commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang terletak di
kawasan Asia Tenggara dan merupakan salah satu anggota ASEAN
(Association of south East Asian Nation). Yang mana, ASEAN merupakan
salah satu bentuk kerjasama regional diantara negara-negara yang ada
dikawasan Asia Tenggara, terutama bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Salah satu tulang punggung perekonomian di negara- negara ASEAN adalah
UMKM (Usaha mikro kecil dan menegah), usaha kecil memiliki peran
penting dalam perekonomian nasional suatu bangsa. Di Amerika Serikat,
usaha kecil membayar 44,3% dari total gaji di sektor swasta, mempekerjakan
separuh dari seluruh tenaga kerja di sektor swasta, dan menciptakan 60%
sampai 80% lapangan kerja baru selama satu dekade terakhir (US Small
Business Administration, (2005) dalam Pinasti (2007:2). Termasuk di
Indonesia sendiri, dalam pertumbuhan perekonomian nasionalnya,
dipengaruhi oleh perekonomian yang ada di daerah. Dimana, perekonomian
daerah dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah.
Usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) merupakan salah satu
kekuatan ekonomi Indonesia, yang dijalankan oleh sebagian besar
commit to user
nasional yang mempunyai peranan dan potensi yang sangat strategis, guna
mewujudkan pembangunan perekonomian nasional yang baik. Peran UMKM
sangat penting dalam penyerapan tenaga kerja, dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang ada di daerah. Dalam
banyak persoalan, UMKM dapat menjadi perekat dan menstabilkan masalah
kesenjangan sosial. Sektor UKM telah terbukti tangguh ketika terjadi krisis
ekonomi tahun 1998, dan hanya sektor UKM yang mampu bertahan dari
kolapsnya perekonomian Indonesia pada masa itu. Sementara sektor yang
lebih besar justru tumbang oleh krisis. Mudradjad Kuncoro dalam Harian
Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa, UKM
terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive, karena pertama, tidak
memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena
mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat,
berorientasi ekspor ( nerisarvn.blogspot.com).
Perkembangan jumlah UMKM di Indonesia periode 2010-2011
mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari 53.823.732 unit pada
tahun 2010, menjadi 55.206.444 unit pada tahun 2011. UMKM merupakan
pelaku usaha terbesar, dengan persentasenya sebesar 99,99 persen dari total
pelaku usaha nasional pada tahun 2011. Pada tahun 2011, PDB nasional atas
harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 2.377,1 triliun, kontribusi UMKM
sebesar Rp. 1.369,3 triliun atau 57,60 persen, kontribusi UMKM tersebut
commit to user
sebelumnya. Peran UMKM terhadap pembentukan total nilai ekspor non
migas mengalami peningkatan sebesar Rp. 11,5 triliun atau 6,56 persen yaitu
dengan tercapainya angka sebesar Rp. 187,4 triliun atau 16,44 persen dari
total nilai ekspor non migas. Selain itu, UMKM tahun 2011 mampu menyerap
tenaga kerja sebesar 101.722.458 orang, atau 97,24 persen dari total
penyerapan tenaga kerja yang ada, jumlah ini meningkat sebesar 2,33 persen
atau 2.320.683 orang dibandingkan tahun 2010 (www.depkop.go.id).
Seperti yang dijelaskaan oleh M.Irfan (2000) dalam Anoraga dan
Sudantoko (2002:244) Usaha kecil dan menengah (UKM) dalam
perekonomian suatu negara, memiliki peran yang penting. Bukan saja di
Indonesia, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa posisi usaha kecil dan
menengah mempunyai peranan strategis di negara-negara lain juga. Indikasi
yang menunjukkan peranan usaha kecil dan menengah itu, dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap PDB, eksport non migas, penyerapan tenaga kerja, dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cukup berarti.
Sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil dan menengah, serta Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
UMKM RI No.23/PERM/MKUKM/XI/2005 yang menjadi dasar kebijakan
pengembangan pedoman penumbuhan dan pengembangan sentra usaha kecil
dan menengah.
