• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN

PRILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI

BERMAIN DI TPA TAMAN ISOLA

(Singel Subjek Research terhadap Anak Usia Dini di TPA Taman Isola)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Pendidikan dalam Bidang Bimbingan dan Konseling

Oleh

FIRSTY WILDANIAH 1104033

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013

PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN

PRILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI

BERMAIN DI TPA TAMAN ISOLA

(Singel Subjek Research terhadap Anak Usia Dini di TPA Taman Isola)

Oleh

Firsty Wildaniah

M.Pd UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pendidikan (M.Pd.) Pada program studi bimbingan dan konseling

© Firsty Wildaniah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

(5)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

(6)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini (Single Subject Research terhadap Anak Usia Dini dan Pengasuh)

Penelitian dilatarbelakangi oleh pentingnya mengembangkan aspek prososial pada anak usia dini melalui program bimbingan yang lebih terencana. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku prososial anak usia dini dan membuat program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial. Penelitian dilakukan di TPA Taman Isola sebagai salah satu TPA yang berada di lingkungan kampus dan perkantoran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif kuantitatif (mix method research). Metode yang digunakan

exploratory design. Analisis data menggunakan single subject research dengan kecenderungan pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari 5 subjek yang diteliti adalah 3 subjek memiliki perilaku prososial yang baik dan konsisten, 1 subjek belum mampu berperilaku empati dengan optimal dan 1 subjek belum mampu berperilaku empati, murah hati dan peduli dengan baik dan konsisten. Rekomendasi yang disarankan untuk peneliti selanjutnya adalah dapat mengkaji lebih lanjut mengenai perilaku prososial pada anak yang memiliki kebutuhan khusus (ABK) dan mengkaji lebih mendalam mengenai lingkungan keluarga dan pola bimbingan orangtua di rumah yang akan mempengaruhi perilaku prososial anak usia dini.

(7)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KONSEP PERILAKU PROSOSIAL DAN BIMBINGAN

A. Perilaku Prososial Anak Usia Dini 14

B. Konsep Bermain untuk Mengembangkan Perilaku Prososial 28

C. Karakteristik Pengasuh Taman Penitipan Anak (TPA)

dalam Mengembangkan Perilaku Prososial 29

D. Peran Orangtua dalam Mengembangkan Perilaku Prososial 30

E. Bimbingan untuk Anak Usia Dini 31

F. Program Bimbingan 39

G. Taman Penitipan Anak (TPA) 48

H. Penelitian terdahulu yang Relevan 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian 58

B. Desain Penelitian 65

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 67

D. Definisi Istilah 68

(8)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pengembangan Program 72

G. Analisis Data Penelitian 74

H. Validitas Data Penelitian 75

I. Prosedur Penelitian 76

J. Struktur Program Bimbingan 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 84

B. Pelaksanaan Program Bimbingan untuk 137

Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini

C. Gambaran umum Pelaksanaan Program Bimbingan 143

D. Pembahasan 172

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan 182

B. Rekomendasi 184

DAFTAR PUSTAKA 187

LAMPIRAN

1.Surat Keputusan (SK) Pembimbing

2.Surat Keterangan Izin Penelitian

3.Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

4.Program Bimbingan Perilaku Prososial untuk Anak Usia Dini

5.Pedoman Wawancara

6.Pedoman Observasi

7.Hasil Wawancara

8.Hasil Observasi

9.Satuan Layanan

(9)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian TPA 50

Tabel 2.2 Rasio Jumlah Pengasuh dan Usia Peserta Didik 52

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Anak Usia Dini 59

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Pengasuh 62

Tabel 3.3 Data Penelitian Pada Desain A-B 65

Tabel 3.4 Subjek Penelitian 68

Tabel 3.5 Instrumen Perilaku Prososial Anak Usia Dini 70

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh 71

Tabel 4.1 Pengelola TPA Taman Isola 84

Tabel 4.2 Jumlah Anak di TPA Taman Isola 85

Tabel 4.3 Identitas Subjek Penelitian 85

Tabel 4.4 Kegiatan di TPA Taman Isola 88

Tabel 4.5 Display Gambaran Awal Perilaku Prososial 117

Tabel 4.6 Data Observasi Awal Perilaku Prososial Anak Usia Dini 118

Tabel 4.7 Rencana Operasional Program 139

Tabel 4.8 Format Evaluasi untuk Anak Usia Dini 132

Tabel 4.10 Format Evaluasi Awal 140

Tabel 4.11 Display Perilaku Prososial saat Melaksanakan Program 148

Tabel 4.12 Perilaku Prososial Subjek Pertama (FA)

(10)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Perilaku Prososial Subjek Kedua (BE)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 1552

Tabel 4.14 Perilaku Prososial Subjek Ketiga (NR)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 155

Tabel 4.15 Perilaku Prososial Subjek Keempat (HF)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 152

Tabel 4.16 Perilaku Prososial Subjek Kelima (RG)

Saat Pelaksanaan Bimbingan Perilaku Prososial 157

Tabel 4.17 Display Perilaku Prososial setelah Dilakukan Bimbingan 167

Tabel 4.18 Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

(11)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Aspek Empati 118

Grafik 4.2 Aspek Murah Hati 119

Grafik 4.3 Aspek Kerjasama 119

Grafik 4.4 Aspek Peduli 119

Grafik 4.5 Perilaku Empati FA 150

Grafik 4.6 Perilaku Murah Hati FA 151

Grafik 4.7 Perilaku Kerjasama FA 151

Grafik 4.8 Perilaku Peduli FA 152

Grafik 4.9 Perilaku Empati BE 153

Grafik 4.10 Perilaku Murah hati BE 153

Grafik 4.11 Perilaku Kerjasama BE 154

Grafik 4.12 Perilaku Peduli BE 154

Grafik 4.13 Perilaku Empati NR 155

Grafik 4.14 Perilaku Murah hati NR 156

Grafik 4.15 Perilaku Kerjasama NR 156

Grafik 4.16 Perilaku Peduli NR 157

Grafik 4.17 Perilaku Empati HF 158

(12)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.19 Perilaku Kerjasama HF 159

Grafik 4.20 Perilaku Peduli HF 160

Grafik 4.21 Perilaku Empati RG 161

Grafik 4.22 Perilaku Murah hati RG 161

Grafik 4.23 Perilaku Kerjasama RG 162

Grafik 4.24 Perilaku Peduli RG 162

Grafik 4.25 Perilaku Empati

Setelah dilaksankan Program 169

Grafik 4.26 Perilaku Murah Hati

Setelah dilaksanakan Program 169

Grafik 4.27 Perilaku Kerjasama

Setelah dilaksanakan Program 169

Grafik 4.28 Perilaku Peduli

(13)

1

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan

pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan

pertumbuhan pada anak usia dini membutuhkan beragam stimulasi yang dapat

membantunya untuk berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan

potensinya.

