• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar :420/ Skripsi/ PSI-FIP UPI. 06. 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA

(Studi Korelasional pada Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Jurusan Psikologi

Oleh : Elsa Sylvia Rosa

0800043

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA

(Studi Korelasional pada Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi)

Oleh : Elsa Sylvia Rosa

0800043

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Elsa Sylvia Rosa Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

(4)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

(5)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Elsa Sylvia Rosa. (2014). Hubungan antara Efikasi Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMA (Studi Korelasional pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiric hubungan antara efikasi diri dan kematangan karir pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara kematangan karir dengan efikasi diri pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi. Semakin tinggi kematangan karir maka semakin tinggi efikasi diri juga sebaliknya. Subjek penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala kematangan karir yang berisi item-item berdasarkan dimensi kematangan karir dan skala efikasi diri yang berisi item-item yang berdasarkan dimensi efikasi diri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan Cluster random sampling, hasil perhitungan uji korelasi antara kematangan karir dan efikasi diri menunjukan nilai fxy = 0,621 dengan P< 0,01, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi. Dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi.

(6)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Elsa Sylvia Rosa. (2014). The Corelation between Self-Efficaccy and Career

Maturity in SMA (Correlation Study in XII Students’ in SMAN 1 Sukabumi)

This research was aimed to investigate the empirical relationship between XII students’ Self-Efficacy and Cereer Maturity in SMAN 1 Sukabumi. The hypothesis said there was a positive relation between both of them. The higher the students’ career maturity, the higher their self-efficacy and vice versa. The subject of this research was the XII students of SMAN 1 Sukabumi. The measurement was done by using career maturity and self-efficacy scales with their specific items. The method used was quantitative method with Chester random sampling. The result of this research showed fxy = 0,621, P< 0,01, which meant there was positive correlation between students’ career maturity and self-efficacy in SMAN 1 Sukabumi. Based on the result, the conclusion taken there was a significant positive relation between XII students’career maturity and their self-efficacy in SMAN 1 Sukabumi.

(7)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

(8)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Efikasi Diri dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMA”.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang pada Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian bukan berarti mengecilkan arti bantuan yang telah diberikan dengan tulus oleh semua pihak kepada penulis. Semoga bantuan yang tulus tersebut menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Bandung, 18 Maret 2014

(9)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan selesainya Skripsi ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendorong bagi kelancaran penulisan skripsi ini. Terutama kepada Ibunda tercinta Yulianti Hilman beserta Ayahanda tercinta Entis Sutisna, yang telah membimbing, menyayangi, dan memberikan dorongan baik moril maupun materil. Tidak lupa kepada adik Muhamad Iqbal Ramadhan serta Suami tercinta Seno Adytia, S.S dan Anaku tersayang Talita Zalfa Adytia. Terimakasih juga untuk Bapak Drs.H.M. Engkos Kosasih, M.Pd dan Ibu Ita Juwitaningrum, S.Psi., M.Pd selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkenan memberikan pengarahan, bantuan dan dukungan selama penyusunan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Dra. Herlina, M.Pd.,Psi selaku Ketua Jurusan Psikologi UPI 2. Helli Ihsan, S.Ag., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Psikologi UPI 3. Bapak Drs. MIF Baihaqi, M.Si. selaku Dosen pembimbing akademik. 4. Ibu Gemala Nurendah, S.Pd.,MA

5. Dosen - dosen Program Studi Psikologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu - ilmu yang sangat berharga bagi penulis.

6. Ibu Mia Artini, S.Pd selaku bagian Tata Usaha Prodi Psikologi yang selalu membantu mahasiswa.

7. Sahabat - sahabatku Afifah Isam amar, Dinia Handayani, Lia desty, Suci arum Lestari (Alm) yang telah menjadi sahabat terbaik penulis selama menjadi mahasiswa Psikologi UPI 2008.

8. Sahabat-sahabat lain Novi Aryanti, Sopiyanti, Garnis, yang selalu setia mendengarkan segala keluh kesah penulis.

9. Teman - teman Psikologi A 2008 dan seluruh teman - teman Psikologi UPI 2008.

(10)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Maksud dan Tujuan Penelitian ... D. Kegunaan Penelitian ...

1. Kegunaan Teoritis ...

2. Kegunaan Praktis ……….………….

E. Struktur Organisasi Skripsi... 1 6 6 6 6 7 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kematangan Karir……….

1. Definisi Kematangan Karir Pada Remaja ... 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kematangan Karir ... 3. Dimensi Kematangan Karir ... B. Teori Efikasi Diri... 1. Pengertian Efikasi Diri………... 2. Sumber-Sumber Efikasi Diri... 3. Aspek-Aspek Efikasi Diri………... 4. Dimensi Efikasi Diri ... 5. Proses dan Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Tingkah Laku ... 6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Efikasi Diri Remaja...

(11)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kematangan Karir... 8. Hipotesis ...

23 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... 1. Metode Pengumpulan Data ...

2. Uji Coba Alat Ukur………..

3. Reliabilitas Alat Ukur... 4. Pengujian Hipotesisis ...

28 29 29 31 34 36 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... C. Hubungan Kematangan Karir dengan Efikasi Diri Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukabumi... E. Pembahasan Hasil Penelitian ...

46

51 52

BAB V PENUTUP

A. Keesimpulan ... B. Saran ...

55 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Skala Kematangan Karir ... Tabel 3.2 Blue Print Skala Efikasi Diri………

32

33

Tabel 3.3 Penyekoran Instrumen ... 34

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Sebaran Item Valid dan Item Gugur………. 35

Tabel 3.5 Dimensi Efikasi Diri... 36

Tabel 3.6 KategoriReliabilitas... 36

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kematangan Karir... 37

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Efikasi Diri... 37

Tabel 3.9 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test………. 38

Tabel 3.10 ANOVA……… 39

Tabel 3.11 Paired Samples Statistic……….. 40

Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Variabel Kematangan Karir……… 40

Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Variabel Kematangan Karir Berdasarkan Dimensi……… 41

Tabel 3.14 Norma Kategorisasi Efikasi diri Berdasarkan Dimensi ... 41

Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Variabel Efikasi Diri... 42

Tabel 3.16 Norma Kategorisasi Variabel Efikasi Diri ... 42

Tabel 3.17 Hasil Perhitungan variabel Efikasi Diri Berdasarkan Dimensi….. 43 Tabel 3.18 Norma Kategorisasi Variabel Efikasi Diri Berdasarkan Dimensi.. Tabel 3.19 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien

korelasi……… Tabel 4.1 Gambaran umum Kematangan Karir Siswa Kelas XII SMAN 1

Sukabumi……… Tabel 4.2 Gambaran umum Efikasi Diri Siswa Kelas XII SMAN 1

Sukabumi……… Tabel 4.3 Correlations………..

