• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

A. Kerangka Pemikiran Konseptual

Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami hubungan dan keterkaitannya. Variabel-variabel yang berpengaruh dalam sistem kemitraan terdiri dari variabel teramati (observed variables) dan variabel tidak teramati atau variabel-variabel laten. Untuk pemecahan masalah pengukuran pengaruh dan mengetahui hubungan kausal antara variabel- variabel tersebut memerlukan metode yang tepat. Salah satu metode yang tepat untuk memecahkan masalah pengukuran dan hubungan kausal variabel- variabel laten adalah Structural Equation Modelling (SEM). SEM memiliki kemampuan antara lain : 1) dapat menghasilkan estimasi terhadap multiple interrelated dependence relationships, 2) menunjukkan konsep-konsep tidak

teramati serta hubungan-hubungan yang ada di dalamnya, dan perhitungan kesalahan-kesalahan pengukuran dalam proses estimasi (Hair et al. 1998, diacu dalam Wijanto 2008). Dengan demikian, penggunaan SEM untuk membantu memecahkan masalah sesuai tujuan dalam penelitian ini adalah tepat.

Upaya untuk meningkatkan tingkat keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma serta manfaat bagi perusahaan inti dalam kemitraan tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan penerapan tingkat teknologi usaha plasmanya.

Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor teknologi

yang terdiri dari empat komponen teknologi, yaitu technoware, humanware,

(2)

inforware, dan orgaware (THIO). Keempat komponen teknologi tersebut

bersifat komplementer satu sama lainnya. Technoware merupakan inti dari sistem transformasi dapat berkembang dan dioperasikan oleh humanware berdasarkan inforware yang dikumpulkan, serta merupakan kerangka yang ditetapkan dalam orgaware.

Untuk menganalisa hubungan dan keterkaitan variabel-variabel kunci teknologi usaha digunakan metode Structural Equation Modelling (SEM).

Hasil analisis berupa besaran pengaruh masing-masing variabel dan indikator kunci menunjukkan hubungan dan keterkaitan antara variabel dan indikator kuncinya dalam penerapan teknologi usaha ternak di tingkat plasma. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar penentuan model konseptual yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan usaha ternak ayam broiler pola PIR yang lebih efektif. Kelembagaan usaha kemitraan didasarkan pada kriteria- kriteria kinerja kemitraan dan tingkat teknologi usaha yang tepat meliputi empat komponen yaitu technoware, humanware, inforware, dan orgaware.

Analisis teknologi usaha pada tingkat plasma didasarkan pada adanya tujuan untuk mengoptimalkan tingkat keberhasilan dan keberlanjutan usaha dalam kemitraan secara keseluruhan.

Model konseptual yang dikembangkan dapat membantu persiapan

perusahaan mitra untuk menjalin kemitraan. Kerangka pemikiran dalam

permodelan teknologi usaha ternak ayam broiler pada sistem kemitraan pola

PIR diperlihatkan pada Gambar 6, dan desain penelitian disajikan pada

Tabel 12.

(3)

Penetapan Teknologi Usaha Ternak Broiler Pola Kemitraan

Model Teknologi Usaha Plasma Ternak Broiler Pola Kemitraan

Audit Teknologi diadaptasi dari Technology Audit Model/TAM (Khalil 2000) Terhadap Perusahaan Inti dan Penyokongnya

Ya

Identifikasi variabel kunci teknologi usaha plasma dalam kemitraan

Pengukuran Kinerja Kemitraan di Tingkat Plasma

Tidak

Gambar 6. Karangka Pemikiran Konseptual Model Teknologi Usaha Ternak Ayam Broiler dalam Kemitraan Inti-plasma.

- Posisi teknologi STA dan CPIN - Peternak plasma terbaik

Analisis Variabel Kunci teknologi usaha dalam kemitraan dengan metode Structural Equations

Modelling (SEM)

• Teknologi usaha ayam broiler pola kemitraan

• Kelembagaan usaha

• Kompleksitas kepentingan

Identifikasi Sistem Kemitraan Agroindustri Ayam Broiler

Tingkat hubungan Indikator Kunci Teknologi Usaha (technoware, humanware, inforware,

dan orgaware)

Baik ?

