• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2011/2012."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation

dan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-2

SMA Negeri 1Tanjung Morawa

T.P 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

MARTHA C. TAMPUBOLON NIM. 708114189

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Martha C. Tampubolon, NIM. 708114189. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2011/2012. Skripsi Program Studi Pendidikan Tata Niaga, jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan menerapkan kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dan

Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2

SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pelajaran 2011/2012 semester Genap . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-2 yang berjumlah 36 orang siswa. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari siklus I siswa yang memiliki criteria aktivitas hanya ada 27,77% yang aktif, 22,22% cukup aktif, 44,44% kurang aktif, dan siswa yang tidak aktif 5,55%. Pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang sangat aktif 22,22%, 30,55% aktif, 41,66% cukup aktif, 5,55% kurang aktif, dan tidak ada lagi siswa yang didapati tidak aktif. Selanjutnya hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dalam belajar ekonomi diperoleh hasil yang baik dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu pretes dengan nilai rata-rata 51,66 dengan jumlah siswa yang tuntas sebesar 19,44% sedangkan pada postes siklus I nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 67,22 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 44,44% dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 81,25 dengan jumlah siswa yang tuntas sebesar 83,33%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada siklus II telah diperoleh ketuntasan aktivitas dan hasil belajar ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2 SMA NEgeri 1 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2011/2012.

(5)

ABSTRACT

Martha C. Tampubolon, NIM. 708114189. Implementation collaboration of Group Investigation learning model and Snowball Throwing to increase Activity and Economic Students Learning Result Class X at SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Academic Year of 2011/2012. Thesis Program of Marketing Education, Majoring Economy Education, Economy Faculty, State University of Medan 2012.

The Problem this research is the low activity and economic students learning result class X-2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. The purpose of this research was to determine by applying collaboration learning Model Group Investigation and Snowball Throwing approach can enchance learning activities and economics students learning outcomes in class X-2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.

This research was conducted in SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Academic Year 2011/2012 second semester. Research subjects were students of class X-2 numbered 36 people and object is the implementation collaboration of Group Investigation learning model and Snowball Throwing. Techniques used for data collection in this study using the test result of learning and observation sheet of activity students.

From applied research the observation of activity students indicate an increase from cycle I to cycle II. From cycle I students whom have 27,77% active, 22,22% moderately active, 44,44% less active,and 5,55% inactive students. In the second cycle increase, the students whom have very active 22,22%, 30,55% active, 41,66% moderately active, 5,55% less active and no have students criteria were inactive. And then result of students learning with the implementation collaboration of Group Investigation learning model and Snowball

Throwing on studied economic have good result with increase result of student learning that

is in pretes while average 51,66 and the complete students were 19,44% while in postes cycle I indicate an increase average tobe 67,22 with complete students 44,44% and in cycle II average increase again tobe 81,25 with complete students were 83,33%.

Based on the above description can be concluded that implementation collaboration of

Group Investigation learning model and Snowball throwing to increase activity and economic

students learning result class X-2 at SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Academic year of 2011/2012.

(6)

DAFTAR ISI

HAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Pemecahan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penetian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1.Kerangka Teori ... 13

2.1.1. Hakekat Model Pembelajaran Group Investigation ... 13

(7)

2.1.3. Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation dan

Snowball Throwing ... 23

2.1.4. Hakikat Aktivitas Belajar ... 27

2.1.5. Hasil Belajar Ekonomi ... 31

2.2.Penelitian yang relevan ... 34

2.3.Kerangka Berpikir ... 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37

3.1 Lokasi Penelitian... 37

3.2 Subjek dan Penelitian ... 37

3.2.1 Subjek Penelitian ... 37

3.2.2 Objek Penelitian ... 37

3.3 Defenisi Operasional ... 37

3.4 Prosedur Penelitian ... 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 50

4.1.2 Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 54

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Siklus 1 ... 57

(8)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Instruksi Kerja Pada Model Pembelajaran Team Assisted Individualization

dengan Strategi Think Talk Write ... 39

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 43

3. Rata-Rata Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 51

4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 52

5. Rata-Rata Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 52

6. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 52

7. Hasil Rata-rata Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 52

8. Hasil Belajar Pretes Siklus I ... 54

9. Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus I ... 54

10.Hasil Belajar Post Test Siswa Siklus II ... 54

11.Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 55

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 42

2. Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .... 53

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Soal Test Hasil Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 4 Soal Test Hasil Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 7 Perolehan Hasil Belajar Pretes Siswa

