• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta."

Copied!
314
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Anindita, Winda Sukma. 2013. Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik PMRI pada implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun lalu. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap yaitu mempelajari penelitian tahun lalu, revisi perangkat pembelajaran, validasi, uji keterbacaan dan implementasi. Implementasi dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi perangkat pembelajaran, hasil angket uji keterbacaan, hasil angket respon siswa dan hasil evaluasi belajar siswa. Data kualitatif diperoleh dari transkripsi video proses pembelajaran, observasi kelas dan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi.

Hasil penelitian ini adalah proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III dapat berjalan sesuai dengan rancangan dalam perangkat pembelajaran. Indikator-indikator pada setiap karakteristik PMRI sudah muncul dalam proses pembelajaran. Indikator dari karakteristik penggunaan konteks muncul sangat maksimal dengan presentase 87,5%. Indikator dari karakteristik penggunaan model muncul maksimal dengan presentase 77,8%. Indikator dari karakteristik penggunaan kontribusi siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 81,7%. Indikator dari karakteristik penggunaan interaktivitas siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 83,2%. Dan indikator dari karakteristik penggunaan keterkaitan muncul sangat maksimal dengan presentase 91,7%.

(2)

ABSTRACT

Anindita, Winda Sukma. 2013. Learning Instruments of Fractions Addition using PMRI Approach Implementation in the Fourth Grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research used to descript the process of learning instruments of fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. This research also used to descript the emergence of the indicators of PMRI characteristics during the learning process in the fourth grade.

This research is a descriptive research. Subjects of research are students in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School with 35 students. This research is a continuation of last year's research. The steps of this research consisted of five stages: researched study last year, learned instrument revision, validation, readability test and implementation. Implementation meetings held four times. The data collected in the form of quantitative data and qualitative data. The quantitative data obtained from the results of the validation study, the results of the questionnaire readability test, the results of student questionnaire responses and evaluation of student learning outcomes. The qualitative data obtained from the video transcript of learning process, classroom observations and interviews. The data obtained are presented in the form of descriptions.

The results of this research are that the process of learning instrument fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School be run in accordance with the design of the learning instrument. The indicators of every PMRI characteristic already appeared in the learning process. Indicator of characteristics use of context appeared very maximal with presentage 87,5% . Indicator of characteristics use of model appears maximal with presentage 77,8%. Indicator of the characteristics use of students contribution appeared very maximal with presentage 81,7% Indicator of the characteristics use of students interactivity appeared very maximal with presentage 83,2%. And the indicators of the characteristics use of linkages appeared very maximal with presentage 91,7%.

(3)

IMPLMMMNTASI PMRANGKAT PMMBMLAJARAN PMNJUMLAHAN PMCAHAN MMNGGUNAKAN PMNDMKATAN PMRI DI KMLAS IV

SD BOPKRI DMMANGAN III YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Winda Sukma Anindita

NIM: 091134031

PROGRAM STUDI PMNDIDIKAN GURU SMKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PMNDIDIKAN

FAKULTAS KMGURUAN DAN ILMU PMNDIDIKAN UNIVMRSITAS SANATA DHARMA

(4)

IMPLMMMNTASI PMRANGKAT PMMBMLAJARAN PMNJUMLAHAN PMCAHAN MMNGGUNAKAN PMNDMKATAN PMRI DI KMLAS IV

SD BOPKRI DMMANGAN III YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh: Winda Sukma Anindita

NIM: 091134031

PROGRAM STUDI PMNDIDIKAN GURU SMKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PMNDIDIKAN

FAKULTAS KMGURUAN DAN ILMU PMNDIDIKAN UNIVMRSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis

(8)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Winda Sukma Anindita

NIM : 091134031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis atau memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis

(9)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Pastikan beriman (SQ), berilmu (IQ), dan beramal (EQ).”

“Jangan salahkan dirimu atas keputusan yang salah. Setiap orang membuatnya. Jadikan mereka pelajaran tuk keputusanmu selanjutnya”

“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Al Qu’ran, Al-Ikhlas: 1-4)

Persembahan:

 Kedua orang tuaku, Dra. Sri Rumiyatun dan Ir. Waruju Raharjo yang senantiasa memberikan dukungan, doa, pengarahan, dan kasih sayang tiada henti.

Kakakku Meta Rahmaningrum, S.Pd., dan adikku Radiksa Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan bantuan.

(10)

ABSTRAK

Anindita, Winda Sukma. 2013. Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik PMRI pada implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV.

.enis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun lalu. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap yaitu mempelajari penelitian tahun lalu, revisi perangkat pembelajaran, validasi, uji keterbacaan dan implementasi. Implementasi dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi perangkat pembelajaran, hasil angket uji keterbacaan, hasil angket respon siswa dan hasil evaluasi belajar siswa. Data kualitatif diperoleh dari transkripsi video proses pembelajaran, observasi kelas dan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi.

Hasil penelitian ini adalah proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III dapat berjalan sesuai dengan rancangan dalam perangkat pembelajaran. Indikator-indikator pada setiap karakteristik PMRI sudah muncul dalam proses pembelajaran. Indikator dari karakteristik penggunaan konteks muncul sangat maksimal dengan presentase 87,5%. Indikator dari karakteristik penggunaan model muncul maksimal dengan presentase 77,8%. Indikator dari karakteristik penggunaan kontribusi siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 81,7%. Indikator dari karakteristik penggunaan interaktivitas siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 83,2%. Dan indikator dari karakteristik penggunaan keterkaitan muncul sangat maksimal dengan presentase 91,7%.

(11)

ABSTRACT

Anindita, Winda Sukma. 2013. Learning Instruments of Fractions Addition using PMRI Approach Implementation in the Fourth Grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research used to descript the process of learning instruments of fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. This research also used to descript the emergence of the indicators of PMRI characteristics during the learning process in the fourth grade.

This research is a descriptive research. Subjects of research are students in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School with 35 students. This research is a continuation of last year's research. The steps of this research consisted of five stages: researched study last year, learned instrument revision, validation, readability test and implementation. Implementation meetings held four times. The data collected in the form of quantitative data and qualitative data. The quantitative data obtained from the results of the validation study, the results of the questionnaire readability test, the results of student questionnaire responses and evaluation of student learning outcomes. The qualitative data obtained from the video transcript of learning process, classroom observations and interviews. The data obtained are presented in the form of descriptions.

The results of this research are that the process of learning instrument fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School be run in accordance with the design of the learning instrument. The indicators of every PMRI characteristic already appeared in the learning process. Indicator of characteristics use of context appeared very maximal with presentage 87,5% . Indicator of characteristics use of model appears maximal with presentage 77,8%. Indicator of the characteristics use of students contribution appeared very maximal with presentage 81,7% Indicator of the characteristics use of students interactivity appeared very maximal with presentage 83,2%. And the indicators of the characteristics use of linkages appeared very maximal with presentage 91,7%.

(12)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat dan hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari barbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. G. Ari Nugrahanta, S..., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. P. Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik, saran, dorongan, waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan kritik, saran, waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Agnes Herlina DH. M.T., M.Sc. selaku dosen penguji ketiga yang telah memberikan kritik dan saran bagi penulis untuk memperbaiki skripsi.