Saat ini jumlah anak usia dini semakin meningkat. Sesuai dengan data di

Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

Indonesia mencapai 23 juta , sedangkan pada tahun 2011 mencapai 23.009.874 dan

pada tahun 2012 diperkirakan 23.352.721 (www.depkes.go.id: 2011). Jumlah tersebut

menunjukkan jumlah anak-anak usia dini mengalami peningkatan yang signifikan dan

membutuhkan bimbingan untuk mencapai perkembangan yang optimal.

Perkembangan yang optimal adalah tercapainya tugas-tugas perkembangan

dan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan anak usia dini.

Pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, motorik, emosi, bahasa serta sosial

merupakan beragam tugas perkembangan yang seyogyanya dicapai oleh anak-anak

usia dini. Untuk mencapai perkembangan tersebut dibutuhkan pendidikan dan

pembelajaran yang dapat menstimulasi anak mencapai perkembangan dan

(14)

2

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara perkembangan sosial dibutuhkan oleh anak usia dini untuk belajar

mengetahui dan memahami lingkungannya. Seperti yang dikemukakan oleh Norman

(2011) manusia sejak lahir dikaruniai potensi sosialitas, artinya setiap individu

memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan hidupnya, tetapi juga merupakan sarana

untuk pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya. Karena manusia pada

hakikatnya adalah mahluk sosial yang membutuhkan kerjasama, empati, simpati,

saling berbagi dan saling membantu dengan sesamanya.

Salah satu aspek perkembangan anak adalah perkembangan sosial yaitu

kemampuan berperilaku yang sesuai dengan lingkungan sosial. Salah satu aspek

penting yang membedakan manusia dengan mahluk lain adalah derajat saling tolong,

kerja sama dan memiliki kepedulian antara sesama manusia (Knafo, 2006:1). Dalam

perkembangan sosial terdapat perilaku prososial dan anti sosial. Perilaku prososial

yang ditampilkan dalam kehidupan masyarakat dikembangkan sejak usia dini dan

dikenalkan oleh orangtua di rumah sebagai pendidik utama bagi anak-anak.

Usia dini adalah saat yang paling tepat untuk mengenalkan, menumbuhkan

dan mengembangkan sikap prososial. Seperti yang diungkapkan oleh Hera (2010),

usia dini adalah salah satu tahapan untuk mengembangkan perilaku sosial sehingga

perlu diberikan kesempatan untuk dapat bermain bersama teman-temannya.

Dari usia 2-6 tahun, anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul

dengan orang-orang di lingkungan rumah terutama dengan anak-anak yang usianya

sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerja sama dalam kegiatan bermain.

Studi lanjutan tentang kelompok anak menunjukkan bahwa sikap dan perilaku sosial

yang terbentuk pada usia dini biasanya menetap dan hanya mengalami perubahan

(15)

3

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perilaku sosial yang memberikan pengaruh positif dan memberikan

keuntungan serta kenyamanan untuk orang lain disebut perilaku prososial. Seperti

yang dikemukakan oleh Beaty (1998:147) perilaku prososial adalah perilaku positif

yang diwujudkan dalam bentuk empati, murah hati, kerjasama dan kasih sayang.

Sementara menurut Eisenberg (1982:647) perbuatan yang dimaksudkan untuk

menolong atau memberikan kenyamanan psikologis kepada orang lain dalam bentuk

empati dan simpati dikatakan sebagai perilaku prososial.

Menurut beberapa penelitian, perilaku prososial adalah aspek yang akan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kognitif anak-anak.

Seperti yang dikemukakan oleh Svetlova (2010:1), Dalton (2010:161-162), Smith

(2002:465) perilaku prososial pada bayi dan balita ditentukan oleh pemikirannya

terhadap perilaku orang dewasa di sekitarnya sebagai bentuk dari respon sosialnya.

Perilaku prososial berkembang sesuai dengan periode usia (bayi, batita, balita, remaja

dan dewasa) serta perilaku tersebut berhubungan dengan dukungan sosial dari agama,

keluarga (ayah dan ibu), guru dan persahabatan teman sebaya.

Kebalikan dari perilaku prososial adalah anti sosial yaitu perilaku yang

menunjukkan keengganan untuk berhubungan dengan orang lain. Biasanya dilakukan

dalam bentuk menyendiri, sedikit berbicara, berbohong dan sulit beradaptasi. Menurut

Dalton (2010:4) perilaku anti sosial adalah menolak dan menarik diri untuk berbagi

atau membantu orang lain termasuk kekerasan fisik dan perilaku non fisik seperti

kekerasan verbal atau penolakan sosial.

Kecenderungan saat ini, anak-anak banyak menghabiskan waktu dengan

menonton acara televisi, menonton film-film anak dalam DVD dan bermain games

(16)

4

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyaman serta aman di rumah untuk duduk dan diam. Akhirnya anak menjadi asing

ketika bertemu dengan anak seusianya saat keluar rumah atau pun saat memulai

sekolahnya. Sebagai contohnya terjadi pada anak laki-laki usia 3 tahun di sebuah

komplek perumahan di kota Bandung yang menangis setiap bertemu dengan orang

lain di luar keluarganya meski hanya dengan teman sebayanya di sekitar rumah, anak

tersebut banyak menghabiskan waktu dengan menonton film-film DVD di rumahnya

yang ditemani oleh pengasuhnya. Dengan demikian perkembangan sosialnya menjadi

terbatas pada lingkungan rumah dan berkembangnya perilaku anti sosial pada anak

usia dini.

Kecenderungan-kecenderungan perilaku anak usia dini yang merasa asing

dalam lingkungan sosial terlihat semakin meningkat karena didukung oleh pola

bimbingan orangtua kepada anak-anaknya. Orangtua seringkali merasa khawatir jika

anak bermain di luar rumah dengan teman-temannya. Adapun ketika anak

menghabiskan waktu bersama teman-temannya terdapat kecenderungan anak menjadi

egois dan ingin selalu diperhatikan oleh lingkungannya. Perilaku-perilaku pada anak

usia dini dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya seperti pengasuh

atau pun keluarga yang tinggal serumah.

Sementara perilaku prososial merupakan nilai penting dalam mengembangkan

hubungan sosial dengan lingkungan masyarakat, namun di sisi lain lingkungan

cenderung mempengaruhi perilaku prososial anak usia dini. Ibrahim (2012) dalam

www.tabloidnova.com mengemukakan peran orangtua dalam mengkondisikan

lingkungan yang baik dalam menstimulasi anak berperilaku prososial dapat berupa: a)

membimbing dan mengajarkan anak berperilaku yang positif; b) menjadi model yang

(17)

5

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mempelajari perilaku orang lain dalam lingkungannya; d) mendorong dan

membantu kemampuan anak dalam bergaul dengan orang lain serta e) berpartisipasi

aktif dalam mengembangkan perilaku sosial anak secara langsung di lingkungan

sosialnya.