43

44

47

(13)

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Reciprocal Determinism………..14

Grafik 4.1 Kematangan Karir………..48

Grafik 4.2 Gambaran Umum kematangan karir………..48

Grafik 4.3 Efikasi Diri………...………..50

Grafik Gambaran Umum efikasi diri………..50

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

1

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Remaja, dalam hal ini pelajar dipandang sebagai generasi muda yang memegang peranan penting sebagai generasi penerus dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Remaja sebagai salah satu sumber daya manusia merupakan salah satu kunci bagi perubahan masyarakat. Oleh karena itu, ditengah sempitnya lapangan pekerjaan, diharapkan para remaja mampu meningkatkan motivasinya untuk memiliki kualitas yang unggul.

Ketika masa remaja, seringkali memikirkan minat terhadap karir. Remaja mulai merencanakan dan menyusun ide pekerjaan yang menurutnya sesuai dengan minatnya dan mulai mengembangkan konsep diri mengenai pekerjaan tersebut yang berimplikasi terhadap keputusan pemilihan studi lanjutan (Hurlock, 2004).

Perkembangan karir tampak maju pesat pada masa remaja dan merupakan dinamika yang penting di SMA. Ketika remaja telah menyelesaikan pendidikan formalnya, maka langkah selanjutnya adalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya masing-masing. Agar para remaja dapat memilih karir yang tepat, dalam hal ini adalah keputusan tentang pendidikan lanjutan, mereka memerlukan tingkat kematangan karir yang baik, karena tingkat kematangan karir akan mempengaruhi kualitas pemilihan karir (Miller dan Michell dalam Seligman, 1994).

(15)

2

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Brown & Brooks (1996) mendefinisikan kematangan karir sebagai kesiapan kognitif dan afektif dari individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya. Kematangan karir akan berdampak pada kesiapan seseorang untuk membuat pilihan karir termasuk di dalamnya pilihan mengenai studi lanjutan. Sedangkan menurut Super (2001) kematangan karir adalah keberhasilan dan kesiapan remaja untuk memenuhi tugas-tugas yang terorganisir yang terdapat dalam setiap tahap perkembangan karir.

Salah satu segi dari perkembangan karir remaja yang dimaksud adalah perencanaan karir pada remaja. Sehingga di dalamnya termasuk juga pemilihan jenis pendidikan lanjutan yang diminati. Pada kenyataannya, ada sebagian remaja yang tidak mampu membuat rencana karir yang tepat dan sesuai dengan tahap perkembangan karirnya. Erikson ( 1998 ) mengatakan bahwa ketidakmatangan dalam perencanaan karir adalah masalah terpenting yang dihadapi remaja.

Berdasarkan hasil penelitian longitudinal yang dikemukakan oleh Super, (1996) yang mengikuti perkembangan sejumlah siswa kelas XI menunjukan bahwa terdapat berbagai ciri kematangan karir, seperti perencanaan, penerimaan tanggung jawab, dan kesadaran mengenai aspek-aspek pekerjaan yang disukai, masih tidak beraturan dan tidak stabil pada masa SMA. Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat memasuki dunia pekerjaan yang diminatinya dengan mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan pendidikan kooperatif, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan seperti perguruan tinggi, perdagangan, perusahaan dan secara sistematis mampu menguji realitas pilihan-pilihan karir dengan menghubungkannya dengan hasil belajar dalam mata pelajaran saat ini.

(16)

3

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam perencanaan karir dan mengembangkan konsep diri yang lebih jelas dan tepat. Adanya kebutuhan untuk menentukan masa depan lebih terasa, sehingga mendorong remaja menjadi lebih cenderung melihat ke masa depan dan mengantisipasi gaya hidup yang akan mereka jalani di masa yang akan datang.

Hasil awal wawancara dengan lima orang siswa SMA 1 Sukabumi, yang terdiri dari tiga orang ramaja yang duduk di kelas XI, XII SMA masih mengalami kebingungan hendak melanjutkan kemana atau mengambil jurusan apa di perguruan tinggi karena belum memikirkannya. Jawaban lainnya saat ditanya jika sudah lulus ingin melanjutkan kuliah dimana, siswa tersebut menjawab kalau masih mengalami kebingungan dan tidak tahu hendak mengambil jurusan yang sesuai untuk dirinya. Saat ini remaja tersebut sudah memilih jurusan IPA, namun dia masih belum yakin dengan pilihannya karena dia tidak tahu setelah lulus ingin melanjutkan sekolah kemana dan masih ragu apakah jurusan IPA sesuai untuk dirinya.

(17)

4

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap kemampuan dirinya sendiri. Disposisi tersebut oleh Bandura (1977) disebut efikasi diri, yang dapat diartikan sebagai keyakinan individu bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan berhasil( Bandura, 1977).

Santrock (2003) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan yang dimiliki individu, tentang kemampuan yang dimilikinya untuk menghadapi tugas atau situasi tertentu. Efikasi diri memiliki peran penting dalam mempengaruhi berbagai usaha yang dilakukan seseorang, seberapa besar usahanya dan memprediksi keberhasilan yang akan dicapai (Jensen, 1993).

