• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG SKRIPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG SKRIPSI."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA

PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

GEOLOGI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

oleh :

PRILA ANISA MARSHELITHA

1105692

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

BANDUNG

Oleh

Prila Anisa Marshelitha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Prila Anisa Marshelitha

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PRILA ANISA MARSHELITHA

1105692

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA

PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN GEOLOGI

BANDUNG

Disetujui dan disahkan Oleh Pembimbing

Pembimbing I

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd

NIP. 19600810 198603 1 001

Pembimbing II

Dr. Nani Hartini, M.Pd

NIP. 19780331 200112 2 001

Mengetahui,

Kepala Departemen Administrasi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Aceng M. Mirfani, M.Pd

(4)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung”. Masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah mengenai kinerja widyiswara pada saat pelaksanaan diklat dan berhubungan dengan peserta diklat. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan dan Latihan Geologi dan sumbernya adalah peserta diklat dan juga widyaiswara. Peneliti mendapatkan data terkait kinerja widyaiswara dari tim evaluasi yang menjelaskan bahwa beberapa indikator kinerja widyaiswara tidak mencapai target atau kurang tercapai yang dinilai juga oleh peserta diklat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran mengenai kinerja widyaiswara di Pusdiklat Geologi. Mengetahui gambaran mengenai kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi. Memperoleh gambaran apakah ada hubungan antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deksriptif dan pendekatan kuantitatif, serta didukung dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, yang menjadi populasi adalah peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung dengan sampel sebanyak 64 responden yang diambil dari seluruh populasi. Analisis perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS

versi 22.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

(5)
(6)

v

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori ... 9

1. Konsep Pendidikan dan Pelatihan ... 9

a. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 9

b. Tujuan atau Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 9

c. Persamaan dan Perbedaan Pendidikan dan Pelatihan ... 10

d. Faktor Penyebab adanya Diklat ... 10

e. Pendekatan dalam Diklat ... 11

(7)

vi

a. Pengertian Kinerja ... 15

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 16

c. Penilaian Kinerja ... 17

3. Konsep Widyaiswara ... 19

a. Pengertian Widyaiswara ... 19

b. Kompetensi Widyaiswara ... 20

c. Kinerja Widyaiswara ... 22

d. Standar Kompetensi Widyaiswara ... 24

e. Peran Widyaiswara ... 25

4. Konsep Kepuasan Peserta Diklat (Pelanggan) ... 25

a. Pengertian Pelanggan ... 25

b. Jenis-jenis Pelanggan ... 30

c. Model SERVQUAL ... 32

d. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 33

B. Kerangka Pemikiran ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 41

B. Desain Penelitian ... 42

C. Partisipan ... 44

D. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 44

1. Lokasi ... 44

2. Populasi ... 44

3. Sampel... 45

E. Definisi Operasional ... 45

a. Pengaruh ... 45

b. Kinerja Widyaiswara ... 46

(8)

vii

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen yang digunakan ... 47

3. Kriteria Penskoran ... 52

G. . Proses Pengembangan Instrumen... 53

1. Pengujian Validitas ... 53

2. Pengujian Reliabilitas ... 58

H. Teknik Pengumpulan Data ... 60

I. Analisis Data ... 60

1. Seleksi Angket ... 60

2. Klasifikasi Data ... 61

3. Pengolahan Data ... 61

a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Responden Variabel dengan Rumus Weight Means Score (WMS) ... 61

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel ... 63

c. Uji Normalitas Distribusi Data ... 64

d. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 65

1) Analisis Koefisien Korelasi ... 65

2) Uji Signifikasi ... 67

3) Uji Koefisien Determinasi ... 68

4) Analisis Regresi ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Analisis Data ... 71

a. Seleksi Angket ... 71

b. Klasifikasi Data ... 72

c. Pengolahan Data ... 74

(9)

viii

b) Hasil Kecenderungan Umum

Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) ... 79

2) Mengubah Data Mentah menjadi Data Baku ... 84

3) Uji Normalitas Data ... 85

4) Pengujian Hipotesis ... 87

a) Analisis Koefisien Korelasi ... 87

b) Koefisien Determinasi ... 87

c) Signifikasi Korelasi ... 88

d) Analisis Regresi ... 89

B. Pembahasan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 110

B. Rekomendasi ... 111

DAFTAR PUSTAKA

(10)

1

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN

adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan

melakukan pengkajian dan pendidikan pelatihan ASN sebagaimana diatur

dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan

Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan ASN.

Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

menjelaskan

LAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan kompe-tensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003,

satuan pendidikan adalah “kelompok layanan pendidikan yang

menyeleng-garakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap

jenjang dan jenis pendidikan”. Lembaga pelatihan merupakan satuan

pendidikan pada jalur nonformal, karena lembaga pelatihan merupakan

jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang. Pasal 26 ayat 1 UU Sisdiknas No 20 tahun 2003

menjelaskan bahwa:

(11)

Lembaga pelatihan ditujukan agar peserta diklat atau orang-orang

yang mengikuti pelatihan lebih memantapkan teori dan hasil belajar yang

telah dimilikinya. Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu

Mangkunegara (2009:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah “suatu

proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur

sistema-tis dan terorganisasi, pegawai nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan

keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Saat ini sudah banyak

lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkembang. Lembaga-lembaga

tersebut memberikan pendidikan dan pelatihan pada bidangnya

masing-masing.

Beberapa peraturan yang menjelaskan tentang pendidikan dan

pelatihan serta widyaiswara adalah sebagai berikut, yang pertama adalah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; kedua Peraturan

Menpan nomor 14 tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan

angka kreditnya; ketiga Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

No 5 Tahun 2008 tentang standar kompetensi widyaiswara dan Kepala

Badan Kepegawaian Negara No. 1 dan 2 tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional.

Pada Bab I Pasal I Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang jabatan

fungsional widyaiswara dan angka kreditnya disebutkan bahwa

widyaiswara adalah “jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,

tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau

melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah”. Peran widyaiswara sangat

strategis dalam proses transformasi kualitas sumber daya aparatur. Salah

satu komponen diklat yang mempunyai peranan penting adalah pengajar

atau widyaiswara. Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan kerja,

karakteristik, sikap dan perilaku harus dimiliki oleh widyaiswara sehingga

mampu melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional.

Kompetensi pengetahuan widyaiswara, dilihat dari bagaimana

(12)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan kerja widyaiswara dilihat dari bagaimana cara

widyaiswara menyampaikan materi kepada peserta diklat, bagaimana

metode mengajar yang digunakan oleh widyaiswara tersebut dan sejauh

mana widyaiswara dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah

disediakan. Sikap dan juga perilaku widyaiswara juga perlu diperhatikan,

karena akan menjadi contoh dan teladan bagi peserta diklat. Sikap dan

perilaku widyaiswara dapat dilihat dari kerapihan diri dan juga

kedisiplin-an widyaiswara. Kinerja widyaiswara tentunya skedisiplin-angat berpengaruh pada

pencapaian belajar peserta diklat. Kinerja widyaiswara juga pada akhirnya

akan menentukan bagaimana kepuasan para peserta diklat.

Menurut Supardi (2013:50) kinerja pegawai sangat dipengaruhi

oleh karakteristik individu yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan,

kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik

individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik

pekerjaan.

Penulis melakukan studi pendahuluan di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah

dilakukan oleh penulis, diketahui beberapa widyaiswara tidak melakukan

Ice Breaking dikelas, sehingga terkadang membuat peserta diklat sedikit

jenuh dengan materi yang disampaikan, hal ini disampaikan oleh peserta

diklat. Selain itu penyampaian materi oleh widyaiswara tidak efektif,

sehingga waktu diklat melebihi waktu yang sudah ditentukan. Menurut

peserta, pelatihan cukup menciptakan suasana yang kondusif dalam

pembelajaran dikelas. Widyaiswara memberikan motivasi belajar kepada

peserta diklat. Penggunaan bahasa oleh widyaiswara juga kurang

diperhatikan, hal ini dikarenakan beberapa peserta diklat berasal dari luar

daerah, sedangkan widyaiswara terkadang mencampur bahasa Indonesia

dengan bahasa daerahnya sendiri. Berdasarkan pengamatan penulis

ketepatan waktu kehadiran didalam kelas juga masih kurang, karena ada

beberapa widyaiswara yang telat memasuki kelas, baik dari peserta

(13)

Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai

penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat

dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan

diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat

dilihat dibawah ini:

Tabel 1.1 Diklat Aplikasi SIG No

1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai

2 Kesempatan berdiskusi selama pelajaran berlangsung

yang diterapkan dalam pelajaran

diklat

70 - 90 73.3 Tercapai

4

Kejelasan pengarahan yang

diberikan sebelum berdiskusi /

seminar

40 - 90 76.9 Tercapai

Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8% dalam hal

berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran

berlangsung kurang tercapai.