Kabupaten Sukoharjo mempunyai berbagai macam UMKM, mulai
commit to user
mebel kayu yang ada di Desa Bulakan, Telukan dan Parang Joro, tekstil yang
dikembangkan mulai dari industri kecil yang menggunakan peralatan
tradisional, hingga industri besar yang menggunakan peralatan modern, bordir
yang ada di Kecamatan Mojolaban, Kartosuro dan Sukoharjo, sentra industri
gamelan banyak terdapat di Desa Wirun dan Laban, tatah sungging terdapat di
Desa Madegondo, Telukan dan Sonorejo, gitar yang ada di Desa Ngrombos
dan Mancasan, grafir kaca ada di Desa Baki Pandeyan, Gondang, Pabelan dan
Desa Manang, suttlecocks yang ada di Desa Gadingan, Wirun, dan Desa
Kwarasan, serta sentra UKM jamu, dimana Kabupaten Sukoharjo merupakan
salah satu penghasil jamu tradisional terbesar di Indonesia, dan telah
mengangkat nama Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu daerah yang
mempunyai komoditas unggulan, yang banyak terdapat di Kecamatan Nguter
dan Sukoharjo (Potensi daerah Sukoharjo.pdf).
Jumlah seluruh UKM yang ada di Kabupaten Sukoharjo, pada tahun
2012 sebanyak 29.189 yang termasuk usaha mikro dan kecil sebanyak 28.618,
jumlah ini merupakan jumlah keseluruhan UMK yang ada di Kabupaten
Sukoharjo, baik yang mempunyai ijin maupun yang tidak berijin
(www.sukoharjokab.go.id).
Dilihat dari jumlah unit usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap,
oleh masing-masing golongan industri baik besar, menengah, dan kecil.
commit to user
aneka, menunjukkan besarnya penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut.
Sebaliknya walaupun dalam penyerapan tenaga kerja terhitung relative
sedikit, namun jika dilihat dari jumlah unit usaha, jumlah unit usaha yang
paling banyak yaitu sektor industri agro dan hasil hutan, seperti terlihat pada
tabel 1.1
Tabel 1.1
Jumlah unit usaha dan Jumlah penyerapan tenaga kerja
Golongan Industri
Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja
IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Besar 52 19 93 10.939 46.754 3.234
Menengah 131 49 71 9.808 5.091 2.539
Kecil 6.842 4.295 5.371 27.453 17.029 21.855
Jumlah 7.025 4.363 5.464 48.200 68.874 27.628
Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Sukoharjo
Keterangan :
IAHH : Industri Agro dan Hasil Hutan ITA : Industri Tekstil dan Aneka
IKLME : Industri Kimia, Logam, Mesin, dan Elektro
Pembangunan di sektor industri, merupakan priorias utama
pembangunan ekonomi. Karena sektor industri memegang peranan yang
sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Sukoharjo, dengan
distribusinya terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2012 sebesar
29,93%. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Badan
Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo, industri digolongkan menjadi
commit to user
usaha atau industri mengalami peningkatan sebesar 0,32% menjadi 16.906
unit dan 97,75% diantaranya adalah industri kecil. Ditinjau dari jumlah, juga
mengalami kenaikan sebesar 1,40% sedangkan, nilai investasi pada tahun
2013 sebesar 2,27 triliyun rupiah dan nilai produksi sebesar 7,82 triliyun
rupiah (www.sukoharjokab.bps.go.id).
Namun, terkadang sektor UMKM tidak lepas dari berbagai kendala
yang sering dihadapi. Kendala-kendala yang dihadapi oleh UKM antara lain :
kualitas sumber daya manusia yang rendah, tingkat produktifitas dan kualitas
produk dan jasa rendah, kurangnya teknologi dan informasi, faktor produksi,
sarana dan prasarana belum memadai, aspek pendanaan dan pelayanan jasa
pembiyaan, iklim usaha belum mendukung (seperti Peraturan Perundangan
Persaingan Sehat dan koordinasi pembinaan belum berjalan baik dalam
Anoraga & Sudantoko (2002:245).
Ramdhansyah & Silalahi (2013:30) yang mendapati masalah utama
yang dihadapi oleh UMKM adalah masalah permodalan (jurnal
Pengembangan Model Pendanaan UMKM Berdasarkan Persepsi UMKM,
jurnal keuangan dan bisnis, Vol.5, No.1). Dan untuk mengatasi berbagai
persoalan yang dihadapi oleh UMKM, salah satunya dapat dilakukan dengan
melakukan pengembangan UMKM, baik yang dilakukan oleh Pemerintah
maupun pihak swasta. Dalam Obura & Matovu (2011) journal article SMEs
and Business Information Provision Strategies : Analytical Perspective
commit to user
“The development of the SMEs has long been regarded as crucial for the achievement of broader development objectives, including poverty alleviation, economic development and the promotion of more
democratic and pluralist societies”. pengembangan UKM telah lama
dianggap penting untuk pencapaian tujuan pembangunan yang lebih luas, termasuk pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan promosi dari masyarakat yang lebih demokratis dan majemuk .