Menurut Schunk (dikutip Pajares, 2006) efikasi diri mempengaruhi siswa dalam memilih kegiatannya termasuk mempersiapkan pilihan karirnya. Siswa dengan efikasi diri yang rendah mungkin menghindari mata pelajaran yang banyak tugasnya, khususnya untuk tugas-tugas yang banyak tantangan atau memiliki kesulitan yang tinggi, sedangkan siswa dengan efikasi diri yang tinggi mempunyai keinginan besar untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Bandura (1994) mengatakan bahwa efikasi diri memiliki konstribusi besar terhadap motivasi seseorang. Seperti halnya dalam memilih karir, seseorang perlu merumuskan tujuan dengan kata lain target untuk dirinya, sejauh mana orang memperjuangkan target tersebut, sekuat apa seseorang tersebut mampu mengatasi kesulitan yang muncul, dan setangguh apa orang itu bisa menghadapi kegagalannya (Bandura, 1994). Efikasi diri yang baik akan menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas. Mereka lebih mempunyai semangat untuk belajar, lebih memiliki dorongan yang kuat untuk bekerja lebih giat, lebih bisa bertahan dalam mengatasi kesulitan dan lebih mampu mencapai level prestasi yang lebih tinggi (Bandura, 1994).

(18)

5

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan apa yang menjadi kemampuan mereka. Tiga orang siswa lain yang berada di kelas XI, sekarang ini mereka memilih jurusan IPA karena mereka merasa akan memiliki kesempatan yang lebih luas dibandingkan apabila memilih jurusan lain, selain itu banyaknya teman yang memilih jurusan IPA juga menjadi alasan mengapa siswa-siswa tersebut memilih jurusan IPA. Fenomena yang terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Sukabumi ini mengarah kepada apa yang disebut dengan efikasi diri rendah. Bandura (1997) mengungkapkan bahwa keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya menimbulkan dampak yang beragam. Keyakinan tersebut akan mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan, besarnya usaha, ketahanan dalam menghadapi rintangan dan kegagalan, pola pikir, stress, dan depresi yang dialami. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa menurunkan efikasi diri pada siswa SMA tersebut.

Beberapa fenomena lain dikalangan pelajar yang menunjukan adanya gejala rendahnya efikasi diri. Penelitian di Amerika oleh Smith & Grinder (Handayani, 2000) menunjukan sekitar 40 persen siswa laki-laki dan 30 persen siswa perempuan mengaku mengalami kesulitan penyesuaian ketika berada di awal semester kelas XI. Para pelajar yang sering merasa rendah diri dan tidak yakin pada dirinya akan merasa tidak nyaman menjalani tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya seperti halnya terdapat dalam fenomena diatas. Keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam suatu tugas yang didasari oleh batas-batas kemampuan dirasakan akan menuntun para pelajar berfikir mantap dan efektif.

(19)

6

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemaparan latar belakang diatas menunjukan adanya berbagai permasalahan tentang kematangan karir yang berkaitan dengan efikasi diri. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada remaja SMA Negeri 1 Sukabumi. Mengacu pada rumusan permasalahan ini maka peneliti melakukan penelitian tentang hubungan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada remaja SMA Negeri 1 Sukabumi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat dirumuskan: 1. Bagaimana kematangan karir pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1

Sukabumi?

2. Bagaimana efikasi diri pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi? 3. Bagaimana hubungan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada

siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kematangan karir siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi.

2. Untuk mengetahui efikasi diri siswa SMAN 1 Sukabumi

3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini, peneliti uraikan dalam dua bagian yaitu, kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis.

1. Kegunaan Secara Teoritis

(20)

7

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegunaan Secara Praktis

Kegunaan praktis penelitian ini terdiri atas tiga bagian yaitu, manfaat bagi siswa, sekolah dan peneliti.

a. Bagi siswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat menghambat kematangan karir, menghambat efikasi diri dan kemudian memperbaiki nya.

b. Bagi sekolah

Sebagai bahan kajian selanjutnya mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah terkait hal-hal yang dapat menunjang bagi kematangan karir dalam rangka mencetak para siswa yang unggul.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun urutan penulisan skripsi adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi ini terdiri dari judul, abstrak, lembar pengesahan, pernyataan, kata pengatar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi

Bagian penelitian ini terdiri dari lima (5) bab yang isinya sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

(21)

8

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang deskripsi mengenai variabel penelitian yaitu mengenai kematangan karirdan pengaruhnya terhadap efikasi diri,hipotesis dan kerangka pemikiran.

BAB III: METODE PENELITIAN

Berisi tentang uraian metode dan teknik pengumpulan data, keabsahan data dan teknik analisis data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. 3. Bagian Akhir

(22)

28

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukabumi, yang terletak di JalanRH Didi Sukardi Nomor 124 Baros Sukabumi. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan di sekolah tersebut masih terdapat permasalah yang terjadi yaitu kurangnya keyakinan dalam diri siswa dalam pemilihan jurusan dan masih bingung menentukan pilihan untuk sekolah lanjutan.

2. Subjek Penelitian

Subjek adalah individu yang berpartisipasi di dalam satu eksperimen psikologis (Chaplin, 2006: 491).Populasi adalah sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian (Masyhuri dan Zainuddin, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi yaitu sebanyak550 siswa.

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010) sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Sukabumi. Teknik penggunaan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Teknik Simple Random Sampling ini adalah teknik pengambilan sample dimana semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Narbuco dan Achmadi, 2010). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian. Adapun langkah-langkahnya adalah:

a. Membuat daftar kelas XII di SMA 1 Sukabumi

b. Menulis kode berupa angka untuk semua kelas yang akan diteliti c. Menggulung dan memasukan kertas ke dalam sebuah gelas d. Mengocok baik-baik gulungan tersebut

(23)

29

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk mengetahui jumlah sampel yang harus digunakan, peneliti menggunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin (Friyanti, 2013) yaitu :

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolelir yaitu sebesar 10%

Jumlah sampel yang diperoleh adalah jumlah minimal, sehingga jumlahnya dapat ditambah berkenaan dengan alat ukur yang dipakai. Berdasarkan Slovin, sampel pada penelitian ini sebanyak 84 siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik bidang atau populasi tertentu secara cermat dan actual (Sihite, 2012), sedangkan korelasional digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang variabel (bivariat) (Annisa, 2010). Penelitian ini menggunakan uji korelasional pearson produck moment, dimana variabel yang dikorelasikan adalah kematangan karir sebagai variabel pertama dan efikasi diri sebagai variabel kedua.

