• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU."

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK

MENGANALISA LOKASI TERBAIK MENDIRIKAN

PERUSAHAAN BARU

SKRIPSI

Disusun Oleh :

BASUKI RACHMAD

NPM : 0534010294

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tugas akhir ini dengan baik dan benar.

Penyusunan Laporan tugas akhir ini merupakan prasyarat dalam mengambil Tugas Akhir. Adapun judul Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah ” PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI TERBAIK BAGI PERUSAHAAN ”.

Tak lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur yang sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I.

3. Bapak I Gede Susrama MD, ST, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II

(3)

iii

pada saat penulis menyelesaikan Skripsi dan laporan ini. Yang penulis minta hanya doa restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik dari laporan ini.

5. Dosen – Dosen Jurusan Teknik Informatika UPN “VETERAN” JATIM, yang telah membuat kami membuka pikiran dan merubah pola pikir kami.

6. Seluruh Teman Jurusan Informatika, tanpa kecuali khususnya mas Faizal, Sugik, Angga Doel, Djoko, Aan, Putra, Dewi, Inyus, Dee-B dan kawan-kawan W.A yang telah berperan penting membantu penulis baik materil, spirituil dan atas dukungannya ”Terima Kasih Yang sebesar-besarnya, dan bagi Yang belum sidang TA, kapan kalian sidang TA. Semoga sukses selalu buat kalian” Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki penulisan laporan ini.

Surabaya, 2010

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Batasan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Dan Manfaat ... 3

1.4.Metodologi Penelitian ... 4

1.5.Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Konsep Tentang Fuzzy ... 6

2.1.1 Kontrol Logika Fuzzy ... ... 8

2.1.1.1Himpunan Logika Fuzzy ... ... 8

2.1.1.2Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy ... ... 9

2.1.1.3Variabel Linguistik ... 12

2.1.1.4Operasi Dasar Himpunan Fuzzy ... 13

2.1.2 Struktur Dasar Sistem Logika Fuzzy ... 14

2.1.2.1Fuzzifikasi …... ... 16

(5)

v

2.1.2.4Basis Pengentahuan Fuzzy ... ... 18

2.2 Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System) ... 19

2.3 Karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan ... 20

2.3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 22

2.3.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 23

2.4 Konsep Metode Brown - Gibson ... 27

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 28

2.5.1 Karakteristik Sistem ... 29

2.5.2 Pengertian Sistem ... 32

2.5.3 Komponen Sistem Informasi ... 32

2.5.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 33

2.5.5 Teknik Memperoleh SIstem Informasi ... 33

(6)

vi

3.1.1 Fase Pemahaman…… ... 43

3.1.2 Fase Perancangan…… ... 43

3.1.3 Fase Implementasi…… ... 44

3.2 Perancangan Algoritma Fuzzy…… ... 46

3.2.1 Rule Base Fuzzy (Basis Aturan Fuzzy)…… ... 48

3.2.2 Mekanisme Inferensi Fuzzy…… ... 49

3.2.3 Proses Defuzzifikasi…… ... 50

3.3 Perancangan DSS (Descision Support System) …… ... 54

3.3.1 Basis Data …… ... 55

3.3.1.4.2 Diagram Alir Data Level 1 Pengunjung……... 60

3.3.1.4.3 Diagram Alir Data Level 1 Member…… ... 61

3.3.1.4.4 Diagram Alir Data Level 1 Admin……... 62

3.3.1.5Normalisasi…… ... 63

3.3.1.5.1 Normalisasi Perhitungan Faktor…… ... 63

3.3.1.5.2 Normalisasi Member Faktor…… ... 65

3.3.1.5.3 Normalisasi Hasil Akhir…… ... 66

3.3.1.6Conceptual Data Model (CDM) …… ... 67

3.3.1.7Physical Data Model…… ... 68

3.3.2 Perancangan File Basis Data …… ... 69

(7)

vii

3.4 Perancangan Perangkat Lunak…… ... 75

3.4.1 Flowchart Sistem…… ... 76

3.4.2.6Form Analisa Konvensional…… ... 83

3.4.2.7Form Login…… ... 84

3.4.2.8Form Halaman Depan Admin…… ... 85

3.4.2.9Halaman Tampilan Data Admin ... 86

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 88

4.1Perangkat Lunak Yang digunakan…… ... 88

4.2Implementasi Data …… ... 89

4.2.1 Data Tabel Kecamatan… ... 89

4.2.2 Data Tabel Login……... 89

4.2.3 Data Tabel Member... 90

(8)

viii

4.2.6 Data Tabel tbfaktor ... 92

4.2.7 Data Tabel tnilaiawal ... 92

4.3Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka ... 93

4.3.1 Form Tampilan Halaman Depan ... 93

4.3.2 Form Pendaftaran Member dan Form Login ... 94

4.3.3 Form Halaman Trial Pengunjung ... 95

4.3.4 Form Halaman Admin... 99

5.3Implementasi Aplikasi Desain Antarmuka ... 111

5.3.1 Form Tampilan Home ... 111

5.3.2 Form Pendaftaran dan Login Member ... 112

5.3.3 Halaman Depan Member ... 114

5.3.4 Halaman Form Data Wilayah... 115

5.3.5 Halaman Form Pilih Faktor ... 117

(9)

ix

5.3.8 Halaman Cetak Laporan ... 123

5.3.9 Halaman Logout Member ... 124

5.3.10 Halaman Admin ... 125

BAB VI PENUTUP ... 129

6.1Kesimpulan ... 129

6.2Saran ... ... 129

(10)

x

Gambar 2.1 Fungsi Keanggotaan Fuzzy ... 7

Gambar 2.2 Fungsi Keanggotaan Crips Set ... 7

Gambar 2.3 Fungsi Keanggotaan Segitiga ... 10

Gambar 2.4 Fungsi Keanggotaan Trapesium ... 11

Gambar 2.5 Fungsi Keanggotaan π ... 12

Gambar 2.6 Sistem Logika Fuzzy dengan Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi .. 15

Gambar 2.7 Mekanisme Pengaksesan MySQL Melalui Web Browser ... 38

Gambar 2.8 Hasil Dari File coba1.PHP... 41

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Sistem Pengambilan Keputusan ... 45

Gambar 3.2 SistemFuzzy ... 47

Gambar 3.3 Fungsi Keanggotaan Fuzzy ... 47

Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Na dan Ke ... 53

Gambar 3.5 Rancangan Global Sist em ... 55

Gambar 3.6 Hubungan ent it y SubSist em Dat a ... 55

Gambar 3.7 Diagram Kont ek Sist em Pengambilan Keput usan ... 56

Gambar 3.8. Diagram berjenjang Sist em Pengambilan Keput usan ... 57

Gambar 3.9 Diagram alir proses perhit ungan fakt or ... 58

Gambar 3.10 Data Flow Diagram Level 0 ... 60

Gambar 3.11 Data Flow Diagram Level 1 Pengunjung ... 61

Gambar 3.12 Data Flow Diagram Level 1 Member ... 62

Gambar 3.13 Data Flow Diagram Level 1 Admin ... 63

Gambar 3.14 Concept ual Dat a M odel ... 68

(11)

xi

Gambar 3.17 Flowchart Sistem Lanjutan ... 77

Gambar 3.18 Tampilan Menu Utama... 79

Gambar 3.19 Form Data Wilayah ... 80

Gambar 3.20 Form Daftar ... 81

Gambar 3.21 Form View Bobot ... 82

Gambar 3.22 Form Master Subjektif ... 83

Gambar 3.23 Form Analisa Konvensional ... 84

Gambar 3.24 Form Login ... 85

Gambar 3.25 Rancangan Menu Halaman Admin ... 86

Gambar 3.26 Rancangan Halaman Utama Admin ... 86

Gambar 3.27 Rancangan Halaman Dat a Fakt or Khusus Admin ... 87

Gambar 3.28 Rancangan Halaman Dat a Wilayah Khusus Admin ... 87

Gambar 4.1 Form Halaman Utama ... 93

Gambar 4.2 Form Pendaftaran Member ... 94

Gambar 4.3 Form Halaman Login ... 95

Gambar 4.4 Form Daftar Wilayah ... 96

Gambar 4.5 Form Pilih Faktor ... 97

Gambar 4.6 Form Bobot Faktor ... 97

Gambar 4.7 Form Analisa Fuzzy ... 98

Gambar 4.8 Form Analisa Konvensional ... 99

Gambar 4.9 Form Halaman Awal Admin ... 100

Gambar 4.10 Halaman Daftar Member Admin... 100

Gambar 4.11 Halaman Daftar Wilayah Admina ... 101

Gambar 4.12 Form Halaman Daftar Faktor ... 102

(12)

