• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009043 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009043 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

1. Pendahuluan

Di era globalisasi dan era informasi, teknologi informasi berkembang begitu pesat dan telah merambah ke berbagai bidang termasuk kesehatan. Di era globalisasi dan informasi ini seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh dunia kesehatan. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang akan dihadapi oleh keperawatan di Indonesia., di antaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang kesehatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan kesehatan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi kesehatan. Dengan permasalahan tersebut dapat mempengaruhi rendahnya pelayanan kesehatan di Indonesia dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit [1].

Contoh rendahnya pelayanan kesehatan Indonesia sudah terlalu banyak kasus akibat kelalaian penggantian cairan infus, pada kasus di Bangka Belitung misalnya diduga akibat kelalaian perawat rumah sakit seorang bayi yang baru berumur 4 hari tewas karena kekurangan oksigen dan kekurangan cairan akibat infus yang melekat di tubuh sang bayi kering dan terlambat diganti oleh suster rumah sakit umum daerah Pangkalpinang, Bangka Belitung. Bayi yang diberi nama Muhammad Aidil itu mengembuskan nafas terakhirnya di ruang perawatan RSUD Depati Hamzah Pangkal pinang Bangka Belitung. Anak pertama dari pasangan Fandi dan Finnie ini diduga tewas akibat kelalaian suster rumah sakit yang terlambat mengganti cairan infus yang sudah kosong dengan yang baru [2].

Kesehatan manusia sangat penting untuk selalu diperhatikan apalagi setelah seseorang sudah dinyatakan mengidap suatu penyakit yang dapat menghambat aktifitas positif. Berdasarkan The World Health Report, 2005 angka kematian seseorang akibat diagnosa kesehatan yang lambat serta penanganan yang buruk oleh tim medis di Indonesia pada mencapai 8-11/100.000 populasi manusia hidup, hal ini merupakan angka yang termasuk tinggi di ASEAN[11].

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi dan memonitoring infus pada ruangan pasien untuk memudahkan kinerja perawat di rumah sakit. Dan masalah yang benar-benar mengkhawatirkan dapat cepat teratasi secara terpadu, dengan pengiriman informasi yang dapat diterima jarak jauh dan akurat. Sehingga dirancanglah sebuah prototype sistem pemantauan level cairan infus menggunakan Arduino

(2)

2

2. Tinjauan Pustaka

Fathur (Fathur,2010) pada penelitian yang pertama berjudul

Pengembangan Prototipe Sistem Kontrol dan Monitoring Infus Untuk Pasien Berbasis Jaringan Nirkabel (ZigBee), Penelitian ini mengaplikasikan sistem kontrol dan monitoring infus dalam bentuk prototype. Kontrol tetesan infus ditampilkan dalam bentuk lampu indikator LED yang terintegrasi dengan mikrokontroler dan pengindraan tetes infus menggunakan dioda laser dan

photodioda, yang memberikan sinyal-sinyal listrik ke komparator, selanjutnya diproses oleh mikrokontroler yang hasilnya dikirim ke server, sehingga dapat memberikan informasi dan memudahkan bagi para paramedis dalam mengetahui kondisi infus melalui GUI (Graphical User Interface). Paramedis cukup mengendalikan dan memonitoring keadaan infus pasien pada GUI yang terdiri dari Visual Basic dan SQL Server [3].

