• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susi Hapsari F3309116

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Susi Hapsari F3309116"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh: Susi Hapsari NIM F3309116

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO

“Hai anak adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu

pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan

pakaian takwa itulah yang paling baik.”

(Depag, RI : 224, Q.S al-A’raf: 26)

“Ketika kau melihat seseorang, yang diberi harta titipan dan keadaan yang

lebih baik daripada dirimu, lihatlah mereka yang diberi lebih sedikit oleh

Allah. “

“Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada kamu!, sehingga

kau tidak mungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan

Allah Kepadamu.”

( Nabi Besar Muhammad, Rasullullah S.A.W. )

“Al-Quran bukanlah sebuah buku Aljabar atau geometri, melainkan sebuah

kumpulan Panutan dan petunjuk yang membimbing manusia kepada jalan

yang lurus, yaitu jalan yang bahkan para filsuf sekalipun tidak sanggup

untuk menolaknya.”

( Albert Einstein )

“Segeralah bertindak untuk memperindah nasibmu karena Tuhan tidak

pernah bermain dadu untuk nasib seseorang”

( Susi Hapsari )

(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Allah Rabbul’ Izzati

Yang senantiasa memberi curahan nikmat-Nya.

Papah & Mamah di Madiun

Yang telah dengan penuh kesabaran membesarkanku,

Membimbing, dan memotivasi serta doa yang tulus untukku.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih baik.

Egga Nazaruddin Pahlevi

Kekasih pertama, dan semoga kaulah yang akan menjadi pendamping

terakhirku.

Always With Me, Always With You

Adik-adik tercinta di rumah

Cahyani Rahmawati & Danny Ahmad Habibie

Karena ada Kalianlah yang membuat mbak Sus selalu bersemangat

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, yang dengan penuh

cinta dan kasih-Nya senantiasa mencurahkan nikmat yang tak terhitung

banyaknya pada hamba-hamba-Nya. Atas limpahan kasih dan cinya-Nya jugalah

sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna

meraih gelar Diploma Akutansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS SUKU BUNGA

KREDIT PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE TAHUN 2011-2012” ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar bagi perencanaan penentuan

kebijakan suku bunga kredit khususnya pada Bank Perkreditan di Kota Surakarta

Tentu saja Tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

pihak-pihak yang ada di sekitar penulis, karena itu dalam kesempatan ini

penulis harus menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang tertera

di bawah ini :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah Nya

hingga terselesaikan penyusunan tugas ini.

2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Sri Suranta, SE., MSi., Ak. selaku Pembimbing Akademik, terima

kasih atas bimbingan dan saranya

(7)

6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir,

terima kasih atas bimbingan dan saranya.

7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori

selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

8. Papa dan Mama dirumah yang selalu memberikan banyak dukungan penuh

baik berupa doa, moral, maupun material.

9. Egga Nazaruddin Pahlevi, thanks a lot for our nice journey, Always With Me

Always With you.

10. Adik-adikku tersayang, Cahyani dan Danny, terima kasih karena kehadiran

kalianlah semangatku tak pernah pudar.

11. Teman-teman kampus, khususnya Julianda dan Siska Yuni yang sering bantu

dan nganter aku ke kampus. Yang selalu ada di saat aku senang maupun

sedih.

12. Teman-teman seperjuangan kerja, Tata Solo, Tata Jogja, mimi Krisna, kak

Jupe dan kak Agnes. Terima kasih udah banyak bimbing, dan support aku.

13. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan.

Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk

penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

semua pihak. Amin.

Surakarta, Agustus 2012

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRACT ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1

1. Lokasi Perusahaan ... 8

2. Visi dan Misi ... 9

3. Produk Layanan ... 9

4. Struktur Organisasi ... 14

5. Uraian Jabatan ... 15

B. Latar Belakang Masalah ... 30

C. Perumusan Masalah ... 33

D. Tujuan Penelitian ... 33

E. Manfaat Penelitian ... 33

(9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ... 35

1. Bank ... 35

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 40

3. Macam-macam Bunga Perbankan ... 42

4. Pengertian Kredit ... 43

5. Pengertian Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ... 56

6. Perbedaan Suku Bunga Kredit dan Bunga Kredit ... 56

7. Faktor-faktor yang Mempenagruhi Suku Bunga ... 56

8. Sumber Dana Bank ... 58

9. Biaya Dana Bank ... 69

10. Konsep Perhitungan Biaya Dana Bank ... 71

11. Komponen-kompenen yang menentukan Suku Bunga Kredit ... 74

12. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit ... 77

B. Analisis Data dan Pembahasan... 78

1. Penentuan Suku Bunga Kredit ... 78

2. Penentuan Bunga Kredit Setiap Produk ... 83

(10)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Konsep Biaya Dana Rata-rata Historis ... 71

Tabel II.2. Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana ... 73

Tabel II.3. Cadangan Resiko Kredit Macet ... 77

Tabel II.4. Perhitungan Total Kontribusi Biaya Dana ... 80

Tabel II.5. Perhitungan Cadangan Penghapusan ... 82

Tabel II.6. Perhitungan Persentase Suku Bunga Kredit ... 83

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta ... 14

(13)

Susi Hapsari F3309116

Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. BPR Nguter Surakarta dan mengetahui bagaimana perhitungan penentuan suku bunga kredit.

Dengan berbagai pertimbangan, antara lain, fasilitas yang lebih memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah diakses oleh pelanggan, maka tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, hal ini dimaksudkan untuk lebih strategis dan terletak lebih dekat dengan pelanggan yang potensial.

