29 I. HIPOTESIS
Ho : Tidak adanya pengaruh antara penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning dengan hasil belajar siswa kelas III SDN Banyu Urip V Surabaya.
Ha : Adanya pengaruh antara penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning dengan hasil belajar siswa kelas III SDN Banyu Urip V Surabaya.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan metode eksperimen dalam penelitiannya, karena peneliti menganggap metode ini paling cocok untuk penelitian yang di terapkan dalam meneliti hasil pembelajaran Metode Quantum Learning di SD Negeri Banyuurip V kelas III Surabaya. Alasan peneliti menggunakan metode ini paling cocok karena metode ini adalah satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab–
akibat (Sumanto, 1995: 113).
Berikut ini beberapa penjelasan dari para ahli,
Penelitian eksperimental dapat mengubah teori-teori yang telah usang. Metode eksperimen adalah satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, (Sumanto, 1995: 113) Dimana eksperimen ini adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial conditiopn) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.
Dalam hal ini peneliti menggunakan desain eksperimen yang berjenis eksperimen lapangan. Berikut ini penjelasan tentang desain eksperimen yang peneliti gunakan.
Desain dasar (suatu eksperimen) yang digunakan berjenis Pre-test - Post-test Control Group Design (Jonathan Sarwono, 2006: 87-88).
Desain ini hampir sama dengan desain Nonquivalent control group design yang terdapat pada Quasi Eksperimental Design, dimana bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok control, teapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi eksperimen desain ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010: 114). Desainnya adalah sebagai berikut :
30 Kelompok eksperimen
M1 X M2
Keterangan
M1 = Measurement 1/ Pretest (tes awal) X = Perlakuan
M2 = Measurement 2/ Postest (tes akhir)
Menurut Burhan Bungin (2008: 50) Berikut ini adalah langkah- langkah dalam desain penelitian eksperimen yaitu:
1. Menentukan subyek–subyek ke dalam ”kelompok eksperimen”, yang mana sudah ditentukan dari nilai Rapor siswa yang nilai IPA-nya rendah antara 5,00 – 6,50.
2. Pengukuran prates atau ”observasi keadaan awal, yaitu keadaan sebelum diberikan perlakuan atau treatment eksperimental” terhadap variabel tergantung.
3. Pemberian treatment yang berbeda kepada kelompok-kelompok yang dikenai eksperimen, atau melakukan manipulasi variabel bebas.
4. Pengukuran pascates atau ”observasi keadaan akhir setelah diberikan treatment” terhadap variabel tergantung.
Dalam hal ini pemberian treatment kami yaitu berupa seminar di dalam kelas mengenai bab Permukaan Bumi dan Cuaca. dimana kelompok tersebut yang mendapat nilai rendah (5,00-6,50) diberikan treatment dengan menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Learning.
Pada desain ini peneliti melakukan pengukuran awal (pre-test) pada kedua kelompok yang akan diteliti, kemudian peneliti memberikan perlakuan tertentu (treatment) pada kelompok pertama. Dimana dalam pemberian treatment ini dilakukan selama 2 bulan, dan diperkirakan bahwa ada 8 kali pertemuan dalam menerapkan Metode Quantum Learning pada kelompok eksperimen. Hal ini dilakukan setelah diberikan pree-test selama 1 minggu kemudian seminar selama 4 minggu, dimana 2 minggu menjelaskan bab Permukaan Bumi dan 2 minggu lagi menjelaskan bab Cuaca. Dimana setiap pertemuan diberikan waktu selama 45 menit.
Setelah itu pengukuran dilakukan lagi untuk yang kedua kalinya untuk mengetahui hasil belajar setelah diberikan tretment tersebut (pasca test) pada setiap kelompok selama 1 minggu. Langkah terakhir yaitu membandingkan hasil belajar siswa dari kelompok eksperimen tersebut, apakah ada perubahan nilai dari siswa yang menjadi kelompok eksperimen setelah diterapkannya Metode Pembelajaran Quantum Learning.
B. Subyek Penelitian
Dikarenakan di Banyu Urip hanya ada SDN Banyu Urip II dan SDN Banyu Urip V, maka sesuai dengan perbandingan yang dilakukan peneliti dari pengamatan di kedua SDN tersebut, bahwa jika dilihat dari
31
segi kualitas pendidikannya yang terbilang rendah adalah SDN Banyu Urip V, hal ini di dapat dari beberapa berita masyarakat atau wali murid dari SD tersebut. Selain itu tujuan peneliti memilih SD ini karena di SDN tersebut juga belum ada yang menerapkan Metode Pembelajaran Quantum Learning. Menurut wali kelas III sendiri Ibu Lilik, bahwa nilai yang dicapai siswa dalam Mata Pelajaran IPA rata–rata nilainya sangat rendah yaitu 6,00 dibandingkan dengan Mata Pelajaran lain. oleh karena itu peneliti menerapkan Pembelajaran Quantum Learning di SDN tersebut diharapkan nantinya nilai kelas III pada Mata Pelajaran IPA menjadi naik.