C. Metode Penelitian

(24)

30

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan statistic non parametric pearson produck moment. Metode ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan statistik pearson produck moment pada variabel pertama, kematangan karir dengan variabel kedua, efikasi diri pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi.

Untuk mengukur variabel kematangan karir pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi digunakan kuesioner yang dikembangkan dari teori kematangan karir Crite (1978), sedangkan untuk mengukur efikasi diri digunakan kuesioner yang dikembangkan dari teori efikasi diri dari Bandura(1997). Kemudian hasil dari kedua penilaian kuesioner tersebut akan dikorelasikan, dianalisis hubungan antara variabel kemampuan kematangan karir dan variabel efikasi diri, kemudian hasil penelitian hubungan kedua variabel dibuat kesimpulannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Narbuko dan Achmadi, 2010). Korelasi dapat menghasilkan serta menguji suatu hipotesis mengenai hubungan antara variabel dengan kata lain untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel.

Penelitian ini merupakan penelitian non- eksperimental. Peneliti hanya mengumpulkan data tanpa memberikan perlakuan apapun terhadap data tersebut, yang selanjutnya digunakan untuk tujuan penelitiannya.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

(25)

31

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Definisi Operasional Variabel

a. Efikasi Diri dalam Perkembangan karir (Efikasi karir)

Definisi operasional efikasi karir adalah seberapa tinggi keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam membuat pilihan karirnya dengan mengacu pada dimensi efikasi diri menurut Bandura (1997) yaitu level (tingkat keyakinan siswa atas kemampuannya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan tugas), generality (tingkat keyakinan siswa akan kemampuannya dalam melaksanakan berbagai macam tuntutan dalam perkembangan karirnya), strength (tingkat kekuatan dan keyakinan siswa dalam menghadapi berbagai macam tugas). Semakin tinggi skor total yang diperoleh individu dari item-item efikasi karir, maka semakin tinggi tingkat efikasi karirnya, sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh individu dari item-item skala efikasi karir maka semakin rendah tingkat efikasi karirnya.

b. Kematangan karir

Kematangan karir dioperasionalkan sebagai seberapa tinggi keberhasilan yang dicapai siswa mencakup pengetahuan tentang kecakapan, minat dan tujuan yang terkait dengan proses mengkaitkan alternative pekerjaan yang dipikirkan dengan keputusan mengambil jurusan di pendidikan lanjutan. Dengan mengacu pada dimensi kematangan karir dari crites (1978) yaitu pilihan karir, orientasi dalam memilih karir, kemandirian dalam mengambil keputusan, kebebasan dalam proses pemilihan karir dan penyesuaian terhadap pilihan karir. Semakin tinggi skor total yang diperoleh individu dari item-item skala kematangan karir, maka semakin tinggi tingkat kematangan karir, sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh individu dari item-item skala kematangan karir maka semakin rendah tingkat kematangan karirnya.

E. Metode Pengumpulan Data

(26)

32

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu di dalam kuesioner telah disediakan jawaban oleh peneliti.

Skala yang akan disajikan tersebut disusun ke dalam empat jenjang dengan maksud untuk menghindari jawaban ditengah. Skala ini dibuat dengan dua jenis item, yaitu item yang favorable dan unfavorable, dimana dalam setiap pertanyaan terdiri dari empat kategori jawaban. Item yang mendukung pertanyaan atau searah dengan pernyataan (favorable), mempunyai sistem penilaian jawaban sebagai berikut : yaitu sangat sesuai (SS) skor 5 ; sesuai (S) skor 4; netral (N) skor 3; tidak sesuai (TS) skor 2; sangat tidak sesuai (STS) skor 1. Sedangkan untuk item yang tidak mendukung pernyataan (unfavourable), sistem penilaian jawaban sebagai berikut : sangat sesuai (SS) skor 1; sesuai (S) skor 2; netral (N)skor 3; tidak sesuai (TS) skor 4; sangat tidak sesuai (STS) skor 5.

Dalam penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu skala untuk mengungkap kematangan karir dan skala efikasi karir.

1. Skala Efikasi Karir

Skala efikasi diri disusun berdasarkan dimensi efikasi karir, yaitu : a. Level

b. Strenght c. Generally

Tabel 3.2Blue Print Skala Efikasi Diri

NO Dimensi Jumlah Item Jumlah

Favourable Unfavourable

1 Level 7 2 9

2 Strength 5 3 8

3 Generally 6 2 8

(27)

33

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Skala Kematangan Karir

Skala kematangan karir disusun berdasarkan dimensi kematangan karir, yaitu: a. Pilihan Karir

b. Partisipasi aktif dalam proses pemilihan karir c. Kebebasan dalam proses pemilihan karir d. Orientasi dalam memilih karir

e. Penyesuaian terhadap pilihan karir

Tabel 3.1Blue Print Skala Kematangan Karir

NO Dimensi

kematangan karir

Jumlah Item

Jumlah

Favourable Unfavourable

1 Pilihan karir 4 1 5

2 Partisipasi aktif dalam proses pemilihan karir

5 - 5

3 Kebebasan dalam proses pemilihan karir

3 2 5

4 Orientasi dalam memilih karir

5 - 5

5 Penyesuaian dalam

pilihan karir

2 1 3

Jumlah 19 4 23

3. Sistem Penyekoran Instrumen

(28)

34

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 3Penyekoran Instrumen

Item Nilai Item

SS S RR TS STS

Favorable 5 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4 5

4. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen untuk mengukur kematangan karir merupakan pengembangan dari faktor-faktor dasar penyusun kematangan karir, dan instrument efikasi diri dibuat dengan menurunkan indikator berdasarkan teori efikasi diri di lingkungan sekolah. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kedua instrumen tersebut, peneliti melakukan uji coba instrumen terhadap siswa kelas XII yang bersekolah di SMA Negeri 1 Sukabumi. Hasil uji coba tersebut kemudian diolah menggunakan bantuan

software IBM SPSS Statistic 21.