Akhmad (Akhmad,2012) pada penelitian yang kedua berjudul Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR. Dalam penelitian ini Akhmad membuat sistem pendeteksian kondisi cairan infus yang secara realtime dimonitoring oleh perawat. Komponen yang digunakan untuk pembuatan alat ini menggunakan sensor strain gauge, RPS, mikrokontroler ATMEGA8535 dan modul Rx-Tx sebagai transmitter dan receiver. Cara kerja pada alat ini strain gauge diletakkan diatas cairan infus. Setiap perubahan pada kondisi infus ditransformasi oleh sensor tersebut menjadi sinyal elektrik yang sebanding. Rangkaian pengondisi sinyal (RPS) merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen meliputi rangkaian multivibrator dan resistor. RPS berfungsi merubah nilai resistansi dari strain gauge menjadi tegangan analog yang memiliki range antara 0 sd 2,56V. Nilai ini disesuaikan dengan range masukan dari ADC. Selanjutnya sinyal analog dikonversi oleh ADC internal yang berada dalam chip mikrokontroler, keluarannya berupa nilai digital dengan range

bilangan 0 sd 512 desimal. Data ini selanjutnya disimpan dalam register dan diolah secara program matematis untuk menentukan kondisi dan identifikasi masalah infus. Kondisi yang dideteksi diantaranya adalah level cairan infus, laju cairan yang dihitung dalam satuan ml permenit, dan penyumbatan pada infus. Keluaran dari mikrokontroler berupa kode heksa desimal yang selanjutnya dikirim ke bagian penerima via modul transmitter wireless [4]

Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini akan dirancang suatu sistem pendeteksian level cairan infus yang secara realtime

dimonitoring oleh perawat. Penelitian ini membahas tentang : 1) sensor load cell

sebagai sensor berat untuk menghitung berat pada infus; 2) board Arduino Uno R3 sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dari load cell agar data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer; 3) Komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer menggunakan modul Xbee, dimana data berat infus akan dikirimkan secara wireless.

Level adalah alat untuk mengukur ketinggian dengan batasan ketinggian tertentu. Misalnya, level meter pada tangki air, berguna untuk mengukur ketinggian air dalam tangki dengan satuan panjang (meter) maupun prosentase

(3)

3

Opamp (Operasional Amplifiers) pada hakekatnya merupakan sejenis IC. Didalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa transistor, resistor dan dioda. Jika pada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian, masukan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, dan mengintegrasi. Oleh karena itu IC jenis ini dinamakan penguat operasi atau operasional amplifier, disingkat Opamp [6]. Simbol Opamp ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Simbol Op amp.

Arduino Uno R3 (Revision 3) adalah board mikrokontroler yang menggunakan ATmega328. Board Arduino Uno R3 ditunjukkan pada Gambar 2.

Board ini memiliki 14 digital input/output pin, 6 input analog, koneksi USB, tombol reset. Arduino Uno R3 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau catu daya eksternal. Eksternal (non-USB) daya dapat menggunakan AC-DC adaptor

atau baterai. Rentang daya yang dianjurkan adalah 7 – 12V [7].

(4)

4

Load cell adalah sebuah alat uji perangkat listrik yang dapat mengubah suatu energi menjadi energi lainnya yang biasa digunakan untuk mengubah suatu gaya menjadi sinyal listrik. Secara umum, load cell dan sensor gaya berisi pegas

(spring) logam mekanik dengan mengaplikasikan beberapa foil metal strain gauges. Strain dari pegas mekanik muncul sebagai pengaruh dari pembebanan yang kemudian ditransmisikan pada strain gauges. Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari load cell adalah dari perubahan resistansi strain gauge yang linier dengan gaya yang diaplikasikan [8]. Sensor load cell ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Sensor Load cell

ZigBee adalah standar dari IEEE 802.15.4 untuk komunikasi data pada alat konsumen pribadi maupun untuk skala bisnis. ZigBee didesain dengan konsumsi daya yang rendah dan bekerja untuk jaringan personal tingkat rendah. Perangkat

ZigBee biasa digunakan untuk mengendalikan sebuah alat lain maupun sebagai sebuah sensor wireless. ZigBee memiliki fitur dimana mampu mengatur jaringan sendiri, maupun mengatur pertukaran data pada jaringan. Kelebihan dari ZigBee

(5)

5

3. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 4, yaitu: (1) Pengembangan Konsep Sistem, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi Sistem, (4) pengujian sistem.

