viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengaruh Fenomena Merek (Brand Awareness, Brand Attachment, Brand Loyalty, dan Perceived Quality) terhadap Compulsive Buying. Latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya perkembangan ekonomi yang sangat pesat sekarang ini, membuat masyarakat pun mengubah struktur ekonomi yang ada, yaitu dengan ditandai meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat. Terdapat begitu banyaknya macam merek yang ada dan beredar di lingkungan masyarakat sekarang ini membuat masyarakat pun menjadi lebih leluasa dalam memlilih merek yang mereka sukai dan sesuai.Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian di H&M outlet Paris Van Java Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh elemen merek yang diukur melalui 4 variabel bebas, yaitu brand awareness, brand attachment, brand loyalty, dan perceived quality. Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah causal explanatory. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah membeli produk H&M, sementara kriteria sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah membeli produk H&M di outlet Paris Van Java Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan kuesioner yang diisi oleh 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa brand loyalty berpengaruh terhadap compulsive buying. Nilai Adjusted R2 menunjukkan pengaruh simultan antara brand awareness, brand attachment, brand loyalty, dan perceived quality sebesar 21.1% sedangkan sisanya 78.9% dipengaruhi oleh faktor lain.
ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This study, entitled The Effect Phenomenon Brand (Brand Awareness, Brand Attachment, Brand Loyalty, and Perceived Quality) against Compulsive Buying. The background of this study is the occurrence of very rapid economic development today, making people even change the existing economic structure, which is marked by the growing economic needs of society. There are so many kinds of existing brands and circulate in society today makes the community was becoming more flexible in their preferred brand memlilih and appropriate. So that researchers want to conduct research on H & M outlet Paris Van Java Bandung. The aim of this research was to examine and analyze the effect of brand elements measured by four variables, namely brand awareness, brand attachment, brand loyalty, and perceived quality. Based on the research objectives, then this kind of research is a causal explanatory. The sampling technique used in this study is a non-probability sampling with purposive sampling method. The population in this study were people who've bought the product H & M, while the criteria for the samples in this study were people who've bought the product at the outlet H & M Paris Van Java Bandung. Data collection techniques used in this study is a survey with questionnaires filled out by 100 respondents. Data analysis techniques used in this research is multiple linear regression. The results of data analysis showed that brand loyalty effect on compulsive buying. Adjusted R2 shows the simultaneous effect of brand awareness, brand attachment, brand loyalty, and perceived quality of 21.1% while the remaining 78.9% is influenced by other factors.
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PENYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ...v
2.1.1 Manajemen Pemasaran (Marketing Management) ...8
2.1.2 Manajemen Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ...9
2.1.3 Produk (Product) ...14
2.1.4 Merek (Brand) ...18
2.1.5 Kesadaran Merek (Brand Awareness) ...19
2.1.6 Keterikatan terhadap Merek (Brand Attachment) ...21
2.1.7 Kesetiaan terhadap Merek (Brand Loyalty) ...24
2.1.8 Persepsi Kualitas (Perceived Quality) ...27
2.1.9 Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour) ...29
2.1.10 Pembelian Kompulsif (Compulsive Buying) ...32
2.2 Riset Empiris ...35
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, dan Ukuran Sampel ...48
3.2.1 Populasi ...48
3.2.2 Sampel ...49
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ...49
3.2.4 Ukuran Sampel ...49
3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ...51
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...55
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...64
xii Universitas Kristen Maranatha
4.3.2 Uji Reliabilitas ...69
4.4 Uji Normalitas ...70
4.5 Uji Heteroskedastisitas ...73
4.6 Uji Multikolinearitas ...74
4.7 Analisis Regresi Berganda ...75
4.8 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ...77
4.9 Koefisien Determinasi Adjusted (R2) ...77
4.10 Pembahasan ...78
BAB V ...80
PENUTUP ...80
5.1 Kesimpulan ...80
5.2 Implikasi Manajerial ...82
5.3 Keterbatasan Penelitian ...83
5.4 Saran ...83
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel I Riset Empiris ... 35
Tabel II Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 51
Tabel III Skala Likert ... 56
Tabel IV Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin... 64
Tabel V Karakteristik Berdasarkan Usia ... 64
Tabel VI Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 65
Tabel VII Karakteristik Berdasarkan Pendapatan ... 66
Tabel VIII KMO and Bartlett’s Test ... 67
Tabel IX Hasil Uji Validitas... 68
Tabel X Hasil Uji Reliabilitas ... 70
Tabel XI Hasil Uji Multikolinearitas ... 74
Tabel XII Hasil Output Regresi... 75
Tabel XIII Hasil Uji Statistik F ... 77
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Brand Awareness ... 20
Gambar 2 Kualitas Persepsian ... 28
Gambar 3 Rerangka Teoritis ... 42
Gambar 4 Rerangka Pemikiran ... 43
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Grafik A Hasil Uji Normalitas ... 71
Grafik B Hasil Uji Normalitas ... 72
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN... 87
LAMPIRAN B UJI VALIDITAS ... 91
LAMPIRAN C UJI RELIABILITAS ... 94
LAMPIRAN D UJI KECUKUPAN DATA ... 100
LAMPIRAN E UJI REGRESI ... 102
LAMPIRAN F UJI NORMALITAS ... 104
LAMPIRAN G UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 106
LAMPIRAN H UJI MULTIKOLINEARITAS ... 107
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Di zaman yang semakin berkembang dan maju ini, manusia pun dipengaruhi
oleh adanya tekanan dan tuntutan kehidupan yang sudah semakin modern.
