• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI CABANG MINIMARKET BARU MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI CABANG MINIMARKET BARU MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI

CABANG MINIMARKET BARU MENGGUNAKAN METODE BROWN GIBSON

Syamsudin1, Ary Iswahyudi2, Fathorrozi Ariyanto3 1,2)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik,Universitas Islam Madura

3)Program Studi Matematika Fakultas Mipa,Universitas Islam Madura

Jl.PP. Miftahul Ulum bettet, Pamekasan 69351, Madura

E-mail:[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Minimarket Al-Madinah adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2014 yang mana ingin mendirikan cabang-cabang di berbagai tempat lainnya, dan disamping itu dalam penentuan lokasi masih dilakukan dengan cara manual dan perkiraan pemilik modal yang memungkinkan tingginya faktor subyektifitas dalam pengambilan keputusan. Oleh kaarena itu akan menciptakan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pihak minimarket untuk menentukan lokasi produktif yang akan digunakan untuk membangun cabang minimarket. Teknologi informasi telah mendukung pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis komputer atau yang di kenal dengan DSS yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model atau alat untuk menganalisis informasi. Metode Brown Gibson digunakan untuk pemilihan lokasi yang mungkin. Metode ini digunakan untuk memilih alternatif lokasi preferensi tertentu (Preferensi pengukuran) dengan mempertimbangkan faktor-faktor objektif dan subjektif. Metode ini juga terbukti diimplementasikan dalam program untuk pemilihan lokasi cabang minimarket. Sistem ini dapat menentukan lokasi terbaik dengan berdasarkan kriteria yang bersifat objektif maupun subjektif serta preferensi lokasi pengukuran (LPM) sehingga sangat membantu untuk menetapkat tempat yang berprioritas. Sehingga dalam permasalahan ini akan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk pemilihan lokasi cabang minimarket Al-Madinah.

Kata Kunci:Lokasi, SPK, Brown Gibson.

Minimarket Al-Madinah adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang perdagangan yang juga akan bersaing dalam dunia bisnis. Minimarket ini juga telah mendirikan beberapa cabang minimarket di berbagai tempat,Namun selama ini proses yang digunakan dalam pemilihan cabang minimarket Al-Madinah masih menggunakan cara manual, yaitu dengan melakukan tinjauan langsungkelapangan dan membaca data yang masuk dari altermatif lokasi

kemudiandiputuskan. Banyaknya data yang akan diproses, sehingga sering terjadi kesalahanperhitungan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untukmerancang suatu sistem yang dapat membantu pihak minimarket dalam menentukanlokasi cabang minimarket baru, dengan menggunakan sebuah metode yaitumetode

Brown Gibson yang diharapkan dapat membantu

pihak minimarket dalammenciptakan lokasi cabang minimarket baru. Metode Brown-Gibson

dipilihkarena pada pemodelan ini bertujuan memberikan keputusan atau solusi yangterbaik dari beberapa alternatif. Metode ini menggabungkan faktor objektif dansubjektif dalam pembuatan keputusan sehingga didapat keputusan yang terbaik,dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah alternatif yang optimal untukpembangunan cabang minimarket berdasarkan kriteria-kriteria yang telahditentukan.

Penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode Brown-Gibson yaituEko Maryono (2008) yang meneliti tentang pemilihan lokasi pendirian perumahandengan menggunakan metode Brown Gibson”. Tugas Akhir ini menjelaskan carauntuk

menentukan kriteria penilaian, pembobotan penilaian dan perangkingansuatu lokasi perumahan, serta menganalisis dan mengevaluasi implementasipenerapan metode brown-gibson

tersebut dalam perusahaan. Sapta Candra Miarsa(2007) yang meneliti tentang sistem

1. PENDAHULUAN

Dengan banyaknya usaha seperti minimarket yang sudah menyebar di seluruh kota bahkan sampai ke seluruh pelosok desa tentunya hal ini akan menimbulkan persaingan yang sangat ketat bagi semua pengusaha yang telah berkecipung dalam dunia bisnis ini. Denganbegitu, sehubungan dengan berkembangnya teknologiperlu dibangun sebuah sistem yang dapat membantu menghadapi persaingan.

Seiring dengan berkembangnya dunia usaha, banyak per ubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagaiaktivitasusahauntukmencapaise buahk esuksesan.Demikian pula dengan persaingan-persaingan yang timbul dalam dunia usaha semakin kuat dan meningkat.D engan semakin banyaknya pengusaha yang telah terlibat dalam memenuhi kebutuhan konsumen me njadi sebuah tantangan bagi pengusaha untuk bisa memb erikan kepuasan terhadap pelanggan.