Gambar 4 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tahap pertama : Pengembangan Konsep Sistem, pada tahap ini dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem yang akan dibuat; Tahap kedua : Perancangan Sistem yang meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam pembuatan prototype alat pengukur level cairan infus dan aplikasi pendukungnya; Tahap ketiga : Implementasi Sistem, pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang sesuai dengan perancangan sistem, dimana alat diletakkan di atas pengait botol sebagai penimbang berat infus. Ketika tingkat cairan infus turun di bawah pada batasan tertentu, maka akan memberikan sinyal peringatan yang akan menghidupkan LED. Pada saat yang sama, sinyal akan dikirim ke host komputer melalui jaringan ZigBee; Tahap keempat : Pengujian Sistem, pada tahap ini dilakukan monitoring level cairan infus, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan sebelumnya.

.Langkah-langkah atau proses yang dilakukan pada sistem ini dimana level

(6)

6

diberi parameter apabila berat infus kurang dari parameter yang telah ditentukan maka mikrokontroler akan menghidupkan LED warna merah kemudian apabila lebih dari parameter yang telah ditentukan maka mikrokontroler akan menghidupkan LED hijau. Selanjutnya data dari mikrokontroler tersebut akan di tampilkan dengan LCD dan dikirim melalui Xbee. Data yang dikirim dari Xbee

tersebut akan diterima oleh Xbee Adapter untuk dihubungkan pada port komputer dan data yang dihasilkan dari port tersebut akan ditampilkan pada aplikasi komputer. Alur sistem yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Flowchart Sistem Monitoring Infus

(7)

7

Gambar 6 Rancangan Arsitektur

Blok diagram pada Gambar 6 menjelaskan bagaimana modul terkonfigurasi dengan board Arduino Uno, sensor load cell dihubungkan dengan board Arduino Uno dengan pin analog0 karena sinyal yang dihasilkan load cell kecil maka sebelum masuk pada pin analog0 diberi Opamp untuk penguatan sinyal untuk dapat mengirimkan data digital hasil pembacaan sensor ke mikrokontroler. LED

terhubung pada pin digital 2 dan 3 berfungsi sebagai indikator level infuse Low

dan High. Xbee berfungsi sebagai komunikasi wireless, Xbee sendiri harus dihubungkan dengan Xbeeshield agar dapat dipasang pada board. LCD berfungsi menampilkan hasil pembacaan sensor yang terhubung pada pin digital 8,9,4,5,6,7. Dan dari sisi komputer penerima, Xbee dipasang pada Xbee adapter dan dihubungkan dengan komputer menggunakan USB.

(8)

8

`

Gambar 7 Diagram Blok Sistem bagian Transmiter

Gambar 8 Diagram Blok Sistem bagian Receiver

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan berisi hasil rangkaian alat, konfigurasi Xbee, pengkodean program yang ditanamkan ke mikrokontroler dan penjelasan mengenai bagaimana aplikasi monitoring level cairan infus dibuat menggunakan bahasa C# pada Microsoft Visual Studio.

Prototype alat pengukur suhu dan kelembabanditunjukkan pada Gambar 9, dimana sensor Load cell, LCD, LED dan modul Xbee disambungkan dengan

board Arduino Uno R3 menggunakan kabel jumper berdasarkan pin yang sesuai.

SENSOR RPS MIKROKONTROLER

MODUL Xbee

POWER SUPPLY

TAMPILAN

(9)

9

Gambar 9 Prototype Alat

Berikut merupakan kode program pada board Arduino

Kode Program 1 Library LCD, dan LED

Kode program 1 menunjukkan pemanggilan library LED dan LCD. Perintah pada baris ke-1 menunjukkan libraryLCD. Perintah pada baris ke-2 dan baris ke-3 menunjukkan library LED. Dimana semua dihubungkan pada board

Arduino, LED hijau diletakkan pada pin digital-2 dan LED merah diletakkan pada pin digital-3.