5. Uji Coba Alat Ukur

a. Analisis Item

Untuk mengetahui apakan suatu skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas (Azwar, 2005). Validitas alat ukur yaitu seberapa jauh ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam melakukan funsi ukurnya (Azwar, 2005). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis item dimana item-item yang telah dibuat akan dipilih mana yang layak dimasukan jadi item final.

Untuk analisis item, cara yang digunakan adalah dengan mengetahui daya diskriminasi item, artinya sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan cara menghitung korelasi mana skor item dengan skor total (Azwar,2012; Ihsan,2009). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Packages for Social Science) 21.00.

(29)

35

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

correlation di atas 0.30 dinilai sebagai item valid sedangkan yang dibawah 0,30 dinilai sebagai item gugur.

b. Skala Efikasi diri

Berdasarkan uji validitas alat ukur diperoleh hasil bahwa skala efikasi diri yang dibagikan kepada 61 subjek ( uji coba ), yang terdiri dari 34 item diperoleh sebanyak 25 item valid. Koefisien Corrected item-total correlation pada skala kematangan karir yang valid berkisar antara 0,301 hingga 0.652. Tabulasi item yang valid dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.5Tabel Distribusi Sebaran Item Efikasi Diri

NO Dimensi Item Pertanyaan

Favourable Unfavourable

1

Level (Mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu mengatasinya)

1,4,7,10,13,16,19 22, 25

2

Strength (Berkaitan dengan tingkat kekuatan atau kemantapan seseorang terhadap keyakinannya)

2, 5 23, 26, 30

8, 11, 14, (17) ( 20), (27), (31)

3

Generally (Berhubungan dengan luas bidang tugas atau tingkah laku)

3,6, 9,(12) 28,32

15, 18, 21,( 24) (29),( 33),( 34) Keterangan : Dalam tanda ( ) = item gugur

c. Skala Kematangan Karir

(30)

36

Elsa Sylvia Rosa, 2014

[image:30.612.112.528.128.315.2]

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Sebaran Item Valid dan Item Gugur

NO Dimensi Item Pertanyaan

Favourable Unfavourable

1 Pilihan Karir 1,6,11,(16),21 (26),(31),(36), 41 2 Partisipasi aktif dalam

proses pemilihan karir

2,7,12,17,22, (27),(32),(37) 3 Kebebasan dalam

proses pemilihan karir

3,8,(13),18 (23),(28),33,(38),42 4 Orientasi dalam

memilih karir

4,9,14,(19),(24),29,34 (39),(43) 5 Penyesuaian dalam

memilih karir

(5),(10),(15),20,(25),30 35,(40),(44) Keterangan dalam tanda ( )= Nomor item gugur

6. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur menentukan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 1998). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas skala dalam penelitian ini adalah teknik analisis varians dari

Alpha Cronbach (Azwar, 1997). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Packages for Social Science) 21.00. Alasan digunakan formulasi

[image:30.612.154.483.548.646.2]

Alpha Cronbach adalah karena hasil reliabilitas yang diperoleh dapat lebih cermat dan mendekati hasil sebenarnya (Azwar, 1997). Semakin tinggi koefisien reliabilitas, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan suatu alat ukur. Kategorisasi koefisien reliabilitas menurut Guildford (Noor, 2009), sebagai berikut:

Tabel 3. 6Kategorisasi Reliabilitas

r Interpretasi

0,8 < r ≤ 1,0 Reliabilitas sangat tinggi

0,6 < r ≤ 0,8 Reliabilitas tinggi

0,4 < r ≤ 0,6 Reliabilitas sedang

0,2 < r ≤ 0,4 Reliabilitas rendah

(31)

37

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil uji coba instrument kematangan karir, didapatkan nilai reliabilitas, sebagai berikut

Tabel 3.7Hasil Uji Reliabilitas Instrument Kematangan Karir Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.789 44

Tabel di atas menunjukkan bahwa instrument kematangan karir memiliki reliabilitas sebesar 0,789. Nilai berada dalam kategori reliabilitas tinggi. Oleh karena itu, instrument kematangan karir ini dapat digunakan.

a. Uji Reliabilitas Instrument Efikasi Diri

[image:31.612.204.460.368.420.2]

Berdasarkan hasil uji coba instrument Efikasi diri didapatkan nilai reliabilitas, sebagai berikut:

Tabel 3. 8Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Efikas diri Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.876 34

Tabel di atas menunjukkan bahwa instrument efikasi diri memiliki reliabilitas sebesar 0,876. Nilai ini berada dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. Oleh karena itu instrument efikasi diri ini dapat digunakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab oleh responden tersebut. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung pada empat kelasXII siswa SMAN 1 Sukabumi

G. Analisis Data

(32)

38

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2008: 206).

1. Uji Asumsi

Sebelum menguji hipotesis, asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan teknik statistic tersebut harus diuji terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan karena teknik analis dapat diterapkan apabila asumsi yang melandasi penggunaannya terpenuhi. Dalam penelitian ini, uji asumsi yang diterapkan adalah uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas Data

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistic

[image:32.612.144.494.358.508.2]

21 dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai Asymp Sig 2-tailed> 0,05

Tabel 3.9One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efikasi Karir

Kematanga n karir

N 84 84

Normal Parametersa,b Mean 94.2381 90.8095

Std. Deviation 10.94633 9.99696 Most Extreme Differences

Absolute .086 .113

Positive .057 .061

Negative -.086 -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .789 1.038

Asymp. Sig. (2-tailed) .562 .231

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, nilai signifikansi (Asymp Sig 2-tailed) dari variabel kematangan karir adalah 0.562 dan dari variabel efikasi diri adalah 0,231. Maka, kedua nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka data tersebut terdistribusi normal.

b. Uji Linieritas Data

(33)

39

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:33.612.115.548.247.373.2]

kenaikan pada kedua variabel tersebut.Pada penelitian ini, perhitungan uji linier dilakukan dengan software IBM SPSS Statistic 21. Data dikatakan linier jika nilai signifikansi < 0,05. Hasil uji linieritas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

ANOVA

Berdasarkan table di atas, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara Kematangan karir dan efikasi diri adalah linier.

c. Kategorisasi Hasil Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dengan melihat kategorisasi data pada masing-masing variabel. Pada kedua variabel kematangan karir dan efikasi diri, data dibagi ke dalam tiga kategori yang terdiri dari tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorisasian dilakukan dengan mencari terlebih dahulu rata-rata dan deviasi standar masing-masing data. Nilai data dari setiap responden diperoleh dari total skor jawaban responden tersebut pada masing-masing instrumen. Berikut ini adalah deskripsi umum pada masing-masing instrumen yang diperoleh melalui pengolahan menggunakan bantuan software SPSS 21. Pada penghitungan rentang, digunakan rumus:

- Tinggi : T > µ + 1σ - Sedang : µ - 1σ ≤ T ≤ µ + 1σ - Rendah : T < µ -

Sum of Squares

df Mean

Square

F Sig.