xii

Gambar 4.15 Form Halaman Input Wilayah Member ... 104

Gambar 4.16 Form Halaman Pilih Dan Tambah Faktor ... 105

Gambar 4.17 Halaman Perhitungan Nilai Awal ... 106

Gambar 5.1 Form Halaman Utama ... 112

Gambar 5.2 Form Pendaftaran Member ... 113

Gambar 5.3 Form Halaman Login ... 114

Gambar 5.4 Halaman Depan Member ... 115

Gambar 5.5 Halaman Data Wilayah Member ... 116

Gambar 5.6 Konfirmasi Input Data Wilayah ... 116

Gambar 5.7 Halaman Pilih Faktor ... 117

Gambar 5.8 Form Edit Dan Tambah Faktor ... 118

Gambar 5.9 Halaman Form Konfirmasi Data Faktor... 119

Gambar 5.10 Halaman Form Master Bobot ... 119

Gambar 5.11 Halaman Form Index Bobot Faktor ... 120

Gambar 5.12 Form Master Bobot Faktor Objektif ... 121

Gambar 5.13 Halaman Konfirmasi Data Inputan Master Bobot... 121

Gambar 5.14 Halaman View Analisa Fuzzy ... 122

Gambar 5.15 Halaman View Analisa Konvensional ... 123

Gambar 5.16 Halaman Cetak Laporan ... 124

Gambar 5.17 Halaman Logout Member ... 124

Gambar 5.18 Form Halaman Awal Admin ... 125

Gambar 5.19 Halaman Daftar Member Admin... 126

Gambar 5.20 Halaman Daftar Wilayah Admin... 127

Gambar 5.21 Form Halaman Faktor ... 128

(13)
(14)

PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI

TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

BASUKI RACHMAD

NPM. 0534010294

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA

TIMUR

SURABAYA

(15)

PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI

TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU

Oleh

BASUKI RACHMAD NPM : 0534010294

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang V Tahun Akademik 2009/2010

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Basuki Rahmat, S.Si, MT I Gede Susrama MD,ST, M.Kom NPT. 369 070 602 13 NPT. 370 060 640 210

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(16)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Surabaya 60294

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :

Nama : Basuki Rachmad

NPM : 0534010294

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan

gelombang V, TA 2009/2010 dengan judul :

” PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI SISTEM

PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI TERBAIK

MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU ”

Surabaya, 18 Juni 2010

Dosen Penguji yang memerintahkan revisi :

1) Guendra Kusuma, S.Si, M.Kom

{

}

I Gede Susrama MD,ST, M.Kom

(17)

PENERAPAN METODE ALGORITMA FUZZY PADA APLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

LOKASI TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU

Oleh :

Basuki Rachmad

NPM : 0534010294

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 11 Juni 2010

2. 2.

3.

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Ir. Sutiyono, MT NIP. 030191025

Guendra Kusuma W, S.Si, M.Kom

I Gede Susrama MD,ST, M.Kom NPT. 370 060 640 210

Nurcahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 379 030 401 97

(18)

i

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGANALISA LOKASI TERBAIK MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU

Penyusun : Basuki Rachmad Pembimbing I : Basuki Rahmat,S.Si,MT

Pembimbing II : I Gede Susrama MD. ST. M.Kom

ABSTRAKSI

Kota-kota besar merupakan daerah yang sangat strategis karena pusat dari perdagangan dan Industri. Hal ini terlihat dari setiap perkembangan yang ada didalam kota-kota besar tersebut yang semakin maju. Perencanaan kota juga sudah mulai berkembang terlihat dengan banyaknya gedung yang baru dibangun. Perkembangan dari setiap kota juga terlihat dari perkembangan penduduknya. Permasalahan yang sering muncul Masih banyak perusahaan-perusahaan yang masih berada di kota. Hal ini akan sangat menyulitkan bagi perencanaan kota yang semakin berkembang. Disamping itu limbah industri sudah mencapai tingkat ketinggian sampai di luar batas terutama bagi perusahaan yang masih ada di kota.

Pada penelitian Tugas Akhir ini, dilakukan pembuatan suatu aplikasi sistem terpadu berupa Decision Suport System (DSS) atau sistem pendukung keputusan untuk mengolah data-data pendukung tersebut dalam bentuk Website yang akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, dengan memanfaatkan metode algoritma fuzzy, dan perangkat lunak yang digunakan adalah PHP. Yang nantinya akan menjadi sistem informasi secara integral guna mendukung penentuan lokasi pendirian suatu perusahaan yang strategis karena Lokasi akan menentukan dekat tidaknya perusahaan tersebut ke sumber bahan baku ataupun jasa pemasarannya. Dari DSS ini nanti akan didapat berapa nilai dari tiap wilayah yang dinilai dengan kurang cocok, cocok dan mana yang sangat cocok untuk mendirikan suatu perusahaan baru.

.

(19)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota-kota besar merupakan daerah yang sangat strategis karena pusat dari

perdagangan dan Industri. Hal ini terlihat dari setiap perkembangan yang ada

didalam kota-kota besar tersebut yang semakin maju. Perencanaan kota juga

sudah mulai berkembang terlihat dengan banyaknya gedung yang baru dibangun.

Perkembangan dari setiap kota juga terlihat dari perkembangan penduduknya.

Masih banyak perusahaan-perusahaan yang masih berada di kota. Hal ini

akan sangat menyulitkan bagi perencanaan kota yang semakin berkembang. Oleh

karena itu letak perusahaan yang masih berada di kota sudah tidak sesuai dengan

perkembangan kota, sehingga lokasi perusahaan harus dipindah ke daerah yang

agak jauh dari kota. Disamping itu limbah industri sudah mencapai tingkat

ketinggian sampai di luar batas terutama bagi perusahaan yang masih ada di kota.

Lokasi akan menentukan dekat tidaknya perusahaan tersebut ke sumber

bahan baku ataupun jasa pemasarannya. Jarak dari perusahaan ke dua tempat ini

juga menentukan pula metode transportasi yang digunakan.Dilihat dari luas

wilayah, masih banyak lahan yang memadai untuk membangun perusahaan agar

perencanaan kota dapat berjalan dengan baik. Dari segi transportasi juga tidak

begitu sulit karena hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan truk atau

kendaraan lainnya ke kota sehingga dapat langsung dikirim ke luar daerah. Selain

itu juga ada alasan perusahaan memilih daerah sebagai lokasi pabriknya adalah

(20)

1. upah buruh relatif lebih murah

2. harga tanah relatif lebih murah daripada di kota-kota besar dan tanah yang

luas banyaknya tersedia untuk kemungkinan perluasan

3. banyak mempunyai hubungan transportasi ke kota-kota besar sebagai

pasar untuk barang-barang yang dihasilkannya

4. pajak-pajak pada umumnya lebih rendah daripada kota-kota besar

5. biaya-biaya gedung/bangunan biasanya lebih murah/rendah

6. adanya persediaan tenaga kerja yang besar dibandingkan dengan

daerah-daerah yang jauh di luar kota

7. sedikitnya pembolosan karena kesempatan kerja disini kurang

Di daerah belum terdapat sistem informasi yang secara integral maka

penerapannya sangat sulit terutama untuk perusahaan-perusahaan yang sudah

berkembang atau yang sedang berkembang. (Maarif, M.S, Tanjung, H. 2003)

Untuk itu perlu adanya suatu sistem informasi yang akan dikembangkan

ke dalam bentuk Data sistem terpadu untuk mengolah data-data pendukung

tersebut, dengan memanfaatkan metode algoritma fuzzy, dan perangkat lunak

yang digunakan adalah PHP. yang akan dapat memecahkan masalah yang timbul

baik itu bagi perusahaan ataupun bagi pihak perencanaan kota itu sendiri.