(10)

10

Kode Program 2 Fungsi Utama Program

Kode program 2 merupakan fungsi utama dari program. Perintah pada baris ke-2 merupakan library dari LCD 16X2 dan penempatan pin pada board

Arduino yaitu pada pin digital 8,9,4,5,6,7. Perintah pada baris ke-5 sampai ke-9 berfungsi untuk membaca data pada serial port dilayar monitor, menjalankan perintah output untuk LCD dan output untuk LED . Perintah pada baris ke-10 sampai ke-13 merupakan perintah untuk membaca dimana pin dari sensor load cell disambungkan pada board Arduino. Perintah pada baris ke-14 sampai baris ke-19 merupakan pengaturan parameter untuk kalibrasi apabila berat yang dihasilkan load cell lebih dari 10 maka nilai akan dikurang 28. Perintah pada baris

1. float massa;

2. LiquidCrystal lcd(8,9,4,5,6,7); 3. void setup()

12.massa = analogRead(0) - 145; 13.massa = (massa/800)*700; 21. lcd.print("Berat Infus"); 22.

23. digitalWrite(lampu_hijau, LOW); 24.

25. digitalWrite(lampu_merah, HIGH); 26. delay(500);

27. digitalWrite(lampu_merah, LOW); 28. delay(500);

29.else 30. {

31. digitalWrite(lampu_hijau, HIGH); 32. }

33.int berat = massa;

34.Serial.print("Berat Infus : "); 35.Serial.print(massa);

36.Serial.println(" ml"); 37.lcd.setCursor(0,0);

(11)

11

ke-18 sampai baris ke-32 merupakan pengaturan LCD dan pengaturan LED. LED

ini berfungsi sebagai indikator, jika level berada di bawah batasan yang ditentukan yaitu 50 ml akan ditampilkan peringatan LED berwarna merah dan jika tidak melebihi batasan yang ditentukan akan menampilkan LED berwarna hijau. Perintah pada baris ke-33 sampai ke-44 merupakan pengaturan tampilan di serial monitor dan di LCD dengan delay 1 second.

Selanjutnya agar dua modul Xbee dapat saling berkomunikasi, maka perlu ada pengaturan pada modul Xbee. Masuk dalam Modem Configuration kemudian isi nilai parameter yang ada pada folder networking & security. Untuk komunikasi

point to point, umumnya hanya 3 parameter yang diatur, yaitu PAN ID (personal area network ID), DL (destination address low), dan MY (16 bit source address). Pengaturan parameter untuk Xbee1 dan Xbee2 agar dapat saling berkomunikasi adalah:

 Nilai parameter DL Xbee1 = MY Xbee2.

 Nilai parameter MY Xbee1 = DL Xbee2.

 Xbee1 dan Xbee2 menggunakan alamat PAN ID yang sama [10].

Pengaturan parameter Xbee ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11

(12)

12

Gambar 11 Pengaturan Xbee2

Pada desain aplikasi ini akan dijelaskan mengenai bagaimana aplikasi monitoring infus dibuat menggunakan bahasa C# pada Microsoft Visual Studio.

Tampilan aplikasi pada Gambar 12 yang terdiri dari satu form yang di dalamnya memuat ComboBox untuk menampilkan serial port yang terhubung pada PC. Kemudian terdapat Button Start yang berfungsi untuk mengaktifkan port

agar data berat infus dapat tampil pada RichTextBox, Button Stop untuk berhenti mengaktifkan port, DateTimePicker berfungsi untuk mengetahui tanggal hari ini,

Label Connection berfungsi untuk menampilkan status port apakah sudah terkoneksi atau belum, TextBox berfungsi untuk menampilkan data yang sedang berjalan, Button Clear berfungsi untuk menghapus isi RichTextBox,

OvalShapeRed berfungsi sebagai indikator level pada posisi low, OvalShapeGreen

berfungsi sebagai indikator level pada posisi high, Button OpenFile berfungsi untuk melihat history data yang telah berlalu dan Button exit untuk menutup aplikasi.

