• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENDANAAN PROGRAM PRIORITAS DAN RKP 2017

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Jakarta, 13 April 2016

(2)

PENDAHULUAN : KETENTUAN PERUNDANGAN

UU 17/2003 tentang Keuangan Negara

Pasal 12 ayat 2 : Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.

UU 25 /2004 tentang SPPN

Pasal 4 ayat 3 : RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas

Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Pasal 6 ayat 1 : Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.

Pasal 6 ayat 2 : Renja-KL disusun dengan berpedoman pada Renstra-KL dan mengacu pada prioritas pembangunan Nasional dan pagu indikatif, serta. memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pernerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Pasal 20 ayat 1 : Menteri menyiapkan rancangan awal RKP sebagai penjabaran dari RPJM Nasional

Pasal 25 ayat 1 : RKP menjadi pedoman penyusunan RAPBN

UU 17/2014 tentang MD3

Pasal 176 ayat 1 : Penyusunan rancangan APBN berpedoman pada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.

PP 90/2010 tentang Penyusunan RKA K/L

Pasal 8 ayat 7 : Dalam proses penyusunan Renja K/L dilakukan pertemuan 3 (tiga) pihak antara K/L, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuagan.

(3)

PRIORITAS DAN SUMBER PENDANAAN NYA

(4)

TEMA RKP 2017:

“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.

Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.

Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function, tetapi money follow program. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata.

Memangkas program yang nomenklatur yang tidak jelas dan manfaatnya kurang langsung tertuju pada rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya.

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017

(5)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015

RKP 2015*)

MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI

YANG BERKEADILAN

RKP 2016

MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG

BERKUALITAS

RKP 2017

MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI

UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA MENGURANGI KEMISKINAN DAN

KESENJANGAN ANTARWILAYAH

RKP 2018

Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018

RKP 2019

Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019

DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Revolusi Mental Kesehatan Pendidikan

Perumahan dan Permukiman

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi Kemaritiman dan Kelautan

Industri dan KEK Pariwisata

DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Antarkelompok Pendapatan

Antarwilayah: (1) Desa; (2) Perbatasan;

(3) Tertinggal (4) Perkotaan; (5) Reforma Agraria; (6) Konektivitas

Nasional DIMENSI PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

Demokrasi dan Diplomasi Keamanan dan Ketertiban Kepastian dan Penegakan Hukum Reformasi Birokrasi QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

Nawacita 8 & 9 Nawacita 5

Nawacita 8 & 9

Nawacita 3

Nawacita 4 Nawacita 1 Nawacita 9 Nawacita 2

(6)

PELAKSANAAN RPJMN 2015-2019 MELALUI RKP DAN APBN

1. Tahun 2015 dan 2016: Memperbaiki Komposisi dan Efisiensi Belanja

Pengalihan subsidi BBM untuk perkuatan pendanaan prioritas RPJMN, yaitu: pembangunan infrastruktur, kedaulatan pangan, kemaritiman, kelautan dan perikanan, kedaulatan energi, promosi pariwisata, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan peningkatan cakupan Bantuan Tunai bersyarat (Program Keluarga Harapan)

Memenuhi anggaran kesehatan 5% APBN

Memperkuat desentralisasi fiskal dengan pengenalan DAK Infrastruktur Publik dan pengalokasian Dana Desa

Meningkatkan efisiensi belanja dengan penajaman nomenklatur belanja (jelas peruntukannya, menghindari duplikasi)

2. Rencana Tahun 2017: Meningkatkan Efektivitas Belanja

Memperkuat landasan pembangunan berkesinambungan dan menyerap tenaga kerja melalui pengembangan kawasan industri dan destinasi wisata, serta pembangunan

infrastruktur

Memperkenalkanpembangunan dengan pendekatan holistik, tematik, terintegrasi, serta spasialuntuk meningkatkan kualitas belanja

(7)

Belanja KL

Pengembangan Desa Mandiri Benih

Belanja Non K/L

Susbidi Pupuk dan Benih

Belanja K/L

Pembangunan jaringan Irigasi primer dan sekunder (Kem PUPR)

Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi Tersier (Dana Tugas Pembantuan Kementan ?) Pemerintah Daerah: APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana

Desa

Pembangunan/rehabilitasi jaringan Irigasi Tersier (DAK “Pola Inpres”)

Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani/irigasi desa (Dana Desa)

Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi/rawa kewenangan pemerintah provinsi dan kab/kota (APBD)

Belanja KL

Bantuan Alat dan Mesin

Belanja KL

Pencetakan Sawah Baru

Penyediaan data lahan bebas sengketa dan terlantar

Penyediaan kanal drainase dan saluran primer

Belanja KL

Pemanfaatan lahan marjinal (lahan gambut)

Penyediaan data lahan

BUMN

PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, TERINTEGRASI DAN SPASIAL Contoh Pendanaan Terintegrasi Kedaulatan Pangan

1 2

Kelancaran Distribusi Pangan dan Akses Pangan Masyarakat Peningkatan

Produksi Padi dan Pangan

Lain

Pembangunan Kedaulatan

Pangan

4 3

Penangangan Gangguan terhadap Produksi

Pangan

Peningkatan Kualitas Konsumsi Pangan

dan Gizi Masyarakat

Prioritas Nasional

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

LEVEL 1 PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN

LEVEL 2 PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAIN

(8)

ILUSTRASI INTEGRASI PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA

Provinsi Aceh

Kementerian Pertanian:

Cetak sawah: 5.500 ha

Irigasi Tersier: 5.500 ha

Desa Mandiri Benih: 20 Desa

Budidaya jajar legowo: 156 ribu ha

Kementerian Perdagangan:

Pembangunan pasar: 12 unit Kementerian PUPR:

Rehabilitasi Irigasi: 4.100 ha

Pembangunan Irigasi: 2.834 ha

Pembangunan Waduk: 1 baru (Tiro) dan 2 waduk unit lanjutan (Keureuto dan Rukoh).

Pembangunan sarpras banjir: 4,5 km.

Kementerian Kelautan dan Perikanan:

Pengadaan kapal dan alat tangkap ikan: 320 kapal dan 13.510 alat penangkap ikan

Benih ikan bersertifikat: 2 juta ekor BMKG:

Informasi Iklim

KLHK:

Pencadangan hutan untuk pangan: 15.309 ha

Pemanfaatan lahan di bawah tegakan untuk pangan: 1.500 ha

Penajaman dan Sinergi

a. Sinergi Antar Kegiatan: Waduk- Pencetakan Sawah-

Pembangunan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi  sinergi tahapan dan lokasi serta keberadaan petani.

b. Sinergi Antar Sumber

Pendanaan: (i) Pusat: Kementan- Kemen PU-Pera; (ii) APBD; (iii) DAK; (iv) Dana Desa.

c. Penajaman pemanfaatan Alsintan di masyarakat  efektivitas terhadap peningkatan kualitas dan penurunan susut.

Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) :

Aceh Besar 1.000 ha

Aceh Jaya 500 ha

Aceh Timur 2.000 ha

Aceh Utara 500 ha

Pidie 1.000 ha

Piddie Jaya 500 ha Kuerueto

Tiro Rukoh

(9)

SUMBER PENDANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

Contoh APBN 2016 x

BELANJA NEGARA Rp 2.095,72 T

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Rp 1.325,55 T TRANSFER DAERAH

DAN DANA DESA Rp 770,17 T

BELANJA K/L Rp 784,13 T BELANJA

NON K/L Rp 541,43 T TRANSFER

DAERAH Rp 723,19 T

DANA DESA Rp 46,98 T

OPERASIONAL (Belanja 001 &

002) Rp 239,16 T

NON OPS Rp 544,96 T HIBAH

NEGARA Rp 4,0 T SUBSIDI NON ENERGI

Rp 72,3 T (diluar Subsidi Pajak DTP

Rp. 8,2 T) LAINNYA

Rp 457,0 T (termasuk subsidi energi) DANA

PERIMBANGAN Rp. 700,4 T DANA INSENTIF

DAERAH Rp. 5,0 T DANA OTSUS DAN

KEISTIMEWAAN DIY Rp. 17,8 T

DANA TRANSFER KHUSUS Rp 209,0 T DANA TRANSFER

UMUM Rp 491,5

DBH Rp 106,1 T DAU

Rp 385,4 T DAK NON

FISIK Rp 123,5 T

DAK FISIK Rp 85,5 T

POS PEMBIAYAAN: Rp 273,2 T a.l. : 1. PMN BUMN: Rp 40,4 T

2. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)*): Rp 9,2 T

* ) Untuk dukungan infrastruktur, terdapat pula dukungan KPS (Viability Gap Fund-VGF) pada belanja Non K/L sebesar Rp. 1,1 T

Pos Belanja Negara

Legenda :

Sumber

Pendanaan Prioritas

(10)

KETERSEDIAAN ANGGARAN (RESOURCE ENVELOPE)

(Rp. Triliun)

POS BELANJA DAN PEMBIAYAAN PERKIRAAN AWAL SIDANG KABINET 7 APRIL

1. Belanja K/L 849,1 773,5 – 790,2

2. Belanja Non K/L 555,7 539,8 – 573,7

- Subsidi Non Energi 80,2 84,6 – 84,6

3. Transfer Ke Daerah & Dana Desa 851,2 750,3 – 780,9

a. Transfer Ke Daerah 770,0 682,1 – 704,9

- DAK 212,5 208 – 217,7

b. Dana Desa 81,2 68,2 – 75,9

4. Pembiayaan 303,3 320,2 – 361,9

1. Belanja K/L (Sidkab 7 April) Rp.774,0 T turun Rp. 10 T dari APBN 2016 (atau lebih rendah Rp.75T dari perkiraan awal), untuk itu akan dilakukan penyesuaian Rancangan Pagu Indikatif RKP 2017 sesuai

ketersediaan anggaran yang disepakati

2. Pos pendanaan prioritas lainnya akan di pertajam : Subsidi non energi dan hibah, Dana Alokasi Khusus, Dana Desa dan Pembiayaan (termasuk dukungan BUMN dan infrastruktur)

(11)

BELANJA K/L

Uraian I. Belanja Wajib

1. Belanja Operasional

- 001 (belanja operasional belanja pegawai) - 002 (belanja barang satker)

2. Belanja non operasional berkarakteristik operasional - 003 (dukungan operasional Hankam)

- 004 (dukungan penyelenggaraan pendidikan) - 005 (dukungan penyelenggaraan Tusi unit) 3. Rupiah Murni Pendamping (RMP)

4. Non RM

II. Belanja Non Operasional

1. Kegiatan berlanjut kegiatan pokok K/L, dan kegiatan prioritas K/L 2. Multiyears Contract (MYC)

Sumber pendanaan di belanja K/L untuk prioritas dan

program/kegiatan pembangunan RKP TA 2017

(12)

KERANGKA PENDANAAN

Perkuatan Dana Alokasi Khusus

INDIKATOR DAK REGULER DAK INFRASTRUKTUR PUBLIK (Pola “Inpres”)

Menu Kegiatan • Menggunakan menu eksisting atau sesuai pemenuhan pelayanan publik

• Daerah memiliki diskresi untuk menentukan menu serta lokus dari pembangunan setiap Bidang DAK

• Menu terbatas dan fokus pada pencapaian target prioritas nasional

• Bersifat closed menu dan top-down

Prioritas Daerah Penerima

• Penerima DAK adalah daerah yang mengusulkan DAK • Daerah yang berkesesuaian dengan prioritas

Mekanisme Pengusulan

• Proposal Based disampaikan melalui aplikasi e-musrenbang

• Bottom-Up

• Proposal Based disampaikan melalui aplikasi e-musrenbang

• Bottom-Up Ketersediaan

Data Teknis

• Mekanisme verifikasi data teknis yang dimiliki K/L dan daerah • Dukungan data teknis pada level Pemerintah Pusat sebagai acuan untuk menentukan menu prioritas dan lokasi prioritas

Penentuan Alokasi • Pengalokasian dibahas bersama Bappenas, K/L Teknis dan Kemenkeu dengan mempertimbangkan usulan alokasi yang

• Pengalokasian per bidang/daerah dikoordinasikan Bappenas dengan melibatkan K/L teknis dan Kementerian Keuangan (top down)

“Diprioritaskan untuk Membantu Daerah dalam

Pemenuhan Pelayanan Publik”

“Diprioritaskan untuk mendukung pencapaian

Prioritas Nasional”

DAK REGULER

DAK INFRASTRUKTUR PUBLIK*) (Pola “Inpres”)

*) Termasuk DAK Afirmasi

Dana Alokasi Khusus

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan

untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan

Prioritas Nasional (UU 33/2004)

(13)

AGENDA PEMBAHASAN : TRILATERAL

MEETING

(14)

KERANGKA PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKP DAN PAGU INDIKATIF 2017

Prinsip Money Follow Program

Mengamankan alokasi pada prioritas

Memanfaatkan efisiensi dan tambahan belanja untuk Belanja Prioritas: konkrit dan sesuai dengan Tema RKP 2017

Hal yang perlu diperkuat

Program/kegiatan prioritas yang masih terlalu banyak (usulan pendanaan prioritas Rp 941,0 T)

Belum dilakukan pengintegrasian mendalam berbagai sumber pendanaan (K/L, Subsidi/PSO, hibah, DAK, Dana Desa dan Pembiayaan BUMN)

Belum dilakukan pembahasan mendetail untuk kesiapan proyek

LANGKAH I

Rancangan Awal RKP dan Pagu Indikatif RKP 2017 (Jan-Apr)

LANGKAH II

Penajaman Rancangan RKP dan Pagu Indikatif RKP 2017 (Apr-Jun) Penajaman dan Pengintegrasian

Melakukan penajaman program/kegiatan prioritas (termasuk Penyederhanaan nomenklatur).

Prioritas akan difokuskan pada :

- Kegiatan yang berdampak signifikan bagi pencapaian sasaran pembangunan - Kegiatan yang dapat diselesaikan pada masa periode Kabinet Kerja

Mengintegrasikan dukungan dari berbagai sumber pendanaan (Belanja K/L, Subsidi/PSO, hibah, DAK, Dana Desa dan Pembiayaan BUMN)

Mempersiapkan aspek regulasi dan kelembagaan

Mendetailkan kesiapan pelaksanaan proyek. Fisik : Lahan, Detail Engineering Design (DED).

Non fisik : data sasaran dan lain sebagainya

Konfirmasi Kesiapan Pelaksanaan, melalui:

Multilateral Meeting II (Bappenas dan instansi terkait)

Bilateral Meeting II (Bappenas dan instansi terkait (K/L – non K/L)

Trilateral Meeting (Bappenas, Kemkeu dan K/L)

Rangkaian Musrenbang (Bappenas, K/L dan Pemerintah Daerah)

LANGKAH III

PERPRES RKP dan Penyiapan Nota Keuangan/RAPBN 2017 (Juli – Agustus)

(15)

FOKUS PEMBAHASAN TRILATERAL MEETING

1. Program dan Kegiatan Prioritas (dikoordinasikan oleh Bappenas)

Pembahasan program dan kegiatan prioritas dengan menajamkan sasaran, target, lokasi dan rencana pendanaannya termasuk pengakomodasian hasil pembahasan Musrenbangnas (jika diperlukan)

Memastikan kesiapan pelaksanaan Program dan Kegiatan (lahan, DED dsb)

Membahas dukungan kerangka regulasi dan kelembagaan

Kementerian Keuangan dapat memberikan masukan untuk mempertajam program dan kegiatan prioritas

2. Program dan Kegiatan operasional dan kebijakan pengelolaan belanja negara (dikoordinasikan oleh Kemenkeu)

Menyampaikan dan membahas rencana dan pendanaan belanja operasional

Kebijakan untuk meningkatkan efisiensi anggaran

Bappenas dapat memberikan masukan untuk mempertajam program dan kegiatan operasional dan efisiensi anggaran 3. Program dan kegiatan non prioritas

Bappenas menilai dari sisi kesesuaian dengan norma pembangunan

Kemenkeu menilai dari sisi efisiensi yang dapat diarahkan untuk memperkuat prioritas pembangunan Lainnya :

1. Melanjutkan penyederhanaan nomenklatur sasaran dan target (sekaligus mendorong sinergi Renja K/L – RKAKL) 2. Melakukan pembahasan kebutuhan tambahan jika terdapat tambahan resource envelope

3. Mengidentifikasi isu-isu pembangunan (misal KSST, reformasi birokrasi, Papua dan lainnya)

(16)

Program Prioritas Kegiatan Prioritas Kementerian /

Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi Target

2017

Alokasi

(Juta Rp.) Ket Peningkatan

Produksi Padi dan Pangan Lain

Pencetakan Sawah Baru dan Perluasan Areal Pangan Lain

Kementerian Pertanian

Program

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain.

Terlindunginya x 000 Ha Lahan Irigasi Teknis dari Konversi untuk Penggunaan lain.

Terbitnya x buah Perda yang melindungi Lahan Irigasi Teknis

Kabupaten A, B, C, D

Koordinat :

………

10.000 ha

Peningkatan Produksi Padi dan Pangan Lain

Bantuan Alat dan Mesin Pertanian- Perikanan

Kementerian Pertanian

Program

Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

Memberikan subsidi x

% atas harga Alsintan, sehingga

Petani/Kelompok Tani membeli Alsintan, menggunakan dan merawatnya.

Tersalurnya 7.300 Unit Alsintan kepada Petani atau Kelompok Tani dengan subsidi x

% dari harga

Kab A …Unit;

Kab B…Unit ; Kab. C….Unit

7.300 unit Program

Prioritas

Kegiatan Prioritas

Penyederhanaan Nomenklatur

Menjadi alat ukur kinerja oleh

(Yang muncul di dokumen penganggaran/RKA-KL)

PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, TERINTEGRASI DAN SPASIAL Contoh Pendanaan Terintegrasi Kedaulatan Pangan

PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN

(17)

Dokumen Kesepakatan Pertemuan Tiga Pihak mencakup antara lain:

1. Catatan Pembahasan Pertemuan Tiga Pihak 2. Rancangan Pagu Indikatif antara lain :

 Pagu Kementerian/Lembaga Per Program (per sumber belanja)

 Matrik Rencana Tindak Pembangunan K/L (hanya memuat prioritas) 3. Kebutuhan mendesak lainnya

KELUARAN PERTEMUAN TIGA PIHAK

(18)

TERIMA KASIH

Gambar

ILUSTRASI INTEGRASI PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAINNYA

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4 oleh Kuswondo (2002) pada 247 sampel semen pria infertil didapatkan pH cairan semen sangat berperan dalam menentukan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat skor kecemasan antara kelompok eksperimen yang diberikan

Perbedaan dari port statis dan port dinamis ialah pada port statis bersifat port yang dipesan atau telah ditentukan terlebih dahulu untuk penyesuaian pemakaian

Penugasan penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang Di Laut Tahun Anggaran 2021 sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dituangkan dalam perjanjian

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dompu yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Dompu adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah daerah yang

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada jenis dan kadar zat pewarna buatan terhadap tujuh sampel permen lollipop bermerek dan tujuh sampel permen lollipop tidak

Formulasi biofungisida terdiri dari bahan aktif, bahan makanan (sumber nutrisi), bahan pembawa dan bahan pencampur. Bahan organik seperti pelepah daun kelapa sawit, ampas tebu,

Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan pengorbanan yang tiada akhir untukku , yang selalu mendoakanku, air mata dan keringat yang tercucur untukku , sari