1.2 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan segala permasalahan yang akan dijadikan pokok pembahasan didalam

(21)

• Bagaimana Merancang suatu sistem pendukung keputusan untuk

menentukan penempatan perusahaan-perusahaan atau industri-industri di

daerah-daerah tertentu dengan menggunakan metode algoritma fuzzy.

• Bagaimana menerapkan metode fuzzy pada bahasa pemrograman website

dengan PHP

1.3 Batasan Masalah

• Merancang suatu sistem pendukung keputusan untuk menentukan penempatan

perusahaan-perusahaan atau industri-industri di daerah-daerah tertentu dengan

menggunakan metode algoritma fuzzy.

• Pembuatan program dengan menggunakan PHP

• Penentuan nilai awal dengan metode Brown-Gibson.

• Di buat rule-rule base secara statik berdasarkan metode diatas dalam sistem.

• Tidak membahas database-nya, sebagai penyimpan data

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari Skripsi ini adalah :

• Membuat sistem informasi secara integral guna mendukung penentuan lokasi

perusahaan yang strategis

• Membuat sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Algoritma

Logika Fuzzy, dengan PHP

Dan Manfaat yang dapat diambil nantinya adalah :

• Memahami program pengambilan keputusan yang digunakan

(22)

• Mengerti dan mengetahui lokasi yang strategis dan terbaik bagi perusahaan

• Mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi penempatan

perusahaan

1.5 Metodologi Penulisan

Penulis dalam Skripsi ini nantinya akan menggunakan metode :

• Study literatur

Mempelajari dan pengumpulan data dan informasi dengan mempelajari

buku-buku acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi penulisan

skripsi.

• Perancangan software dan Pembuatan software

Yaitu merancang dari pada sistem secara keseluruhan perangkat

lunak.dan pembuatan atau realisasi dari sistem

• Tes dan analisa

Yaitu mencoba hasil rancangan perangkat lunak dan menganalisa hasil

percobaan yang dilakukan.

• Pembuatan Laporan

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Pembahasan Penulisan Skripsi ini nantinya tersusun atas

(23)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang permasalahan yang ada,

batasan permasalahan, tujuan dan manfaat dari penulisan Skripsi ini,

sampai pada metodologi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Semua teori dasar yang diperlukan untuk penulisan Skripsi terdapat

pada bab ini.

BAB III : PERENCANAAN SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang cara perencanaan dan desain dari

sistem.

BAB IV : IMPLEMENTASI PROGRAM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi dan hasil

perancangan beserta penjelasan dan penggunaan program yang telah

dibuat.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini melakukan metode percobaan dan pengamatan terhadap sistem

yang telah direncanakan

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran sebagai hasil

(24)

6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Tentang Fuzzy

Fuzzy dalam bahasa inggris berarti tidak tentu (indistunc), kabur (blurred),

tidak secara jelas terfokus. Istilah fuzzy sets pertama kali diperkenalkan oleh Prof.

Lutfi Z. untuk mengadaptasikan konsep kekaburan ke dunia teknis. Dari konsep

dasar ini maka lahirlah salah satu cabang rekayasa yang dikenal dengan fuzzy

engineering.

Sebagai contoh konsep diatas adalah usia manusia (merupakan contoh dari

linguistik), yang dapat bernilai tua, muda setengah baya yang sulit dilihat

batasan-batasannya.Dengan menggunakan sistem komputer konvensional tentu saja sulit

untuk mengolah variabel-variabel tersebut. Maka munculah konsep Fuzzy.

Penentuan batasan tentang usia atau hal-hal lain yang bersifat kabur

tergantung dari mereka yang menentukan, atau pembuat aturan fuzzy tersebut.

Suatu misal batasan usia muda. Kita menganggap usia muda antara 15 sampai

pada usia 35 tahun, kita tahu bahwa memang usia 10 tahun bukanlah usia muda.

Konsep fuzzy menyajikan nilai keanggotaan suatu keadaan pada variabel tertentu

dengan harga diantara 0 dan 1 (Gambar 2.1.). Dengan demikian variabel yang

sifatnya abstrak dan subyektif dapat dinyatakan secara numerik atau angka,

sehingga mudah dilakukan pengolahan.

Apabila dibandingkan dengan fuzzy sistem biner terasa janggal dan aneh

(25)

keadaan tertentu (crisp sets : pada Gambar 2.2.). Suatu misal usia kita 35 tahun,

kita masih dianggap muda namun setelah lebih satu hari kita sudah dianggap tua.

Gambar 2.1. Fungsi Keanggotaan Fuzzy

Cara bekerja secara fuzzy memang adalah jiplakan cara kerja otak manusia

dalam mengendalikan segala sesuatu, dan ini terbukti lebih canggih dari

pengendali apapun. Meskipun kita tidak tahu model matematika dari sistem yang

akan dikendalikan, kita mampu mengendalikan dengan baik. Dengan keunggulan

tersebut maka diadakan usaha agar fuzzy menjadi sebuah pengendali.

(26)

2.1.1 Kontrol Logika Fuzzy

Kontrol logika fuzzy termasuk dalam kategori inteligent kontrol.

Keunggulan kontrol logika fuzzy ini ialah kemampuannya dalam menggabungkan

besaran numerik dan besaran linguistik. Kontrol logika fuzzy berusaha meniru

logika manusia dalam mengendalikan suatu plant. Manusia dalam menanggapi

suatu kejadian atau fenomena alam, manusia selalu menanggapinya secara

kualitatif dengan memakai pernyataan linguistik. Nilai tanggapan manusia ini

bersifat kabur, samar tidak pasti (Fuzzy). Kemudian manusia juga mengeluarkan

respon secara kualitatif pula, dengan bahasa linguistik.

2.1.1.1 Himpunan Fuzzy

Suatu himpunan fuzzy F dalam semesta X didefinisikan sebagai kumpulan

pasangan x dan fungsi keanggotaan µF(x). Derajat keanggotaan µF(x)

mempunyai nilai dalam interval antara [0,1] untuk tiap nilai x pada X. Nilai fungsi

keanggotaan menunjukkan tingkat keanggotaan elemen x dalam F, jika µF (x) = 1

maka menunjukkan bahwa x merupakan anggota penuh F. Tetapi jika µF (x) = 0

maka x bukan anggota dari F.

Secara umum himpunan fuzzy dinotasikan sebagai berikut :

F = { (x, µF (x) ) | x ∈ X }

Bila x diskrit denagn n elemen, F dapat dinyatakan sebagai :

F = µ1(x) / x1 + µ2(x) / x2 + µ3(x) / x3 + … + µn(x) / xn

(27)

Notasi-notasi '+' dan '/' diatas bukan merupakan operasi aritmatik penjumlahan

dan pembagian, tetapi menyatakan operator gabungan dan penghubung nilai fuzzy

dan tingkat keanggotaan.

Bila x kontinyu, F dapat dinyatakan sebagai :

F = ∫µF (x) / x ... (2.2)

Dalam himpunan fuzzy F, x dinamakan support / pendukung F. Untuk

kasus dimana µF(x) = 0.5 disebut dengan titik silang atau crossover.

Himpunan fuzzy yang penyokong tunggal dengan tingkat keanggotaan µF(x) = 1

disebut dengan fuzzy tunggal atau fuzzy singelton.

2.1.1.2 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy

Fungsi keanggotaan ialah suatu fungsi untuk menentukan derajat

keanggotaan dalam pendefinisian himpunan fuzzy tergantung pada bentuk yang

akan digunakan. Tetapi secara umum ada dua macam metode pendefenisian yaitu

secara numerik dan secara fungsi.

