ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh: Susi Hapsari NIM F3309116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
HALAMAN MOTTO
“Hai anak adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan
pakaian takwa itulah yang paling baik.”
(Depag, RI : 224, Q.S al-A’raf: 26)
“Ketika kau melihat seseorang, yang diberi harta titipan dan keadaan yang
lebih baik daripada dirimu, lihatlah mereka yang diberi lebih sedikit oleh
Allah. “
“Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada kamu!, sehingga
kau tidak mungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan
Allah Kepadamu.”
( Nabi Besar Muhammad, Rasullullah S.A.W. )
“Al-Quran bukanlah sebuah buku Aljabar atau geometri, melainkan sebuah
kumpulan Panutan dan petunjuk yang membimbing manusia kepada jalan
yang lurus, yaitu jalan yang bahkan para filsuf sekalipun tidak sanggup
untuk menolaknya.”
( Albert Einstein )
“Segeralah bertindak untuk memperindah nasibmu karena Tuhan tidak
pernah bermain dadu untuk nasib seseorang”
( Susi Hapsari )
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
Allah Rabbul’ Izzati
Yang senantiasa memberi curahan nikmat-Nya.
Papah & Mamah di Madiun
Yang telah dengan penuh kesabaran membesarkanku,
Membimbing, dan memotivasi serta doa yang tulus untukku.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih baik.
Egga Nazaruddin Pahlevi
Kekasih pertama, dan semoga kaulah yang akan menjadi pendamping
terakhirku.
Always With Me, Always With You
Adik-adik tercinta di rumah
Cahyani Rahmawati & Danny Ahmad Habibie
Karena ada Kalianlah yang membuat mbak Sus selalu bersemangat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, yang dengan penuh
cinta dan kasih-Nya senantiasa mencurahkan nikmat yang tak terhitung
banyaknya pada hamba-hamba-Nya. Atas limpahan kasih dan cinya-Nya jugalah
sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna
meraih gelar Diploma Akutansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS SUKU BUNGA
KREDIT PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012” ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar bagi perencanaan penentuan
kebijakan suku bunga kredit khususnya pada Bank Perkreditan di Kota Surakarta
Tentu saja Tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
pihak-pihak yang ada di sekitar penulis, karena itu dalam kesempatan ini
penulis harus menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang tertera
di bawah ini :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah Nya
hingga terselesaikan penyusunan tugas ini.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Sri Suranta, SE., MSi., Ak. selaku Pembimbing Akademik, terima
kasih atas bimbingan dan saranya
6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir,
terima kasih atas bimbingan dan saranya.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori
selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
8. Papa dan Mama dirumah yang selalu memberikan banyak dukungan penuh
baik berupa doa, moral, maupun material.
9. Egga Nazaruddin Pahlevi, thanks a lot for our nice journey, Always With Me
Always With you.
10. Adik-adikku tersayang, Cahyani dan Danny, terima kasih karena kehadiran
kalianlah semangatku tak pernah pudar.
11. Teman-teman kampus, khususnya Julianda dan Siska Yuni yang sering bantu
dan nganter aku ke kampus. Yang selalu ada di saat aku senang maupun
sedih.
12. Teman-teman seperjuangan kerja, Tata Solo, Tata Jogja, mimi Krisna, kak
Jupe dan kak Agnes. Terima kasih udah banyak bimbing, dan support aku.
13. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk
penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
semua pihak. Amin.
Surakarta, Agustus 2012
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1
1. Lokasi Perusahaan ... 8
2. Visi dan Misi ... 9
3. Produk Layanan ... 9
4. Struktur Organisasi ... 14
5. Uraian Jabatan ... 15
B. Latar Belakang Masalah ... 30
C. Perumusan Masalah ... 33
D. Tujuan Penelitian ... 33
E. Manfaat Penelitian ... 33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ... 35
1. Bank ... 35
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 40
3. Macam-macam Bunga Perbankan ... 42
4. Pengertian Kredit ... 43
5. Pengertian Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ... 56
6. Perbedaan Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ... 56
7. Faktor-faktor yang Mempenagruhi Suku Bunga ... 56
8. Sumber Dana Bank ... 58
9. Biaya Dana Bank ... 69
10. Konsep Perhitungan Biaya Dana Bank ... 71
11. Komponen-kompenen yang menentukan Suku Bunga Kredit ... 74
12. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit ... 77
B. Analisis Data dan Pembahasan... 78
1. Penentuan Suku Bunga Kredit ... 78
2. Penentuan Bunga Kredit Setiap Produk ... 83
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1. Konsep Biaya Dana Rata-rata Historis ... 71
Tabel II.2. Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana ... 73
Tabel II.3. Cadangan Resiko Kredit Macet ... 77
Tabel II.4. Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana ... 80
Tabel II.5. Perhitungan Cadangan Penghapusan ... 82
Tabel II.6. Perhitungan Persentase Suku Bunga Kredit ... 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta ... 14
Susi Hapsari F3309116
Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. BPR Nguter Surakarta dan mengetahui bagaimana perhitungan penentuan suku bunga kredit.