Populasi diperkirakan sebanyak 80 siswa karena terdiri dari dua kelas, yaitu kelas III-A dan III-B namun karena sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sesuai dengan siswa-siswa yang mendapat nilai rendah pada Mata Pelajaran IPA, maka sampel yang diambil berjumlah 28 siswa.
C. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan rumusan masalah yang ada untuk mendukung hipotesis. Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti.
Tujuan untuk mengetahui harus dicapai dengan cara-cara atau metode yang efisien dan akurat. Alat ukur/instrumen penelitian ini dengan menggunakan latihan soal-soal dimana dijelaskan sbb:
a) Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa yang berupa soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (option) yang berjumlah 30 soal pada setiap pre-test dan post-test.
b) Data tentang hasil penilaian kegiatan siswa dengan menggunakan lembar penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok.
Prosedur pelaksanaan eksperimen Quantum Learning
a. Memberi soal–soal yang pertama (pre-test) untuk mengetahui perkembangan siswa dalam Mata Pelajaran IPA sebelum diberikan pengarahan tentang pembelajaran Metode Quantum Learning.
b. Kemudian menerapkan Metode Pembelajaran Quantum Learning dalam Mata Pelajaran IPA kepada siswa.
c. Memberikan soal–soal yang kedua (post-test), untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa setelah diberikan Metode Pembelajaran Quantum Learning dalam Mata Pelajaran IPA.
d. Menganalisa hasil prestasi belajar siswa setelah diberikan Metode Pembelajaran Quantum Learning, apakah ada peningkatan atau tidak.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan diantaranya:
1. Metode Pembelajaran Quantum Learning a. Definisi Operasional
32
Quantum Learning : adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang efektif untuk semua tipe orang dan segala usia yang menghasilkan semacam kemampuan diri yang berlipat ganda(Bobbi De Porter, 2009: 15).
b. Alat Ukur
Alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu menggunakan bantuan CD Pembelajaran mengenai bentuk Cuaca dan Permukaan bumi, serta menggunakan globe dengan menunjukkan langsung kepada siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
.
c Validitas dan Reliabilitas
Dalam hal ini, karena alat ukur yang dipakai dalam bentuk CD pembelajaran yang dengan bantuan LCD dalam suatu proses pembelajaran berlangsung, maka dapat diketahui diterima atau tidaknya suatu pembelajaran nantinya dengan melihat respon dari siswa apakah dengan adanya pemberian metode pembelajaran Quantum Learning berpengaruh terhadap hasil tes belajar siswa yang diberikan melaui pre test dan post test apakah terdapat perubahan nilai, karena jika nilai siswa yang mengikuti tes berubah menjadi baik maka sutu alat ukur yang peneliti pakai diterima oleh siswa dengan baik dan begitu juga sebaliknya jika nilai siswa tetap dari kedua tes tersebut atau lebih buruk maka suatu alat ukur dikatakan tidak diterima (gugur).
2. Hasil Belajar Siswa a. Definisi Operasional
Menurut Azhar Aryat (2002: 342), Keberhasilan belajar berasal dari kata dasar hasil yang mendapat awalan ber- dan akhiran –an, dimana berhasil berarti sukses. Sedangkan hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh usaha atau disebut juda sebagai akibat (Dep. P&K, 1989: 343).
Menurut Abu Ahmadi (1991: 121), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Jadi keberhasilan belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar.
b. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan berupa soal–soal, yang mana untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan membandingkan nilai Pre- test dan Pos-test kemudian dapat diketahui apakah ada perubahan nilai dari 28 siswa tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut dijelaskan dalam bentuk blue print:
33 Blue Print
No. Pokok
Bahasan C1 C2 C3 C4 C5 C6 f % 1 Permukaan
Bumi
2,3, 6,8,10, 12,14, 15
4,5,9 11, 13,16
1,
7 16 53,33%
2 Cuaca 17,19, 23, 29,30
20, 24, 26,27,28
21,
18,22,
25 14 46,67%
f 12 12 1 5 30
% 40% 40% 3,33% 16,67% 100%
c. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat. Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan bantuan komputer program ITEMAN . iteman merupakan program yang dapat menganalisis aitem soal seperti efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal. Adapun syarat bahwa item-item tersebut valid adalah dengan menggunakan tiga pertimbangan yang harus terpenuhi semuanya, yaitu:
1) Efektifitas distraktor harus berjalan sesuai fungsinya atau efektif
2) Memenuhi taraf kesukaran (indeks kesukaran) antara 0,30- 0,70
3) Memiliki daya beda soal yang tinggi atau lebih dari 0,25 Namun jika di uji dengan menggunakan program SPSS 14,00 dengan menggunakan Rumus korelasi biserial berikut, hasilnya juga akan sama.