Saat ini peran orangtua untuk membimbing anak dalam mengembangkan

perilaku prososial semakin berkurang intensitasnya karena kesibukan orangtua

khususnya ibu yang bekerja seharian, sehingga cenderung kurang memiliki waktu

untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Kesibukan orangtua bekerja dan

keterbatasan waktu dalam membimbing dan mendidik anak menjadi salah satu

hambatan untuk mengembangkan perilaku sosial pada anak usia dini. Sehingga salah

satu sikap terbaik orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan anaknya adalah

menitipkan anaknya ke TPA (Taman Penitipan Anak) yang biasanya berdekatan

dengan lokasi pekerjaannya.

Menurut pengamatan terhadap beberapa anak usia dini di satu komplek

perumahan di kota Bandung, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara anak

yang dititipkan di TPA dan anak yang diasuh di rumah. Anak yang dititpkan di TPA

memperlihatkan perilaku prososial yang lebih baik ketika bergaul dengan teman

sebayanya seperti toleransi, kerjasama, berbagi dan lebih ‘familiar’. Mereka juga

terlihat mandiri, disiplin dan memiliki kosa kata yang lebih banyak dibandingkan

anak-anak seusianya. Untuk anak yang diasuh oleh pengasuh di rumah, terlihat

menyendiri, egois, pemalu atau ketika bergaul dengan teman sebayanya sikapnya

selalu ingin mendominasi pergaulan. Kemampuan bicaranya pun masih terbatas dan

menghindar dari pergaulan dengan teman sebaya. Pengamatan-pengamatan tersebut

(18)

6

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan prasekolah melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan

dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan pra sekolah.

Untuk menghindari permasalahan perilaku sosial yang semakin besar dihadapi

anak usia dini maka terjadi fenomena masyarakat yang menarik akhir-akhir ini dalam

meningkatkan pendidikan anak usia dini yaitu mempercepat anak untuk memasuki

dunia persekolahan seperti play group (kelompok bermain), lembaga PAUD, TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an), termasuk yang dititipkan di Taman Penitipan Anak

(TPA). Meski taman penitipan anak bukanlah sekolah, namun masyarakat umum

lazim mengatakan TPA adalah sekolah untuk anak usia dini. Keluarga muda yang

memiliki anak usia dini cenderung memilih TPA untuk menitipkan anaknya dengan

harapan mendapatkan pendidikan dan bimbingan yang lebih baik dibandingkan

dengan pengasuhnya di rumah.

Fenomena tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Susanto (2006:1),

tentang adanya kecenderungan karir ganda yang terjadi di hampir setiap keluarga

muda di perkotaan. Di satu sisi, mereka memiliki sedikit waktu untuk mendidik dan

membimbing anak-anaknya di rumah namun di sisi lain secara ekonomi memiliki

alokasi dana untuk menitipkan anak-anaknya ke TPA. Dengan demikian, pilihan

keamanan dan kenyamanan orangtua dengan menitipkan anak ke TPA merupakan

solusi terbaik untuk masa depan anaknya.

Harapan orangtua menitipkan anaknya ke TPA adalah dapat tercapainya

beragam aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak-anak usia dini. Dengan asumsi

semakin dini anak memasuki dunia persekolahan maka kemampuan akademiknya

akan semakin baik. Namun, masalah selanjutnya adalah terjadi fenomena anak-anak

(19)

7

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TPA fungsinya sebagai „rumah kedua‟ untuk anak-anak usia dini yang

memiliki pelayanan untuk orangtua yang kurang memiliki waktu dalam membimbing

dan mendidik anak-anaknya secara optimal. Pengasuh di TPA akan memberikan

pelayanan seperti memasak makanan anak, memberinya makan, menidurkan,

mengajaknya bermain, memandikan, menggantikan pakaiannya dan yang terpenting

adalah memberikan bimbingan secara intensif kepada anak-anak.

Beberapa penelitian menjelaskan dampak anak-anak usia dini dititipkan di

TPA. Penelitian di Amerika dalam jurnal Encyclopedian on Early Childhood Development (Jay Belsky, 2005:3) anak-anak yang menghabiskan waktunya di TPA memiliki ketidaknyamanan dengan ibunya karena kurangnya sentuhan, interaksi dan

komunikasi. Rata-rata anak usia dini telah dititipkan di TPA sejak usianya masih

dibawah satu tahun, sehingga pertumbuhan dan perkembangan awal kehidupannya

dibimbing oleh para pengasuh di TPA. Meskipun TPA yang ditempati anak-anak

tersebut berkualitas dan menjamin seluruh kebutuhan anak dengan sangat baik,

namun mereka cenderung memiliki masalah perilaku pada usia 2 tahun, usia pra

sekolah dan usia sekolah. Kendatipun demikian, untuk perkembangan kognitif dan

linguistik anak-anak usia dini yang dititipkan di TPA memiliki kualitas yang lebih

baik dibandingkan anak-anak seusianya.

Menurut Clarke (2007:2) terdapat reaksi yang positif terhadap anak-anak usia

dini yang dititipkan di TPA karena anak memiliki perubahan dalam keterampilan

sosial, kemandirian dan memiliki kemajuan perkembangan dibandingkan dengan

anak-anak lainnya. Sementara menurut penelitian Ipah Saripah (2006:194) anak-anak

di TPA telah mampu menampilkan perilaku prososial, yang dibuktikan dengan

(20)

8

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sayang. Penelitian Meiyani dalam Ipah saripah (2006:7) menunjukkan anak-anak

membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososialnya karena

kesulitan atau kegagalan yang dialami anak dalam bidang ini ternyata tidak hanya

berdampak terhadap aspek akademis, melainkan juga menyangkut aspek

perkembangan pribadi, sosial, kematangan berfikir dan sistem nilai.

TPA dikembangkan sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan dalam

pengasuhan, pembinaan dan bimbingan sosial kepada anak balita selama orangtuanya

bekerja atau melaksanakan tugas (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2011:7).

Pengasuhan diartikan sebagai pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk

membentuk perilaku dan kepribadian anak. Sementara pembinaan dan bimbingan

sosial adalah upaya membantu anak dalam mengembangkan tugas-tugas

perkembangannya.

Salah satunya terlihat di TPA Taman Isola Bandung yang terletak di

lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia dan memiliki sejumlah anak

usia dini yang dititipkan oleh para orangtua yang memiliki aktivitas di sekitar

kampus, baik sebagai ibu bekerja atau pun sebagai mahasiswa tingkat lanjut.