8. .ajuk Triningsih, S.Th., selaku Kepala Sekolah SD BOPKRI Demangan III yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Mustari Admini, S.PAK., selaku guru kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang telah memberikan waktu, tenaga, dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

(13)

11. Dra. Sri Rumiyatun dan Ir. Waruju Raharjo yang selalu mendoakan serta membantu penulis secara moril dan materiil.

12. Meta Rahmaningrum, S.Pd dan Radiksa Ardianto yang selalu memberikan dukungan.

13. Stefanus Sukirno yang selalu setia mendampingi dan memberi semangat. 14. Teman-teman seperjuangan payung PMRI (Eko, Kristian, Stevani, Lina,

Novi, Tika, Dini, Tyas, Erni) yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama melaksanakan bimbingan.

15. Sahabatku Luluk, Brigitta, Ulin, Mayang, dan Sisca yang telah menemani, memberikan dukungan dan bantuan.

16. Teman-teman kelas 8A angkatan 2009 atas kebersamaannya selama ini. 17. Kepala sekolah, guru, dan murid SD Agape yang telah memberi dukungan

dan semangat.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun demi menyempurnakan penelitian ini. Penulis berharap skripi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN .UDUL ... i

HALAMAN PERSETU.UAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI ... v

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Implementasi ... 7

2. Perangkat Pembelajaran ... 7

3. Pecahan ... 11

4. Pendekatan PMRI ... 13

B. Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. .enis Penelitian ... 21

(15)

C. Rancangan Penelitian ... 22

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

1. Paparan Penelitian Tahun Lalu ... 31

2. Revisi Perangkat Pecahan ... 33

3. Validasi Perangkat Pembelajaran ... 48

4. Uji Keterbacaan ... 49

5. Implementasi ... 50

B. Paparan Hasil Analisis dan Pembahasan Implementasi Perangkat Pembelajaran ... 57

1. Hasil Analisis Kemunculan Indikator Setiap Karakteristik PMRI ... 57

2. Rangkuman Kemunculan Indikator Setiap Karakteristik PMRI dalam Pembelajaran ... 123

3. Respon Guru dan Siswa ... 134

4. Refleksi Implementasi ... 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 141

B. Saran ... 143

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.5 Siswa antusias dan bersemangat bermain “Papan Harga” ... 65

Gambar 4.6 Tahu, roti tawar dan bolu sebagai media pembelajaran pada pertemuan pertama ... 68

Gambar 4.11 Hasil potongan tahu siswa sebagai strategi informal dalam menyelesaikan soal pada LKS ... 71

Gambar 4.12 Siswa memotong roti pizza sebagai strategi informal dalam mengerjakan soal yang dibacakan guru ... 72

Gambar 4.13 Memodelkan soal ke dalam kalimat matematika pada hasil jawaban evaluasi X28 ... 74

Gambar 4.14 Rumus matematika pada hasil pekerjaan X7 evaluasi pertemuan pertama ... 75

(17)

Gambar 4.22 Siswa demontrasi menggunakan papan pizza di dalam

kelompok ... 97

Gambar 4.23 Siswa demontrasi menggunakan papan pecahan di dalam kelompok ... 98

Gambar 4.24 Guru berkeliling memeriksa pekerjaan tiap kelompok ... 99

Gambar 4.25 Siswa mempresentasikan jawaban dengan menulis di papan tulis ... 105

Gambar 4.26 Kerjasama siswa saat menyusun puzzle ... 106

Gambar 4.27 Kerjasama siswa pada permainan papan harga ... 107

Gambar 4.28 Siswa memperhatikan temannya yang sedang menyampaikan pendapat ... 110

Gambar 4.29 Siswa memperhatikan temannya yang sedang presentasi ... 110

Gambar 4.30 Siswa menyusun puzzle menjadi sebuah lingkaran ... 113

Gambar 4.31 Gambar persegi panjang pada hasil pekerjaan siswa ... 114

Gambar 4.32 Hasil pekerjaan siswa pada penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan menggunakan KPK ... 116

Gambar 4.33 Hasil kesimpulan siswa ... 120

Gambar 4.34 Gambar cara penyelesaian masalah ... 121

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kualitas Produk ... 29

Tabel 3.2 Kriteria Kemunculan Indikator Karakteristik PMRI ... 30

Tabel 4.1 Revisi Pengalaman Belajar pada Silabus ... 34

Tabel 4.2 Revisi Kegiatan Belajar pada RPP ... 36

Tabel 4.3 Revisi Lembar Kerja Siswa ... 39

Tabel 4.4 Revisi Bahan Ajar ... 44

Tabel 4.5 Revisi Soal Evaluasi ... 46

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli ... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Keterbacaan ... 49

Tabel 4.8 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Konteks ... 124

Tabel 4.9 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Model ... 126

Tabel 4.10 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Kontribusi Siswa ... 128

Tabel 4.11 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Interaktivitas ... 130

Tabel 4.12 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Keterkaitan ... 132

Tabel 4.13 Hasil Wawancara dengan Siswa ... 134

Tabel 4.14 Hasil Angket Respon Siswa ... 136

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 13 Kriteria Penilaian Soal Evaluasi ... [64]

Lampiran 14 Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [65]

Lampiran 15 Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [66]

Lampiran 16 Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [67]

Lampiran 17 Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [68]

Lampiran 18 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [70]

Lampiran 19 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [70]

Lampiran 20 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [71]

Lampiran 21 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [71]

Lampiran 22 Instrumen Validasi ... [73]

Lampiran 23 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... [77]

Lampiran 24 Hasil Olah Data Validasi Perangkat Pembelajaran ... [89]

Lampiran 25 Kisi-kisi Angket Uji Keterbacaan ... [95]

Lampiran 26 Angket Uji Keterbacaan ... [95]

Lampiran 27 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... [96]

Lampiran 28 Angket Respon Siswa ... [96]

Lampiran 29 Lembar Indikator Karakteristik PMRI ... [97]

(20)

Lampiran 31 Lembar Pedoman Wawancara Siswa ... [100]

Lampiran 32 Rubrik Penilaian Proses ... [101]

Lampiran 33 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 1 ... [105]

Lampiran 34 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 2 ... [107]

Lampiran 35 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 3 ... [109]

Lampiran 36 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 4 ... [111]

Lampiran 37 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [112]

Lampiran 38 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [114]

Lampiran 39 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [116]

Lampiran 40 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [117]

Lampiran 41 Hasil Penilaian Siswa ... [119]

Lampiran 42 Transkripsi Pertemuan 1 ... [123]

Lampiran 43 Transkripsi Pertemuan 2 ... [129]

Lampiran 44 Transkripsi Pertemuan 3 ... [135]

Lampiran 45 Transkripsi Pertemuan 4 ... [139]

Lampiran 46 Foto Kegiatan Implementasi ... [144]

Lampiran 47 Surat Ijin Melakukan Penelitian ... [145]

Lampiran 48 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... [146]

(21)

BABBIB

PENDAHULUANB

B

A. LatarBBelakangB B

Suatu kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna jika dikaitkan

dengan dunia nyata siswa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga harus

dilaksanakan menggunakan pendekatan belajar yang relevan dengan

paradigma pendidikan sekarang. Paradigma baru lebih menekankan peserta

didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang.

Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Melalui

paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif

berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang

lain dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. (Zamroni, 2000:24)

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada jenjang

pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan atas di Indonesia. Akan tetapi

matematika seringkali dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Hal tersebut

tampak dari banyaknya siswa yang mengeluh tidak menyukai pelajaran

matematika. Materi penjumlahan pecahan merupakan salah satu materi yang

cukup sulit dipahami oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan sifat abstrak dari

pecahan sehingga sulit dibayangkan oleh siswa dan juga konsep pecahan

masih diajarkan oleh kebanyakan guru menggunakan pembelajaran

konvensional. Konsep pecahan hanya disampaikan begitu saja tanpa dikaitkan

(22)

dengan paradigma pendidikan sekarang. Oleh karena itu ketika menyampaikan

materi, guru perlu mengaitan materi dengan konteks benda konkret yang dekat

dengan lingkungan siswa

Pada tanggal 17 Januari 2013, penulis melakukan observasi di kelas IV

SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta. Ketika guru mengajarkan materi

pecahan, siswa kurang paham terhadap materi yang disampaikan sehingga

guru harus mengulang penjelasan. Siswa sulit untuk membayangkan konsep

pecahan yang abstrak sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

dari guru. Siswa pun menjadi mengeluh dan kurang aktif dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengaitan materi dengan

benda konkret yang ada di lingkungan siswa ketika guru menyampaikan

materi.

Salah satu pendekatan yang sesuai dengan paradigma pendidikan

sekarang yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI). PMRI menginginkan adanya perubahan paradigma pembelajaran,

yaitu dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar (Marpaung dalam

Hammad, 2009:1). PMRI menjadi titik awal siswa guna memperoleh konsep

matematika dengan menekankan pada konstruksi dari konteks benda-benda

konkret. Benda konkret yang ada di lingkungan sekitar siswa dapat digunakan

sebagai konteks pembelajaran matematika dalam membangun keterkaitan

matematika melalui interaksi sosial, sehingga siswa lebih mudah dalam

(23)

Berdasarkan fakta diatas, penulis tergerak untuk melakukan penelitian

dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini merupakan lanjutan

dari penelitian tahun lalu. Penelitian tahun lalu merupakan penelitian

pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas

IV SD Negeri Adisucipto 1 (Kurniasih, Pusporini, Roimartini, Vetrianto,

Wahyuningtyas, 2012). Pada penelitian tahun lalu telah didapatkan produk

berupa perangkat pecahan dengan Kompetensi Dasar “menjumlahkan

pecahan” menggunakan pendekatan PMRI. Sedangkan dalam penelitian ini

akan dilakukan implementasi perangkat penjumlahan pecahan dari penelitian

sebelumnya pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta

semester genap tahun ajaran 2012/2013. Sebelum diimplementasikan,

perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan akan direvisi terlebih dahulu

disesuaikan dengan lingkungan siswa sekolah tersebut.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian deskriptif kualitatif

dengan judul: “Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan

Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III

Yogyakarta”.

B. RumusanBMasalahB

1. Bagaimana implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan

menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI

(24)

2. Bagaimana kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada

implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan

pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III?

C. TujuanBPenelitianB

1. Mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan

pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD

BOPKRI Demangan III.

2. Mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada

implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan

pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III.

D. ManfaatBPenelitianB

1. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna

untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI.

2. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam

melaksanakan pembelajaran, serta guru dapat menerapkan pendekatan

(25)

3. Bagi Siswa

Siswa lebih aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan

dan menerima kritik atau saran dari orang lain, memiliki kepercayaan diri

yang tinggi serta mampu mengkonstruksi pengetahuan.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan

langkah-langkah pembelajaran yang lebih baik sebagai upaya

menciptakan pembelajaran inovatif, meningkatkan kualitas pembelajaran

dan menghimbau kepada guru agar menggunakan pendekatan PMRI

untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.

5. Bagi Prodi

Sebagai tambahan bahan bacaan yang berhubungan dengan penelitian

deskriptif kualitatif khususnya yang mengimplementasikan pendekatan

PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

E. DefinisiBOperasionalB

1. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana

yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Pada penelelitian ini

yang dimaksud dengan implementasi adalah pelaksanaan dari perangkat

pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada

kelas IV SD BOPKRI Demangan III semester genap tahun ajaran

(26)

2. Perangkat pecahan adalah seperangkat silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa, dan soal evaluasi dengan

Kompetensi Dasar “Menjumlahkan Pecahan”.

3. Pecahan adalah bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk

dengan a dan b merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan

bilangan a bukan kelipatan bilangan b.

4. Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan matematika yang mengaitkan

pembelajaran dengan realita, yaitu dekat dengan pengalaman siswa

(27)

BABBIIB

LANDASANBTEORIB

Pada bab II ini diuraikan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian,

yaitu kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya yang relevan, kerangka

berpikir,dan hipotesis tindakan. Berikut adalah uraian dari landasan teori.

A. KajianBPustakaB 1. ImplementasiBB

Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan

sumber daya (Sanjaya, 2008:25). Menurut Kamus Terbaru Bahasa

Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan, penerapan (Tim Reality,

2008:299). Sedangkan menurut Mulyasa (2008:178) implementasi, yaitu

suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu

tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan

pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

implementasi adalah kegiatan penerapan atau pelaksanaan dari strategi,

ide, konsep, kebijakan, dan inovasi yang memberikan dampak baik berupa

perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai maupun sikap.

2. PerangkatBPembelajaranB

Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam

proses pembelajaran (Ibrahim dalam Trianto, 2009:201). Perangkat

(28)

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen

evaluasi, dan tes hasil belajar siswa.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan perangkat

pembelajaran adalah perangkat yang digunakan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran, yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal

evaluasi.

Penelitian ini menggunakan perangkat pembelajaran sebagai

berikut.

1) Silabus

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa

silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran

(Sanjaya, 2008:54). Menurut Mushlich (2007:23) silabus adalah

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus memuat

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi

waktu dan sumber belajar.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

silabus adalah rencana pembelajaran yang memuat standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber

(29)

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang

akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich, 2007:45).

Menurut Sanjaya (2008:173) RPP adalah program perencanaan yang

disusun sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Komponen RPP

meliputi tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan

sumber belajar serta komponen evaluasi.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa RPP

adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per topik yang akan

diterapkan guru, meliputi tujuan pembelajaran, materi pelajaran,

metode, media, dan sumber belajar serta komponen evaluasi.

3) Bahan ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar (Majid, 2011:173). Sedangkan menurut Prawiradilaga

(2008:134) bahan ajar merupakan format materi yang dapat dikaitkan

dengan media, handouts atau buku, serta permainan bagi pembelajar.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa bahan

ajar adalah segala bentuk bahan seperti media, handouts atau buku,

serta permainan, yang digunakan untuk membantu guru dalam

(30)

4) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus

dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil

belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009:223). Sedangkan Majid

(2011:176) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus diselesaikan siswa, selain itu LKS juga memuat

petunjuk dan langkah-langkah penyelesaian tugas. Tugas yang terdapat

di dalam LKS harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa LKS

adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus diselesaikan siswa

sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai untuk memaksimalkan

pemahaman siswa.

5) Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan

siswa kearah tujuan yang telah ditetapkan (Harjanto, 2008:277).

Evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dan

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas penulis menyimpulkan bahwa

evaluasi adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat

kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

(31)

3. PecahanBB

a. PengertianBPecahanB

Marsigit (2009:23) menjelaskan bahwa pecahan adalah bilangan

yang dinyatakan dalam bentuk , dengan a dan b adalah bilangan bulat,

b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a. Bilangan a disebut pembilang dan b

disebut penyebut. b tidak sama dengan 0 karena b merupakan unit dasar

keutuhan, jika 0 berarti tidak ada unit lengkap yang dapat digunakan

untuk membandingkan bagian-bagian lain.