Dengan berbagai pertimbangan, antara lain, fasilitas yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah diakses oleh pelanggan, maka tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, hal ini dimaksudkan untuk lebih strategis dan terletak lebih dekat dengan pelanggan yang potensial.
Dalam menentukan suku bunga pinjaman minimum, perusahaan membagi penurunan suku bunga yang datar. Dimana persentasenya menurun untuk berbagai suku bunga pinjaman minimum dalam 12 bulan, mengakibatkan kredit bunga 2,27%. Bagi tingkat tarif flat pinjaman minimal dalam 12 bulan kemudian dibagi dengan konstanta 1,85 untuk mendapatkan minimal tarif tetap 1,23%.
PT BPR Nguter dapat memperoleh keuntungan dengan menerapkan tingkat penentuan pinjaman minimal secara rinci Surakarta.
Kata kunci: suku bunga kredit, BPR Nguter Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IN PERIOD OF 2011-2012 Susi Hapsari
F3309116
The object of this study is the authors wanted to know about how the financial performance of the PT. BPR Nguter Surakarta and order know the calculation about the determination of loan interest rate.
With a variety of considerations, among others, a more adequate facilities, and a more strategic location and easily accessible by the customer, then the date of 15 April 2001 BPR Nguter location was moved to Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Then on December 20, 2005, the location of PT. BPR Nguter moved again to Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, it is intended to be more strategically located closer to potential customers.
In determining the minimum lending rates, the company split in interest rates decline and flat. Where the rates declined to share a minimum lending rate in 12 months, resulting in a credit of 2.27% interest. Share a flat rate minimum lending rates in the 12 months then divided by a constant of 1.85 in order to obtain a minimum of 1.23% flat rate
PT BPR Nguter Surakarta able to earn a profit by implementing the minimum loan rate determination in detail.
Keyword: Loan Interest Rate, BPR Nguter Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali
didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat
oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH. , Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret
1994 dengan akte No. 12, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan
nomor C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November 1994.
Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih
memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah,
maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir.
Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi
PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No.69 Surakarta, hal
ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan
nasabah potensial.
Meskipun PT. BPR Nguter berlokasi dipusat kota Solo, namun BPR
Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja
tetapi juga meliputi daerah se-eks Karesidenan Surakarta, yaitu : Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar,
Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah
mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana
masyarakat, maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem jemput
bola). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit dapat
merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah
(wilayah) Karesidenan Surakarta.
Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai
berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan
nomor TDP 11 16 165 00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku
sampai dengan tanggal 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP
11.16.1..65.00824 berlaku s/d tanggal 13-06-2011.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-.525.000 dan
nomor registrasi 007703-5253.
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep.
100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Perkreditan
Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4
Maret 1996.
Berdasarkan anggaran dasar pendirian PT. Bank Perkereditan Rakyat
Nguter, maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank
1. Menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat.
2. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk liannya yang dipersamakan
dengan itu.
3. Memberikan kredit.
4. Menempatkan dana (dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat
deposito dan atau tabungan bank lain).
Pada tanggal 22 Juni 2002 terjadi perubahan kepemilikan (akuisisi)
dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu :
1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%
2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35%
3. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5%
Komposisi pemegang saham tersebut sekarang telah mengalami
perubahan, yaitu :
1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%
2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 40%
Untuk memenuhi peraturan tentang CAR minimal 8%, PT. BPR
Nguter telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 kali, dimana
perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut :
1. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar sebesar Rp. 1,6 milyar menjadi
Rp. 6,4 milyar. Dan modal yang disetor juga mengalami perubahan dari
2. Pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi
Rp. 10 milyar yang terbagi atas 20.000 lembar saham, masing-masing
saham bernilai sebesar Rp. 500.000 . Modal dasar tersebut ditempatkan
dan disetor sejumlah 41% atau 8.200 lembar saham dengan nominal
seluruhnya sebesar Rp. 4,1 milyar.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang
saham yaitu :
Tabel I.1 Pemegang Saham
Pemegang saham Lembar saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto 4920 lembar 2.460.000.000 60 %
Augustine Esther 2870 lembar 1.435.000.000 35%
Dwi Esti Nastiti 410 lembar 205.000.000 5%
Jumlah 8200 lembar 4.100.000.000 100%
Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemegang saham untuk
selalu memperkuat pemodalan bank.
Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter juga melakukan
perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi Undang-undang Perseroan
Terbatas tentang jumlah direksi harus 2 orang, maka RUPS memutuskan
mengangkat 1 orang direktur yang telah mengikuti fit andproper test di Bank Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta
Indonesia pada bulan Mei 2004. Sehingga susunan pengurus yang baru sejak
bulan Mei 2004 sebagai berikut :
1. Komisaris utama : Anta Winarta
2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE,MBA
3. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti, SE
4. Direktur : Hendrardi, SE
Pada bulan Maret 2005 Direktur, Hendrardi, SE mengundurkan diri
atas permintaan sendiri dengan demikian jabatan Direktur untuk sementara
waktu kosong. Namun pada bulan Oktober 2005, setelah melalui fit and
proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus, maka dilakukan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Lusiawati
Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut
dilakukan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Perseroan Terbatas.