Anak-anak usia dini di TPA tersebut memperoleh beragam stimulasi yang dapat

mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologisnya. Seperti yang

terjadi pada seorang anak laki-laki yang pada awal dititipkannya memiliki

kecenderungan untuk selalu „rewel‟ dan tidak mau bergaul dengan teman sebayanya

di TPA. Namun dengan beragam stimulasi yang diberikan oleh pengasuh selama

beberapa minggu terlihat mulai menunjukkan sikap yang kooperatif dan mandiri.

Begitu juga dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun yang masih bersifat

(21)

9

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa di TPA tersebut sehingga perkembangan psikologisnya mengalami

peningkatan.

Namun pendidikan dan pembelajaran di TPA masih memiliki keterbatasan

dalam mengoptimalkan potensi anak-anak usia dini khususnya perilaku prososial.

Secara umum, para pengasuh di TPA belum memiliki program bimbingan khususnya

untuk mengembangkan sikap prososial anak usia dini sehingga seyogyanya terdapat

program yang dapat membantu pengasuh dalam mengoptimalkan perkembangan

sosial anak usia dini.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dikaji mengenai program bimbingan

anak usia dini untuk mengembangkan perilaku prososial di TPA Taman Isola

Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Perilaku prososial menurut Hasting, Utendale & Sullivan (2007:639)

didefinisikan sebagai tanggapan proaktif dan reaktif terhadap kebutuhan lain yang

berfungsi untuk mendorong kesejahteraan orang lain. Sementara Rosen

(2010:148) mendefiniskan perilaku prososial sebagai perilaku aktif yang

menunjukkan perasaan sosial yang positif dan inklusif meliputi kerjasama,

berbagi, peduli, mengekspresikan empati, ramah dan memberikan kebaikan

kepada orang lain. Perilaku-perilaku tersebut merupakan perilaku yang sering

dilakukan dan diperlihatkan oleh anak-anak usia dini.

Pengembangan perilaku prososial anak usia dini menurut Hasting, Utendale &

(22)

10

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Keluarga, profil orangtua yang sesuai untuk mengembangkan perilaku

prososial pada anak usia dini adalah memberikan arahan dan bimbingan yang

konsisten, memiliki kontrol emosi yang baik, fleksibel dan tanggap terhadap

keinginan anak, hangat, banyak melakukan kegiatan bersama, memberikan

kontrol perilaku terhadap anak, lebih banyak memberikan pujian dibandingkan

kritikan, memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan perilaku prososial.

b. Saudara Kandung, sebagai media pelatihan dalam melakukan perilaku

prososial pada anak usia dini karena dalam bermain akan belajar untuk

mengetahui perbedaan persepsi, keinginan dan beragam perbedaan lainnya.

Namun dengan saudara kandung khususnya kakak yang usianya lebih tua

biasanya dapat memberikan pengasuhan, pengawasan dan contoh model

dalam menerapkan perilaku prososial.

c. Teman sebaya, setelah anak memasuki usia pra sekolah (3 tahun) anak akan

menerima perlakuan spontan, berbagi, altruisme dari teman-temannya. Teman

dijadikan sebagai model pembelajaran bagi anak usia pra sekolah dalam

mengembangkan perilaku prososial sebagai hubungan timbal balik dari

perilaku yang diperolehnya dari teman sebaya.

d. Guru, profil guru yang hangat, peduli, memiliki hubungan yang dekat dengan

anak, memiliki kontrol emosi dan mengembangkan sikap afektif lainnya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam

mengembangkan perilaku prososial anak dengan membiasakan anak didiknya

untuk saling menolong, menghargai dan menghormati terhadap teman, guru

(23)

11

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program sosial yang berkala sebagai salah satu media pembelajaran bagi anak

dalam mengembangkan perilaku prososial.

Dari keempat faktor tersebut, penelitian ini dibatasi pada kegiatan bimbingan

yang dilakukan oleh guru dan interaksi dengan teman sebaya di sekolah dalam

mengembangkan perilaku prososial anak usia dini.

2. Rumusan Masalah

Berpijak pada batasan masalah tersebut maka rumusan masalah penelitian ini

adalah “Bagaimana efektivitas program bimbingan melalui permainan untuk

mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian adalah merumuskan program bimbingan yang tepat dalam

mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola Bandung

2. Tujuan Khusus

Tujuan khususnya adalah menghasilkan program bimbingan untuk

mengembangkan perilaku prososial anak melalui bermain yang dilakukan oleh

pengasuh sesuai dengan kondisi di TPA Taman Isola Bandung

(24)

12

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat penelitian secara teoretis adalah memperkaya konsep bimbingan dan

konseling yang berkaitan dengan anak usia dini. Terutama untuk meningkatkan

kompetensi pengasuh di TPA dalam mengembangkan perilaku prososial yang

selama ini belum tersentuh oleh konsep bimbingan dan konseling secara umum.

2. Manfaat Praktis

a. Pengasuh

Pengasuh diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam

bimbingan dan konseling khususnya bimbingan untuk mengembangkan

perilaku prososial bagi anak usia dini. Bimbingan perilaku prososial yang

dikembangkan dapat diintegrasikan dan dijadikan dasar dalam proses

pengasuhan di TPA Taman Isola.

b. TPA Taman Isola

Pengelola TPA Taman Isola memperoleh masukan mengenai perlunya

pengembangan perilaku prososial pada anak usia dini sebagai dasar perilaku

anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial.

c. Prodi Bimbingan dan Konseling

Prodi Bimbingan dan Konseling memperoleh masukan mengenai pentingnya

bimbingan pada anak usia dini, dengan demikian bimbingan yang

komprehensif dapat ditujukan kepada semua tahapan usia individu yakni dari

usia bayi, balita, anak, remaja, dewasa, keluarga, orangtua dan individu yang

memiliki keterbatasan (ABK).

(25)

13

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program bimbingan yang dihasilkan diharapkan tidak hanya diterapkan

di TPA Taman Isola namun juga dapat berlaku untuk TPA lain dengan

memperhatikan karakteristik dan keunikan masing-masing.

E. Asumsi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan dilandasi beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut.

1. Anak usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang

membutuhkan beragam stimulasi untuk dapat mengembangkan potensinya secara

optimal.

2. Salah satu tugas perkembangan anak usia dini adalah mengembangkan

kemampuan sosial sebagai landasan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,

sehingga dibutuhkan bimbingan untuk dapat berperilaku positif di masa depan.

3. Bimbingan merupakan salah satu upaya untuk membantu anak dalam memberikan

keterampilan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhannya agar dapat

(26)

14

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Taman Penitipan Anak adalah sarana untuk anak dapat tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kebutuhannya.