(2)

2. LANDASAN TEORI 2.1 PengertianSistem

Definisi Sistem adalah kumpulan dari obyek-obyek seperti orang,resources, konsep, dan prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau memenuhi suatu tujuan. Di dalam sistem pendukung keputusan pasti tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Sistem pendukung keputusan pasti tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase proses: intelligence, design, dan choice. Intelligence yaitu pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan. Design yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan, sedangkan choice yaitu pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.

2.2 Metode Brown Gibson

Metode Brown Gibson dikembangkan oleh P. Brown dan D. Gibson pada tahun 1972. Metode ini digunakan untuk menganalisa alternatif lokasi yang dikembangkan berdasarkan konsep “Preference Of Measurement” yang mengkombinasikan faktor subjektif dan objektif. Metode Brown Gibson biasa digunakan untuk pengambilan keputusan yang memiliki multi atribut.

Prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengaplikasikan metode Brown Gibson secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Eliminasi setiap alternatif site lokasi yang secara sepintas jelas tidak layak dan feasible untuk dipilih, misalnya harga tanah yang melebihi anggaran dan sebagainya.

2. Hitung dan tetapkan performance measurement dari faktor objektif (OFi) untuk setiap alternatif lokasi. Ukuran performance untuk faktor objektif

dihitung berdasarkan estimasi seluruh biaya yang relevan dengan total biaya yang akan dikeluarkan untuk mendirikan LBB(biaya investasi)(Ci) untuk setiap lokasi yang dipertimbangkan.

OFi = [Ci. Σ(1/Ci)] ‾ ¹ ……... …...…...2.2.1 3...Tentukan faktor-faktor yang lebih bersifat subjektif pada saat menetapkan alternatif lokasi. Estimasi dari ukuran faktor performance faktor subjektif (SFi) untuk setiap lokasi ditentukan dengan menggunakan rumus :

SFi= ΣWj.Rij………..…………....2.2.2 Dimana : ΣSFi = 1

Keterangan : i : banyaknya lokasi

j : prioritas faktor subjektif = 1,2,3,..n

Wj : rating faktor dengan menggunakan “ Forced Choice pairwise comparison ”.

Rij: rangking faktor subjektif masing-masing alternatif lokasi (0 ≤ Rij ≥ 1 dan ΣRij = 1) “forced choice pairwise comparison” prinsipnya adalah membandingkan dan menilai suatu faktor subjektif terhadap faktor subjektif secara berpasangan (pairwise) yang penilaiannya didasarkan pada :

a. Lebih baik diberi point = 1

b. Sama baik diberi point masing-masing = 1 c. Sama jelek diberi point masing-masing = 0 d. Lebih jelek diberi point = 0

4....Buat pembobotan mana yang lebih dipertimbangkan, antara faktor objektif (bobot = k) dengan faktor subjektif (bobot = 1-k) dimana 0 < k < 1. Kombinasikan faktor objektif (OFi) dengan faktor subjektif (SFi) yang akan menghasilkan “Location preference measure” (LPMi) untuk setiap alternatif lokasi yang ada LPMi = K (OFi) + 1 (1-k) (SFi)……....….2.2.3 Dimana : Σ LPMi = 1

5. Keputusan diambil berdasarkan alternatif lokasi yang memiliki nilai LPMi terbesar. (Yudharma Wibawa 2012).

2.3 PengertianMinimarket

Minimarket dapatjugadisebut “tokokelontong” atau yang menjualsegalamacambarangdanmakanan, namuntidakselengkapdansebesarsebuah supermarket.Berbedadengantokokelontong, minimarket menerapakansistemswalayan, dimanapembelimengambilsendiribarang yang dibutuhkandarirak-rakdanmembayardikasir. (Sumber : http : // ridhass.blogspot.com/2011/03/perbedaan-minimarket.html). 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Sistem

Di dalam sistem pendukung keputusan pasti tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan itu pemilihan lokasi pabrik dengan

menggunakanmetode Brown Gibson. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikanalternatif saran atau pilihan lokasi terpilih yang terbaik dalam penilaian saat pengujian.

Berdasar kanuraian di atas maka peneliti melakukan penelitian di salahs atu mini market jelasnya mini market Al- Madinah mengenai penyebaran cabang minimarket agarpelayanan tersebut dapat memuaskan terhadap konsume n. Untuk itu penulis mengajukan sebuah Tugas Akhir pada mini market Al-Madinah denganj udul:

“Implementasi Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Lokasi Cabang MinimarkeBaru Di Minimarke Al- Madinah Menggunakan Metode

(3)

sendiri. Sistem pendukung keputusan pasti tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase proses: intelligence,

design, dan choice. Intelligence yaitu pencarian

kondisikondisi yang dapat menghasilkan keputusan.