Dalam menentukan suku bunga pinjaman minimum, perusahaan membagi penurunan suku bunga yang datar. Dimana persentasenya menurun untuk berbagai suku bunga pinjaman minimum dalam 12 bulan, mengakibatkan kredit bunga 2,27%. Bagi tingkat tarif flat pinjaman minimal dalam 12 bulan kemudian dibagi dengan konstanta 1,85 untuk mendapatkan minimal tarif tetap 1,23%.

PT BPR Nguter dapat memperoleh keuntungan dengan menerapkan tingkat penentuan pinjaman minimal secara rinci Surakarta.

Kata kunci: suku bunga kredit, BPR Nguter Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(14)

IN PERIOD OF 2011-2012 Susi Hapsari

F3309116

The object of this study is the authors wanted to know about how the financial performance of the PT. BPR Nguter Surakarta and order know the calculation about the determination of loan interest rate.

With a variety of considerations, among others, a more adequate facilities, and a more strategic location and easily accessible by the customer, then the date of 15 April 2001 BPR Nguter location was moved to Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Then on December 20, 2005, the location of PT. BPR Nguter moved again to Jl. No.69 Honggowongso Surakarta, it is intended to be more strategically located closer to potential customers.

In determining the minimum lending rates, the company split in interest rates decline and flat. Where the rates declined to share a minimum lending rate in 12 months, resulting in a credit of 2.27% interest. Share a flat rate minimum lending rates in the 12 months then divided by a constant of 1.85 in order to obtain a minimum of 1.23% flat rate

PT BPR Nguter Surakarta able to earn a profit by implementing the minimum loan rate determination in detail.

Keyword: Loan Interest Rate, BPR Nguter Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali

didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat

oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH. , Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret

1994 dengan akte No. 12, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan

nomor C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November 1994.

Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih

memadai, dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah,

maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir.

Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi

PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No.69 Surakarta, hal

ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan

nasabah potensial.

Meskipun PT. BPR Nguter berlokasi dipusat kota Solo, namun BPR

Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja

tetapi juga meliputi daerah se-eks Karesidenan Surakarta, yaitu : Kabupaten

Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar,

(16)

Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah

mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana

masyarakat, maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem jemput

bola). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit dapat

merata dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah

(wilayah) Karesidenan Surakarta.

Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai

berikut :

1. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan

nomor TDP 11 16 165 00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku

sampai dengan tanggal 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP

11.16.1..65.00824 berlaku s/d tanggal 13-06-2011.

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor

Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-.525.000 dan

nomor registrasi 007703-5253.

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep.

100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Perkreditan

Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4

Maret 1996.

Berdasarkan anggaran dasar pendirian PT. Bank Perkereditan Rakyat

Nguter, maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank

(17)

1. Menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat.

2. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk liannya yang dipersamakan

dengan itu.

3. Memberikan kredit.

4. Menempatkan dana (dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat

deposito dan atau tabungan bank lain).

Pada tanggal 22 Juni 2002 terjadi perubahan kepemilikan (akuisisi)

dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu :

1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%

2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35%

3. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5%

Komposisi pemegang saham tersebut sekarang telah mengalami

perubahan, yaitu :

1. Djoko Pong Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%

2. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 40%

Untuk memenuhi peraturan tentang CAR minimal 8%, PT. BPR

Nguter telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak 2 kali, dimana

perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut :

1. Tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar sebesar Rp. 1,6 milyar menjadi

Rp. 6,4 milyar. Dan modal yang disetor juga mengalami perubahan dari

(18)

2. Pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar menjadi

Rp. 10 milyar yang terbagi atas 20.000 lembar saham, masing-masing

saham bernilai sebesar Rp. 500.000 . Modal dasar tersebut ditempatkan

dan disetor sejumlah 41% atau 8.200 lembar saham dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp. 4,1 milyar.

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang

saham yaitu :

Tabel I.1 Pemegang Saham

Pemegang saham Lembar saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto 4920 lembar 2.460.000.000 60 %

Augustine Esther 2870 lembar 1.435.000.000 35%

Dwi Esti Nastiti 410 lembar 205.000.000 5%

Jumlah 8200 lembar 4.100.000.000 100%

Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemegang saham untuk

selalu memperkuat pemodalan bank.

Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter juga melakukan

perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi Undang-undang Perseroan

Terbatas tentang jumlah direksi harus 2 orang, maka RUPS memutuskan

mengangkat 1 orang direktur yang telah mengikuti fit andproper test di Bank Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta

(19)

Indonesia pada bulan Mei 2004. Sehingga susunan pengurus yang baru sejak

bulan Mei 2004 sebagai berikut :

1. Komisaris utama : Anta Winarta

2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE,MBA

3. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti, SE

4. Direktur : Hendrardi, SE

Pada bulan Maret 2005 Direktur, Hendrardi, SE mengundurkan diri

atas permintaan sendiri dengan demikian jabatan Direktur untuk sementara

waktu kosong. Namun pada bulan Oktober 2005, setelah melalui fit and

proper test di Bank Indonesia dan telah dinyatakan lulus, maka dilakukan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengangkat Lusiawati

Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter Surakarta. Hal tersebut

dilakukan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang Perseroan Terbatas.

Dengan demikian susuna pengurus PT. BPR Nguter Surakarta yang baru

sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut :

1. Komisaris utama : Anta Winarta

2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto SE, MBA.