5. Anak-anak di TPA membutuhkan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah

kemampuan berfikirnya, pengendalian emosi, penyaluran psikomotoriknya,

kebersamaan, kepedulian dan empati terhadap teman sebaya atau pun

lingkungannya.

6. Peran pengasuh di TPA memberi kontribusi positif dalam membimbing, melatih

dan memberikan keterampilan sosial dalam bentuk empati,murah hati, kerjasama

(27)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

kuantitatif (mix method research) dengan metode exploratory design. Metode

explotary desain artinya pendekatan kuantitatif memiliki kecenderungan untuk menguatkan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

gambaran awal perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola dengan

menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk pengasuh.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengujicobakan program yang telah di

desain berdasarkan data kualitatif. Sementara desain untuk menganalisis data setelah

program dilakukan terhadap anak usia dini di TPA Taman Isola adalah single subject research. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan single subject, artinya setiap subjek penelitian akan dideskripsikan perilaku prososialnya dengan disertai grafik. Dengan penelitian kualitatif kuantitatif diharapkan dapat

mengamati dan berinteraksi secara langsung dalam situasi nyata yang dialami oleh

anak usia dini di TPA dan pengasuhnya sebagai salah satu upaya dalam memahami

perilaku anak usia dini serta bimbingan yang dilakukan pengasuhnya. Hasilnya akan

digunakan sebagai informasi dalam mengembangkan program bimbingan prososial

anak usia dini.

Untuk mengungkap dan menjawab pertanyaan penelitian maka digunakan

(28)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi

Observasi dilakukan terhadap 5 orang anak usia dini untuk mengamati perilaku

prososial yang ditampakkan oleh anak usia dini, observasi kepada pengasuh

untuk mengetahui kegiatan bimbingan yang dilakukan pengasuh dalam

membantu, mengajarkan dan mendorong anak untuk mengembangkan hubungan

dengan orang lain serta kegiatan pengasuh dalam menciptakan suasana yang

aman dan nyaman untuk anak usia dini. Berikut adalah pedoman observasi yang

digunakan untuk mengetahui perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman

Isola.

Tabel 3.1

Format Pedoman Observasi Perilaku Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

No Perilaku Prososial Subjek

(29)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(30)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurang

menyenangkan 3. Kerjasama A.Bergiliran tanpa

(31)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ‘boleh bantu’

Pedoman Observasi Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh dalam Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

No Perilaku Prososial Subjek Keterangan

(32)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dialami teman 3. Kerjasama A.Mengarahkan

(33)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberi

Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi kegiatan bimbingan yang dilakukan

oleh pengasuh dalam mengembangkan hubungan anak usia dini dengan orang lain

dan menciptakan suasana TPA yang nyaman dan aman. Serta wawancara terhadap

2 orangtua untuk mengetahui bimbingan prososial yang dilakukan di rumah dengan

pedoman wawancara terlampir.

3. Studi dokumentasi mengenai seluruh peristiwa yang dialami oleh subjek penelitian

selama penelitian dilakukan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan single subject research

(35)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B) (Sunanto, 2005:55). Berikut adalah prosedur dasar yang digunakan dalam desain A-B.

Tabel 3.3

Data Penelitian Pada Desain A-B

Baseline (subjek penelitian) Perilaku Prososial yang tampak

1 2 3 4

Program Bimbingan Perilaku Prososial

1 2 3 4 5

Penelitian kualitatif kuantitatif (mix method research) memiliki karakteristik yang berbeda yakni berfokus kepada analisis data dan pengumpulan data yang

memadukan dua pendekatan dengan tujuan untuk menghasilkan penelitian yang lebih

baik.

Studi Pendahuluan

Mengetahui gambaran Perilaku Prososial Anak Usia Dini

Studi Literatur dan memotret kondisi objektif di lapangan

Mengetahui Gambaran Perilaku Prososial Anak dan Mengumpulkan serta merumuskan data mengenai kegiatan bimbingan yang dilakukan

oleh pengasuh

Analisis data

Perumusan Program Bimbingan untuk Mengembangkan Perilaku Prososial

(36)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Desain Penelitian

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah lima orang anak usia dini dan dua pengasuh di TPA

Taman Isola. Pemilihan sampel tersebut sesuai dengan teknik purpossive sampling

karena dianggap representatif untuk menggambarkan perilaku prososial anak usia dini

di TPA Taman Isola.

Subjek penelitian berada pada tahapan mulai mengenal dan mengerti bentuk

perilaku prososial yaitu usia 2-5 tahun. Dibandingkan dengan usia bayi atau dibawah

tiga tahun yang masih menunjukkan sikap dan perilaku egosentris (mementingkan diri

sendiri) serta memiliki ketergantungan yang besar terhadap orang dewasa di

sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara dan studi pendahuluan terhadap pengasuh di

TPA, subjek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian.

(37)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain kelima orang anak usia dini penelitian ini melibatkan dua orang

pengasuh yang juga dijadikan subjek penelitian. Keduanya merupakan pengasuh

yang melaksanakan pengasuhan, bimbingan serta pembelajaran di TPA. Dalam

penelitian ini, pengasuh berperan sebagai pembimbing yang membantu anak usia dini

untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola. Dua

orangtua juga dijadikan subjek penelitian untuk memperkuat data perilaku prososial

anak dengan mewawancara orangtua mengenai bimbingan yang dilakukannya di

rumah.

Tabel 3.4 Subjek Penelitian

STATUS INISIAL TEMPAT TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN

Anak BE Bandung, 8 Oktober 2008 Laki-laki

Anak FH Bandung, 7 Januari 2010 Laki-laki

Anak AU Jambi, 17 Desember 2007 Perempuan

Anak HF Jakarta, 9 Maret 2009 Laki-laki

Anak RG Bandung, 12 April 2010 Laki-laki

Pengasuh FY Bandung, 28 Desember 1987 Perempuan

Pengasuh SI Bandung, 13 Maret 1989 Perempuan

Orangtua AN Bandung, 10 Februari 1968 Perempuan

Orangtua CC Bandung, 13 Januari 1965 Perempuan

(38)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di TPA Taman Isola karena anak-anak yang

dititipkan di TPA ini sebagian besar orangtuanya bekerja sebagai dosen atau pegawai

di sekitar kawasan UPI sehingga peneliti tertarik untuk meneliti perilaku prososial

anak-anak usia dini yang berasal dari lingkungan keluarga pendidik dan memiliki

kemapanan ekonomi. TPA ini pun terletak di kampus UPI yang berdampingan dengan

Play Group, TK, SD, SMP, SMA Lab.School yang berada di kawasan perkotaan dan

masih ditemukan beberapa anak usia dini yeng menunjukkan perilaku antisosial.