Dengan demikian susuna pengurus PT. BPR Nguter Surakarta yang baru
sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut :
1. Komisaris utama : Anta Winarta
2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto SE, MBA.
3. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti SE
Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur utama Dwi Esti Nastiti
dan Komisaris Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru
dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 42 tertanggal 29 Juni 2007
dalah sebagai berikut :
1. Komisaris : Anta Winarta
2. Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng
Selanjutnya untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas dan
untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus
terdiri dari 2 orang komisaris dan 2 orang direktur yang telah mengikuti fit
and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan sudah
dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia, maka susunan pengurus PT. BPR
Nguter dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tanggal 11 November
2008 berubah menjadi sebagai berikut :
1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM
2. Direktur : Dra. Lusiawati Oeyeng
3. Komisaris utama : Drs. Sri Dadi Wibowo MM
4. Komisaris : Anta Winarta
Kemudian pada tanggal 24 Maret 2009 melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta Noratis Drajad Uripno, SH. No.
01 tanggal 04 Maret 2009 susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut :
1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM
2. Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE
3. Komisaris utama : Bambang Subartono, SE
4. Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo MM
Setelah ada perubahan susunan pengurus terakhir, maka terjadi juga
perubahan dalam susunan pemegang saham. Berikut adalah susunan
pemegang saham terakhir :
Tabel I.2
Pemegang Saham Terakhir
Pemegang saham Lembar saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto 4920 lembar 2.460.000.000 60 %
Augustine Esther 3280 lembar 1.640.000.000 40%
Jumlah 8200 lembar 4.100.000.000 100%
1. Lokasi Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai 2
kantor yang terbagi atas kantor pusat dan kantor cabang yang terletak di pusat
a. Kantor Pusat
Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta
terletak di :
Jl Honggowongso No. 69
Telp. 0271-666068 Fax. 0271-655837
SURAKARTA
b. Kantor Cabang
Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta
terletak di :
Ruko Metro Square Blok C5
Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan
Telp. 0293-326599
MAGELANG
2. Visi dan Misi
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai visi
dan misi yaitu sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi BPR berkelas Nasional (National Class Finance Company)
b. Misi
Membantu mewujudkan sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan
masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.
3. Produk Layanan
PT. BPR Nguter Surakarta memberikan pelayanan kepada konsumen
dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Tabungan
a) Ketentuan Umum
Tabungan BPR Nguter Surakarta terdapat 1 (satu) jenis
tabungan yaitu disebut dengan Tabungan Mulia. Tabungan Mulia
ini diperuntukkan bagi penabung perseorangan / perusahaan /
b) Penyetoran dan Penarikan
i. Setoran awal tabungan minimal Rp. 25.000,- dan setoran
selanjutnya sekurang-kurangnya Rp. 10.000,- .
ii. Saldo minimal yang harus mengendap di tabungan Rp.
10.000,- .
iii.Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja
dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank.
c) Bunga Tabungan
i. Bunga diperhitungkan serta dibukukan setiap akhir bulan yang
bersangkutan dan dihitung atas saldo harian.
ii. Besar tingkat bunga ditentukan Bank dan dapat berubah
sewaktu-waktu.
d) Penutupan Rekening Tabungan
i. Penutupan rekening tabungan akan dikenakan biaya
administrasi sebesar Rp. 10.000,-
ii. Tabungan pasif / aktif yang bersaldo dibawah Rp.
10.000,-Bank berhak menutup rekening tersebut secara otomatis.
e) Kelebihan / Fasilitas Tabungan Mulia
Tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang
diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan juga dananya dijamin
oleh LPS.
2) Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu atau
sesuai jatuh temponya.
Deposito berjangka pada BPR Nguter Surakarta
bermacam-macam jangka waktunya tergantung dari kebutuhan nasabah yang
ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktunya bervariasi
yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Dengan saldo
minimal Rp. 1.000.000,-.
Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta
berubah-ubah menurut kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Untuk tahun ini bunga yang diberikan sebesar 10,25%. Bunga
deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam
rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara
Kelebihan Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini dapat
dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR
Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh LPS.
2) Produk Penyaluran Dana
Penyaluran dana pada BPR Nguter melalui berbagai macam kredit
yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang diambil oleh para
debitur berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing.
Macam-macam kredit di PT. BPR Nguter Surakarta :
a) Kredit Modal Usaha
Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
penambahan modal usaha nasabah atau untuk mendirikan usaha
baru.
b) Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi berbagai kebutuhan nasabah lainnya, seperti untuk
pernikahan, biaya pendidikan, atau renovasi rumah.
c) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan konsumtif debitur, misalnya untuk membeli
kendaraan atau rumah.
d) Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas)
e) Pembiayaan Pembelian Mobil (tahun 1990 – ke atas)
f) Pembiayaan Motor Gede (Moge)
Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah yaitu foto copy
KTP suami-istri, Kartu Keluarga (KK), Surat nikah, Rekening listrik,
Fotocopy jaminan (BPKB / SHM) serta dokumen pendukung lainnya.