3. Direktur utama : Dwi Esti Nastiti SE

(20)

Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur utama Dwi Esti Nastiti

dan Komisaris Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru

dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 42 tertanggal 29 Juni 2007

dalah sebagai berikut :

1. Komisaris : Anta Winarta

2. Direktur : Dra Lusiawati Oeyeng

Selanjutnya untuk memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas dan

untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus

terdiri dari 2 orang komisaris dan 2 orang direktur yang telah mengikuti fit

and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan sudah

dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia, maka susunan pengurus PT. BPR

Nguter dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH. No. 03 tanggal 11 November

2008 berubah menjadi sebagai berikut :

1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM

2. Direktur : Dra. Lusiawati Oeyeng

3. Komisaris utama : Drs. Sri Dadi Wibowo MM

4. Komisaris : Anta Winarta

Kemudian pada tanggal 24 Maret 2009 melalui Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta Noratis Drajad Uripno, SH. No.

01 tanggal 04 Maret 2009 susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut :

(21)

1. Direktur utama : Fransisca Permata Dewi, SE MM

2. Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE

3. Komisaris utama : Bambang Subartono, SE

4. Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo MM

Setelah ada perubahan susunan pengurus terakhir, maka terjadi juga

perubahan dalam susunan pemegang saham. Berikut adalah susunan

pemegang saham terakhir :

Tabel I.2

Pemegang Saham Terakhir

Pemegang saham Lembar saham Jumlah Prosentase Djoko Pong Sugoto 4920 lembar 2.460.000.000 60 %

Augustine Esther 3280 lembar 1.640.000.000 40%

Jumlah 8200 lembar 4.100.000.000 100%

1. Lokasi Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai 2

kantor yang terbagi atas kantor pusat dan kantor cabang yang terletak di pusat

(22)

a. Kantor Pusat

Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta

terletak di :

Jl Honggowongso No. 69

Telp. 0271-666068 Fax. 0271-655837

SURAKARTA

b. Kantor Cabang

Kantor pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta

terletak di :

Ruko Metro Square Blok C5

Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan

Telp. 0293-326599

MAGELANG

(23)

2. Visi dan Misi

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta mempunyai visi

dan misi yaitu sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi BPR berkelas Nasional (National Class Finance Company)

b. Misi

Membantu mewujudkan sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan

masyarakat agar kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.

3. Produk Layanan

PT. BPR Nguter Surakarta memberikan pelayanan kepada konsumen

dalam berbagai bentuk sebagai berikut :

a. Produk Penghimpunan Dana

1) Tabungan

a) Ketentuan Umum

Tabungan BPR Nguter Surakarta terdapat 1 (satu) jenis

tabungan yaitu disebut dengan Tabungan Mulia. Tabungan Mulia

ini diperuntukkan bagi penabung perseorangan / perusahaan /

(24)

b) Penyetoran dan Penarikan

i. Setoran awal tabungan minimal Rp. 25.000,- dan setoran

selanjutnya sekurang-kurangnya Rp. 10.000,- .

ii. Saldo minimal yang harus mengendap di tabungan Rp.

10.000,- .

iii.Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja

dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank.

c) Bunga Tabungan

i. Bunga diperhitungkan serta dibukukan setiap akhir bulan yang

bersangkutan dan dihitung atas saldo harian.

ii. Besar tingkat bunga ditentukan Bank dan dapat berubah

sewaktu-waktu.

d) Penutupan Rekening Tabungan

i. Penutupan rekening tabungan akan dikenakan biaya

administrasi sebesar Rp. 10.000,-

ii. Tabungan pasif / aktif yang bersaldo dibawah Rp.

10.000,-Bank berhak menutup rekening tersebut secara otomatis.

(25)

e) Kelebihan / Fasilitas Tabungan Mulia

Tabungan ini dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang

diberikan oleh PT. BPR Nguter Surakarta dan juga dananya dijamin

oleh LPS.

2) Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu atau

sesuai jatuh temponya.

Deposito berjangka pada BPR Nguter Surakarta

bermacam-macam jangka waktunya tergantung dari kebutuhan nasabah yang

ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktunya bervariasi

yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Dengan saldo

minimal Rp. 1.000.000,-.

Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta

berubah-ubah menurut kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Untuk tahun ini bunga yang diberikan sebesar 10,25%. Bunga

deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam

rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara

(26)

Kelebihan Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini dapat

dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT. BPR

Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh LPS.

2) Produk Penyaluran Dana

Penyaluran dana pada BPR Nguter melalui berbagai macam kredit

yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang diambil oleh para

debitur berbeda-beda tergantung dari kebutuhan masing-masing.

Macam-macam kredit di PT. BPR Nguter Surakarta :

a) Kredit Modal Usaha

Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk

penambahan modal usaha nasabah atau untuk mendirikan usaha

baru.

b) Kredit Multiguna

Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk

memenuhi berbagai kebutuhan nasabah lainnya, seperti untuk

pernikahan, biaya pendidikan, atau renovasi rumah.

(27)

c) Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk

memenuhi kebutuhan konsumtif debitur, misalnya untuk membeli

kendaraan atau rumah.

d) Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas)

e) Pembiayaan Pembelian Mobil (tahun 1990 – ke atas)

f) Pembiayaan Motor Gede (Moge)

Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah yaitu foto copy

KTP suami-istri, Kartu Keluarga (KK), Surat nikah, Rekening listrik,

Fotocopy jaminan (BPKB / SHM) serta dokumen pendukung lainnya.

Dan juga disertai proses pencairan yang cepat.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka ( framework )

pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang

dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Selain

pembagian tanggung jawab fungsional terdapat pula wewenang yang dimiliki

masing-masing unit organisasi. Adapun struktur organisasi PT. BPR Nguter

Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut :

(28)

14 a. Bagan Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR NGUTER SURAKARTA

RUPS

KABAG KREDIT KABAG OPERASIONAL

Account

Marketing Legal/HRD Kasir Tabungan/ Deposito

Pembukuan Umum SPI

Account Officer/ Penilai

(29)

b. Uraian Jabatan

Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT.