D. Definisi Istilah

1. Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah perbuatan anak usia 2-5 tahun di TPA Taman Isola

selama di sekolah yang menunjukkan keinginan untuk menyenangkan orang lain

secara psikologis dalam wujud empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Empati

diwujudkan dalam bentuk merasakan perasaan yang dialami orang lain, murah

hati diartikan sebagai keinginan untuk berbagi dengan sesama, kerjasama adalah

keinginan untuk saling tolong menolong, menghargai, memahami dalam

melakukan suatu kegiatan, sementara peduli adalah kesadaran untuk mengetahui

situasi dan kondisi lingkungan serta melakukan kegiatan yang dibutuhkan untuk

lingkungan tersebut.

2. Bimbingan yang dilakukan Pengasuh

Bimbingan adalah sejumlah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus

dalam waktu tertentu untuk membantu individu meningkatkan dan

(39)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan pengasuh dalam mengembangkan perilaku empati, murah hati,

kerjasama dan peduli.

Bimbingan dalam mengembangkan perilaku empati adalah menunjukkan

perasaan terhadap teman yang sedang mengalami kesusahan dalam melakukan

suatu kegiatan dan merasakan perasaan yang sedang dialami temannya dengan

menceritakannya kepada pengasuh. Bimbingan dalam mengembangkan perilaku

murah hati diwujudkan dalam keinginan untuk membantu teman sebaya dalam

melakukan suatu kegiatan dan keinginan untuk berbagi sesuatu yang dimilikinya.

Sementara bimbingan dalam mengembangkan kerjasama diperlihatkan dengan

keinginan untuk saling tolong menolong, menghargai, memahami dalam

melakukan suatu kegiatan. Bimbingan dalam mengembangkan peduli diwujudkan

dalam kesadaran untuk kesadaran untuk mengetahui situasi dan kondisi

lingkungan serta melakukan kegiatan yang dibutuhkan oleh lingkungan tersebut.

E. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi perilaku prososial anak usia dini; bimbingan yang dilakukan

pengasuh di TPA; bimbingan yang dilakukan orangtua di rumah serta untuk

mengetahui perilaku anak usia dini setelah memperoleh program bimbingan perilaku

prososial di TPA Taman Isola Bandung.

1. Instrumen perilaku prososial anak

Tabel 3.5 Instrumen Perilaku Prososial

DAFTAR CEK PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA DINI

Nama : Observer :

Usia : Tanggal :

item bukti tanggal

(40)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.

Tabel 3.3

Instrumen perilaku prososial anak

2. Instrumen Bimbingan Perilaku Prososial Anak Usia Dini

Kisi-kisi instrumen bimbingan yang disusun dalam penelitian ini disusun

berdasarkan aspek perilaku prososial yang dikemukakan oleh Beaty (1998: 147)

yakni empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Sementara indikator-indikatornya

disusun berdasarkan bentuk-bentuk perilaku prososial yang dijelaskan oleh

Eliason dan Jenkins (1994) dalam Saripah (2006:58); Elliot (2008: 6-7); Vaish

(41)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pengasuh dalam mengembangkan perilaku prososial anak usia dini

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh

ASPEK INDIKATOR TEKNIK

PENGUMPUL DATA

Bimbingan dalam : 1. Mengembangkan

empati

1). Membantu anak untuk

menunjukkan respon perasaan pada teman yang mengalami kesulitan 2). Membantu anak mengungkapkan perasaan dan situasi yang dialami teman yang mengalami kesulitan 3). Membantu anak untuk dapat menawarkan dirinya kepada teman yang mengalami kesusahan

- Wawancara

- Observasi

2. Mengembangkan Murah hati

1). Melatih anak untuk dapat berbagi sesuatu kepada temannya

2). Melatih anak untuk dapat memberi sesuatu kepada temannya

- Wawancara

- Observasi

3. Mengembangkan kerjasama

1). Mengarahkan anak untuk dapat bergiliran tanpa rewel

2). Mengarahkan anak untuk dapat mengajak temannya dalam

1). Melatih anak untuk dapat membantu temannya yang membutuhkan

2). Melatih anak untuk dapat memberikan perhatian kepada

Dalam mengembangkan program bimbingan untuk meningkatkan perilaku prososial

anak usia dini, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan seperti berikut :

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran awal perilaku prososial

(42)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjasama dan peduli dan hasilnya dapat digunakan untuk landasan awal

pembuatan program.

2. Pengembangan Pedoman Observasi dan Wawancara

Pedoman observasi dan wawancara dikembangkan berdasarkan hasil studi

pendahuluan dan akan digunakan untuk mengetahui perkembangan perilaku

prososial anak usia dini di TPA Taman Isola berdasarkan aspek empati, murah

hati, kerjasama dan peduli. Pedoman observasi dan wawancara telah melalui

proses uji validitas oleh Dr. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd dan Dr. Ipah Saripah,

M.Pd sebagai pakar bimbingan dan konseling serta Euis Kurniati, M.Pd sebagai

praktisi bimbingan anak usia dini.

3. Pengembangan Isi Program

Program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini

di TPA Taman Isola yang meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan

peduli dengan uji validitas Program dilakukan oleh pakar bimbingan dan

konseling yakni Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd dan satu orang praktisi

Euis Kurniati, M.Pd

4. Hasil Uji Program

Berdasarkan hasil studi pendahuluan maka dirancang program bimbingan untuk

mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang

meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli. Program yang dirancang

masih bersifat hipotetik yang kemudian diuji oleh pakar bimbingan dan pakar

anak usia dini yakni Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd dan Euis Kurniati, M.Pd

(43)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun redaksional untuk direvisi dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui

perubahan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola.

5. Langkah-langkah Implementasi Program Bimbingan untuk Mengembangkan

Perilaku Prososial Anak Usia Dini di TPA Taman Isola

a. Melaksanakan observasi terhadap perilaku prososial anak usia dini yang

meliputi aspek empati, murah hati, kerjasama dan peduli untuk mengetahui

gambaran awal perilaku prososial. Dengan disertai wawancara terhadap

pengasuh dan orangtua sebagai data pendukung.

b. Melaksanakan program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial

anak usia dini di TPA Taman Isola yang terdiri dari 5 sessi yakni; 1) sessi

untuk mengembangkan perilaku empati; 2) sessi untuk mengembangkan

perilaku murah hati; 3) sessi untuk mengembangkan perilaku kerjasama; 4)

sessi untuk mengembangkan perilaku peduli; 4) sessi untuk mengembangkan

perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli; 5) sessi untuk

mengembangkan perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli.

c. Melaksanakan observasi lanjutan untuk memperoleh gambaran empirik

prososial anak usia dini di TPA Taman Isola setelah memperoleh program

bimbingan.