Pecahan adalah suatu bilangan rasional yang menyatakan bagian

dari suatu benda yang utuh. Pecahan dalam ilustrasi gambar, bagian

yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan (ditandai dengan

arsiran). Bagian yang diarsir dinamakan pembilang dan yang utuh

dianggap sebagai satuan dan dinamakan penyebut (Heruman, 2008:43).

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pecahan merupakan bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk ,

bilangan a disebut pembilang dan b disebut penyebut, dengan b ≠ 0, dan

b bukan faktor dari a.

b. PenjumlahanBPecahanB

Dalam pecahan terdapat operasi penjumlahan pecahan. menurut

Sukayati (2003:12) operasi penjumlahan pecahan dibedakan menjadi

dua macam, yaitu penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan

penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda.

(32)

Penjumlahan pecahan berpenyebut sama supaya dapat diperoleh

hasilnya dengan menjumlahkan pembilangnya, sedangkan

penyebutnya tetap (Sukayati, 2003:20).

Contoh:

2) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda

Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda supaya dapat

memperoleh hasilnya maka penyebutnya harus disamakan

terlebih dahulu yaitu dengan mencari pecahan senilai atau

mencari KPK dari kedua penyebut (Sukayati, 2003:20).

a) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan mencari

pecahan senilai.

Contoh:

Bentuk pecahan yang senilai dengan adalah , , , …

Bentuk pecahan yang senilai dengan adalah , , …

Pecahan senilai dari dan yang penyebutnya sama adalah

dan .

Jadi

b) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan mencari

KPK.

Contoh:

Penyebut kedua pecahan adalah 3 dan 4, maka KPK dari 3

dan 4 adalah 12.

(33)

4. PendekatanBPMRIB

Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengadaptasi pendekatan pembelajaran matematika di Belanda yang

dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal di Institut

Freudenthal sejak tahun 1971 yang diberi nama Realistic Mathematic Education (RME) (Hadi, 2005:7).

Daryanto dan Tasrial (2012:149) juga memaparkan bahwa

pendekatan RME dikembangkan berdasarkan pemikiran Freudenthal yang

menyatakan bahwa matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas.

Pandangan Freudenthal yang melandasi pengembangan RME juga

dijelaskan oleh Ali (2007:176), yang menjelaskan bahwa Freudenthal

memiliki pandangan agar matematika memiliki nilai kemanusiaan (human value) sehingga pembelajarannya harus dikaitkan dengan realita, yaitu dekat dengan pengalaman anak serta relevan untuk kehidupan masyarakat.

Ali (2007:177) berpendapat bahwa RME mencerminkan suatu pandangan

tentang matematika sebagai subject matter yaitu bagaimana anak belajar matematika dan bagaimana matematika seharusnya diajarkan.

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah

(34)

Siswono (2006:2) mengemukakan bahwa PMRI berdasarkan teori

pendidikan matematika yang dikembangkan dengan situasi dan kondisi

serta konteks di Indonesia, sehingga diberi akhiran "Indonesia" agar

memberi ciri yang berbeda.

.Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

PMRI adalah suatu pendekatan matematika hasil adaptasi dari RME yang

pembelajarannya harus dikaitkan dengan realita, yaitu dekat dengan

pengalaman anak serta relevan untuk kehidupan masyarakat.

a. PrinsipBPMRIB

Suryanto (2010:41) mengungkapkan tiga prinsip yang

merupakan dasar teoritis PMRI. Ketiga prinsip tersebut adalah guided reinvention dan hrogressive mathematization, didactical hhenomenology serta self-develohed model. Berikut adalah penjelasan dari ketiga prinsip tersebut.

1) Guided Reinvention (Penemuan Kembali Terbimbing) dan Progressive Mathematization (Matematisasi Progresif)B

Prinsip guided reinvention adalah penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik

(yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang

mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa

diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali

ide-ide dan konsep matematis. (Suryanto, 2010:42)

(35)

matematis. Dikatakan progresif karena terdiri atas dua langkah

yang berurutan, yaitu matematisasi horizontal (berawal dari

masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada matematika

yang formal) dan matematisasi vertikal (dari matematika formal ke

matematika formal yang lebih luas atau lebih tinggi). (Suryanto,

2010:42)

2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis)

Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang

bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah

kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada

siswa. Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan

aspek kecocokan aplikasi yang harus diantisipasi dalam

pembelajaran dan kecocokan dalam proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara, atau sifat, termasuk model

sistematis, tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru, tetapi

siswa perlu berusaha sendiri untuk menemukan atau membangun

sendiri dengan berpangkal pada masalah kontekstual. (Suryanto,

2010:42)

3) Self-develohed Model (Membangun Sendiri Model)

Prinsip self-develohed model menunjukkan adanya fungsi ”jembatan” yang berupa model. Pendekatan pembelajaran ini

berpangkal pada masalah kontekstual dan menuju ke matematika

formal, serta kebebasan pada siswa, sehingga siswa akan

(36)

PMRI yaitu model of dan model for. Model of masih dapat disebut matematika informal. Model ini merupakan model yang

berpangkal dari masalah komtekstual dan menuju ke matematika

formal. Model kedua yaitu model for yang merupakan model yang lebih umum yang dikembangkan melalui generalisasi atau

formalisasi. (Suryanto, 2010:43)

b. KarakteristikBPMRIB

Wijaya (2012:21-23) mengulas lima karateristik dalam PMR

yang dirumuskan oleh Treffers. Berikut penjelasan dari masing-masing

karakteristik yang dirumuskan oleh Treffers.

1) Penggunaan Konteks

Konteks realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran

matematika. Penggunaan konteks yang realistik dapat melibatkan

siswa secara aktif dalam mengeksplorasi permasalahan yang

dihadapi. Eksplorasi bertujuan untuk menemukan jawaban dari

permasalahan yang diberikan dan untuk mengembangkan strategi

dalam penyelesaian masalah. Konteks realistik tidak harus berupa

masalah dalam kehidupan nyata tetapi dapat berupa permainan,

penggunaan alat peraga, dan situasi lain selama masih bermakna

dan dapat dibayangkan oleh siswa.

2) Penggunaan model

Model dalam pendekatan PMRI digunakan dalam

melakukan matematisasi secara progresif. Model berfungsi sebagai

(37)

pengetahuan matematika tingkat formal. Pemanfaatan hasil

konstruksi siswa

Dalam PMRI, siswa dibebaskan untuk dapat

mengembangkan pengetahuannya dalam memecahkan suatu

masalah dengan menggunakan cara maupun strategi yang

bervariasi. Hal ini bermanfaat bagi siswa dalam memahami konsep

matematika dan sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas

siswa.

3) Interaktivitas

Interaktivitas dalam PMRI bertujuan untuk menjalin

komunikasi dengan sesama agar proses belajar menjadi semakin

bermakna dan menjadi lebih singkat. Manfaat dari interaksi ini

adalah supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif

dan afektifnya.

4) Keterkaitan

Konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun

banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan, oleh karena

itu konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara

terpisah. Melalui keterkaitan, satu pembelajaran matematika

diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu

konsep matematika secara bersamaan.B

Berdasarkan rumusan karakteristik di atas, maka peneliti

(38)

untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri

sehingga pembelajaran matematika menjadi bermakna.