Fungsi keanggotaan yang didefenisikan secara numerik menggunakan

penyokong diskrit. Sedangkan fungsi keanggotaan yang didefinisikan dalam

bentuk fungsi yaitu dengan mengambil nilai bentuk fungsi untuk tiap penyokong

(28)

Derajat keanggotaan suatu nilai ditentukan oleh bentuk dari fungsi

keanggotaan yang digunakan. Ada beberapa bentuk fungsi keanggotaan yang

sering digunakan, yaitu :

1. Fungsi Segitiga (Triangular function)

Gambar 2.3. Fungsi Keanggotaan Segitiga

Representasi matematik dari fungsi keanggotaan segitaiga yaitu :

0 , Jika x < a

(x-a) / (b-a) , Jika a x b

T (x; a,b,c) = (c-x) / (c-x) , Jika b < x < c

0 , Jika x > c

(29)

Gambar 2.4. Fungsi KeanggotaanTrapesium

0 , Jika x < a

(x-a) / (b-a) , Jika a < x < b

T (x; a,b,c) = 1 , Jika b < x < c

(c-x) / (c-x) , Jika b < x < c

0 , Jika x > c

3. Fungsi π (phi function)

Representasi matematis fungsi keanggotaan fungsi phi yaitu :

S(x; c-b, c-b/2,c) , untuk x < c

(30)

Gambar 2.5. Fungsi Keanggotaan π

2.1.1.3 Variabel Linguistik

Untuk merepresentasikan cara berfikir manusia, teori himpunan fuzzy

menggunakan variabel linguistik. Variabel linguistik ini berisi

ungkapan-ungkapan yang bersifat kualitatif yang berfungsi untuk menyatakan kondisi dari

variabel-variabel proses.

Ungkapan-ungkapan kualitatif ini terus mengikuti proses berfikir manusia

sampai suatu keputusan yang diungkapkan secara kualitatif pula. Misalnya : "Jika

temperatur melebihi dari set point yang telah ditentukan , maka perkecil harga

gain proporsional yang diinputkan ke kontroller".

Pemilihan variabel-variabel linguistik sebagai aksi pengendalian

memegang peranan sangat penting dalam menentukan perfomansi unit

pengendalian logika fuzzy. Pada kontrol logika fuzzy setiap variabel masukkan

dan keluaran dikelompokkan dalam variabel-variabel linguistik seperti tujuh

(31)

NS (negative small), ZE (zero), PS (positive small), PM (positive medium), dan

PB (positive big).

Jumlah variabel linguistik yang digunakan mempengaruhi pada kehalusan

(smoothing) dari respon sistem yang dihasilkan kontroller logika fuzzy. Karena

semakin banyak variabel linguistik akan dapat mendekati kondisi real dari nilai

sesungguhnya.

2.1.1.4 Operasi Dasar Himpunan Fuzzy

Pada dasarnya himpunan fuzzy mempunyai banyak sekali operasi fungsi,

tetapi yang digunakan untuk perhitungan di sistem pengendalian hanya beberapa

saja yaitu operator gabungan (Union), operasi irisan (Intersection) dan operator

perkalian (Algebraic Product).

Untuk lebih memperjelas ketiga operator ini maka misalkan ada dua

variabel A dan B sebagai himpunan fuzzy dalam semesta pembicaraan X dengan

fungsi keanggotaan µA(x) dan µB(x), maka operasi dasar himpunan fuzzy yang

dinyatakan dengan operator gabungan, operator irisan dan operator perkalian

ialah:

a. Gabungan (Union)

Gabungan dua himpunan fuzzy A dan B dengan masing-masing fungsi

keanggotaannya µA(x) dan µB(x) dinyatakan dengan :

(32)

b. Irisan (Intersection)

Irisan dua himpunan fuzzy A dan B dengan fungsi keanggotaan µA(x) dan

dinyatakan sebagai berikut:

Untuk semua x ∈ X... (2.4)

c. Perkalian aljabar (algebraic product)

Perkalian aljabar dari dua himpunan fuzzy A dan B yang mempunyai

fungsi keanggotaan µA(x) dan µB(x) dinyatakan sebagai berikut :

untuk semua x ∈ X ... (2.5)

2.1.2 Struktur Dasar Sistem Logika Fuzzy

Sistem logika fuzzy adalah sistem yang berhubungan langsung dengan

konsep tentang fuzzy (yaitu fuzzy sets, linguistik variabel, dan lainnya). Secara

garis besar dibedakan menjadi tiga bagian yaitu sistem logika fuzzy murni (pure

fuzzy logic system), sistem fuzzy Sugeno dan Takagi serta fuzzy logic sistem

dengan fuzzifikasi dan defuzzifikasi. Dari ketiga sistem tersebut, fuzzy logic

sistem fuzzifikasi dan defuzzifikasi memiliki keunggulan tersendiri. Yaitu

pertama masukan (input) dan keluaranya merupakan variabel yang nyata. Kedua,

sistem ini menyediakan hubungan untuk digabungkan dengan if_then rule dari

tenaga ahli (human expert). Ketiga, kita memiliki kebebasan untuk menentukan

(33)

memilih atau menentukan sistem fuzzy logic mana yang paling cocok untuk

mengendalikan suatu plant tertentu.

Sistem logika fuzzy yang akan digunakan adalah menggunakan

defuzzifikasi rata-rata tengah (center average defuzzyfier), aturan penalaran hasil,

fuzzyfikasi singleton dan fungsi keanggotaan gaussian yang dinyatakan dalam

bentuk (wang 1994) :

... (2.6)

Parameter yang dapat diubah-ubah dari sistem logika fuzzy diatas adalah

dimana : V adalah semesta pembicaraan pada keluaran sedangkan Ui adalah

semesta pembicaraan pada masing-masing masukannya.

(34)

2.1.2.1 Fuzzifikasi

Sinyal umpan balik yang didapat dari sensor berupa besaran non fuzzy

(Crisp). Besaran ini harus ditransformasikan ke dalam bentuk besaran fuzzy

dengan bantuan faktor perskala (scaling factor). Faktor perskala diatur sedemikian

rupa sehingga seluruh variabel masukan proses terpetakan dalam semesta

pembicaraan (universe of discourse) yang telah ditentukan. Penentuan faktor skala

untuk sfe (scaling factor error) dan sfde (scaling factor delta error) dilakukan

dengan metode heruistik secara coba-coba.

2.1.2.2. Defuzzifikasi

Defuzzifikasi pada dasarnya adalah pemataan ruang aksi kontrol

pengendali fuzzy (domain fuzzy) ke dalam ruang aksi penegendalian non-fuzzy

(domain crisp)

Secara umum defuzzifikasi dapat dinyatakan dalam bentuk,

Zo = defuzzifier(z) ... (2.7)

Metode defuzzifikasi yang digunakan adalah metode center of grafity

(COG) atau center of area (COA), secara diskrit metode ini dapat dinyatakan

sebagai berikut :

(35)

Dimana Zo adalah aksi pengendalian dalam domain crisp, µi(z) adalah

nilai keanggotaan (faktor bobot) yang merupakan hasil dari aturan inferensi

Max-min atau Max-Dot atau, z adalah nilai tengah fungsi keanggotaan aksi

pengendalian fuzzy.

2.1.2.3 Mekanisme Inferensi Fuzzy

Metode inferensi yang banyak digunakan untuk kontroller logika fuzzy

pada saat ini ada dua yaitu metode inferensi max-min dan metode inferensi

Max-Dot. Kedua jenis inferensi ini menggunakan penalaran GMP (General Modus

Ponen), yaitu penalaran langsung. Untuk memahami kedua metode ini, asumsikan

ada kontrol logika fuzzy yang hanya mempunyai dua basis aturan :

aturan 1 : Jika x adalah A1 dan y adalah B1, maka z adalah c.

aturan 2 : Jika x adalah A2 dan y adalah B2, maka z adalah c

Faktor bobot (fire stength) dari aturan ini dinyatakan dengan αi.