Tampilan aplikasi pada Gambar 12 menampilkan aplikasi pada saat

streaming pengambilan data pada serial port. Dan pada Gambar 13 menampilkan data hasil penyimpanan data level infus.

(13)

13

Gambar 12 Tampilan Aplikasi

Gambar 13 Tampilan Data Monitoring Infus

Gambar 14 Menunjukkan Data Hasil Penyimpanan Data Level Infus.

(14)

14

Kode Program 3 Perintah Komunikasi Port dan LogFile

1. public partial class Form1 : Form 2. {

3. SoundPlayer soundPlayer = new SoundPlayer(@"C:\Users\Faryz\Downloads\beep 01a.wav");

10.private void Form1_Load(object sender, EventArgs e) 11.{

12.serialPort.DataReceived += new

System.IO.Ports.SerialDataReceivedEventHandler(DataReceived); 13.string[] portNames = System.IO.Ports.SerialPort.GetPortNames(); 14.for (int i = 0; i <= portNames.Length - 1; i++)

15.{

16.cbbCOMPorts.Items.Add(portNames[i]); 17.}

18.btnDisconnect.Enabled = false; 19.}

20.private void btnConnect_Click(object sender, EventArgs e) 21.{

22.txtDataReceived.Clear(); 23.try

24.{

25.if (!File.Exists(@"D:\logfile.txt")){

26.log = new StreamWriter(@"D:\logfile.txt", true); 27.}

35.if (serialPort.IsOpen) 36.{

37.serialPort.Close(); 38.}

39.try 40.{

41.serialPort.PortName = cbbCOMPorts.Text; 42.serialPort.BaudRate = 9600;

43.serialPort.Parity = System.IO.Ports.Parity.None; 44.serialPort.DataBits = 8;

45.serialPort.StopBits = System.IO.Ports.StopBits.One; 46.serialPort.Open();

47.lblMessage.Text = cbbCOMPorts.Text + " connected."; 48.btnConnect.Enabled = false;

49.btnDisconnect.Enabled = true; 50.}

51.catch 52.{

53.log.Close();

54.MessageBox.Show("Port tidak sesuai"); 55.}

56.} 57.catch 58.{

59.MessageBox.Show("Terjadi kesalahan mohon ulang kembali"); 60.}

(15)

15

Kode Program 3 menjelaskan Perintah komunikasi port, menampilkan data pada txtDataReceived dan LogFile. Perintah pada baris ke-3 SoundPlayer

merupakan variable sound yang berfungsi sebagai indikator suara apabila level

pada posisi low. Perintah pada baris ke-4 untuk menampung string data yang diterima dari port, pada baris ke-11 sampai ke-19 merupakan perintah untuk mengambil port yang tersedia atau yang terkoneksi dengan PC kemudian ditampung ke dalam cbbCOMPorts. Perintah pada baris ke-21 sampai ke-38 berada pada posisi tombol start berfungsi sebagai penghapus data pada tampilan

txtDataReceived dan pembuka serial port untuk menampilkan data pada

txtDataReceived juga untuk menyimpan data pada logfile dengan format txt

secara realtime. Perintah pada baris ke-39 sampai ke-61 berfungsi mengatur beberapa parameter untuk koneksi serial port dan terdapat MessageBox sebagai peringatan apabila terjadi kesalahan dalam memilih port.

Kode Program 4Perintah untuk menampilkan data pada TextBox

Kode Program 4 merupakan perintah untuk menampilkan data yang diterima pada TextBox. Perintah pada baris ke-1 sampai baris ke-4 berfungsi untuk memanggil delegasi untuk mengambil data yang diterima dari port. Perintah pada baris ke-5 sampai baris ke-21 berfungsi menampilkan delegasi pada textbox,

dan diberi parameter jika jumlah karakter yang dihasilkan mesin melalui delegasi dari txtDataReceived diatas 23 akan menampilkan kata pada textbox.