Lampiran 8 Perolehan Hasil Belajar Postes Siklus I

Lampiran 9 Perolehan Hasil Belajar Postes Siklus II

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mangandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa, antara siswa dengan siswa, dan antara

siswa dengan sumber belajar lainnya dalam suatu kesatuan waktu yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan. Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses

tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, dan

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pada prinsipnya belajar

adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar kalau tidak

ada aktivitas.

Menurut Sardiman (2009:97) bahwa “dalam belajar sangat diperlukan

adanya aktivitas, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan

baik. Selanjutnya Menurut Hasibuan (2010 :15) bahwa “aktivitas memiliki

hubungan yang searah dengan hasil belajar, semakin banyak aktivitas yang

dilakukan siswa dalam belajar, memungkinkan hasil belajar yang diperoleh siswa

akan meningkat dan sebaliknya”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin

meningkat aktivitas siswa maka semakin meningkat pula hasil belajarnya.

Banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dimana

(13)

2

optimal sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian seharusnya

pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang

dan bermakna bagi siswa. Kemungkinan kegagalan seorang guru dalam

menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan oleh proses belajar mengajar

yang kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam

mengikuti pelajaran, oleh sebab itu guru bukan hanya mengajar, melainkan

mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan

kesadaran dirnya untuk mengadakan perubahan – perubahan dan perbaikan pada

proses pembelajaran. Seorang guru ideal akan mampu bertindak dan berpikir kritis

dalam menjalankan tugasnya secara profesional dan dapat menemukan alternatif

yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan

pembelajaran itu sendiri.

Namun jika melihat kenyataan di lapangan keadaanya menunjukkan

situasi yang berbeda, yang mana kegiatan pembelajaran yang seharusnya menarik,

penuh aktivitas, kreativitas dan ide – ide cemerlang itu tidak terlihat, kelas yang

ada hanyalah kelas yang pasif dan hanya terjadi pemberian informasi dari guru

kepada siswa yang bersifat monoton. Siswa hanya mendengarkan dan mancatat

hal – hal yang dianggap penting untuk dicatat walaupun terkadang setelah

diperintahkan baru proses pencatatan dilakukan para siswa. Dalam hal ini guru

dianggap sebagai satu – satunya sumber belajar yang paling benar dari sumber

belajar lainnya. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung terlihat

membosankan dan hal ini menjadikan siswa malas untuk belajar, sehingga akan

(14)

3

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran

ekonomi diperoleh informasi bahwa dari total jumlah kelas yang diajar oleh beliau

yaitu sebanyak tiga kelas menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar ekonomi

siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Begitu juga dengan

rata-rata aktivitas belajar siswa yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

Namun dari tiga kelas yang diajar oleh beliau, terdapat satu kelas yang nilai

rata-rata hasil belajar siswanya lebih rendah dibandingkan dengan dua kelas lainnya

yaitu kelas X-2.

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X1 – X3

Kelas Rata-rata KKM Keterangan

X-1 70,1 Sesuai dengan KKM

X-2 64,1 Di bawah KKM

X-3 69,5 Di bawah KKm

Berdasarkan hasil observasi penulis di kelas X-2 yang juga mendukung

pernyataan guru mata pelajaran ekonomi tersebut, penulis memperoleh informasi

bahwa aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi memang tidak sesuai

dengan yang diharapkan, hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya variasi

guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga dalam proses belajar mengajar

siswa terlihat pasif dan belajar dirasa menjadi suatu aktivitas yang sangat

membosankan. Hal ini terbukti dari sikap siswa yaitu siswa hanya mengikuti

intruksi dari guru saja tanpa ada timbal balik dari siswa itu sendiri, dari 36 jumlah

siswa yang ada hanya sekitar 3-5 orang siswa saja yang berinisiatif untuk bertanya

(15)