BPR Nguter Surakarta adalah sebagai berikut :

1) Rapat Umum Pemegang Saham

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan.

Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan

diputuskan disini.

2) Dewan Komisaris

Dewan komisaris disini berperan untuk pengawasan dan koordinasi.

Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.

Tugas dan tanggung jawab secara umum :

a. Membantu para pemegang saham dalam mengatur dan

menjalankan BPR supaya bisa berjalan dengan lancar

b. Memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan

(30)

3) Direksi

Tugas dan Tanggung Jawab secara umum :

a. Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan

yang telah ditentukan oleh direksi

b. Mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya

kebijakan

c. Menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan

pegawai

d. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum

e. Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar

f. Menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris, dan SPI.

4) Kepala Bagian (Kabag) Analisa Kedit

i. Kepala Bagian (Kabag) Analisis Account Officer (AO)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Account

Officer di lapangan

b. Melakukan koordinasi dengan kasie Collection jika terdapat

permasalahn dalam hal penanganan kredit bermasalah dan

membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer

mengenai kondisi debitur

(31)

c. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan

kepada Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil

kerja Account Officer

d. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil

survei dan analisa kredit lebih berkualitas

e. Menerima laporan hasil survei dari Account Officer

f. Bertanggung jawab atas kinerja Account Officer dari hasil

survei

g. Monitoring hasil kerja per Account Officer.

ii. Account Oficcer (AO)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menerima order untuk disurvei dari administrasi survei

b. Pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur

c. Melakukan survei ke tempat calon debitur (meliputi survei

rumah tinggal, jaminan, pekerjaan / usaha, dan lingkungan

sekitar)

d. Menganalisa hasil survei dan dilaporkan kepada komite

kredit

e. Membuat laporan analisa survey report mengenai calon

debitur

f. Menyampaikan kepada administrasi kredit apakah

pengajuan kredir calon debitur tersebut disetujui / ditolak.

(32)

5) Kepala Bagian (Kabag) Kredit

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Administrasi kredit,

Account Officer dan Collection di lapangan

b. Bertanggung jawab atas kinerja Administrasi kredit dan kelancaran

pencairan

c. Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit

dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP

perusahaan

d. Bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan

pada masyarakat

e. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer dan kasie

collection jika terdapat permasalahan dalam hal penanganan kredit

bermasalah dan membutuhkan informasi tambahan dari Account

Officer mengenai kondisi debitur

f. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada

Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja

Administrasi kredit, Account Officer, dan Collection

g. Mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei

dan analisa kredit lebih berkualitas

h. Mengarahkan kepada kasie Collection agar memberikan bimbingan

kepada Collection agar tercapai targetnya.

(33)

i. Administrasi Kredit (Account Oficcer)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menerima pengajuan kredit dari marketing

b. Melakukan SID (BI cheking)

c. Membuat kompensasi lembur hari Sabtu di setiap bulannya

d. Pengecekan kelengkapan berkas Pengajuan Kredit dan

survey report yang telah di ACC pimpinan

e. Membuat MOU / Memorandum Of Understanding dengan

pihak lain.

ii. Administrasi Kredit (Angsuran)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menerima Angsuran

b. Menulis kartu angsuran dari data pencairan

c. Membuat voucher angsuran dan tunai

d. Input angsuran yang melalui bank.

iii. Administrasi Kredit (Pencairan)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Pengetikan SPK, Disposisi pencairan, dan voucher

pencairan

(34)

c. Input pencairan (termasuk potongan biaya administrasi,

provisi, materai, notaris, asuransi)

d. Membuat laporan harian (pencatatan pencairan harian dan

laporan DIN ke BI)

e. Membuat laporan bulanan (laporan SID ke BI dan membuat

laporan SKM HT / APHT baik lancar maupun macet)

f. Membuat fee marketing.

iv. Administrasi Kredit (Collection)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Membuat laporan NPL

b. Membuat laporan tunggakan

c. Membuat surat tagihan T2, T3, Surat peringatan T4, dan

surat tugas T5 ke atas

d. Inventaris kartu angsuran debitur yang pembayaran

angsuranya terlambat

e. Memasukkan data base laporan kronologis penagihan

kolektor

f. Membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap-tiap

kolektor untuk perhitungan target dan bonus kolektor

g. Membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses

lelang.

(35)

v. Administrasi Kredit (BPKB / SHM)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Pengambilan BPKB dan SHM untuk pelunasan

b. Membuat surat keterangan pajak

c. Membuat dan menginput angsuran antar bank

d. Angsuran Umum.

6) Kepala Bagian (Kabag) Collection

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Mendistribusikan job / surat tagihan kepada kolektor

b. Bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL / Kredit

macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan

c. Mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di lapangan

d. Melakukan koordinasi dengan kasie Account Officer terkait

permasalahan penanganan kredit bermasalah

e. Melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada

Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah

f. Bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang

dibawa kolektor

g. Melakukan rolling / mutasi wilayah kerja kolektor untuk

meningkatkan efektivitas hasil kerja

h. Membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh.