Disamping perkembangan di bidang teknologi yang semakin canggih, ruang
lingkup kehidupan manusia pun semakin berkembang. Adapula salah satu
contohnya dalam hal kebutuhan ekonomi. Terjadinya perkembangan ekonomi
yang sangat pesat sekarang ini, membuat masyarakat pun mengubah struktur
ekonomi yang ada, yaitu dengan ditandai meningkatnya kebutuhan ekonomi
masyarakat.
Kebutuhan ekonomi masyarakat yang berupa kebutuhan pangan, sandang, dan
papan sudah meningkat mencapai taraf yang tinggi dan menjadi lebih kompleks.
Hasil survei Nielsen menempatkan negara Indonesia pada posisi teratas sebagai
negara dengan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi dibandingkan dengan
negara - negara lainnya (Gerald dalam Sari, 2016).
Setiap individu pasti memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi setiap
harinya, entah untuk pribadi, keluarga ataupun sosial. Begitu banyak kebutuhan
manusia yang harus terpenuhi mengingat zaman yang semakin terus berkembang.
Salah satu kebutuhan individu yang semakin gencar sekarang ini adalah
kebutuhan ekonomi dalam hal berbelanja. Belanja sudah menjadi bagian dari
2 Universitas Kristen Maranatha karena sekecil - kecilnya kebutuhan manusia, pasti tetap melakukan pembelanjaan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dalam kegiatan berbelanja, setiap individu pasti memiliki produk atau merek
yang mereka sukai dan mereka percayai bahwa produk atau merek yang mereka
pilih adalah yang terbaik dan sesuai dengan mereka. Terdapat begitu banyaknya
macam merek yang ada dan beredar di lingkungan masyarakat sekarang ini
membuat masyarakat pun menjadi lebih leluasa dalam memilih merek yang
mereka sukai dan sesuai.
Kesukaan dan pilihan individu terhadap suatu merek, membuat individu
memiliki kesadaran akan merek tersebut. Seperti menurut Aaker dalam Ariyan,
(2013), kesadaran merek (brand awareness) artinya kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori produk tertentu. Jika setiap individu sudah memasuki
keadaan dimana mereka memiliki kesadaran akan suatu merek tertentu, mereka
akan dengan sendirinya menyebutkan merek-merek yang sering mereka gunakan
atau merek yang sangat mereka ingat.
Hal ini membuat masyarakat menjadi lebih konsumtif dan memiliki
keterikatan dengan suatu merek tertentu (brand attachment). Keterikatan
konsumen pada suatu merek tertentu tidak hanya sekedar dilihat dari kualitas yang
dimiliki dan harga yang ditawarkan, melainkan lebih dari itu. Thomson et al.
(2005) menganalogikan hubungan konsumen dengan merek yaitu seperti
hubungan individu dengan objek dalam teori keterikatan dan berpendapat bahwa
3 Universitas Kristen Maranatha komitmen konsumen tersebut terhadap merek, misalnya loyalitas merek (brand
loyalty). Ketika individu sudah nyaman dengan suatu merek tertentu, biasanya mereka tidak akan berpindah ke merek lain atau merek pesaing karena mereka
sudah yakin dan percaya dengan merek yang mereka pilih.