B. HasilBPenelitianBSebelumnyaBYangBRelevanB

Penelitian Sari (2012) yang berjudul “Pengaruh pembelajaran

matematika realistik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP

Negeri 14 Palembang”. Merupakan penelitian eksperimen semu

(quasi-eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran

Matematika Realistik terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP

Negeri 14 Palembang. Sampel penelitian tersebut adalah siswa kelas VII.1

sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.4 sebagai kelas kontrol. Untuk

pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tes hasil belajar matematika

siswa. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 1.760 dengan derajat

kebebasan 69. Hasilnya model Pembelajaran Matematika Realistik

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri

14 Palembang.

Penelitian Hartati (2008) yang berjudul “Optimalisasi pembelajaran

matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD

Muhammadiah Karangwaru”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan

matematika realistik dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran matematika

siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru. Subjek penelitian adalah

siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru tahun pelajaran 2006/2007

(39)

dari siklus I menjadi 79,18 pada siklus II dan sebanyak 76,92% atau 30 siswa

meningkat hasil belajarnya.

C. KerangkaBBerpikirB

Materi penjumlahan pecahan merupakan materi yang cukup sulit

dipahami oleh siswa kelas IV. Hal tersebut dikarenakan sifat abstrak dari

pecahan sehingga sulit dibayangkan siswa. Oleh karena itu guru perlu

menyampaikan materi dengan mengkaitan dengan konteks benda konkret

yang dekat dengan lingkungan siswa.

Pendekatan PMRI merupakan awal bagi siswa guna memperoleh

konsep pecahan dengan menekankan konstruksi dari konteks benda konkret.

Benda konkret yang ada di lingkungan sekitar siswa dapat digunakan sebagai

konteks pembelajaran matematika dalam membangun keterkaitan matematika

melalui interaksi sosial sehingga siswa lebih mudah dalam memahami konsep

pecahan.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengimplementasikan perangkat

pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada

siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran

penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI dan mendeskripsikan

kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada implementasi

perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan

PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Perangkat

(40)

membantu siswa dalam memahami konsep matematika, terlebih pada materi

(41)

BABBIIIB

METODEBPENELITIANB

2

Pada2metode2penelitian2ini2akan2dibahas2tentant2jenis,2settint,2dan2desain2

penelitian,2 persiapan,2 rencana2 setiap2 siklus,2 instrumen2 penelitian,2 teknik2

pentumpulan2dan2analisis2data,2indikator2keberhasilan2serta2jadwal2penelitian.2

A. JenisBPenelitianB

Peneliti2ini2menttunakan2jenis2penelitian2deskriptif2kualitatif,2menurut2

Wibowo2(2011:43)2deskriptif2kualitatif2adalah2penttambaran2secara2kualitatif2

fakta,2data2atau2objek2material2yant2bukan2berupa2rantkaian2antka,2melainkan2

berupa2 untkapan2 bahasa2 atau2 wacana2 (apapun2 itu2 bentuknya)2 melalui2

interpretasi2yant2tepat2dan2sistematis.22

Botdan2 dan2 Taylor2 dalam2 Moeleont2 (2002:3)2 menyatakan2

”metodoloti2 kualitatif”2 sebatai2 prosedur2 penelitian2 yant2 menthasilkan2 data2

deskriptif2 berupa2 kata-kata2 tertulis2 atau2 lisan2 dari2 orant-orant2 dan2 perilaku2

yant2 dapat2 diamati.2 Dentan2 kata2 lain,2 penelitian2 ini2 disebut2 penelitian2

kualitatif2 karena2 merupakan2 penelitian2 yant2 tidak2 mentadakan2 perhituntan.2

Berdasarkan2pentertian2di2atas,2data2dari2jenis2penelitian2ini2akan2tersaji2dalam2

bentuk2deskripsi.22

2

B. SettingBPenelitianB

1. Tempat2Penelitian2

Penelitian2 dilaksanakan2 di2 SD2 BOPKRI2 Demantan2 III,2 yant2

(42)

Kabupaten2 Sleman,2 Propinsi2 Daerah2 Istimewa2 Yotyakarta,2 Kode2 pos2

55283,2Telepon2586236.2

2. Subjek2Penelitian2

Subjek2 penelitian2 ini2 adalah2 semua2 siswa2 kelas2 IV2 SD2 BOPKRI2

Demantan2 III2 Yotyakarta2 pada2 semester2 tenap2 tahun2 ajaran2 2012/20132

sejumlah2352siswa.2

3. Objek2Penelitian2

Objek2 penelitian2 ini2 adalah2 implementasi2perantkat2 pembelajaran2

penjumlahan2 pecahan2 menttunakan2 pendekatan2 PMRI.2 Materi2 pecahan2

yant2akan2dipelajari2adalah2penjumlahan2pecahan2berpenyebut2sama2dan2

penjumlahan2pecahan2berpenyebut2berbeda.2

2

C. RancanganBPenelitianB

Penelitian2 ini2 terdiri2 dari2 lima2 tahap2 yaitu2 mempelajari2 penelitian2

tahun2 lalu,2 revisi2 perantkat2 pembelajaran,2 validasi,2 uji2 keterbacaan,2 dan2

implementasi.2 Berikut2 tambar2 batan2 rancantan2 penelitian2 yant2 dilakukan2

dalam2penelitian2ini:2

Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian. Mempelajari22222222

Penelitian2Tahun2Lalu2

Revisi2222222222222222222 perantkat2pembelajaran2

Validasi2222222222222 perantkat2pembelajaran2 Uji2Keterbacaan2

(43)

Batan2di2tersebut2dijelaskan2sebatai2berikut.2

1. Mempelajari2Penelitian2Tahun2Lalu2

Tahap2 yant2 pertama2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 mempelajari2

penelitian2 tahun2 lalu.2 Penelitian2 sebelumnya2 dilakukan2 oleh2 lima2 orant2

peneliti2di2kelas2IVA2SD2Neteri2Adisucipto21.22Penelitian2tahun2lalu2telah2

menthasilkan2 produk2 berupa2 perantkat2 pembelajaran2 penjumlahan2

pecahan2 berupa2 silabus,2 Rencana2 Pelaksanaan2 Pembelajaran2 (RPP),2

Lembar2 Kerja2 Siswa2 (LKS),2 soal2 evaluasi,2 dan2 bahan2 ajar2 yant2

mentakomodasi2Pendekatan2PMRI.2Dalam2penelitian2tahun2lalu,2masint-masint2peneliti2membahas2satu2karakterisrik2dari2lima2karakteristik2PMRI.2

Berikut2lima2judul2dari2penelitian2tahun2lalu.2

a. Pentembantan2Perantkat2Pembelajaran2Pecahan2yant2Menttunakan2

Masalah2 Kontekstual2 sebatai2 Startint2 Point2 Pembelajaran2 dentan2

Pendekatan2PMRI2di2Kelas2IVA2SD2Neteri2Adisucipto212yant2ditulis2

oleh2Roimartini.2

b. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2

Pemodelan2 dalam2 Menyelesaikan2 Masalah2 Penjumlahan2 Pecahan2

dentan2 Pendekatan2 PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2

ditulis2Erni2Kurniasih.2

c. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2

Kontribusi2 Siswa2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2 Pendekatan2

PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2 ditulis2oleh2 Andrea2

(44)

d. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2

Interaktivitas2 Siswa2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2 Pendekatan2

PMRI2Kelas2IVA2SDN2Adisucipto212yant2ditulis2oleh2Elfridha2Joise2

Wahyuninttyas.2

e. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2

Karakteristik2 Intertwinint2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2

Pendekatan2 PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2 ditulis2

oleh2Andreas2Vetriyanto.2

2. Revisi2Perantkat2Pembelajaran2

Tahap2 kedua2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 melakukan2 revisi2

perantkat2 pembelajaran.2 Revisi2 yant2 peneliti2 lakukan2 pada2 perantkat2

pembelajaran2 disesuaikan2 dentan2 kondisi2 atau2 karakteristik2 siswa2 dan2

lintkuntan2tempat2peneliti2melakukan2penelitian.22

3. Validasi2Perantkat2Pembelajaran2

Lantkah2 ketita2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 validasi2 perantkat2

pembelajaran.2 Validasi2 dilakukan2 oleh2 beberapa2 ahli2 yaitu2 dua2 dosen2 ahli2

matematika2 serta2 satu2 turu2 kelas2 IV2 SD2 BOKPRI2 Demantan2 III.2Validasi2 dilakukan2 pada2 perantkat2 pembelajaran2 berupa2 silabus,2 Rencana2

Pelaksanaan2 Pembelajaran2 (RPP),2 Lembar2 Kerja2 Siswa2 (LKS),2 soal2

evaluasi,2dan2bahan2ajar2yant2 telah2 direvisi,2 sehintta2 perantkat2 pembelajaran2

menjadi2valid2dan2dapat2diterapkan2dentan2mentakomodasi2karakteristik2PMRI.22

4.2Uji2Keterbacaan2

(45)

Lantkah2keempat2adalah2uji2keterbacaan.2Uji2keterbacaan2dilakukan2

tuna2 mentetahui2 pemahaman2 siswa2 dalam2 memahami2 isi2 dari2 perantkat2

pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan2 tersebut2 khususnya2 pada2 bahan2 ajar2

LKS2dan2soal2evaluasi.2

4. Implementasi2

Lantkah2kelima2dalam2penelitian2ini2adalah2implementasi2perantkat2

pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan.2 Implementasi2 dilakukan2 di2 kelas2 IV2

SD2BOPKRI2Demantan2III.2Pelaksanaan2penelitian2dilakukan2sebanyak242

kali2 pertemuan.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2 pertemuan2 pertama2 adalah2

penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2 sama.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2

pertemuan2 kedua2 dan2 ketita2 adalah2 penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2

beda.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2 pertemuan2 keempat2 adalah2 siswa2 akan2

menyimpulkan2 penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2 sama2 dan2 penjumlahan2

pecahan2 berpenyebut2 beda.2 Pada2 setiap2 pertemuan2 dilakukan2 observasi2

proses2pembelajaran2berdasarkan2kelima2karakteristik2PMRI.2

B

D. InstrumenBPenelitianB

1. Jenis2Data2

Jenis2 data2 dalam2 penelitian2 ini2 menthasilkan2 dua2 jenis2 data2 yaitu2

data2 kuantitatif2 dan2 data2 kualitatif.2 Data2 kuantitatif2 diperoleh2 dari2 hasil2

validasi2 ahli,2 hasil2 antket2 uji2 keterbacaan,2 hasil2 antket2 respon2 siswa2 dan2

hasil2 evaluasi2 siswa.2 Sedantkan2 untuk2 data2 kualitatif2 berasal2 dari2 hasil2

analisis2 implementasi2 perantkat2 pembelajaran2 berdasarkan2

(46)

2. Instrumen2Pentumpulan2Data2

Instrumen2 pentumpulan2 data2 pada2 penelitian2 ini2 terdiri2 dari2 dua2

instrumen2 data,2 yaitu2 instrumen2 data2 kuantitatif2 dan2 instrumen2 data2

kualitatif.2

a. Instrumen2data2kuantitatif2

Instrumen2 yant2 ditunakan2 untuk2 menthasilkan2 data2 kuantitatif2

yaitu2 lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2 lembar2 antket2 uji2

keterbacaan,2 lembar2 antket2 respon2 siswa2 dan2 lembar2 soal2 evaluasi.2

Berikut2penjelasan2dari2keempat2instrumen2tersebut.2

1) Lembar2validasi2perantkat2pembelajaran2

Lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran2 yant2 ditunakan2 pada2

penelitian2 ini2 diambil2 dari2 penelitian2 tahun2 lalu2 milik2 Vetriyanto2

(2012:293-96).2

2) Lembar2antket2uji2keterbacaan2

Antket2 uji2 keterbacaan2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 pemahaman2

siswa2terhadap2perantkat2pembelajaran2berupa2bahan2ajar,2LKS2dan2

soal2 evaluasi.2 Peneliti2 mentunakan2 antket2 uji2 keterbacaan2 dari2

penelitian2tahun2lalu2milik2Vetriyanto2(2012:298).2

3) Lembar2antket2respon2siswa2

Antket2 respon2 siswa2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 respon2 siswa2

setelah2 mentikuti2 pembelajaran.2 Peneliti2 mentunakan2 antket2 uji2

keterbacaan2dari2penelitian2tahun2lalu2milik2Vetriyanto2(2012:2101).2

(47)

Evaluasi2 ditunakan2 untuk2 melihat2 hasil2 belajar2 siswa2 setelah2

mentikuti2pembelajaran2menttunakan2pendekatan2PMRI.2

b. Instrumen2data2kualitatif2

Instrumen2 yant2 ditunakan2 untuk2 menthasilkan2 data2 kualitatif2

berasal2 dari2 lembar2 pedoman2 wawancara2 dan2 dokumentasi2

pembelajaran.2Berikut2penjelasan2dari2kedua2instrumen2tersebut.2

1) Lembar2pedoman2wawancara2

Peneliti2 menttunakan2 dua2 lembar2 pedoman2 wawancara2 yaitu2

wawancara2 untuk2 turu2 dan2 wawancara2 untuk2 siswa.2 Lembar2

pedoman2 wawancara2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 respon2 turu2 dan2

siswa2 setelah2 mentikuti2 pembelajaran2 dentan2 menttunakan2

pendekatan2PMRI.2

2) Dokumentasi2

Dokumentasi2 diperoleh2 dari2 rekaman2 video2 dan2 foto-foto2 yant2

ketiatan2 pembelajaran.2 Dokumentasi2 dilakukan2 peneliti2 selama2

proses2pembelajaran2berlantsunt.22

B

E. TeknikBPengumpulanBDataB

Teknik2 pentumpulan2 data2 pada2 penelitian2 ini2 dilakukan2 tuna2

memperoleh2 data2 kuantitatif2 dan2 data2 kualitatif.2 Berikut2 penjelasan2 teknik2

pentumpulan2data2yant2ditunakan2dalam2penelitian2ini.B

1. Teknik2Pentumpulan2Data2Kuantitatif2

Teknik2pentumpulan2data2kuantitatif2diperoleh2dari2lembar2validasi2

(48)

siswa2 dan2 lembar2 evaluasi.2 Validasi2 perantkat2 pembelajaran2 dinilai2 oleh2

dua2orant2dosen2 matematika2 yant2 ahli2 dalam2 PMRI2 dan2 satu2 orant2 turu2

kelas2 IV.2 Setelah2 melakukan2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2 peneliti2