Untuk input xo dan yo mempunyai faktor bobot 1 dan 2, dapat dinotasikan

sebagai berikut :

α1 = µAi (Xo) Λ฀Bi (Yo)

α2 = µA2 (Xo) Λ฀B2 (Yo)

- Inferensi Max-Min

Dalam inferensi max-min operator yang digunakan untuk inflikasi fuzzy

ialah operator minimum Mamdani. Notasi dari inferensi minimum Mamdani ialah

sebagai berikut :

(

( )

)(

( )

)

)

(w 1 Ci w 2 c2 w

c α µ α µ

(36)

Dimana C ialah konsekuen dari implikasi minimum Mamdani, sedangkan ialah

keputusan dari masing-masing basis aturan.

- Inferensi Max-Dot.

Pada metode inferensi max-dot operator yang digunakan untuk implikasi

fuzzy ialah operator perkalian Larsen (product Larsen). Adapun keputusan dari

masing-masing aturan kontrol dinyatakan sebagai berikut α1.µCi(W). Konsequen

hasil implikasi product Larsen dapat ditulis sebagai berikut :

αc(W)= (α1.µci(W)) (α2.µc2(W))

2.1.2.4 Basis pengetahuan fuzzy

Basis pengetahuan fuzzy terdiri dari dua bagian yaitu basis aturan (rule

base) dan basis data (data base). Basis pengetahuan merupakan perluasan dari

metode inferensi fuzzy. Perluasan metode ini disesuaikan dengan model dari

sistem pengendalian yang akan dirancang. Metode GMP kemudian diperluas

menjadi aturan fuzzy yang berbentuk MISO (multi input single output).

Adapun bentuk aturan kontrol itu ialah :

Aturan 1 : Jika x adalah A1 dan Y adalah B1, maka z adalah C1.

Aturan 2 : Jika x adalah A2 dan y adalah B2, maka z adalah C2 ...

Aturan N : Jika x adalah An dan y adalah Bn, maka z adalah Cn

Input : x adalah A' dan y adalah B'

(37)

Dimana x, y dan z ialah variabel linguistik yang mempresentasikan variabel

keadaan proses dan variabel kontrol An, Bn, Cn adalah nilai linguistik untuk

variabel x, y, z pada semesta pembicaraan X,Y dan Z

2.2Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System)

Sistem pengambilan keputusan mempunyai berbagai pengertian yang terus

berkembang sesuai dengan perkembangan aplikasi sistem pendukung dalam

permasalahan manajemen. Litle (tahun 1995) mendefinisikan SPK sebagai

kumpulan prosedur yang berbasis model untuk memproses data dan melakukan

justifikasi untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Untuk

menuju sukses, suatu sistem harus memenuhi beberapa syarat yaitu sederhana,

kuat, mudah dikendalikan, adaptif, mudah untuk dimodifikasi. Perkembangan

SPK memunculkan konsep baru seperti penggunaan konsep stuktur address yang

menimbulkan pro kontra dengan munculnya ide bahwa permasalahan yang tidak

terstruktur harus dibuat terstruktur. Bounzech (tahun 1995) mendefinisikan SPK

sebagai system berbasis komputer yang terdiri dari 3 komponen yang interaktif,

yaitu:

1. Sistem bahasa

Merupakan komunikasi antara pengguna dengan komponen lain dalam SPK

2. Sistem Pengetahuan

Merupakan kumpulan pengetahuan yang utama termasuk dalam SPK sebagai

data / prosedur. 3. Sistem pemrosesan masalah yang merupakan

(38)

Sedangkan Keen (tahun 1995) menerapkan SPK kedalam situasi dimana

sistem akhir dapat dikembangkan melalui proses adaptif yang terdiri dari

proses belajar dan evaluasi. Pengertian SPK yang diberikan Keen (tahun

1995) adalah SPK sebagai hasil proses pengembangan dimana pengguna,

pembangun SPK dan SPK itu sendiri mempunyai kemampuan untuk

mempengaruhi satu sama lain yang menghasilkan sebuah evolusi dan pola

yang digunakan.

2.3 Karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan

Secara umum tidak ada konsesus tentang pengertian SPK secara

khusus, termasuk karakteristik dan kemampuan SPK, berikut ini merupakan

karakteristik SPK (tahun 1995) :

1. mendukung pengambilan keputusan terutama pada situasi semi terstruktur

atau tidak terstruktur sama sekali dengan menyatukan keputusan yang

dibuat manusia dan informasi dari komputer

2. mendukung berbagai level manajemen mulai dari eksekutif atas sampai

manajer bawah

3. mendukung bukan hanya keputusan perseorangan tetapi juga untuk

kelompok (group). Permasalahan yang terstruktur sering kali

membutuhkan keterlibatan berbagai elemen organisasi dalam hal ini

individu-individu dari berbagai departemen

4. mendukung pengambilan keputusan yang bersifat independen maupun

(39)

5. mendukung semua tahapan dalam pross pengambilan keputusan mulai dari

tahapan penyelidikan, desain, pemilihan sampai dengan implementasi

6. mendukung berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan. Hal ini

menyebabkan SPK harus sesuai dengan atribut-atribut yang dimiliki

pengambilan keputusan

7. adaptif dengan waktu. Pengambil keputusan harus bersikap reaktif, karena

dihadapkan pada kondisi yang harus berubah dan menyesuaikan SPK

dengan perubahan-perubahan tersebut. Pleksibel SPK memungkinkan

pengguna (user) untuk menambahkan, menghapus, menggabungkan atau

mengatur kembali elemen-elemen dasar. Hal ini akan memberikan

kemampuan analisa yang cepat

8. mudah digunakan, pengguna harus merasa akrab dengan system yang

dihadapi. Karakteritik semacam user Friendlines, fleksibel, bedaya grafis

buat dalam dialog dengan bahasa umum dengan meninggkatkan

keefektifan SPK. Karakteristik diatas menuntut bentuk SPK interaktif

9. meningkatkan ektifitas pengambilan keputusan (akurasi, kecepatan,

kualitas) daripada meningkatkan efisiennya (biaya, termasuk biaya

pemrosesan komputer)

10.dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan dalam langkah-langkah

proses penyelesaian keputusan. SPK ditujukan untuk mendukung

pengambil keputusan bukan untuk menggantikan. Pengambil keputusan

dengan menghentikan dan mengabaikan rekomendasi yang diberikan oleh

(40)

11.mengajarkan untuk belajar, yang memungkinkan untuk diungkapkannya

kebutuhan dan perbaikan sistem. Hal ini memunculkan proses

pengembangan yang kotinyu

12.mudah untuk dibangun, program harus mampu membangun sendiri atau

sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dikembangkan

dalam organisasi dengan bantuan spesialis sistem informasi

13.menggunakan modal sehingga memungkinkan untuk memunculkannya

percobaan dalm berbagai strategi dengan konfigurasi yang berbeda

14.dilengkapi dengan komponen pengetahuan (pada SPK tingkat lanjut) yang

memberikan kemampuan penyelesaian masalah yang rumit secara efektif

dan efisien

2.3.1 Komponen sistem pendukung keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri dari komponen-komponen SPK yaitu;

Manajemen data

Manajemen data terdiri dari database yang berisi data yang berhubungan

dengan situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang yang disebut dengan

database manajement sistem (DBMS)

Manajemen model

Sebuah paket perangkat lunak yang mencakup model kuantitatif untuk

finansial, statistik dan management science yang mendukung analisis sistem

dan juga merupakan software management

(41)

Pengguna mampu berkomunikasi dan memberi perintah kepada SPK melalui

subsistem ini. Subsistem ini merupakan perangkat lunak antar proses dengan

pengguna

Manajemen pengetahuan

Subsistem ini merupakan subsistem opsional yang dapat mendukung

subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang independen

2.3.2 Proses pengambilan keputusan

Mengacu Simon (tahun 1995), proses pengambilan keputusan meliputi 3

fase penyelidikan, perancangan, dan pemilihan, fase keempat yaitu implementasi

yang ditambahkan kemudian. Dimulai dari tahapan penyelidikan yaitu

penelusuran kenyataan yang terjadi dan masalah yang muncul diidentifikasi dan

didefinisikan. Tahap perancangan menghasilkan suatu model yang

menyederhanakan sistem yang ditinjau. Tahap pemilihan yang menunjukkan

solusi dari model yang dikembangkan. Bila solusi yang didapat dianggap telah

sesuai maka tahap implementasi dapat dilakukan

Pengembangan SPK merupakan proses yang sangat rumit. Proses ini

meliputi kebutuhan teknis seperti pemilihan hardware sesuai dengan pengenalan

tingkah laku dari para pengguna SPK karena sifat permasalahan SPK yang semi

terstruktur ataupun tidak terstruktur, maka kebutuhan informasi dari para manager

pengguna SPK akan berubah dan begitu juga SPKnya.

