• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Petra"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sangat wajar jika semua keluarga menginginkan setiap anaknya untuk pintar dalam hal pendidikan dan peningkatan intelek (kognitif). Bahkan tak sedikit dari orangtua juga membiarkan kelakuan anak yang nakal asalkan tetap pintar dalam hal akademik, karena pintarlah yang dianggap sangat menentukan kecerahan masa depan anaknya. Sebagai orangtua baiknya tidak memfokuskan anak kepada kemampuan intelek saja dan mengesampingkan pertumbuhan pribadi seorang anak melalui pembangunan karakter yang baik. Jangan dilupakan bahwa kita sebagai manusia hidup juga memiliki aspek rohani, dan sudah sepatutnya jika kebutuhan tersebut harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan rohani seorang anak adalah dengan memiliki hubungan yang baik dengan Allah melalui Yesus Kristus. Jika seorang anak mulai dibimbing untuk selalu takut dan hormat kepada Tuhan dan mencintai firman-Nya, maka anak tersebut dapat bertumbuh dan berkembang secara rohani, dan pendidikan rohani yang didapat semakin bertambah yang nantinya akan membantunya dalam perkembangan watak, moral dan karakternya.

Dengan melihat adanya perilaku anak-anak yang memasuki umur 5 tahun,

mereka terlihat sangat labil dalam mengendalikan emosinya, dimana anak-anak

tersebut mulai sering membentak, mudah mencontoh, dan amarah yang tidak

terkendali. Hal ini sangat wajar karena memang pada fase umur 4-6 tahun

merupakan fase dimana mereka mulai belajar lebih bersosialisasi dan ingin

diterima di lingkungannya dengan cara mengikuti perilaku teman-teman di

kelompoknya yang belum tentu semuanya baik, bahkan hal yang burukpun sering

diikuti yang menyebabkan seorang anak terkena dampak negative dari pergaulan

di lingkungannya. Selain itu pada fase umur ini anak banyak melakukan aktivitas

untuk membangun kemandirian dan independensinya dalam beragam aspek

ketrampilan termasuk berbicara, membaca, menulis, menggambar, bernyanyi,

bermain games, dan seterusnya.

(2)

Melihat keadaan sekarang, sangat dibutuhkan sarana untuk membawa anak-anak kepada sesuatu yang dapat mengarahkan, mengembangkan dan membentuk karakter anak menjadi lebih baik. Melihat adanya hal positive dan negative yang ada pada fase umur yang dikatakan Gank Age (4-6 tahun) ini, sebenarnya sangat baik apabila mereka mendapatkan sarana yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan membantu orangtua dalam mendidik anaknya. Sarana yang tepat dalam meningkatkan intelektual anak dan menjawab kebutuhan rohani anak yang dapat membentuk karakter anak-anak Allah jaman sekarang ini dengan salah satunya menggunakan cerita Alkitab yang dikemas menarik untuk anak-anak sebagai teladan bagi mereka melalui tokoh dalam Alkitab. Dengan adanya cerita dari tokoh Alkitab yang dikemas dengan menarik untuk anak-anak diharapkan dapat membimbing mereka pada jalan kebenaran melalui nilai-nilai Kristiani yang dapat membentuk karakter pribadi mereka menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan dan menjadi berkat bagi lingkungannya.

Tidak jarang juga kita melihat keluarga Kristen sepenuhnya

mempercayakan pendidikan rohani anak-anak mereka kepada Gereja melalui

Sekolah Minggu saja yang dibimbing oleh guru-guru Sekolah Minggu. Memang

hal inipun tidak salah, namun hanya saja tidak cukup jika orangtua hanya

memberikan pendidikan iman anak-anak mereka kepada pengajar di Sekolah

Minggu. Mengapa? Karena pertemuan anak dengan pengajar Sekolah Minggu

mereka hanya berlangsung satu jam setiap minggu dan ketika sudah kembali

kerumah masing-masing barangkali pelajaran yang telah mereka terima selama

ber-Sekolah Minggu telah hilang dari ingatan. Sangat dimaklumi karena memang

anak kecil mudah lupa. Keadaan tersebut yang membuat perubahan tingkah laku

dan perkembangan karakter anak belum terbentuk dengan maksimal. Maka dari

itu peran orangtua sangatlah penting untuk memberikan pendidikan iman anak-

anak mereka di rumah dengan cara mengajarkan mereka untuk membaca Alkitab

dan alangkah baiknya apabila hal tersebut dilakukan dengan rutin bukan karena

orangtua memaksa anak-anaknya utnuk membaca, namun peran orangtua juga

yang mengajarkan mereka untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada firman

Tuhan.

