• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2087-4154

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

V

ol. 3 , No. 2 Januari 2013

HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR

RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011

Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T.

ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II

KABUPATEN PATI TAHUN 2011

Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK

KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012.

Pramesti Y. S dan Uswatun Kasanah, S. Si.T.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN

KABUPATEN PATI TAHUN 2012.

Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS

KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.Si.T.

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN

JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011

Muntiah dan Siti Ni’amah, S.Si.T.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG PENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMK

NASIONAL PATI PADA TAHUN 2011

(2)

Diterbitkan oleh

Akademi Kebidanan Bakti Utama

Pati

Jurnal Kebidanan dan

Kesehatan

Vol. 3 No. 2

Hal. 37-74

Pati

Januari

2013

ISSN

2087-4154

(3)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 3, No. 2 Januari 2013

Susunan Dewan Redaksi

Penanggung jawab (Chairman):

Direktur Akbid Bakti Utama Pati

Ketua (Editor in Chief) :

Suparjo, S.Kp., M.Kes.

Sekretaris (Secretary Editor) :

Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.

Anggota (Section Editors) :

Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T.,

Redaksi Teknis (Technical Editor):

Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes

Terbit pertama kali : Juli 2012

Administrasi dan Sekretariat :

Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari

Alamat :

Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati,

Website: http//www.akbidbup.ac.id

E-mail : info@akbidbup.ac.id

Jurnal Ilmu Kebidanan

dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 Hal. 37-74

Pati Januari 2013

ISSN 2087-4154 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.

(4)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 3, No. 2 Januari 2013

DAFTAR ISI

HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU

BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR

RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011

……… 37-43

Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T.

ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN

PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II

KABUPATEN PATI TAHUN 2011...

44-50

Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012... 51-56

Pramesti Y. S. dan Uswatun Kasanah, S.Si.T.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012 ... 57-63

Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012... 64-68

Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.SiT.

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011

...

... 69-74

(5)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 69

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN

JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011 Muntiah1 dan Siti Ni’amah, S. Si. T2

Alumni Akbid Bakti Utama Pati1, Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati2

ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASAMENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI TAHUN 2011. Studi pendahuluan kepada 10 orang ibu usia menopause seputar masalah menopause, 3 orang ibu (30%) menyatakan bahwa ibu tidak tahu tentang menopause dan mereka rata-rata pasrah menjalani masa menopausenya karena tidak tahu harus berbuat apa, 4 orang ibu (40%) menyatakan sering mengeluh selain gangguan haid, mudah tersinggung dan cepat marah bahkan sering susah tidur dimalam hari dan tragisnya mereka tidak tahu bahwa hal tersebut adalah merupakan tanda-tanda dari menopause sehingga mereka merasa tertekan dan merasa tidak nyaman dengan keadaan sekarang ini.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause di Desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun 2011.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan teknik sampel jenuh diperoleh jumlah sampel sebanyak 35 responden. Hasil penelitian menunjukkan; 1) Ada hubungan antara pendidikan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause (p value Kendall Tau = 0,010), 2) ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause (p

value Kendall Tau = 0,000), 3) ada hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu

menghadapi masa menopause (p value Kendall Tau =0,000). Bagi para ibu yang belum menopause diharapkan dapat mempersiapkan diri dan meningkatkan pengetahuan untuk menghadapi menopause. Bagi yang sudah menopause diharapkan dapat tetap mempertahankan kehidupan sosial atau proaktif dalam mencari teman agar terbentuk suatu dukungan sosial serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan menopause.

Kata kunci: pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, kecemasan menopause PENDAHULUAN

Spencer & Brown (2007) mengartikan menopause sebagai suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium (indung telur). Proses menuju menopause dimulai dengan perlambatan fungsi indung telur, lima tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Terdapat juga perubahan-perubahan fisik dan emosi beberapa tahun setelah haid terakhir. Selama masa ini, terjadi perubahan dalam keseimbangan hormon, ditandai dengan pengurangan jumlah estrogen yang diproduksi indung telur, sehingga haid menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti.