melakukan2uji2keterbacaan.2Uji2keterbacaan2ini2dilakukan2di2kelas2IV2SD2

Neteri2 Sambirito2 22 Purwomartani2 dentan2 enam2 siswa2 yant2 memiliki2

kemampuan2yant2berbeda,2yaitu2dua2siswa2dentan2kemampuan2tintti,2dua2

siswa2 dentan2 kemampuan2 sedant,2 serta2 dua2 siswa2 dentan2 kemampuan2

rendah.2 Keenam2 siswa2 tersebut2 memberi2 penilaian2 terhadap2 bahan2 ajar,2

LKS2dan2soal2evaluasi.2

Data2 kuantitatif2 berikutnya2 berasal2 dari2 lembar2 evaluasi.2 Evaluasi2

dilakukan2pada2pertemuan2keempat2untuk2mentetahui2nilai2yant2diperoleh2

siswa2 setelah2 proses2 pembelajaran2 berlantsunt.2 Selain2 itu2 peneliti2 juta2

menyebarkan2antket2kepada2siswa2untuk2metetahui2respon2siswa2terhadap2

pembelajaran2menttunakan2pendekatan2PMRI.2

2

2. Teknik2Pentumpulan2Data2Kualitatif2

Teknik2 pentumpulan2 data2 kualitatif2 didapat2 dari2 hasil2 wawancara2

dan2 hasil2 dokumentasi2 pembelajaran.2 Wawancara2 dilakukan2 kepada2 turu2

kelas2dan2enam2siswa2dentan2kemampuan2yant2berbeda,2yaitu2dua2siswa2

dentan2 kemampuan2 tintti,2 dua2 siswa2 dentan2 kemampuan2 sedant,2 serta2

dua2siswa2dentan2kemampuan2rendah.2Pemilihan2siswa2direkomendasikan2

oleh2 turu2 kelas.2 Ketiatan2 wawancara2 ini2 dilakukan2 pada2 akhir2

pembelajaran.2Selain2wawancara,2peneliti2menttunakan2dokumentasi2yant2

(49)

kata-kata.2 Tujuan2 dari2 transkripsi2 video2 ini2 adalah2 untuk2 mentetahui2

Data2 yant2 didapat2 dari2 lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2

lembar2 antket2 uji2 keterbacaan2 dan2 lembar2 antket2 respon2 siswa2 dianalisis2

menjadi2 data2 kuantitatif.2 Data2 kuantitatif2 ini2 kemudian2 dirubah2 kedalam2

data2 kualitatif2 berdasarkan2 acuan2 disertasi2 Fatimah2 Setiani2 (2011:2 1:1)2

berikut2ini.B

Sumber : Setiani (2011: 171)2 2

Keterantan:2

2 2 M2 =2rerata2skor2untuk2setiap2aspek2yant2dinilai2=2 2

2 2 2 =2skor2suatu2item2

2 2 2 =2jumlah2responden2yant2memilih2item2tertentu2

2 2 =2jumlah2seluruh2responden2

2

Hasil2 rata-rata2 yant2 didapat2 selanjutnya2 akan2 dikualifikasikan2

sehintta2 berdasarkan2hasil2 kualifikasi2tersebut,2peneliti2 dapat2 mentetahui2

layak2 atau2 tidaknya2 perantkat2 pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan2 untuk2

(50)

2. Analisis2Data2KualitatifB

Data2 kualitatif2 berasal2 dari2 wawancara2 turu2 dan2 siswa,2 serta2

transkripsi2 video.2 Hasil2 perekaman2 video2 ditranskripsikan,2 yaitu2

menyajikan2 kembali2 setala2 sesuatu2 yant2 terjadi2 selama2 proses2

pembelajaran2 ke2 dalam2 bentuk2 narasi2 tertulis.2 Data2 yant2 diperoleh2 dari2

transkripsi2 video2 juta2 dianalisis2 untuk2 mendeskripsikan2 lima2 karakter2

PMRI2yant2muncul2saat2proses2pembelajaran2berlantsunt.2

Penentuan2 kemunculan2 indikator2 yant2 diharapkan2 dapat2 dilihat2

berdasarkan2RPP2yant2telah2disusun.2Perhituntan2presentase2kemunculan2

indikator2 dilakukan2 dentan2 cara2 membandintkan2 kemunculan2 indikator2

yant2 diharapkan2 pada2 RPP2 dentan2 ketiatan2 pembelajaran2 yant2 telah2

berlantsunt2 yant2 berupa2 transkripsi2 dan2 tambar.2 Kriteria2 kemunculan2

indikator2 yant2 diharapkan2 merupakan2 hasil2 presentase2 setiap2 indikator2

dentan2berpedoman2pada2tabel2kriteria2kemunculan2indikator2karakteristik2

PMRI.2 Kriteria2 kemunculan2 indikator2 menttunakan2 presentil2 56%2 dari2

total2 presentase2 yant2 harus2 dicapai,2 dan2 diberi2 kriteria2 cukup2 (Masidjo,2

1995:215:).2Kriteria2kemunculan2indikator2karakteristik2dapat2dilihat2pada2

tabel2berikut.2

Tabel23.22Kriteria2Kemunculan2Indikator2Karakteristik2PMRI2

NoB RentanganBPresentaseB KriteriaB

1.2 81%-100%2 Santat2maksimal2

2.2 66%-80%2 Maksimal2

3.2 56%-65%2 Cukup2maksimal2

4.2 46%-55%2 Kurant2maksimal2

2 <245%2 Tidak2maksimal2

(51)

BABBIVB

HASILBPENELITIANBDANBPEMBAHASANB

B

A. HasilBPenelitianB

Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui implementasi dari produk perangkat pembelajaran pecahan yang menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV di SD BOPKRI Demangan III. Berdasarkan tujuan tersebut, peneliti melakukan tahap-tahap penelitian yaitu mempelajari perangkat pembelajaran pecahan dari penelitian terdahulu, revisi perangkat pecahan, validasi oleh dua dosen ahli dan satu guru kelas IV sekolah dasar, uji keterbacaaan oleh guru dan siswa, dan implementasi perangkat pembelajaran pecahan pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III.

1. PerangkatBPenelitianBTahunBLaluB

Penelitian tahun lalu telah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran pecahan yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, dan bahan ajar yang mengakomodasi Pendekatan PMRI. Langkah awal yang penulis lakukan adalah mempelajari perangkat pembelajaran tersebut untuk mengetahui bagian mana yang perlu direvisi agar sesuai dengan penelitian yang akan penulis lakukan.

(52)

Analisis kebutuhan tersebut dilakukan untuk mengetahui komponen pembelajaran matematika yang dibutuhkan untuk mengakomodasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI.

Kemudian peneliti membuat produk yang mengacu pada mata pelajaran matematika kelas IV dengan Kompetensi Dasar 6.3 yaitu menjumlahkan pecahan. Produk yang disusun tersebut terdiri dari silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), bahan ajar, dan soal evaluasi yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan. B

Silabus disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menggunakan format yang sudah ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Silabus ini mengalami pengembangan dalam penjabaran indikatornya, yaitu dalam indikator terkandung aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bertujuan untuk memfasilitasi kenampakan karakteristik PMRI.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun peneliti menggunakan pendekatan PMRI dan proses pembelajaran disusun dengan memunculkan kelima karakteristik PMRI.