(4)

Tabel 12. Tujuan, Aktivitas, dan Keluaran Penelitian

Aktifitas Sarana Kegiatan Alat Ukur Keluaran

Tujuan

- Umum Identifikasi variabel kunci

Studi Pustaka Kelengkapan informasi/data

Variabel kunci - Khusus Audit Teknologi

terhadap STA dan CPIN Analisis potensi kemitraan Analisis indikator kunci teknologi usaha plasma dalam kemitraan

Analisis finansial

Analisis risiko

Analisis tolok ukur kinerja usaha plasma dalam kemitraan

Survei lapangan dan Data Sekunder

Survei lapangan

Metode SEM

Administrasi keuangan peternak/ usaha ternak

Rasio risiko terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha plasma dalam kemitraan

Kinerja usaha plasma dalam kemitraan

Technology Audit Model/TAM (Khalil 2000) Jumlah nilai faktor berdasarkan pendapat Womack et al. (1990) Tingkat hubungan variabel kunci terhadap

keberhasilan usaha plasma dalam kemitraan Rugi-laba, NPV, IRR, PBP, B/C R

Koefisien variasi (CV)

Indikator kinerja kemitraan

Posisi Teknologi yang diterapkan oleh STA dan CPIN Potensi kemitraan

Indikator kunci technoware, humanware, Inforware,dan orgaware usaha plasma dalam kemitraan Layak dg NPV>0, IRR>16%, PBP<8, B/C >1 CV relatif kecil Tolok ukur kinerja usaha plasma dalam kemitraan

Permo- delan

Memformulasi- kan model

Elemen technoware Elemen humanware Elemen inforware Elemen orgaware

Keuntungan dan keberlanjutan usaha dalam kemitraan

Model teknologi usaha plasma dalam kemitraan

B. Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian secara menyeluruh diperlihatkan pada Gambar 7.

Masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut :

(5)

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan penelusuran data dan informasi yang berkaitan dengan ruang lingkup studi, telaah data-data sekunder, identifikasi permasalahan dan cara pemecahannya. Penyusunan kuesioner meliputi beberapa kegiatan yaitu penentuan komponen teknologi dan variabel kuncinya pada usaha ayam broiler pola kemitraan berdasarkan pustaka yang dikumpulkan, validasi variabel kunci, serta penyusunan daftar pertanyaan berdasarkan variabel kunci yang valid.

Faktor-faktor kunci yang berpengaruh kuat pada komponen teknologi dalam sistem kemitraan agroindustri ayam broiler yang berhasil perlu ditemuka n, sehingga temuannya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pihak dalam menjalankan usaha khususnya usaha ternak ayam broiler pola kemitraan. Kuesioner dibuat didasarkan pada variabel-variabel

kunci yang berhasil diidentifikasi dari ke-empat komponen teknologi pada usaha plasma dalam kemitraan usaha ayam broiler.

Beberapa analisis yang mempunyai pengaruh besar dalam keuntungan dan keberlanjutan usaha dirancang sebagai berikut :

a. Audit teknologi perusahaan inti (STA) dan Perusahaan Penyokong (CPIN), b.Analisis potensi kemitraan pola PIR ayam broiler, pada STA dan CPIN, c. Analisis penerapan teknologi usaha ternak ayam broiler sebagai plasma, d.Analisis kelayakan usaha ayam broiler melalui kemitraan pola PIR dan

mandiri,

e. Analisis tolok ukur kinerja usaha plasma dalam kemitraan.

(6)

Tahap perumusan model dan verifikasi Tahap penyusunan kuesioner

Tahap

pengumpulan dan

pengolahan data

Tahap persiapan

1. Studi Pustaka

2. Perumusan masalah penerapan teknologi usaha dalam kemitraan dan pemecahannya

4. Penentuan variabel kunci teknologi usaha ternak ayam broiler dan kemitraannya berdasarkan studi pustaka 3. Penentuan komponen teknologi usaha

ternak ayam broiler

5. Validasi variabel

kunci

Valid ?

6. Penyusunan daftar pertanyaan

7. Pelaksanaan survei lapangan dan pengumpulan data

8. Identifikasi rantai pasokan ayam broiler bagi peternak, perusahaan mitra, pengolah dan distributor

9. Penentuan karakteristik teknologi usaha ternak ayam broiler dan kemitraan bagi peternak dan perusahaan inti

10. Validasi karakteristik

Valid ?

12. Perumusan model konseptual teknologi usaha

ternak ayam broiler dalam kemitraan 11.

Perumusan pengukuran kinerja usaha plasma dlm kemitraan Valid ?

13. Verifikasi model Model hasil verifikasi

Gambar 7. Prosedur Penelitian Model Teknologi pada Sistem Kemitraan Agroindustri Ayam Broiler

Tidak

Ya

Ya

Tidak

(7)

2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

a. Pemilihan Perusahaan Inti dan Peternak Plasma

Dalam rangka studi kasus dipilih kemitraan pola PIR dengan kriteria sebagai berikut :

1). Kemitraan sudah berjalan minimum lima tahun bagi perusahaan inti maupun plasma dengan prestasi hasil usaha terbaik,

2). Perusahaan yang menjadi perusahaan inti adalah industri yang melakukan kegiatan pengolahan dan pemasaran produk ternak ayam broiler.

3). Lokasi usaha ternak plasma dipilih di daerah dataran rendah (+ 15 m di atas permukaan laut/dpl), yakni kabupaten-kabupaten Karawang, Subang, dan Indramayu sebanyak dua puluh tujuh peternak plasma dengan prestasi baik.

Berdasarkan kriteria tersebut, telah dipilih PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) yaitu perusahaan yang bermitra dengan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) sebagai perusahaan inti yang berlokasi di Kawasan Industri

Ancol Jakarta Utara. CPIN Group memproduksi berbagai komoditas melalui beberapa anak perusahaannya, meliputi industri pakan, Day Old Chick (DOC), peralatan ternak, dan pengolahan daging ayam (CPIN 2009).

b. Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data, perusahaan yang dijadikan sampel studi kasus ini adalah perusahaan ayam broiler pada sistem kemitraan pola PIR.

Pengumpulan data dilakukan selama dua tahun (2007 sampai dengan 2009),

(8)

terdiri dari data primer dan data sekunder dengan rentang waktu selama lima tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008. Data primer diperoleh dari peternak mandiri, peternak plasma dan perusahaan inti dengan alat bantu kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan indikator-indikator utama dan pendukung usaha ayam broiler contoh. Data sekunder diperoleh dari kajian pustaka atau laporan dari lembaga-lembaga terkait (BPS, Deptan, Ditjennak, UNDP, UN-ESCAP, UNCTAD, dan USDA).

Pertanyaan pada lembar kuesioner dikembangkan untuk mendalami pemenuhan hak dan kewajiban bagi perusahaan inti maupun peternak plasma, alih teknologi, serta penerapan tingkat teknologi usaha pada plasma.

Wawancara dilakukan untuk mendalami sesuatu hal yang mungkin belum tertulis dalam kuesioner.

Hasil analisis dari semua tahapan tersebut digunakan untuk bahan masukan dalam permodelan teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Pertimbangan yang digunakan dalam penggunaan SEM adalah perihal sebagai berikut :

1. Variabel-variabel kunci keberhasilan kemitraan merupakan variabel laten dan mempunyai hubungan-hubungan yang bersifat linear antar variabel- variabel kunci dan strukturnya dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan kemitraan.

2. Model teknologi ini cocok digunakan hanya untuk sistem kemitraan pola

PIR agroindustri ayam broiler.

(9)

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem kemitraan terutama perusahaan inti mempunyai kemampuan teknologi yang baik dan komitmen yang kuat dalam bermitra.

Prosedur permodelan dimulai dengan audit teknologi pada STA dan CPIN, selanjutnya dianalisis potensi kemitraan yang dijalankan STA dan CPIN, serta analisis penerapan teknologi usaha (terdiri dari technoware, humanware, inforware, dan orgaware) dan finansial.

Teknologi usaha diukur berdasarkan kriteria kelayakan usaha dari aspek finansial, sedangkan kemitraan diukur berdasarkan tolok ukur kinerja kemitraan. Hasil akhir dari seluruh tahapan analisis dalam permodelan adalah ditemuka nnya model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan pola PIR (diagram alir diperlihatkan pada Gambar 8).

c. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis sebagai berikut : 1) audit teknologi terhadap penerapan teknologi oleh perusahaan inti (STA) dan perusahaan penyokongnya (CPIN) pada kemitraan pola PIR ayam broiler; 2) analisis potensi kemitraan; 3) analisis komponen teknologi dengan metode SEM; dan 4) analisis finansial. Ke-empat kegiatan analisis tersebut diuraikan di bawah ini.

1) Audit Teknologi

Audit teknologi secara keseluruhan meliputi enam kategori yang metode

diadaptasi dari Technology Audit Model (TAM) (Khalil 2000) yaitu :1)

lingkungan teknologi, 2) kategorisasi teknologi, 3) pasar dan pesaing, 4) inovasi

(10)

proses, 5) fungsi nilai tambah, dan 6) akuisisi dan eksploitasi teknologi (Tabel 1, halaman 18).

Potensi Kemitraan berkategori baik ?

Gambar 8. Diagram alir analisis model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan pola PIR

Tidak Ya

Tidak

Ya Mulai

- Audit Teknologi terhadap STA dan CPIN diadaptasi dari TAM (Khalil 2000)

- Usaha ternak ayam broiler sebagai plasma yang berhasil

Analisis potensi kemitraan pola PIR ayam broiler

Analisis kelayakan dan risiko usaha

Ternak mandiri

Tolok ukur kinerja kemitraan Keuntungan

usaha dan kepuasan Analisis struktur variabel kunci teknologi usaha ternak

ayam broiler yang berhasil melalui kemitraan

Selesai

Penerapan teknologi bagi usaha plasma sesuai tingkat teknologi inti dalam

kemitraan

Ditemukan variabel kunci teknologi usaha

melalui kemitraan

Model teknologi usaha ternak ayam

broiler melalui kemitraan

(11)

2) Analisis Potensi Bermitra

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keminatan untuk bermitra antara peternak atau perusahaan ternak dengan perusahaan mitra berdasarkan indikator seperti tersebut pada Tabel 14. Prosedur analisis dimulai dengan memasukkan data mentah dari peternak atau perusahaan ternak (sesuai skala usahanya) dan perusahaan mitra yang dikumpulkan melalui survei sesuai indikator minat bermitra yang dirancang. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode Womack et al. (1990) untuk mengukur potensi kemitraan mencapai keberhasilan dengan menggunakan faktor-faktor kunci ke dalam tujuh belas faktor kunci seperti terlihat pada Tabel 2 (halaman 26).

3) Analisis Penerapan Teknologi pada Usaha Plasma Ayam Broiler

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi pada masing-masing pihak yang bermitra. Audit teknologi dilakukan terhadap perusahaan inti dan perusahaan yang menjadi penyokong utama saprotan pada lingkup kemitraan ayam broiler pola PIR. Indikator bagi faktor-faktor penting dalam THIO dihimpun dari berbagai referensi yang ada dan didaftar seperti terlihat pada Tabel 13. Analisis dimulai dengan penggunaan indikator pada setiap faktor penerapan teknologi.

Proses perhitungan menggunakan metode Structural Equations Modelling

(SEM). Hasilnya merupakan tingkat pengaruh indikator masing-masing faktor

dalam sistem kemitraan. Hasil akhir pada analisis tersebut adalah penerapan

teknologi usaha ternak ayam broiler pola kemitraan PIR.

(12)

Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler melalui pola kemitraan (* metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008;

Gumbira-Sa’id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989)

Faktor* Indikator *

1 2

Kinerja Finansial 1.Keuntungan kotor

2.Modal kerja dibanding aset total 3.Ratio utang terhadap ekuitas

4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan 5.Nilai jual dibanding aset total

6.Pengembalian ekuitas Kinerja Operasional 1.Pertumbuhan efisiensi

2.Sumber daya manusia 3.Inovasi teknologi

4.Penelitian dan pengembangan Kinerja Kerjasama 1.Fleksibilitas

2.Penukaran informasi 3.Ketergantungan mitra 4.Turut memecahkan masalah 5.Frekuensi interaksi

6.Transparansi sikap 7.Sikap oportunis 8.Kontrak kerjasama

9.Kepercayaan terhadap mitra Keberhasilan Kemitraan 1.Keuntungan bersih

2.Jangka waktu penerimaan 3.Kepuasan

4.Jangka waktu kemitraan 5.Pertumbuhan produktivitas Technoware Plasma:

1. Kandang 1. Lantai kandang

2. Tinggi kandang 3. Lebar kandang 4. Dinding kandang 5. Panjang Kandang 2. Manajemen Pemeliharaan 1. Suhu ruangan kandang,

2. Tingkat kematian (mortalitas), 3. Tingkat kepadatan ayam, 4. Efisiensi ransum, 5. Bibit yang dipelihara.

6. Berat hidup saat panen 7. Umur panen

8. Penerangan kandang

3. Pengendalian Hama dan penyakit 1. Kebersihan kandang,

(13)

Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan (* metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008; Gumbira-Sa’id 2001;

Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan)

1 2

4. Isolasi kandang,

5. Penggunaan obat-obatan.

Humanware Plasma:

1. Potensi kreativitas tenaga kerja 1. Kecerdasan 2. Kemampuan teknis 3. Inisiatif

4. Motivasi 2. Orientasi prestasi

1. Suka tantangan dan bertanggungjawab 2. Penetapan tujuan prestasi

3. Kebutuhan umpan balik

4. Keterampilan perencanaan jangka panjang 3. Orientasi afiliasi 1. Rasa berguna bagi kelompok

2. Bertanggungjawab

3. Menjaga persahabatan dan kerjasama 4. Pelaksanaan tugas secara efektif 4. Kewirausahaan 1. Keinginan untuk bereksperimen 2. Kesediaan menerima perubahan 3. Kemampuan melakukan inisiatif 4. Keberanian menanggung risiko 5. Orientasi integritas waktu 1. Kedisiplinan bekerja

2. Orientasi target yang terukur 3. Orientasi masa depan Inforware Plasma:

1. Akses informasi 1. Jenis sumber informasi 2. Banyaknya informasi 3. Pemanfaatan informasi

4. Metode pengumpulan informasi 5. Tingkat teknologi informasi 2. Keterkaitan informasi 1. Klasifikasi informasi

2. Informasi internal 3. Informasi eksternal

4. Validitas informasi dan data 5. Kemudahan mendapatkan informasi 6. Biaya untuk memperoleh informasi 3. Kemampuan berkomunikasi 1. Saluran komunikasi

2. Kepercayaan terhadap sumber informasi 3. Nilai informasi terhadap perusahaan 4. Kuantitas informasi yang dikumpulkan 5. Umpan balik

Orgaware Plasma : 1. Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan

2. Motivasi diri dan dorongan berprestasi 3. Kecerdasan

4. Kedewasaan

5. Keluasan hubungan sosial

(14)

Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan (* metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008; Gumbira-Sa’id 2001;

Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989) (lanjutan)

1 2

2. Otonomi dalam sistem kerja 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab 2. Sistem kerja informal

3. Kemandirian bekerja

3. Pengarahan 1. Ketepatan waktu

2. Perencanaan 3. Pemikiran strategis 4. Pengawasan kinerja 4. Keterlibatan organisasi 1. Potensi kemitraan

2. Kebanggaan dlm kemitraan 3. Peluang pengembangan

4. Kepatuhan pegawai thd peratura 5. Evaluasi kinerja kemitraan 5. Iklim inovasi 1. Evaluasi kinerja perusahaan

2. Orientasi penelitian dan pengembangan 3. Orientasi teknologi

4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis 6. Kepatuhan perusahaan 1. Kejujuran

2. Kepercayaan 3. Komunikasi terbuka 4. Keadilan

5. Keinginan bermitra

6. Keseimbangan insentif dan risiko

Data yang dikumpulkan terdiri dari dua bagian, yaitu data sebagai masukan dalam analisis penerapan teknologi usaha ternak ayam broiler dengan keuntungan optimal, dan faktor-faktor kunci keberhasilan kemitraan. Analisis terhadap kedua data tersebut dilakukan dengan pendekatan metode SEM, dengan paket program LISREL-8.2 (Linear Structural Relationships), untuk mengetahui sejauhmana peranan faktor-faktor dalam penerapan teknologi produksi mempengaruhi tingkat keuntungan usaha bagi peternak dan faktor-faktor kunci dalam kemitraan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

i. Membuat model untuk mengakomodasi semua peubah meliputi peubah

yang diamati maupun yang tidak teramati (laten),

(15)

ii. Mempersiapkan data dan diolah sesuai model SEM,

iii. Mempersiapkan matrik korelasi dan atau kovarian yang diolah dengan menggunakan LISREL melalui program PRELIS 2.0,

iv. Mengolah data dengan menggunakan program LISREL 8.3.

Strukturisasi sistem pengembangan kemitraan Agroindustri ayam broiler melalui teknologi usaha dengan mengaplikasikan metode Structural Equation Modelling (SEM), diharapkan menghasilkan faktor-faktor kunci yang

berpengaruh kuat terhadap tingkat keuntungan usaha dan keberhasilan bermitra yang optimal. Tingkat keberhasilan kemitraan dan tingkat keuntungan usaha bagi peternak merupakan peubah terikat, sedangkan peubah lainnya adalah peubah bebas. Peubah-peubah bebas tersebut merupakan peubah tidak teramati (laten) yang hanya dapat diukur melalui peubah-peubah indikatornya masing-masing. Tabel 15 memberikan pedoman dalam pengolahan data yang disesuaikan dengan model SEM yang meliputi peubah laten, indikator, lambang dan nama peubah pada program LISREL dengan skala pengukurannya.

Peubah tidak teramati (laten) terdiri dari peubah laten endogen dan laten

eksogen. Peubah laten endogen, adalah peubah yang terikat umumnya

dilambangkan dengan huruf Yunani ETHA (η), sedangkan peubah laten

eksogen, yaitu peubah bebas yang dilambangk an dengan ξ (xi /ksi). Model

tersebut terdiri dari dua puluh empat peubah laten dan seratus empat puluh

enam indikator. Peubah laten endogen terdiri dari : kinerja finansial, kinerja

operasional, kinerja kerjasama, dan keberhasilan kemitraan, sedangkan peubah

laten eksogen terdiri dari : 1) minat perusahaan inti, 2) pilih perusahaan inti,

(16)

3) Technoware yaitu kandang, pemeliharaan ternak, dan pengendalian hama, dan penyakit, 4) Humanware yaitu kreativitas, prestasi, afiliasi, kewirausahaan, dan integritas waktu, 5) Inforware yaitu akses info, keterkaitan info, mampu info, 6) Orgaware yaitu kepemimpinan, otonomi kerja, pengarahan, keterlibatan, iklim inovasi, dan integritas organisasi.

Peubah-peubah indikator yang membangun peubah endogenus biasanya dilambangkan dengan huruf y dan untuk peubah eksogenus dengan huruf x.

Peubah-peubah laten dan indikatornya disajikan seperti pada Tabel 14.

Fungsi keberhasilan kemitraan usaha ternak ayam broiler secara ringkas dinyatakan dengan rumus berikut :

Keberhasilan kemitraan = f (Kemampuan teknologi perusahaan inti, potensi kemitraan, technoware plasma, humanware plasma, inforware plasma, orgaware plasma)

Keberhasilan kemitraan sebagai variabel endogen diukur melalui tiga

variabel dalam usaha plasma yaitu : 1) kinerja finansial, 2) kinerja operasional,

dan 3) kinerja kerjasama dengan indikator masing-masing sebagaimana terlihat

pada Tabel 14. Peubah-peubah technoware plasma, humanware plasma,

inforware plasma, dan orgaware plasma sebagai variabel eksogen diukur melalui

tujuh belas variabel dengan delapan puluh dua indikator (Tabel 14).

(17)

Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi Usaha Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan

Peubah Laten dan Lambang

Indikator Lambang

Peubah

1 2 3

Kinerja Finansial (η 1 ) 1.Keuntungan kotor y 1 n

2.Modal kerja dibanding aset total y 2 n

3.Ratio utang terhadap ekuitas y 3 o

4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan y 4 i

5.Nilai jual dibanding aset total y 5 n

6.Pengembalian ekuitas y 6 o

Kinerja Operasional (η 2 ) 1.Pertumbuhan efisiensi y 7 o

2.Sumber daya manusia y 8 o

3.Inovasi teknologi y 9 o

4.Penelitian dan pengembangan y 10 o

Kinerja Kerjasama (η 3 ) 1.Fleksibilitas y 11 o

2.Penukaran informasi y 12 o

3.Ketergantungan mitra y 13 o

4.Turut memecahkan masalah y 14 o

5.Frekuensi interaksi y 1 5 o

6.Transparansi sikap y 1 6 o

7.Sikap oportunis y 1 7 o

8.Kontrak kerjasama y 1 8 o

9.Kepercayaan terhadap mitra y 19 o

Keberhasilan kemitraan (η 4 ) 1.Keuntungan bersih y 20 o

2.Jangka waktu penerimaan y 21 I

3.Kepuasan y 22 n

4.Jangka waktu kemitraan y 23 o

5.Pertumbuhan produktivitas y 24 o

Technoware Plasma :

1. KANDANG (ξ 3 ) 1. Lantai kandang x 20 o

2. Tinggi kandang x 21 o

3. Lebar kandang x 22 o

4. Dinding kandang x 23 o

5. Panjang Kandang x 24 o

2. PELIHARA (ξ 4 ) 1. Suhu ruangan kandang, x 25 o

2. Tingkat kematian (mortalitas), x 26 o

3. Tingkat kepadatan ayam, x 27 o

4. Lebar bidang tempat pakan per ekor ayam x 28 o

5. Lebar bidang tempat minum per ekor ayam x 29 o

6. Efisiensi makanan, x 30 o

7. Bibit yang dipelihara. x 31 o

8. Bobot hidup saat panen x 32 o

9. Umur panen x 33 o

10. Penerangan kandang x 34 o

3. PHP (ξ 5 ) 1. Kebersihan kandang, x 35 o

2. Pemeliharaan kandang, x 36 o

3. Sanitasi kandang dan peralatan, x 37 o

4. Isolasi kandang, x 38 o

5. Penggunaan obat-obatan. x 39 o

(18)

Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi Usaha Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan (lanjutan)

1 2 3

Humanware Plasma:

1. KREATIVITAS (ξ 6 )

2. ORIENTASI PRESTASI (ξ 7 )

1. Kecerdasan x 40 o

2. Kemampuan teknis x 41 o

3. Inisiatif x 42 o

4. Motivasi x 43 o

1. Suka tantangan dan bertanggungjawab x 44 o

2. Penetapan tujuan prestasi x 45 o

3. Kebutuhan umpan balik x 46 o

4. Keterampilan perencanaan jangka panjang x 47 o

3. ORIENTASI BERAFILIASI (ξ 8 )

1. Rasa berguna bagi kelompok x 48 o

2. Bertanggungjawab x 49 o

3. Menjaga persahabatan dan kerjasama x 50 o

4. Pelaksanaan tugas secara efektif x 51 o

4. KEWIRAUSAHAAN (ξ 9 )

1. Keinginan untuk bereksperimen x 52 o

2. Kesediaan menerima perubahan x 53 o

3. Kemampuan melakukan inisiatif x 54 o

4. Keberanian menanggung risiko x 55 o

5. ORIENTASI INTEGRITAS WAKTU (ξ 10 )

1. Kedisiplinan bekerja x 56 o

2. Orientasi target yang terukur x 57 o

3. Orientasi masa depan x 58 o

Inforware Plasma : 1.AKSES INFORMASI

(ξ 11 )

1. Macam sumber informasi x 59 o

2. Banyaknya informasi x 60 o

3. Pemanfaatan informasi x 61 o

4. Metode pengumpulan informasi x 62 o

5. Tingkat teknologi informasi x 63 o

2. KETERKAITAN INFORMASI (ξ 12 )

1. Klasifikasi informasi x 64 o

2. Informasi internal x 65 o

3. Informasi eksternal x 66 o

4. Validitas informasi dan data x 67 o

5. Kemudahan mendapatkan informasi x 68 o

6. Biaya untuk memperoleh informasi x 69 o

3. KEMAMPUAN KOMUNIKASI (ξ 13 )

1. Saluran komunikasi x 70 o

2. Kepercayaan terhadap sumber informasi x 71 o

3. Nilai informasi terhadap perusahaan x 72 o

4. Mutu informasi yang dikumpulkan x 73 o

5. Umpan balik x 74 o

Orgaware Plasma : 1. KEPEMIMPINAN (ξ 14 )

1. Gaya kepemimpinan x 75 o

2. Motivasi diri dan dorongan berprestasi x 76 o

3. Kecerdasan x 77 o

4. Kedewasaan x 78 o

5. Keluasan hubungan sosial x 79 o

6. Inisiatif x 80 o

2. OTONOMI KERJA (ξ 15 ) 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab x 81 o

2. Sistem kerja informal x 82 o

3. Kemandirian bekerja x 83 o

3. PENGARAHAN (ξ 16 ) 1. Ketepatan waktu x 84 o

2. Perencanaan x 85 o

3. Pemikiran strategis x 86 o

(19)

Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi Usaha Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan (lanjutan)

1 2 3

4. KETERLIBATAN PERUSAHAAN (ξ 17 )

1. Kebanggaan dlm kemitraan x 88 o

2. Komunikasi internal perusahaan x 89 o

3. Peluang pengembangan x 90 o

4. Kepatuhan pegawai thd peraturan x 91 o

5. IKLIM INOVASI (ξ 18 ) 1. Evaluasi kinerja perusahaan x 92 o

2. Orientasi penelitian dan pengembangan x 93 o

3. Orientasi teknologi x 94 o

4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis x 95 o

6. KEPATUHAN PERUSAHAAN (ξ 19 )

1. Kejujuran x 96 o

2. Kepercayaan x 97 o

3. Komunikasi terbuka x 98 o

4. Keadilan x 99 o

5. Keinginan bermitra x 100 o

6. Keseimbangan insentif dan risiko x 101 o

4) Analisis Finansial

Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha ternak baik melalui kemitraan maupun mandiri. Kriteria yang digunakan untuk menganalisis adalah : Internal Rate of Return (IRR), layak jika IRR >

tingkat suku bunga pada tahun tertentu; Net Present Value (NPV), layak jika NPV> 0 Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio), layak jika Net B/C Ratio > 1, sedangkan analisis risiko diukur dengan menghitung koefisien variasi (CV). Nilai CV harus kecil, semakin kecil nilai CV akan semakin kecil risiko usaha yang ditanggung investor.

Analisis kelayakan dan risiko usaha dilakukan terhadap masing-masing skala usaha yang bermitra maupun usaha mandiri. Perhitungan setiap kriteria didasarkan data hasil survei dan diharapkan menghasilkan status kelayakan setiap kelompok skala usaha dalam usaha yang bermitra dan usaha mandiri.

Keterangan :

Superskrip pada kolom 3 adalah skala pengukuran : i = interval; o = ordinal; dan n = nominal.

(20)

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai berikut :

1. Usaha ternak plasma yang dilibatkan dalam analisis adalah usaha yang berprestasi baik berdasarkan capaian keuntungan kotor yang positif selama bermitra dalam kurun waktu minimal lima tahun terakhir.

2. Isi perjanjian kerjasama antara perusahaan inti dan peternak plasma tidak berubah selama kemitraan dijalankan.

3. Usaha plasma dijalankan dengan sistem kandang terbuka dan sistem pemeliharaan ayam all in all out di daerah dataran rendah dengan kisaran suhu udara adalah 26 0 -34 0

4. Hasil produksi berupa ayam hidup oleh usaha plasma sepenuhnya menjadi tanggungjawab perusahaan inti dan seluruhnya terserap di pasaran (terjual).

C.

5. Harga-harga setiap elemen yang digunakan pada usaha plasma adalah harga rata-rata jaminan yang ditentukan oleh perusahaan inti yang berlaku pada satu tahun berjalan selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008 bagi usaha plasma. Harga rata-rata DOC adalah Rp 2.640,-per ekor, ransum adalah Rp 2.850,- per kg, ayam hidup adalah Rp 7.596,- per kg dengan bobot hidup 1,68 kg per ekor dan tingkat kematian ayam selama pemeliharaan adalah 2,6%.

6. Elemen-elemen yang diperhitungkan pada analisis finansial meliputi biaya

investasi, biaya variabel, biaya penyusutan, dan laba/rugi.

(21)

d. Analisis tolok ukur kinerja usaha dalam kemitraan

Hasil penelitian Herman (2002), pendapat pelaku kerjasama dalam mengukur kinerja kerjasama dan pencapaian tujuan dilakukan melalui diagnosis atas tiga kelompok kriteria, yaitu finansial, operasional dan kerjasama (Gambar 9). Metode untuk memecahkan masalah yang dilakukan melalui pendekatan sistem terdiri dari beberapa tahap proses. Tahap tersebut meliputi evaluasi kelayakan, penyusunan model abstrak, dan implementasi rancangan.

Parameter rancangan sistem adalah parameter-parameter yang mempengaruhi input sampai menjadi output. Tiap-tiap sistem memiliki parameter rancangan tersendiri, yang dapat berupa lokasi fisik, ukuran sistem dan komponen sistem. Parameter rancangan sistem cenderung konstan karena

Indikator Kinerja Finansial

- Rasio utang terhadap ekuitas - Periode koleksi

- Rasio tunai - Nilai jual dibanding aset total - Modal kerja dibanding aset total - Pengembalian ekuitas - Perputaran inventori - Keuntungan bersih

KINERJA USAHA DALAM KEMITRAAN

Indikator Kinerja Operasional - Pertumbuhan produktivitas - Pertumbuhan daya saing - Pertumbuhan efisiensi - Sumber daya manusia - Inovasi teknologi

- Penelitian dan pengembangan

Indikator Kinerja Kerjasama

- Fleksibilitas - Transparansi sikap - Pertukaran informasi - Sikap oportunis - Ketergantungan mitra - Pola kontrak kerjasama - Ikut memecahkan masalah

- Frekwensi interaksi - Kepercayaan thp mitra- - - Orientasi hubungan jangka panjang

Gambar 9 Indikator kriteria kinerja usaha dalam kemitraan (diadaptasi dari

Herman 2002)

(22)

hal ini tidak dapat diubah selama sistem berjalan untuk memperbaiki kemampuan sistem sebagai respon adanya perubahan kondisi lingkungan.

Parameter rancangan sistem dapat merupakan mikro sistem dalam suatu pengkajian industri yaitu berupa faktor-faktor internal yang ada dalam sistem produksi itu sendiri, misalnya yang menyangkut proses, bahan baku, peralatan, kelembagaan dan sebagainya.

Identifikasi sistem merupakan usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran kuantitatif pada sebanyak mungkin peubah-peubah sistem dan mempelajari terjadinya kendala-kendala yang dihadapi. Batas toleransi bagi output yang tidak dikehendaki dan batas bawah dari output yang dikehendaki ditetapkan, untuk menghasilkan spesifikasi yang terperinci tentang perubahan rancangan dan proses kontrol. Identifikasi sistem ditentukan dan ditandai dengan adanya determinasi kriteria jalannya sistem yang akan membantu dalam evaluasi alternatif sistem. Kriteria tersebut juga meliputi penentuan output yang diharapkan dari sistem, dan mungkin juga perhitungan rasio biaya dan manfaat.

Kemitraan usaha ayam broiler mempunyai sistem tertentu dan

pengembangan organisasinya membutuhkan spesifikasi serta proses kontrol

untuk pedoman dalam sistem. Spesifikasi penerapan teknologi yang sesuai

tingkat usahanya dan faktor-faktor kuncinya perlu ditetapkan sebagai

pedoman dalam mengimplementasikan kemitraan usaha tersebut. Oleh karena

itu dalam rangka pengembangan kemitraan pada usaha ayam broiler, perlu

dilakukan kajian berdasarkan spesifikasi dan proses kontrol untuk menentukan

Gambar

Gambar 6. Karangka Pemikiran Konseptual Model Teknologi Usaha Ternak  Ayam Broiler dalam Kemitraan Inti-plasma
Tabel 12. Tujuan, Aktivitas, dan Keluaran Penelitian
Gambar 7.  Prosedur Penelitian Model Teknologi pada Sistem Kemitraan  Agroindustri Ayam Broiler
Gambar  8. Diagram alir analisis model teknologi usaha ternak ayam broiler  melalui kemitraan pola PIR
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian skripsi ini adalah untuk mendesain dan membangun robot beroda dua yang mampu menyeimbangkan dirinya yang tegak lurus terhadap permukaan bumi di daerah

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, daging kerang bulu yang berasal dari peraian Muara Angke mengandung lemak sebesar 2,29%, nilai ini lebih kecil jika

Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang lainnya, budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan demikian

Puji syukur peneliti persembahkan kehadirat Allah SWT, atas rakhmat dan hidayah-Nya, penulisan skripsi dengan judul “KONSTRUKSI PEMBERITAAN PADA MENTERI PEREMPUAN DI MEDIA

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner (angket). Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) lingkungan

Harmoni adalah keselaran dalam suatu desain seperti menggunakan warna yang berdekatan atau menggunakan bentuk atau objek yang memiliki bentuk yang mirip. Untuk

Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu intervensi langsung kepada ibu hamil dan menyusui berupa pemerikasaan kadar hemoglobin dengan pengobatan jika terjadi

Hal itu diperkuat oleh pernyataan Poro’ salah satu warga Rempe yang mengatakan bahwa “wajar saja itu terjadi karena perempuan pada dasarnya berbeda tugasnya dengan laki-laki, jika