(3)

Sekarang ini banyak ditemui beraneka ragam buku seri Alkitab dengan gambar-gambar yang lucu dan menarik minat anak-anak. Dengan adanya gambar yang menarik dalam sebuah Alkitab dapat menimbulkan minat baca anak-anak, yang memang lebih tertarik pada sebuah visual yang ada di dalam sebuah buku.

Beruntung banyak buku Alkitab bergambar yang menarik anak-anak, karena membuat anak-anak menjadi lebih memahami isi dari sebuah cerita Alkitab yang dapat membangun sisi rohani dan spiritual mereka, dan itulah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak generasi sekarang untuk lebih dapat mengenal Tuhan mereka dan membentuk karakter anak-anak Allah.

Banyak buku Alkitab sekarang yang telah beredar dengan kemasan gambar dan cerita yang lebih komunikatif, Namun jika dilihat dari kesemuanya, semuanya menggunakan gambar ilustrasi komik, vector, dan bahkan animasi.

Hingga sekarang ini belum pernah ada buku cerita Alkitab yang menggunakan ilustrasinya dari bahan kerajinan tangan. Sangat disayangkan jika suatu penyampaian cerita hanya terbatas menggunakan ilustrasi yang sudah ada pada umumnya, padahal masih banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat suatu buku cerita itu lebih menarik, salah satunya dengan membuat sebuah penyampaian cerita melalui ilustrasi yang berbeda dengan yang lainnya, salah satunya dengan cara menggunakan ilustrasi dari kerajinan tangan yaitu clay.

Dalam buku tersebut pembaca tidak hanya sekedar membaca cerita Alkitab saja, namun sekaligus juga dapat menikmati ilustrasi yang unik dari clay, selain itu tidak ada salahnya jika pembaca juga ingin berkreasi dan membuat tokoh-tokoh dalam cerita Alkitab tersebut dari clay.

Selain itu juga melalui riset yang ada memang banyak orang tua yang memberikan buku Alkitab untuk anak mereka yang didalamnya juga berisikan aktivitas untuk anak-anak, namun menurut mereka dirasa masih kurang dalam menjawab kebutuhan mereka dan anak-anak mereka, maka dari itu sangat dibutuhkan media lain yang dapat menjawab kebutuhan orangtua dan anak-anak mereka sekaligus. Dimana media tersebut haruslah berbeda dengan Alkitab anak- anak yang sudah ada sekarang.

Dengan melihat realita yang ada sekarang ini, penulis mendapatkan ide

untuk membuat sebuah buku cerita tokoh Alkitab dengan ilustrasi kerajinan

(4)

tangan clay . Dimana penulis ingin membuat sebuah buku Alkitab yang tidak pada umumnya, yang berbeda dan menarik untuk dibaca oleh anak-anak. Selain itu penulis juga ingin mengembangkan seni kerajinan tangan clay ini untuk semakin dikenal oleh masyarakat luas, dan menambahkan nilai fungsi dari sebuah kerajinan tangan menjadi lebih bermanfaat lagi.

Di dalam buku cerita tokoh Alkitab tersebut akan mengangkat tema pengendalian diri yang lebih di spesifikan pada tema ketaatan yang nantinya akan menggunakan cerita dari tokoh-tokoh Alkitab yang dapat memberikan teladan dan nilai-nilai moral bagi anak-anak yang relevan dengan tema ketaatan. Selain itu dalam buku tersebut juga nantinya akan dilengkapi dengan sedikit aktivitas bagi anak-anak yang dapat mengembangkan kekreatifitasan mereka. Dan untuk ilustrasi dalam cerita tersebut akan menggunakan media kerajinan tangan clay dengan warna-warna yang menarik dan bentuk-bentuk yang lucu dan menarik.

Media kerajianan tangan clay dipilih sebagai ilustrasi dalam sebuah cerita karena hingga saat ini belum pernah ada buku cerita Alkitab yang menggunakan ilustrasinya dengan kerajinan tangan clay, selain berbeda dengan buku-buku cerita Alkitab lainnya, dengan menggunakan ilustrasi clay maka sebuah cerita akan lebih menarik dengan gambar-gambar yang unik seperti boneka yang disenangi oleh anak-anak.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah :

 Bagaimana membuat sebuah buku cerita Alkitab yang menggunakan ilustrasi kerajinan tangan clay dengan menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak?

 Bagaimana membuat sebuah buku cerita Alkitab yang dapat menjawab permasalahan orangtua kepada anak?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, maka batasan masalah yang

disimpulkan adalah :

(5)

 Objek perancangan ini adalah Perancangan Buku Cerita Ilustrasi Alkitab Dengan Clay.

 Dalam buku cerita tersebut terdapat beberapa kumpulan cerita dari beberapa tokoh Alkitab yang relevan dengan permasalahan anak-anak sekarang, sehingga dapat menjawab permasalahan dari orangtua dan meningkatkan moral anak-anak.

 Target market dan target audience dari perancangan ini adalah:

Sasaran target audience dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran primer, dan sasaran sekunder.

a. Sasaran Primer

Demografis : Laki-laki dan perempuan;

Usia 4-8 tahun;

Geografis : Bertempat tinggal di kota besar dengan tingkat perekonomian tinggi.

Pendidikan : Taman Kanak-kanak – Sekolah Dasar Psikografis :

 Memiliki rasa ingin tahu yang besar

 Memiliki kerinduan untuk mengenal Tuhan Yesus dan firman- Nya

 Memiliki kedewasaan rohani yang baik dan memiliki karakter yang mudah dibentuk

 Memiliki banyak teman dan mudah bergaul

 Mudah untuk mencontoh apa yang ada disekitarnya Behavioral :

 Gemar membaca buku

 Senang berdoa dan membaca firman Tuhan

 Terbiasa untuk mencontoh hal-hal yang baru untuk didengar maupun dilihat

b. Sasaran Sekunder

Demografis : Laki-laki dan perempuan;

Usia dewasa;

Memiliki anak usia 4-8 tahun.

(6)

Geografis : Bertempat tinggal di kota besar dengan tingkat perekonomian tinggi.

Status Ekonomi : Menengah ke atas Psikografis :

 Peduli terhadap perkembangan rohani dan moral anaknya

 Peduli terhadap pengetahuan anaknya mengenai pengetahuan Alkitab dan tokoh Alkitab

Behavioral : Membutuhkan media untuk mendidik

anaknya untuk mendukung perkembangan rohani dan moral anaknya

1.4. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan adalah sebagai berikut :

a) Untuk menarik dan meningkatkan minat baca anak-anak terhadap buku cerita Alkitab.

b) Untuk menjawab permasalahan dari orangtua mengenai anak-anak mereka dalam fase umur 4-8 tahun.

c) Untuk meningkatkan intelektual anak dan menjawab kebutuhan rohani anak yang dapat membentuk karakter anak-anak Allah.

d) Untuk meningkatkan nilai fungsi sebuah kesenian kerajinan tangan.

1.5. Manfaat Perancangan

Perancangan Buku Cerita Tokoh Alkitab Dengan Ilustrasi Clay ini memiliki manfaat yang akan dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut.

1.5.1. Bagi Anak-Anak

Diharapkan dari adanya buku ini, anak-anak tidak bosan untuk membaca sebuah buku cerita Alkitab, dan semakin mengenal tokoh-tokoh Alkitab untuk menjadi teladan yang baik dalam hidup mereka.

1.5.2. Bagi Penulis

 Mampu meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi kepada anak-

anak melalui media komunikasi berupa cerita bergambar.

(7)

 Meningkatkan kemampuan penulis dalam menciptakan suatu karya kerajinan tangan clay

1.5.3. Bagi Dunia Buku Bacaan Indonesia

 Memberikan referensi buku seri Alkitab yang menarik untuk dikoleksi

 Menambah referensi buku kerajinan tangan clay bagi pecinta kerajinan tangan clay

1.5.4. Bagi Civitas Akademik

Perancangan ini diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan, pendidikan tinggi Desain Komunikasi Visual pada umumnya dan Desain Komunikasi Visual UK Petra pada khususnya.

1.6. Definisi Operasional a. Cerita

Cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).

b. Tokoh

Tokoh adalah pemimpin yg baik yg dapat dijadikan contoh dan dapat diteladani sifat-sifat baiknya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,ed.3, 1203 ).

c. Alkitab

Alkitab adalah Kitab Suci dalam Perjanjian Baru kadang-kadang dipakai istilah “Kitab Suci” dalam arti: tulisan-tulisan kudus yang telah dikumpulkan, jadi = Perjanjian Lama. Juga dipakai: “Taurat (Musa) dan kitab-kitab para nabi” atau “Alkitab” (Alkitab 333)

d. Ilustrasi

Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed 3, 425)

e. Clay

Clay untuk arti sebenarnya adalah tanah liat, disini mengambil istilah

tersebut hanya karena adonannya saja yang mirip clay, tetapi bahan

(8)

sesungguhnya terbuat dari “tepung kue”. Kelebihan dan keunikan clay dari tepung kue adalah bahan dasar mudah dibuat.