Dan juga disertai proses pencairan yang cepat.
4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka ( framework )
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang
dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Selain
pembagian tanggung jawab fungsional terdapat pula wewenang yang dimiliki
masing-masing unit organisasi. Adapun struktur organisasi PT. BPR Nguter
Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut :
14 a. Bagan Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RUPS
KABAG KREDIT KABAG OPERASIONAL
Account
Marketing Legal/HRD Kasir Tabungan/ Deposito
Pembukuan Umum SPI
Account Officer/ Penilai
b. Uraian Jabatan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT.
BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Rapat Umum Pemegang Saham
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan.
Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan
diputuskan disini.
2) Dewan Komisaris
Dewan komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi.
Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.
Tugas dan tanggung jawab secara umum :
a. Membantu para pemegang saham dalam mengatur dan
menjalankan BPR supaya bisa berjalan dengan lancar
b. Memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan
3) Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab secara umum :
a. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan
yang telah ditentukan oleh direksi
b. Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya
kebijakan
c. Menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan
pegawai
d. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum
e. Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar
f. Menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris, dan SPI.
4) Kepala Bagian (Kabag) Analisa Kedit
i. Kepala Bagian (Kabag) Analisis Account Officer (AO)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Account
Officer di lapangan
b. Melakukan koordinasi dengan kasie Collection jika terdapat
permasalahn dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer
mengenai kondisi debitur
c. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan
kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil
kerja Account Officer
d. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil
survei dan analisa kredit lebih berkualitas
e. Menerima laporan hasil survei dari Account Officer
f. Bertanggung jawab atas kinerja Account Officer dari hasil
survei
g. Monitoring hasil kerja per Account Officer.
ii. Account Oficcer (AO)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima order untuk disurvei dari administrasi survei
b. Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur
c. Melakukan survei ke tempat calon debitur (meliputi survei
rumah tinggal, jaminan, pekerjaan / usaha, dan lingkungan
sekitar)
d. Menganalisa hasil survei dan dilaporkan kepada komite
kredit
e. Membuat laporan analisa survey report mengenai calon
debitur
f. Menyampaikan kepada administrasi kredit apakah
pengajuan kredir calon debitur tersebut disetujui / ditolak.
5) Kepala Bagian (Kabag) Kredit
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Administrasi kredit,
Account Officer dan Collection di lapangan
b. Bertanggung jawab atas kinerja Administrasi kredit dan kelancaran
pencairan
c. Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit
dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP
perusahaan
d. Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan
pada masyarakat
e. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer dan kasie
collection jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit
bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account
Officer mengenai kondisi debitur
f. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja
Administrasi kredit, Account Officer, dan Collection
g. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei
dan analisa kredit lebih berkualitas
h. Mengarahkan kepada kasie Collection agar memberikan bimbingan
kepada Collection agar tercapai targetnya.
i. Administrasi Kredit (Account Oficcer)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima pengajuan kredit dari marketing
b. Melakukan SID (BI cheking)
c. Membuat kompensasi lembur hari Sabtu di setiap bulannya
d. Pengecekan kelengkapan berkas Pengajuan Kredit dan
survey report yang telah di ACC pimpinan
e. Membuat MOU / Memorandum Of Understanding dengan
pihak lain.
ii. Administrasi Kredit (Angsuran)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima Angsuran
b. Menulis kartu angsuran dari data pencairan
c. Membuat voucher angsuran dan tunai
d. Input angsuran yang melalui bank.
iii. Administrasi Kredit (Pencairan)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Pengetikan SPK, Disposisi pencairan, dan voucher
pencairan
c. Input pencairan (termasuk potongan biaya administrasi,
provisi, materai, notaris, asuransi)
d. Membuat laporan harian (pencatatan pencairan harian dan
laporan DIN ke BI)
e. Membuat laporan bulanan (laporan SID ke BI dan membuat
laporan SKM HT / APHT baik lancar maupun macet)
f. Membuat fee marketing.
iv. Administrasi Kredit (Collection)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan NPL
b. Membuat laporan tunggakan
c. Membuat surat tagihan T2, T3, Surat peringatan T4, dan
surat tugas T5 ke atas
d. Inventaris kartu angsuran debitur yang pembayaran
angsuranya terlambat
e. Memasukkan data base laporan kronologis penagihan
kolektor
f. Membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap-tiap
kolektor untuk perhitungan target dan bonus kolektor
g. Membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses
lelang.
v. Administrasi Kredit (BPKB / SHM)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Pengambilan BPKB dan SHM untuk pelunasan
b. Membuat surat keterangan pajak
c. Membuat dan menginput angsuran antar bank
d. Angsuran Umum.