Tabel 1.2

Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur

1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 40 -

90

72.07

Tercapai

2 Kesempatan berdiskusi selama

pelajaran berlangsung 40

- 90

68.15

Kurang

Tercapai

3 Metode Pengajaran/ penyajian

yang diterapkan dalam pelajaran 30 -

90

68.03

Kurang

(14)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diklat

4

Kejelasan pengarahan yang

diberikan sebelum berdiskusi /

seminar 40

-

90

67.66 Kurang

Tercapai

Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta

diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode

pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang

variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah

68,15%. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan

pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan

oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66.

Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam

diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara

tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja

Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Geologi Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang

lingkupnya dan mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang

akan diteliti, penulis membatasi penelitian ini dengan meneliti tentang

kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada

pengaruh antara kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan

(15)

a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Geologi Bandung?

b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung?

c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan

pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran empirik mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap

kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi

Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja

widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;

b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kepuasan peserta

diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;

c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kinerja

widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Geologi Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam

pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai

pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

2. Secara Operasional

Adapun manfaat dari penelitian ini secara operasional adalah sebagai

berikut:

a. Bagi Pihak Lembaga:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi

(16)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi widyaiswara yang berpengaruh positif pada kepuasan

peserta diklat.

b. Bagi peneliti:

Penelitian ini memberikan penulis wawasan dan manfaat bagi

pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam

kajian tentang manajemen pendidikan dan pelatihan kinerja

widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai skripsi ini, maka

penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN

40/2014 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan dalam skripsi, tesis atau disertasi pada dasarnya

menjadi bab perkenalan. Pada pendahuluan didalamnya terdapat latar

belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Bab II skripsi berisikan kajian pustaka terkait dengan penelitian

dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pemaparan

kajian pustaka lebih bersifat deskriptif, berfokus pada topik dan lebih

mengedepankan sumber rujukan terkini.

Bab III Metode Penelitian

Bab III merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian

yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti

me-rancang alur penelitiannya. Komponen-komponen yang terdapat didalam

metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan

sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV berisikan penjelasan mengenai hasil penelitian dan

(17)

ber-bagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan

permasalah-an penelitipermasalah-an.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian kelima penulis menyajikan kesimpulan dan saran.

Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian

sedang-kan saran merupasedang-kan masusedang-kan-masusedang-kan penulis untuk pihak lembaga

terkait kinerja widyaiswara.

Daftar Pustaka

Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka

yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain

(18)
(19)

41

Metode penelitian adalah prosedur yang ditempuh oleh seorang peneliti

dalam mengadakan penelitiannya sampai akhirnyya terbentuk laporan skripsi.Bab

ini membahas mengenai definisi operasional, metode penelitian, lokasi dan

sumber data, pengumpulan data, prosedur dan teknik pengolahan data.

Metode ini merupakan langkah yang digunakan peneliti untuk

mengum-pulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan makna dari data yang

diteliti menjadi suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenaran-nya. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:14) adalah:

Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel yang sesuai; pengumpulan data kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian deskripstif adalah penelitian yang digunakan untuk

meng-gambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan tentang fenomena dan peristiwa

yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis

hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena. Pola dari penelitian

deskripstif ini antara lain; survey, studi kasus, causal-comparative, korelasional

dan pengembangan (Zainal Arifin, 2011:41).

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, metode yang sesuai dengan

penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang

didukung dengan studi kepustakaan. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, metode deskriptif menggambarkan semua data, kemudian di

analisis dan dibandingkan dengan kenyataan yang ada, dan selanjutnya

memberikan pemecahan masalah. Menurut Zainal Arifin (2012:54),

megemukakan pengertian metode deskriptif adalah penelitian yang

digunakan untuk mendeksripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu

fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam

(20)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu. Dalam buku Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru

(2012, hlm. 56) disebutkan langkah-langkah dari penelitian deskriptif, adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah

2. Melakukan kajian pustaka

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan asumsi dan hipotesis

5. Merumuskan tujuan penelitian

6. Menjelaskan manfaat penelitian

7. Menentukan variabel penelitian

8. Menyusun desain penelitian

9. Menentukan populasi dan sampel

10.Mengumpulkan data

11.Mengolah data

12.Membahas hasil penelitian

13.Menarik kesimpulan, implikasi dan saran

14.Menyusun laporan

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai

prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut

Zainal Arifin (2011;12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka

tahap-tahap penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

penyusunan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

Setiap tahap diperinci lagi menjadi langkah kegiatan sebagai berikut:

1. Tahapan pertama: penyusunan desain penelitian

a. Merumuskan latar belakang masalah

b. Merumuskan masalah

c. Melakukan studi pendahuluan

(21)

e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian

f. Menentukan populasi dan sampel

g. Menyusun instrument penelitian

h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data

2. Tahap Kedua:Pelaksanaan Penelitian

i. Mengumpulkan data

j. Mengolah data

k. Membahas hasil penelitian

l. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran

3. Tahap ketiga: laporan penelitian

m. Menyusun laporan hasil penelitian

Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang

ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga.