Wanita yang memasuki masa menopause selain mengalami perubahan status fisik, juga mengalami perubahan psikologis misalnya, mudah tersinggung, suasana hati berubah-ubah, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, cemas, stres dan depresi. Ada beberapa wanita cemas menghadapi masa menopause karena takut kehilangan daya tarik seksual, perasaan tidak dapat melahirkan anak lagi, perasaan tidak berguna, tidak berarti dalam hidup, rasa khawatir akan adanya kemungkinan bahwa orang-orang yang dicintainya berpaling dan meninggalkannya (Muhammad 1981 dalam Rosalina 2008).

Seseorang yang mengalami menopause juga cemas akan keadaan atau kondisi tubuhnya seperti pegal-pegal, cepat letih, jantung berdebar-debar, nyeri sendi, sakit kepala, dan tidak nyaman saat buang air kecil. Selain itu kecemasan yang dialami seseorang berhubungan dengan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada dirinya. Munculnya gejala-gejala atau perubahan-perubahan fisik saat menopause dapat mengacaukan emosi, dan penurunan kadar estrogen dapat menjadi penyebab yang

(6)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 70

mempengaruhi suasana hati dan ketenangan secara tidak langsung (Spencer & Brown 2007). Gejala-gejala fisik yang terjadi selama menopause seperti perubahan tekstur kulit, badan menjadi lebih gemuk, dan payudara yang menurun, dapat membuat wanita kurang percaya diri sehingga takut kecantikannya akan menurun serta khawatir suami tidak akan lagi tertarik padanya (Kuncoro 2004).

Perubahan pada lapisan dinding vagina sering membuat wanita merasa tidak bisa melakukan hubungan seks lagi, dan membuatnya cemas karena tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suaminya. Reitz (2002) menyatakan bahwa banyak pria yang berusia 45-55 tahun berada pada puncak karir dan banyak wanita merasa tidak diperdulikan oleh suaminya. Sejalan dengan hal itu mereka sering merasakan kecemburuan yang tinggi terhadap suaminya, serta khawatir bahwa dengan keberhasilan yang diraih, suami menginginkan seorang wanita yang lebih muda dan menarik.

Kecemasan yang dialami seseorang selama menopause dipengaruhi oleh sikap orang tersebut terhadap menopause, dimana menopause sering dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan bagi wanita (Dacey & Travers 2002). Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran seseorang bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar dan tidak cantik lagi. Padahal, masa menopause merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, dan kecemasan yang mereka alami dapat menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa ini (Kasdu 2002).

Reitz (2002) mengemukakan bahwa salah satu cara terbaik untuk mengatasi kecemasan saat menopause adalah dengan berbagi dan membicarakannya dengan orang-orang disekelilingnya, karena dengan menceritakannya akan membuat orang tersebut lebih mudah dalam menerima menopause. Kasdu (2002) juga menyatakan bahwa seseorang yang menjalani masa menopause juga membutuhkan dukungan dalam bentuk informasi, seperti pemahaman dan informasi yang benar tentang menopause, karena dengan pengetahuan dan informasi yang benar akan membantu mereka dalam memahami dan mempersiapkan dirinya untuk menjalani menopause dengan baik. Adanya pemahaman bagaimana menopause dapat mempengaruhi dirinya, dapat membantu seseorang dalam mengatasi perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi. Selain itu pengetahuan yang dimiliki seseorang juga dapat mempengaruhi sikapnya terhadap menopause.

Pengertian, penerimaan dan dukungan dari suami sangat besar artinya bagi wanita yang menjalani menopause. Suami yang perduli dan perhatian serta dapat diajak berbagi, akan sangat membantu seseorang dalam menjalani masa menopausenya. Komunikasi dan keterbukaan diantara keduanya dapat membantu seseorang menjalani menopausenya dengan lebih baik. Hal ini dapat terjadi apabila permasalahan yang muncul saat menopause dibicarakan secara bersama-sama dan dicari solusinya. Retnowati (2002) mengungkapkan bahwa keberadaan, dukungan dan perhatian dari suami dapat membuat seorang wanita menopause merasa dicintai dan dihargai. Kasdu (2002) juga menyatakan bahwa peran positif dari suami akan membuat seorang wanita berpikir bahwa kehadirannya masih sangat dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan.