6) Kepala Bagian (Kabag) Collection
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Mendistribusikan job / surat tagihan kepada kolektor
b. Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL / Kredit
macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan
c. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan
d. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer terkait
permasalahan penanganan kredit bermasalah
e. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah
f. Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang
dibawa kolektor
g. Melakukan rolling / mutasi wilayah kerja kolektor untuk
meningkatkan efektivitas hasil kerja
h. Membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh.
i. Collecting
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran (T1)
b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan
pembayaran yang telah disepakati bersama untuk
meminimalkan keterlambatan
c. Menerima surat pemberitahuan dan didaftarkan pada admin
penagihan setiap awal bulan
d. Membuat agenda keberangkatan harian
e. Membuat laporan kronolgis
f. Mengembalikan tembusan surat tagih pada admin
penagihan pada akhir bulan.
ii. Collection Filter
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran (T2-T4)
b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan
pembayaran yang telah disepakati bersama untuk
meminimalkan keterlambatan
c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat
d. Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak
keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain
e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang
bekerja sama dengan bank
f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi
penagihan setiap awal bulan
g. Membuat agenda keberangkatan harian
h. Membuat laporan kronologis
i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi
penagihan pada akhir bulan.
iii. Collection Potensi
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran (T5 ke atas)
b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan
pembayaran yang telah disepakati bersama untuk
meminimalkan keterlambatan
c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat
tanpa sepengetahuan pihak bank
d. Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak
keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain
e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang
f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi
penagihan setiap awal bulan
g. Membuat agenda keberangkatan harian
h. Membuat laporan kronologis
i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi
penagihan pada akhir bulan.
7) Marketing Kredit / Dana
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara
lain konsumtif, modal kerja, investasi, dan lain-lain
b. Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit.
c. Mengumpulkan file data calon nasabah
d. Melakukan survey awal guna memberikan keterangan kepada AO
tentang kondisi calon nasabah
e. Memberikan kabar / info kepada nasabah mengenai hasil survey
dalam hal ini di ACC atau ditolak
f. Membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit
bermasalah atau terlambat membayar
g. Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang
sudah ditetapkan perusahaan
h. Mencari nasabah untuk memnempatkan tabungan ataupun deposito
di PT. BPR Nguter Surakarta.
8) Legal / HRD
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menyelesaikan permasalahan hukum yang dialami perusahaan
b. Menyelesaikan penanganan kredit bermasalah
c. Sidang pengadilan, kantor lelang, dan somasi debitur
d. Perekrutan karyawan baru
e. Penilaian dan pengawasan karyawan masa percobaan
f. Koordinasi dengan Kepala Bagian (Kabag).
9) Kepala Bagian (Kabag) Operasional
Kepala Bagian Operasional terdiri dari :
i. Kasir
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran,
tabungan, pengambilan tunai dari bank-pick up service)
b. Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun
kwitansi
c. Pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan
pengeluaran dibuku kasir kemudian diulang dibuku
pemasukan kas dan pengeluaran kas
d. Input ke program System
ii. Tabungan/Deposito
a. Tugas dan Tanggung Jawab Tabungan meliputi :
1) Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan
(cetak buku)
2) Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan, dan
pemindahbukuan
3) Up date bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan
4) Menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor / tarik,
voucher jurnal transaksi.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Deposito meliputi :
1) Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito
2) Pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai,
transfer, kredit ke rekening, maupun aro pokok + bunga)
3) Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo
4) Menyimpan (file) aplikasi penempatan dan pencairan
deposito, slip / bukti pembayaran bunga, bilyet deposito
5) Input transaksi deposito
6) Membuat laporan bulanan untuk Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS).
iii. Pembukuan
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari
b. Membuat laporan untuk BI (Laporan bulanan, laporan
pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali,
laporan mingguan)
c. Mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak
d. Membuat voucher pembukuan
e. Melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian
(bagian kredit, tabungan dan deposito, kasir)
f. Membuat laporan keuangan dan input transaksi
g. Order pembelian (ATK dan Umum)
h. Melakukan transaksi yang berhubungan dengan bank aktiva
termasuk monitoring deposito serta mutasi rekening
i. Melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas
keluar
j. Membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor
karyawan.
10) Pemberkasan dan IT
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menyimpan berkas kredit untuk dijadikan arsip
b. Penataan berkas kredit sesuai dengan tanggal perjanjian kredit
c. Mencatat berkas kredit yang telah menjadi kreditur
d. Mencatat berkas kredit yang akan dipinjam oleh karyawan ataupun
e. Mengecek komputer dan perangkat lainnya yang berhubungan
dengan komputer
f. Mengatasi problem komputer apabila terjadi kerusakan.