2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti

menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan

permasalahan dan data yang telah diperoleh.

3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti

menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

4. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti

mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat

memperoleh rumusan hipotesis.

5. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih

metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan

masalah penelitian.

6. Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini penulis

membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variabel

kemudian melakukan uji validitas atau hasil uji angket.

7. Tahap pengumpulan data, setelah melakukan beberapa tahapan

sebelumnya pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh

(22)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis

data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

9. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari

hasil penelitian yang sudah dilakukan.

10. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan

dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi.

C. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta diklat yang mengikuti

diklat di Pusdiklat Geologi dan juga widyaiswara yang mengajarkan materi

diklat. Dasar pertimbangan pemilihan peserta diklat sebagai partisipan karena

penelitian yang akan dilakukan ini berkaitan dengan hubungan antara kinerja

widyaisara terhadap kepuasan peserta diklat.

D. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian.

Adapun pengambilan lokasi yang yang dipilih peneliti adalah Pusat

Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi Bandung dari Badan Geologi

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Pusdiklat Geologi

beralamat di Jl. Cisitu Lama No 37 kode pos (40135) Bandung, Jawa Barat.

2. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek/objek yang dijadikan sumber data

penelitian. Menurut Sudjana (2005:6)mengemukakan bahwa

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif, maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Karena penelitian ini menyangkut pengaruh kinerja widyaiswara

terhadap kepuasan peserta diklat di Pusdiklat Geologi, maka populasi dalam

penelitian ini adalah peserta diklat yang mengikuti diklat di Pusat Pendidikan

(23)

Tabel 3.1

Jumlah Populasi

No Nama Diklat Jumlah

Peserta

1. Diklat Penyelidik Bumi Pertama 24

2. Diklat Geodiversity Menuju Geopark 13

3. Diklat Perencanaan Kontijensi Bencana Geologi 12

4. Diklat English for General Communication 15

Jumlah Peserta (Populasi) 64 peserta

3. Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2005:6) bahwa, sampel ada

sebagian yang diambil dari populasi. Sampel itu harus representatif dalam arti

segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan dalam sampel yang

diambil.

Dalam penelitian ini populasi kurang dari seratus populasi, sehingga

sampel yang diambil adalah 100%. Teknik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Total Sampling. Menurut Arikunto (2006, hlm. 34) “apabila subjek

kurang dari 100 orang, maka sampel sebaiknya diambil seluruhnya sehingga

penelitinnya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih

tergantung dari kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan sampel dari

keseluruhan populasi peserta diklat yang berjumlah 64 orang. Sampel yang

diambil adalah sampel yang sama dengan populasi.

E. Definisi Operasional

1. Definisi Operasional

a. Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya yang ada

atau muncul dari sesuatu. Pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini

(24)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperngaruhi variabel Y (kepuasan peserta diklat) di Pusdiklat Geologi

Bandung.

b. Kinerja Widyaiswara

Kinerja seorang widyaiswara atau unjuk kerja seorang widyaiswara,

dapat diartikan secara bebas sebagai hasil perpaduan antara kemampuannya

dalam mentransfer ilmunya pada saat mengajar dan penguasaan substansi

bahan ajarnya. Widyaiswara yang berkualitas akan menghasilkan lulusan

peserta diklat yang berkualitas. Kualitas widyaiswara dapat dilihat dari

kompetensi yang dimiliki widyaiswara tersebut.

Kinerja widyaiswara diwujudkan pada standar kinerja widyaiswara yang

dinilai angka kreditnya, terdiri atas unsur; pendidikan, pengembangan dan

pelaksanaan, pengembangan profesi, penunjang.

Kinerja widyaiswara juga dapat dilihat dari Peraturan Kepala Lembaga

Administrasi Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi

Widyaiswara antara lain; Kompetensi pengelolaan pembelajaran, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi substantif.

c. Kepuasan Peserta Diklat/Pelanggan

Pada hakikatnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan dan

mempertahankan pelanggan, oleh karena itu memahami proses dan pelanggan

maka organisasi dapat menyadari dan menghargai makna kualitas. Apapun

yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak

menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono & Anastasia

Diana, 2001, hlm. 102).

Kepuasan pelanggan sendiri tidak mudah untuk didefinisikan. Kotler

(1994, hlm. 40) dalam Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001, hlm. 102)

mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan

harapan.