r𝑏𝑖𝑠 =𝑥𝑏−𝑥𝑠
𝑠𝑡 𝑥𝑝 1−𝑝
𝑦 = 𝑥𝑏−𝑥𝑠
𝑠𝑡 𝑥𝑝𝑞
𝑦 r𝑝𝑏𝑖𝑠 =𝑥𝑏−𝑥𝑠
𝑠𝑡 𝑥 𝑝𝑞 keterangan:
Xb : rata-rata skor kriteria subyek yang memilih jawaban benar Xs : rata-rata skor kriteria subyek yang memilih jawaban salah Xt : rata-rata skor kriteria subyek total
St : simpangan baku skor kriteria semua subyek
P : proporsi subyek menjawab benar terhadap semua objek Y : ordinat kurva normal yang membagi p dan 1-p
34
Dari hasil analisis data dengan menggunakan program ITEMAN, telah ditemukan 15 aitem yang diterima (valid) dan 15 aitem yang gugur tidak diterima.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nomor Soal
Efektifitas Distraktor
Taraf kesukaran
(Prop.
Endorsing)
Daya Beda Soal
(Point Biser) Hasil Seleksi
1
A efektif C efektif D efektif
0.706 0.738 DITOLAK
2
A efektif B efektif D efektif
0.676 0.633 DITERIMA
3
A efektif B efektif D efektif
0.706 0.718 DITOLAK
4
A efektif B efektif D efektif
0.559 0.553 DITERIMA
5
A efektif B efektif C efektif
0.529 0.488 DITERIMA
6
A efektif B efektif D efektif
0.765 0.837 DITOLAK
7
A efektif B efektif C efektif
0.794 0.885 DITERIMA
8
A efektif C efektif D efektif
0.647 0.646 DITERIMA
9
A efektif B efektif D efektif
0.676 0.673 DITERIMA
10 A efektif C efektif D efektif
0.735 0.762 DITOLAK
11 A efektif B efektif C efektif
0.706 0.711 DITOLAK
12 A efektif B efektif C efektif
0.735 0.797 DITOLAK
35 13 A efektif
C efektif D efektif
0.765 0.859 DITOLAK
14 A efektif C efektif D efektif
0.471 0.513 DITERIMA
15 B efektif C efektif D efektif
0.676 0.706 DITERIMA
16 B efektif C efektif D efektif
0.706 0.732 DITOLAK
17 B efektif C efektif D efektif
0.647 0.685 DITERIMA
18 A efektif B efektif C efektif
0.500 0.549 DITERIMA
19 A efektif C efektif D efektif
0.676 0.686 DITERIMA
20
A efektif C efektif D efektif
0.559 0.556 DITERIMA
21
B efektif C efektif D efektif
0.676 0.712 DITERIMA
22
A efektif B efektif D efektif
0.794 0.870 DITOLAK
23
A efektif B efektif C efektif
0.500 0.525 DITERIMA
24
A efektif B efektif C efektif
0.706 0.704 DITOLAK
25
A efektif B efektif D efektif
0.559 0.590 DITERIMA
26
B efektif C efektif D efektif
0.735 0.776 DITOLAK
27
A efektif C efektif D efektif
0.735 0.783 DITOLAK
36 28
A efektif B efektif C efektif
0.559 0.522 DITERIMA
29
A efektif B efektif D efektif
0.794 0.901 DITOLAK
30
B efektif C efektif D efektif
0.706 0.752 DITOLAK
Untuk uji reliabilitas, peneliti juga menggunakan program ITEMAN dalam menguji data yang diterima (valid) saja. Dimana untuk menentukan apakah data tersebut variabel atau tidak, dapat dilihat dari nilai Alpha dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rhitung ≥ rtabel , maka uji reliabilitas aitem yang valid dikatakan reliabel Jika rhitung ≤ rtabel , maka uji reliabilitas aitem yang valid dikatakan kurang reliabel
D. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik Parametik dengan menggunakan analisis Uji-t Sampel Berpasangan (paired-sample T-test).
(Abdul Muhid, 2008:) Dimana Uji-t untuk data sampel berpasangan ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam suatu group sampel tunggal.
Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel pada setiap kasus dan menguji apakah selisih rata-rata tersebut bernilai.
Kriteria data yang dapat diuji dengan menggunakan uji-t satu sampel (one sample T-test), yaitu:
1. Data yang digunakan adalah data kuantitatif (interval dan rasio) 2. data berdistribusi normal
Rumus yang digunakan untuk uji-t satu sampel (one sample T-test) adalah sebagai berikut:𝑡 =
𝑥 −𝑥 1 2𝒔𝟏𝟐 𝒏𝟏+ 𝒔𝟐𝟐
𝒏𝟐−𝟐𝒓 𝒔𝟏
𝒏𝟏 𝒔𝟐
𝒏𝟐
Keterangan
X1 : rata - rata sampel 1 X2 : rata - rata sampel 2 S1 : simpangan baku sampel 1 S2 : simpangan baku sampel 2 S1 : varian sampel 1
S2 : varian sampel 2
r = korelasi antar dua sampel