Design yaitu menemukan, mengembangkan, dan

menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan, sedangkan choice yaitu pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan. Maka dari itu sebuah sistem ini dapat dijadikan sebuah acuan untuk mendapatkan sebuah keputusan dalam menentukan sebuah lokasi cabang minimarket baru.

3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh suatu informasi yang di butuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

3.3 Analisis Sistem

Tabel1.Kriteria Kriteria Katag

ori

Keterangan Harga Tanah Objektif Harga yang di

tentukan untuk masing-masing lokasi

Luas Tanah Objektif Luas tanah dari lokasi

Jarak Tempuh Lokasi

Objektif Jarak tempuh cabang minimarket dari minimarket pusat

Biaya Lain-Lain

Objektif Biaya tidak terduga dari pembuatan lokasi cabang minimarket baru Biaya Persiapan Lahan

Objektif Biaya yang

dibutuhkan untuk pembuatan cabang minimarket baru Pendapatan Penduduk Subjektif Pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar lokasi Keamanan Subjektif Tingkat

keamanan dari lokasi tersebut Jumlah Minimarket Pesaing Subjektif Banyaknya minimarket pesaing di sekitar lokasi Kepadatan Penduduk Subjektif Tingkat kepadatan penduduk di sekitar lokasi pembangunan cabang minimarket baru Akses Tranfortasi Subjektif Tingkat kemudahan akses tranfortasi di lokasi tersebut

Sedangkan nama-nama lokasi alternatif yang akan di jadikan target penempatan lokasi cabang minimarket baru adalah:

1. Derbing 2. Pancor Barat 3. Tajjan Timur 4. Tajjan Barat 5. Paoteppa’an 6. Ketapang Timur 7. Bira-Barat 8. Rabiyan 9. Paopale Daya 10. Bira Tengah

3.4 Flowchart Pengambilan Keputusan

Rancangan ini digunakan untuk mendesain dan mempresentasikan jalannya sistem dalam pengambilan keputusan, alur flowchart pengambilan keputusan pada aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Gambar1.FlowchartPengambilanKeputusan Dalam menentukan lokasi cabang minimarket,

terdapat beberapa faktor/kriteria yang digunakan maupun dari katagori objektif ataupun subjektif, yaitu berupa harga tanah, luas tanah, jarak tempuh lokasi dengan perusahaan serupa, biaya lain-lain, pendapatan penduduk, keamanan, jumlah pesaing minimarket, kepadatan penduduk dan akses tranfortasi. Penjelasan dari k riter a dapat dilihat padaTabel 3.1.

(4)

4. PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Tampilan Halaman Utama Dan Proses Perhitungan

1. Halaman Utama

Halaman utama adalah sebuah tampilan awal

Gambar2 Halaman Utama 2. Form Input Kriteria

Pada form ini adalah langkah pertama dalam

Gambar 3 Form Input Kriteria

Gambar 4 Form Input Data Lokasi

Gambar 5 Perhitungan Faktor Subjektif

Gambar 6 Nilai Faktor Objektif

6. Menghitung Location Prefrence Measure (LPM)

yang mempunyai beberapa menu diantaranya, halaman utama, form, pengambilan keputusan, lihat rangking lokasi, hanya saja ada beberapa menu yang diproteksi dan untuk mengaksesnya user harus login terlebih dahulu. Tampilan Halaman Utama dapat dilihat pada gambar 2

4. Menentukan Indeks Kepentingan Relatif (Wj) Faktor Subjektif

Padahalaman ini dirancang memilik imatriks perb andingan antara faktor subjektif (Wj). Tampilan form menentukan indeks kepentingan relatif (Wj) faktor subjektif dapat di lihat pada gambar5

5. Nilai Faktor Objektif

Pada halaman ini menentukan performansi pengukuran fakto robjektif da n nilai faktor objektif dapat dilihat p ada gambar6

proses perhitungan metode brown gibsonform ini digunakan untuk menambahka nkriteria.