1. private void DataReceived(object sender, System.IO.Ports.SerialDataReceivedEventArgs e) 2. {

3. txtDataReceived.BeginInvoke(new myDelegate(updateTextBox)); 4. }

5. public delegate void myDelegate(); 6. public void updateTextBox()

7. {

8. if (data.Length < 23) 9. {

10.data += serialPort.ReadExisting(); 11.}

12.else 13.{

14.txtDataReceived.AppendText(data); 15.txtDataReceived.ScrollToCaret();

16.int totalLines = txtDataReceived.Lines.Length;

17.string lastLine = txtDataReceived.Lines[totalLines - 1]; 18.textBox1.Text = data;

19.data = ""; 20.}

(16)

16

Kode Program 5 Perintah untuk menampilkan indikator dan open file.

1. private void btnExit_Click(object sender, EventArgs e){ 2. Application.Exit();

3. }

4. private void btnOpenFile_Click(object sender, EventArgs e){ 5. Process.Start(@"D:\logfile.txt");

6. }

7. private void btnClear_Click(object sender, EventArgs e){ 8. txtDataReceived.Clear();

9. }

10.private void textBox1_TextChanged(object sender, EventArgs e){ 11.try

12.{

13.string strdata = textBox1.Text.Replace("Berat Infus : ", "").Replace(" ml", "");

14.double data = Double.Parse(strdata); 15.if (data < 50)

16.{

17.soundPlayer.PlayLooping(); // can also use soundPlayer.PlaySync() 18.timer1.Start();

32.private void timer1_Tick(object sender, EventArgs e){ 33.if (ovalShape1.BackColor == Color.Red)

34.{

41.private void timer2_Tick(object sender, EventArgs e){ 42.if (ovalShape2.BackColor == Color.Green)

(17)

17

Kode Program 5 menjelaskan perintah untuk menampilkan indikator dan open file. Perintah pada baris ke-1 sampai baris ke-3 berfungsi untuk menutup aplikasi. Perintah pada baris ke-4 sampai baris ke-6 posisi pada button OpenFile

berfungsi untuk melihat history data yang telah berlalu. Perintah pada baris ke-7 sampai baris ke-9 posisi pada button Clear berfungsi sebagai penghapus data pada tampilan txtDataReceived. Perintah pada baris ke-10 sampai baris ke-49 berfungsi sebagai parameter untuk indikator penghitungan berat untuk ditampilkan pada ovalShape maupun suara. Jika berat infus pada posisi kurang dari 50 maka ovalShape berwarna merah akan berkedip bersamaan dengan bunyi suara beep dan apabila berat infus pada posisi lebih dari 50 maka ovalShape berwarna hijau akan berkedip menandakan bahwa level infus masih aman.

Pengujian ini dilakukan agar sistem yang digunakan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box, yaitu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak). Pengujian dilakukan pada rangkaian sistem monitoring level infus dan aplikasinya.

Tabel 1 Hasil Pengujian Black-box

Proses Hasil yang diharapkan Hasil yang Muncul Kesimpulan Klik Start Modul Xbee dapat

mengirimkan data berat

Klik Stop Modul Xbee dapat menutup akses data berat

Klik open file Menampilkan history data berat cairan infus

Menampilkan history data berat cairan infus

Valid

(18)

18

Grafik dalam Gambar 13 dan data dalam Tabel 2 merupakan data sampling saat pengujian terjadi. Selanjutnya akan memberikan warning berupa pengiriman kode ke bagian penampil di ruang perawat. Data kode tersebut selanjutnya ditampilkan pada aplikasi komputer sebagai tombol indikator dan bunyi. Sehingga, diketahui bahwa infus sudah habis.