11) Satuan Pengawas Intern (SPI)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala
b. Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan
membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada
c. Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank
Indonesia
d. Melakukan on the spot ke debitur secara berkala
e. Melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember
f. Melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet
Deposito setiap bulan April, Agustus, dan Desember
g. Memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan
kartu tabungan
h. Berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan
pemeriksaan
i. Membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja
Bank setiap bulan Juni dan Desember
j. Membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan
k. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan
B. Latar Belakang Masalah
Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap
kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan
pengelola dana masyarakat. Perbaikan kondisi kinerja keuangan perbankan
nasional membawa kepada suatu alam persaingan yang ketat diantara bank-bank
umum dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasi dan penyusunan rencana kerja
anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan
yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan di masa yang akan
datang. Implikasi dari Hal tersebut adalah semakin tingginya kompetisi di dunia
bisnis,sehingga perlu adanya manajemen pemasaran jasa yang berbeda dengan
pemasaran tradisional yang telah dikenal selama ini. Perkembangan tersebut
mengakibat-kan iklim bisnis di Indonesia pun berubah. Masing-masing
perusahaan akan berupaya untuk dapat merebut pasar yang ada untuk produk dan
jasa yang sama, akibatnya masyarakat sebagai konsmen akan mempunyai posisi
tawar yang tinggi dalam mene-ntukan pilihan terhadap produk dan jasa yang akan
dibelinya. Perusahaan dituntut untuk mempunyai daya saing terhadap perusahaan
pesaingnya. Daya saing tersebut dapat diujudkan melalui kegiatan-kegiatan
fungsional yang cermat dan tepat.
Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam
bentuk pendapatan bunga untuk bank konvesional dan bagi hasil untuk bank
disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi
sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Kedua,
penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan
dapat diperkirakan. , melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter,
perbankan merupakan sector usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi.
Keempat, sumber utama dana bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara
moral mereka harus menya-lurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit, namun dalam pelaksanaan tidak semua dana yang dihimpun dari
masyarakat bisa tersalurkan dengan baik sesuai dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan dan penyaluran kredit kepada masyarakat kerap kali mengalami
hambatan dalam hal pengembalian pinjaman kepada pihak bank dan nyaris semua
bank beroperasi di Indonesia mengalami kredit macet (bermasalah).
Pengamatan yang dilakukan di lembaga perbankan, diketahui permintaan
kredit selalu berubah tergantung pada bebeapa hal antaa lain : suku bunga,
pendapatan, status pekerjaaan, dan jangka waktu kedit. Suku bunga merupakan
salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangkan menghimpun dan
menyalurkan dana pada masyarakat. Tingkat suku bunga pada dasarnya
merupakan refleksi dan kekuatan permintaan dan penawaran dana. Dengan
demikian perkembangan dan tingkat suku bunga mencerminkan tingkat
kelangkaan atau kecukupan dana dimasyarakat. Selain Bank Umum di Indonesia
juga terdapat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diijinkan beroperasi di
wilayah kecamatan. Dalam perkembangan sistem perbankan, eksistensi BPR
semakin diakui. Kedudukannya serta peranannya semakin diperjelas dengan
sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, kemudian
diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
ketentuan-ketentuan di bidang perbankan. Biasanya para pengusaha dan wiraswasta dalam
mengembangkan usahanya akan memilih bank yang akan dijadikan mitra kerja.
Dalam hal ini pengusaha memilih bank yang memberikan pinjaman dengan
mudah dan cepat serta bunga yang ringan. Berdirinya PT. BPR Nguter disini
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat untuk
mencapai kesejahteraan, dengan pemberian kredit yang mudah, cepat dan bunga
yang bersaing.
Namun pada dasarnya bunga kredit dan suku bunga kredit adalah berbeda.
Masyarakat pada umumnya mengetahui bunga kredit bank, namun sebagian besar
tidak mengetahui tentang tata cara perolehan dan perhitungan baik bunga kredit
maupun suku bunga kredit. Penentuan bunga kredit untuk setiap jenis produk
kredit berbeda. Perbedaan ini muncul oleh beberapa factor yang berbeda pula.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat keinginan penulis untuk mengetahui serta
mempelajari asal, dari mana, dan kebijakan akuntansi perusahaan dalam
pembentukan suku bunga kredit serta bunga kredit pada tiap jenis produk pada PT
Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta, untuk itu penulis akan mengamati
pembentukan suku bunga kredit kemudian menuliskannya dalam bentuk laporan
dengan judul ”ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR
C. Perumusan Masalah
Dalam pokok bahasan ini penulis membatasi masalah yang akan
dibahas agar mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun permasalahan yang
diambil oleh penulis antara lain yaitu:
1. Bagaimana sistem penentuan suku bunga kredit pada PT. BPR Nguter
Surakarta?
2. Bagaimana penentuan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter
Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Di dalam melakukan penelitian tentunya penulis memiliki arah tujuan
yang dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan penelitian. Tujuan
diadakannya penelitian antara lain :
1. Menentukan suku bunga kredit PT. BPR Nguter Surakarta.
2. Menentukan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian tentunya hasil dari penelitian ini akan
mempunyai banyak manfaat. Manfaat diadakannya penelitian antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses penentuan suku bunga kredit ataupun
bunga kredit yang diberikan, demi terciptanya perusahaan yang sah dan
terpercaya serta berkualitas.
