HIGH DENSITY WIRELESS LAN
W ireless LAN (WLAN) saat ini telah banyak diterapkan mulai dari business enterprises hingga lembaga pemerintahan dan pendidikan serta hospitality area seperti hotel dan rumah sakit. Bahkan beberapa lembaga telah menerapkan jaringan nirkabel WLAN sebagai jaringan utama (primer) mereka karena kelebihan akan mobilitas yang memungkinkan pada para penggunanya dalam mengakses, serta reliability dari jaringan nirkabel WLAN yang semakin handal khususnya dengan standar protokol IEEE 802.11n dimana kecepatan datanya dapat mencapai hingga 300 Mbps.
Gambar 1. Ruang auditorium
Gambar 2. HD WLAN Planning Capacity Methodology Salah satu tantangan yang menarik dengan diterapkan
jaringan nirkabel WLAN sebagai jaringan primer adalah pada implementasi jaringan nirkabel WLAN khususnya pada ruang dimana dalam suatu ruang tersebut terdapat banyak sekali penggunanya dengan perangkat yang berbeda-beda karena saat ini bukan hanya laptop yang dapat akses ke jaringan nirkabel WLAN, beberapa PC tablet, PDA dan smart phone pun tidak ketinggalan dan aplikasi yang digunakan pun beragam seperti email dan browsing internet, aplikasi voice/IP Phone, streaming video (multimedia). Istilah kondisi ruang seperti diatas adalah high-density WLAN (HD WLAN).
HD WLAN didefinisikan sebagai zona atau area cakupan/
coverage Radio Frequency (RF) dengan sejumlah besar klien nirkabel dan Access Point (AP) yang ada di sebuah ruang (single room). Contoh beberapa ruang HD WLAN seperti dalam satu ruang kantor di perusahaan/organisasi dengan ratusan pengguna yang umumnya banyak kita jumpai, lebih konkret lagi biasanya terdapat pada area:
large meeting rooms, ruang aula kuliah dan auditorium, ballroom hotel, stadion atau arena olahraga, concert hall, airport, ruang trading financial/ bursa dan lain sebagainya.
Para pengguna jaringan nirkabel di ruang HD WLAN
tentunya berharap throughput yang moderat, keandalan yang tinggi, dan latensi yang rendah. Penggunaan yang serentak dan koneksi awal adalah perhatian utama dalam desain dan konfigurasi HD WLAN.
Untuk mewujudkan suatu environment dengan HD WLAN yang tepat guna tentunya tak lepas dari perencanaan yang baik pada tahap awalnya. Berikut sedikit tulisan dari kami mengenai metodologi perencanaan kapasitas (Planning Capacity) dalam penerapan HD WLAN:
1. Tentukan kapasitas yang ingin dicapai
Setiap perencanaan dalam implementasi HD WLAN dimulai dengan mendefinisikan tujuan kapasitasnya terlebih dahulu. Tujuan kapasitas ini meliputi dua bagian, yang merupakan faktor kunci yang diperlukan dalam menentukan skala kapasitas WLAN yang benar dan menghasilkan desain proyek HD WLAN yang akan di- implementasikan, yaitu:
Berapa jumlah total perangkat yang digunakan
•
(total number of devices): seringkali, ini hanya diukur
Gambar 3. Kapasitas pengguna WLAN jangan hanya diukur hanya dari kapasitas tempat duduk diruang tersebut
dengan kapasitas tempat duduk atau kursi daerah tersebut. Kadang-kadang, masing-masing kursi dapat mengandung lebih dari satu klien (yaitu, satu laptop dan satu smartphone Wi-Fi). Hal ini penting karena setiap MAC address dari perangkat akan mengkonsumsi airtime, IP address, dan sumber daya lainnya dari jaringan WLAN.
Minimum
• bandwidth per perangkat (minimum bandwidth per device): Hal ini penting untuk dicapai mengingat nantinya akan adanya campuran antara data, suara, dan aplikasi video yang akan digunakan di dalam ruangan.
Berikut adalah beberapa contoh statement yang jelas mengenai tujuan kapasitas yang lengkap dan apa yang mau dicapai:
“Setiap kelas ada 30 siswa yang masing-masing
•
membutuhkan 2 Mbps throughput simetris.”
“Auditorium menampung 500 orang. Masing-
•
masing memiliki sebuah laptop yang harus memiliki minimal 350 Kbps untuk data dan sebuah handset suara yang membutuhkan minimal 128 Kbps. “ “Lantai trading harus melayani 800 orang dengan
•
minimal 512 Kbps masing-masing.”
atau penggunaan sebenarnya dari setiap jenis perangkat yang digunakan pada saat menetapkan tujuan kapasitas.
Dalam banyak kasus, belum tentu setiap perangkat akan memerlukan akses sampai pada kapasitas maksimum secara bersamaan (kecuali kalau memang ada aplikasi yang secara spesifik yang membutuhkan hal ini, seperti interactive learning systems/sistem pembelajaran interaktif pada lembaga pendidikan).
2. Tentukan jumlah channel yang dapat digunakan Dalam setiap implementasi HD WLAN, pengaturan channel RF merupakan hal yang harus diperhatikan, sebaiknya menggunakan sebanyak mungkin non-overlapping channel, karena kapasitas data akan meningkat secara linear sesuai dengan jumlah channel. Gambar dibawah menunjukkan dua AP dengan 2 non-overlapping channel meningkat kapasitasnya dua kali dibandingkan hanya single AP. Tentunya dengan 3 AP yang berbeda channel dalam satu ruangan, kapasitasnya juga akan meningkat tiga kali.
Gambar 4. Pemanfaatan non-overlapping channel
Channel A
If one channel provides x Mbps capacity...
Two APs covering the same area on non-overlaping Channels provides 2x
Mbps capacity
Channel A Channel C