Tahapan dalam pengembangan SPK yaitu :

(42)

Perencanaan, berhubungan dengan pemunculan kebutuhan dan diagnosa

permasalahan. Dalam hal ini tujuan dan sasaran dari SPK didefinisikan

Tahapan B

Riset, berusaha mengidentifikasi pendekatan yang relevan dalam memenuhi

kebutuhan pengguna dan menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia

Tahapan C

Analisa dan desain konseptual, berusaha mendapatkan pendekatan terbaik dan

sumber daya yang dibutuhkan untuk diterapkan

Variabel-variabel yang Digunakan

1. Lokasi Pasar

Lokasi pasar adalah salah satu factor yang juga perlu diperhatikan dalam

proses penetuan letak lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan tergantung pada

macam produk yang dihasilkan, pasar ini bisa secara luas tersebar atau

terpusatkan. Apabila suatu pasar diterapkan untuk terpusatkan pada lokasi

tertentu maka perusahaan yang akan didirikan haruslah diletakkan berdekatan

dengan lokasi pasar tersebut, sedangkan apabila pasar yang kita supplay

ternyata tersebar di beberapa lokasi tertentu maka kita dapat menempatkan

pasar pada titik beratnya.

2. Lokasi Sumber Bahan Baku

Lokasi dari sumber bahan baku untuk produksi sangat berpengaruh dalam

menentukan lokasi perusahaan yang akan didirikan. Karena sifat dari proses

manafacturingnya yang memaksa untuk berdekatan dengan lokasi bahan

(43)

3. Alat Angkutan

Masalah tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas transfortasi adalah juga merupakan

faktor yang sangat penting dalam menentukan lokasi dari perusahaan yang

akan didirikan. Maka dari itu ada beberapa pertimbangan yang harus

dilakukan seperti :

• Macam atau jenis fasilitas transportasi yang ada pada asal dan tujuan

• Relatif biaya dari masing-masing transportasi tersebut

• Derajat kepentingan pengiriman barang tersebut

• Kondisi-kondisi khusus yang diharapkan dalam proses pengiriman

tersebut

4. Sumber Energi

Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri akan memerlukan tenaga

listrik untuk berbagai macam kebutuhan dalam proses produksinya. Secara

umum sebagian perusahaan akan lebih senang untuk membeli energi ini

daripada harus membuat instalasi listrik sendiri. Biasanya public utility akan

pula dapat mensupplay energi pada tinggkat biaya yang lebih murah

dibandingkan bila harus menyediakan sendiri.

5. Iklim

Iklim atau cuaca secara nyata banyak mempengaruhi efektifitas, efisiensi dan

tingkah laku pekerja perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Berdasarkan penelitian, manusia akan dapat bekerja dengan nyaman di dalam

ruangan yang temperaturnya dapat dijaga sekitar 20 derajat Celsius.

(44)

Pendirian perusahaan pada lokasi tertentu akan tertentu akan

mempertimbangkan pula tersedianya tenaga kerja yang cukup, yang tidak saja

harus dilihat dari jumlahnya akan tetapi juga harus ditinjau dari segi

kemampuan dan ketrampilan yang diperlukan. Selain itu tingkat upah harus

juga dipetimbangkan.

7. Undang-undang Sistem Perpajakan

Aturan atau uandang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah baik tingkat

pusat maupun tingkat daerah akan pula mempengaruhi proses pemilihan

lokasi perusahaan. Beberapa aspek dari operasi yang diatur oleh

undang-undang adalah berupa jam kerja, usia kerja minimal, dan kondisi-kondisi kerja

lainnya. Disamping itu besar kecilnya pajak yang disetorkan oleh industri

akan berbeda-beda tergantung dimana lokasi perusahaan tersebut akan

didirikan.

8. Sikap Masyarakat Setempat

Sikap masyarakat setempat dimana perusahaan tersebut hendak didirikan

ikut pula menjadi dasar pertimbangan yang cukup penting artinya. Sosial

cultural, adat istiadat, tradisi, dan tingkat pendidikan rata-rata dari anggota

masyarakat merupakan aspek penting didalam penyelesaian masalah-masalah

perburuhan, perselisihan dan lain-lain yang menyangkut masalah industrial

relation.

9. Dan beberapa Variabel yang dapat di tambahkan di dalam sistem nantinya,

disesuaikand engan kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.

(45)

2.4Konsep Metode Brown Gibson

Brown-Gibson dikembangkan untuk menganalisa dan mengevaluasi lokasi

pabrik / industri berdasarkan konsep ”preference of measurement” yang

mengkombinasikan faktor-faktor obyektif (kuantitatif) dan subyektif (kualitatif).

Dalam penentuan nilai awal yang nanti akhirnya memberikan keluaran atau output

sebagai nilai terbesar dari suatu lokasi yang paling cocok digunakan sebagai

lokasi pabrik / industry tersebut.

Adapun langkah-langkah penerapan metode brown-gibson adalah sebagai

berikut :

1 Eliminasi setiap alternatif site lokasi yang secara sepintas jelas-jelas tidak

layak dan feasibel untuk dipilih. Misalnya: tidak tersedianya suplai energi

ataupun utilities lainnya dalam kapasitas yang dibutuhkan.

2 Hitung dan tetapkan “performance measuremants”dari faktor obyektif (of)

untuk setiap alternatif lokasi.

... (2.9)

3 Tentukan faktor-faktor yang memberi pengaruh signifikan dan harus

dipertimbangkan pada saat menetapkan lokasi pabrik. Faktor-faktor ini

bersifat subjektif.

4 Tetapkan rating faktor (Wij), dimana j=1,2,...n untuk setiap faktor subjektif

yang ada dengan membandingkan dan menilai salah satu faktor terhadap

(46)

5 Buat ranking juga dengan pairwise comparison, berdasarkan faktor subjektif

yang ditetapkan untuk masing-masing alternatif lokasi. Ranking ini

dinotasikan sebagai Rij (0 ≤ Rij ≤ 1 dan ∑ Rij = 1).

6 Penilaian adalah sebagai berikut:

• Poin = 1, berarti “lebih baik”

• Poin =0, berarti “lebih jelek”

• Poin sama-sama nol atau satu berarti “sama”

7 Tetapkan faktor subjektif (Sfi) dengan cara mengkombinasikan sebagai

berikut:

... (2.10)

8 Kombinasikan faktor objektif dan subjektif. Sebelumnya perlu dihitung

terlebih dahulu faktor mana yang lebih penting apakah faktor objektif

(bobot=k) atau faktor subjektif (bobot=1-k). Perhitungan ini akan

menghasilkan Location Preference Measure (LPM) untuk setiap alternatif

lokasi yang ada:

LPMi = k (Ofi) + (1-k) (Sfi) ……… (2.11)

9 Lokasi yang dipilih adalah lokasi dengan nilai LPM tertinggi.

2.5Konsep Dasar Sistem Dan Informasi

Sistem adalah kesatuan beberapa keadaan, metode teknik dan kumpulan

(47)

diharapkan. Disini jelas dikemukakan bahwa suatu sistem tidak akan lepas dari

elemen pokoknya yaitu input dan output. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai

suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Sebagai

misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem

perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem

yang lebih kecil lagi atau terdiri dari kompoonen-komponen. Subsistem perangkat

keras (Hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan

alat simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling

berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran sistem

tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa

sehinngga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi.