4

kelas menjadi ribut karena siswa tidak lagi memperhatikan apa yang diajarkan

oleh guru, dan pada saat mengerjakan tugas atau latihan beberapa siswa hanya

menunggu siswa lainnya yang mengerjakan tanpa ada usaha atau diskusi untuk

menyelesaikannya sehingga ketika guru mengadakan ulangan banyak siswa yang

tidak dapat menjawab soal yang diujikan. Rata – rata test hasil belajar ekonomi

yang diperoleh siswa juga masih rendah. Berikut ini adalah sajian trend nilai mata

pelajaran ekonomi yang diperoleh siswa kelas X-2 untuk tiga kali ulangan

bulanan.

Tabel 1.2

Trend Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-2

Sumber : SMA Negeri 1 Tanjung Morawa

Keterangan :

bulanan siswa dalam mata pelajaran ekonomi berkisar pada kategori kurang yaitu

64,10 atau rentang antara 60-69. Sedangkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal

(16)

5

Belajar Minimal merupakan target kompetensi yang harus dicapai setiap siswa

dan acuan yang menetukan kompeten atau tidaknya siswa. Apabila kondisi ini

dibiarkan terus menerus maka kualitas belajar siswa akan sangat memprihatinkan,

mengingat bahwa mata pelajaran ekonomi sangat membutuhkan kreativitas,

ketelitian dan pemahaman yang tinggi untuk setiap pokok bahasan. Jika keadaan

seperti ini yaitu dibiarkan, maka akan berpengaruh pada kualitas lulusan yang

tidak mampu bersaing di masyarakat. Lulusan yang dicetak lembaga pendidikan

yang mempunyai hasil belajar yang rendah tidak menutup kemungkinan sulit

untuk memperoleh pekerjaan dikarenakan tidak mempunyai daya kompetetif

dengan lulusan dari sekolah lainnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk memberikan

masukan kepada guru yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

lebih aktif, lebih melatih kemampuan berfikir dan bekerjasama dengan siswa

lainnya dan menggali pengetahuan yang ada dalam dirinya dengan cara

menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan model

pembelajaran Snowball Throwing.

Model pembelajaran koperatif tipe Group Investigation penekanan

pembelajarannya adalah pada aspek sosial yang mendorong siswa untuk dapat

saling bekerja sama dan membantu siswa lebih aktif dalam kegiatan proses belajar

mengajar, siswa berinteraksi memberikan ide – ide yang membangun wawasan

dan pengetahuannya. Sedangkan penerapan model pembelajaran Snowball

Throwing yang bersifat permainan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang

(17)

6

untuk melatih dan menguji seberapa jauh kemampuan siswa dan kesiapan siswa

dalam menanggapi pelajaran atau pertanyaan dari hasil diskusi yang dilaksanakan

di kelas. Kolaborasi model pembelajaran ini juga cocok diterapkan pada

pembelajaran ekonomi karena dalam materi ekonomi ada beberapa sub materinya

yang membutuhkan kerja kelompok agar siswa lebih memahami lagi tentang

materi yang diberikan, sehingga pembelajaran di kelas pun tidak lagi merupakan

proses pembelajaran yang membosankan tetapi berubah menjadi pembelajaran

yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah ini penting untuk diteliti dan

penulis tertarik mengadakan penelitian tindakan dengan judul “ Penerapan

Kolaborasi Model Pembelajaran Group Invetigation dan Snowball Throwing

untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-2

SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pelajaran 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikur :

1. Mengapa aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2 di SMA

Negeri 1 Tanjung Morawa masih rendah ?

2. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan guru, untuk meningkatkan

aktivitas belajar ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1 Tanjung

(18)

7

3. Bagaimana upaya yang dilakukan guru, untuk meningkatkan hasil belajar

ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa ?

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dan Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dan Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar

ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa ?

2. Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dan Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar

ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa ?

1.4 Pemecahan Masalah

Suatu masalah dikaji untuk mencari dan menemukan solusi

pemecahannya. Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa

kenyataanya aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi belum sesuai

dengan yang diharapkan dan hasil belajar siswa juga belum mencapai target yang

diinginkan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

(19)

8

pembelajaran dengan baik agar aktivitas belajar menjadi menyenangkan dan hasil

belajar yang diperoleh siswa menjadi semakin baik.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran

di kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan

menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball

Throwing.

Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran

yang dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

di kelas dengan melibatkan kerja kelompok. Melalui penerapan model

pembelajaran Group Investigation ini akan meningkatkan partisipasi siswa dalam

belajar dan untuk meningkatkan aktivitas belajar ekonomi siswa, yang

kesemuanya ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Model

pembelajaran ini lebih inovatif dan lebih menekankan pada belajar kontekstual

melalui kegiatan – kegiatan yang kompleks. Dalam model ini, siswa tidak hanya

berpikir, menulis, bertanya, atau berbicara, akan tetapi mereka juga melakukan

kegiatan bekerja sama dengan siswa lainnya dalam suatu kelompok untuk

mengindentifikasi suatu masalah dan mencari solusi pemecahannya serta

menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Model pembelajaran Snowball Throwing adalah model pembelajaran

dimana guru bersama siswa terlebih dahulu membuat perencanaan tentang materi

yang akan dipejari. Langkah – langkah tersebut diawali dengan tahap pendahuluan

dimana guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar yang hendak

(20)

9

kelompok dengan anggota 5 sampai 6 orang siswa secara heterogen. Pada tahap

inti, masing – masing kelompok akan menbahas materi yang diberikan guru

kemudian menjelaskannya di depan kelas. Selanjutnya, guru memberikan lembar

kertas pada setiap siswa, kemudian setiap siswa menuliskan satu pertanyaan lalu

menggulung kertas menjadi berbentuk bola dan melempar bola pertanyaan

tersebut kepada kelompok lain dan kelompok lain yang mendapat bola pertanyaan

tersebut harus menjawab pertanyaan secara bergiliran, guru tetap memantau dan

mengawasi jalannya diskusi.

Dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation

dan Snowball Throwing diharapkan siswa yang kemampuannya kurang dan tidak

berani dalam memberikan argumen akan terbantu melalui pertukaran informasi

dengan teman kelompoknya. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dan Snowball Throwing tidak hanya memacu daya pikir siswa dalam

menyelesaikan suatu masalah atau topik pelajaran dalam kelompok belajar tetapi

juga memberikan susana belajar yang menyenangkan karena pembelajaran

dilakukan seperti bermain kuis, dimana dalam teknik Snowball Throwing masing

– masing siswa akan mendapatkan satu pertanyaan yang dibuat dalam bentuk bola

kertas lalu bola tersebut digulirkan dan setiap siswa harus mempersiapkan diri

untuk menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat.

Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam

kurikulum menuntut setiap siswanya untuk lebih aktif lagi dalam mencari

informasi dari berbagai sumber belajar karena mata pelajaran ekonomi

(21)

10

teori dan kenyataan yang berkembang dimasyarakat saat ini. Untuk itu perlu

dirasa menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan

Snowball Throwing agar mempermudah siswa memahami, menganalisa dan

menemukan berbagai informasi melalui sumber belajar dengan cara berkelompok.

Dari uraian di atas diharapkan dengan menerapkan kolaborasi model

pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa melalui penelitian penelitian tindakan ke

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan kolaborasi model

pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dapat

meningkatkan aktivitas belajar ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1

Tanjung Morawa.

2. Untuk mengetahui apakah dengan penerapan kolaborasi model

pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dapat

meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X-2 di SMA Negeri 1

Tanjung Morawa.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka diharapkan dapat

(22)

11

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis tentang

model-model pembelajaran yang dapat diterapkan disekolah.

2. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah

dan guru tentang model pembelajaran Group Investigation dan Snowball

Throwing dalam rangka perbaikan pembelajaran dan dapat menjadi

alternatif pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

ekonomi.

3. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan

penelitian sejenis tentang model pembelajaran Group Investigation dan

Snowball Throwing dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

(23)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi

kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan siswa telah termotivasi untuk

melakukan aktivitas yang terdapat dalam pelaksanaan kolaborasi model

pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing. Rata-rata aktivitas

siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, dimana pada siklus I

diperoleh rata-rata 14,11 dengan kriteria cukup aktif, selanjutnya pada siklus

II diperoleh rata-rata sebesar 18,23 dengan kriteria aktif. Berdasarkan hal

tersebut diatas terjadi penigkatan sebesar 4,12.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa pada materi Uang

dan Perbankan. Dimana pada siklus I diperoleh data bahwa dari 36 orang

siswa terdapat 16 orang siswa (44,44%) yang tuntas sedangkan siswa yang

tidak tuntas sebanyak 20 orang siswa (55,55%) dengan nilai rata-rata sebesar

64,72. Selanjutnya pada siklus II diperoleh data bahwa dari 36 siswa terdapat

30 orang siswa (83,33%) yang tuntas sedangkan siswa yang tidak tuntas

sebanyak 6 orang (16,66%) dengan nilai rata-rata sebesar 79,72, sehingga

dapat diketahui peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 15.

(24)

66

3. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball

Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa kelas

X–2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa TP. 2011/2012.

5.1. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hasil sebagai

berikut :

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi ekonomi agar menggunakan

kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing

sebagai salah satu variasi model pembelajaran dalam proses belajar mengajar

di kelas terutama pada materi Uang dan Perbankan.

2. Kepada sekolah agar menyarankan tenaga pendidik (guru) untuk

menggunakan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan

Snowball Throwing sebagai salah satu alternative dalam kegiatan belajar

mengajar.

3. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti lain dapat menggunakan judul yang

sama, namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas,

agar dapat dijadikan sebagai suatu studi perbandingan bagi guru dalam

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Wydia.

2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Diedrich dalam A.M Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Hasibuan, Hamidah Syukriyati. 2010. “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas XII IPS di MAN 2 Medan”. SKRIPSI. MEDAN: UNIMED

Lubis, Yeni Apriyanti. 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Group

Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Tanjung Balai T.A 2009/2010”.

SKRIPSI. MEDAN: UNIMED

Kiranawati. 2007. Model Pembelajaran Snowball Throwing.

http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/19/snowball-throwing/s. Diakses

26 Februari 2012.

Kisworo dalam Mukthari.2010. Bab 1 Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dengan Penilaian Fortopolio dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A SMP Islam 02 Pujan T.P 2007/2008. http://mukhtaribenk.blogspot.com/2010/10/bab-ii-penerapan-metode-pembelajaran.html. Diakses tanggal 12 Maret 2012

Kunandar, M.Si. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jagakarsa: PT Raja Grafindo Persada

Kusumah, Wijaya. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks

Mafruroh.2004. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

(26)

Pakpahan, Junus. 2010. “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Snowball

Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pangaribuan T.A 2010/2011”.

SKRIPSI. MEDAN: UNIMED

Pamungkas. 2006. Model Pembelajaran Snowball Throwing. http://learning-with-me.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html. Diakses tanggal 30 Februari 2012.

Rousseau dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pres.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajarana Berbasis Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sidabutar, Ferdinan.F. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Snowball

Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Swasta Berastagi T.A 2010/2011. SKRIPSI. MEDAN: UNIMED

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Pratktik). Bandung: Nusa Media.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2008. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Manajemen dengan Pendekatan Kooperatif Think-Pare-Share Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Jurnal pendidikan pengembangan

kurikulum dan teknologi pembelajaran vol.9, edisi 2 hal 160. Samarinda:

FKIP Universitas Mulawarman.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teroti dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya : Mas Media Buana Pustaka.

Trinandita dalam DA. 2010. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktifitas-belajar/#ixzz1oRbrFjkw. Diakses 26 Februari 2012.

Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing.

(27)

Winkel dalam Purwanto, M.Pd. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yasa, Doantara. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI).

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1
Tabel 1.2 Trend Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X-2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Oleh karena jenis mikrobia tertentu masih bisa tumbuh pada suhu rendah atau dingin, sehingga penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Lama Penyimpanan Pada Suhu Refrigerator

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXSTRA DENGAN MODALITAS MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian guna

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model pembelajaran Lea rning Cycle dengan model STAD terhadap hasil belajar

Pemberian upah insentif kepada karyawan dimaksudkan untuk dapat merangsang para pekerja untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan produktivitas mereka mengingat bahwa orang