Berdasarkan data yang di peroleh sindrom menopause banyak dialami wanita hampir diseluruh dunia, seperti 70 – 80 % wanita Eropa, 60 % di Amerika, 57 % di Malaysya, 18 % di China, dan 10 % di Jepang (Liza 2009).

Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan pada 2000 jumlah penduduk wanita berusia 50 tahun keatas telah mencapai 15,5 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah perempuan hidup dalam usia menopause tersebut terus bertambah jumlahnya menjadi 30,3 juta jiwa. Tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian bagaimana kesehatan reproduksinya karena pada masa ini akan terjadi perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan berbagai macam keluhan pada kesehatan (Baziad 2003).

Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada 10 orang ibu usia menopause seputar masalah menopause, 3 orang ibu (30%) menyatakan bahwa ibu tidak tahu tentang menopause dan mereka rata-rata pasrah menjalani masa menopausenya karena tidak tahu harus berbuat apa, 4 orang ibu (40%) menyatakan sering mengeluh selain gangguan haid, mudah tersinggung dan cepat marah bahkan sering susah tidur di malam hari dan tragisnya mereka tidak tahu bahwa hal tersebut adalah merupakan tanda-tanda dari menopause sehingga mereka merasa tertekan dan merasa tidak nyaman dengan keadaan sekarang ini. Dari 10 otrang ibu 7 diantaranya menyatakan cemas dalam menghadapi masa menopause yang diperparah dengan kecemasan apabila menopause dijadikan alasan suaminya untuk berpoligami.

(7)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 71

Berdasarkan fenomena di atas jelas bahwa menopause dapat menimbulkan kecemasan maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor – faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause di Desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun 2011.

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi korelasi (correlational study) yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Kemudian menganalisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pendekatan waktu yang digunakan adalah penelitian cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengsn efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengumpulan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo 2010).

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berusia 45 – 50 tahun di Desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati bulan September Tahun 2011. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 35 orang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sebanyak 35 responden hanya berpendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 18 responden (54,4%), kemudian berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 14 orang (40 %), dan 3 orang (8,6 %) lainnya sudah berpendidikan tinggi (Akademi/Universitas). pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (37,1%), pengetahuan baik sebanyak 12 orang (37,1 %), dan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 10 orang (28,6 %).Responden yang mempunyai dukungan suami yang kurang baik sebanyak 14 responden (40%), dukungan suami cukup sebanyak 11 orang (31,4), dan 10 orang (28,6 %) lainnya memiliki dukungan suami yang baik.Responden yang mengalami cemas sedang sebanyak 14 responden (40%), cemas ringan sebanyak 12 orang (34,3 %), dan 9 orang (25,7 %) lainnya mengalami cemas berat saat menghadapi masa menopause.

Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,010 (< 0,05) dan koefisien korelasinya sebesar 0,369, hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara pendidikan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause. Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,000 (< 0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,745, hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause. Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,000 (< 0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,541, hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause.

B. Pembahasan

Sebanyak 35 responden hanya berpendidikan dasar (SD dan SMP) sebanyak 18 responden (54,4%), kemudian berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 14 orang (40 %), dan 3 orang (8,6 %) lainnya sudah berpendidikan tinggi (Akademi/Universitas). pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (37,1%), pengetahuan baik sebanyak 12 orang (37,1 %), dan responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 10 orang (28,6 %).Responden yang mempunyai dukungan suami yang kurang baik sebanyak 14 responden (40%), dukungan suami cukup sebanyak 11 orang (31,4), dan 10 orang (28,6 %) lainnya memiliki dukungan suami yang baik.Responden yang mengalami cemas sedang sebanyak 14 responden (40%), cemas ringan sebanyak 12 orang (34,3 %), dan 9 orang (25,7 %) lainnya mengalami cemas berat saat menghadapi masa menopause.