UKM perlu memiliki akses informasi yang memadai, untuk
meningkatkan produktivitas dan untuk memfasilitasi pada akses pasar.
Pembentukan sektor UMKM yang aktif dan pemanfaatan yang efektif dari
informasi bisnis yang berkualitas, telah diidentifikasi sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan bagi negara – negara
maju dan berkembang (Corps 2005). Namun, di sebagian negara – negara
berkembang, sektor UKM menderita karena kekurangan informasi bisnis,
yang hanya tersedia dari lembaga-lembaga yang berdiri sendiri, lembaga ini
sering lambat dan rumit untuk mengakses dan tidak disediakan secara terpadu
(UNIDO 2005).
Selain itu, dalam Anggraeni dkk (2013) jurnal Pengembangan Usaha
Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) melalui fasilitas pihak eksternal dan
potensi internal di Kota Malang, menjelaskan
“Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
commit to user
Seperti UMKM yang ada di daerah lain, UMKM yang ada di
Kabupaten Sukoharjo juga mengalami permasalahan yang sama, terutama dari
sisi permodalannya. Guna membantu mengatasi permasalahan mengenai
permodalan, maka Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo, sebagai
salah satu lembaga pemerintah daerah yang berwenang dalam
mengembangkan UMKM, melakukan beberapa upaya yang diwujudkan
melalui beberapa program atau kegiatan. Dan salah satunya melalui kegiatan
sosialisasi penyediaan informasi permodalan, yang mana kegiatan ini
dilakukan dengan bentuk kegiatan sosialisasi, dengan cara mempertemukan
pelaku UMKM dengan lembaga yang menyediakan permodalan. Dalam hal
penyediaan informasi permodalan, Dinas Koperasi dan UMKM sebagai
fasilitator, bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan dan
lembaga yang akan memberikan bantuan permodalan berupa pemberian
kredit, yang bekerja sama dengan pihak perbankkan maupun BUMN.
Kegiatan ini sudah cukup lama dijalankan oleh Dinas Koperasi dan
UMKM mulai tahun 2012, sosialisasi penyediaan informasi permodalan
merupakan bentuk layanan dalam rangka membantu para pelaku UMKM
untuk mendapatkan bantuan modal, dari lembaga yang menyediakan bantuan
permodalan, dengan cara memberikan informasi permodalan yang
disampaikan pada saat sosialisasi. Selain itu, dengan adanya kegiatan
sosialisasi ini, maka akan membantu para penyedia modal untuk menawarkan
commit to user
termasuk persyaratan pengajuannya. Dalam penelitian ini, akan melihat
sosialisasi permodalan yang dilakukan pada tahun 2012, dan UMKM yang
menjadi objek dalam penelitian ini yaitu, UMKM yang sudah mendapatkan
sosialisasi penyediaan informasi permodalan dari Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012. Seperti UKM jamur, jamu, emping
yang mempunyai produk unggulan dan termasuk sentra UKM.
Kegiatan ini dilakukan karena didukung oleh kenyataan yang ada di
lapangan, meskipun banyak sumber dana yang tersedia, tetapi sumber tersebut
belum banyak dimanfaatkan, karena belum ada titik temu antara pelaku
UMKM sebagai debitur dan lembaga penyedia modal sebagai pihak kreditur.
Tujuan dari kegiatan sosialisasi penyediaan informasi permodalan ini adalah,
membantu UMKM dalam memberikan informasi permodalan ke lembaga
keuangan dan non keuangan. Sedangkan hasil yang diharapkan dengan
adanya kegiatan ini ialah, akan lebih banyak UMKM yang memanfaatkan
informasi permodalan yang telah diberikan oleh lembaga penyedia modal.
Dari sisi UMKM, beberapa kendala dalam memanfaatkan permodalan
dari bank adalah suku bunga yang tinggi dan kesulitan memenuhi persyaratan
agunan. Sedangkan dari sisi perbankan, permasalahan UMKM terletak pada
kelayakan usaha, baik aspek keuangan maupun aspek pemasaran dan tenaga
kerja (www.perpustakaan.depkeu.go.id).Dari gambaran sosialisasi penyediaan
informasi permodalan diatas, penelitian ini ingin mengevaluasi pelaksanaan
commit to user
dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas dengan melihat
pada pencapaian tujuan, tepat sasaran dan sesuai dengan hasil yang
diharapkan, serta melihat dampak setelah adanya sosialisasi ini dan
hambatannya.