͞Komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli kembali atau menjadi
pelanggan kembali suatu produk yang lebih disukainya dimasa yang akan datang,
dengan demikian menyebabkan pembelian ulang merek atau sejumlah merek yang
sama meskipun pengaruh situasional dan usaha pemasaran memiliki potensi untuk
menyebabkan perubahan perilaku.͟ (Oliver dalam Yunitasari dan Yuniawan, 2006).
Loyalitas, keterikatan dan kesadaran individu akan suatu merek terbentuk
karena juga adanya kualitas persepsian (perceived quality) terhadap merek
tersebut. Dimana menurut Aaker dalam Sari dan Widowati (2015), kualitas
persepsian adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang
diharapkan.Karena ini merupakan kesan dari pelanggan, maka kualitas persepsian
tidak dapat ditentukan secara obyektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa
yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang
berbeda – beda terhadap suatu produkatau jasa.
Tujuan utama berbelanja adalah untuk membeli kebutuhan hidup sehari - hari.
Namun pada saat ini terdapat alasan yang kompleks dari berbelanja, yaitu untuk
berolahraga, mengadakan interaksi dengan orang lain atau hanya ingin berekreasi.
4 Universitas Kristen Maranatha fenomenal ketika kegiatan tersebut menjadi sebuah perilaku adiktif, sebuah
obsesi yang dilakukan secara terus - menerus dengan melakukan pembelian akan
item - item yang sesungguhnya tidak begitu diperlukan melebihi kebutuhan dan
kemampuan yang dimiliki.
Perilaku seperti ini dinamakan compulsive buying. Compulsive buying
didefinisikan sebagai suatu kondisi kronis, di mana seseorang melakukan aktivitas
pembelian berulang sebagai akibat dari adanya peristiwa yang tidak
menyenangkan ataupun perasaan yang negatif (Faber dan O’Guinn dalam Sari,
2016).
Perilaku compulsive buying ini dikarakteristikkan sebagai (1) pembelian
produk ditujukkan bukan karena nilai guna produk; (2) konsumen yang membeli
produk secara terus-menerus tidak mempertimbangkan dampak negatif
pembelian; (3) pembelian produk yang tidak bertujuan memenuhi kebutuhan
utama dalam frekuensi tinggi dapat mempengaruhi harmonisasi dalam keluarga
dan lingkungan sosial; (4) perilaku ini merupakan perilaku pembelian yang tidak
bisa dikontrol oleh individu; (5) ada dorongan yang kuat untuk mempengaruhi
konsumen segera membeli produk tanpa mempertimbangkan resiko, misalnya
keuangan; (6) pembelian dilakukan secara tiba-tiba tanpa mencari informasi; (7)
pembelian dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran atau ketakutan dalam
diri; (8) perilaku yang ditujukan untuk melakukan kompensasi, misalnya
kurangnya perhatian keluarga (Mayasari & Naomi dalam Sari, 2016).
Pembeli kompulsif rata-rata lebih banyak terjadi pada kaum hawa
5 Universitas Kristen Maranatha puluhan, meskipun tidak menutup kemungkinan juga individu yang berusia
rata-rata di awal 30 tahun (Mitchell, 2009). Hal ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Lee and Workman, 2015) yang menemukan
bahwa kaum hawa berusia 20-22 tahun menunjukkan kecenderungan pembelian
kompulsif lebih tinggi dibandingkan kaum adam.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh brand awareness terhadap compulsive buying?
2. Apakah terdapat pengaruh brand loyalty terhadap compulsive buying?
3. Apakah terdapat pengaruh brand attachment terhadap compulsive buying?
4. Apakah terdapat pengaruh perceived brand quality terhadap compulsive
buying?