Efiksi karir Kemata ngan karir Between Groups (Combine

d) 6421,700 37 173,559 2,266 ,004

Linearity 3838,636 1 3838,636 50,114 ,000

Deviation from Linearity

2583,064 36 71,752 ,937 ,577

Within Groups 3523,538 46 76,599

(34)

40

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Kategorisasi Kematangan Karir

[image:34.612.108.494.216.308.2]

Kategori data variabel kematangan karir diolah berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari data yang diperoleh. Berikut descriptive statistic dari variabel kematangan karir.

Tabel 3.11Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Kematang

an karir

90.8095 84 9.99696 1.09076

Efikasi karir

94.2381 84 10.94633 1.19434

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata variabel kematangan karir adalah 90,80 dan standar deviasi senilai 9,99. Kemudian data dibagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Skor-skor subjek kemudian dikategorisasi sesuai dengan kategorinya dan ditentukan jumlahnya dan dihitung persentasenya.

Tabel 3. 12

Norma Kategorisasi Variabel Kematangan karir

Kategori Rentang

Tinggi T 100,79

Sedang 80,61 T 100,79

Rendah T 80,61

[image:34.612.113.459.432.502.2]
(35)

41

Elsa Sylvia Rosa, 2014

[image:35.612.114.530.150.370.2]

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13Hasil Perhitungan Variabel Kematangan Karir Berdasarkan

DimensiDescriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dimensi 1 Pilihan karir 84 13.00 25.00 19.9881 2.58118 Dimensi 2 Partisipasi

aktif dalam proses pemilihan karir

84 9.00 25.00 19.3095 2.78107

Dimensi 3 Kebebasan dalam proses

pemilihan karir

84 12.00 25.00 20.1071 2.78558

Dimensi 4 Orientasi dalam memilih karir

84 13.00 25.00 20.7024 2.93208

Dimensi 5 Penyesuaian dalam memilih karir

84 5.00 15.00 10.7024 1.81546

Tabel 3. 14Norma Kategorisasi Variabel Efikasi Diri Berdasarkan

Dimensi

Dimensi Rentang

Tinggi Sedang Rendah

Dimensi 1 Pilihan karir

T 22,56 17,40 T 22,56 T 17,40 Dimensi 2

Partisipasi aktif dalam proses pemilihan karir

T 22,08 16,52 T 22,08 T 16,52

Dimensi 3

Kebebasan dalam proses pemilihan karir

T 22,88 17,32 T T 17,32

Dimensi 4 Orientasi dalam memilih karir

T 23,63 17,77 T T 17,77

Dimensi 5 Penyesuaian dalam memilih karir

[image:35.612.138.502.429.699.2]
(36)

42

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Kategorisasi Efikasi diri

[image:36.612.112.460.239.330.2]

Kategori data variabel efikasi diri diolah berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari data yang diperoleh. Berikut descriptive statistic dari variabel efikasi diri.

Tabel 3.15Hasil Perhitungan Variabel Efikasi Diri

Berdasarkan table di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata variabel efikasi diri adalah 94,23 dan standar deviasi senilai 10,94 Kemudian data dibagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Skor-skor subjek kemudian dikategorisasi sesuai dengan. kategorinya dan ditentukan jumlahnya dan dihitung persentasenya.

Pada table di atas dapat terlihat bahwa persentase berdasarkan kategori tinggi sebesar 14,28% pada kategori sedang sebesar 66,66%, dan pada kategori rendah sebesar 19,04%. Untuk lebih jelas, gambaran umum mengenai efikasi diri dideskripsikan dengan melihat kategorisasi masing-masing dimensi yang diolah berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari data yang diperoleh. Berikut descriptive statistic dari variabel efikasi diri berdasarkan dimensi-dimensi.

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Kematang

an karir

90.8095 84 9.99696 1.09076

Efikasi diri

94.2381 84 10.94633 1.19434

Tabel 3. 16Norma Kategorisasi Variabel Efikasi Diri

Kategori Rentang

Tinggi T 105,17

Sedang T 105,17

[image:36.612.107.512.452.520.2]
(37)

43

Elsa Sylvia Rosa, 2014

[image:37.612.145.496.132.258.2]

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 17Hasil Perhitungan Variabel Efikasi Diri Berdasarkan Dimensi

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

a. Level 84 22.00 43.00 33.1786 4.47526 b. Strength 84 19.00 38.00 31.9405 3.58158 c. Generally 84 16.00 37.00 29.1190 4.00423

3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi Data

Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil uji normalitas dan uji linieritas menunjukkan bahwa data berdistribusi nirmal dan linier, maka teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Perhitungan korelasi product moment akan dibantu software IBM SPSS Statistic 21 Rumus untuk uji korelasi product moment

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi Product moment n= Jumlah subjek penelitian

x= skor mean V1 ( Efikasi karir)

Tabel 3. 18

Norma Kategorisasi Variabel efikasi diri Berdasarkan Dimensi

Dimensi Rentang

Tinggi Sedang Rendah

Level T 37,64 28,70 T 37,64 T 28,70

Strength T 35,52 28,36 T 35,52 T 28,36

(38)

44

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

y= skor mean V2 ( Kematangan Karir)

Untuk dapat menginterpretasi koefisien korelasi yang didapatkan setelah dilakukan perhitungan diperlukan pedoman sebagai berikut

Tabel 3.19Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sugiyono, 2012: 231)

b. Prosedur Penelitian

Secara umum, prosedur penelitian ini terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Mencari fenomena yang akan diteliti.

b. Melakukan observasi atau studi pendahuluan terhadap fenomena yang akan diteliti untuk latar belakang penelitian.

c. Menentukan variabel yang akan digunakan untuk meneliti fenomena.

d. Melakukan studi literatur untuk mendapatkan gambaran dan teori yang tepat mengenai variabel yang akan diteliti.

e. Menentukan desain penelitian dan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

f. Menentukan populasi dan sampel penelitian serta menentukan teknik pengambilan sampel.

g. Menentukan judul dan menyusun proposal penelitian.

h. Mengajukan proposal penelitian kepada Dewan Pembimbing Skripsi untuk mendapatkan pengesahan.