Tampilan form input kriteria dapat dilihat pada gambar3

Pada halaman ini digunakan untuk

menampilkan hasil perhitungan location prefrence

measure(LPM). Tampilan menghitung location prefrence measure dapat dilihat pada gambar 7

3. Form Input Data Lokasi

Form ini digunakan untuk menambah data lokasi.T ampilan form inputdata lokasi dapa tdilihat pada gambar 4

(5)

4.2 TampilanHalamanHasilKeputusan

Pemerosesan aplikasi tersebut berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ada, diantaranya ialah:

1. Penginputan Kriteria Faktor Objektif dan Faktor Subjektif.

2. Penginputan Data Lokasi Alternatif. 3. Penginputan Data Pengujian.

4. Melakukan pengaturan terhadap data yang perlu diatur pada data pengujian.

5. engatur matriks (Wj) Faktor Subjektif dengan cara membanding-bandingkan Faktor Subjektif. 6. Mengatur matriks (Rij) Faktor Subjektif dengan

cara membanding-bandingkan masing-masing lokasi dengan Faktor Subjektif.

7...Melakukan pengambilan keputusan dengan cara mengombinasikan nilai dari Faktor Objektif dan Subjektif.

8. Melakukan perangkingan lokasi terbaik untuk dijadikan cabang minimarket baru Al-Madinah dengan cara mengurutkan lokasi yang paling berpotensial, sehingga user lebih mudah untuk mengetahuinya.

Dari pemerosesan tersebut, dihasilkanlah sebuah hasil seperti pada gambar-gambar berikut:

a.TampilanHasilPerangkinganLokasi

Padahalamaninidirancanguntukmenampilkanpe rangkinganlokasiberdasarkannilai LPM yang diperoleh.Tampilanrancanganrangkinglokasidapatdil ihatpadagambar 8

Gambar 8 Rancangan Rangking Lokasi

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelahdilakukanpembahasanmengenailaporan

DaftarPustaka

Abdun Wijaya. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Ahp) Dan Brown Gibson. Bhakti Susilo, A. S. (2012). Gdss Penentuan Lokasi

Shelter Baru Transjogja.

Bhakti Susilo, Azhari Sn. (2012). Gdss Penentuan Lokasi Shelter Baru Transjogja.

Budy Try Setyawan. (2014). Pembuatan Software Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Cabang Minimarket Menggunakan Metode Factor Rating. Dede Rukmayadi Dan Taufik Djatna . (2012).

Desain Rantai Pasok Produk Unggulan. Dede Rukmayadi Dan Taufik Djatna. (2012). Desain

Rantai Pasok Produk Unggulan.

Djatna, D. R. (2012). Desain Rantai Pasok Produk Unggulan.

Gita Widi Bhawika Dan I Nyoman Pujawan. (2013). Pemilihan Lokasi Kantor Perwakilan Pt. X.

Harumi Diah Wijayanti. (2012). Penentuan Lokasi Spbg Cng Di Wilayah Dki Jakarta Dengan Menggunakan Program Integer. I Made Aditya Virgiawan. (2015). Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Komputer Dengan Metode Brown Gibson.

Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari Sarja, Igp Wirarama Wedashwara Wirawan. (2015). Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Baby Shop Menggunakan Metode Brown Gibson. Yudharma Wibawa. (2012). Sistem Penentuan

Lokasi Pembangunan Lembaga Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Metode Brown Gibson (Study Kasus Kota Malang).

Yunita Trimarsiah. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Pada Privat Awal Belajar.

Yunita Trimarsiah. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Web Pada Privat Awal Belajar.

Z.A Satria Alhalimi. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Gudang. Yunita Trimarsiah. (2014). Rancang Bangun Sistem

Informasi Berbasis Web Pada Privat Awal Belajar.

dan aplikasi tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa Telah dibanguns ebuah aplikasi sistem pendukung keputusan untuk mengolah sebuah data yang dirancang dengan menggunakan metode Brown

Gibson untuk menentukan sebuah prioritas lokasi

yang akan dipilih pada pemilihan sebuah lokasi cabang minimarket baru.

Gambar

Gambar 3 Form Input Kriteria
Gambar 8 Rancangan Rangking Lokasi 5. PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PERFORMER SENI DENGAN METODE BROWN-GIBSON DAN TOPSIS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sistem pendukung keputusan pemilihan pejabat struktural adalah suatu sistem yang dirancang untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu pengambilan keputusan, dalam

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) disini merupakan sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah perangkat lunak berupa Aplikasi Inventarisasi Sistem Pendukung Keputusan yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan.

Untuk membantu dalam penyelesaian masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang mempunyai kecerdasan dalam pemilihan lahan pembangunan yang dengan tepatnya

Aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan hama padi yang berbasis web, merupakan suatu aplikasi yang dirancang untuk membantu pengambilan

Sistem pendukung keputusan pemilihan sepeda menggunakan metode multifactor evaluation process (MFEP) ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk memudahkan calon