5. Apakah terdapat pengaruh fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty dan perceived quality) terhadap compulsive buying?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
6 Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand loyalty terhadap
compulsive buying.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand attachment terhadap
compulsive buying.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived brand quality
terhadap compulsive buying.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh fenomena merek (brand
awareness, brand attachment, brand loyalty dan perceived quality) terhadap compulsive buying.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini dibuat sebagai kontribusi untuk literatur manajemen merek
dengan mengeksplorasi dampak hubungan antara konsumen dengan merek
terhadap perilaku pembelian kompulsif. Penelitian ini diharapkan
memberikan kontribusi pengetahuan baru dan wawasan untuk pembelian
kompulsif dan variabel merek yang mana bersama-sama meneliti dua jenis
variabel ini. Dan juga dapat memahami konsumen dengan baik sehingga
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen, khususnya pembelian kompulsif. Selain itu, agar dapat
membantu dalam pengembangan penelitian lebih lanjut dalam konteks
7 Universitas Kristen Maranatha
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui lebih dalam apakah perilaku pembelian
kompulsif dipengaruhi oleh variabel-variabel merek. Penelitian ini juga diharapkan
berguna untuk mengetahui seberapa banyak subjek penelitian yang memiliki perilaku
pembelian kompulsif dan peneliti lain dapat mengembangkan lebih dalam lagi dengan
meneliti variabel-variabel merek lain seperti ekuitas merek, citra merek, kepercayaan
80 Universitas Kristen Maranatha BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini melalui
penyebaran kuesioner kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian pada
merek/produk H&M di outlet Paris Van Java, Bandung dan setelah diolah
mengenai pengaruh fenomena merek (brand awareness, brand attachment, brand
loyalty, dan perceived quality) terhadap compulsive buying, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hasil yang diperoleh dari fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty, dan perceived quality) yang berpengaruh terhadap compulsive buying ditunjukan atau diwakili oleh pernyataan nomor 1 dan 2 (brand awareness). Pernyataan nomor 1 menunjukkan sebanyak 61 responden
(61%) sangat setuju dengan pernyataan saya sadar akan merek/produk H&M.
Pernyataan nomor 2 menunjukkan sebanyak 68 responden (68%) sangat setuju
dengan pernyataan saya dapat dengan cepat mengingat simbol atau logo
merek/produk H&M.
H1 : Tidak terdapat pengaruh brand awareness terhadap compulsive buying.
Hasil yang diperoleh dari fenomena merek (brand awareness, brand
81 Universitas Kristen Maranatha
(brand attachment). Pernyataan nomor 3 menunjukkan sebanyak 34 responden
(34%) tidak setuju dengan pernyataan jika seseorang menjelekkan
merek/produk H&M, maka saya akan merasa jengkel. Pernyataan nomor 4
menunjukkan sebanyak 29 responden (29%) netral dengan pernyataan
merek/produk H&M mengingatkan saya pada siapa saya.
H2 : Tidak terdapat pengaruh brand attachment terhadap compulsive buying.
Hasil yang diperoleh dari fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty, dan perceived quality) yang berpengaruh terhadap compulsive buying ditunjukan atau diwakili oleh pernyataan nomor 5 dan 6 (brand loyalty). Pernyataan nomor 5 menunjukkan sebanyak 37 responden
(37%) setuju dengan pernyataan ketika saya berbelanja, saya tidak akan
menghiraukan merek/produk pesaing. Pernyataan nomor 6 menunjukkan
sebanyak 38 responden (38%) tidak setuju dengan pernyataan saya akan setia
tanpa memilih merek/produk lain.
H3 : Terdapat pengaruh brand loyalty terhadap compulsive buying.
Hasil yang diperoleh dari fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty, dan perceived quality) yang berpengaruh terhadap compulsive buying ditunjukan atau diwakili oleh pernyataan nomor 7 dan 8 (perceived quality). Pernyataan nomor 7 menunjukkan sebanyak 50 responden
(50%) setuju dengan pernyataan tingkat kesenangan akan kualitas
82 Universitas Kristen Maranatha
sebanyak 45 responden (45%) setuju dengan pernyataan kesenangan pada
merek/produk h&m akan memiliki fungsi yang sangat tinggi.
H4 : Tidak terdapat pengaruh perceived brand quality terhadap compulsive
buying.
Hasil yang diperoleh dari fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty, dan perceived quality) yang berpengaruh terhadap compulsive buying secara simultan atau keseluruhan ditunjukkan bahwa terdapat pengaruh.
H5 : Terdapat pengaruh pengaruh fenomena merek (brand awareness, brand
attachment, brand loyalty dan perceived quality) terhadap compulsive buying.
5.2 Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan 4 variabel yang diukur yaitu,
brand awareness, brand attachment, brand loyalty, dan perceived quality telah diperoleh hasil yang signifikan bahwa brand awareness, brand attachment, brand
loyalty, dan perceived quality memiliki pengaruh terhadap compulsive buying.