G. Analisis Data Penelitian

Proses analisis data bertujuan untuk menafsirkan dan memudahkan

(44)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dinterpretasikan berdasarkan perolehan data di lapangan yang mengacu kepada

pedoman observasi dan pedoman wawancara.

Selanjutnya proses analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, membaca,

mempelajari, menemukan dan merumuskan hasil data secara kontinyu dan rasional

yang berlangsung selama penelitian. Proses tersebut berdasarkan kajian teoretis yang

telah dilakukan sebelumnya sehingga akan diperoleh data yang akurat.

Hasil analisis data kualitatif terbagi ke dalam dua tahapan yaitu saat

pengumpulan data dengan melakukan diskusi terus menerus dengan pengasuh TPA

mengenai hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan untuk melengkapi data

yang belum diperoleh sebelumnya, serta pada saat sesudah pengumpulan data dengan

menyimak hasil data yang terekam dalam tape recorder dan transkrip yang diperoleh

selama penelitian. Setiap selesai melakukan pengamatan observasi dan wawancara,

hasil yang diperoleh di cek kembali bersama-sama pengasuh TPA untuk memperoleh

akurasi data.

Untuk analisis kuantitatif menggunakan data single subjek yang digambarkan

dalam bentuk grafik dianalisis dengan melihat perubahan data dalam satu kondisi

yang dalam hal ini kondisi subjek penelitian dan kondisi intervensi bimbingan.

Sementara yang dilihat adalah tingkat stabilitas subjek dalam satu kondisi (perilaku

prososial), kecenderungan arah grafik dan tingkan perubahan perilakunya.

(45)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas data penelitian kualitatif adalah apabila tidak ditemukan perbedaan

antara laporan penelitian dengan kondisi objektif di tempat penelitian. Untuk

mengetahui validitas data penelitian, maka dilakukan beberapa strategi penelitian

sebagai berikut.

1. Pengamatan yang Relatif Lama

Pengamatan yang relatif lama akan meningkatkan kepercayaan/kredibilitas

terhadap data yang diperoleh karena terjalin hubungan yang intensif antara peneliti

dan pengasuh TPA. Sehingga hubungannya akan semakin terbuka dan saling

mempercayai serta data yang diperoleh akan semakin akurat karena kehadiran

peneliti tidak mengganggu perilaku yang diamati terhadap objek yang diteliti.

Penelitian ini dilakukan selama peneliti dapat mencapai data yang diperoleh sesuai

dengan tingkat ketercapaian dalam tujuan penelitian.

2. Penggunaan Multi Metode

Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data seperti pedoman observasi dan pedoman wawancara yang sudah

dikonsultasikan dengan pembimbing serta studi dokumenter.

3. Penggunaan Membercheck

Membercheck dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh sesuai dengan

yang diberikan oleh sumber data (pengasuh TPA). Apabila data yang ditemukan

disepakati oleh sumber data maka data yang diperoleh valid (dapat dipercaya).

Namun apabila data yang diperoleh tidak disepakati oleh sumber data maka

(46)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji Obyektivitas Penelitian

Penelitian dikatakan obyektif apabila telah disepakati oleh para pakar pendidikan

anak usia dini yakni Euis Kurniati, S.Pd, M.Pd (Koordinator TPA Taman Isola)

dan pakar bimbingan dan konseling yakni Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf, LN, M.Pd.

5. Bahasa Subyek Penelitian Kata demi Kata

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, maka digunakan

perekaman wawancara dengan subyek penelitian (pengasuh TPA). Selanjutnya

hasil wawancara tersebut dituangkan dalam bentuk transkrip tulisan yang

mendeskripsikan setiap perkataan yang diungkapkan oleh subyek penelitian

(pengasuh TPA). Setiap kejadian, peristiwa, kondisi lingkungan yang dilihat,

didengar dan dirasakan dituliskan berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi

tanpa rekayasa.

6. Pencatatan Data Mekanik

Pencatatan data mekanik dilakukan untuk menggambarkan keaslian data yang

diperoleh di tempat penelitian dengan menggunakan perekam foto, video dan

audio.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif memiliki tiga tahapan

penelitian yaitu tahap pralapangan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis dan

interpretasi data.

1. Tahap Persiapan

(47)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menyusun rencana penelitian secara fleksibel dengan membuat desain

penelitian sebagai landasan dalam memilih tempat dan subyek penelitian.

b. Memilih tempat penelitian, yaitu TPA Taman Isola karena sesuai dengan

tujuan serta rumusan masalah yang akan dicapai dalam penelitian.

c. Mengurus perizinan. Untuk memperoleh izin penelitian, maka dilakukan

prosedur administratif dengan mengajukan permohonan penelitian ke Program

Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan memenuhi

kelengkapan persayaratan yang telah ditetapkan.

d. Melakukan studi pendahuluan untuk mengenal dan memahami TPA Taman

Isola dengan harapan dapat memperoleh informasi awal mengenai situasi dan

kondisi sehingga memperoleh kepastian untuk melakukan penelitian karena

sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya untuk melakukan pendekatan

dengan pengasuh dan anak-anak yang diasuh di TPA Taman Isola sehingga

dapat memudahkan dalam proses penelitian.

e. Memilih subyek penelitian di TPA Taman Isola yang disesuaikan dengan

tujuan penelitian. Pemilihan subyek penelitian dilakukan setelah studi

pendahuluan sehingga memudahkan dalam proses penyesuaiannya.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, tape recorder, kamera

(48)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanan penelitian dimulai dengan kegiatan orientasi, pengumpulan data

serta melengkapi (pelengkapan data lainnya). Kegiatan penelitian, tujuan serta

langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.2

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahapan pelaksanaan penelitian tersebut pada dasarnya diperoleh dari data utama

dan data pelengkap. Data utama adalah data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan

rumusan masalah yakni gambaran perilaku prososial anak usia dini dan bimbingan yang

(49)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan pengasuh untuk mengembangkan perilaku prososial di TPA Taman Isola.

Sementara data pelengkap adalah data yang diperoleh untuk menunjang data utama

sehingga diperoleh hasil penelitian yang akurat dan objektif. Data pelengkap ini meliputi

sejarah dan profil TPA Taman Isola, susunan pengurus, jumlah anak yang diasuh, kondisi

fisik lingkungan serta potret beragam kegiatan di TPA Taman Isola.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian merupakan tahapan menganalisis dan interpretasi data

yang diperoleh selama penelitian. Proses ini dilakukan untuk memperoleh arti serta

makna yang mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara

objektif dan sistematis. Data yang ditemukan dianalisis secara teliti, disusun,

dikategorikan sesuai dengan tujuan penelitian dan ditafsirkan berdasarkan

pengalaman dan persepsi peneliti. Selanjutnya dibuat keputusan untuk memperoleh

pola yang diinginkan dan dituangkan dalam bentuk hasil akhir penelitian.