(39)

45

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pengambilan Data Kuantitatif

a. Pembukaan dan penyampaian maksud kedatangan peneliti

b. Pembagian angket kepada siswa-siswi kelas XII SMAN 1 Sukabumi c. Memberikan penjelasan mengenai tata cara pengisian angket

d. Mengumpulkan angket yang telah diisi oleh sampel penelitian e. Penutupan

3. Tahap Pengolahan Data Kuantitatif

a. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk mengecek kelengkapan jumlah angket yang terkumpul dan kelengkapan pengisian angket yang diisi oleh sampel.

b. Tabulasi Data

Tabulasi data adalah langkah dimana peneliti merekap semua data yang diperoleh untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan bantuan software IBM SPSS Statistic 21.

c. Analisis Korelasi

Teknik analisis data dimulai dengan pengujian normalitas, kemudian linieritas dan dilanjutkan dengan uji korelasi, perhitungan dilakukan dengan bantuan software SPPS 21

4. Tahap Penyelesaian

a. Menampilkan hasil analisis penelitian

(40)

55

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Efikasi diri yang dimiliki sebagian besar siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa cukup memiliki keyakinan yang dalam mengatasi kesulitan dalam mengerjakan tugas, memiliki komitmen yang tinggi, dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan diri dalam menghadapi berbagai tugas.

2. Kematangan karir yang dimiliki sebagian besar siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa memiliki kesiapan yang baik untuk memenuhi tugas-tugas yang terorganisir yang terdapat dalam setiap tahap perkembangan karirnya seperti pemilihan karir terhadap studi lanjutan, partisipasi aktif dalam proses pemilihan karir, kebebasan dalam proses pemilihan karir, orientasi dalam memilih karir dan penyesuaian dalam memilih karir.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan karir dengan efikasi diri pada siswa kelas XII SMAN 1 Sukabumi.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi pihak sekolah

Peneliti menyarankan agar pihak sekolah memiliki strategi yang efektif dalam rangka meningkatkan efikasi diri siswa. Strategi tersebut diantaranya:

a. Membimbing siswa dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan cara membiasakan siswa untuk membuat tujuan jangka pendek, setelah mereka membuat tujuan jangka panjang.

(41)

56

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI guna menghasilkan lulusan SMA dengan kematangan karir dan efikasi diri yang baik.

c. Membantu siswa di dalam penyesuaian dalam memilih karir, agar siap menghadapi resiko dari keputusan yang dibuatnya.

d. Memberikan informasi mengenai adanya kemudahan seperti adanya beasiswa yang bisa didapatkan di Universitas nanti.

e. Mengarahkan siswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan bidang keilmuan dikuasainya.

f. Memberikan informasi-informasi yang lebih jelas lagi mengenai Universitas dan jurusan-jurusan yang ada di Universitas.

g. Memberikan motivasi agar siswa merasa lebih yakin dan mampu mengikuti kegiatan di Universitas dan mampu berprestasi di Universitas nanti.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat dengan penelitian serupa dan ingin mengetahui lebih dalam, hendaknya menyadari bahwa masih banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam melihat kematangan karir remaja, seperti pengetahuan tentang nilai pekerjaan, perencanaan karir, dan kemampuan memilih karir.

3. Bagi Jurusan Psikologi

(42)

57

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, W. (2010). Metode Penelitian Korelasional. (Online). Tersedia: http:// bintang kecil ungu. Wordpress.com/2010/10/31/Metode-Penelitian-Korelational-2/ 7 Januari 2014

Ambarwati. KA. (2002). Hubungan antara Efikasi Diri dan Kecemasan dalam Menghadapi Tugas Keperawatan pada Mahasiswa Akper Tingkat 3 di Akper Bethesda Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Sanatha Dharma.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (1996). Efikasi diri dan Prestasi Belajar Statistik pada Mahasiswa.

Jurnal Psikologi. No. 1 hal 8.

Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall.

Bandura, A. (1994). Self Efficacy. Chapter in Ramachaudran, V.S. Encyclopedia of Human Behavior. New York: Academic Press.

Bandura, A. (1997). Self Efficacy the Exercise Control. New York: Freeman and Company.

Bandura, A. (2006). Guide for Constructing Self Efficacy Scales. Dalam Bandura.

Self Efficacy Beliefs of Adolescent

Bandura, A. (1997). Social Learning Theory. Englewood Clifts, New Jersey: Prentice Hall.

Bandura, A. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Bandura, A. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Bandura, A.(1997). Self Efficacy the Exercise Control. New York : Freeman and Company

(43)

58

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Career Development Quarterly. Vol. 52 Hal 340-353.

Brown & Brooks. (1996). Career Choice and Development. San Fransisco : Jossey Bass Publisher.

Chaplin, C.P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa : Kartini Kartono. Jakarta : PT Garfindo Persada.

Chaplin, C.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Press.

Crite, J.O. (1978). Theory and Research Handbook for Career Maturity Inventory.

California : Montery.

Crite, J.O. (1995). CareerMaturuty Sourcebook : Source Book. Clayton, New York : Careerware.

Crite, J.O. (1979). Career Adjusment and Development Inventory. College Park, MD. : Gumpter.

Corsini, R.J. (1994). Encyclopediaof Psychology. Second Edition. Vol. 3. New York : John Wiley and Sons.

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Rosda Karya. Doelhadi, S. (1997). Strategi dalam Pengendalian dan Pengolahan Stress.

Jurnal Anima. Vol 12 No. 48 Hal. 378-386.

Edwin. L. Herr. (1976). Career Guidance and Counseling Through The Life-Span. University Me Hill : Boston.

Endi. (2009). Peranan Sekolah dalam Karir. Jakarta : DEPDIKBUD Erikson, E.H. (1968). Identity , Youth and Crisis. New York : Norton. Erikson, E.H. (1998). The Life Cycle Completed. Extend Version with

New Chapters on the Ninth Stage by Joan M. Erikson. New York : Norton. Hadi, S. (1995). Metodologi Research I. Cetakan keduapuluh delapan. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

Handayani, K. (2000). Efikasi diri remaja. Jakarta : Sinar Baru.

Hasan. (1981). Kamus istilah psikologi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(44)

59

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Life-span. Bouston : Brown amd Company

Hill, Mc.Graw. (1978). Crite’s Career Maturity Inventory: Theory and Research Handbook. New Jersey : Prentice Hall.

Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Ihsan, H. (2009). Metode Skala Psikologi. Buku Ajar Penyusunan Skala Psikologi Jurusan Psikologi UPI. Tidak Diterbitkan.

Ihsan, H. (2006). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwididayanti dan soedjarwo

Hwie, T.D., Atmaji, G., Tjahjoanggoro, A.J. (2000). Hubungan antar Profil orientasi tentang Keterlibatan kerja dan pekerja bawah air. Jurnal Anima. Vol 16 No. 1 hal. 84-93. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Irwanto, dkk. (1997). Psikologi Umum : Buku panduan Mahasiswa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Johnson, D.W. (1994). Joining Together : Group theory and Group skills. United state of America : Aparamount Communication Companny. Maddux, J.E. (2000). Self Efficacy: The Power of Believing You Can in press

Snynder, C.R dan Lopez, S.J. Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press.

Marliyah, L., Francisca, IR., Dewi, P., Tommy, Y.S., & Suyasa. (2004). Persepsi Terhadap Dukungan Orang Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Provitae. Jakarta : Fakultas : Psikologi Universitas Tarumanegara. Vol. 1 No. 1 Hal. 59-78.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono , S.R. (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbadai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Newman, B.M & Newman, P.R (1979). Developmen Trough Life : A Psycholigycal

Approach (Revised Ed) . Illinois : The Dorsey Press.

(45)

60

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal7-9

Patton, W., Creed. (2001). The Career Development Quartelly. Journal of Career Development. Vol. 29 No. 4 Hal. 277-290.

Priyanto, P. H. (2000). Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang : Fakultas Psikologi

Unika Soegjapranata, Puspitariri. (2002). Hubungan Self Efficacy dengan Problem Fokus Coping dalam Proses Penyusunan Skripsi. Skripsi. Semarang Fakultas Psikologi (tidak diterbitkan).

Santoadi, F. (2007). Pengalaman Persiapan Pilihan Studi. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma.

Santrock , W. (2003). Perkembangan Remaja ed 6. Alih Bahasa : Shinto B. Jakarta

Erlangga.

Seligman, L. (1994). Developmental Career Counseling and Assessment. Thousand

Oaks : Sage.

Setiadi, R. (2010). Self-Efficacy, in Indonesian Literacy Teaching Context:

A Theoritical and Empirical Perspective. Bandung: Rizqy Press.

Sihite, Santa Ernyta. (2012). Hubungan Antara Adversity Quotient dengan

Kinerja

Karyawan. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedia Media Sarana Indonesia.

Super. D. E.(1990). A Life-Span, Life-Space approach to Career Development. In. D. Brown & Brooks.(eds.), Career Choice and Development : Applying Contemporary Approaches to Practice. San Fransisco : Jassey Bass. Super, D.E., Savickas, M.L., & Super, C.M. (1996). The Life Span, Life Space

(46)

61

Elsa Sylvia Rosa, 2014

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Super. D.E. (2001). The Psychology of Career. New York : Happer. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suryabrata, S. (1990). Pembimbing ke Psikodiagnostik. Yogyakarta : Rake Rasidin.

Suryabrata, S. (1998). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta : ANDI. UPI. (2012). Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:

UPI Press.

Wasito. (1995). Pengantar Metode Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Westbrook, Robert. A. (1983). Consumer Statisfaction and the phenomenology of emotion During Automobile Ownership, “ In H Keith Hunt. And Ralph L.

Day, eds., International Fare in Customer Statisfaction, Dissatisfaction and Complaning Behaviour, Bloomingon : School of business, Indiana University.

Gambar

Tabel 3.2Blue Print Skala Efikasi Diri
Tabel 3.1Blue Print Skala Kematangan Karir
Tabel 3. 3Penyekoran Instrumen
Tabel 3.5Tabel Distribusi Sebaran Item Efikasi Diri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Garam briket/bata beryodium, banyak yang memproduksi dan mempasarkannya, dikemas dalam plastik isi 12 batang mempunyai mutu lebih baik dari garam curai/krosok. Garam

grafik berwarna biru adalah hasil post-test dan grafik berwarna merah adalah hasil pre-test, yang dimana siswa tidak memahami konsep pada fisika umum yang tidak

Jika intervensi Iontophoresis dengan xylocaine 2% dikombinasikan dengan tehnik myofascial release maka akan memberikan efek yang lebih baik terhadap disabilitas leher yang

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara peningkatan ketinggian suhu, lama pembakaran, dan jenis bahan pembentuk campuran beton

Sekarang mari kita perhatikan program diatas, pada baris ke 3 dan 4, program akan membentuk sebuah tipe variabel baru bernama angka yang bertipe sama dengan integer, dan

Dalam penelitian lainnya tentang analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, BOPO, Net Interest Margin , dan Loan to Deposit Ratio terhadap

Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Asset baik secara parsial maupun bersama-sama Terhadap Penyaluran Kredit Pada

janganlah tergila-gila karena uang. Dan janganlah sia-siakan waktu untuk keluarga dan orang lain karena mencari uang. sebuah sapaan yang khas dari seorang ustadz