(36)

i. Collecting

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar

angsuran (T1)

b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan

pembayaran yang telah disepakati bersama untuk

meminimalkan keterlambatan

c. Menerima surat pemberitahuan dan didaftarkan pada admin

penagihan setiap awal bulan

d. Membuat agenda keberangkatan harian

e. Membuat laporan kronolgis

f. Mengembalikan tembusan surat tagih pada admin

penagihan pada akhir bulan.

ii. Collection Filter

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar

angsuran (T2-T4)

b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan

pembayaran yang telah disepakati bersama untuk

meminimalkan keterlambatan

c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat

(37)

d. Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak

keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain

e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang

bekerja sama dengan bank

f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi

penagihan setiap awal bulan

g. Membuat agenda keberangkatan harian

h. Membuat laporan kronologis

i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi

penagihan pada akhir bulan.

iii. Collection Potensi

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar

angsuran (T5 ke atas)

b. Pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan

pembayaran yang telah disepakati bersama untuk

meminimalkan keterlambatan

c. Mencari informasi / lacak pada debitur yang pindah alamat

tanpa sepengetahuan pihak bank

d. Pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak

keberadaan jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain

e. Melakukan pengambilan angsuran / collect ke pihak yang

(38)

f. Menerima surat tagih dan didaftarkan pada administrasi

penagihan setiap awal bulan

g. Membuat agenda keberangkatan harian

h. Membuat laporan kronologis

i. Mengembalikan tembusan surat tagih pada administrasi

penagihan pada akhir bulan.

7) Marketing Kredit / Dana

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara

lain konsumtif, modal kerja, investasi, dan lain-lain

b. Melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit.

c. Mengumpulkan file data calon nasabah

d. Melakukan survey awal guna memberikan keterangan kepada AO

tentang kondisi calon nasabah

e. Memberikan kabar / info kepada nasabah mengenai hasil survey

dalam hal ini di ACC atau ditolak

f. Membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit

bermasalah atau terlambat membayar

g. Mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang

sudah ditetapkan perusahaan

h. Mencari nasabah untuk memnempatkan tabungan ataupun deposito

di PT. BPR Nguter Surakarta.

(39)

8) Legal / HRD

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menyelesaikan permasalahan hukum yang dialami perusahaan

b. Menyelesaikan penanganan kredit bermasalah

c. Sidang pengadilan, kantor lelang, dan somasi debitur

d. Perekrutan karyawan baru

e. Penilaian dan pengawasan karyawan masa percobaan

f. Koordinasi dengan Kepala Bagian (Kabag).

9) Kepala Bagian (Kabag) Operasional

Kepala Bagian Operasional terdiri dari :

i. Kasir

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran,

tabungan, pengambilan tunai dari bank-pick up service)

b. Pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun

kwitansi

c. Pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan

pengeluaran dibuku kasir kemudian diulang dibuku

pemasukan kas dan pengeluaran kas

d. Input ke program System

(40)

ii. Tabungan/Deposito

a. Tugas dan Tanggung Jawab Tabungan meliputi :

1) Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan

(cetak buku)

2) Melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan, dan

pemindahbukuan

3) Up date bunga tabungan per nasabah setiap akhir bulan

4) Menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor / tarik,

voucher jurnal transaksi.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Deposito meliputi :

1) Aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito

2) Pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai,

transfer, kredit ke rekening, maupun aro pokok + bunga)

3) Membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo

4) Menyimpan (file) aplikasi penempatan dan pencairan

deposito, slip / bukti pembayaran bunga, bilyet deposito

5) Input transaksi deposito

6) Membuat laporan bulanan untuk Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS).

iii. Pembukuan

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari

(41)

b. Membuat laporan untuk BI (Laporan bulanan, laporan

pengaduan nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali,

laporan mingguan)

c. Mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak

d. Membuat voucher pembukuan

e. Melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian

(bagian kredit, tabungan dan deposito, kasir)

f. Membuat laporan keuangan dan input transaksi

g. Order pembelian (ATK dan Umum)

h. Melakukan transaksi yang berhubungan dengan bank aktiva

termasuk monitoring deposito serta mutasi rekening

i. Melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas

keluar

j. Membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor

karyawan.

10) Pemberkasan dan IT

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Menyimpan berkas kredit untuk dijadikan arsip

b. Penataan berkas kredit sesuai dengan tanggal perjanjian kredit

c. Mencatat berkas kredit yang telah menjadi kreditur

d. Mencatat berkas kredit yang akan dipinjam oleh karyawan ataupun

(42)

e. Mengecek komputer dan perangkat lainnya yang berhubungan

dengan komputer

f. Mengatasi problem komputer apabila terjadi kerusakan.

11) Satuan Pengawas Intern (SPI)

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala

b. Memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan

membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada

c. Membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank

Indonesia

d. Melakukan on the spot ke debitur secara berkala

e. Melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember

f. Melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet

Deposito setiap bulan April, Agustus, dan Desember

g. Memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan

kartu tabungan

h. Berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan

pemeriksaan

i. Membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja

Bank setiap bulan Juni dan Desember

j. Membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan

k. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan

(43)

B. Latar Belakang Masalah

Kinerja keuangan bank merupakan salah satu dasar penilaian terhadap

kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan

pengelola dana masyarakat. Perbaikan kondisi kinerja keuangan perbankan

nasional membawa kepada suatu alam persaingan yang ketat diantara bank-bank

umum dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi

manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasi dan penyusunan rencana kerja

anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan

yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan di masa yang akan

datang. Implikasi dari Hal tersebut adalah semakin tingginya kompetisi di dunia

bisnis,sehingga perlu adanya manajemen pemasaran jasa yang berbeda dengan

pemasaran tradisional yang telah dikenal selama ini. Perkembangan tersebut

mengakibat-kan iklim bisnis di Indonesia pun berubah. Masing-masing

perusahaan akan berupaya untuk dapat merebut pasar yang ada untuk produk dan

jasa yang sama, akibatnya masyarakat sebagai konsmen akan mempunyai posisi

tawar yang tinggi dalam mene-ntukan pilihan terhadap produk dan jasa yang akan

dibelinya. Perusahaan dituntut untuk mempunyai daya saing terhadap perusahaan

pesaingnya. Daya saing tersebut dapat diujudkan melalui kegiatan-kegiatan

fungsional yang cermat dan tepat.

Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam

bentuk pendapatan bunga untuk bank konvesional dan bagi hasil untuk bank

(44)

disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, sifat usaha bank yang berfungsi

sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit. Kedua,

penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan

dapat diperkirakan. , melihat posisinya dalam pelaksanaan kebijaksanaan moneter,

perbankan merupakan sector usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi.

Keempat, sumber utama dana bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara

moral mereka harus menya-lurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk

kredit, namun dalam pelaksanaan tidak semua dana yang dihimpun dari

masyarakat bisa tersalurkan dengan baik sesuai dengan tolak ukur yang telah

ditetapkan dan penyaluran kredit kepada masyarakat kerap kali mengalami

hambatan dalam hal pengembalian pinjaman kepada pihak bank dan nyaris semua

bank beroperasi di Indonesia mengalami kredit macet (bermasalah).

Pengamatan yang dilakukan di lembaga perbankan, diketahui permintaan

kredit selalu berubah tergantung pada bebeapa hal antaa lain : suku bunga,

pendapatan, status pekerjaaan, dan jangka waktu kedit. Suku bunga merupakan

salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangkan menghimpun dan

menyalurkan dana pada masyarakat. Tingkat suku bunga pada dasarnya

merupakan refleksi dan kekuatan permintaan dan penawaran dana. Dengan

demikian perkembangan dan tingkat suku bunga mencerminkan tingkat

kelangkaan atau kecukupan dana dimasyarakat. Selain Bank Umum di Indonesia

juga terdapat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diijinkan beroperasi di

wilayah kecamatan. Dalam perkembangan sistem perbankan, eksistensi BPR

semakin diakui. Kedudukannya serta peranannya semakin diperjelas dengan

(45)

sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, kemudian

diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

ketentuan-ketentuan di bidang perbankan. Biasanya para pengusaha dan wiraswasta dalam

mengembangkan usahanya akan memilih bank yang akan dijadikan mitra kerja.

Dalam hal ini pengusaha memilih bank yang memberikan pinjaman dengan

mudah dan cepat serta bunga yang ringan. Berdirinya PT. BPR Nguter disini

memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat untuk

mencapai kesejahteraan, dengan pemberian kredit yang mudah, cepat dan bunga

yang bersaing.

Namun pada dasarnya bunga kredit dan suku bunga kredit adalah berbeda.

Masyarakat pada umumnya mengetahui bunga kredit bank, namun sebagian besar

tidak mengetahui tentang tata cara perolehan dan perhitungan baik bunga kredit

maupun suku bunga kredit. Penentuan bunga kredit untuk setiap jenis produk

kredit berbeda. Perbedaan ini muncul oleh beberapa factor yang berbeda pula.

Berdasarkan uraian diatas, terdapat keinginan penulis untuk mengetahui serta

mempelajari asal, dari mana, dan kebijakan akuntansi perusahaan dalam

pembentukan suku bunga kredit serta bunga kredit pada tiap jenis produk pada PT

Bank Perkreditan Rakyat Nguter Surakarta, untuk itu penulis akan mengamati

pembentukan suku bunga kredit kemudian menuliskannya dalam bentuk laporan

dengan judul ”ANALISIS SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BPR

(46)

C. Perumusan Masalah

Dalam pokok bahasan ini penulis membatasi masalah yang akan

dibahas agar mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun permasalahan yang

diambil oleh penulis antara lain yaitu:

1. Bagaimana sistem penentuan suku bunga kredit pada PT. BPR Nguter

Surakarta?

2. Bagaimana penentuan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter

Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Di dalam melakukan penelitian tentunya penulis memiliki arah tujuan

yang dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan penelitian. Tujuan

diadakannya penelitian antara lain :

1. Menentukan suku bunga kredit PT. BPR Nguter Surakarta.

2. Menentukan bunga kredit setiap produk pada PT. BPR Nguter Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian tentunya hasil dari penelitian ini akan

mempunyai banyak manfaat. Manfaat diadakannya penelitian antara lain :

(47)

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam proses penentuan suku bunga kredit ataupun

bunga kredit yang diberikan, demi terciptanya perusahaan yang sah dan

terpercaya serta berkualitas.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dan tambahan dalam proses penentuan suku bunga

kredit Perbankan Indonesia pada umumnya.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan mahasiswa sebagai referensi

serta pengetahuan untuk membandingkan antara teori yang telah diterima

dalam pendidikan dengan pelaksanaan di lapangan dan sebagai

(48)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Bank

Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Bank di indonesia mempunyai beberapa klasifikasi. Beberapa

cara dalam pengklasifikasian bank-bank di Indonesia, yaitu dilihat

dari segi fungsi atau status operasi; kepemilikan; danpenyediaan jasa.

a. Pengertian Bank

Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Berikut ada beberapa pengertian bank :

1) Pengertian Bank Umum adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan

(49)

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu

lintas pembayaran.

2) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu

lintas pembayaran.

b. Klasifikasi Bank

Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian bank-bank di

Indonesia, yaitu dilihat dari segi fungsi atau status operasi,

kepemilikan, dan penyediaan jasa.

