Informasi Dokumen
- Penulis:
- Volley Puspita Ningtyas
- Pengajar:
- Ibu Dr. Widyastuti Purbani, M.A.
- Ibu Dra. Lia Malia, M.Pd.
- Ibu Dr. Wening Sahayu, M.Pd.
- Ibu Dra. Yati Sugiarti, M.Hum.
- Ibu Dra. Retna Endah Sri Mulyati, M.Pd.
- Bapak Drs. Iman Santoso, M.Pd.
- Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
- Mata Pelajaran: Pendidikan Bahasa Jerman
- Topik: Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul Melalui Teknik PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate)
- Tipe: Skripsi
- Tahun: 2017
- Kota: Yogyakarta
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia, khususnya di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. Penelitian ini berfokus pada upaya meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI melalui teknik PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate). Dalam konteks pendidikan, penguasaan bahasa asing, termasuk bahasa Jerman, menjadi semakin penting untuk mendukung komunikasi global. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan membaca di kalangan peserta didik yang disebabkan oleh kurangnya kosakata dan metode pembelajaran yang tidak efektif.
II. KAJIAN TEORI
Kajian teori mencakup hakikat pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing dan pentingnya keterampilan membaca. Pembelajaran bahasa Jerman tidak hanya mencakup penguasaan kosakata dan tata bahasa, tetapi juga keterampilan membaca yang esensial untuk memahami teks. Teori-teori yang mendasari teknik PORPE dijelaskan di sini, menekankan pentingnya keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar. Dengan menerapkan teknik ini, diharapkan peserta didik dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap teks bahasa Jerman dan memperluas kosakata mereka.
2.1 Hakikat Pembelajaran Bahasa Jerman
Pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing sangat penting dalam konteks globalisasi. Bahasa ini tidak hanya digunakan untuk komunikasi, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan.
2.2 Hakikat Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca merupakan komponen penting dalam penguasaan bahasa asing. Membaca membantu peserta didik untuk memahami informasi yang tersimpan dalam teks, serta memperluas wawasan mereka. Proses membaca membutuhkan strategi yang tepat agar dapat dilakukan dengan efektif.
2.3 Penilaian Keterampilan Membaca
Penilaian keterampilan membaca dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap teks. Penilaian ini penting untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca, serta untuk memberikan umpan balik kepada pendidik mengenai efektivitas metode yang digunakan.
2.4 Indikator Penilaian Keaktifan Peserta Didik
Keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran menjadi indikator penting dalam penelitian ini. Indikator ini mencakup partisipasi dalam diskusi, pengajuan pertanyaan, dan keterlibatan dalam kegiatan kelompok. Keaktifan ini diharapkan dapat meningkat seiring dengan penerapan teknik PORPE.
2.5 Hakikat Teknik PORPE
Teknik PORPE merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik. Dengan lima langkah yaitu Predict, Organize, Rehearse, Practice, dan Evaluate, teknik ini dirancang untuk membantu peserta didik memahami dan menganalisis teks dengan lebih baik. Setiap langkah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan materi secara mendalam.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yang melibatkan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses, diharapkan hasil yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas tentang efektivitas teknik PORPE.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus untuk mengevaluasi efektivitas teknik yang diterapkan dan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.
3.2 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul, dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS 1. Setting ini dipilih karena menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman di kalangan peserta didik.
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan teknik PORPE, pengamatan keaktifan peserta didik, dan refleksi hasil belajar. Setiap siklus diakhiri dengan evaluasi untuk menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan membaca dan keaktifan peserta didik setelah penerapan teknik PORPE. Data menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik meningkat sebesar 64,19% dan prestasi keterampilan membaca meningkat hingga 96,29%. Pembahasan ini menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan teknik ini dalam konteks pembelajaran bahasa Jerman.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik PORPE berhasil meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. Data hasil observasi dan tes menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan dalam kemampuan membaca dan pemahaman teks.
4.2 Pembahasan
Pembahasan ini mengeksplorasi bagaimana teknik PORPE dapat meningkatkan keterampilan membaca dan keaktifan peserta didik. Diskusi ini mencakup tantangan yang dihadapi selama penerapan teknik dan bagaimana strategi ini dapat diadaptasi untuk meningkatkan hasil belajar di masa depan.
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa teknik PORPE efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya penggunaan teknik yang tepat dalam pembelajaran bahasa asing. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan fokus pada teknik pembelajaran lain yang dapat meningkatkan keterampilan berbahasa.
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan teknik PORPE dapat meningkatkan keterampilan membaca dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman. Teknik ini efektif dalam membantu peserta didik memahami teks dengan lebih baik.
5.2 Implikasi
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknik PORPE dapat diterapkan secara luas dalam pembelajaran bahasa asing untuk meningkatkan keterampilan membaca dan keterlibatan peserta didik.
5.3 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengeksplorasi teknik pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, serta untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan teknik PORPE di konteks yang berbeda.