RADAR BANDUNG
o
Senin
2 3 18 19
~~O
Jan0
Peb.
Selasa
4 5 20
o
Mar<)
Rabu~
21 22
o
Apr O,1,1eio
Kamis0
Jumat8 9 10 11
23 24 25 26
OJun
.
Jut
0
Ags
o
Sabtu12 13 27 28
--OScp OOkt
Bulog Ekspor Beras Lokal ke Asia dan Afrika
8BANDUNG-RADAR BANDUNG(
HINGGA kini Perusahaan Umum Badan Umum Logistik (Perum Bulog) masih mampu memper-tahankan prestasinya dalam swa-sembada beras: Bahkan sejak 10 tahun terakhir sebelumnya, Indo-nesia tercatat sebagai negara pengimpor beras.
Hal terse but diungkajJkan dalam diskusi yang diprakarsai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpad ter-sebut dilaksanakan di Ruang' Serba Guna Gedung Rektorat Baru Unpad, Jalan Dipatiukur 35, Ban-dung, Jumat(3/7) lalu. .
Dalam presentasinya, Direktur Utarna Perum Bulog, Dr. Mustafa Abu Bakar, M.Si., mengatakan, pencapaian yang diraih Indonesia merupakan hasil kerja sarna semua elemen negara dan tidaklah semu-dah membalikkan tangan. Bulog telah melakukan berbagai upaya.
"Misalnya, Bulog mendorong kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan
guna memenuhi kebutuhan pa-ngan dalam negeri. Selain itu, Bulog juga berupaya mening-katkan pendapatan petani, men-jamin ketersediaan pasokan pa- . ngan dalam negeri dengan harga terjangkau dan meningkatkan sta-tus gizi masyarakat," tuturnya.
Bulog juga berusaha menga-mankan harga petani produsen (HPP) dari intervensi internal (teng-kulak) dan eksternal (negara kom-petitor). Bulog pun menyebarkan stok bems di gudang-gudang Bulog yang tersebar di 26 Divisi Regional (Divre) di seluruh Indonesia.
Stok yang ada di gudang-g4-dang tersebut mencukup untuk stok selama 3 bulan mendatang. Hal ini diakui Mustafa sebagai strategi untuk penyediaan cepat, menglngat wilayah Indonesia yang tersebar di ribuan pulau. "Jika ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang membuat rakyat Indonesia membutuhkan bantuan pangan, bisa dipenuhi
dengancepat,"paparnya.
.
Mustafa juga mengungkapkan,
sekarang ini tren jenis beras
pre-mium atau aromatik sedang
di-minati banyak negara. Indonesia
diakuinya
sudah mengekspor
beras aromatik atau premium
sepertijenis Beras Cianjur,Pandan
Wangi dan lain-lain ke Syiria,
Turki, Taiwan dan Thailand,
wa-laupun masih dalam jumlah
ter-qatas. Melihat fenomena ini..
. pihaknya berupaya agar petani
mau menanam padi jenis tersebut.
Menallggapi saran dari para
peneliti Unpad dan peserta
dis-kusi, Mustafa menyambut baik.
Ia sadar, perlunya diversifikasi
pangan agar tidak hanya beras
yang mampu swasembada.
Bidang teknologi juga menjadi.
sorotan, semata-mata demi
me-ningkatkan kualitas dan
kuan-titas pangan Indonesia. Hal ini
berimbas pada pendapatan
pe-tani sehingga mampu
mening-katkan kesejahteraan
petani.
Para peneliti juga mengharapkan
rakyat Indonesia ke depannya
mengkonsumsi prod uk pangan
yang sehat. (*/tie)