1) Klasifikasi bank berdasarkan dari segi fungsi atau status

operasi

a) Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan

Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki

tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur

pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur

perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan

pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain

sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari

seluruh bank yang ada di Indonesia.

b) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip

Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

(50)

2) Klasifikasi bank berdasarkan kepemilikan

a) Bank Milik Negara adalah bank yang seluruh sahamnya

dimiliki oleh negara. Tahun 1999 lalu lahir bank

pemerintah yang baru yaitu Bank Mandiri, yang

merupakan hasil merger atau penggabungan bank-bank

pemerintah yang ada sebelumnya.

b) Bank Pemerintah Daerah adalah bank-bank yang sahamnya

dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik Pemerintah

Daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan

Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan UU Nomor 13

Tahun 1962. Masing-masing Pemerintah Daerah telah

memiliki BPD sendiri. Di samping itu beberapa

Pemerintah Daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat

(BPR).

c) Bank Swasta Nasional, setelah pemerintah mengeluarkan

paket kebijakan deregulasi pada bulan Oktober 1988

(Pakto 1988), muncul ratusan bank-bank umum swasta

nasional yang baru. Namun demikian, bank-bank baru

tersebut pada akhirnya banyak yang dilikuidasi oleh

pemerintah. Bentuk hukum bank umum swasta nasional

adalah Perseroan Terbatas (PT), termasuk di dalamnya

Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN), yang telah

merubah bentuk hukumnya menjadi PT tahun 1993.

(51)

d) Bank Swasta Asing adalah bank-bank umum swasta yang

merupakan perwakilan (kantor cabang) bank-bank

induknya di negara asalnya. Pada awalnya, bank-bank

swasta asing hanya boleh beroperasi di DKI Jakarta saja.

Namun setelah dikeluarkan Pakto 27, 1988, bank-bank

swasta asing ini diperkenankan untuk membuka kantor

cabang pembantu di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya,

Semarang, Bandung, Denpasar, Ujung Pandang

(Makasar), Medan, dan Batam. Bank-bank asing ini

menjalaskan fungsi sebagaimana layaknya bank-bank

umum swasta nasional, dan mereka tunduk pula pada

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

e)Bank Umum Campuran (joint venture bank) adalah bank

umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank

umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh

warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang

dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan

satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.

3) Klasifikasi bank berdasarkan segi penyediaan jasa

a)Bank Devisa

Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang

dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam

valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan

(52)

keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani

secara langsung transaksi-transaksi dalam skala

internasional.

b) Bank Non Devisa

Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat

melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik).

Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya

menjadi bank devisa setelah memenuhi

ketentuan-ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai

jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya

dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja

yang berpengalaman dalam valuta asing.

c. Peran Bank

Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting

dalam sistem keuangan, yaitu

1. Pengalihan Aset (asset transmutation)

Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit

devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak

peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka

waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana.

Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid

dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).

(53)

2. Transaksi (transaction)

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku

ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern,

trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi

keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh

bank (giro, tabungan, depsito, saham dan

sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan

sebagai alat pembayaran.

3. Likuiditas (liquidity)

Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam

bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan

sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing

mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk

kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan

dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan

demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas

kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan

menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan.

4. Efisiensi (efficiency)

Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan

pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank

hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang

(54)

(asymmetric information) antara peminjam dan investor

menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting

untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas

peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang

saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak

sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut UU No.10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah

bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk

tabungan dan pinjaman kepada pihak lain dengan harapan bank akan

memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa

bunga sebagai pendapatan bank yang bersangkutan.

a. Asas BPR

Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi

ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi

ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai

dengan pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai

pendukung dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight

liberalism, etatisme, dan monopoli).

b. Tujuan BPR

Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas

(55)

c. Sasaran BPR

Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,

pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum

dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan

pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha,

pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan

para pelepas uang (rentenir dan pengijon).

d. Usaha BPR

Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan

dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR

diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun

usaha-usaha BPR adalah :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip

bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah.

4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,

dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang

ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR

(56)

e. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR

Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi

tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR

adalah :

1) Menerima simpanan berupa giro.

2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

3) Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking

dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat

menengah ke bawah.

4) Melakukan usaha perasuransian.

5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang

dimaksud dalam usaha BPR.

3. Macam-Macam Bunga Perbankan

a. Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan

atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.

Bunga simpanan merupakan bunga yang harus dibayar bank

kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan

bunga deposito berjangka.

b. Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para

peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam

kepada bank, contohnya bunga kredit.

(57)

4. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere”

yang mempunyai arti “kepercayaan” atau bahasa lainnya “creditium”

yang mempunyai arti “kepercayaan akan kebenaran”. Dasar dari kredit

adalah kepercayaan. Pengertian kredit ini kemudian berkembang

dalam kehidupan sehari-hari dengan definisi yang lebih luas dan agak

lain dari kata asalnya.

Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan :

”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.”

a. Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2000) Pemberian suatu fasilitas kredit

mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit

tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain :

(58)

1) Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian

kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga

yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya

administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2) Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah

yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana

untuk modal kerja untuk dapat mengembangkan dan

memperluas usahanya.

3) Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan

oleh pihak perbankan, maka semakin baik, semakin banyak

kredit berarti adanya peningkatan pembangun diberbagai

sektor.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit

mengandung suatu fungsi secara luas. Fungsi kredit secara luas

antara lain :

(59)

1) Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang

Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi

berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima

kredit.

2) Untuk Meningkatkan Peredaran dan Lalu lintas Uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan

beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu

daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka

daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah

lainnya.

3) Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan

oleh debitur untuk megolah barang yang tidak berguna menjadi

berguna atau bermanfaat.

4) Meningkatkan Peredaran Barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus

barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah

barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya

bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang

(60)

5) Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

Dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah

jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Dapat pula

kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri

ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

6) Untuk Meningkatkan Gairah Usaha

Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan

kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang

modalnya pas-pasan.

7) Untuk Meningkatkan Pemerataan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan

semakin baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan.

8) Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat

meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit

dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain

akan meningkatkan kerjasama dibidang lainnya, sehingga

dapat pula tercipta perdamaian dunia.