Perusahaan diharapkan untuk memahami lebih dalam cara untuk
meningkatkan brand awareness sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan
merek/produk H&M. Perusahaan diharapkan juga untuk dapat meningkatkan
brand attachment yang kuat antara merek/produk H&M dengan konsumen. Perusahaan juga diharapkan meningkatkan kualitas produk dan memberikan
83 Universitas Kristen Maranatha
H&M (brand loyalty) dan persepsi kualitas (perceived quality) konsumen
akan merek/produk H&M dipandang baik.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini hanya mengambil sedikit sampel masyarakat yang pernah
melakukan pembelian pada merek/produk H&M di outlet Paris Van Java,
Bandung.
2. Penelitian ini hanya mengukur tingkat compulsive buying dari beberapa
elemen dalam merek (brand awareness, brand attachment, brand loyalty, dan
perceived quality).
3. Penelitian ini hanya menggunakan teknik pengumpulan data primer melalui
kuesioner.
5.4 Saran
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan sebelumnya, diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
Bagi Perusahaan
1. Perusahaan diharapkan untuk lebih meningkatkan kekuatan merek dan
produknya sehingga perusahaan akan lebih unggul dibandingkan dengan
perusahaan lainnya dalam industri yang sejenis.
2. Perusahaan diharapkan dapat membangun nama merek/produknya lebih
84 Universitas Kristen Maranatha
3. Perusahaan perlu menjalin komunikasi yang baik disetiap lini perusahaan mereka agar
dapat meningkatkan kinerja mereka dalam setiap sisi.
4. Perusahaan juga diharpkan untuk dapat memberikan berbagai inovasi baru bagi para
pelanggannya agar dapat terus mempertahankan pelanggannya.
Bagi Akademisi
1. Diharapkan untuk penelitian yang akan datang untuk memilih dan mencari sampel yang
lebih luas lagi masyarakat yang pernah membeli merek/produk H&M di outlet Paris Van
Java, Bandung.
2. Diharapkan untuk penelitian yang akan datang dapat menggunakan teknik pengumpulan
data dengan metode lain seperti wawancara atau observasi.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain yang
dapat memengaruhi compulsive buying. Misalnya seperti brand trust (kepercayaan
merek), brand satisfaction (kepuasan merek), brand image (citra merek), brand equity
(ekuitas merek), brand association (asosiasi merek), dan price perception (persepsi
PENGARUH FENOMENA MEREK (BRAND
AWARENESS, BRAND ATTACHMENT, BRAND
LOYALTY, DAN PERCEIVED QUALITY) TERHADAP
COMPULSIVE BUYING
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh :
JESSICA LIE
1352393
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
THE EFFECT OF THE BRANDING PHENOMENA
(BRAND AWARENESS, BRAND ATTACHMENT,
BRAND LOYALTY, AND PERCEIVED QUALITY) ON
COMPULSIVE BUYING
A THESIS
In Partifial Fulfillment of the Requirements for The Degree of
Bachelor of
Science of Management
By
JESSICA LIE
1352393
BACHELOR OF MANAGEMENT DEPARTMENT
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan KasihNya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Fenomena Merek (Brand Awareness, Brand Attachment, Brand
Loyalty, dan Perceived Quality) terhadap Compulsive Buying”.
Masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, namun peneliti telah
berusaha sebaik mungkin dalam menyusun skripsi ini. Dan pada kesempatan ini,
dengan segala kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, atas segala kebaikan dan karunia-Nya yang
menjadi kekuatan bagi saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya, papa (Lie Tje Ming) dan mama (Sri Maya) serta
kedua kakek dan nenek saya, (Lie Tjong Hoat) dan (Yap Soen Kiauw)
yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam segala hal yang tak
terhingga sampai skripsi ini selesai. Juga kepada semua keluarga besar
saya lainnya yang selalu menjadi semangat saya.
3. Ibu Kartika, selaku dosen pembimbing saya. Terimakasih atas semua
bantuan, arahan, kesabaran Ibu selama saya menyusun skripsi ini. Saya
merasa sangat beruntung dapat dibimbing oleh Ibu, dan juga terimakasih
telah menjadi dosen pengajar manajemen pemasaran dan memberikan
ilmu-ilmu yang bermanfaat.
4. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. Selaku Dekan
5. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
6. Ibu Dini Iskandar, S.E., M.M, selaku dosen wali saya yang selalu
memberi dukungan dan motivasi.
7. Bapak Allen Kristiawan S.E., M.M, Ibu Kezia Kurniawati Nursalin S.E.,
M.M, Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si, Bapak Agus Aribowo, S.E.,
M.M, Ibu Adelheid Rinny Maharsi, S.E., M.M., Ibu Ariesya Aprillia,
S.E., M.Si. Selaku dosen-dosen yang pernah mengajar saya pada mata
kuliah konsentrasi pemasaran.