J. Hasil Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran awal perilaku

prososial anak usia dini di TPA Taman Isola yang meliputi perilaku empati, murah

hati, kerjasama dan peduli. Hasil yang diperoleh dilihat dari anak usia dini

menunjukkan anak usia 2-5 tahun di TPA Taman Isola pada umumnya telah mampu

memperlihatkan perilaku empati, murah , kerjasama dan peduli. Namun demikian

terdapat 1 orang anak laki-laki yang berusia 4 tahun belum memperlihatkan perilaku

empati, murah hati dan peduli terlihat dari perilakunya yang masih egois, cenderung

(50)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekelilingnya. Terdapat pula 1 orang anak laki-laki yang berusia 4,5 tahun belum

terlihat konsisten dalam memperlihatkan perilaku empati dan murah hati, biasanya

dipengaruhi oleh kecukupan tidur dan kecukupan minum susu.

Sementara untuk pengasuh yang terdapat di TPA Taman Isola belum memiliki

program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini.

Pada umumnya aktivitas dan kegiatan yang dilakukan pengasuh cenderung

menunjukkan pengasuhan, sementara bimbingan khususnya yang dilakukan dengan

metode bermain belum optimal dilakukan. Meski TPA Taman Isola memiliki program

class activitty yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan bimbingan. Dengan demikian TPA Taman Isola membutuhkan program bimbingan untuk

mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini untuk mengoptimalkan

perilaku empati, murah hati, kerjasama dan peduli.

K. Struktur Program Bimbingan 1. Rasional

Anak usia dini merupakan tahapan perkembangan yang sangat penting dalam

kehidupan individu. Pembelajaran, pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh

keluarga atau lingkungan sosial cenderung akan mempengaruhi perkembangan

dan pertumbuhannya. Oleh karenanya dibutuhkan beragam stimulasi yang dapat

mengoptimalkan potensinya.

Stimulasi yang dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan anak adalah

dengan pendidikan anak usia dini. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas (2011,9-10) pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan

(51)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan melalui pemberian stimulasi pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Salah satu upaya untuk mempersiapkan anak usia dini yang memiliki

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal yaitu melalui Taman Penitipan

Anak (TPA). TPA merupakan wahana untuk menyelenggarakan pendidikan,

pengasuhan, bimbingan dan pelayanan dengan kualitas lingkungan yang baik

untuk meningkatkan perkembangan serta pertumbuhan fisik, intelektual dan sosio

emosional anak usia dini. Fungsi TPA tersebut diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang optimal dalam mendidik, membimbing dan mengasuh anak usia

dini agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang berkualitas. Kegiatan

pendidikan, bimbingan dan pengasuhan yang berkualitas membutuhkan

keterampilan tertentu untuk mencapai hasil yang positif dalam kehidupan masa

depan anak usia dini.

Namun dalam pelaksanaannya, TPA belum mampu menjalankan fungsinya

tersebut secara menyeluruh yang disebabkan kegiatan bimbingan di TPA belum

terkelola dengan baik, sehingga terdapat beberapa aspek perkembangan dan

pertumbuhan anak usia dini yang belum sesuai dengan kemampuan yang

semestinya dimiliki. Begitu pula dengan pengasuh yang pada umumnya belum

konsisten dalam membimbing, mendidik dan mengasuh anak karena seringkali

waktunya tersita untuk menjaga kebutuhan fisik anak sehingga aspek

perkembangan lain terabaikan.

Terkait dengan kondisi tersebut, aspek perkembangan sosial yang meliputi

(52)

Firsty Wildaniah, 2013

Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Bermain di TPA Taman Isola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhatian yang lebih optimal sebagai ‘bekal kehidupan’ anak usia dini dalam

bergaul di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengembangkan

program bimbingan untuk mengembangkan perilaku prososial anka usia dini.

Program bimbingan yang dilakukan untuk mengembangkan perilaku prososial

anak usia dini diharapkan dapat membantu anak dalam menunjukkan kepedulian

pada teman yang sedang kesusahan, dapat menceritakan perasaan seseorang

selama konflik, dapat berbagi sesuatu dengan yang lain, dapat memberikan

sesuatu yang menjadi miliknya kepada yang lain, mampu bergiliran tanpa ‘rewel’,

mampu mengikuti permintaan/perintah tanpa ‘rewel’, mampu membantu yang lain

dalam melakukan kegiatan dan dapat membantu yang sedang membutuhkan.

2. Tujuan

Membantu anak dalam mengembangkan perilaku prososial yang meliputi

empati, murah hati, kerjasama dan peduli pada anak usia dini di TPA Taman Isola.

3. Tema

Tema yang dikembangkan dalam program bimbingan untuk

mengembangkan perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola adalah

perilaku empati, murah hati, kerjasam dan peduli.

4. Materi

Materi yang dikembangkan dalam program bimbingan untuk mengembangkan

perilaku prososial anak usia dini di TPA Taman Isola disesuaikan dengan teman

yang dikembangkan yakni ‘sembunyi bola’, ‘bermain restoran’,

‘mengelompokkan bola’ dan‘berbagi harta karun’.

Gambar

Tabel 4.15
Tabel 3.1 Format Pedoman Observasi Perilaku Anak Usia Dini di TPA Taman Isola
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Bimbingan yang Dilakukan Pengasuh dalam Mengembangkan
Tabel 3.3 Data Penelitian Pada Desain A-B
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir setelah peneliti melakukan kegiatan identifikasi kebutuhan di SMP Negeri 3 Candi Sidoarjo untuk mengembangkan buku panduan perilaku prososial maka dapat

Peningkatan perilaku prososial melalui metode sosiodrama yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan ke 1 sebagai berikut: 1)

Pada penelitian ini, untuk menguji perilaku prososial (empati, senang bekerjasama, dan berbagi) anak peneliti menggunakan beberapa lagu yang memiliki teks

Menurut Papalia & Felman (2010: 397) Perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan secara sukarela untuk memberikan keuntungan atau manfaat bagi

Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode storytelling karena perilaku prososial banyak sekali manfaat bagi anak selain agar anak dapat

Hasil akhir setelah peneliti melakukan kegiatan identifikasi kebutuhan di SMP Negeri 3 Candi Sidoarjo untuk mengembangkan buku panduan perilaku prososial maka dapat

Hasil penelitian menunjukan meskipun secara keseluruhan perilaku prososial siswa XI IPS berada dalam katagori sedang, namun masih adanya item- item yang memiliki nilai

Ada beberapa hal yang melandasi bahwa penggunaan teknik token economy berpengaruh terhadap perilaku prososial anak, yaitu teknik ini memainkan peranan penting dalam