(Hariboentoro 1)

1.7. Metode Perancangan

Berikut ini adalah penjabaran singkat mengenai metode perancangan yang akan digunakan dalam pengerjaan tugas akhir :

1.7.1. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian dengan metode observasi melalui berbagai media baik cetak maupun non cetak, seperti internet dan buku. Selain itu pengumpulan data dengan observasi lapangan secara langsung serta metode wawancara juga digunakan pada metode ini.

a) Data Primer

 Wawancara

Wawancara merupakan proses pencarian data berupa pendapat/pandangan/pengamatan seseseorang yang akan digunakan sebagai salah satu bahan penulisan karya dan wawancara ini dilaksanakan dengan struktur bebas dalam arti pertanyaan tidak tersusun secara sistematis dan formal.

 Observasi lapangan secara langsung

Secara langsung penulis datang ke tempat yang akan dijadikan objek perancangan. Setelah itu penulis mengamati secara langsung objek perancangan dan mengumpulkan data – data yang diperlukan.

b) Data Sekunder

 Internet

Internet adalah sistem informasi yang saling berhubungan ke

seluruh dunia yang mentransfer data melalui packet switching

melalui internet protocol, di dalamnya terdapat banyak sekali

informasi dan servis seperti E-mail dan halaman web pages.

(9)

Saat ini teknologi internet sangat penting berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi pada era digital ini.

 Kepustakaan

Metode ini adalah dengan cara mengkaji informasi melalui media - media cetak seperti koran, buku, majalah, maupun jurnal. Ini termasuk teknik observasi dengan tidak langsung.

1.7.2. Metode Analisa Data Metode Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian dimana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengobservasi masalah serta mengimplementasikan ide-idenya ke permasalahan. (Marzuki)

1.8. Konsep Perancangan

Konsep perancangan yang akan dibuat adalah sebuah buku cerita yang mengangkat suatu tema pengendalian diri yang mengambil tema inti tentang ketaatan, yang nantinya akan dipilih cerita dari Alkitab dengan tokoh dan cerita yang relevan dari tema yang dipilih, sehingga dalam buku cerita tersebut dapat memberikan nilai-nilai moral bagi anak-anak yang nantinya akan membantu orangtua dalam menjawab permasalahan anak-anak mereka.

Dalam perancangan yang akan dibuat nanti, buku cerita tersebut akan menggunakan ilustrasi dari kerajinan tangan clay, dengan teknik pembuatan setiap ilustrasinya handmade yang kemudian difoto dan dijadikan sebagai ilustrasi dari setiap cerita yang ada. Pembuatan clay untuk ilustrasinya akan menggunakan warna-warna yang menarik dengan bentuk-bentuk yang unik dan lucu sehingga menarik untuk anak-anak.

Selain hanya buku cerita dengan ilustrasi clay yang menarik, buku tersebut

akan dilengkapi dengan buku aktivitas bagi anak-anak dimana buku aktivitas

tersebut dapat melatih kekreativitasan anak-anak dengan belajar membuat clay

dari tokoh-tokoh yang ada di dalam buku cerita tersebut.

(10)

1.9. Skematika Perancangan

Gambar 1.1 Skematika Perancangan

Gambar

Gambar 1.1 Skematika Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Ujian regrasi yang dijalankan menunjukkan bahawa wujudnya hubungan positif yang signifikan antara kepimpinan dengan pengurusan personal dan sosial kecerdasan emosi dalam kalangan

segala sesuatu produk yang berstatus syubhat, karena telah diterangkan juga dalam Al-Quran bahwasannya Allah telah melarang umatnya untuk mengkonsumsi produk

Dengan melihat analisa hasil dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan otot lengan dilakukan dengan cara melakukan push up dengan kemampuan passing atas

Kanula khusus yang mengalirkan darah arteri langsung ke vena yang berdekatan. Kanula arteri dan vena dihubungan dengan konektor sehingga pada saat dialisa konektor

Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2014 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul.. Diakses tanggal 10

(iv) penggunaan logo rasmi SKUM pada sijil penyertaan / penghargaan tertakluk kepada program dan aktiviti yang dijalankan oleh syarikat korporat, NGO dan badan-badan lain

Metode ini berbeda dari metode peleburan, dalam hal sumber unsur penentu tidak perlu pada air kristal asam sitrat, akan tetapi boleh juga air ditambahkan ke dalam bukan

Verifikasi hasil perhitungan dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan Excel dengan hasil perhitungan manual dengan metode yang ada pada buku teks untuk desain