(8)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 72

Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,010 (< 0,05) dan koefisien korelasinya sebesar 0,369, hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara pendidikan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause. Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,000 (< 0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,745, hasil ini dapat disimpulkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause. Berdasarkan uji korelasi Kendall Tau diperoleh p value = 0,000 (< 0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,541, hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause. Faktor pendidikan, pengetahuan, pengetahuan dan dukungan suami berhubungan dengan kecemasan ibu menghadapi menopause.

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Lebih dari separuh jumlah responden hanya berpendidikan dasar (SD dan SMP) yaitu sebanyak 18 orang (54,4 %).

2. Paling banyak dari reponden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 13 orang (37,1 %).

3. Paling banyak dari responden memiliki dukungan suami yang kurang baik yaitu sebanyak 14 orang (40 %).

4. Paling banyak dari responden mengalami cemas sedang yaitu sebanyak 14 orang (40 %).

5. Ada hubungan antara pendidikan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause di desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan p

value Kendall Tau sebesar 0,010 (< 0,05).

6. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause di desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan

p value Kendall Tau sebesar 0,000 (< 0,05).

7. Ada hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu menghadapi masa menopause di desa Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan p value Kendall Tau sebesar 0,000 (< 0,05).

B. Saran

1. Bagi Dinas Kesehatan

Perlu dilakukannya penyuluhan bagi ibu usia sebelum menopause dalam upaya mengantisipasi masalah yang berhubungan dengan menopause serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Informasi yang diberikan akan menggantikan ketidaktahuan ataupun menambah pengetahuan ibu dalam menghadapi menopause, dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan-perubahan yang mempengaruhi fisik maupun psikososialnya sehingga tidak timbul kecemasan yang berat.

2. Bagi Petugas Kesehatan/Bidan

Dapat memberikan gambaran materi dalam bentuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada ibu tentang menopause. Memberikan penyuluhan dan dukungan sosial bagi ibu sebelum dan sesudah menopause dalam upaya mengantisipasi kecemasan dalam menghadapi menopause.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dalam pendidikan kebidanan perlu diberikan penekanan materi mengenai adaptasi psikososial ibu menopause dan sumber-sumber yang mendukung untuk tercapainya adaptasi seperti kegiatan penyuluhan kesehatan maupun keagamaan, sehingga bidan dapat memberi informasi yang benar dan mendukung ibu menopause.

4. Bagi Masyarakat

a. Bagi para ibu yang belum mengalami menopause diharapkan dapat mempersiapkan diri dan meningkatkan pengetahuan untuk menghadapi menopause yang mengakibatkan banyak perubahan. Bagi yang sudah menopause diharapkan dapat tetap mempertahankan kehidupan sosial atau proaktif dalam mencari teman agar terbentuk suatu dukungan sosial serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang 72 J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol. 3 No. 2, Januari 2013 (69-74)

(9)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 73

berhubungan dengan menopause.

b. Bagi suami agar dapat memberikan dukungan/bantuan, perhatian dan informasi kepada para wanita menopause agar mereka dapat menjalani menopause dengan lebih baik. Dukungan tersebut dapat diberikan dengan cara memberikan informasi tentang menopause, mendengarkan keluhan-keluhan pasangan serta memberikan semangat, saran ataupun masukan ketika pasangan sedang mengalami masalah.

c. Bagi masyarakat sekitar dapat memberikan dukungan kepada ibu menopause dengan cara menghadirkan pembicara keagamaan dan penyuluh kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta memberikan semangat, saran ataupun masukan agar bisa menurunkan kecemasan menghadapi menopause.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Q. (2003). Manajemen Stres. Jakarta : P.T. Al. Mawar di Prima

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Baziad, A. (2003). Menopause Dan andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiraharjo.