8. Seluruh Dosen pengajar, staff, dan karyawan TU Fakultas Ekonomi
jurusan Manajemen yang telah memberikan bantuan kepada peneliti
selama menuntut ilmu di Universitas Kristen Maranatha.
9. Kepada kedua mentor rohani saya, Merilla Santana dan Eric Estrada
serta semua anggota komunitas sel (H3 Juicy) selama di Bandung yang
selalu memberikan motivasi, dan semangat kepada peneliti.
10.Kepada semua teman-teman seperjuangan dari awal kuliah sampai akhir
di Universitas Kristen Maranatha Celine Magdalena, Susy Susanti, Ruby
Nilachandra, Santy, Sherly Metta, Gideon J. Algie yang telah membantu
dan memberikan dorongan, saran, dan kritikan kepada peneliti.
11.Teman-teman sepermainan penghilang rasa stress dan bosan dikala
mengerjakan tugas akhir ini, Claudyo Steffano, Ferdian Wijaya, dan
12.Dan semua yang selalu membantu dan memberikan doa, dukungan dan
sarannya kepada saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima
kasih banyak.
Sekali lagi peneliti mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus
Kristus atas keberadaan mereka semua yang telah membantu dan membimbing
saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Akhir kata peneliti menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh untuk dikatakan
sempurna. Peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membaca dan memerlukannya.
Bandung, Desember 2016
85 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Argen. (16 April 2013). Definisi Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran Menurut
Para Ahli. Diakses dari http://argen26.blogspot.co.id/2013/04/definisi-pemasaran-dan-komunikasi.html pada tanggal 12 Oktober 2016.
Ariyan, H. (2013). Pengaruh Brand Awareness Dan Kepercayaan Konsumen Atas
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Minuman Aqua Di Kota Padang. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.
Ditasari, V dan Sudarsono, J (2014). Pengaruh Materialism Happiness,
Materialism Centrality dan Materialism Success Terhadap Impulsive Buying dan Efeknya Pada Compulsive Buying Behavior (Studi Empiris Pada Mahasiswa Yang Berbelanja Pakaian Di Department Store di Yogyakarta). Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Jakarta: Gema Pertama.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang : Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hartono, J. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE.
Hasan, A. (2008). Diakses dari http://a-research.upi.edu operator/upload/s_pea_ 0801101_chapter3.pdf pada tanggal 2 November 2016.
Husaini, Usman, dkk. (2003). Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Askara.
Rachmat, R. (2013). Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa Unsika).
Sari, N. P dan Widowati, R. (2015). Hubungan antara Kesadaran Merek, Kualitas Persepsian, Kepercayaan Merek dan Minat Beli Produk Hijau. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis.
Sari, R. K. (2016). Kecenderungan Perilaku Compulsive Buying (Pembelian
Kompulsif) Pada Masa Remaja Akhir Di Samarinda. eJournal Psikologi 2016, 4 (4) : 361 – 372.
86 Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Method). Bandung : Alfabeta
Sukoco, B. M dan Hartawan, R. A. (2011). Pengaruh Pengalaman Dan
Keterikatan Emosional Pada Merk Terhadap Loyalitas Konsumen. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, Tahun 4, No. 3, Desember 2011. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Airlangga.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI
Telaga, C. (10 Juni 2013). Bauran Pemasaran Menurut Menurut Kotler dan
Amstrong. Diakses dari http://cahtelaga.blogspot.co.id/2013/06/bauran-pemasaran-menurut-menurut-kotler.html pada tanggal 12 Oktober 2016.
Wijaya, I dan Karina, R. (2014). Pengaruh Ideal-Self Terhadap Emotional Brand Attachment, Melalui Product Involvement, Public Self-Consciousness, Dan Self-Esteem Di Artotel Surabaya. Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra. Jurnal Manajemen Pemasaran. Petra Vol.2, No. 1, (2014) hal 1-14.
Yuniasih, E. (2015). Perencanaan Ekonomi. Diakses dari
http://www.ekonomiplanner.com/2014/06/pengertian-manajemen-pemasaran.html pada tanggal 12 Oktober 2016.
Yunitasari, H Dan Yuniawan, A. (2006). Analisis Pengaruh Kesadaran Merek,