2.5.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain

mempunyai komponen-komponen (Components), batas sistem (Boundaray),

lingkungan luar sistem (Enviroment), penghubung (Interface), masukan (Input),

keluaran (Output), pengolahan (Process)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen

(48)

bagian-bagain dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem

itu sendiri yang akan menjalankan suatu fungsi tertentu dan akan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat

mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra Sistem.

Sedangkan didalam suatu subsistem masih dimungkinkan terdapat lagi

subsistem-subsistem lain yang lebih kecil lagi sampai akhirnya tinggallah

yang disebut dengan komponen atau elemen-elemen tunggal.

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan sendirinya harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem yang

(49)

untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung ini. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya

yang membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang dapat dimasukkan kedalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance input) dan

masukan sinyal (Signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam

suatu sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan

untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah

menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat berupa masukan untuk

subsistem yang ada atau mungkin masukan bagi Supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan sistem sendiri atau

mungkin sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan sistem adalah

sesuatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akan

mengolah data masukan berupa data transaksi barang dan data-data lainnya

(50)

2.5.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Data yang diolah melalui suatu model

menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat

suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu

tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Kejadian-kejadian

even adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah

perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan

adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang.

Informasi mempunyai kualitas yang baik jika memenuhi tiga komponen

dasar berikut :

1. Akurat : Informasi harus bebas dari kesalahan.

2. Relevan : Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

3. Tepat waktu : Karena informasi merupakan landasan dalam suatu

pengambilan keputusan, maka informasi yang datang tidak boleh

terlambat.

2.5.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

blok bangunan (Building block) yaitu blok masukan (Input block), blok model

(51)

Sebagai suatu sistem, keempat blok tersebut masing-masing saling berinteraksi

satu sama lainnya membentuk satu kesatuan mencapai sasarannnya.

2.5.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi

dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

semua tingkat manajemen. Sistem informasi manajemen dibentuk untuk

memberikan informasi yang tepat bagi seorang manajer dalam memecahkan suatu

masalah dan sekaligus mengambil keputusan. Sistem akan mengolah fakta dan ide

dari lingkungan, kemudian disajikan dalam bentuk informasi. Konsep sistem

manusia mesin berarti sejumlah pekerjaan akan sangat baik jika dilaksanakan oleh

mesin, sehingga akan timbul interaksi antara manusia dan mesin. Beberapa sistem

informasi manajemen tersebut dapat dipadukan on-line sehingga perubahan yang

terjadi pada suatu sistem atau subsistem secara otomatis meng-update subsistem

yang lain.

2.5.5 Teknik Memperoleh Informasi

Ada beberapa cara yang digunakan analis untuk memperoleh

informasi. Interaksi langsung digunakan untuk mengumpulkan data primer,

sementara data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada. Mengamati

atau mewawancarai seseorang melakukan pekerjaan adalah contoh pengumpulan

data. Beberapa cara pengumpulan data :

(52)

Salah satu teknik pengumpulan data suatu proses adalah mengamati proses

tersebut. Pada waktu melakukan observasi atau pengamatan, analis sistem

dapat juga berpartisipasi atau mengamati saja orang-orang yang sedang

melakukan kegiatan tertentu yang sedang diobservasi itu. Seringkali dalam

sistem analis dan desain akan menjalani suatu sistem untuk mengamati

aliran-aliran informasi dari segi-segi keputusan yang penting sekali.

2. Wawancara

Wawancara telah diakui sebagai pengumpulan data yang penting dan banyak

dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan

analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap

muka langsung dengan orang yang diwawancarainya. Seperti halnya dengan

teknik pengumpulan data yang lain wawancara bukanlah satu-satunya teknik

yang terbaik di semua situasi.

3. Questioner

Questioner dapat dianggap sebagai bentuk wawancara terstruktur dengan

pertanyaan-pertanyaan yang didesain agar dapat dijawab tanpa harus bertatap

muka.

2.6 Kebutuhan-Kebutuhan Sistem

2.6.1 Alir Dokumen ( Document Flow )

Bagan alir dokumen (Document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (Form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

(53)

Formulir adalah suatu dokumen yang memuat informasi konstan yang

tercetak dan mempunyai bagian luang untuk diisi dengan variabel. Bagi

perusahaan tentunya harus mencatat transaksi setiap harinya, yang mana semua

ini harus dikonversikan dari satu media ke media lainnya dan dimanipulasi

berulang-ulang yang pada akhirnya berakhir pada suatu formulir yang berguna

bagi manajer di dalam mengambil keputusan. Sehingga dapat dikatakan bahwa

keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan juga tergantung dari

formulir-formulir yang digunakan.

Dari uraian diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa alasan

pemakaian formulir adalah untuk memudahkan suatu arus, proses dan analisa,

yaitu berupa :

1) Penyusunan data.

2) Meminimumkan waktu pencatatan dan penghapusan penulisan data

konstan.

3) Memungkinkan kontrol terhadap kegiatan.

4) Mengurangi terjadinya kesalahan tulis menulis.

5) Menyampaikan informasi penting dari satu orang ke orang lain baik

dalam suatu organisasi maupun antar organisasi.

2.6.2 Sistem Flowchart ( Flowchart System )

Sistem flowchart merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk

menggambarkan sistem secara phisik dengan simbol-simbol bagan alir yang

menunjukkan secara tepat arti phisiknya seperti simbol : terminal, hard disk,

(54)

2.7 Desain Sistem

Desain sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi yang terperinci

untuk mengembangkan sistem baru. Langkah permulaan desain sistem adalah

rencana pengembangan yang telah dipersiapkan selama analisa sistem yang

disetujui oleh manajemen.

Desain sistem dimulai dengan spesifikasi output yang diperlukan.

Selanjutnya menentukan isi dan format input suatu sistem dan file yang kemudian

diikuti desain mengenai langkah-langkah pengolahan, prosedur-prosedur dan

pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses desain sistem harus

dipersiapkan rencana implementasi sistem yang baru.

2.7.1 Desain Input

Masukkan (Input) merupakan awal dimulainya proses informasi

komputerisasi. Bahan mentah dari innformasi adalah data yang terjadi dari

transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Hasil dari sistem informasi tidak lepas

dari data yang dimasukkan. Bila sampah yang dimasukkan maka akan keluar

sampah pula (Garbage in garbage out). Supaya tidak dihasilkan sampah seperti

kasus diatas maka input yang dihasilkan sistem informasi harus tidak boleh

berupa sampah. Oleh karena itu desain input yang dibuat haruslah berusaha

membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah.

2.7.2 Desain Output

Setelah mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru yang

(55)

desain, isi terinci dan format output harus dipersiapkan dan ditetapkan. Tahap ini

perlu berkonsultasi dengan para pemakai output sistem untuk menentukan data

spesifik atau informasi apa yang diperlukan oleh mereka, bagaimana mereka

memakai data / informasi dan format apa yang menurut mereka sesuai dengan

kebutuhan mereka. Secara ringkas tahapan-tahapan mendesain output adalah :

a. Memilih metode penyampaian informasi (layar/printer).

b. Mendesain bentuk layoutnya.

c. Menyusun sistem informasi agar lengkap dan mudah dibaca. Untuk itu perlu

diperhatikan :

- Beri judul pada setiap informasi yang diberikan.

- Semua data tepat dibawah judul tiap kolom.

- Beri ringkasan pada tempat-tempat tertentu.

- Harus berurutan.

2.8 Mengenal Database

DBMS merupakan singkatan dari Database Management System.

DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang

secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam

DBMS yang populer dewasa ini berupa RDBMS (Relational Database

Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau

dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.

MySQL merupakan salah satu contoh dari bentuk produk RDBMS

yang sangat populer dilingkungan Linux, tetapi juga tersedia pada Windows.

(56)

yang melayani permintaan akses terhadap database). Gambar 2.3

memperlihatkan mekanisme pengaksesan MySQL melalui Web browser.