Dacey, J. S., & Travers, J. F. (2002). Human Development: across the life. span. Fifth Edition. Mc.Graw Hill.

Departemen Biostatistik FKM UI. (2009). Statistik Non Parametrik. Jakarta: Departemen Biostatistik FKM UI.

Glasier, A., Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, Edisi 4 (ed-4), Jakarta: EGC.

Jones, l, D. (2005). Setiap Wanita. Jakarta: Delapratasa Publishing.

Kartidjo. (2002). Pengaruh Latihan Olahraga Pernapasan Bio Energy Power Terhadap Derajat

Ansietas & Depresi. Skripsi yang Tidak Diterbitkan. Bandung: Universitas Padjajaran

Kasdu, P. (2002). Kiat sehat dan bahagia di usia menopause. Jakarta: Puspa Swara.

Lisnani. (2010). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi

Perubahan Pada Masa Menopause Di Kelurahan Tegal Sari, Kec. Medan Denai. Karya

Tulis Ilmiah Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Mansjoer, Arif. (2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FKUI

Manuaba (2009) (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Nirmala. (2003). Hidup Sehat Dengan Menopause. Jakarta: tidak dipublikasikan. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Ilmu Kesehatan dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurmadina, Mira. (2009) Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Kecemasan Pada

(10)

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu... (Muntiah dan S. Ni’amah) 74

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman

Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Purba, Wahyuni, Nasution, Daulay. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial Dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press Stuart, Gail 2007. Buku Saku

Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Reitz, R. (2002). Menopause : Suatu Pendekatan Positif. Bumi Aksara.

Retnowati, S. (2005). Tetap Bergairah Memasuki Usia Menopause: Sebuah Tinjauan Psikologis. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.

Rosalina, Johana. (2008). Stres Pada Masa Menopause. Diambil tanggal 8 Agustus 2011 dari http://all-about-stress.com/2008/05/02/stres-padamasa- menopause.

Rostiana, Triana dan Kurniati, Ni Made Taganing 2009 Kecemasan Pada Wanita Yang Menghadapi Menopause. Jurnal Psikologi Volume 3, No. 1, Desember 2009

Spencer, R. F., & Brown, P. (2007). Menopause. Jakarta: Erlangga.

Stuart & Sundeen, Sandra J. (2001). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Zuliawati. (2010) Pengaruh Dukungan Sosial Suami Terhadap Kecemasan Istri Menghadapi Masa

Menopause Di Kecamatan Medan Sunggal. Skripsi Yang Tidak Dipublikasaikan. Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2010 www.wikipedia.com. Pendidikan. diakses tanggal 5 Maret 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan ekspor karet alam Indonesia di Negara Cina adalah harga ekspor karet alam Indonesia ke Cina

Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh frekuensi pencucian ulang kelambu berinsektisida terhadap efikasi kelambu berinsektisida, dengan nilai r pada kelambu

Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis probit WJ-50 (Tabel 4) Aedes aegypti setelah terpapar kelambu Olyset pada masing-masing periode antara kelompok kelambu

Berbeda dengan Suriname, yang merupa- kan daerah malaria dengan transmisi tinggi, penduduknya tidak perlu didorong untuk menggunakan kelambu celup, karena mereka

Hal ini karena pada waktu interaksi yang sama jumlah partikel antara 100 ppm lebih sedikit daripada 400 ppm sehingga dengan kapasitas adsorpsi adsorben yang

Dalam melaksanakan praktik pelayanan kefarmasian, apoteker memiliki kewajiban untuk: (a) menjamin pelayanan pemberian obat kepada pasien dengan penuh tanggung jawab

Menurut Oscik adsorpsi pada gas atau larutan dapat didefinisikan sebagai peristiwa akumulasi substansi adsorbat pada permukaan adsorben, sedangkan menurut Lyman

Hasil analisa kandungan unsur hara Nitrogen terhadap pupuk organik cair dari campuran eceng gondok, Mucuna bracteata , kotoran kambing dan kulit udang di Laboratorium