2. Bagi Pemerintah
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dan tambahan dalam proses penentuan suku bunga
kredit Perbankan Indonesia pada umumnya.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa sebagai referensi
serta pengetahuan untuk membandingkan antara teori yang telah diterima
dalam pendidikan dengan pelaksanaan di lapangan dan sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Bank
Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank di indonesia mempunyai beberapa klasifikasi. Beberapa
cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat
dari segi fungsi atau status operasi; kepemilikan; danpenyediaan jasa.
a. Pengertian Bank
Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Berikut ada beberapa pengertian bank :
1) Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu
lintas pembayaran.
2) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu
lintas pembayaran.
b. Klasifikasi Bank
Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di
Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi,
kepemilikan, dan penyediaan jasa.
1) Klasifikasi bank berdasarkan dari segi fungsi atau status
operasi
a) Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan
Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki
tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur
pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur
perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan
pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain
sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari
seluruh bank yang ada di Indonesia.
b) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip
Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
2) Klasifikasi bank berdasarkan kepemilikan
a) Bank Milik Negara adalah bank yang seluruh sahamnya
dimiliki oleh negara. Tahun 1999 lalu lahir bank
pemerintah yang baru yaitu Bank Mandiri, yang
merupakan hasil merger atau penggabungan bank-bank
pemerintah yang ada sebelumnya.
b) Bank Pemerintah Daerah adalah bank-bank yang sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik Pemerintah
Daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan
Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13
Tahun 1962. Masing-masing Pemerintah Daerah telah
memiliki BPD sendiri. Di samping itu beberapa
Pemerintah Daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).
c) Bank Swasta Nasional, setelah pemerintah mengeluarkan
paket kebijakan deregulasi pada bulan Oktober 1988
(Pakto 1988), muncul ratusan bank-bank umum swasta
nasional yang baru. Namun demikian, bank-bank baru
tersebut pada akhirnya banyak yang dilikuidasi oleh
pemerintah. Bentuk hukum bank umum swasta nasional
adalah Perseroan Terbatas (PT), termasuk di dalamnya
Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN), yang telah
merubah bentuk hukumnya menjadi PT tahun 1993.
d) Bank Swasta Asing adalah bank-bank umum swasta yang
merupakan perwakilan (kantor cabang) bank-bank
induknya di negara asalnya. Pada awalnya, bank-bank
swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja.
Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank
swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor
cabang pembantu di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya,
Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang
(Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini
menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank
umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
e)Bank Umum Campuran (joint venture bank) adalah bank
umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank
umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh
warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang
dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan
satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
3) Klasifikasi bank berdasarkan segi penyediaan jasa
a)Bank Devisa
Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang
dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam
valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan
keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani
secara langsung transaksi-transaksi dalam skala
internasional.
b) Bank Non Devisa
Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat
melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik).
Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya
menjadi bank devisa setelah memenuhi
ketentuan-ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai
jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya
dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja
yang berpengalaman dalam valuta asing.
c. Peran Bank
Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting
dalam sistem keuangan, yaitu
1. Pengalihan Aset (asset transmutation)
Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit
devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak
peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka
waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana.
Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid
dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).
2. Transaksi (transaction)
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku
ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern,
trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi
keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh
bank (giro, tabungan, depsito, saham dan
sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan
sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam
bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan
sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing
mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk
kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan
dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan
demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas
kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan
menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan.
4. Efisiensi (efficiency)
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan
pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank
hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang
(asymmetric information) antara peminjam dan investor
menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting
untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas
peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang
saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak
sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Menurut UU No.10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah
bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk
tabungan dan pinjaman kepada pihak lain dengan harapan bank akan
memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa
bunga sebagai pendapatan bank yang bersangkutan.
a. Asas BPR
Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi
ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi
ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai
dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai
pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight
liberalism, etatisme, dan monopoli).
b. Tujuan BPR
Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas
c. Sasaran BPR
Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,
pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum
dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan
pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha,
pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan
para pelepas uang (rentenir dan pengijon).
d. Usaha BPR
Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan
dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR
diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun
usaha-usaha BPR adalah :
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
2) Memberikan kredit.
3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah.
4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang
ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR
e. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR
Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi
tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR
adalah :
1) Menerima simpanan berupa giro.
2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3) Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking
dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat
menengah ke bawah.
4) Melakukan usaha perasuransian.
5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang
dimaksud dalam usaha BPR.
3. Macam-Macam Bunga Perbankan
a. Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan
atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Bunga simpanan merupakan bunga yang harus dibayar bank
kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan
bunga deposito berjangka.
b. Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para
peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam
kepada bank, contohnya bunga kredit.
4. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere”
yang mempunyai arti “kepercayaan” atau bahasa lainnya “creditium”
yang mempunyai arti “kepercayaan akan kebenaran”. Dasar dari kredit
adalah kepercayaan. Pengertian kredit ini kemudian berkembang
dalam kehidupan sehari-hari dengan definisi yang lebih luas dan agak
lain dari kata asalnya.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan :
”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.”
a. Tujuan dan Fungsi Kredit
Menurut Kasmir (2000) Pemberian suatu fasilitas kredit
mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit
tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain :
1) Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian
kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga
yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2) Membantu Usaha Nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah
yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana
untuk modal kerja untuk dapat mengembangkan dan
memperluas usahanya.
3) Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan
oleh pihak perbankan, maka semakin baik, semakin banyak
kredit berarti adanya peningkatan pembangun diberbagai
sektor.
Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit
mengandung suatu fungsi secara luas. Fungsi kredit secara luas
antara lain :
1) Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang
Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi
berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima
kredit.
2) Untuk Meningkatkan Peredaran dan Lalu lintas Uang
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan
beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu
daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka
daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah
lainnya.
3) Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan
oleh debitur untuk megolah barang yang tidak berguna menjadi
berguna atau bermanfaat.
4) Meningkatkan Peredaran Barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus
barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah
barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya
bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang
5) Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Dapat pula
kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri
ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.
6) Untuk Meningkatkan Gairah Usaha
Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan
kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang
modalnya pas-pasan.
7) Untuk Meningkatkan Pemerataan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan
semakin baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan.
8) Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat
meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit
dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain
akan meningkatkan kerjasama dibidang lainnya, sehingga
dapat pula tercipta perdamaian dunia.
b. Manfaat Perkreditan
Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung
dan secara tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan yang
dipasarkan oleh bank-bank komersil. Berikut beberapa pihak yang
mendapatkan manfaat dari fasilitas perkreditan menurut Muljono
(1990) :
1) Manfaat Perkreditan ditinjau dari Sudut Kepentingan
Debitur:
a) Relatif mudah diperoleh.
b) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan
yang menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana
(kredit).
c) Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, administrasi
expense) dapat diperkirakan dengan tepat hingga
memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana
kerjanya untuk masa-masa yang akan datang.
d) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk
penawaran modal (dana) hingga dapat dipilih dana yang
paling cocok untuk kebutuhan modal perusahaan yang
bersangkutan. Dengan memperoleh kredit dari Bank,
debitur sekaligus juga akan memperoleh berbagai
manfaat yang lain yaitu :
i. Fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer,
kliring, pembukaan L/C impor, Bank garansi dan
lain-lain.
ii. Bank juga menyediakan fasilitas-fasilitas konsultasi
pasar, manajemen, keuangan, teknis, yuridis
(dengan gratis) pula kepada para debiturnya.
iii. Rahasia terlindungi karena adanya ketentuan
mengenai Rahasia Bank dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan.
iv. Dengan fasilitas kredit memungkinkan para debitur
untuk memperluas dan mengembangkan usahanya
dengan lebih leluasa.
e) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah
mempunyai ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas
sehingga memperkecil kemungkinan-kemungkinan suatu
risiko sengketa dikemudian hari antara nasabah dengan
bank sebagai penyedia dana.
f)Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dana bagi perusahaan debitur, untuk kredit investasi
dapat disesuaikan dengan rencana pelunasan yang sesuai
dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk
kredit modal kerja dapat diperpanjang berulang-berulang
dan lain-lain.
2) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan
Perbankan :
a) Memperolah pendapatan bunga kredit.
b) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.
c) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan
jasa-jasa perbankan yang lain.
d) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan
mengembangkan usahanya.
e) Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share)
dalam industri perbankan.
f)Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan
untuk mendidik stafnya untuk mengenal
kegiatan-kegiatan industri lain secara mendetail.
3) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan
Pemerintah :
a) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu
pertumbuhan ekonomi, baik secara umum maupun untuk
pertumbuhan sektor – sektor ekonomi tertentu.
b) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter
c) Sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha /
kegiatan.
d) Sebagai alat peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat.
f) Penciptaan pasar.
4) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Kepentingan Masyarakat
Luas :
a) Dengan kelancaran dari proses perkreditan, diharapakan
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat
dan membuka lapangan usaha baru, sehingga dapat
meningkatakan pendapatan di masyarakat.
b) Pemberian kredit juga dapat bermanfaat bagi golongan
professional, seperti konsultan, akuntan dan lainnya,
karena mereka terlibat di dalamnya.
c) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar
uangnya dapat kembali diterima dengan utuh beserta
bunganya, sehingga kelancaran perkreditan menjadi
jaminan dalam pengembalian dana yang disimpan.
d) Bagi masyarakat pengusaha akan sangat membutuhkan
fakto-faktor produksi dengan cara yang mudah, cepat,
dan biaya yang relatif murah.
c. Jenis – Jenis Kredit
Jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan, jangka
waktu, jaminan, dan sektor usaha (Kasmir : 2008) adalah sebagai
berikut:
1) Sudut kegunaan, kredit dibedakan atas:
a) Kredit investasi
Merupakan kredit jangka panjang yang digunakan
untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
proyek atau pabrik atau untuk keperluan rehabilitas.
(misalnya: membeli mesin, membangun gedung, dsb)
b) Kredit modal kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
(misalnya: membeli bahan baku atau bahan pembantu,
membayar gaji, dsb)
2) Sudut tujuannya, kredit dibedakan atas:
a) Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk kepentingan usaha atau
produksi dan investasi. Kredit ini diberikan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
b) Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara