• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 09 PUSDATIN KEMENDIKBUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 09 PUSDATIN KEMENDIKBUD"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

MODUL 09

(2)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK);

LEVEL 2 – IMPLEMENTASI

JUDUL:

PEMBUATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

SASARAN:

GURU

PENULIS 1 PENULIS 2 PENGKAJI MEDIA

AMAR NUGRAHA YULI NESTIYARUM ARIEF DARMAWAN

PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2021

(3)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Tim Penyusun

Pengarah

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbud

Penanggungjawab Program

Koordinator Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Penulis

• Amar Nugraha

• Yuli Nestiyarum

Penyunting

Arief Darmawan

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Jl. R.E. Martadinata KM 5,5 , Ciputat, Tangerang Selatan Tromol Pos 7/CPA, 15411

Telepon: (021) 7418808 Fax: (021) 7401727

Email: pusdatin@kemdikbud.go.id

Website: http://pusdatin.kemdikbud.go.id Contact Centre Pusdatin 1500 005

(4)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Program ini dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guna mendukung terciptanya model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan abad 21 dan revolusi industri 4.0.

Bimbingan Teknis (Bimtek) PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada pembelajaran ini.

Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya terbaiknya. Pada akhir PembaTIK level 4 akan terpilih guru-guru terbaik (Sahabat Rumah Belajar) yang akan mengikuti seleksi calon Duta Rumah Belajar. Sahabat Rumah Belajar dan Duta Rumah Belajar terpilih inilah sebagai mitra terdepan Pusdatin Kemendikbud untuk menyosialisasikan dan mendiseminasikan pemanfaatan TIK dan portal Rumah Belajar untuk pembelajaran. Guru-guru ini akan menjadi inspirasi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya.

Pusdatin Kemendikbud terus berupaya mengakselerasi inovasi-inovasi teknologi pembelajaran yang lebih efektif untuk diestafetkan kepada guru-guru agar kualitasnya semakin baik yang berdampak pada peningkatan mutu dan daya saing peserta didik.

Penyelenggaraan PembaTIK tahun 2021 mengusung tema “Berbagi dan Berkolaborasi Belajar Bersama di Portal Rumah Belajar”. Tema ini diharapkan menjadi kekuatan dan penghela antarmodul yang telah disiapkan. Adapun modul PembaTIK level 2 terdiri atas 5 (lima) modul yang disusun untuk memberikan wawasan Implementasi TIK, yaitu (1) Optimalisasi Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Abad 21; (2) Penerapan Model Pembelajaran Memanfaatkan Rumah Belajar; (3) Pemanfaatan Media Pembelajaran TV Edukasi, Radio Suara Edukasi, dan M-Edukasi; dan (4) Pembuatan Media Video Pembelajaran; (5) Pengelolaan Kelas yang Mengintegrasikan TIK Dalam Lingkungan Belajar

Pada akhir pembelajaran, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan menjadi key person untuk berbagi praktik baik Implementasi TIK dengan bekal kemampuan menerapkan:

1. konsep pemanfaatan TIK secara optimal dalam pembelajaran;

2. fungsi-fungsi sumber belajar digital terbuka berbasis TIK;

3. pembuatan rancangan pembelajaran terintegrasi TIK;

4. karakteristik dan potensi TIK dalam membelajarkan dan menciptakan lingkungan belajar;

5. model pembelajaran berbantuan TIK

6. pemanfaatan TIK dalam pengelolaan pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi belajar)

7. pemanfaatan TIK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar 8. pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran; dan

9. pembuatan video pembelajaran berbasis TIK.

(5)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program PembaTIK ini.

Selamat mengikuti program PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan lingkungan pendidikan di era digital ini.

Jakarta, Februari 2021 plt. Kepala

M. Hasan Chabibie

NIP. 198009132006041001

(6)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Daftar Isi

Tim Penyusun Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Istilah

KEGIATAN BELAJAR 1 6

Tujuan Belajar 6

A. Pengertian, Manfaat, Karakteristik, Kriteria & Tahapan 6 o Pengertian & Manfaat Video Pembelajaran 6

o Karakteristik Video Pembelajaran 8

o Kriteria Video Pembelajaran 8

o Tahapan Video Pembelajaran 10

o Diskusi 12

B. Perancangan Video Pembelajaran 12

o Analisis Kebutuhan Pembuatan Video Pembelajaran 12 o Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi (GBIM dan JM) 13

o Naskah Video Pembelajaran 16

o Format Penulisan Naskah 16

o Diskusi 19

Rangkuman 19

KEGIATAN BELAJAR 2 21

Tujuan Belajar 21

A. Produksi Video Berbasis Video Conference, Media Sederhana & Animasi 21 o Produksi Video Pembelajaran berbasis aplikasi Zoom Meeting 21 o Produksi Video Pembelajaran menggunakan Smartphone 22 o Produksi Video Pembelajaran menggunakan Animasi Powtoon 22

o Diskusi 23

B. Pasca Produksi 23

o Menggunakan Filmora 24

o Menggunakan Kinemaster 25

o Menggunakan Camstasia 25

o Diskusi 26

C. Penggunggahan Video Pembelajaran 26

o Mengunggah ke Portal Rumah Belajar 26

o Diskusi 29

Rangkuman 29

Daftar Pustaka 31

Latihan 32

(7)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Kegiatan Belajar 1

Tujuan Belajar

Peserta memahami pengembangan video pembelajaran meliputi aspek pengertian, manfaat, karakteristik, kriteria, dan Tahapan pembuatan video pembelajaran. Peserta juga diberikan materi mengenai proses perancangan video pembelajaran.

A. Pengertian, manfaat, karakteristik, kriteria, dan Tahapan Pembuatan Video Pembelajaran 1. Pengertian dan Manfaat Video Pembelajaran

Seiring perkembangan zaman, terutama dalam hal teknologi, semakin banyak keuntungan yang didapatkan apabila kita mampu mengimbanginya. Di tengah pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia, proses belajar mengajar pun mengalami perubahan yang luar biasa. Apabila sebelumnya fasilitator/pengajar terbiasa memberikan materi secara klasikal, melalui buku atau modul, sekarang bahan ajar umumnya diberikan melalui media online, berupa e-book, kelas digital, atau video pembelajaran.

Seperti kita ketahui media pembelajaran saat ini bermacam-macam jenisnya. Terlebih lagi ketika teknologi dan multimedia semakin berkembang, media pembelajaran yang muncul semakin banyak sehingga membantu berlangsungmya proses pembelajaran.

Fasilitator/pengajar dapat menyampaikan materi melalui media pembelajaran yang telah ditentukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan berbagai hal agar tepat dan cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran.

Media pembelajaran berbasis multimedia merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan penggabungan antara gambar, suara atau audio, dan video. Film dan Video merupakan contoh media pembelajaran berbasis multimedia yang dapat dimanfaatkan untuk penyampaian materi. Dalam modul ini, akan dibahas mendalam mengenai apa itu video pembelajaran.

a. Pengertian Video Pembelajaran

Beberapa pakar Pendidikan memberikan definisi video pembelajaran diantaranya Arief S. Sadiman yang dikutip melalui buku Media Pendidikan edisi Revisi tahun 2020, menyatakan video adalah media audio visual yang menampilkan gambar dan suara. Pesan yang disajikan berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, dan berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun instruksional.

(8)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Menurut Azhar Arsyad (2011:49), media video yang digunakan dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya video merupakan pengganti alam sekitar dan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat peserta didik, misalnya materi proses pencernaan makanan dan pernafasan. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat dilihat secara berulang-ulang, mampu mendorong dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk tetap melihatnya. Materi lebih lengkap dapat dapat dilihat pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Ada-Apa-dengan-Media-Video

b. Manfaat Video Pembelajaran

Dalam buku Media Pembelajaran (Arsyad, 2013:50) disebutkan bahwa terdapat 7 keuntungan utama menggunakan media pembelajaran video, diantaranya:

1) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar peserta didik saat mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat.

2) Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

3) Selain mendorong dan meningkatkan motivasi, video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.

4) Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok peserta didik, seperti slogan: film dan video dapat membawa dunia ke dalam kelas.

5) Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya apabila dilihat secara langsung.

6) Video dapat ditunjukkan pada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok heterogen maupun perorangan.

7) Dengan kemampuan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan secara singkat dalam video beberapa menit saja.

(9)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

c. Karakteristik Video Pembelajaran

Sebagai media pembelajaran, video mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan media lain. Adapun karakteristik video sebagai media pembelajaran diantaranya:

1) Menampilkan gambar dengan gerak serta suara secara bersamaan.

2) Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub), dan lain sebagainya.

3) Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.

4) Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).

Menurut Ahmad Sudrajat (2010:15), untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektifitas penggunanya, pengembangan media video memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Televisi/video mampu memperbesar objek yang kecil, mampu memanipulasi tampilan gambar, mampu membuat objek menjadi still picture artinya dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam, mampu mempertahankan perhatian peserta didik/audience yang melihat televisi/video tersebut, mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling baru, hangat, dan aktual (immediacy) atau kekinian.

2) Dengan teknik editing, objek yang dihasilkan dengan pengambilan gambar oleh kamera dapat diperbanyak.

3) Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa video mampu menampilkan objek yang terlalu kecil, tidak dapat dijangkau, dapat diperbanyak dalam bentuk CD, mampu menarik perhatian, dan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

d. Kriteria Video Pembelajaran

Menurut Achsan (2010:20) pengembangan video pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Tipe Materi

Tidak semua materi pelajaran cocok menggunakan media video. Untuk materi yang terlalu teknis (mengajarkan keterampilan atau skill secara langsung,

(10)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

misalnya bagaimana merakit komponen dalam chips computer), maka diperlukan pembelajaran secara langsung dan bersentuhan dengan peralatannya. Media video cocok untuk menggambarkan sebuah proses tertentu sebagai alur demonstrasi sebuah konsep atau mendeskripsikan sesuatu, misalnya bagaimana cara pembuatan roti, keterampilan- keterampilan dasar mengajar, dan lain-lain.

2) Durasi Waktu

Media video berbeda dengan film pada umumnya yang berdurasi rata-rata 2 hingga 3,5 jam. Media video memiliki durasi waktu lebih singkat, yakni berkisar antara 20-40 menit. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan daya ingat manusia dan kekuatan berkonsentrasi yang terbatas antara 15-20 menit. Sajian video juga menyesuaikan materi pembelajaran untuk satu kali pertemuan dengan durasi waktu antara 20-40 menit.

3) Format Sajian

Video Film pada umumnya disajikan dengan format dialog dengan unsur dramatik yang lebih banyak. Film lepas lebih banyak bersifat imaginatif dan kurang ilmiah. Hal ini berbeda dengan kebutuhan sajian video pembelajaran yang lebih mengutamakan kejelasan dan penguasaan materi.

4) Ketentuan Teknis

Ketentuan teknis media video tidak terlepas dari aspek teknisnya yaitu efek kamera, teknik pengambilan gambar (angel), teknik pencahayaan, editing, dan suara (sound). Pembelajaran lebih menekankan pada kejelasan pesan, sehingga sajian-sajian yang komunikatif sangat memerlukan dukungan teknis, diantaranya:

a) Gunakan pengambilan dengan teknik Zoom atau Extreme Close Up untuk menunjukkan objek secara detail.

b) Gunakan teknik Out of focus atau in focus dengan pengaturan def of file untuk membentuk image focus of interest atau memfokuskan objek yang dikehendaki dengan membuat samar (blur) objek lainnya.

c) Pengaturan properti yang sesuai dengan kebutuhan, dalam hal ini perlu menghilangkan objek lain yang tidak berkaitan dengan pesan yang disampaikan. Jika terlalu banyak objek, bukannya memperjelas, justru akan mengganggu dan mengaburkan pesan yang ingin disampaikan.

d) Penggunaan tulisan (text) dibuat dengan ukuran yang proposional, jika memungkinkan dibuat lebih besar, karena dengan ukuran yang besar

(11)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

akan semakin jelas. Jika teks dibuat animasi, atur dengan sped yang tepat dan tidak diulang secara berlebihan.

Untuk memperjelas teknik pengambilan gambar media video dapat dilihat dari scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Teknik-Pengambilan-Gambar-Video

5) Penggunaan Musik atau Sound Effect

Menurut Achsan (2010:25) musik atau sound effect menjadi bagian penting dalam sajian video. Video akan lebih menarik dan bermakna apabila sajian sound mendukung dan tepat. Beberapa ketentuan tentang musik atau sound effect diantaranya:

a) Musik untuk pengiring suara sebaiknya menggunakan intensitas volume yang lemah (soft) sehingga tidak mengganggu sajian visual dan narator.

b) Musik yang digunakan sebagai background sebaiknya berupa musik instrumen.

c) Hindari musik dengan lagu yang populer atau sudah akrab ditelinga peserta didik, karena menyebabkan buyarnya konsentrasi peserta didik yang justru lebih fokus pada suara alunan lagunya.

d) Gunakan sound effect untuk menambah suasana dan melengkapi sajian visual dan menambah kesan lebih baik. Misalnya jika visual menggambarkan keramaian orang, maka sajikan sound effect suara keramaian orang.

Berdasarkan uraian tersebut, adanya musik dalam video pembelajaran dapat menarik perhatian, sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

e. Tahapan Video Pembelajaran 1) Pra Produksi

Pembuatan video pembelajaran berbeda dengan pembuatan program televisi secara umum. Pembuatan video untuk pembelajaran selalu didahului dengan serangkaian kegiatan yang panjang. Media video/televisi merupakan salah

(12)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

satu media massa yang populer di masyarakat. Untuk menyiapkan materi pembelajaran (pra produksi) baik dalam bentuk media video maupun siaran televisi harus melalui tahapan-tahapan berikut:

a) Penentuan Ide/Eksplorasi Gagasan b) Analisis Sasaran

c) Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) d) Penyusunan Jabaran Materi (JM)

e) Penulisan Naskah f) Pengkajian Naskah

Pada tahapan Pra Produksi diharapkan sudah melibatkan pengkaji materi dan pengkaji media. Pengkaji materi dibutuhkan untuk memastikan kebenaran materi yang dituliskan dalam naskah video pembelajaran. Sahabat Rumah Belajar dapat melibatkan rekan guru sejawat sesuai mata pelajaran yang diampu. Pengkaji media dapat berasal dari ahli media atau sesama guru yang berpengalaman dalam pembuatan media video.

2) Produksi

Setelah naskah diterima oleh Sutradara, untuk melakukan kegiatan produksi, maka langkah-langkah kegiatan yang dilakukan diantaranya:

a) Rembuk Naskah (Script Conference)

b) Pembentukan Tim Produksi (Production Crews) c) Pembuatan Shooting Script

d) Penyusunan Anggaran e) Pemilihan Pemain (Casting) f) Pencarian Lokasi (Hunting)

g) Rapat Tim Produksi (Production Meeting) h) Setting Lokasi (Blocking Area /Location Set) i) Pengambilan Gambar

Sahabat Rumah Belajar, pada tahapan produksi video pembelajaran tidak harus melibatkan tim produksi dalam skala besar, sehingga dapat dikerjakan oleh Bapak Ibu Guru dengan mengajak teman sejawat.

3) Pasca Produksi

Setelah produksi (pengambilan gambar) selesai dilakukan, tahap selanjutnya yaitu pasca produksi. Kegiatan yang sebaiknya dilakukan yaitu:

a) Editing (penggabungan dan Pemilihan Gambar)

(13)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

b) Mixing (penyelarasan suara, musik, dan efek) c) Pratinjau (preview)

d) Ujicoba e) Revisi

f) Distribusi (Penyiaran)

Konsep Video Pembelajaran

Tahapan pembuatan video pembelajaran juga dapat dilihat pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tahapan-Pembuatan-Video-Pembelajaran

2. Diskusi

Jelaskan beberapa tahapan penting yang harus dipersiapkan dalam pembuatan video pembelajaran!

B. Perancangan Video Pembelajaran 1. Uraian Materi

a. Analisis Kebutuhan Pembuatan Video Pembelajaran 1) Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran

Tahapan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis video meliputi:

a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan mengidentifikasi kebutuhan dalam pengembangan media audio visual (video).

b) Menyiapkan buku-buku referensi dan sumber belajar lain yang terkait dengan substansi yang akan dibahas.

(14)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

c) Merangkai ide gagasan sebagai rambu-rambu dalam tampilan media berupa rancangan isi video, rancangan isi dan tampilan media, serta rancangan proses produksi dan evaluasi.

Penentuan ide/eksplorasi gagasan video pembelajaran bersumber pada kurikulum, karena didalam kurikulum terdapat tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai, sehingga kurikulum merupakan acuan utama dalam penentuan metode pembelajaran dan media yang akan digunakan.

2) Analisis Kebutuhan Pembuatan Video Pembelajaran meliputi:

a) Menginventaris atau mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang akan diangkat dalam video pembelajaran.

b) Merumuskan hasil belajar dan indikator hasil belajar yang akan dicapai dari proses pemecahan masalah dalam video pembelajaran.

b. Garis Besar Isi Media (GBIM) dan Jabaran Materi (JM)

Garis besar isi media (GBIM) berisi rangkuman menu, tujuan/indikator, materi, bentuk evaluasi, dan media apa saja yang akan digunakan dalam naskah nantinya.

GBIM dalam pembuatan video pembelajaran disusun sebagai penjabaran kompetensi dan indikator hasil belajar yang akan dicapai. Konten dalam GBIM juga didasarkan pada rancang bangun pembelajaran mata pelatihan (RBPMP) dalam mata pelatihan.

GBIM video pembelajaran memuat hal-hal sebagi berikut: (1) Menu: berisi materi pokok dan sub materi pokok, (2) Tujuan/Indikator: berisi kompetensi/indikator yang ingin dicapai sesuai dengan hasil belajar, (3) Materi: berisi penjelasan materi apa saja yang akan dibahas pada menu tersebut, (4) Media: mendeskripsikan mengenai media apa saja yang ada di setiap materi, (5) Referensi.

(15)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Gambar 1. Alur Penyusunan GBIM

Gambar 2. Contoh GBIM

Setelah GBIM selesai disusun, langkah selanjutnya adalah penyusunan jabaran materi (JM). Jabaran materi disusun oleh fasilitator dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. GBIM dan JM merupakan uraian materi lengkap yang akan diangkat dalam video pembelajaran.

Jabaran materi merupakan penjelasan dari GBIM. Pada jabaran materi dipaparkan pokok-pokok materi yang akan dibahas. Dalam hal ini, JM digunakan sebagai pedoman saja, tidak terlalu detail, karena secara detail akan di uraikan pada naskah.

(16)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Gambar 3. Alur Penyusunan JM

Gambar 4. Contoh JM

(17)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

c. Naskah Video Pembelajaran

Naskah merupakan ide dasar yang diperlukan dalam pembuatan video pembelajaran. Kualitas naskah sangat menentukan hasil akhir video pembelajaran. Naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan video pembelajaran.

1) Fungsi Naskah

Naskah mempunyai peran sentral dalam produksi video pembelajaran. Fungsi naskah dalam video pembelajaran diantaranya:

a) Konsep dasar (basic concept) b) Arah (direction)

c) Acuan (reference)

2) Format Penulisan Naskah

Penulisan naskah video dapat menggunakan format satu kolom, kolom ganda (double column), dan wide margin.

a) Naskah Satu Kolom (One Column)

Pada naskah satu kolom penulisan deskripsi unsur audio dan visual tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom.

Contoh naskah satu kolom dapat dilihat melalui scan barcode atau tautan berikut:

http://ringkas.kemdikbud.go.id/contohnaskah1kolom

b) Naskah Kolom Ganda (Two Column/Double Column)

Format ini lazim digunakan untuk menulis naskah informasi, dokumentasi, pendidikan. Format kolom ganda, lembar kertas dibagi menjadi dua kolom utama, umumnya terdiri dari kolom audio (kiri) dan kolom visual (kanan) atau sebaliknya.

Pada kolom kiri berisi uraian menyangkut audio yang berupa narasi, dialog para pelaku, atau efek-efek suara lain yang diperlukan.

(18)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Contoh naskah dua kolom dapat dilihat melalui scan barcode berikut:

Naskah Dua Kolom

Gambar 5. Contoh Naskah Kolom Ganda (Two Column/Double Column)

(19)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

c) Naskah Wide Margin

Format ini lebih lazim dipakai dalam naskah fiksi/drama.

Dengan format wide margin tiap adegan (kumpulan dari beberapa shot- scene) diuraikan atau dijelaskan dengan Bahasa visual.

Gambar 6. Contoh Naskah Wide Margin

Sahabat Rumah Belajar juga dapat pelajari lebih mendalam mengenai perancangan video pembelajaran pada scan barcode atau tautan berikut:

Perancangan Video Pembelajaran

(20)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

http://gg.gg/Tahap-Perancangan-Video-Pembelajaran

2. Diskusi

a. Jelaskan bagaimana cara merancang video pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini!

b. Buatlah GBIM, JM, dan naskah yang akan Sahabat Rumah Belajar gunakan untuk membuat video pembelajaran!

3. Rangkuman

Berdasarkan materi yang telah Sahabat Rumah Belajar pelajari pada KB 1, dapat disimpulkan:

a. Video merupakan media audio visual yang menampilkan gambar dan suara. Pesan yang disajikan dapat berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun instruksional.

b. Sebagai media pembelajaran, video mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media lain. Adapun karakteristik video sebagai media pembelajaran diantaranya:

1) Menampilkan gambar dengan gerak serta suara secara bersamaan.

2) Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub), dan lain sebagainya.

3) Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.

4) Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).

c. Tahapan pembuatan video pembelajaran meliputi pra produksi (ide, analisis sasaran, GBIM dan JM, serta naskah), produksi (rembuk naskah, pembentukan tim, pengambilan gambar dan suara), pasca produksi (editing, mixing, dan pratinjau).

d. Dalam merancang Video Pembelajaran dibutuhkan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merumuskan hasil belajar sebagai pemecahan masalah dalam video pembelajaran.

(21)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

e. Garis besar isi media (GBIM) berisi rangkuman menu, tujuan/indikator, materi, bentuk evaluasi, dan media apa saja yang akan digunakan dalam naskah nantinya.

Jabaran materi (JM) merupakan penjelasan dari GBIM. Pada jabaran materi dipaparkan pokok-pokok materi yang dibahas. Jabaran materi disini sebagai pedoman saja, tidak terlalu detail, karena detailnya akan diuraikan pada naskah.

f. Naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam membuat video pembelajaran.

Naskah memiliki fungsi sebagai konsep dasar, arah, dan acuan dalam pembuatan video pembelajaran. Format naskah ada 3 diantaranya naskah satu kolom (one column), dua kolom (two column), dan wide margin, akan tetapi yang umum digunakan yakni naskah dua kolom (two column) dan wide margin.

(22)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Kegiatan Belajar 2

Tujuan Belajar

Peserta memahami pengembangan video pembelajaran meliputi aspek pengertian, manfaat, karakteristik, kriteria, dan tahapan video. Peserta juga diberikan materi mengenai proses perancangan video pembelajaran.

A. Produksi Video Berbasis Video Conference, Media sederhana, dan Animasi 1. Produksi Video Pembelajaran

Setelah mengetahui dan memahami definisi serta tahapan perancangan video pembelajaran yang merupakan bagian dari pra produksi, kini kita masuk ke pembahasan produksi Video Pembelajaran.

Tahapan produksi video pembelajaran merupakan tahapan untuk memvisualisasikan naskah video pembelajaran yang sudah dibuat kedalam wujud audio visual. Tahapan ini meliputi:

a. Pembentukan Tim Produksi

b. Rembuk naskah agar naskah dipahami seluruh tim c. Pengambilan gambar dan suara sesuai naskah

d. Melakukan manajemen produksi yang efektif dan efisien

Modul ini akan membahas produksi dengan memanfaatkan media yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:

a. Video Conference berbasis aplikasi Zoom Meeting

Aplikasi ini kini sudah tidak asing digunakan oleh kalangan tenaga pendidik dan peserta didik, terlebih pada saat melaksanakan proses pembelajaran dan pertemuan di masa pandemi seperti saat ini. Zoom meeting dapat digunakan dan manfaatkan untuk memproduksi video pembelajaran.

Tahapan pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi ini dapat disimak melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Video-Pembelajaran-Menggunakan-Zoom-Meeting

(23)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

b. Smartphone

Smartphone atau gawai pintar kini hampir dimiliki oleh setiap tenaga pendidik dan peserta didik sebagai media komunikasi sehari – hari. Media ini memiliki fitur lengkap yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi video pembelajaran.

Tahapan produksi video pembelajaran menggunakan smartphone dapat disimak melalui scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Produksi-Video-Pembelajaran-Menggunakan-Smartphone

c. Animasi Powtoon

Produksi video pembelajaran kini semakin dinamis dan bervariatif, sehingga memberikan kemudahan bagi para kreator untuk memanfaatkan beragam media.

Salah satunya pembuatan video pembelajaran menggunakan animasi Powtoon.

Animasi ini mulai dikenalkan pada tahun 2012 dengan beragam pola pembuatan video, mulai dari video marketing, penjelasan, infografik, presentasi, dan iklan.

Selain animasi, Powtoon juga menghadirkan berbagai fitur untuk menambah gambar, musik, hingga voice over. Berikut scan barcode atau tautan pengantar animasi Powtoon:

http://gg.gg/Pengantar-Penggunaan-Animasi-Powtoon

Tahapan produksi video pembelajaran menggunakan animasi Powtoon dapat disimak melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Penggunaan-Animasi-Powtoon

(24)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Berikut contoh video pembelajaran dengan menggunakan animasi Powtoon:

http://gg.gg/Video-Pembelajaran-Menggunakan-Animasi-Powtoon

2. Diskusi

Setelah mengetahui beragam cara pembuatan video pembelajaran dengan teknologi yang ada, sebut dan jelaskan teknik produksi video pembelajaran yang akan digunakan oleh Sahabat Rumah belajar dalam pembuatan Video Pembelajaran!

B. Pasca Produksi

1. Aplikasi Tahapan Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan video pembelajaran.

Proses yang terdapat dalam tahap ini diantaranya:

1) Editing 2) Mixing 3) Preview 4) Revisi 5) Distribusi

Untuk lebih memahami materi pasca produksi dapat disimak melalui scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tahapan-Pasca-Produksi

Untuk melaksanakan tahapan tersebut, sahabat Rumah Belajar dapat menggunakan beragam perangkat lunak atau aplikasi. Proses editing video dapat dilakukan menggunakan komputer atau laptop/PC maupun smartphone, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk dapat mengedit video baik di computer atau

(25)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

laptop/PC maupun di smartphone, kita perlu menginstal aplikasi editing video dalam perangkat kita. Aplikasi editing video yang sekarang tersedia di pasaran sangat beragam, diantaranya Filmora, Kinemaster, Camtasia, Adobe Premiere, AVS Video Editor, Final Cut Pro, dan lain-lain. Aplikasi editing video yang dapat diinstal pada smartphone antara lain Kinemaster, Viva video, Video Show, Filmora, Power Director, dan lain sebagainya. Pada modul ini akan dibahas kegiatan pasca produksi menggunakan beberapa aplikasi, diantaranya:

a. Filmora

Filmora atau Wondershare Filmora Video Editor merupakan aplikasi atau program yang dikeluarkan oleh Wondershare untuk proses editing video. Aplikasi ini bersifat ringan dan mudah untuk dipelajari. Selain tampilannya yang sederhana, berbagai tools yang terdapat pada aplikasi ini juga sangat mudah untuk dikenali, sehingga penggunanya akan dimudahkan pada saat mengedit video. Sifatnya yang ringan membuat Filmora dapat dijalankan pada perangkat yang memiliki spesifikasi rendah sekalipun. Meski demikian, aplikasi ini memiliki proses export video yang cukup lama. Semua fitur dari aplikasi Filmora dapat digunakan secara gratis, namun pada akhir video terdapat watermark yang cukup menonjol.

Tahapan penggunaan aplikasi ini dapat dilihat melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Penggunaan-Filmora

Berikut contoh video pembelajaran yang diedit menggunakan aplikasi Filmora:

http://gg.gg/Video-Pembelajaran-1-menggunakan-Filmora http://gg.gg/Video-Pembelajaran-2-menggunakan-Filmora

(26)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

b. Kinemaster

Kinemaster merupakan suatu aplikasi editing video menggunakan smartphone.

Aplikasi ini dikembangkan oleh Nex Streaming dan mulai dirilis pada tanggal 26 Desember tahun 2013. Aplikasi ini dapat diakses dan dijalankan dengan mudah, kapasitasnya tidak memakan ruang penyimpanan yang besar, dan fitur yang disediakan juga lengkap. Tahapan penggunaan aplikasi ini dapat dilihat melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Penggunaan-Kinemaster

Berikut contoh video pembelajaran yang diedit menggunakan aplikasi Kinemaster:

http://gg.gg/Video-Pembelajaran-1-menggunakan-Kinemaster http://gg.gg/Video-Pembelajaran-2-menggunakan-Kinemaster

c. Camtasia

Camtasia merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan oleh TechSmith Coorporation. Camtasia studio merupakan program aplikasi yang dikemas untuk recording, editing, dan publishing. Aplikasi ini memiliki kualitas cukup baik dalam pembuatan video tutorial dengan program recording maupun editing video.

Tahapan penggunaan aplikasi ini dapat dilihat melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Penggunaan-Camtasia

(27)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Berikut contoh video pembelajaran yang diedit menggunakan aplikasi Camtasia:

http://gg.gg/Video-Pembelajaran-Menggunakan-Camtasia

2. Diskusi

Setelah mengetahui dan memahami berbagai jenis aplikasi yang digunakan untuk tahap pasca produksi, tulis dan jelaskan aplikasi apa yang akan digunakan oleh Sahabat Rumah Belajar untuk membuat Video Pembelajaran!

C. Pengunggahan Video Pembelajaran

1. Mengunggah Video Pembelajaran ke Portal Rumah Belajar

Tahap akhir setelah menyelesaikan pembuatan video pembelajaran, maka Sahabat Rumah Belajar dapat mengunggah karya video pembelajarannya ke Sumber belajar yang terdapat pada Portal Rumah Belajar. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menggunggah Video Pembelajaran ke Sumber Belajar pada Portal Rumah Belajar:

a. Masuk ke Portal Rumah Belajar dengan alamat: https://belajar.kemdikbud.go.id/

(28)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

b. Scroll ke bawah, cari Sumber Belajar, klik Coba Sekarang

c. Klik Masuk

d. Apabila belum pernah mendaftar buat akun terlebih dahulu dan Jika sudah pernah mendaftar, klik masuk

e. Daftar Sebagai Guru

(29)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

f. Jika sudah masuk, klik tambah konten

g. Isi kelengkapan data dan unggah video pembelajaran, jangan lupa klik simpan

h. Apabila berhasil, cek di bagian menunggu, selamat mengunggah konten

Tutorial lengkap mengunggah video pembelajaran ke sumber belajar pada Portal Rumah Belajar juga dapat disimak melalui video pada scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Tutorial-Mengunggah-Video-Pembelajaran-ke-Sumber-Belajar

(30)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

atau melaui scan barcode atau tautan berikut:

http://gg.gg/Cara-Mengunggah-Video-ke-Sumber-Belajar

2. Diskusi

Sahabat Rumah belajar dapat menuliskan judul Video Pembelajaran yang pernah atau akan diunggah ke Sumber Belajar pada Portal Rumah Belajar!

3. Rangkuman

Berdasarkan materi yang telah diselesaikan oleh Sahabat Rumah Belajar pada KB 2, dapat disimpulkan:

a. Tahapan produksi video pembelajaran merupakan tahapan memvisualisasikan naskah video pembelajaran yang sudah dibuat kedalam wujud audio visual.

Tahapan ini meliputi:

1) Pembentukan Tim Produksi

2) Rembuk naskah agar naskah dipahami seluruh tim 3) Pengambilan gambar dan suara sesuai naskah

4) Melakukan manajemen produksi yang efektif dan efisien

b. Tahapan Pasca produksi merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan video pembelajaran. Proses yang terdapat dalam tahap ini diantaranya:

1) Editing

Merangkai gambar dengan gambar, gambar dan suara dengan gambar, dan suara dengan suara menjadi paduan harmonis, menyampaikan pesan sesuai naskah, enak ditonton, dan menghibur.

2) Mixing

Memadukan gambar dan suara menjadi kesatuan program yang enak dilihat dan didengar.

3) Preview

Kegiatan yang bertujuan untuk melihat apakah media video pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan awal (naskah) yang disusun.

4) Revisi

Kegiatan dilakukan sesuai masukan pada saat preview.

(31)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

5) Distribusi

Distribusi video pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai media sosial dan youtube channel. Meski demikian, produk video pembelajaran yang dihasilkan nantinya diutamakan diunggah di Sumber Belajar pada Portal Rumah belajar.

(32)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Asmara, A. P. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Tentang Pembuatan koloid. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 15(2). 156-178

http://eprints.uny.ac.id/30104/1/MARIANA%2008511245003.pdf, Jakarta 25 Nov 2020 https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/media-pembelajaran/keuntungan-media-

pembelajaran-film-dan-video

Kemdikbud. 2020. Media Pendidikan Revisi tahun 2020. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud, 2020. Pembuatan Media Video Pembelajaran. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemenkes. 2016. Modul TOT Teknis Pengembangan Media Promosi Kesehatan. Pusat Pelatihan

SDM Kesehatan

Kemenkes. 2020. Modul Pembelajaran Interaktif. Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Modul Pembuatan Media Video Pembelajaran.

Pusat Data dan Teknologi Informasi. Jakarta

Pusat Promosi Kesehatan. 2016. Modul TOT Teknis Pengembangan Media Promosi Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Triluqman, H, dkk. 2018. Pengembangan Model Aplikasi Simulator Kamera Video Berbasis Android. Jurnal Teknologi Pendidikan (6), 86-87

(33)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Latihan

Petunjuk: Setelah memahami materi pada modul ini, kerjakan soal berikut secara cermat dan teliti!

1. Berikut ini manfaat dan keuntungan penggunaan video dalam pembelajaran, kecuali … . A. Dapat menggambarkan proses secara tepat dan dapat dilihat secara berulang-ulang B. Mampu menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat peserta didik C. Mampu mendorong dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk tetap

melihatnya

D. Mampu menggantikan fungsi guru di kelas dalam proses pembelajaran

2. Penyampaian materi berikut yang tidak tepat ditampilkan dalam media video pembelajaran, diantaranya … .

A. Merangkai dan menggunakan alat uji elektrolit B. Proses meletusnya gunung berapi

C. Perkembangbiakan mamalia laut D. Daur hidup kupu-kupu

3. Apabila kita akan menonjolkan penampakan seekor Iguana yang berada pada rimbunnya dedaunan di tengah hutan, teknik pengambilan gambar yang paling tepat adalah … . A. Teknik zoom

B. Teknik extreme close up C. Teknik out of focus

D. Mengatur proporsi iguana dan pepohonan secara berimbang

4. Diantara beberapa pernyataan berikut, pernyataan yang paling tepat diantaranya adalah

… .

A. GBIM berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang akan disampaikan

B. Gagasan video pembelajaran bersumber pada kurikulum, karena didalamnya terdapat tujuan pembelajaran yang akan dicapai

C. JM disusun sebagai penjabaran kompetensi dan indikator hasil belajar yang akan dicapai

D. Penulisan GBIM dapat menggunakan format satu kolom, dua kolom, maupun wide margin

(34)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

5. Dalam penyusunan naskah soal fiksi/drama, format paling tepat yang digunakan adalah … .

A. Satu kolom B. Dua kolom C. Wide margin

D. Kombinasi antara wide margin dengan dua kolom

6. Berikut yang bukan tahapan produksi video pembelajaran diantaranya … . A. Pembentukan tim

B. Pengambilan gambar dan suara

C. Manajemen produksi yang efektif dan efisien D. Menginventaris berbagai masalah pembelajaran

7. Berikut yang bukan merupakan komponen GBIM adalah … . A. Tempat/lokasi

B. Referensi

C. Tujuan/indikator

D. Materi dan sub materi pokok

8. Aplikasi video conference berikut lazim digunakan untuk membuat video pembelajaran, kecuali … .

A. Zoom meeting B. Call group C. Webex meeting D. Google meet

9. Pada tahapan pasca produksi, hal yang tidak dilakukan pada tahap ini diantaranya … . A. Preview

B. Mixing

C. Rembuk naskah D. Distribusi

(35)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

10. Kegiatan yang bertujuan untuk melihat apakah media video pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan awal (naskah) yang disusun merupakan bagian dari … .

A. Preview B. Mixing

C. Rembuk naskah D. Editing

Kunci Jawaban

NOMOR KUNCI JAWABAN NOMOR KUNCI JAWABAN

1 D 6 D

2 A 7 A

3 C 8 B

4 B 9 C

5 C 10 A

Gambar

Gambar 1. Alur Penyusunan GBIM
Gambar 3. Alur Penyusunan JM
Gambar 5. Contoh Naskah Kolom Ganda (Two Column/Double Column)

Referensi

Dokumen terkait

2020, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) melakukan video conference untuk sosialisasi penggunaan Aplikasi Sistem Pelaporan Luas Panen Komoditas Pertanian.

Penulis memilih untuk membahas mengenai pelaksanaan magang sebagai video editor karena penulis merasa kemampuan editing merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa

Dalam Kuliah Kerja Profesi di MNC TV, ditempatkan sebagai editor dan memanfaatkan sebaik - baiknya untuk belajar lebih dalam tentang proses editing pada program

Informasi adalah salah satu hal penting dalam melakukan video editing, artinya seorang editor dalam melakukan proses edit harus bisa merangkai gambar- gambar dari video

Aplikasi photo editor berbasis web (Picfiix) dapat menjadi salah satu alternatif selain aplikasi photo editor berbasis desktop untuk keperluan instant editing,

Aplikasi photo editor berbasis web (Picfiix) dapat menjadi salah satu alternatif selain aplikasi photo editor berbasis desktop untuk keperluan instant editing ,

Pada tahap pendampingan dan pelatihan, peserta diminta untuk memasukkan konten berupa foto dan video ke aplikasi Kinemaster untuk dilakukan proses editing terdapat beberapa kendala

Penulis melakukan proses perancangan video pembelajaran materi Usaha, Energi, dan Daya kemudian materi Suhu dan Kalor dengan aplikasi Canva, kemudian untuk proses editing menggunakan