Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Juni 2019
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG SEBAGAI EVALUASI PENGENDALIAN INTENAL
PADA PT EPSON BATAM Puspita Rama Nopiana
Program Studi Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo email: puspitarama29@yahoo.co.id
ABSTRAK
Permasalahan yang terdapat pada PT Epson Batam dalam menjaga kualitas barang, maka harus memperhatikan terjadinya risiko kehilangan barang yang disebabkan secara sengaja. Tujuan penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntasi persediaan barang dan evaluasi pegendalian Intern persediaan barang PT Epson. Metode penelitian survei yang merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagi alat pengumpulan data yang pokok. Populasi penelitian ini adalah karyawan atau pegawai dari bagian-bagian PT. Epson Batam sebanyak 30 orang, maka sampel penelitian ini sampel jenuh, sehingga semua jumlah populasi dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: 1) penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang dapat dilihat dari unsur-unsur yang diteliti memiliki penilain sebesar 83,33% (baik), sehingga kegiatan yang menunjang sistem informasi akuntansi dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah ada, 2) Evaluasi Pengendalian Intenal pada persediaan barang dagang dapat dinilai dari unsur yang diteliti secara umum nilai rata-rata untuk variabel pengendalian intern persediaan barang dagang adalah sebesar 82,73% yang memiliki kriteria penilaian yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan persedian barang dagang dapat dijaga keamanannya, memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Persediaan Barang Dagang, Pengendalian Internal
ABSTRACT
Problems that always in PT Epson Batam in maintaining the quality of goods, must pay attention to the occurrence the risk of accidentally losing goods caused. The purpose of this study is how the application of inventory information accounting systems and evaluation of internal control of PT Epson's inventory. Survey research method which is a study that takes samples from a population and uses questionnaires as a basic data collection tool. The population of this study is employees or employees of parts of PT. Epson Batam as many as 30 people, so the sample of this study is saturated samples, so that all population numbers are used as research samples. The results of the study explained that: 1) the application of merchandise inventory accounting information systems can be seen from the elements studied having an assessment of 83.33% (good), so that activities that support the accounting information system can be carried out in accordance with existing procedures, 2 ) Evaluation of Intellectual Control in merchandise inventory can be assessed from the elements studied in general the average value for the internal control variable of merchandise inventory is 82.73% which has good assessment criteria. This shows that the supply of merchandise can be safeguarded, checks the accuracy and correctness of accounting information, increases the operational efficiency of the company and helps maintain established management policies.
Keywords: Information Systems, Merchandise Inventory, Internal Control
ojs.jurnalrekaman.com 100
PENDAHULUAN Epson Corporation di Indonesia. Perusahaan Volume penjualan terhadap barang ini memiliki pasar dan mendukung Epson dagang dan jasa di kota Batam sangat tinggi. printer inkjet, laser, SIDM, format besar, Kota Batam adalah salah satu kota maju di scanner, kamera digital, dan LCD Indonesia dan menjadi tujuan investasi multimedia proyektor. PT Epson Indonesia menarik karena ketersediaan lahan industri, sebagai produsen printer yang terkenal di tingkat pendapatan yang bersaing dan tenaga dunia berkomitmen untuk menghasilkan kerja terampil yang sangat mencukupi. produk berkualitas tinggi tidak hanya dalam Industri di Kota Batam pada umumnya kategori printer, tetapi juga di Digital berupa elekronik dan sejenisnya (papan Imaging Solusi Total, yang mencakup sirkuit, komponen, dan suku cadang) dan perangkat Input dan Output Device. Epson perkembangan industri ringan dan menggunakan teknologi tinggi dan menengah (manufaktur, galangan kapal, menempatkan banyak usaha untuk mencari pertanian dan perikanan) juga cocok untuk sebuah terobosan dalam meningkatkan di kembangkan di Batam, karena didukung teknologi dalam memenuhi permintaan dengan kondisi topografisnya. Kota Batam pasar dan tren pengembangan.
masih menjadi tujuan investasi yang PT Epson sebagai industri pembuat menarik, hal ini terlihat dari jumlah printer ternama di dunia yang sudah ternama Penanaman Modal Asing (PMA) yang harus mampu menjaga kualitas produk yang melakukan investasi di Batam dalam tahun akan diperdagangkan. Kualitas produksi 2012 dengan jumlah proyek 94 buah dan suatu perusahaan tergantung dari jasa nilai investasi sebesar USD 1.232.566.500, karyawan di bidang ini yaitu quality control.
sedangkan nilai investasi yang termasuk Pengendalian intern dalam mengontrol dalam 2011 sebesar USD 140.975.200 kualitas suatu produk adalah tugas seorang dengan jumlah proyek sebanyak 102, quality control. Tugas quality control adalah sehingga terjadi peningkatan nilai investasi meneliti produk dan proses produksi yang cukup signifikan. Banyak perusahaan perusahaan untuk memperoleh standar multinasional terkenal seperti Ciba Vision, kualitas yang diperlukan. Peran quality Nippon Steel, Epson, Matshushita, control dalam sistem informasi akuntansi McDermott, Philips, Sanyo, Panasonic, persediaan barang dagang yang diterapkan Siemens, TEAC, Ballast Nedam, dan oleh perusahaan diharapkan dapat lainnya, telah beroperasi di Batam. Pada memberikan manfaaat bagi pimpinan dan akhir tahun 2011, telah terdapat 1,364 manajer perusahaan untuk pengambilan perusahaan yang beroperasi di kota industri keputusan. Keputusan ini akan menunjang paling berkembang ini. berjalannya aktivitas proses produksi agar
www.penghubungkepri.org.menghasilkan barang-barang
yang
PT Epson Indonesia merupakan salah berkualitas.
satu divisi perusahaan Seiko Epson yang Pelaksanaan sistem informasi berada di negara Indonesia, Epson grup akuntansi yang baik perlu didukung usaha (“Epson” atau “Grup”), yang mencakup yang mengharuskan setiap perusahaan untuk Seiko Epson Corporation dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang berhubungannya dengan perusahaan. adaantaralain:peraturan–peraturan
Kegiatan perusahaan terutama terdiri dari pemerintah yang baru, perubahan dalam bisnis yang bertanggung jawab untuk prinsip akuntansi, kebijakan manajemen dan pengembangan, manufaktur dan penjualan lain sebagainya. Banyak perusahaan yang terkait peralatan teknologi informasi, telah mengimplementasikan teknologi perangkat elektronik, precision produk, dan informasi yang modern dan canggih untuk produk lainnya. PT Epson Indonesia adalah mendukung sistem informasi akuntansi penjualan dan anak perusahaan dari Seiko mereka terutama PT Epson. Teknologi
ojs.jurnalrekaman.com 101
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Juni 2019
informasi memungkinkan suatu perusahaan untuk memproses data, menghasilkan informasi secara cepat dan akurat.
Persaingan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk memiliki strategi yang jitu dalam memberikan kualitas produk agar dapat terus bertahan dalam jangka waktu yang relatif panjang (Wahyuni, 2013).
PT. Epson memiliki anak perusahaan di Kota Batam yang berada dikawasan Industrial Batamindo Muka Kuning yang diberi nama PT Epson Batam. Perusahaan ini berhasil menyerap tenaga kerja hingga puluhan ribuan orang, dimana proses pengawasan dalam menjalankan aktivitas perusahaannya sangat ketat dan memiliki prosedur dalam menjaga kualitas barang yang dihasilkan. Permasalahan yang terdapat pada PT Epson Batam dalam menjaga kualitas barang, maka harus memperhatikan terjadinya risiko kehilangan barang yang disebabkan secara sengaja seperti pencurian barang oleh karyawan maupun secara tidak sengaja karena sistem pengendalian yang kurang baik, prosedur produksi tidak dijalankan dengan baik, sehingga menghasilkan kualitas barang yang kurang baik dan bahkan ada yang cacat.
Permasalahan ini tentunya harus dilakukan pengawasan agar hal-hal yang merugikan perusahaan dapat dihindari, karena berdampak pada penyedian produk yang memakan biaya produksi yang semakin besar.
Berdasarkan masalah di atas, Kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Konseptual
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksakan pada perusahaan Epson Batam yang beralamat Industrial Batamindo Muka Kuning.
Populasi penelitian ini adalah karyawan atau pegawai dari bagian-bagian PT. Epson Batam sebanyak 30 orang, maka sampel penelitian ini sampel jenuh, sehingga semua jumlah populasi dijadikan sampel penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan metode pengumpulan data menggunakan metode survei yang menjelaskan bahwa penelitian dengan metode survei ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagi alat pengumpulan data yang pokok.
Analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. Distribusi frekuensi jawaban responden bertujuan untuk mengetahui Tingkat Capaian Responden (TCR) tersebut digunakan formulasi atau rumus sebagai berikut:
Skor Rata-Rata
TCR = x 100%
Skor Maksimum
Berdasarkan kriteria nilai tingkat capaian responden diklasifikasikan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria Nilai Tingkat Tingkat Capaian Kriteria
Responden (%)
90 – 100 Sangat Baik
80–89 Baik
65–79 Cukup
Sumber: (Sudjana, 2009)
HASIL dan PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan PT Epson Seiko Epson Corporation atau yang lebih
dikenal dengan Epson, adalah perusahaan elektronik Jepang yang merupakan salah satu produsen printer
ojs.jurnalrekaman.com 102
komputer dan peralatan informasi dan yang berhubungan gambar terbesar di dunia.
PT Epson memiliki visi dan misi mewujudkan inovasi melalui teknologi yang lebih hemat energi, presisi tinggi, lebih mudah digunakan di berbagai format dan grup di berbagai platform di dunia. PT.
Epson di Indonesia salah satunya ada di pulau Batam.
Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang
Analisis hasil penelitian tentang penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dapat diperoleh melalui penilaian atas jawaban kuisioner penelitian yang disebarkan pada PT Epson Batam.
Adapun analisis pada masing-masing itemnya sebagai berikut:
Tabel 2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang
No Frekuensi Jawaban
Skor Item
Skor Kriteria
Item 1 2 3 4 5 Tertinggi Penilaian
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Orang
1 0 0 3 21 6 123 150
2 0 0 5 17 8 123 150
Total 0 0 8 38 14 246
300 Baik
Rata-Rata 82%
Distribusi Jawaban Responden atas Prosedur-Prosedur
3 0 0 8 16 6 118 150
4 0 0 2 16 12 130 150
Total 0 0 10 32 18 248
300 Baik
Rata-Rata 82.67%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Data
5 0 0 2 14 14 132 150
6 0 0 4 16 10 126 150
Total 0 0 6 30 24 258
300 Baik
Rata-Rata 86.00%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Perangkat Lunak
7 0 0 2 19 9 127 150
8 0 2 4 15 9 121 150
Total 0 2 6 34 18 248
300 Baik
Rata-Rata 82.67%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Infrastruktur dan Teknologi Informasi
9 0 0 13 16 11 128 150
10 0 1 4 17 8 122 150
Total 0 1 17 33 19 250 300 Baik
Rata-Rata 83.33%
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Uraian tabel di atas, menjelaskan bahwa perhitungan memiliki rata-rata persentase sebesar 82% yang memiliki kriteria penilaian yang baik. Distribusi
frekuensi jawaban responden atas prosedur- prosedur memiliki rata-rata persentase sebesar 82,67% yang memiliki kriteria penilaian yang baik. Perhitungan jawaban responden atas data memiliki rata-rata
ojs.jurnalrekaman.com 103
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Juni 2019
persentase sebesar 86% yang memiliki Analisis Evaluasi Pengendalian Internal kriteria penilaian yang baik. Jawaban Persediaan Barang Dagang
responden atas perangakat lunak memiliki Analisis hasil penelitian tentang rata-rata persentase sebesar 82,67% yang pengendalian internal dapat diperoses memiliki kriteria penilaian yang baik. melalui penilaian atas jawaban kuisioner Distribusi frekuensi jawaban responden atas penelitian yang disebarkan pada PT Epson insfrastruktur dan teknologi informasi Batam. Adapun analisis pada masing- memiliki rata-rata persentase sebesar masing itemnya sebagai berikut:
83,33% yang menunjukkan kriteria
penilaian yang baik.
Tabel 3. Evaluasi Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang
No Frekuensi Jawaban
Skor Item Skor Kriteria
Item 1 2 3 4 5 Tertinggi Penilaian
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Lingkungan Pengendalian
1 0 2 6 13 9 119 150
2 0 0 2 19 9 127 150
Total 0 2 8 32 18 246
300 Baik
Rata-Rata 82%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Penilaian Resiko
3 1 2 6 13 8 115 150
4 0 0 1 18 11 130 150 Baik
Total 1 2 7 31 19 245 300
Rata-Rata 81.67%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Aktivitas Pengendalian
5 0 0 4 20 6 122 150
6 0 0 0 0 0 0 0 Baik
Total 0 0 4 20 6 122 150
Rata-Rata 81.33%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden atas Informasi Dan Komunikasi
7 0 0 3 19 8 125 150
8 0 1 3 17 9 124 150 Baik
Total 0 1 6 36 17 249 300
Rata-Rata 83.00%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Atas Pengawasan
9 0 0 0 19 11 131 150
10 0 0 5 14 11 126 150 Baik
Total 0 0 5 33 22 257 300
Rata-Rata 85.67
Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Penjelasan tabel di atas, menjelaskan bahwa perhitungan jawaban responden atas lingkungan pengendalian memiliki rata- rata persentase sebesar 82% yang memiliki kriteria penilaian yang baik. Jawaban responden atas penilaian resiko memiliki
rata-rata persentase sebesar 81,67 % yang memiliki kriteria penilaian yang sangat baik. Perhitungan jawaban responden atas aktivitas pengendalian memiliki rata-rata persentase sebesar 81,33% yang memiliki kriteria penilaian yang baik. Jawaban
ojs.jurnalrekaman.com 104
responden atas informasi dan komunikasi memiliki rata-rata persentase sebesar 83%
yang memiliki kriteria penilaian yang baik.
Perhitungan jawaban responden atas pengawasan memiliki rata-rata persentase sebesar 85,67% yang memiliki kriteria penilaian yang baik.
Berdasarkan analisis diatas, maka dapat dievaluasi bahwa nilai penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang PT Epson yang sedang berjalan dapat dikonrol dengan baik, hal ini dapat terlihat pada rekapitulasi sebagai berikut:
Tabel 4. Rekapitulasi Jawaban Kuisioner Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang dan Evaluasi Pengandalian Internal
Penerapan Sistem Informasi
Rata-Rata Rata-Rata
Akuntansi Persediaan Barang Pengendalian Intern
(%) (%)
Dagang
Orang 82.00 Lingkungan
Pengendalian 87.2
Prosedur-Prosedur 82.67 Penilaian Resiko 90
Data 86.00 Aktivitas Pengendalian 85.2
Perangkat Lunak 82.67 Informasi dan
Komunikasi 85.2
Insfrastruktur Teknologi Informasi 83.33 Pengawasan 83.6
Jumlah 416.67 Jumlah 413.67
Rata-Rata 83,33 Rata-Rata 82,73
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Perhitungan di atas, menjelaskan nilai unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang rata-rata penerapansistem informasi sudah cukup memadai, sehingga juga akan akuntansi persediaan barang dagang adalah meningkatkan pengendalian intern yang sebesar 83,33% yang memiliki kriteria semakin baik. PT Epson Batam telah penilaian yang baik. dan pengendalian memiliki SDM yang sesuai dengan internal persediaan barang dagang adalah keahliannya dalam menjalankan kegiatan sebesar 82,73% yang juga memiliki kriteria operasional perusahaan terutama pada penilaian yang baik. bagian persediaan barang dagang. SDM Pembahasan yang ada juga dapat menerapkan sistem
Analisis data di atas, memberikan informasi akuntansi sesuai dengan prosedur gambarantentang penerapan sistem yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
informasi akuntansi persediaan barang Prosedur yang jelas dalam menjalankan dagang sebagai evaluasi pegendalian operasional perusahaan terutama pada internal PT Epson Batam yaitu: prosedur persediaan barang dagang.
Analisis Penerapan Sistem Informasi Prosedur yang telah disusun dijalankan Akuntansi Persediaan Barang Dagang sesuai dengan alur yang telah ditetapkan, Pada PT Epson Batam sehingga dapat dilihat bahwa perusahaan
Penerapan prosedur sistem informasi menerapkan sistem informasi akuntansi akuntansi persediaan barang dagang dapat dengan sangat baik. PT Epson Batam telah dikatakannberhasil jika perusahaan memiliki keamanan terhadap data dengan menempatkan unsur-unsur seperti orang atau baik dan informasi dari sumber data tersebut sumber daya manusia, prosedur-prosedur, sangat akurat, up to date, dan dapat diakses data, perangkat lunak dan infrastruktur dengan cepat sehingga manajemen bagian teknologi informasi. PT Epson memiliki persediaan dapat menjadikan data tersebut
ojs.jurnalrekaman.com 105
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Juni 2019
sebagai bahan pendukung dalam relating to stewardship). Keberadaan pengambilan keputusan. Kegiatan ini sistem informasi membantu tentunya memiliki pengaruh yang sangat ketersediaan informasi yang besar dalam menunjang sistem informasi dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam akuntansi yang telah diterapkan oleh bentuk laporan pertanggungjawaban
perusahaan. pengelolaan perusahaan.
PT Epson Batam telah memiliki sistem b. Setiap informasi yang dihasilkan informasi akuntansi dalam pengelolaan data merupakan bahan yang berharga bagi yang didukung oleh perangkat lunak yang pengambilan keputusan manajemen (to sudah sesuai dengan perkembangan support decision making by internal teknologi informasi yang berkembang saat decision makers). Sistem informasi ini yaitu SAP Logon Pad 720. Karyawan di menyediakan informasi guna bagian persediaan barang dagang dapat mendukung setiap keputusan yang menjalakan program aplikasi dengan mudah diambil oleh pimpinan sesuai dengan karena didukung oleh fasilitas software yang pertanggungjawaban yang ditetapkan.
sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya c. Sistem informasi diperlukan untuk dilihat dari perangkat hardware yang dapat mendukung kelancaran operasional melakukan penginputan data, memproses perusahaan sehari-hari (to support the data dan memberikan hasil keluaran yang dayto day operations). Sistem sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan informasi menyediakan informasi bagi kegiatan Input, proses dan output di setiap satuan tugas dalam berbagai perusahaan juga sudah didukung oleh level manajemen, sehingga mereka kapasitas hardware yang memiliki dapat lebih produktif.