Karena pelanggan merupakan orang yang menerima hasil pekerjaan

seseorang atau suatu organisasi, maka hanya mereka yang dapat menentukan

kualitasnya. Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama dalam

(25)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang

diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan

penelitian. Sumber data dan jenis data yang akan dikumpulkan pun harus

jelas. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan

validitas dan reliabilitas, paling tidak ditinjau dari segi isinya sesuai dengan

variabel yang diukur (Zainal Arifin, 2011:60).

1. Rumusan Masalah Penelitian

a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Geologi Bandung?

b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Geologi Bandung?

c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan pesera

diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

2. Instrumen yang digunakan

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

instrumen angket (questioner). Angket adalah instrument penelitian yang

berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau

informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan

pendapatnya. Pernyataan tersebut ada yang terbuka, ada yang tertutup

dan juga berstruktur. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara,

kecuali dalam implementasinya, dimana angket dilaksanakan secara

tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.

Angket terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya:

a. Bentuk angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban. Bentuk angket berstruktur terdiri

atas tiga bentuk, yaitu (a) bentuk jawaban tertutup, yaitu angket

yang setiap pertanyannya sudah tersedia berbagai alternatif

jawaban, (b) bentuk jawaban tertutup, tetapi pada alternatif

jawaban terakhir diberikan secara terbuka. Dan (c) bentuk jawaban

bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban dalam bentuk

(26)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bentuk angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan

jawaban secara terbuka di mana responden secara bebas menjawab

pertanyaan tersebut.

Awal dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian

yang telah ditetapkan untuk diteliti. Selanjutnya variabel tersebut

ditentukan indikator yang akan diukur, kemudian dijabarkan menjadi

butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk mempermudah dalam

penyusunan instrumen maka diperlukan kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

Variabel Dimensi Indikator item

Kinerja

widyaiswara

Pengelolaan Pembelajaran & Pendidikan

Menyusun 1. Menyusun bahan ajar

2. Menyusun modul

Melaksanakan 1. Memperkenalkan diri

2. Menyampaikan tujuan

belajar

3. Penyampaian materi

diklat

4. Memberikan motivasi

belajar

5. Memberikan teladan

4

5.

6-14

15

(27)

6. Menerapkan

konsep-yang dapat disaksikan

dan ditiru oleh peserta

diklat

10.Mendorong peserta untuk

berpendapat

1. Melakukan evaluasi awal

2. Melakukan evaluasi akhir

3. Memeriksa jawaban ujian

(28)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melaksanakan

etos kerja

berlaku

3. Bertanggung jawab

4. Memberikan pelayanan

yang adil

1. Aktif berkomunikasi

2. Memberikan arahan dan

motivasi pada peserta

diklat

3. Memberikan bantuan

anggota tim untuk

mencapai tujuan yang

telah ditetapkan

1. Mengidentifikasi konsep

esensial bidang studi.

2. Menerapkan teknologi

informasi dan

komunikasi

37

(29)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

Variabel Dimensi Indikator Item

Kepuasan

Tangibles 1. Penampilan dan

kerapihan

8

Reliability 1. Dapat dipercaya

2. Konsistensi kinerja

9

10-14

Responsiveness 1. Memberi bantuan dan

cepat tanggap

2. Peka pada keinginan

peserta

15&16

17&18

Assurance 1. Memiliki kompetensi

(30)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memberikan perhatian

kepada peserta diklat

3. Menjalin hubungan

23&24

25-27

3. Kriteria Penskoran

Instrument penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran

dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap

instrument harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang

digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134) “Skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Untuk pengukuran

tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban (X) Skor Alternatif Jawaban (Y) Skor

Sangat Mampu 5 Sangat Memuaskan (SM) 5

Mampu 4 Memuaskan (M) 4

Kurang Mampu 3 Kurang Memuaskan (KM) 3

Tidak Mampu 2 Tidak Memuaskan (TM) 2

Sangat Tidak Mampu 1 Sangat Tidak Memuaskan (STM) 1

Sumber: Sugiyono (2010:135)

Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format

instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu

format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua

variabel dilakukan dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm.

134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Selain

itu peneliti juga merujuk pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi

Negara No 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara pada

(31)

Kemudian untuk mengisi instrument dalam penelitian ini yaitu

dengan cara checklist (√). Responden diharuskan memberi tanda

checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap item pertanyaan. Instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa angket.

(instrumen penelitian terlampir).

Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang

sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yang sudah

dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang

baik. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik perlu didukung oleh

data yang baik, dimana baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrument. Instrument yang baik itu sendiri harus memenuhi dua syarat

penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrument dilaksanakan di Sentra Pendidikan BRI

Lembang Bandung dengan penentuan responden yang memiliki

karakteristik sejenis dengan responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti

menguji cobakan kuesioner yang dibuat kepada 20 peserta diklat di

Sentra Pendidikan Lembang Bandung.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum melakukan kegiatan mengumpulkan data yang sesungguhnya,

angket akan diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba ini bertujuan agar angket

dapat dikur validitas dan reliabilitasnya. Dalam buku Penelitian Pendidikan

Metode dan Paradigma Baru (2011, hlm. 60) dijelaskan instrumen penelitian

yang digunakan harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya,

paling tidak ditinjau dari segi isinya yang sesuai dengan variabel yang diukur.

Untuk itu perlu untuk dilakukan uji coba, analisis kualitas instrumen, analisis

butir soal, uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam penelitian deksriptif,

instrumen yang sering digunakan adalah angket, pedoman wawancara,

observasi dan tes.

1. Pengujian Validitas

Validitas dalam buku Zainal Arifin (2011, hlm. 245) adalah suatu derajat

ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya adalah instrumen yang digunakan

(32)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pearson Product Moment yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini

adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 369):

t

= n ∑ X Y − ∑ X ∑ Y

√{� ∑ − ∑ X } {� ∑ − ∑ Y }

Keterangan:

r : koefisien korelasi n : jumlah responden

∑ X Y : jumlah perkalian X dan Y

∑ X : jumlah skor item

∑ Y : jumlah skor total (seluruh item)

∑ : jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑ : jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Peneliti melakukan Uji validitas ini kepada 20 responden (peserta diklat)

di Sentra Pendidikan Lembang Bandung. Dalam proses uji validitas intrumen

ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koofisien korelasi tersebut

selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan

rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 377):

ℎ� �� =

√�−

√ −

Keterangan:

t : Nilai ℎ� ��

r : koefisien korelasi hasil ℎ� �� n : jumlah responden

(33)

Jika:

ℎ� ��> ��berarti valid

ℎ� ��< ��berarti tidak valid

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas

Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

No

Item

Koefisien Korelasi Harga

Harga

��

Keterangan

1 0,451 2,143 1,734 Valid

2 0,580 3,018 1,734 Valid

3 0,663 3,755 1,734 Valid

4 0,438 2,018 1,734 Valid

5 0,498 2,435 1,734 Valid

6 0,629 3,430 1,734 Valid

7 0,629 3,430 1,734 Valid

8 0,732 4,555 1,734 Valid

9 0,732 4,555 1,734 Valid

10 0,732 4,555 1,734 Valid

11 0,732 4,555 1,734 Valid

12 0,549 2,785 1,734 Valid

13 0,732 4,555 1,734 Valid

14 0,663 3,755 1,734 Valid

15 0,732 4,555 1,734 Valid

16 0,732 4,555 1,734 Valid

17 0,732 4,555 1,734 Valid

18 0,732 4,555 1,734 Valid

19 0,629 3,430 1,734 Valid

20 0,732 4,555 1,734 Valid

(34)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 0,515 2,547 1,734 Valid

23 0,468 2,245 1,734 Valid

24 0,732 4,555 1,734 Valid

25 0,663 3,755 1,734 Valid

26 0,498 2,435 1,734 Valid

27 0,732 4,555 1,734 Valid

28 0,732 4,555 1,734 Valid

29 0,752 4,837 1,734 Valid

30 0,663 3,755 1,734 Valid

31 0,732 4,555 1,734 Valid

32 0,732 4,555 1,734 Valid

33 0,473 2,583 1,734 Valid

34 0,569 2,934 1,734 Valid

35 0,732 4,555 1,734 Valid

36 0,629 3,430 1,734 Valid

37 0,752 4,837 1,734 Valid

38 0,569 2,934 1,734 Valid

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas diperoleh secara

keseluruhan untuk variabel X tentang pengaruh Kinerja Widyaiswara, dapat

(35)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

(36)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 0,663 3,755 1,734 Valid

26 0,663 3,755 1,734 Valid

27 0,754 4,867 1,734 Valid

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas telah diperoleh

secara keseluruhan untuk variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat). Dapat

disimpulkan bahwa 27 item pertanyaan yang diujikan, semuanya dinyatakan

Valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menurut Zainal Arifin (2011, hlm. 248) adalah “derajat

konsistensi instrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan

pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan”. Suatu instrumen dapat dikatakan reliable jika selalu

memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada

waktu kesempatan yang berbeda. Rumus yang digunakan menurut Akdon

(2008:161) yang dikutip dari skripsi Teguh Nugraha (2014:41) adalah sebagai

berikut:

= [

�−

]. −

∑ �

Keterangan:

: Nilai Reliabilitas

∑ : Jumlah varians skor tiap-tiap item :varians total

� : jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

a. Menghitung Varian skor tiap-tiap dengan rumus:

= ∑ �� −(

(37)

Keterngan:

� : Varians skor tiap-tiap item

∑ � : Jumlah kuadrat item

∑ � :Jumlah item Xi dikuadratkan

� : jumlah responden

b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

∑ � = �+ ⋯ ⋯ ⋯ + �

c. Menghitung varians total dengan rumus:

=∑ � − ∑ ��

� �

d. Masukan nilai Alpha dengan rumus:

= ( �

� − ) . − ∑ �

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Nilai reliabilitas yang didapatkan

dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11). Hasil dari nilai reliabilitas ( )

dikonultasikan dengan nilai tabel r product moment dengn dk= N-1=

20-1=19, signifikasi 5% maka diperoleh ��= 0,456. Kemudian memutuskan keputusan dengan membandingkan dengan ��, dimana keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika > berarti reliabel, sedangkan

Jika < berarti tidak reliabel

Hasil perhitungan uji reliabilitas kedua variabel adalah sebagai berikut

(38)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data perlu diperhatikan kembali

dokumen-dokumen yang akan digunakan, seperti perangkat instrument, surat

izin penelitian, alat-alat tulis dan alat perekam, seperti kamera, hp, tape

recorder dan sebagainya. Instrumen pengumpulan data harus sesuai dengan

instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya, baik dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket, wawancara,

pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat

mengguna-kan salah satu dari teknik yang telah dijelasmengguna-kan sebelumnya atau

meng-gabungkan beberapa teknik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan teknik angket (kuisioner). Angket adalah instrumen penelitian yang

berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau

informasi yang harus dijawab oleh responden secara bebas sesuai dengan

pendapatnya. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka, tertutup dan juga

berstruktur.

I. Analisis Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber yang telah ditetapkan. Analisis data merupakan proses

penyederhanaa data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Menurut

Zainal Arifin (2011, hlm. 61) analisis data bergantung dengan sifat data. Jika

data bersifat kuantitatif (angka, bilangan) maka analisis dilakukan secara

statistik, baik statistik deksriptif maupun statistik inferensial. Pengolahan data

juga harus memperhatikan bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Pengolahan data harus dilakukan secara sistematik, langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Langkah pertama yaitu seleksi angket, pemeriksaan dan seleksi kuisioner

(39)

terkumpul memenuhi syarat sebagai data yang akan diolah. Hal yang harus

dilakukan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan angket yang telah disebarkan kepada responden.

b. Memeriksa semua butir pertanyaan apakah jawaban sesuai dengan

petunjuk dan seluruhnya terisi.

c. Memeriksa data yang terkumpul, apakah layak data tersebut untuk

diolah.

Penulis memaparkan jumlah angket yang tersebar dan terkumpul sebagai

berikut:

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan kegiatan pemeriksaan data, langkah berikutnya adalah

mengklasifikasi data berdasarkan variabel penelitian yaitu variabel X (Kinerja

Widyaiswara) dan Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) sesuai dengan

sampel penelitian.Kemudian memberikan skor pada jawaban yang telah

diberikan oleh masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan

skor-skor yang telah diisi oleh responden terhadap dua variabel yang diteliti.

Jumlah skor yang berasal dari responden merupakan skor mentah dari

masing-masing variabel yang berfungsi sebagai sumber untuk pengolahan

data selanjutnya.

3. Pengolahan Data

a. Menghitung kecenderungan umum skor resonden masing-masing

variabel dengan rumus Weight Means Score (WMS)

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan

gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel

penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap

indicator atau item.

� = �

Keterangan:

� : rata-rata skor responden

: jumlah skor dari jawaban responden

(40)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pengolahan data dengan

menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) adalah sebagai berikut:

1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif pilihan jawaban yang

dipilih.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikaitkan dengan bobot alternative jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata setiap item pada masing-masing kolom.

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel

konsultasi hasil perhitungan WMS berikut:

Tabel 3.8

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4.01-5,00 Sangat Baik Sangat Mampu

(SM)

0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak

Mampu (STM)

Sangat Tidak

Memuaskan (STM)

(41)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, setiap variabel

digunakan rumus sebagai berikut (Akdon, 2008, hlm. 86)

� = 5 + . � −

Keterangan:

Ti = Skor baku

Xi = Skor mentah

S = Standar deviasi

̅ = Rata-rata (Mean)

Mengubah skor mentah menjadi skor baku adalah mengubah data ordinal

menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka baku/skor

baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor mentah

menjadi skor baku. Adapun langkahnya menurut Akdon (2008:86-87) sebagai

berikut:

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah

menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.

2) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

R = skor terbesar − skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus

Sturgess, yaitu:

BK = + 3,3 log �

4) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan

rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut

sebagai berikut:

i =BKR

5) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak

kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan

(42)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

X

̅= ∑� �

n

7) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

S = √�. ∑��. � −� − ∑� �

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

� = 5 + . � −

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan

menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis data parametrik

atau nonparametrik. Jika penyebaran datanya normal, maka akan digunakan

teknik statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal

maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Dalam penelitian ini

untuk perhitungan uji normalitas data penulis menggunakan program SPSS

for windows dengan uji Kolmograv Smirnov.

Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan

masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS) sebagai berikut:

1) Buka program SPSS;

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada data variabel;

3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama

diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom

decimal= 0. Kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel,

selebihnya biarkan seperti itu;

4) Klik Analyze, sorot pada nonparametic test, kemudian klik I-sample K-

S;

5) sorot variabel X pada kotak test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan exclude cases

(43)

7) Klik normal pada test distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk

menghitungg uji normalitas variabel (Y)

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan

menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan

permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan

dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai

berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan antara

variabel X (Kinerja Widyaiswara) dengan variabel Y (Kepuasan Peserta

Diklat). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam menentukan

derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dengan

menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, karena distribusi

data dari kedua variabel penelitian bersifat normal. Adapun ketentuannya

sebagai berikut:

a) Mengajukan hipotesis, yaitu:

H : tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

Ha: terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara

Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

b) Pengambilan keputusan

Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha: diterima dan H : ditolak (Sugiyono dan Eri, 2002:183). Maka jika nilai

signifikasi 0,05 maka H : diterima artinya terdapat pengaruh Kinerja

Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat dan jika nilai signifikasi

0,05 maka Haditerima dan H ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat. adapun

langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran koefisien korelasi dengan

tabel kriteria harga koefisien korelasi dari Akdon (2008:188) yaitu

(44)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat Rendah

Teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametik yang

pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011:80) sebagai berikut:

� =

� ∑

− ∑

√{� ∑

− ∑

}. {� ∑

− ∑

}

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi yang dicari

n= Banyaknya subjek pemilik nilai

X= Variabel 1

Y= Variabel 2

Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan

menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34) sebagai

berikut:

a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan

mengisi kolom-kolom berikut:

 Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan Variabel Y

 Kolom Type diisi dengan Numeric

 Kolom Width diisi dengan 8

(45)

 Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y

 Kolom Valeu dan Missing diisi dengan None

 Kolom Coloumns diisi dengan 8

 Kolom Align pilih Center

 Kolom Measure pilih Scale

b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pili Bivariate

d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel dengan cara

mengklik tanda panah

e) Tandai pilihan pada kotak Pearson

f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar Deviation.

Klik Continue

g) Klik OK

2) Uji Signifikasi

Pengujian signifikasi koefisien korelasi dimaksud-kan untuk mengukur

tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk

menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka

digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008:188) berikut:

ℎ� �� =

√�−

√ −

Keterangan:

t: Nilai ℎ� ��

r: koefisien korelasi hasil ℎ� �� n: jumlah sampel

Membandingkan ℎ� �� dengan �� untuk � =0,05, uji satu pihak dan derajat kebebasan (dk)= N-2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut

Jika ℎ� �� �� maka H ditolak artinya signifikan

(46)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui

besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya

dipergunakan rumus sebagai berikut (Riduwan dan Sunarto, 2011, hlm. 81)

sebagai berikut:

KD=

x 100%

Keterangan:

KP: Nilai koefisien ditermninan

: Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan

program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak

dependen

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive,

klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction

Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik Continue

(47)

4) Analisis Regresi

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan

sebab akibat variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen).

Menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 97)

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

Rumus yang digunakan adalah rumus linier sederhana dalam Sugiyono

(2010:261):

̂ = a + �

Keterangan:

̂= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untukdiprediksikan

a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkannilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Sedangkan untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

a =

− ∑

� ∑

− ∑

� =

�. ∑

− ∑ . ∑

�. ∑

− ∑

Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan menggunakan

program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

(48)

Prila Anisa Marshelitha, 2015

PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak

dependen

e) Klik Statistik, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive,

klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu

Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction

Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Gambar

Tabel 1.2 Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dapat diambil kesimpulan bahwa diklat merupakan kegiatan dimana calon pegawai mengikuti sebuah pelatihan yang telah diberikan oleh instruktur berupa ilmu teori dan praktek