• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

METODE

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey yaitu dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Oleh karena itu, data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menggambarkan kondisi populasi secara keseluruhan, tidak hanya mewakili sampel penelitian. Unit analisa dari penelitian survey ini adalah individu. Penelitian ini juga bersifat eksplanatori karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun dan Effendi 2006).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Iklan layanan masyarakat yang menjadi pilihan adalah Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu yang diproduksi oleh BKKBN. Objek penelitian dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan observasi melalui internet dan televisi secara langsung, dengan pertimbangan bahwa saat ini permasalahan kependudukan masih menjadi hal yang amat penting di Indonesia. Selain itu BKKBN memiliki misi untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.

Berdasarkan observasi melalui data-data sekunder BKKBN, saat ini salah satu sasaran utama BKKBN adalah remaja. Hal ini sesuai dengan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu yang mengusung pentingnya Generasi Berencana (GenRe), yaitu perencanaan pernikahan dan keluarga yang matang bagi remaja, dengan cara mencegah pernikahan dini dan merencanakan jarak kelahiran. Oleh karena itu, iklan layanan masyarakat tersebut dianggap representatif untuk mempelajari efektivitas iklan layanan masyarakat pada siaran televisi.

Penelitian ini dilakukan di RW 06 dan RW 07 Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih secara purposive dengan dua pertimbangan utama sebagai berikut:

(1) Kecamatan Ciomas merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 91.46 jiwa/ha. Sementara itu, Desa Ciomas merupakan salah satu daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Kecamatan Ciomas, yaitu sebesar 123.79 jiwa/ha.

(2) Mayoritas khalayak Desa Ciomas berusia 15-24 tahun, yaitu sebanyak 2 880 orang. Sementara itu, RW 06 dan RW 07 memiliki jumlah remaja terbanyak dibandingkan dengan RW lainnya di Desa Ciomas, yang sesuai dengan sasaran iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, yaitu remaja berusia 15-24 tahun yang belum menikah

(2)

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2012 sampai Januari 2013.

Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.

Pengumpulan Data Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari sumber asli atau obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data primer kuantitatif diperoleh dari wawancara terstruktur kepada responden dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawabannya. Selain data kuantitatif, kuesioner juga dilengkapi pertanyaan terbuka untuk menggali data kualitatif, yaitu pertanyaan berupa isian yang tidak disertai pilihan jawaban

Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan langsung dari sumbernya melainkan menggunakan data yang sudah dikumpulkan pihak lain.

Data sekunder dikumpulkan melalui Studi Pustaka dan kajian dokumen terhadap sumber-sumber sekunder di BKKBN, baik melalui website resmi BKKBN maupun perpustakaan BKKBN, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, data monografi dan dokumen kependudukan yang dimiliki oleh kantor desa Ciomas, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yakni buku, tesis, skripsi, jurnal penelitian, dan situs internet.

Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja RW 06 dan RW 07 Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor yang pernah menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu.

Remaja yang dimaksud adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-24 tahun dan belum menikah. Pengambilan sampel dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

(1) Seluruh remaja RW 06 dan RW 07 Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor diberikan angket sederhana berisi kebiasaan menonton, khususnya terhadap tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berecana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu dan kesediaan untuk menjadi responden. Hal ini dilakukan karena peneliti belum mengetahui profil populasi.

(2) Remaja yang menonton iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu merupakan populasi penelitian dan dijadikan sampling frame, yaitu sebanyak 68 orang.

(3) Dari sampling frame tersebut, diperoleh 40 orang berdasarkan kesediaannya menjadi responden penelitian.

(3)

Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket dan kuesioner, yang dijelaskan sebagai berikut:

(1) Angket berisi pertanyaan tentang kebiasaan menonton khalayak, khususnya pada tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu.

(2) Kuesioner yang menjadi acuan dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik individu responden.

Bagian ke dua berisikan pertanyaan mengenai karakteristik sosiologis responden, mencakup interaksi dengan kelompok primer dan kelompok sekunder. Bagian ke tiga berisi pertanyaan tentang keterdedahan khalayak terhadap tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, mencakup frekuensi menonton iklan.

Bagian ke empat berisikan pertanyaan tentang gangguan dan rintangan komunikasi yang dirasakan responden pada iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, terdiri dari gangguan semantik dan rintangan budaya. Bagian terakhir adalah pertanyaan tentang efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan konatif (kecenderungan berperilaku).

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu pertama, melakukan pengkodean pada berbagai jenis pertanyaan, baik tertutup, terbuka, maupun semi terbuka, kemudian memasukkan data ke buku kode atau lembaran data (code sheet). Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengedit yakni mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi, baik pada saat mengisi kuesioner, mengkode, maupun memindahkan data dari lembaran kode ke komputer (Singarimbun dan Effendi 2006).

Data hasil kuesioner terhadap responden kemudian diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software Statistic Program for Social Sience (SPSS) for Windows versi 16.0 dan Microsoft Excel 2007. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan, yang digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, untuk menggambarkan karakteristik individu, karakteristik sosiologis, keterdedahan khalayak terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, gangguan dan rintangan komunikasi dari tayangan iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, dan efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Data kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner dimasukkan dalam tabel frekuensi, diuji, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif yang meliputi tabel frekuensi, grafik, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengujian

(4)

hubungan Chi-Square dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel (bivariat) yang salah satu variabelnya nominal. Rumus Chi-Square adalah sebagai berikut:

𝑋2 = 𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 2 𝑓𝑒 Dimana:

𝑋2 : Nilai chi-kuadrat

fe : Frekuensi yang diharapkan fo : Frekuensi yang diperoleh/diamati

Hasil uji Chi Square (𝑥2) kemudian digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel–variabel dengan rumus Kontingensi (C). Makin besar C berarti hubungan antara dua variabel makin erat. C berkisar antara 0 dan 1 (Singarimbun & Effendi, 2006). Uji Chi Square pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara karakteristik individu (skala nominal), yaitu jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan keterdedahan khalayak seperti frekuensi menonton (skala ordinal). Rumus Koefisien Kontingensi (C):

𝐶 = 𝑥2 𝑥2 +𝑁 Dimana:

C : Koefisien Kontingensi 𝑋2 : Kai Kuadrat

N : Jumlah Data

Sementara itu, uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data berbentuk ordinal dan data interval yang diubah menjadi data ordnial. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menentukan hubungan antara kedua variabel (variabel independen dan variabel dependen) yang ada pada penelitian ini, yaitu menguji hubungan antara karakteristik individu (skala ordinal) seperti usia dan tingkat pendidikan, dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (skala ordinal), karakteristik sosiologis (skala interval) dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (skala ordinal), gangguan dan rintangan komunikasi (skala interval) terhadap efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (skala interval), serta keterdedahan (skala ordinal) terhadap efektivitas iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (skala interval). Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Korelasi positif menunjukkan hubungan yang searah antara dua variabel yang diuji, yang berarti semakin besar variabel bebas (variabel independen) maka semakin besar pula variabel terikat (variabel dependen). Sementara itu, korelasi negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah, yang berarti jika variabel bebas besar

(5)

maka variabel terikat menjadi kecil (Rakhmat 1997). Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Dimana:

ρ atau rs : koefisien korelasi spearman rank di : determinan

n : jumlah data atau sampel

Klasifikasi keeratan hubungan dijelaskan oleh Guilford (1956:145) dalam Rakhmat (1997) sebagai berikut:

Kurang dari 0.20 hubungan rendah sekali; lemas sekali 0.20 – 0.40 hubungan rendah tetapi pasti

0.40 – 0.70 hubungan yang cukup berarti 0.70 – 0.90 hubungan yang sangat tinggi; kuat

Lebih dari 0,90 hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan

Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5 persen atau pada taraf nyata α 0.05, yang berarti memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai probabilitas (P) yang diperoleh dari hasil pengujian dibandingkan dengan taraf nyata untuk menentukan apakah hubungan antara variabel nyata atau tidak. Bila nilai P lebih kecil dari taraf nyata α 0.05 maka hipotesis diterima, terdapat hubungan nyata, dan nilai koefisien korelasi γs digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara dua variabel. Sebaliknya bila nilai P lebih besar dari taraf nyata α 0.05 maka hipotesis tidak diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan nyata dan nilai koefisien korelasi γs diabaikan.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan masalah yang diajukan, hasil kajian terhadap penerapan pendekatan komunikatif yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran berpidato bahasa Bali pada

Sodium nitrat merupakan bahan kimia intermediet (bahan antara) yang selanjutnya dapat diolah dalam pembuatan pupuk yang mengandung senyawa nitrogen, pembuatan kaca,

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pedagang jajanan terhadap penggunaan pewarna metanil yellow adalah lamanya berdagang, akses yang mudah, tingkat pengetahuan yang rendah,

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

membangun komunikasi efektif dan menjalin hubungan dengan masyarakat, karena dalam keseharian kepala sekolah tidak akan terlepas dari interaksi dengan orang lain, baik kepada

Dalam kertas kerja ini, perbincangan hanya difokuskan pada kaedah-kaedah tafsir yang digunakan oleh mufassirin (ahli-ahli tafsir) khususnya dalam mentafsir atau

Hasil proses robust pada software SSMT 2000 ditampilkan dalam software MT-Editor berupa grafik apparent resistivity dan phase , dimana setiap titik respon