(61)

b. Manfaat Perkreditan

Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung

dan secara tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan yang

dipasarkan oleh bank-bank komersil. Berikut beberapa pihak yang

mendapatkan manfaat dari fasilitas perkreditan menurut Muljono

(1990) :

1) Manfaat Perkreditan ditinjau dari Sudut Kepentingan

Debitur:

a) Relatif mudah diperoleh.

b) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan

yang menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana

(kredit).

c) Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, administrasi

expense) dapat diperkirakan dengan tepat hingga

memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana

kerjanya untuk masa-masa yang akan datang.

d) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk

penawaran modal (dana) hingga dapat dipilih dana yang

paling cocok untuk kebutuhan modal perusahaan yang

bersangkutan. Dengan memperoleh kredit dari Bank,

debitur sekaligus juga akan memperoleh berbagai

manfaat yang lain yaitu :

(62)

i. Fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer,

kliring, pembukaan L/C impor, Bank garansi dan

lain-lain.

ii. Bank juga menyediakan fasilitas-fasilitas konsultasi

pasar, manajemen, keuangan, teknis, yuridis

(dengan gratis) pula kepada para debiturnya.

iii. Rahasia terlindungi karena adanya ketentuan

mengenai Rahasia Bank dalam Undang-Undang

Pokok Perbankan.

iv. Dengan fasilitas kredit memungkinkan para debitur

untuk memperluas dan mengembangkan usahanya

dengan lebih leluasa.

e) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah

mempunyai ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas

sehingga memperkecil kemungkinan-kemungkinan suatu

risiko sengketa dikemudian hari antara nasabah dengan

bank sebagai penyedia dana.

f)Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dana bagi perusahaan debitur, untuk kredit investasi

dapat disesuaikan dengan rencana pelunasan yang sesuai

dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan, untuk

kredit modal kerja dapat diperpanjang berulang-berulang

dan lain-lain.

(63)

2) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan

Perbankan :

a) Memperolah pendapatan bunga kredit.

b) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.

c) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan

jasa-jasa perbankan yang lain.

d) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan

mengembangkan usahanya.

e) Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share)

dalam industri perbankan.

f)Dengan pemberian kredit akan memungkinkan perbankan

untuk mendidik stafnya untuk mengenal

kegiatan-kegiatan industri lain secara mendetail.

3) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan

Pemerintah :

a) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu

pertumbuhan ekonomi, baik secara umum maupun untuk

pertumbuhan sektor – sektor ekonomi tertentu.

b) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter

c) Sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha /

kegiatan.

d) Sebagai alat peningkatan dan pemerataan pendapatan

masyarakat.

(64)

f) Penciptaan pasar.

4) Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Kepentingan Masyarakat

Luas :

a) Dengan kelancaran dari proses perkreditan, diharapakan

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat

dan membuka lapangan usaha baru, sehingga dapat

meningkatakan pendapatan di masyarakat.

b) Pemberian kredit juga dapat bermanfaat bagi golongan

professional, seperti konsultan, akuntan dan lainnya,

karena mereka terlibat di dalamnya.

c) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar

uangnya dapat kembali diterima dengan utuh beserta

bunganya, sehingga kelancaran perkreditan menjadi

jaminan dalam pengembalian dana yang disimpan.

d) Bagi masyarakat pengusaha akan sangat membutuhkan

fakto-faktor produksi dengan cara yang mudah, cepat,

dan biaya yang relatif murah.

c. Jenis – Jenis Kredit

Jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan, jangka

waktu, jaminan, dan sektor usaha (Kasmir : 2008) adalah sebagai

berikut:

(65)

1) Sudut kegunaan, kredit dibedakan atas:

a) Kredit investasi

Merupakan kredit jangka panjang yang digunakan

untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek atau pabrik atau untuk keperluan rehabilitas.

(misalnya: membeli mesin, membangun gedung, dsb)

b) Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

(misalnya: membeli bahan baku atau bahan pembantu,

membayar gaji, dsb)

2) Sudut tujuannya, kredit dibedakan atas:

a) Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk kepentingan usaha atau

produksi dan investasi. Kredit ini diberikan untuk

menghasilkan barang dan jasa.

b) Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara

Gambar

Tabel II.1.
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta ...............  14
Tabel I.1 Pemegang Saham
Tabel I.2 Pemegang Saham Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah teralokasinya DAK Subbidang Jalan mulai dari Tingkat Pusat/Kementerian, kemudian tingkat pemerintah provinsi, dana untuk penanganan jalan baik

Bentuk klausula-klausula yang disepakati dalam perjanjian kerja sama inokulasi gaharu alam antara PT Habibi Gaharu Persada dengan kelompok tani gaharu Inti Alim Alam

Saya tidak perlu berusaha keras saat menyelesaikan tugas yang paling sulit

Untuk memperoleh izin lokasi Badan Usaha atau Perusahaan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan yang ditujukan Kepada Walikota melalui Kepala Kantor Pertanahan Kota

Instrumen BH Pemerah ASI Ergonomis Berbasis Sistem Fuzzy, Upaya Peningkatan Mutu Gizi Pada ASI, Studi Kasus Program Pemerintah “LKMK”.. Alamat Rumah

Cinta; 2015. Worldwide trends in childhood overweight and obesity. International journal of pediatric obesity. Purwanti D, Pajeriaty, Rasyid A. Faktor yang Berhubungan

Menurut teori dikatakan bahwa suatu pemungutan dikatakan memenuhi keadilan horizontal apabila wajib pajak berada dalam “kondisi” yang sama diperlakukan sama (equal treatment for

PHAT Bukit Hijau Lestari bukan merupakan pemegang HGU, sehingga verifier ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam