• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN

TANAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Oleh: Dedi Gunawan

0707116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGELOLAAN

LABORATORIUM TERHADAP

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK

PENYELIDIKAN TANAH

Oleh Dedi Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah stu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Dedi Gunawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN

TANAH

DEDI GUNAWAN NIM: 0707116

Bandung, Agustus 2014 Menyetujui dan Mengesahkan

Dosen Pembimbing 1

Drs. Budi Kudwadi., MT. NIP: 196306221990011001

Dosen Pembimbing 2

Herwan Dermawan., ST ; MT. NIP: 198001282008121001

(4)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Sukadi, M.Pd ; MT.

(5)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

PENGARUH PENGELOLAAN LAABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKTAN DALAM

PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Oleh : Dedi Gunawan

0707116

Laboratorium merupakan salah satu prasarana pendidikan, yang dapat digunakan sebagai tempat berlatih para peserta didik dalam memahami konsep-konsep dengan melakukan percobaan dan pengamatan. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,fasilitas laboratorium, dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Sehingga efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan dalam kegiatan yang berlangsung di laboratorium bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran praktik penyelidikan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan praktik penyelidikan tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa PTB JPTS UPI yang berjumlah 168 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 60 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Angket menggunakan rating scale dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Untuk menguji kelayakan instrumen dilakukan uji validitas dan reliabilatas menggunakan sampel uji coba sebanyak 20 orang responden. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa PTB JPTS UPI memiliki persepsi pengelolaan laboratorium baik. Sedangkan efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan dalam proses perkuliahan praktik penyelidikan tanah dapat memanfaatkan dengan baik. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengelolaan laboratroium terhadap efektifitas pemanfaatan laboratorium mektan dalam proses perkuliahan praktik penyelidikan tanah

(6)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

ABSTRACT

Influence of Laboratory Managing to Effectiveness of Soil Engineering Utilization on Soil Investigation Practice Course Process

Oleh : Dedi Gunawan

0707116

Laboratory is one of education facility that can be use by students to practice to learn any concepts through experiment and observation. Laboratory manage hold both care taker and user, laboratory facility, and the activity in the laboratory. Basically managing the laboratory is our responsibility whoever it is. And so the effective of soil engineering laboratory can be used in soil investigation course. The purpose of this research is to find how much effectiveness the laboratory managing to the laboratory utilization effectiveness in soil investigation course process. Method which used in this research is quantitative, the used sample in this research is PTB JPTS UPI students as much as 168 persons. Sample with drawal using proportionate stratified random sampling method, summed as much as 60 persons. Using rating scale questioner with 4 alternate option. for validate and reability instrument test using 20 person respondent. Based on research result, majority of PTB JPTS UPI students having a good laboratory faring perception. Though the utilization effectiveness laboratory soil engineering in soil investigation practice course can be greatly utilized. Theres a good influence and significant from laboratory faring to effectiveness of soil engineering laboratory utilization on soil investigation practice course.

(7)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 3

1. Perumusan Masalah ... 3

2. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian dan Fungsi Laboratorium ... 6

1. Pengertian Laboratorium ... 6

2. Fungsi Laboratorium ... 7

B. Pengelolaan Laboratorium ... 7

1. Desain Laboratorium ... 8

2. Administrasi Laboratorium ... 10

3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium ... 11

4. Penyimpanan Alat dan Bahan Laboratorium ... 11

C. Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium ... 12

D. Anggapan Dasar ... 14

(8)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Tempat dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian... 15

1. Lokasi Penelitian ... 15

2. Populasi Penelitian ... 15

3. Sampel Penelitian... 15

B. Metode Penelitian ... 16

C. Paradigma Penelitian ... 17

D. Instrumen Penelitian ... 17

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 18

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 19

1. Uji Validitas Penelitian ... 19

2. Uji Reliabilitas ... 22

3. Hasil Uji Reliabilitas ... 24

G. Teknik Analisis Data... 24

1. Verifikasi Data ... 25

2. Pemberian Skor ... 25

3. Uji Normalitas ... 25

4. Uji Kecenderungan ... 28

5. Mencari Koefisien Korelasi ... 29

6. Uji Signifikasi Korelasi Produk Moment ... 29

7. Mencari Koefisien Determinasi ... 29

8. Uji Hipotesis ... 30

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

1. Gambaran Umum Pengelolaan Laboratorium ... 31

2. Gambaran Umum Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mekanika Tanah . 35 3. Hasil Uji Hipotesis ... 38

B. Pembahasan... 41

(9)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pengaruh Pengelolaan Laboratorium Terhadap Efektivitas

(10)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laboratorium merupakan salah satu prasarana pendidikan, yang dapat digunakan sebagai tempat berlatih para peserta didik dalam memahami konsep-konsep dengan melakukan percobaan dan pengamatan. Dengan demikian, laboratorium merupakan bagian yang integral tak dapat dipisahkan dari suatu pengajaran di dalam kelas. Keberadaan laboratorium diperlukan untuk memberikan pengalaman langsung dari aplikasi teori yang diterima melalui kegiatan laboratorium/praktikum, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.

Berkaitan dengan hal di atas maka peranan laboratorium menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, atau penelitian dalam perkuliahan . Dengan demikian laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas, atau sebaliknya kegiatan kelas menjadi penunjang kegiatan laboratorium.

Dilihat dari fungsinya,pertama laboratorium menjadi tempat bagi pendidik untuk mendalami konsep,mengembangkan metode pembelajaran, memperkaya pengetahuan dan keterampilan, dan sebagainya. Kedua, sebagai tempat bagi peserta didik untuk belajar, memahami, mengembangkan keterampilan, dan mengaplikasikan tentang teori yang telah didapat waktu pembelajaran didalam kelas.

(11)

2

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Serta adanya sebagian mahasiswa yang kurang sadar akan pentingnya pengelolaan laboratorium sebagai contohnya tentang keselamatan kerja saat praktikum, pemeliharaan dan perbaikan peralatan sehingga mengurangi efektivitas dari pemanfaatan laboratorium mektan itu sendiri.

Ketersediaan alat untuk praktikum juga dapat menghambat proses pembelajaran praktik penyelidikan tanah karena dirasa masih kurang lengkap. Jadi pada saat pengujian alat tersebut dipakai secara bergantian. Dan ketersediaan fasilitas untuk penunjang masih sangat minim.

Tercapainya efektivitas pemanfaatan laboratorium ditentukan oleh memadai tidaknya pengelolaan yang dilakukan. Di laboratorium terdapat perserta didik yang melakukan praktek, disamping itu di laboratorium terdapat peralatan yang perlu dijaga kebersihan dan keamanannya. Karena itu diperlukan tanggung jawab dan disiplin dalam laboratorium yang harus di patuhi oleh pendidik maupun oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran akan lebih baik, tidak saja ditentukan oleh jumlah laboratoriumnya, melainkan banyak ditentukan oleh lengkap tidaknya fasilitas dan perlengkapannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Pengelolaan Laboratorium Terhadap Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mekanika Tanah dalam Proses Perkuliahan

(12)

3

B. Identifikasi Masalah

Untuk memperjelas dan mempertegas permasalahan yang mungkin timbul dalam penelitian ini maka perlu di tetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1) Sebagian dari alat praktikum di laboratorium mekanika tanah sudah ada yang rusak

2) Sebagian mahasiswa tidak sadar akan pentingnya pengelolaan laboratorium, seperti pengetahuan akan keselamatan kerja, bagaimana pemeliharaan dan perbaikan peralatan laboratorium.

3) Kurang adanya rasa tanggung jawab mahasiswa dalam menjaga faslitas penunjang di laboratorium mektan

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah 1. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perumusalan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana gambaran tentang pengelolaan laboratorium di laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan teori dan praktek penyelidikan tanah ?

2) Bagaimana gambaran tentang efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan teori dan praktek penyelidikan tanah ? 3) Seberapa besar pengaruh pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas

pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan teori dan praktik penyelidikan tanah ?

2. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu banyak dan luasnya permasalahan maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah.

(13)

4

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Pengelolaan laboratorium tidak ditinjau dari sumber dana. 3) Efektivitas pemanfaatan laboratorium pada fungsi laboratorium.

4) Sebagai acuan dalam pengelolaan laboratorium peneliti mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007 yang mengatur mengenai sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan khususnya laboratorium.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1) Mengetahui gambaran tentang pengelolaan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan teori dan praktek penyelidikan tanah

2) Mengetahui gambaran tentang efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan teori dan praktek penyelidikan tanah

3) Mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahan praktik penyelidikan tanah

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Memberikan gambaran pengelolaan laboratorium oleh mahasiswa PTB JPTS Universitas Pendidikan Indonesia.

2) Memberikan gambaran tentang efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan oleh mahasiswa PTB JPTS Universitas Pendidikan Indonesia.

3) Memberikan informasi seberapa besar kontribusi pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan oleh mahasiswa PTB JPTS Universitas Pendidikan Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

(14)

5 1) Bab I pendahuluan, memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2) Bab II kajian pustaka, memuat teori – teori yang menjadi dasar dalam menganalisis masalah yang terjadi.

3) Bab III metode penelitian, memuat tentang metode dan tahap – tahap penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir.

4) Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, memuat tentang analisis – analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

(15)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Tempat dari diadakannya penelitian ini berada di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Populasi Penelitian

Menurut Ali (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 33) bahwa “Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau disebut juga universe”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa PTB JPTS UPI angkatan 2007-2012 yang berjumlah 168 orang.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto “sampel dapat diartikan sebagian atau wakil populasi yang

diteliti” (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 34). Ali (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 34)

menyebutkan bahwa “sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Menurut Sugiyono (2008: 118) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Dengan demikian, sampel adalah sebagian dari keseluruhan

jumlah populasi yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2008: 124) “teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota /unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”.

(16)

16

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah tersebut disebar secara proporsional, sehingga tiap kelas memiliki jumlah sampel yang berbeda. Pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan dan Akdon, 2008: 250):

ni= n

Keterangan:

ni = Jumlah sampel di setiap kelas

Ni = Jumlah populasi di setiap kelas N = Jumlah populasi seluruhnya N = Jumlah sampel seluruhnya

Berdasarkan rumus diatas, besarnya sampel dengan taraf kesalahan 5% untuk jumlah populasi 178 orang adalah 60 orang. Adapun rincian dari sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Dari jumlah sampel yang sudah dihitung secara proporsional, maka untuk menentukan sampel acaknya ditentukan dengan menggunakan kocokan. Artinya, yang jadi populasi penelitian berpeluang untuk jadi responden penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Sugiono (2008:7) mengemukakan: ”Metode inin disebut metode kuantitatif karena data penelitian merupakan angka – angka dan analisis menggunakan statistik”.

(17)

17

statistik parametrik. Permasalahan dalam penelitian ini hubungan antara variabel yang bersifat sebab akibat, yaitu pengaruh pengelolaan laboratorium (variabel X) terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah (VariabelY). Oleh karena itu metode hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif.

Dengan metode ini peneliti berusaha memperoleh gambaran secara sistematis tentang ”pengaruh pengelolaan laboratroium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah dalam proses perkuliahahn praktik penyelidikan tanah”. C. Variabel Penelitian

Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen atau variabel bebas (X) dan satu variabel dependen atau variabel terikat (Y). Hal ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian

Keterangan:

X = Pengelolaan Laboratorium

Y = Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mektan D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Fungsi dari instrumen itu sendiri yaitu mengungkapkan fakta menjadi sebuah data.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket atau kuesioner. Metode pengumpulan data adalah sebuah kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya

Variabel X

Pengelolaan Laboratorium

(18)

18

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.

Metode angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirimkan kepada responden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan yang ada pada diri responden maupun diluar dirinya (Arikunto, 2007:128). Metode angket ini dilakukan dengan menggunakan media yang berupa daftar pertanyaan yang berisikan rangkaian bagi responden (mahasiswa).

Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan sebanyak 60 soal yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengaruh pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan dalam proses perkuliahan praktik penyelidikan tanah.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Skala pengukuran untuk uji angket menggunakan skala likert. Mahasiwa PTB JPTS angkatan 2007-2012 sebagai responden akan diberi angket yang didalamnya terdapat beberapa pertanyaan yang item-item pertanyaannya sudah dikelompokkan menurut variabel penelitian. Kemudian responden diminta untuk memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Empat alternatif respon ini didasarkan pada pendapat Sukardi (2003: 147) bahwa “…berdasarkan kepada pengalaman masyarakat Indonesia, ada kecenderungan seseorang atau responden memberikan pilihan jawaban pada kategori tengah, karena alasan

kemanusiaan”. Untuk mengatasinya hal ini, peneliti menggunakan kategori pilihan

genap yaitu empat alternatif respon.

(19)

19

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pengelolaan Laboratorium (X) dan Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mektan (Y)

( Uji Coba)

Tabel 3.2 diatas menunjukkan kisi-kisi instrumen penelitian uji coba yang terdiri dari 68 butir pertanyaan (butir pertanyaan instrumen sebelum uji coba dapat dilihat pada Lampiran 1 ).

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas hasil penelitian berada pada suatu garis kontinum yang terbentang dari mulai yang sangat tidak valid sampai dengan yang sangat valid” (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 42). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Suheri, 2013: 68).

(20)

20

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan, bahwa secara mendasar ”... validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi dan instrumen yang tidak valid memiliki validitas yang rendah. Instrumen gaya belajar yang valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Azwar (Suheri, 2013: 68) menyatakan bahwa skala-skala yang setiap itemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment. Langkah-langkah untuk menghitung validitas item, adalah sebagai

berikut:

Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (r).

a) Hasil Uji Validitas Pengelolaan Laboratorium (X)

Hasil validitas dari instrumen yang diujicobakan kepada 20 responden diluar sampel penelitian, dari 34 item pertanyaan terdapat 8 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item nomor 2,8,9,15,19,22,dan 26. Hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus sebagai berikut:

t hitung=

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

(21)

21

Kriteria pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05 dan n = 20,

uji satu pihak) dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 = n – 2 = 20 – 2 = 28 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Item pertanyaan dikatakan valid dan signifikan apabila thitung > ttabel.

Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya ke-8 item pertanyaan yang tidak valid, tidak diikutsertakan pada instrumen penelitian selanjutnya. Sehingga 26 item pertanyaan untuk mengukur variabel pengelolaan laboratorium akan digunakan pada penelitian selanjutnya dan diberikan kepada sampel sebanyak 60 responden.

b) Hasil Uji Validitas Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mektan (Y)

Hasil validitas dari instrumen yang diujicobakan kepada 20 responden diluar sampel penelitian, dari 34 item pertanyaan terdapat 8 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item nomor 2,8,9,15,19,22,dan 26. Hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus sebagai berikut:

t hitung=

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel

(Riduwan & Akdon, 2008: 125)

Kriteria pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05 dan n = 20, uji satu pihak) dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 = n – 2 = 20 – 2 = 28 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Item pertanyaan dikatakan valid dan signifikan apabila thitung > ttabel.

Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya ke-8 item pertanyaan yang tidak valid, tidak diikutsertakan pada instrumen penelitian selanjutnya. Sehingga 26 item pertanyaan untuk mengukur variabel pengelolaan laboratorium akan digunakan pada penelitian selanjutnya dan diberikan kepada sampel sebanyak 60 responden.

(22)

22

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Pengelolaan Laboratorium (X) dan Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Mektan (Y)

(Setelah Uji Coba)

Tabel 3.2 diatas menunjukkan kisi-kisi instrumen penelitian uji coba yang terdiri dari 52 butir pertanyaan (butir pertanyaan instrumen sebelum uji coba dapat dilihat pada Lampiran 1 ).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Nasution (Tanireja dan Mustafidah, 2011: 42) bahwa ”... suatu alat dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi, alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.

(23)

23

apa yang dinilainya. Artinya kapanpun alat penilaian tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.”

Pengujian uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Menurut Arikunto (2006: 196) uji reliabilitas merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala.

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut.

1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi ( Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden

2. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Dimana:

Si = Jumlah Varians semua item

S1, S2, S3…..n = Varians item ke-1,2,3…...n

3. Menghitung Varians total dengan rumus:

(24)

24

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana:

r11 = Nilai Reliabilitas

Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total

k = Jumlah item

3. Hasil Uji Reliabilitas

Koefisien reliabilitas dari hasil perhitungan menggunakan rumus diatas untuk variabel pengelolaan laboratorium (X) diperoleh r 11 = 0,910 dan untuk variabel efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan (Y) diperolah r 11 = 0,857 disesuaikan dengan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiono (2008, 257). Setelah disesuaikan diketahui bahwa reliabilitas berada pada indeks korelasi antara 0,80 - 1,000 termasuk dalam kategori tingkat keterandalan sangat kuat.

Penentuan koefisien reliabilitas, digunakan kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sumber: Riduwan & Akdon, (2008: 124)

(25)

25

diperolah r 11 = 0,857 berada pada tingkat reliabilitas yang sangat kuat. (untuk perhitungan uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 ).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan menggunakan teknik statistik sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan jumlah angket yang disebar sebelum dan setelah pelaksanaan.

2. Pemberian Skor

Skor untuk setiap alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini. Tabel 3.5

Skor Instrumen Penelitian

Pertanyaan Skor Alternatif Jawaban

SS S TS STS

Positif (+) Negatif (-)

4 1

3 2

2 3

1 4

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium (X) dan efektivitas pemanfaatan laboratorium mektan (Y).

(26)

26

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan rentang skor ( R ) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = Skor terbesar – Skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas interval ( K ) dengan rumus : K = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya item

d. Menentukan panjang kelas interval ( i ) dengan rumus :

K

e. Membuat daftar distribusi frekuensi

Tabel 3.6 Format Daftar Distribusi Frekuensi No. Kelas Fo Xi Xi2 FoXi FoXi2

f. Menghitung rata-rata skor ( mean ) dengan rumus :

n FoX x

M i

g. Menentukan simpangan baku ( SD ) dengan rumus :

1

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

1) Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 2) Mencari Z- score untuk batas kelas interval dengan rumus

SD x K Z

3) Menghitung luas 0 – Z dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(27)

27

i. Menghitung Chi Kuadrat (χ2), dengan rumus :

k

i e

e o

f f f

1

2 2

Keterangan : 2

= Chi-kuadrat

fo = Frekuensi dari hasil pengamatan fe = Frekuensi yang diharapkan

j. Membandingkan χ2hitungdengan χ2tabeluntuk ά = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =

n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini. Jika χ2hitung ≥ χ2tabel , artinya distribusi data tidak normal Jika χ2hitung ≤ χ2tabel , artinya distribusi data normal a) Hasil Uji Normalitas Variabel X

Hasil pengujian normalitas Variabel x dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel X

Berdasarkan tabel 3.6 diatas bahwa hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel x diperoleh nilai χ2hitung = 1.4997, dimana nilai χ2hitung ≤ χ2tabel , artinya distribusi data normal. (untuk perhitungan uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 ).

(28)

28

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun hasil dari pengujian normalitas Variabel Y dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil perhitungan Uji Normalitas Variabel (Y)

Berdasarkan tabel 3.8 diatas bahwa hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel y diperoleh nilai χ2hitung = 1.651, dimana nilai χ2hitung ≤ χ2tabel , artinya distribusi data normal.

