rata PSNR hasil video streaming meningkat dari 4,205 dB menjadi 18,07 dB.

2. Nilai throughput dan delay video streaming meningkat setelah penggunaan sistem RED. Hal ini terlihat pada simulasi sebelum dipergunakan RED nilai throughput 59,644 Kbps dan delay 0,01102 detik. Setelah penggunaan RED nilai rata-rata 59,956 Kbps dan delay 0,01092 detik.

3. Hasil nilai dari PSNR video hasil streaming juga dipengaruhi jumlah packetloss/frameloss dalam proses pengiriman terutama frame I. Ketika packetloss pada frame I mencapai nilai 123 paket dari total 173 paket yang dikirim nilai PSNR menjadi 4,025 dB. Berbeda setelah terjadi penurunan jumlah frame loss fI menjadi 94 paket dari 173 paket maka rata-rata PSNR menjadi 18,07 dB. Hal ini terkait dengan jenis video kompresi yang digunakan. MPEG-4 simple profile cukup sensitif dengan kehilangan paket video yang diterima.

4. Perbaikan proses pengiriman data dengan menerapkan sistem RED belum cukup baik untuk membuat hasil penerimaan streaming video pada UE karena dipengaruhi oleh kondisi kanal akses W-CDMA terbukti dengan nilai rata- rata PSNR maksimal sebesar 18,07 dB pada kondisi kanal fisik dengan BLER 2%. Perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas kanal akses itu sendiri untuk melihat nilai performansinya lebih lanjut.

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

(8)

5.2. Saran

Berikut saran-saran untuk pengembanagan penelitian lebih lanjut:

1. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunkan algoritma penjadwalan yang lainnya seperti WRED (Weighted Random Early Detection).

2. Penggunaan algortima kompresi video streaming tidak hanya sebatas MPEG- 4 tetapi bisa juga diaplikasikan teknik kompresi lain seperti H.264 atau H.263 sehingga hasil yang diperoleh lebih bervariasi di kualitas hasil video berdasarkan coding kompresi yang digunakan.

3. Dapat dilakukan lebih lanjut untuk sistem MPLS pada backbone dengan mengaplikasikan skematika peroutingan yang lebih kompleks seperti CR- LDP dan TE-RSVP.

(9)

48

DAFTAR PUTAKA

[1] 3GPP_R99. Overview of 3GPP Release 99. 2004 [2] 3G TS25.401. UTRAN Overall Description. 2005

[3] Alwayn, Vivek CCIE. Advanced MPLS Design and Implementation. Cisco Press. 2002.

[4] A. Lo, G. Heijenk, I. Niemegeers. Performance Evaluation of MPEG-4 Video Streaming over UMTS Networks using an Integrated Tool Environment. Procedings SPECT 2005, 2005 International Symposium on Performance Evaluation of Computer and Telecommunication System, Philadelphia, USA. 2005

[5] Ghanbari M. Video Coding: an introduction to standard codecs. The Institution of Electrical Engineers. 1999

[6] Richardson, Ian E. G. H.264 and MPEG-4 Video Compression.Video coding for Next-generation Multimedia. John Wiley & Sons. 2003

[7] E. Rosen, A. Viswanathan, R. Callon. Multiprotokol Label Switching Architecture. IETF RFC 3031. 2001

[8] http://hpds.ee.ncku.edu.tw/~smallko/ns2/Evalvid_in_NS2.htm. 2006 [9] ERICSSON telecommunication. Enhanced UMTS Radio Acces Network

Extension for NS-2 (eurane). Technical report, http://www.ti- wmc.nl/eurane/ . 2007

[10] Network Simulator-ns2 Manual. http://www.isi.edu/nsnam/ns. VINT Project. 2000

[11] J. Klaue, B. Ratheke, A. Wolisz. EvalVid – A Framework for Video Transmission and Quality Evaluationi. Telecoummunication Network Group, Technical University of Berlin. Germany. 2000

[12] ITU-T Recommendation P.910 P.920 P.930. Subjective video quality assessment methods for multimedia applications, interactive test methods for audiovisual communications, principles of a reference impairment system for video. 1996

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan di perusahaan telah berhasil membuat rancangan perbaikan dan telah dilakukan implementasi perbaikan untuk 6 jenis cacat yang penting untuk

Pada awalnya Vipro-G memperkenalkan produknya sebagai salah satu minuman kesehatan yang ditujukan hanya untuk para perokok agar dapat menetralisir radikal bebas yang ada di

INTERA KSI MATER NAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi kesejahtera an dan tumbuh kembang janin (antenatal screening) INTERAKSI MATERNAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi

Bahwa berdasarkan kualifikasi syarat tersebut, para Pemohon merupakan pihak yang memiliki hak konstitusional yang diberikan oleh Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945, yaitu sebagai

Unsur sensualitas sangat tergambar dari gambar di atas serta pada lirik lagu di atas yaitu pada kalimat “cinta-cinta lakukan dengan cinta bila kamu mau” makna dari

Aplikasi Irama Kenjoan Pada Bass Drum, Floor Tom, Hi-hat, Snare Drum Dan Small Tom Dalam Bentuk Notasi Drumset .... Score Irama Krotokan Dalam Bentuk Notasi Kendang

Tingkat pendidikan, jenis game yang dimainkan, lama bermain game, jumlah jam bermain, jumlah uang yang dihabiskan saat bermain, pihak yang mengenalkan game, teman yang dikenal

Langkah awal K- Medoids adalah mencari titik yang paling representatif (medoids) dalam sebuah dataset dengan menghitung jarak dalam kelompok dari semua kemungkinan