Namun demikian, karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti,
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada efektivitas sosialisasi penyediaan
informasi permodalan, sebagai salah satu langkah mengatasi permasalahan
permodalan UMKM agar lebih berkembang. Selain itu, juga melihat sejauh
mana dampak yang diberikan dengan adanya informasi permodalan dalam
pengembangan UMKM dan hambatan yang dihadapi Dinas Koperasi dan
UMKM dalam melaksanakan sosialisasi ini.
Dari uraian diatas, dapat ditarik benang merah bahwa kinerja Dinas
Koperasi dan UMKM dalam permodalan, salah satunya dapat dilihat dari
efektivitas penyediaan informasi permodalan yang diberikan pada UMKM.
Sedangkan efektifitas penyediaan informasi permodalan itu sendiri, dapat
dilihat dari tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan tepat sasaran. Untuk
informasi permodalannya sendiri, melihat pada kemudahan dalam
mendapatkan informasi tersebut.
Penjelasan diatas membuat peneliti ingin mengetahui tingkat
efektifitas sosialisasi penyediaan informasi permodalan yang dilaksanakan
oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo, dalam rangka
commit to user
efektifitas penyediaan informasi permodalan ini, dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana pencapaian sasaran dan tujuan dari pelaksanaan
sosialisasi penyediaan informasi permodalan tersebut. Dengan memanfaatkan
kualitas output (kualitas informasi) yang dihasilkan, dari proses pengolahan
informasi tersebut.
Adapun sebagai outcome disini adalah, memperoleh pengetahuan
mengenai lembaga permodalan baik keuangan maupun non keuangan, dan
selanjutnya akan memanfaatkan informasi permodalan yang diberikan.
Sedangkan sasaran dari sosialisasi penyediaan informasi permodalan ini
adalah UMKM yang sudah mendapatkan sosialisasi penyediaan informasi
permodalan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2012. Seperti UKM jamur, jamu, emping yang mempunyai produk
unggulan dan termasuk sentra UKM.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektifitas sosialisasi penyediaan informasi permodalan pada
UMKM dalam rangka pengembangan UMKM di Kabupaten Sukoharjo ?
2. Bagaimana dampak sosialisasi penyediaan informasi permodalan terhadap
para pelaku UMKM dalam rangka pengembangan UMKM ?
3. Hambatan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi dan UMKM dalam
melaksanakan sosialisasi penyediaan informasi permodalan dalam rangka
commit to user
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Operasional
a. Dengan penelitian ini diharapkan akan diketahui efektivitas dalam
proses implementasi kegiatan sosialisasi.
b. Penyediaan informasi permodalan oleh Dinas Koperasi dan UMKM.
c. Dengan penelitian ini diharapkan dapat di ketahui apa saja dampak
yang dirasakan oleh pelaku UMKM sebagai sasaran dari kegiatan ini.
d. Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apa saja hambatan
dalam proses implementasi kegiatan sosialisasi penyediaan informasi
permodalan pada UMKM di Kabupaten Sukoharjo.
2. Tujuan Fungsional
Untuk memberikan masukan atas efektifitas kegiatan sosialisasi
penyediaan informasi permodalan, dalam pengembangan UMKM di
Kabupaten Sukoharjo yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
pelaksanaan kegiatan ini kedepannya.