(29)

29

menggunakan statistik parametrik dan selanjutnya menggunakan regresi. (untuk perhitungan uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5 ).

4. Uji Kecenderungan

Perhitungan Uji Kecenderungan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata dari masing-masing variabel

b. Menentukan simpangan baku c. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.9

Tabel Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik

M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik

M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup Baik

M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang Baik

X<M-1,5 SD Tidak Baik

Sumber: (Suhendar, 2009: 65) 5. Menghitung Koefisien Korelasi

Menghitung koefisien korelasi untuk mencari signifikansi dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Momen, yaitu dengan rumus:

(Sugiono, 2008:183) Keterangan:

rxy = Koefisien kolerasi tiap butir

n = Banyaknya subjek uji coba ∑X = Jumlah skor tiap butir ∑Y = jumlah skor total

∑X² = Jumlah kuadrat skor tiap butir ∑Y² = Jumlah kuadrat skor total

∑XY = Jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total

(30)

30

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji signifikansi korelasi product moment untuk menguji hipotesis, yaitu menggunakan rumus:

(Sugiono, 2008:187) Keterangan:

t = Uji Signifikansi korelasi

r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden

7. Mencari Koefisien Determinasi

Mencari ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n - 2

Hasil dari thitung dibandingkan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf

signifikan (α) = 0,05 dimana artinya yaitu peluang membuat kesalahan 5% setiap item

akan terbukti bila harga thitung > ttabel dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasannya (dk) = n – 2.

Tabel 3.10

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

8. Uji Hipotesis

(31)

31

Ho : ρ ≠ 0

Ha : ρ = 0

Hipotesis bentuk kalimat:

Ho : Terdapat pengaruh yang signifikan dari pengelolaan laboratorium terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah.

(32)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran pengaruh pengelolaan laboratorium oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2007-2012 adalah setiap mahasiswa memiliki tingkat yang berbeda-beda dilihat dari gambaran pengaruh pengelolaan laboratorium dan sebagian besar mahasiswa berada pada tingkat baik dalam pengelolaan laboratorium.

2. Gambaran efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanaha untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2007-2012 adalah setiap mahasiswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda dilihat dari efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah berada pada tingkat baik dalam memahami efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah.

3. Pengelolaan laboratorium menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanah, dengan pengaruh yang kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut ini.

1. Penelitian ini masih perlu diteliti lebih lanjut lagi mengenai tujuan pengelolaan laboratorium.

2. Dalam penelitian ini belum diteliti pengelolaan laboratorium dilihat dari sumber dana yang ada.

(33)

Dedi Gunawan, 2014

PENGARUH PENGELOLAAN LABORATORIUM TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DALAM PROSES PERKULIAHAN PRAKTIK PENYELIDIKAN TANAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Emha, M. Slaeh H. (2006). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hadari, Nawawi. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kartiasa, Nyoman. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007 Tentang Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan

Riduwan dan Akdon. (2008). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rustaman, dkk.(2003).Strategi Belajar Mengajar Biologi.Bandung: Jurusan Pendidikan B iologi FMIPA UPI.

Safriyani, Dewi. (2011). Strategi Pengelolaan Laboratorium SAINS. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED.

Suhendar, Mohamad Sandy. (2009). Profil Gaya Belajar Siswa SMKN 5 Bandung pada Pembelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Suheri, Wulan Novitasari. (2013). Program Bimbingan Karir Komprehensif Untuk Meningkatkan Kompetensi Karir Peserta Didik. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung: tidak diterbitkan. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tahang, La. (2010). Desain Laboratorium. (http://www.docstoc.com/?doc_id=

92663466&download= 1 (diakses pada tanggal 15 Juni 2014).

Tanireja, Tukiran., dan Mustafidah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian
Tabel 3.2 diatas menunjukkan kisi-kisi instrumen penelitian uji coba yang
Tabel 3.2 diatas menunjukkan kisi-kisi instrumen penelitian uji coba yang
+7

Referensi

Dokumen terkait