Gambar 2.7 Mekanisme Pengaksesan MySQL Melalui Web Browser

2.9 Definisi MySQL

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MySQL

untuk memperjelas pengertian tentang software ini :

1 MySQL adalah sistem pengaturan relational database.

Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang

kemudian akan diletakkannya semua data dalam satu ruang penyimpanan

yang besar.

2 MySQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).

Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk

digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja.

3 MySQL menggunakan GPL (GNU General Public License)

Untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk

(57)

seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan

MYSQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli lisensi

yang bersifat komersial.

2.9.1 Koneksi Database MySql dengan PHP

Berikut penulisan fungsi script untuk koneksi ke database

MySQL :

1. mysql_connect()

Perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke server

database MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai

berikut. mysql_connect (host, username, password) ;

2. mysql_select_db()

Perintah ini digunakan untuk memilih database yang ada di

server MySQL, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

mysql_select_db (nama_database, pengenal_koneksi) ;

3. mysql_query()

Perintah ini digunakan untuk melakukan query atau

menjalankan permintaan terhadap sebuah tabel atau sejumlah tabel

database, fungsi ini memiliki format penulisan sebagai berikut.

mysql_query (permintaan, pengenal koneksi) ;

2.10 Pengertian PHP

PHP merupakan bahasa interpreter yang hampir mirip dengan

(58)

digunakan bersamaan dengan WML sehingga pembangunan situs website

dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. PHP dapat digunakan untuk

melakukan update database, menciptakan database, dan mengerjakan

perhitungan matematika. PHP dapat di unduh gratis melalui situs

http://www.PHP.net. Menurut dokumen resmi PHP, PHP adalah singkatan

dari Hypertext Preprocessor.

PHP merupakan bahasa script (berbentuk script) yang menyatu

dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang

kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang

dikirimkan ke browser (client side) hanya hasilnya saja. Secara khusus, PHP

dirancang untuk membangun sebuah web dinamis. Artinya, ia dapat

membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan yang up to date. Misalnya

isi database ditampilkan ke dalam halaman web. Pada prinsipnya , PHP

mempunyai fungsi yang sama dengan scipt seperti ASP (Active Server Page),

Cold Fusion dan lain-lain. Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server.

Yang sering digunakan adalah Apacheweb server.

2.10.1 Dasar-dasar PHP

PHP dijalankan dalam file berekstensi .PHP, .PHP3 atau phtml,

tetapi secara umum ekstensi file PHP adalah (.PHP). Kode PHP menyatu

dengan tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? atau

<?dan ditutup dengan ?>.

(59)

Gambar 2.8 Hasil Dari File coba1.PHP

2.10.2 Kelebihan PHP

PHP mempunyai 4 kelebihan yaitu 4P (Four Pee) :

1) Practical / Praktis

PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar

dalam penulisan, dan ini meningkatkan kepraktisan buat para

penggunanya. Misalnya saja programmer tidak diharuskan untuk

menuliskan atau menghapus variabel.

Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan

dengan mudah yang kemudian dipanggil dalam sebuah skrip, menebak

formula terbaik dalam penetapan variabel secara otomatis kemudian

menghapus variabel dan dan mengembalikan resource ke sistem

setelah skrip berhasil di eksekusi. Pada akhirnya, PHP mampu

membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dari project

yang akan dibuat.

2) Power

(60)

halaman dinamis, memanipulasi form, dan dapat dihubungkan dengan

database. Selain yang disebutkan tadi, ternyata PHP juga dapat

melakukan hal – hal di bawah ini :

1 Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan

Portable Document Format PDF.

2 Berkomunikasi dengan LDAP.

3 Berkomunikasi dengan banyak protocol, termasuk IMAP, POP3

dan NNTP.

4 Berkomunikasi dengan credit-card processing solution.

3) Possibility

Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu

implementasi pemecahan masalah. Dilain sisi, ada banyak pilihan yang

ditawarkan oleh PHP. Contohnya ada pada database yang didukung

oleh PHP. Kurang lebih semuanya ada 25 database, termasuk Adabas

D, dBase, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres,

Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos,

PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm dan Velocis.

Kemampuan sting – parsing juga bisa dianggap sebagai

banyaknya kemungkinan yang ditawarkan oleh PHP. Dalam hal ini,

PHP memiliki lebih dari 85 function untuk memanipulasi string.

Kelebihan ini tak hanya akan menawarkan keleluasaan untuk

melakukan operasi string yang kompleks, namun juga menjembatani

(61)

43

P E R A N C A N G A N

3.1 Alur Sistem Pengambilan Keputusan

Dalam Tugas akhir ini sistem pengambilan keputusan terbagi dalam

beberapa fase yaitu fase pemahaman, fase perancangan dan fase implementasi,

dalam tiap fase memiliki beberapa tahap sebagai berikut :

3.1.1 Fase Pemahaman

1. Perumusan masalah : Merumuskan permasalahan yang ada agar mudah

dipahami dan lebih terfokus pada salah satu bidang, dalam hal ini masalah

yang dirumuskan adalah penentuan lokasi yang baik untuk mendirikan sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang perkayuan.

2. Penelitian Awal : Melakukan studi literatur dan penelitian langsung untuk

mengetahui kondisi dari suatu daerah yang sebenarnya guna memberi

gambaran bagi peneliti dalam merancang model sistem pengambilan

keputusan (SPK).

3. Analisa kebutuhan dan pengembangan teknik : Melakukan analisa terhadap

ketersediaan dan kebutuhan data yang akan diambil guna proses pengambilan

keputusan untuk menentukan lokasi terbaik untuk didirikannya perusahaan.

3.1.2 Fase Perancangan

1. Perancangan DSS

(62)

merancang data apa saja yang akan diperlukan dalam SPK sehingga

memudahkan untuk proses perancangan selanjutnya serta data apa saja

yang digunakan sebagai data kunci (kode).

2. Model Base :

merancang model dalam SPK yang disesuaikan dengan fungsinya

berdasarkan data yang telah dikumpulkan dalam proses sebelumnya.

3. Dialog Base :

membuat rancangan dialog antar komponen SPK sesuai dengan model

yang telah dibuat agar terjadi hubungan atau interaksi didalamnya.

4. Pengambilan Data :

proses pengambilan data yang telah ditentukan sebelumnya guna

pengukuran produktivitas perusahaan dan kelengkapan dalam SPK (basis

data).

5. Penyelesaian Model :

menyelesaikan model yang telah ada dan rancangan SPK agar bisa

digunakan setelah data yang terkumpul valid.

3.1.3 Fase Implementasi

1. Rencanakan Implementasi : setelah model SPK selesai dibuat maka

dilakukan persiapan implementasi terhadap SPK tersebut, perencanaan ini

Gambar

Gambar  3.1. Metodologi Penelitian Sistem Pengambilan Keputusan
Gambar 3.6 Hubungan entity SubSistem Data
Gambar 3.8. Diagram berjenjang Sistem Pengambilan Keputusan
Gambar 3.11. Data Flow Diagram Level 1 Pengunjung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung dalam pembuatan tugas akhir dengan judul sistem pendukung keputusan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan menggunakan

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah perangkat lunak berupa Aplikasi Inventarisasi Sistem Pendukung Keputusan yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data

Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah merancang dan membangun aplikasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan karyawan terbaik dengan metode fuzzy

dan aplikasi tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa Telah dibanguns ebuah aplikasi sistem pendukung keputusan untuk mengolah sebuah data yang dirancang

Dari simulasi dan analisa sistem pendukung keputusan menggunakan fuzzy tipe- 2 yang telah dilakukan, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut. Didalam pembuatan term

Sistem pendukung keputusan ialah sebagai sistem komputer yang dapat mengolah data dengan cepat dan akurat, tujuan spk adalah menyeleksi secara efisien berdasarkan kriteria dan

Adapun hasil dari proses ini berupa sistem pendukung keputusan yang menampilkan rentang nilai dari masing- masing jenis pupuk sehingga memiliki tujuan untuk menyusun suatu sistem

Hasil penelitian berupa sistem pendukung keputusan bagi penerima bantuan pinjaman samisake menggunakan metode electre dimana metode electre adalah metode pengambilan keputusan pada