3. Tujuan Individu
Untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar sarjana pada Fakultas
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai UMKM serta dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Pemerintah dan UMKM, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi UMKM
dan mengevaluasi mengenai sosialisasi penyediaan informasi permodalan
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM
3. Bagi penulis dan pembaca, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan
informasi dan wawasan kepada penulis dan pembaca mengenai UMKM
dan ikut berperan serta menyumbangkan pemikirannya dalam
commit to user
i
EFEKTIVITAS SOSIALISASI PENYEDIAAN INFORMASI PERMODALAN DALAM PENGEMBANGAN UMKM DI SUKOHARJO
Disusun Oleh :
AMALIA FITRIANA PUSPAYANTHI
D0111012
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosisal dan Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
v MOTTO
“Yang penting terus berusaha, entah langkahmu pelan, kemampuanmu kecil, kalau kamu terus berusaha, impianmu tetap tercapai”
(Hingdranata Nikolay)
“Jika kamu mencoba untuk sukses pastilah kamu akan menghadapi tantangan. Hambatan tidaklah akan menjadi penghambat jika kamu menghadapinya
(Michael Jordan)
“Janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung”
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, karya ini penulis
persembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu mendoakan, serta mencurahkan seluruh
kasih sayangnya dan selalu mendukungku dan membekaliku dengan moral
dan materiil yang tak akan pernah mampu aku balas sampai kapanpun, teladan
serta bekal ilmu agama yang engkau berikan akan selalu hidup di hatiku.
2. Kakak dan adikku tersayang yang selalu membantu, menemani, mengingatkan
serta menyemangatiku
3. Teman-teman AN B 2011 yang selalu memberi dukungan dan semangat
4. Almamaterku Universitas Sebelas Maret tercinta, tempat dimana aku
menimba ilmu, belajar dan menemukan hal-hal baru, tempat dimana bisa
mengenal orang lain sehingga begitu banyak pelajaran hidup yang aku dapat
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,
taufik serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul : Efektivitas Sosialisasi Penyediaan Informasi
Permodalan Dalam Pengembangan UMKM di Sukoharjo, dengan baik dan lancar.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini dapat selesai dengan baik, juga tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati,
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan khusus kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N.,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik.
2. Drs. Sukadi ,M.Si selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis selama menempuh studi.
3. Dra. Kristina Setyowati, M.,Si selaku Kepala Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Segenap dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh pendidikan.
5. Segenap pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan
commit to user
viii
6. Bapak dan ibu narasumber khususnya dari pihak UMKM yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan data dan berkenan menjadi informan
dalam penelitian.
7. Bapak,Ibu dan keluarga, terima kasih atas do’a, dukungan dan semangatnya.
Semoga Allah SWT menerima dan membalas atas segala kebaikan dan
bantuan yang diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini. Penulis
juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun yang dapat membawa ke arah perbaikan skripsi di masa
mendatang akan penulis terima dengan senang hati. Sebagai penutup, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pengembangan
Program Studi Ilmu Administrasi Negara selanjutnya, Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo serta untuk pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Surakarta, 23 Juni 2015
Penulis
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN……… ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI SKRIPSI……….. iv
MOTTO……….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN………. vi
KATA PENGANTAR……… vii
DAFTAR ISI……… ix
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR GAMBAR……… xiii
ABSTRAK……….. xiv
ABSTRACT………... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan Masalah………. 11
C. Tujuan Penelitian……….. 12
D. Manfaat Penelitian……… 13
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Efektivitas……… 14
commit to user
x
2. Ukuran Efektivitas……….. 17
B. Sosialisasi………. 21
C. Komunikasi……….. 31
D. Penyediaan Informasi Permodalan………... 39
1. Informasi………. 39
2. Permodalan………. 47
E. Pengembangan……….. 52
1. Konsep Pengembangan……….. 52
2. UMKM……….. 60
F. Efektivitas Sosialisasi Penyediaan Informasi Permodalan dalam Pengembangan UMKM di Sukoharjo……… 62
G. Kerangka Pikir……….. 64
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian……….. 69
B. Jenis Penelitian………. 70
C. Jenis & Sumber Data……… 72
D. Desain Penelitian………... 74
E. Aspek yang Dianalisis………. 75
F. Teknik Pengumpulan Data ………... 77
G. Teknik Pemilihan Informan ……… 80
H. Validitas Data……….. 82
I. Teknik Analisis Data………... 85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi……….. 90
1. Kabupaten Sukoharjo………. 90
2. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo……….. 92
commit to user
xi
B. Sosialisasi……… 97
1. Media Sosialisasi……….. 100
2. Proses Sosialisasi……….. 102
3. Bentuk Sosialisasi………. 106
4. Jenis Sosialisasi……… 108
5. Tipe Sosialisasi………. 109
6. Hambatan Sosialisasi……… 114
C. Informasi Permodalan……… 116
1. Kemudahan Akses……… 117
2. Kecocokan……… 118
3. Kejelasan……….. 119
4. Akurat………... 120
5. Relevan………. 121
6. Tepat Waktu………. 122
D. Dampak Pada Pengembangan UMKM……….. 128
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………. 136
B. Saran………... 137
DAFTAR PUSTAKA………... 138
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha dan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja………. 5
Tabel 4.1 Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo……… 91
Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah UMKM dan UB di Kabupaten Sukoharjo Tahun
2008-2012………... 97
Table 4.4 Sumber Modal UMK di Industri Manufaktur, 2005 (%)………. 131
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir………. 67
Gambar 3.1 Matrik Aspek yang Dianalisis dalam Penelitian ……… 76
Gambar 3.2 Model Analisis Interaktif……… 88
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Sukoharjo……… 95
commit to user
xiv ABSTRAK
Amalia Fitriana Puspayanthi. D0111012. Efektivitas Sosialisasi Penyediaan Informasi Permodalan Dalam Pengembangan UMKM Di Sukoharjo. Skripsi. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2015.
UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia yang dijalankan oleh sebagian besar masyarakatnya, karena peran UMKM sangat penting dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), eksport non migas, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cukup berarti. Namun, UMKM juga tidak terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi dan salah satunya adalah masalah permodalan, sehingga perlu adanya solusi guna menyelesaikan permasalahan ini. Dan dalam menangani permasalahan ini, Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai UMKM yang beragam melakukan tindakan antisipasi dengan melakukan sosialisasi penyediaan informasi permodalan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas sosialisasi penyediaan informasi permodalan, dampak terhadap pengembangan UMKM, serta hambatan dalam pelaksanaan sosialisasi penyediaan informasi permodalan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, data primer berasal dari wawancara dan data sekunder berasal dari laporan pertanggung jawaban pelaksanaan sosialisasi permodalan. Teknik validasi data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan, pelaksanaan sosialisasi penyediaan informasi permodalan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM sudah efektif, karena melihat pada aspek efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini. Tetapi, untuk hasil yang diharapkan belum dapat terealisasi dengan baik, disebabkan masih ada UMKM yang belum memanfaatkan informasi permodalan yang diberikan. Karena persyaratan yang diberikan oleh pemberi modal sulit, mulai dari tingginya bunga kredit, harus ada agunan dan sistemnya menyulitkan UMKM. Sedangkan untuk dampak terhadap UMKM yang sudah memanfaatkan, mereka merasa modal yang diperoleh dapat sedikit membantu proses produksi dan sebaliknya untuk yang belum memanfaatkan, mendapatkan pengetahuan mengenai lembaga keuangan yang menyediakan permodalan. Untuk hambatan dalam sosialisasi ini, disebabkan Dinas Koperasi dan UMKM tidak mempunyai data mengenai jumlah UMKM yang potensial untuk dikembangkan.
commit to user
xv
ABSTRACT
Amalia Fitriana Puspayanthi. D0111012. The Effectiveness of capital provision information socialization on micro small medium enterprises (SMEs) development in Sukoharjo. Thesis. Department of Country Administration. Faculty of Social Science and Politics. Sebelas Maret University. Surakarta. 2015.
SME is one of economic pillars run by the Indonesian community. The important role of SMEs is the contribution to Gross Domestic Product (GDP), non-oil exports, employment, and improvement of human resource quality. SMEs have many problems for example the capital, so a solution to solve this problem is needed. In this case, Sukoharjo, which has diverse SMEs, provides information about capital carried out by Department of Cooperatives and Small-Medium Enterprises. The purpose of this study is to know the effectiveness of capital provision information socialization, the impact on SMEs development and the obstacles of capital provision information socialization
The research method was based on qualitative-descriptive. Data collection
techniques were purposive sampling done by observation, interviews and
documentation. The data used in this study were primary data by interview and the secondary data from liability report of implementation capital socialization. Data validation in this research used triangulation techniques.
The results showed that implementation of capital provision information socialization conducted by Department of Cooperatives and SMEs have already been effective, by looking at the effectiveness aspect used in this research. But the expected results have not been realized well, because some SMEs have not harnessed capital information provided. It is due to difficult requirement by capital provider, high interest rates, and complicated system. Meanwhile the SMEs accessing capital information found that capital provided helped in production process. For the SMEs which have not accessed, they got information about financial institutions providing capital. Obstacles in the socialization exist because Department of Cooperatives and Small-Medium Enterprises does not have data on the number of SMEs which can be potentially developed. So it is difficult for the office to collect data on SMEs that receive the capital provision information socialization.