Time sampling

Data berat infus (ml)

1 500,75

2 450

3 400,13

4 349,38

5 299,5

6 251,38

7 201,5

8 150,75

9 140,25

10 100,87

11 50,13

12 41,38

Tabel 2 Data Sampling Hasil Pengujian Level Cairan Infus

Gambar 13 Grafik Pengujian Level Cairan Infus

0 100 200 300 400 500 600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Grafik isi cairan infus

isi cairan infus

(19)

19

5. Simpulan

(20)

20

6. Daftar Pustaka

[1] Ikbal Muhammad, “Teknologi Informasi Dalam Pelayanan di Ruang

Rawat”, detikNews.com. Diakses tanggal 24 September 2013.

[2] M Fathurrakhman, “Diduga Akibat Perawat Lalai, Bayi 4 Hari Tewas”, news.okezone.com. Diakses tanggal 22 September 2013.

[3] Fathur Zaini Rachman, 2010, Pengembangan Prototipe Sistem Kontrol dan Monitoring Infus Untuk Pasien Berbasis Jaringan Nirkabel (ZigBee),

Surabaya: Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,. [4] Akhmad Zainuri, 2012, Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus

Menggunakan Mikrokontroler AVR, Malang : Jurusan Elektronika Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,.

[5] artikel non-personal, 14 Februari 2008., Level, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Level. Diakses tanggal 28 November 2013

[6] OpAmp, http://www.scribd.com/doc/133748547/Op-Amp. Diakses tanggal 5 November 2013.

[7] Arduino Uno, http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno. Diakses tanggal 14 agustus 2013.

[8] Sugriwan Iwan., 2013. Desain Dan Karakterisasi Load cell Tipe CZL601 Sebagai Sensor Massa Untuk Mengukur Derajat Layu Pada Pengolahan The Hitam, Surabaya : Laboratorium Elektonika-Instrumentasi Jurusan Fisika FMIPA ITS Surabaya

[9] Arkan Fardhan, Zaini., 2014. Aplikasi Teknologi Zigbee Pada Sistem Detektor Kebakaran pada Rumah Susun, Padang : Pascasarjana Teknik Elektro Universitas Andalas Padang

[10] Digi, 2008, X-CTU Configuration & Test Utility Software, Minnetonka : Digi International Inc

[11] Ratna Adil, 2010, Pembuatan Alat Bantu Pemantauan Kondisi Tubuh dan Keberadaan Seseorang Saat Beraktifitas Dengan Tampilan Web,

Gambar

Gambar 1 Simbol Op amp.
Gambar 3  Sensor Load cell
Gambar 4 Tahapan Penelitian
Gambar 5  Flowchart Sistem Monitoring Infus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penanganan Prasarana dan Sarana bidang Cipta Karya Kabupaten Gayo Lues dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gayo

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji aktifitas antidiabetes ekstrak etanol dan fraksinya dari daun singawalang dan untuk menentukan dosis paling

Pada indikator merumuskan masalah sebelum diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa mendapatkan nilai pretest pada kategori tidak terampil, kurang terampil,

[r]

Penilaian pengunjung yang dihimpun dari pertanyaan terbuka maupun tertutup disimpulkan dengan diagram yang menyatakan bahwa Penilaian Pengunjung Lapangan Merdeka berdasarkan analisa

Nonthyroidal Illness (NTIs) didefinisikan sebagai keadaan didapatkan fungsi tiroid yang abnormal tanpa ditemukan gangguan pada aksis hipotalamus-hipofise, juga tidak ada gangguan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan penggunaan tepung rumput laut dengan level 2,5%; 5% dan 7,5% secara nyata berpengaruh menurunkan konsumsi

Terlepas dari pro dan kontra perihal otentisitas yang ada di dalam kitab ini, namun kitab ini memiliki beberapa keunikan yaitu keunikan akan kesadaran terhadap pembaca,