kecepatan yang baik sehingga operasional Berdasarkan penjelasan di atas, maka perusahaan dapat dijalankan dengan baik. sistem informasi akuntansi merupakan
Kriteria penilaian yang di dapatkan dari jaringan dari beberapa prosedur transaksi- penyebaran kuisioner yang diedarkan terkait transaksi dan kejadian-kejadian yang dapat unsur sistem informasi akuntansi persediaan menyajikan informasi yang lengkap, benar barang dagang, secara umum rata-rata PT dan akurat. Informasi yang disajikan dapat Epson Batam memiliki penilain yang baik dipercaya dan dapat dijadikan sebagai acuan (83,33%). Perusahaan diharapkan menjaga atau dasar untuk mengambil keputusan oleh dan memeliharan serta peningkatkan sistem pihak manajemen itu sendiri maupun oleh informasi akuntansi persediaan barang pihak ekstern. Hasil ini dijadikan dasar dagang agar memberikan manfaat bagi evaluasi dari kegiatan operasional perusahaan terutama pihak manajemen perusahaan. Sistem informasi juga dalam menjalankan usahanya dalam merupakan alternatif tidak perlu lagi mencapai tujuan. Tujuan sistem informasi dijustifikasi dalam hal kemampuannya untuk adalah untuk menyediakan informasi, bagi menunjukan laba yang sebenarnya maupun pengelolaan kegiatan usaha baru, untuk ketepatannya dalam menyajikan sejarah.
memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh (Riahi dan Belkaoui, 2011).
sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Evaluasi Pengendalian Intenal Pada PT ketepatan, penyajian maupun struktur Epson Batam
informasinya (Mulyadi, 2010). Tujuan pengendalian dan pencegahan Lebih lanjut tujuan Sistem Informasi intern adalah untuk memperbaiki tingkat Akuntansi yang dijelaskan oleh (Mardi, keadaan informasi akuntansi dalam 2014) ada 3 (tiga) sebagai berikut: menyediakan catatan, lengkap mengenai a. Guna memenuhi setiap kewajiban pertanggungjawaban dan perundang- sesuai dengan otoritas yang diberikan undangan kekayaan perusahaan dan untuk kepada seseorang (to fulfill obligation mengurangi biaya control dalam
ojs.jurnalrekaman.com 106
penyelenggaraan catatan akuntansi. Hal ini sangat dibutuhkan oleh PT Epson Batam karena informasi merupakan salah satu aset perusahaan yang harus tetap dipelihara dan dijaga kerahasiaannya. Pengendalian intern persediaan barang dagang dapat dinilai dari lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Secara umum nilai rata-rata untuk variabel pengendalian intern persediaan barang dagang adalah sebesar 82,73% yang memiliki kriteria penilaian yang baik.
Penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa aktivitas perusahaan memiliki pengendalian yang baik. Hal ini dijelaskan oleh (Romney dan Steinbart, 2015) bahwa pengendalian intern atau internal merupakan sebuah proses yang menyebar ke seluruh aktivitas pengoperasian perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas manajemen, dimana pengendalian internal memberikan jaminan yang memadai untuk tujuan pengendalian berupa mengamankan aset, mengelola catatan secara detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan secara akurat dan wajar, memberikan informasi yang akurat dan reliabel, menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa pengendalian intern pada PT Epson Batam saat ini memiliki proses yang menyebar ke seluruh aktivitas pengoperasian perusahaan termasuk pada persedian barang dagang. Hal ini tentunya diharapkan tujuan dari pengendalian intern dapat dicapai dengan baik. Adapun beberapa tujuannya adalah menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
kebenaran informasi akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian internal tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer (Mulyadi, 2014).
Selanjutnya penjelasan pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja (Anggreini, 2012).
SIMPULAN dan SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT Epson Batam dapat dilihat dari unsur- unsur orang atau sumber daya manusia, prosedur-prosedur, data, perangkat lunak dan infrastruktur teknologi informasi. Secara umum rata-rata PT Epson Batam memiliki penilain sebesar 83,33% (baik), sehingga kegiatan yang menunjang sistem informasi akuntansi di PT Epson Batam dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah ada.
2. Evaluasi Pengendalian Intenal Pada PT Epson Batam pada persediaan barang dapat dinilai dari lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Secara umum nilai rata-rata untuk variabel pengendalian intern persediaan barang dagang adalah sebesar 82,73% yang memiliki kriteria penilaian yang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan persedian barang dagang dapat dijaga keamanannya, memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
ojs.jurnalrekaman.com 107
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo Juni 2019