• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

BUKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Telah disahkan penggunaannya sebagai panduan kegiatan perkuliahan dengan

mengimplementasikan kebijakan kampus merdeka merdeka belajar pada Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.

Disahkan di

: Lampung Selatan

Tanggal

: 18 Agustus 2021

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan

Institut Teknologi Sumatera

Ketua Jurusan

Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan

Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T.

NIP 19741004 200003 2 002

Koordinator Program Studi

Perencanaan Wilayah dan Kota

Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si.

NIP 19640724 198902 1 001

(3)

KATA PENGANTAR

Kurikulum merupakan rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran

lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan program studi pada sistem pendidikan khususnya pendidikan tinggi.

Kurikulum menjadi kelanjutan dari kebijakan baru yang ada saat ini menindaklanjuti

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi yang mengamanatkan untuk dilaksanakannya kegiatan

pendidikan sesuai dengan Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.

Kurikulum Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA secara khusus

menjadi acuan pembelajaran yang diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa Perencanaan

Wilayah dan Kota dengan pengetahuan yang luas baik secara teoritis maupun praktikal.

Kurikulum mengacu pada kompetensi lulusan pendidikan perencanaan serta isu terkait

pembangunan dan perencanaan nasional dan global dimana kegiatan pembelajarannya

dijalankan dengan sistem yang berprinsip bebas terarah dengan tujuan untuk meningkat

kualitas mahasiswa. Kurikulum juga mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI) yang merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang

pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja

sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Hal ini diharapkan dapat menghantarkan

mahasiswa untuk menjadi perencana yang siap berkontribusi dalam bidang perencanaan pada

kondisi pembangunan yang berjalan dinamis.

Demikian kami sampaikan, kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka ini

disusun dengan sebaik baiknya dan diharapkan dapat menjadi petunjuk dan pedoman bagi

kegiatan perkuliahan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA.

Lampung Selatan, Agustus 2021

Koordinator Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si

NIP 19640724 198902 1 001

(4)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

2.1 Latar Belakang dan Dasar Hukum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Perguruan Tinggi ... 1

2.2 Kewajiban Pelaksanaan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ... 1

2.3 Konsep Merdeka Belajar ... 2

2.4 Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar ... 3

2.5 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai Bagian dari Sistem Pendidikan Nasional 3 2.6 Merdeka Belajar Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA ... 4

BAB II PENGELOLAAN MERDEKA BELAJAR OLEH PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ITERA ... 5

2.1 Pendahuluan ... 5

2.2 Gugus Kegiatan Merdeka Belajar PWK ITERA ... 5

2.3 Ketentuan Umum... 7

2.4 Kelembagaan Pelaksana Kegiatan MBKM Lingkup Prodi PWK ITERA ... 9

BAB III PENELITIAN DAN RISET ... 10

3.1 Pendahuluan ... 10 3.2 Tujuan Kegiatan ... 10 3.3 Luaran Kegiatan ... 10 3.4 Kriteria Kegiatan ... 10 3.5 Persyaratan Pengusul ... 11 3.6 Pedoman Pelaksanaan ... 11

3.7 Pedoman Penilaian dan Evaluasi ... 13

BAB IV KERJA PRAKTEK ... 14

4.1 Pendahuluan ... 14 4.2 Tujuan Kegiatan ... 14 4.3 Luaran Kegiatan ... 14 4.4 Kriteria Kegiatan ... 14 4.5 Persyaratan Pengusul ... 15 4.6 Pedoman Pelaksanaan ... 15

4.7 Pedoman Penilaian dan Evaluasi ... 17

BAB V PERTUKARAN PELAJAR ... 18

5.1 Pendahuluan ... 18 5.2 Tujuan Kegiatan ... 18 5.3 Luaran Kegiatan ... 18 5.4 Kriteria Kegiatan ... 18 5.5 Persyaratan Pengusul ... 19 5.6 Pedoman Pelaksanaan ... 19

(5)

BAB VI STUDI PROYEK INDEPENDEN ... 22 6.1 Pendahuluan ... 22 6.2 Tujuan Kegiatan ... 22 6.3 Luaran Kegiatan ... 22 6.4 Kriteria Kegiatan ... 22 6.5 Persyaratan Pengusul ... 23 6.6 Pedoman Pelaksanaan ... 23

6.7 Pedoman Penilaian dan Evaluasi ... 25

BAB VII PENUTUP ... 26

LAMPIRAN ... 27

Lampiran 01. Format Proposal Kegiatan MBKM Prodi PWK ... 28

Lampiran 02. Format Tabel Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah Prodi PWK ... 30

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ... 3

Gambar 2 Kelembagaan Pelaksana Kegiatan MBKM Lingkup Prodi PWK ITERA ... 9

Gambar 3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Dan Riset ... 11

Gambar 4 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek ... 15

Gambar 5 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pertukaran Pelajar ... 19

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

2.1

Latar Belakang dan Dasar Hukum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Perguruan

Tinggi

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Landasan hukum pelaksanaan program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi diantaranya sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

e. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

g. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.

h. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.

i. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

j.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18

Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.

2.2 Kewajiban Pelaksanaan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Perguruan Tinggi

1) Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi:

Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk: a) Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2 semester atau setara dengan

40 SKS.

b) Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 SKS.

(8)

2 2) Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran di luar prodi. 3) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.

Fakultas

1) Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa diambil mahasiswa lintas prodi.

2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang relevan.

Program Studi

1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi kampus merdeka. 2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas prodi dalam Perguruan

Tinggi.

3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.

4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.

5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring.

Mahasiswa

1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai program mata kuliah/program yang akan diambil di luar prodi.

2) Mendaftar program kegiatan luar prodi.

3) Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk mengikuti seleksi bila ada.

4) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada.

Mitra

1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama perguruan tinggi/fakultas/program studi. 2) Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam dokumen

kerja sama (MoU/SPK).

2.3 Konsep Merdeka Belajar

a. Prinsip

Prinsip kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka mendukung kebebasan belajar yang terbentuk dalam proses berpikir yang bebas terarah dengan memberikan hak untuk mengikuti kegiatan di luar kampus selama capaian pembelajaran dari kurikulum program studi tetap dapat terpenuhi.

b. Tujuan

Tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar program studi” adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun

hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai

(9)

learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa

mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. c. Standar

Standar kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang diterapkan berdasar pada keilmuan bidang Perencanaan Wilayah dan Kota yang diatur dalam Kurikulum Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Integrasi antara program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dengan kurikulum Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota diatur dengan standar untuk memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan yang telah ditetapkan.

2.4 Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar

Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi meliputi:

Gambar 1 Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

2.5 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota sebagai Bagian dari Sistem Pendidikan Nasional

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA mendukung Sistem Pendidikan Nasional (SPN) sesuai ketentuan yang berlaku dalam UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan mengacu padaKerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). PWK merupakan bagian dari Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI). ASPI merupakan organisasi yang menjadi wadah berhimpun sekolah-sekolah perencanaan di Indonesia. Sebagai anggota ASPI, PWK mempunyai kewajiban menjaga marwah keilmuan PWK, mengembangkan keilmuan PWK, dan mencetak calon perencana beradab tinggi. PWK juga merupakan bagian dari ITERA, perguruan tinggi negeri yang memiliki tujuan utama menghasilkan SDM berkualitas untuk membangun Pulau Sumatera. PWK akan mendukung tujuan utama institut dengan menghasilkan perencana untuk wilayah kota dan kabupaten yang ada di Pulau Sumatera.

(10)

4

2.6 Merdeka Belajar Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA

a. Terjemahan PWK ITERA tentang Merdeka Belajar

Merdeka Belajar PWK ITERA dimaknai sebagai semangat untuk menyelenggarakan sistem pendidikan yang memotivasi mahasiswa untuk mampu membangun personal view terhadap keilmuannya, memilih domain yang disukai, membangun pikiran baru yang dipercayai serta memberi peluang dan tantangan untuk mengembangkan kreativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhannya. Dalam menjalankannya, mahasiswa diberikan pengertian bahwa apapun pilihannya, etika adalah yang utama. Mahasiswa juga disadarkan bahwa keilmuan PWK adalah ilmu yang amanah dan memiliki tanggung jawab tinggi karena sangat dekat dengan manusia, sensitif pada peradaban dan sensitif pada perilaku manusia.

b. Prinsip dan Tujuan Penyelenggaraan

Prinsip penyelenggaraan merdeka belajar PWK ITERA bagi mahasiswa yaitu kebebasan dalam memilih namun tetap terarah. Mahasiswa diminta belajar sesuatu yang baru (baginya), mendatangkan pengetahuan baru baginya berupa sesuatu yang tidak didapatkan di kampus. Dalam hal ini, PWK ITERA telah merancang kurikulumnya dengan menyertakan pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui merdeka belajar agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Merdeka belajar PWK ITERA bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan pada bidang PWK yang berguna untuk memasuki dunia kerja. c. Output dan Outcome yang Diharapkan

Output yang diharapkan dari penyelenggaraan merdeka belajar PWK ITERA adalah memberikan

pengalaman kontekstual dan empiris lapangan bagi mahasiswa. Adapun outcome yang diharapkan dari penyelenggaraan merdeka belajar PWK ITERA adalah kegiatan merdeka belajar akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, komprehensif, dan siap kerja.

d. Standar Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam merdeka belajar harus sesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah pilihan yang ada di Prodi PWK ITERA untuk nantinya dapat dikonversi dengan RPS mata kuliah. Adapun kegiatan ini dijalankan oleh peserta yang merupakan mahasiswa dengan bimbingan Dosen Penggerak dan Mentor, diawasi juga oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah selama kegiatan berlangsung.

Sebuah kegiatan MBKM dapat dikonversi menjadi satu bagian penilaian mata kuliah (tugas/ UTS/UAS), satu mata kuliah, atau beberapa mata kuliah. Bobot ekuivalensi tersebut bergantung pada kepadatan kegiatan pelaksanaan MBKM yang dapat menggantikan pembelajaran di kampus untuk mencapai Sub CPMK yang sama. Semakin padat kegiatan yang dilakukan, semakin besar bobot SKS yang dapat diekuivalensikan. Padat artinya banyak kegiatan yang mampu menggantikan pembelajaran untuk mencapai Sub CPMK. Proses ekuivalensi ini digambarkan dalam tabel konversi seperti pada lampiran. Jika dalam kegiatan MBKM yang diikuti oleh mahasiswa masih terdapat Sub CPMK yang belum terpenuhi maka mahasiswa wajib memenuhinya di Prodi PWK ITERA sesuai ketentuan Tim Dosen Pengampu MK.

(11)

BAB II

PENGELOLAAN MERDEKA BELAJAR OLEH PROGRAM STUDI

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ITERA

2.1

Pendahuluan

Dalam rangka menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri sebagai pengguna alumni maka dicanangkan merdeka belajar- kampus merdeka dengan Permendikbud no 3 tahun 2020. Kemerdekaan belajar berarti mahasiswa diberi kebebasan dalam memilih bidang yang diminati, sekalipun sudah memilih suatu Program Studi. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa “Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak)”. Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester (setara dengan 40 sks). Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di PT yang sama sebanyak satu semester (setara dengan 20 sks).

Merdeka Belajar - Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pada Pasal 18 disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana dapat dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar; dan 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.

Dalam hal ini PWK mendukung kebebasan belajar selayaknya sistem pendidikan yang merupakan proses pembebasan berpikir. Prodi PWK menjalankan Program Merdeka Belajar dengan prinsip bebas terarah. Hal ini berarti mahasiswa prodi PWK diberikan hak untuk mengikuti kegiatan di luar kampus selama capaian pembelajaran dari kurikulum PWK tetap terpenuhi. Berdasarkan hal ini prodi PWK menawarkan empat gugus kegiatan merdeka belajar yang dapat dipilih oleh mahasiswa yaitu Penelitian dan Riset, Kerja Praktek, Pertukaran Pelajar dan Studi Proyek Independen.

2.2

Gugus Kegiatan Merdeka Belajar PWK ITERA

Gugus kegiatan yang terdapat dalam pelaksanaan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota meliputi Penelitian dan Riset, Kerja Praktek, Pertukaran Pelajar dan Studi Proyek Independen. Adapun beberapa penjelasan tiap gugus kegiatan yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut:

(12)

6 a. Penelitian dan Riset

Penelitian dan riset merupakan kegiatan kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota dengan melakukan penelitian pada lembaga riset yang dapat menerapkan keilmuan PWK. Gugus kegiatan penelitian dan riset menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mempertajam pola berpikir kritis dan melakukan metode riset secara sistematis. Gugus kegiatan penelitian dan riset ini dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan turut berpartisipasi pada lembaga riset, atau pun kolaborasi dengan dosen untuk melakukan riset yang berhubungan dengan keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota. b. Kerja Praktek

Kerja praktek merupakan kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota secara langsung pada instansi pemerintah atau swasta yang dapat menerapkan keilmuan PWK. Gugus kegiatan kerja praktek dilakukan untuk memaksimalkan pemberian pengalaman pra kerja kepada mahasiswa dengan pembelajaran secara langsung di tempat kerja. Capaian yang akan didapatkan dari gugus kegiatan ini yaitu: a) mahasiswa dapat mempraktekan hardskill berupa keterampilan analytical dan problem

solving;

b) mahasiswa dapat mengasah softskill berupa penerapan etika profesi, cara berkomunikasi dan kerjasama; dan

c) mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja dalam sebuah sistem kepemimpinan. Dengan didapatkannya pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan mahasiswa menjadi lebih siap memasuki dunia kerja profesional.

c. Pertukaran Pelajar

Pertukaran pelajar merupakan kegiatan penambahan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota secara lebih luas lagi pada universitas atau institut lain dengan program studi yang sama yaitu PWK. Gugus kegiatan pertukaran pelajar menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di universitas lain. Pertukaran pelajar dilakukan agar mahasiswa dapat memperoleh keahlian dan pengalaman baru, membangun jejaring/relasi nasional dan internasional, membuka wawasan luas, melatih kemampuan bahasa asing, ajang memperkenalkan budaya Indonesia, ajang mempelajari budaya lain. Pertukaran pelajar dapat dilakukan pada institusi dengan pembelajaran yang dapat mendukung pemenuhan Capaian Pembelajaran kurikulum PWK. d. Studi Proyek Independen

Studi proyek independen merupakan kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota dalam mengembangkan produk yang inovatif dan berhubungan dengan keilmuan PWK. Gugus kegiatan studi/proyek independen dilakukan untuk melatih mahasiswa dalam mewujudkan gagasan yang dimilikinya agar dapat menghasilkan produk yang inovatif. Gugus kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi mahasiswa baik dalam ajang nasional maupun ajang internasional. Dari sisi program

(13)

studi, gugus kegiatan studi proyek independen dapat membantu untuk melakukan penyelenggaraan pendidikan yang berbasiskan penelitian maupun pengembangan.

2.3

Ketentuan Umum

Dalam pelaksanaan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, adapun beberapa ketentuan umum yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut:

a. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang selanjutnya disebut Program MBKM adalah program yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk memiliki hak belajar di luar kampus dengan tujuan pengembangan potensi mahasiswa agar dapat lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

b. Gugus Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Gugus Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang selanjutnya disebut Gugus Kegiatan MBKM adalah macam-macam bentuk pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilakukan di luar Program Studi. Dalam hal ini Prodi PWK menawarkan empat macam gugus kegiatan yaitu Penelitian dan Riset, Kerja Praktek, Pertukaran Pelajar dan Studi Proyek Independen.

c. Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang selanjutnya disebut Kegiatan MBKM adalah macam-macam bentuk kegiatan di dalam Gugus Kegiatan yaitu kegiatan mahasiswa dalam mengikuti Program Kegiatan Mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan lainnya pada Gugus Kegiatan Studi Proyek Independen; kegiatan mahasiswa dalam melakukan Publikasi Ilmiah, Konferensi Penelitian dan lainnya pada Gugus Kegiatan Penelitian dan Riset; serta kegiatan mahasiswa dalam menyusun Dokumen Perencanaan dan lainnya pada Gugus Kegiatan Kerja Praktek.

d. Pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dalam Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dilakukan selama satu semester.

e. Evaluasi kegiatan

Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan untuk memberikan nilai konversi pada mata kuliah. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Dosen Penggerak, Mentor, dan Dosen Pengawas. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap semester sebelum batas akhir input nilai pada laman siakad.itera.ac.id.

f. Evaluasi tahunan

Evaluasi tahunan merupakan kegiatan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka selama satu tahun ajaran. Evaluasi tahunan dilakukan setiap akhir semester genap. Kegiatan evaluasi dan tindakan koreksi dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu Prodi (GKMP).

(14)

8 g. Koordinator Prodi dan Sekretaris Prodi

Koordinator Prodi adalah pimpinan tertinggi pada struktur Prodi PWK. Pimpinan prodi dibantu oleh sekretaris prodi bertugas mengarahkan dan bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan dan keberlanjutan Kurikulum Kampus Merdeka pada Prodi PWK. h. Tim Ad Hoc Merdeka Belajar - Kampus Merdeka Program Studi

Tim Ad Hoc Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang selanjutnya disebut Tim Ad Hoc MBKM adalah dosen yang bertugas memfasilitasi pelaksanaan gugus kegiatan dalam program MBKM pada Prodi PWK. Tim Ad Hoc MBKM ditetapkan setiap tahun atau 2 (dua) semester pelaksanaan MBKM.

i. Koordinator Ad Hoc Merdeka Belajar - Kampus Merdeka Program Studi

Koordinator Ad Hoc Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Program Studi yang selanjutnya disebut Koordinator Ad Hoc MBKM Prodi PWK adalah dosen yang bertugas menjalankan fungsi koordinasi tim Ad Hoc MBKM. Dalam menjalankan fungsinya, koordinator Ad Hoc dibantu oleh penanggung jawab gugus kegiatan dalam program MBKM.

j. Penanggung Jawab Gugus Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Penanggung Jawab pelaksanaan gugus kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang selanjutnya disebut selanjutnya disebut PJ Gugus Kegiatan MBKM merupakan dosen yang bertanggung jawab di tiap pelaksanaan satu gugus kegiatan dalam program MBKM serta berkedudukan sebagai koordinator salah satu gugus kegiatan dalam program MBKM. PJ Gugus Kegiatan MBKM bertugas mengkoordinasikan pengajuan kegiatan oleh mahasiswa dengan kegiatan sejenis. Prodi PWK memiliki empat PJ Gugus Kegiatan MBKM yaitu PJ Gugus Kegiatan Penelitian dan Riset, PJ Gugus Kegiatan Kerja Praktek, PJ Gugus Kegiatan Pertukaran Pelajar dan PJ Gugus Kegiatan Studi Proyek Independen.

k. Dosen Pendamping/Penggerak

Dosen Pendamping/Penggerak merupakan dosen yang menjadi wali mahasiswa untuk Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jika Kegiatan MBKM dilakukan diluar institusi, maka dosen penggerak berkedudukan sebagai wakil kampus dalam satu Kegiatan MBKM. Dosen Pendamping/Penggerak bertugas membimbing mahasiswa selama proses pengajuan kegiatan hingga evaluasi. Dosen penggerak memiliki kewajiban untuk mendampingi, mengawasi, memberikan arahan, memberikan persetujuan dan memberikan nilai dalam pelaksanaan Kegiatan MBKM Prodi PWK.

l. Mentor

Mentor merupakan seseorang yang membimbing mahasiswa pada institusi yang dituju selama pelaksanaan Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jika Kegiatan MBKM dilakukan di luar kampus maka mentor adalah seseorang yang ditunjuk oleh instansi tujuan untuk mendampingi mahasiswa. Jika kegiatan tidak dilakukan di instansi tujuan di luar kampus, maka Dosen Penggerak juga berkedudukan sebagai Mentor.

(15)

m. Dosen Pengawas

Dosen pengawas merupakan dosen pengampu mata kuliah yang sks mata kuliahnya diajukan mahasiswa untuk dikonversi dengan Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Dosen pengawas bertugas memberikan pertimbangan terhadap kesesuaian CPMK saat pengajuan kegiatan dan melakukan evaluasi akhir kegiatan. Dosen pengawas berhak memberikan pertimbangan untuk tidak merekomendasikan kegiatan jika CPMK tidak dapat dipenuhi oleh Kegiatan MBKM. Dosen pengawas juga berhak memberikan nilai akhir kepada mahasiswa.

n. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan peserta Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang melaksanakan kegiatan dalam Kurikulum Kampus Merdeka pada Prodi PWK. Sebelum melaksanakan Kegiatan MBKM, mahasiswa melakukan pengajuan kegiatan dengan melampirkan proposal kegiatan, motivation letter dan personal statement.

o. Pengusul

Pengusul merupakan tim yang terdiri dari Mahasiswa dan Dosen Penggerak pada suatu Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Rencana kegiatan yang diusulkan oleh pengusul, akan di-review dan diberi ketetapan oleh Tim Ad Hoc MBKM untuk kemudian disepakati.

2.4

Kelembagaan Pelaksana Kegiatan MBKM Lingkup Prodi PWK ITERA

Dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan MBKM akan melibatkan beberapa stakeholder baik itu dari Perguruan Tinggi, Jurusan, Prodi, Mitra dan Mahasiswa. Pedoman ini akan mendetailkan

stakeholder yang ada di lingkup Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Adapun

kedudukannya tergambar sebagai berikut:

(16)

10

BAB III

PENELITIAN DAN RISET

3.1

Pendahuluan

Gugus kegiatan penelitian dan riset ditujukan sebagai pilihan bagi mahasiswa yang memiliki minat menjadi peneliti atau ingin mendalami kegiatan penelitian di PWK. Gugus kegiatan penelitian dan riset ini dapat dilakukan dengan turut berpartisipasi pada lembaga riset, atau pun kolaborasi dengan dosen untuk melakukan proyek riset.

Melalui gugus kegiatan penelitian dan riset mahasiswa dapat membangun cara berpikir kritis, hal ini sangat dibutuhkan dalam rumpun keilmuan PWK. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan berprofesi sebagai peneliti di bidang PWK, lembaga riset yang berkaitan dengan PWK dapat memberikan peluang untuk mengerjakan proyek riset berjangka pendek sebagai asisten peneliti.

3.2

Tujuan Kegiatan

Gugus kegiatan penelitian dan riset menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mempertajam pola berpikir kritis dan melakukan metode riset secara sistematis. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman untuk menyusun luaran penelitian serta pengalaman dibimbing langsung oleh peneliti profesional di lembaga riset atau pusat studi.

Gugus kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas masa riset mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak hanya berfokus pada riset saat menempuh proses penulisan tugas akhir.

Dalam konstelasi yang lebih besar, gugus kegiatan ini dapat meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di lembaga riset Indonesia dengan memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi peneliti sejak dini. Bagi ITERA, gugus kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan para lulusan yang dapat berperan sebagai asisten peneliti dengan kualifikasi kemampuan yang baik.

3.3

Luaran Kegiatan

Luaran dalam melaksanakan kegiatan pada gugus kegiatan penelitian dan riset dapat meliputi artikel surat kabar, jurnal atau konferensi penelitian yang disusun dalam Laporan Akhir Kegiatan.

3.4

Kriteria Kegiatan

Kegiatan yang dapat diajukan pada gugus penelitian adalah kegiatan yang memenuhi kriteria stream penelitian pada PWK. Adapun kriteria yang perlu dipenuhi adalah kegiatan menghasilkan laporan ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan akademik. Pelaksanaan Gugus Kegiatan Penelitian dan Riset dapat

(17)

dilakukan dengan mitra yaitu Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN dan Perusahaan Swasta, NGO,

Start-Up yang sedang melakukan penelitian.

3.5

Persyaratan Pengusul

a) Pengusul memiliki dua unsur yaitu dosen penggerak dan mahasiswa.

b) Mahasiswa yang mengusulkan kegiatan merupakan mahasiswa aktif PWK yang sudah

menyelesaikan semester 3 dengan IPK minimal 2,5 pada semester sebelumnya.

3.6

Pedoman Pelaksanaan

Mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan proposal kegiatan yang disertai dengan dokumen

pendukung berupa tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM, motivation letter

dan personal statement (Contoh berkas ada di Lampiran yang tidak terpisahkan dari buku

pedoman ini). Proposal disusun dengan terlebih dahulu melakukan asistensi dengan dosen

penggerak untuk selanjutnya dapat diajukan ke Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

agar dilakukan review dan diberikan rekomendasi jika disetujui. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan dengan berdasar pada tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM.

Tabel konversi juga akan menjadi dasar bagi dosen penggerak dan dosen pengawas untuk

memberikan nilai akhir.

Gambar 3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Dan Riset Direkomendasikan Mencari dosen penggerak/ pendamping Penyusunan Proposal kegiatan MBKM Pengajuan Prodi Persetujuan Prodi Tidak Direkomendasikan Perbaikan Proposal Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian

(18)

12 Penjelasan :

1. Mahasiswa memilih Dosen Penggerak dan melakukan konsultasi kepada Dosen Penggerak. Sebelumnya mahasiswa perlu mengetahui kurikulum Prodi PWK ITERA dengan membaca Buku Panduan Akademik Prodi PWK ITERA, mencari kegiatan MBKM yang relevan dengan kurikulum Prodi PWK ITERA.

2. Mahasiswa menyusun proposal rencana kegiatan sesuai dengan lampiran 01 yang dilengkapi dengan motivation letter (lampiran 03), personal statement (lampiran 04), dan tabel konversi antara daftar kegiatan dan CPMK mata kuliah (lampiran 02). Selanjutnya mahasiswa mengkonsultasikan proposal dengan Dosen Penggerak dan Dosen Pengampu mata kuliah yang akan dikonversi. Proposal yang akan diajukan perlu disahkan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Wali Akademik. Jika Dosen Penggerak yang dipilih adalah Dosen Wali Akademik, maka cukup disahkan di bagian tanda tangan (TTD) Dosen Penggerak.

3. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran kegiatan penelitian MBKM dan mengumpulkan berkas persyaratan kepada bagian administrasi program studi melalui laman

https://bit.ly/formmbkm-pwk untuk selanjutnya diserahkan kepada Ad Hoc MBKM.

4. Berkas persyaratan akan di-review oleh tim Ad Hoc MBKM. Apabila direkomendasikan, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan penelitian dan riset. Namun apabila tidak direkomendasikan, mahasiswa mengajukan ulang proposal yang sudah diperbaiki atau proposal baru.

5. Selama melaksanakan kegiatan, mahasiswa menyiapkan dokumen yang membuktikan pelaksanaan kegiatan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan akhir. Mahasiswa akan didampingi oleh Mentor kegiatan selama kegiatan dilaksanakan.

6. Setelah selesai melaksanakan kegiatan, mahasiswa melapor kepada Dosen Penggerak. Selanjutnya mahasiswa mengumpulkan dokumen yang diperlukan serta laporan akhir kepada bagian administrasi program studi untuk selanjutnya di-review oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas.

7. Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melakukan review untuk konversi dengan mempertimbangkan pemenuhan syarat minimal memenuhi 50% konten pengetahuan dan 50% konten keterampilan yang tertera di dalam CPMK dari Mata Kuliah Pilihan serta memberikan keputusan pemenuhan konversi dan pemberi penilaian kepada Mahasiswa.

8. Dosen Pengawas menginput nilai mahasiswa pada SIAKAD.

9. Mahasiswa dapat melihat nilai konversi yang sudah sinkron dengan transkrip pada platform SIAKAD mahasiswa.

(19)

3.7

Pedoman Penilaian dan Evaluasi

Pertimbangan pemberian nilai kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan penelitian dan riset dilakukan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melalui mekanisme ujian seminar atau mekanisme lain yang disepakati oleh Tim Dosen. Strata nilai mahasiswa didasarkan pada penguasaan CPMK mata kuliah yang dikonversi dan kemampuan mahasiswa menginternalisasi pengalaman penelitiannya pada bidang penelitian PWK. Tabel Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah Prodi PWK yang telah disusun di awal kegiatan dan sudah disepakati oleh dosen pengawas menjadi pedoman penilaian dan evaluasi dari kegiatan MBKM ini.

(20)

14

BAB IV

KERJA PRAKTEK

4.1

Pendahuluan

Gugus kegiatan kerja praktek ditujukan sebagai pilihan bagi mahasiswa yang memiliki minat mendalami kegiatan dunia kerja di PWK. Gugus kegiatan kerja praktek ini dapat dilakukan dengan turut berpartisipasi pada instansi baik pemerintahan, swasta maupun lembaga kemasyarakatan dosen untuk mengerjakan suatu proyek perencanaan.

Melalui gugus kegiatan kerja praktek mahasiswa dapat memaksimalkan pembentukan skill dasar dalam bekerja berupa hard skill maupun soft skill yang dibutuhkan dalam rumpun keilmuan PWK. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan mendalami kegiatan dunia kerja di bidang PWK, instansi yang berkaitan dengan PWK dapat memberikan peluang untuk memaksimalkan proses pembentukan skill mahasiswa dalam persiapan memasuki dunia kerja.

4.2

Tujuan Kegiatan

Gugus kegiatan kerja praktek menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk memaksimalkan pemberian pengalaman pra kerja kepada mahasiswa dengan pembelajaran secara langsung di tempat kerja. Selain itu, mahasiswa juga dapat memiliki hard skill berupa keterampilan untuk analytical dan problem solving serta soft skill berupa etika profesi seperti cara berkomunikasi dan kerjasama yang baik dalam suatu kegiatan di pekerjaannya sehingga mahasiswa sudah dapat ditetapkan dalam kategori siap untuk memasuki dunia kerja dan memilih karir kedepannya.

Dalam konstelasi yang lebih besar, gugus kegiatan ini dapat menambah tingkat penyerapan tenaga kerja Indonesia dengan memberikan kesempatan pengalaman kerja sejak dini. Bagi ITERA, gugus kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan para lulusan yang berkualitas dengan peningkatan jumlah lulusan terserap dan lama waktu tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan.

4.3

Luaran Kegiatan

Luaran dalam melaksanakan kegiatan pada gugus kegiatan kerja praktek dapat meliputi penyusunan dokumen perencanaan yang disusun dalam Laporan Akhir Kegiatan.

4.4

Kriteria Kegiatan

Kegiatan yang dapat diajukan pada gugus kerja praktek adalah kegiatan yang memenuhi kriteria pekerjaan pada PWK. Adapun kriteria yang perlu dipenuhi adalah kegiatan menghasilkan laporan kerja praktek. Pelaksanaan Gugus kegiatan kerja praktek dapat dilakukan dengan mitra yaitu Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN dan Perusahaan Swasta, NGO, Start-Up yang sedang melakukan proyek perencanaan.

(21)

4.5

Persyaratan Pengusul

a) Pengusul memiliki dua unsur yaitu dosen penggerak dan mahasiswa.

b) Mahasiswa yang mengusulkan kegiatan merupakan mahasiswa aktif PWK pada semester 5 dan semester 6 dengan IPK minimal 2,5 pada semester sebelumnya.

4.6

Pedoman Pelaksanaan

Mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan proposal kegiatan yang disertai dengan dokumen pendukung berupa tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM, motivation letter dan personal statement. Proposal disusun dengan terlebih dahulu telah melakukan asistensi dengan dosen penggerak untuk selanjutnya dapat diajukan ke Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota agar dilakukan review dan diberikan rekomendasi jika disetujui. Jika telah diberikan rekomendasi maka mahasiswa dapat mendaftar ke instansi tujuan serta wajib memberikan laporan ke dosen penggerak terkait diterima atau tidaknya pada instansi tujuan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan berdasar pada tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM. Tabel konversi juga akan menjadi dasar bagi dosen penggerak dan dosen pengawas untuk memberikan nilai akhir.

Gambar 4 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek Direkomendasikan Mencari dosen penggerak/ pendamping Penyusunan Proposal kegiatan MBKM Pengajuan Prodi Persetujuan Prodi Tidak Direkomendasikan Perbaikan Proposal Pendaftaran Tujuan Penugasan Penilaian Persetujuan Mitra Lolos Pelaksanaan Kegiatan Mengganti Tujuan Instansi kerja praktek Tidak Lolos

(22)

16

Penjelasan :

1. Mahasiswa memilih Dosen Penggerak dan melakukan konsultasi kepada Dosen Penggerak. Sebelumnya mahasiswa perlu mengetahui kurikulum Prodi PWK ITERA dengan membaca Buku Panduan Akademik Prodi PWK ITERA, mencari kegiatan MBKM yang relevan dengan kurikulum Prodi PWK ITERA.

2. Mahasiswa menyusun proposal rencana kegiatan sesuai dengan lampiran 01 yang dilengkapi dengan motivation letter (lampiran 03), personal statement (lampiran 04), dan tabel konversi antara daftar kegiatan dan CPMK mata kuliah (lampiran 02). Selanjutnya mahasiswa mengkonsultasikan proposal dengan Dosen Penggerak dan Dosen Pengampu mata kuliah yang akan dikonversi. Proposal yang akan diajukan perlu disahkan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Wali Akademik. Jika Dosen Penggerak yang dipilih adalah Dosen Wali Akademik, maka cukup disahkan di bagian tanda tangan (TTD) Dosen Penggerak.

3. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran kegiatan kerja praktek MBKM dan mengumpulkan berkas persyaratan kepada bagian administrasi program studi melalui laman

https://bit.ly/formmbkm-pwk untuk selanjutnya diserahkan kepada Ad Hoc MBKM.

4. Berkas persyaratan akan di-review oleh tim Ad Hoc MBKM. Apabila direkomendasikan, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan kerja praktek. Namun apabila tidak direkomendasikan, mahasiswa mengajukan ulang proposal yang sudah diperbaiki atau proposal baru.

5. Setelah melakukan pendaftaran pada instansi yang dituju, mahasiswa melaporkan hasil seleksi instansi kepada Dosen Penggerak. Apabila lolos pada instansi yang dituju, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan kerja praktek. Apabila tidak lolos, mahasiswa boleh mengganti tujuan instansi dengan mengkonsultasikan kepada Dosen Penggerak.

6. Selama melaksanakan kegiatan, mahasiswa menyiapkan dokumen yang membuktikan pelaksanaan kegiatan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan akhir. Mahasiswa akan didampingi oleh Mentor kegiatan selama kegiatan dilaksanakan.

7. Setelah selesai melaksanakan kegiatan, mahasiswa melapor kepada Dosen Penggerak. Selanjutnya mahasiswa mengumpulkan dokumen yang diperlukan serta laporan akhir kepada bagian administrasi program studi untuk selanjutnya direview oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas.

8. Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melakukan review untuk konversi dengan mempertimbangkan pemenuhan syarat minimal memenuhi 50% konten pengetahuan dan 50% konten keterampilan yang tertera di dalam CPMK dari Mata Kuliah Pilihan serta memberikan keputusan pemenuhan konversi dan pemberi penilaian kepada Mahasiswa.

9. Dosen Pengawas menginput nilai mahasiswa pada SIAKAD.

10. Mahasiswa dapat melihat nilai konversi yang sudah sinkron dengan transkrip pada platform SIAKAD mahasiswa.

(23)

4.7

Pedoman Penilaian dan Evaluasi

Pertimbangan pemberian nilai kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan kerja praktek dilakukan oleh Dosen Penggerak, Dosen Pengawas dan Mentor dengan sistem 50% dinilai oleh mentor pada institusi yang dituju dan 50% dinilai oleh dosen penggerak dan dosen pengawas melalui mekanisme ujian seminar atau mekanisme lain yang disepakati oleh Tim Dosen. Strata nilai mahasiswa didasarkan pada penugasan CPMK mata kuliah yang dikonversi dan kemampuan mahasiswa menginternalisasi pengalaman kerja prakteknya pada bidang kerja PWK. Tabel Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah Prodi PWK yang telah disusun di awal kegiatan dan sudah disepakati oleh dosen pengawas menjadi pedoman penilaian dan evaluasi dari kegiatan MBKM ini.

(24)

18

BAB V

PERTUKARAN PELAJAR

5.1

Pendahuluan

Gugus kegiatan pertukaran pelajar ditujukan sebagai pilihan bagi mahasiswa yang memiliki minat menjelajahi kegiatan pembelajaran di PWK pada universitas atau institut lain. Gugus kegiatan pertukaran pelajar ini dapat dilakukan dengan menjalankan kegiatan pembelajaran pada universitas atau institusi lain yang memiliki program studi PWK.

Melalui gugus kegiatan pertukaran pelajar mahasiswa dapat membangun sikap menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain dalam rumpun keilmuan PWK. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan melakukan kegiatan pertukaran pelajar di bidang PWK juga dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5.2

Tujuan Kegiatan

Gugus kegiatan pertukaran pelajar menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk memaksimalkan pemberian pengalaman pembelajaran di universitas atau institut lain. Selain itu, jika mahasiswa memiliki tujuan pertukaran pelajar di universitas atau institut luar negeri maka dapat memiliki keuntungan yaitu membangun jejaring atau relasi nasional dan internasional, membuka wawasan luas, melatih kemampuan bahasa asing, memperkenalkan budaya Indonesia dan mempelajari budaya negara lain.

Dalam konstelasi yang lebih besar, gugus kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas lulusan sarjana di Indonesia yang mampu bersaing secara global. Bagi ITERA, gugus kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan para lulusan yang berkualitas.

5.3

Luaran Kegiatan

Luaran dalam melaksanakan kegiatan pada gugus kegiatan pertukaran pelajar dapat meliputi kegiatan pembelajaran setiap mata kuliah yang disusun dalam Laporan Akhir Kegiatan.

5.4

Kriteria Kegiatan

Kegiatan yang dapat diajukan pada gugus pertukaran pelajar adalah kegiatan yang memenuhi kriteria pembelajaran pada PWK. Adapun kriteria yang perlu dipenuhi adalah kegiatan peningkatan kemampuan pada setiap mata kuliah yang diikuti. Pelaksanaan gugus kegiatan pertukaran pelajar dapat dilakukan dengan mitra yaitu Perguruan Tinggi yang pada Program Studi yang sama yaitu PWK yang sedang membuka kegiatan pertukaran pelajar.

(25)

5.5

Persyaratan Pengusul

a) Pengusul memiliki dua unsur yaitu dosen penggerak dan mahasiswa.

b) Mahasiswa yang mengusulkan kegiatan merupakan mahasiswa aktif PWK pada semester 5 dan semester 6 yang memiliki IPK minimal 2,75 atau memiliki pengalaman prestasi non-akademik tingkat daerah/nasional/ internasional (dibuktikan dengan dokumen yang sah).

5.6

Pedoman Pelaksanaan

Mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan proposal kegiatan yang disertai dengan dokumen pendukung berupa tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM, motivation letter dan personal statement. Proposal disusun dengan terlebih dahulu telah melakukan asistensi dengan dosen penggerak untuk selanjutnya dapat diajukan ke Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota agar dilakukan review dan diberikan rekomendasi jika disetujui. Jika telah diberikan rekomendasi maka mahasiswa dapat mendaftar ke universitas atau institut tujuan serta wajib memberikan laporan ke dosen penggerak terkait diterima atau tidaknya pada universitas atau institut tujuan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan berdasar pada tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM. Tabel konversi juga akan menjadi dasar bagi dosen penggerak dan dosen pengawas untuk memberikan nilai akhir.

Gambar 5 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pertukaran Pelajar Direkomendasikan Mencari dosen penggerak/ pendamping Penyusunan Proposal kegiatan MBKM Pengajuan Prodi Persetujuan Prodi Tidak Direkomendasikan Perbaikan Proposal Pendaftaran Tujuan Penugasan Penilaian Persetujuan Instansi Lolos Pelaksanaan Kegiatan mengikuti perkuliahan di Prodi PWK ITERA Tidak Lolos

(26)

20 Penjelasan :

1. Mahasiswa memilih Dosen Penggerak dan melakukan konsultasi kepada Dosen Penggerak. Sebelumnya mahasiswa perlu mengetahui kurikulum Prodi PWK ITERA dengan membaca Buku Panduan Akademik Prodi PWK ITERA, mencari kegiatan MBKM yang relevan dengan kurikulum Prodi PWK ITERA.

2. Mahasiswa menyusun proposal rencana kegiatan sesuai dengan lampiran 01 yang dilengkapi dengan motivation letter (lampiran 03), personal statement (lampiran 04), dan tabel konversi antara daftar kegiatan dan CPMK mata kuliah (lampiran 02). Selanjutnya mahasiswa mengkonsultasikan proposal dengan Dosen Penggerak dan Dosen Pengampu mata kuliah yang akan dikonversi. Proposal yang akan diajukan perlu disahkan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Wali Akademik. Jika Dosen Penggerak yang dipilih adalah Dosen Wali Akademik, maka cukup disahkan di bagian tanda tangan (TTD) Dosen Penggerak.

3. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran kegiatan pertukaran pelajar MBKM dan mengumpulkan berkas persyaratan kepada bagian administrasi program studi melalui laman

https://bit.ly/formmbkm-pwk untuk selanjutnya diserahkan kepada Ad Hoc MBKM.

4. Berkas persyaratan akan di-review oleh tim Ad Hoc MBKM. Apabila direkomendasikan, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan pertukaran pelajar. Namun apabila tidak direkomendasikan, mahasiswa mengajukan ulang proposal yang sudah diperbaiki atau proposal baru.

5. Setelah melakukan pendaftaran pada universitas atau institut yang dituju, mahasiswa melaporkan hasil seleksi universitas atau institut kepada Dosen Penggerak. Apabila lolos pada universitas atau institut yang dituju, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan pertukaran pelajar. Apabila tidak lolos, mahasiswa boleh mengganti tujuan universitas atau institut dengan mengkonsultasikan kepada Dosen Penggerak.

6. Selama melaksanakan kegiatan, mahasiswa menyiapkan dokumen yang membuktikan pelaksanaan kegiatan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan akhir. Mahasiswa akan dimonitori oleh Dosen Penggerak selama kegiatan dilaksanakan.

7. Setelah selesai melaksanakan kegiatan, mahasiswa melapor kepada Dosen Penggerak. Selanjutnya mahasiswa mengumpulkan dokumen yang diperlukan serta laporan akhir kepada bagian administrasi program studi untuk selanjutnya di-review oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas.

8. Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melakukan review untuk konversi dengan mempertimbangkan pemenuhan syarat minimal memenuhi 50% konten pengetahuan dan 50% konten keterampilan yang tertera di dalam CPMK dari Mata Kuliah Pilihan serta memberikan keputusan pemenuhan konversi dan pemberi penilaian kepada Mahasiswa.

9. Dosen Pengawas meng-input nilai mahasiswa pada SIAKAD.

10. Mahasiswa dapat melihat nilai konversi yang sudah sinkron dengan transkrip pada platform SIAKAD mahasiswa.

(27)

5.7

Pedoman Penilaian dan Evaluasi

Sistem penilaian bagi mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa dilakukan dengan mengikuti sistem yang berlaku di program studi/perguruan tinggi penerima. Peserta program Pertukaran Mahasiswa memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kuliah dari perguruan tinggi pengirim dan sertifikat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari Dirjen Dikti. Proses pengakuan kredit dilakukan oleh program studi didasarkan pada penguasaan CPMK mata kuliah yang memiliki ekuivalensi dengan mata kuliah prodi (pada awal kegiatan agar membuat tabel ekuivalensi mata kuliah perguruan tinggi penerima dan mata kuliah prodi PWK).

(28)

22

BAB VI

STUDI PROYEK INDEPENDEN

6.1

Pendahuluan

Gugus kegiatan studi proyek independen ditujukan sebagai pilihan bagi mahasiswa yang memiliki minat menjadi perencana kegiatan studi proyek di PWK. Gugus kegiatan studi proyek independen ini dapat dilakukan dengan turut berpartisipasi pada perlombaan atau kompetisi ilmiah dengan bimbingan dosen untuk melakukan kajian perencanaan.

Melalui gugus kegiatan studi proyek independen mahasiswa dapat membangun cara berpikir kreatif, inovatif dan juga memiliki minat dalam pembuatan sebuah karya dapat difasilitasi untuk diikuti dalam perlombaan baik itu nasional maupun internasional dalam rumpun keilmuan PWK. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan mengikuti perlombaan atau kompetisi ilmiah di bidang PWK, lembaga pelaksanaan kompetisi yang berkaitan dengan PWK dapat memberikan peluang untuk mengerjakan studi proyek berjangka pendek dengan bimbingan dosen.

6.2

Tujuan Kegiatan

Gugus kegiatan studi proyek independen menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk memaksimalkan pengembangkan kreativitas kepada mahasiswa dengan menghasilkan produk yang inovatif dan melakukan penyelenggaraan pendidikan yang berbasiskan penelitian maupun pengembangan. Selain itu, mahasiswa juga dapat meningkatkan prestasi baik dalam ajang nasional maupun ajang internasional. Dalam konstelasi yang lebih besar, gugus kegiatan ini dapat menambah tingkat kualitas mahasiswa di Indonesia dengan memberikan kesempatan berkompetisi dalam bidang yang terkhususkan dalam hal ini PWK sejak dini. Bagi ITERA, gugus kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan akreditasi institusi maupun program studi dengan memiliki prestasi sebanyak mungkin.

6.3

Luaran Kegiatan

Luaran dalam melaksanakan kegiatan pada gugus kegiatan studi proyek independen dapat meliputi PKM, LKTI, Lomba Essay atau perlombaan karya ilmiah lainnya yang disusun dalam Laporan Akhir Kegiatan.

6.4

Kriteria Kegiatan

Kegiatan yang dapat diajukan pada gugus studi proyek independen adalah kegiatan yang memenuhi kriteria kajian ilmiah pada PWK. Adapun kriteria yang perlu dipenuhi adalah kegiatan peningkatan kemampuan berkompetisi yang mampu berdaya saing secara lokal maupun global. Pelaksanaan gugus

(29)

kegiatan studi proyek independen dapat dilakukan dengan mitra yaitu lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN dan Perusahaan Swasta, NGO, Start-Up dan lembaga lainnya yang sedang mengadakan perlombaan atau kompetisi kajian ilmiah.

6.5

Persyaratan Pengusul

a) Pengusul memiliki dua unsur yaitu dosen penggerak dan mahasiswa.

b) Mahasiswa yang mengusulkan kegiatan merupakan mahasiswa aktif PWK yang sudah menyelesaikan semester 3.

6.6

Pedoman Pelaksanaan

Mahasiswa diwajibkan untuk mengajukan proposal kegiatan yang disertai dengan dokumen pendukung berupa tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM, motivation letter dan personal statement. Proposal disusun dengan terlebih dahulu telah melakukan asistensi dengan dosen penggerak untuk selanjutnya dapat diajukan ke Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota agar dilakukan review dan diberikan rekomendasi jika disetujui. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan berdasar pada tabel konversi RPS mata kuliah dengan kegiatan MBKM. Tabel konversi juga akan menjadi dasar bagi doen penggerak dan dosen pengawas untuk memberikan nilai akhir.

Gambar 6 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Studi Proyek Independen Direkomendasikan Mencari dosen penggerak/ pendamping Penyusunan Proposal kegiatan MBKM Pengajuan Prodi Persetujuan Prodi Tidak Direkomendasikan Perbaikan Proposal Penugasan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian

(30)

24 Penjelasan :

1. Mahasiswa memilih Dosen Penggerak dan melakukan konsultasi kepada Dosen Penggerak. Sebelumnya mahasiswa perlu mengetahui kurikulum Prodi PWK ITERA dengan membaca Buku Panduan Akademik Prodi PWK ITERA, mencari kegiatan MBKM yang relevan dengan kurikulum Prodi PWK ITERA.

2. Mahasiswa menyusun proposal rencana kegiatan sesuai dengan lampiran 01 yang dilengkapi dengan motivation letter (lampiran 03), personal statement (lampiran 04), dan tabel konversi antara daftar kegiatan dan CPMK mata kuliah (lampiran 02). Selanjutnya mahasiswa mengkonsultasikan proposal dengan Dosen Penggerak dan Dosen Pengampu mata kuliah yang akan dikonversi. Proposal yang akan diajukan perlu disahkan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Wali Akademik. Jika Dosen Penggerak yang dipilih adalah Dosen Wali Akademik, maka cukup disahkan di bagian tanda tangan (TTD) Dosen Penggerak.

3. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran kegiatan studi proyek independen MBKM dan mengumpulkan berkas persyaratan kepada bagian administrasi program studi melalui laman

https://bit.ly/formmbkm-pwk untuk selanjutnya diserahkan kepada Ad Hoc MBKM.

4. Berkas persyaratan akan di-review oleh tim Ad Hoc MBKM. Apabila direkomendasikan, akan dikeluarkan SK Penugasan untuk mahasiswa melaksanakan kegiatan studi proyek independen. Namun apabila tidak direkomendasikan, mahasiswa mengajukan ulang proposal yang sudah diperbaiki atau proposal baru.

5. Selama melaksanakan kegiatan, mahasiswa menyiapkan dokumen yang membuktikan pelaksanaan kegiatan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan akhir. Mahasiswa akan didampingi oleh Mentor kegiatan selama kegiatan dilaksanakan.

6. Setelah selesai melaksanakan kegiatan, mahasiswa melapor kepada Dosen Penggerak. Selanjutnya mahasiswa mengumpulkan dokumen yang diperlukan serta laporan akhir kepada bagian administrasi program studi untuk selanjutnya di-review oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas.

7. Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melakukan review untuk konversi dengan mempertimbangkan pemenuhan syarat minimal memenuhi 50% konten pengetahuan dan 50% konten keterampilan yang tertera di dalam CPMK dari Mata Kuliah Pilihan serta memberikan keputusan pemenuhan konversi dan pemberi penilaian kepada Mahasiswa.

8. Dosen Pengawas menginput nilai mahasiswa pada SIAKAD.

9. Mahasiswa dapat melihat nilai konversi yang sudah sinkron dengan transkrip pada platform SIAKAD mahasiswa.

(31)

6.7

Pedoman Penilaian dan Evaluasi

Pertimbangan pemberian nilai kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan studi proyek independen dilakukan oleh Dosen Penggerak dan Dosen Pengawas melalui mekanisme ujian seminar atau mekanisme lain yang disepakati oleh Tim Dosen. Strata nilai mahasiswa didasarkan pada penguasaan CPMK mata kuliah yang dikonversi dan kemampuan mahasiswa menginternalisasi pengalaman kajiannya pada bidang keilmuan PWK. Tabel Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah Prodi PWK yang telah disusun di awal kegiatan dan sudah disepakati oleh dosen pengawas menjadi pedoman penilaian dan evaluasi dari kegiatan MBKM ini.

(32)

26

BAB VII

PENUTUP

Demikian buku panduan MBKM Prodi PWK ITERA ini disusun, semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebagai salah satu acuan pelaksanaan MBKM bagi dosen dan juga mahasiswa PWK ITERA. Harapan Prodi PWK ITERA dalam kegiatan MBKM ini selaras dengan harapan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yakni perguruan tinggi dapat menghasilkan insan Indonesia yang beradab, berilmu, profesional dan kompetitif, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan kehidupan bangsa.

(33)
(34)

28

Lampiran 01. Format Proposal Kegiatan MBKM Prodi PWK

Proposal Kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

1. Nama Kegiatan

:

(disini nama kegiatan dan instansi penyelenggara kegiatan MBKM)

Contoh:

Pertukaran Mahasiswa - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan

Teknologi

Magang Penyusunan RDTR - Kementerian ATR/BPN

2. Nama Mahasiswa :

(isikan nama lengkap dan NIM Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan MBKM,

jika mahasiswa yang mengikuti kegiatan lebih dari 1 orang maka semua nama

mahasiswa dituliskan dengan format Nama - NIM)

Maudy Ayunda 221170000

Chelsea Islan 221184567

dst

3. Dosen Penggerak :

(isikan nama dosen yang bertanggung jawab, dalam hal ini adalah dosen wali

atau dosen yang dipilih/di-propose sendiri oleh mahasiswa)

4. Mentor

:

(Mentor adalah seseorang yang mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa

selama kegiatan MBKM apa bila kegiatan dilakukan di luar kampus. Jika belum

mendapatkan nama mentor saat pengajuan proposal, bagian ini boleh

dikosongkan)

5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

:

(bulan dan tahun dimulainya kegiatan - bulan dan tahun akhir kegiatan)

Contoh: Agustus 2021 - Desember 2021

6. Pembiayaan

:

(35)

7. Mata kuliah yang akan dikonversi :

(isikan nama mata kuliah dan jumlah sksnya)

Contoh:

1. Perencanaan Infrastruktur - 2sks

2. Perencanaan Transportasi - 2 sks

3. dst

8. Ringkasan Kegiatan

(tidak lebih dari 500 kata, yang berisi deskripsi kegiatan, tahapan dan linimasa

kegiatan, luaran yang ditargetkan, mata kuliah yang akan dikonversi)

Lampung Selatan, ………. 2021

Mengetahui,

Menyetujui,

Peserta Kegiatan

MBKM

Dosen Wali Akademik

Dosen Penggerak

Nama

NIP/NRK

Nama

NIP/NRK

Nama

NIM

(36)

30

Lampiran 02. Format Tabel Konversi Kegiatan MBKM ke Mata Kuliah

Prodi PWK

Tabel 1. Konversi RPS Mata Kuliah dengan Gugus Kegiatan Penelitian dan Riset

Sub-CPMK

Perencanaan

Transportasi

Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan RPS

Kegiatan MBKM

Penilaian

Indikator

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

pendekatan

sistem untuk

perencanaan

transportasi

● Bentuk: tutorial

● Metode: discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

identifikasi guna

lahan, lalu lintas,

potensi ekonomi

strategis dan

integrasi

transportasi pada

penyusunan

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

pendekatan sistem

untuk perencanaan

transportasi pada

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

yang telah disusun

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

pendekatan

sistem kegiatan

● Bentuk: tutorial

● Metode: Student

Center Learning

● Media: video

tutorial, Platform

tatap muka virtual

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

analisis

bangkitan tarikan

lalu lintas pada

penyusunan

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

pendekatan sistem

kegiatan pada

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

yang telah disusun

Mahasiswa

mampu

menjelaskan

pendekatan

sistem jaringan

● Bentuk: tutorial

● Metode: Student

Center Learning

● Media: video

tutorial, Platform

tatap muka virtual

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

analisis kapasitas

ruas jalan pada

penyusunan

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

pendekatan sistem

jaringan pada

dokumen Studi

Kelayakan Jalan

yang telah disusun

(37)

Tabel 2. Konversi RPS Mata Kuliah dengan Gugus Kegiatan Kerja Praktek

Sub-CPMK

Pengendalian

Pembangunan

Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan RPS

Kegiatan

MBKM

Penilaian

Indikator

Mengerti batasan

dan lingkup

implementasi

rencana

pembangunan

kota, persoalan

pelaksanaan

rencana

pembangunan, dan

faktor- faktor yang

mempengaruhi

keberhasilan

pelaksanaan

rencana

pembangunan

● Bentuk: tutorial

● Metode: discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

analisis studi

literatur pada

penyusunan

dokumen RDTR

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

lingkup

implementasi

rencana

pembangunan kota,

persoalan

pelaksanaan

rencana

pembangunan, dan

faktor- faktor yang

mempengaruhi

keberhasilan pada

dokumen RDTR

yang telah disusun

Memahami

persoalan

pengendalian

pembangunan dan

pemanfaatan ruang

di Indonesia

● Bentuk: tutorial

● Metode: Problem

Based Learning

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

perumusan

persoalan

wilayah pada

penyusunan

dokumen RDTR

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

persoalan

pengendalian

pembangunan dan

pemanfaatan ruang

pada dokumen

RDTR yang telah

disusun

Mengerti definisi,

lingkup, dan

landasan

konstitusional

pengendalian

pembangunan

● Bentuk: tutorial

● Metode: Student

Center Learning

● Media: video

tutorial, Platform

tatap muka virtual

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

analisis studi

kebijakan pada

penyusunan

dokumen RDTR

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

definisi, lingkup,

dan landasan

konstitusional

pengendalian

pembangunan pada

dokumen RDTR

yang telah disusun

(38)

32

Tabel 3. Konversi RPS Mata Kuliah dengan Gugus Kegiatan Pertukaran Pelajar

Sub-CPMK

Perencanaan

Wilayah

Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan RPS

Kegiatan MBKM

Penilaian

Indikator

Menjelaskan

keunikan

perencanaan

wilayah

dibandingkan dgn

perencanaan

sektoral, nasional

atau kota

Menjelaskan gejala

ketimpangan

wilayah dilihat dari

segala aspek

● Bentuk: tutorial

● Metode:

discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Sesuai dengan

RPS Mata Kuliah

MTARW UGM

Sesuai

penilaian pada

Mata Kuliah

MTARW

UGM

Dapat memenuhi

Sub-CPMK Mata

Kuliah

Perencanaan

Wilayah di ITERA

dengan mengikuti

Mata Kuliah

MTARW di UGM

Menjelaskan

teori-teori dasar

pertumbuhan

wilayah

● Bentuk: tutorial

● Metode:

discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

Sesuai dengan

RPS Mata Kuliah

MTARW UGM

Sesuai

penilaian pada

Mata Kuliah

MTARW

UGM

Dapat memenuhi

Sub-CPMK Mata

Kuliah

Perencanaan

Wilayah di ITERA

dengan mengikuti

Mata Kuliah

MTARW di UGM

Menguraikan

pendekatan

kebijaksanaan

perkembangan dari

atas (top down)

● Bentuk: tutorial

● Metode: Student

Center Learning

● Media: video

tutorial, Platform

tatap muka

virtual

● Sumber:

kemampuan

individu

Sesuai dengan

RPS Mata Kuliah

MTARW UGM

Sesuai

penilaian pada

Mata Kuliah

MTARW

UGM

Dapat memenuhi

Sub-CPMK Mata

Kuliah

Perencanaan

Wilayah di ITERA

dengan mengikuti

Mata Kuliah

MTARW di UGM

(39)

Tabel 4. Konversi RPS Mata Kuliah dengan Gugus Kegiatan Studi Proyek Independen

Sub-CPMK

Infrastruktur Cerdas

Kegiatan

Evaluasi

Kegiatan RPS

Kegiatan MBKM

Penilaian

Indikator

Mengerti konsep

dasar smart city

● Bentuk: tutorial

● Metode: discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

tinjauan literatur

pada penyusunan

dokumen Smart

Village

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

konsep dasar smart

city pada dokumen

Smart Village yang

telah disusun

Memahami konsep

dasar infrastruktur

cerdas

● Bentuk: tutorial

● Metode: discovery

● Media: video

tutorial, aplikasi

Kahoot! LMS

ITERA

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

tinjauan literatur

terkait

infrastruktur

cerdas pada

penyusunan

dokumen Smart

Village

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

konsep dasar smart

city dalam hal ini

terkait

infrastruktur

cerdas pada

dokumen Smart

Village yang telah

disusun

Memahami

kebijakan nasional

untuk infrastruktur

4.0

● Bentuk: tutorial

● Metode: Student

Center Learning

● Media: video

tutorial, Platform

tatap muka virtual

● Sumber:

kemampuan

individu

Melakukan

analisis tinjauan

kebijakan terkait

infrastruktur

cerdas pada

penyusunan

dokumen Smart

Village

Laporan

kegiatan dan

paparan

Mempresentasikan

kebijakan nasional

untuk infrastruktur

4.0 pada dokumen

Smart Village yang

Gambar

Gambar 1 Bentuk Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Gambar 2 Kelembagaan Pelaksana Kegiatan MBKM Lingkup Prodi PWK ITERA
Tabel  konversi  juga  akan  menjadi  dasar  bagi  dosen  penggerak  dan  dosen  pengawas  untuk  memberikan nilai akhir
Gambar 4 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi respons mahasiswa peserta MBKM terhadap program pertukaran pelajar, asistensi mengajar dan magang industri menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

Pelaksanaan program pertukaran mahasiswa internasional diatur secara langsung di bawah International Office (IO) UPN “Veteran” Jawa Timur dimana program ini masih berada di

Pemangku kepentingan di Universitas merasa kesulitan untuk melakukan konversi terutama kegiatan MBKM seperti kampus mengajar yang kurang sesuai dengan kompetensi sarjana

BKP pada Gambar 1. dilaksanakan dengan ketentuan yang ada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan UMSIDA. Dan dalam pelaksanaannya akan didampingi

Beberapa kampus saat ini sudah melaksanakan pertukaran mahasiswa dengan sistem transfer kredit (full credit transfer system) dengan mitra perguruan tinggi di dalam

Hasil kajian tersebut akan diumumkan kepada dosen dan mahasiswa melalui media komunikasi yang tersedia dan sebagai dasar pengelola program studi untuk membuka

BKP pada Gambar 1. dilaksanakan dengan ketentuan yang ada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan UMSIDA. Dan dalam pelaksanaannya akan didampingi

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Brawijaya berdiri sebagai program studi (prodi), pada tahun 1998, di bawah Jurusan