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disusun menampilkan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran. Soal yang dibuat berupa soal cerita kontekstual yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

(53)

berupa materi pecahan, petunjuk permainan dan lirik lagu, soal-soal latihan dan soal evaluasi.

Soal evaluasi disusun untuk setiap pertemuan berdasarkan materi yang telah diajarkan. Soal evaluasi akhir disusun dari keseluruhan materi pecahan yang sudah dipelajari yaitu penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan yang berpenyebut berbeda.

Setelah membuat perangkat pembelajaran, peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran untuk memastikan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat sudah sesuai dan mengakomodasi karakteristik PMRI. Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut mendapatkan skor rata-rata 3,54 dengan kategori sangat baik. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan di kelas IVB SD Negeri Adisucipto 1 dengan 34 siswa dengan mengisi angket uji keterbacaan. Hasil uji keterbacaan tersebut adalah 3,55 dengan kategori sangat baik.

2. RevisiBPerangkatBPecahanB

(54)

34 a. Silabus

Penulis melakukan beberapa revisi pada silabus yaitu:

1) Menambahkan kegiatan refleksi pada setiap pertemuan yaitu peserta didik merefleksikan pembelajaran hari tersebut dengan mengarsir gambar bintang. Perubahan kegiatan refleksi tersebut untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui banyaknya gambar yang diarsir, semakin banyak gambar yang diarsir berarti siswa semakin paham.

2) Mengubah beberapa pengalaman belajar, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Revisi Pengalaman Belajar pada Silabus

Pengalaman Belajar Alasan

Penelitian Terdahulu Revisi

Pertemuan 1 Siswa melihat cerita yang ditayangkan

melalui video mengenai konsep pecahan Peserta didik diajak untuk melakukan permainan “Mencari Pasangan” Perubahan kegiatan karena permainan mencari pasangan menggunakan puzzle dari gambar lingkaran yang diarsir membentuk pecahan lebih membimbing siswa untuk mengenal nilai pecahan. Kegiatan ini termasuk dalam karakteristik PMRI yaitu pemodelan dan interaktivitas. Pertemuan 2

Guru memberikan permasalahan mengenai

penjumlahan berpenyebut beda Guru menyampaikan sebuah cerita untuk mengingatkan konsep penjumlah pecahan berpenyebut sama

(55)

35 konsep penjumlahan pecahan berpenyebut

sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut beda

Pertemuan 3

- Siswa diminta mempresentasikan hasil jawaban di depan kelas

- Siswa lain memberi tanggapan terhadap hasil presentasi teman

Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi (jawaban) mereka di depan kelas dengan menuliskan hasil jawaban pada papan tulis.

Pada kegiatan presentasi tidak semua peserta didik melakukan presentasi dan hanya dipilih beberapa kelompok yang hasil diskusinya berbeda dengan kelompok lain. Pada kegiatan ini hasil jawaban kelompok dituliskan di papan tulis agar seluruh kelas dapat melihat hasil diskusi dari kelompok lain.

- Peserta didik yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan kelompok yang presentasi

- Peserta didik yang memberikan tanggapan akan mendapatkan bintang.

Kegiatan ini ditambahkan untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam menanggapi hasil pekerjaan kelompok berupa pemberian bintang, sebagai salah satu karakteristik PMRI yaitu interaktivitas.

Pertemuan 4

Siswa diminta membuat kesimpulan

mengenai pola penjumlahan pecahan Peserta didik bersama kelompok diminta untuk membuat kesimpulan mengenai pola penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan berpenyebut beda.

(56)

3) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Beberapa revisi yang dilakukan pada RPP telah dibahas di revisi silabus, berikut revisi lain dari RPP pada beberapa pertemuan: 1. Menambahkan keterangan karakteristik PMRI pada setiap kegiatan pembelajaran. Contohnya: “Peserta didik dan guru

menyepakati norma belajar (PMRI 4 - interaktivitas)”. Penambahan keterangan karakteristik ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih mudah memahami kegiatan yang termasuk dalam karakteristik PMRI.

2. Mengubah kegiatan refleksi pada setiap pertemuan menjadi “Peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini dengan mengarsir gambar bintang”. Perubahan kegiatan refleksi tersebut untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui banyaknya gambar yang diarsir, semakin banyak gambar yang diarsir berarti siswa semakin paham.

3. Mengubah beberapa kegiatan pembelajaran, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Revisi Kegiatan Belajar pada RPP

Kegiatan Pembelajaran Alasan

Penelitian Terdahulu Revisi

Pertemuan 1 Apersepsi: Peserta didik melihat cerita

(57)

37 apersepsi ini lebih membimbing siswa

dalam mengenal nilai pecahan Siswa diminta untuk mempresentasikan

cara menemukan jawaban mereka di depan kelas.

Beberapa kelompok mempresentasikan cara

menemukan jawaban mereka di depan kelas Perubahan kegiatan ini dilakukan karena tidak memungkinkan jika semua siswa maju presentasi, sehingga guru hanya memilih beberapa kelompok yang jawabannya berbeda untuk mempresentasikan cara menemukan jawabannya di depan kelas

Pertemuan 2 Apersepsi: “Andre memiliki pizza sebanyak

bagian yang ia peroleh dari ibunya.

Kemudian Andre mendapatkan lagi bagian pizza dari kakak. Berapa banyak kepada Risang. Beberapa saat kemudian Risang mendapatkan 1 potong pizza lagi sama jenisnya dari kakak. Berapa banyak bagian pizza yang dimiliki oleh Risang sekarang?”

Perubahan cerita apersepsi ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam memahami permasalahan dan lebih mengkonstruksi pengetahuan siswa tentang bagaimana bilangan pecahan terbentuk.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 siswa berdasarkan bentuk nomor dada yang diberikan

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang berdasarkan warna nomor dada yang telah diberikan

Penambahan jumlah siswa tiap kelompok dikarenakan jika setiap kelompok terdiri dari 3 siswa maka akan terbentuk banyak kelompok sehingga akan berdampak pada waktu untuk presentasi.

Pertemuan 3 Pada penelitian terdahulu tidak menjelaskan

Gambar

Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian.
Tabel 4.1 Revisi Pengalaman Belajar pada Silabus
Tabel 4.2 Revisi Kegiatan Belajar pada RPP
Tabel 4.3 Revisi Lembar Kerja Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah dinamika FN yang dipaparkan dengan terjadinya kenaikan dukungan dari pemilu Presiden Prancis tahun 2007 ke 2012. Kenaikan ini dipengaruhi

Walaupun arus merupakan faktor pembatas utama pada zona deras, namun dasar yang keras dapat menjadi permukaan yang cocok bagi organisme (hewan dan tumbuhan) untuk menempel

Dari semua perubahan pada kedua bentuk antena ini diketahui bahwa lebar saluran catu yang disisipkan dibawah patch dan penyetelan stub pendek memegang peranan penting dalam

Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kriteria yang digunakan

Pada penelitian ini, proses pengklasifikasian citra X-ray melalui proses fourier filter, wavelet haar filter, dan clahe filter untuk filtering, selanjutnya

Unjuk kerja suatu menara pendingin bergantung pada nilai efektifitas, bilangan NTU, dan kapasitas pendinginan yang dihasilkan.Untuk menara pendingin terbuka

(1) Kecuali ditentukan lain dalam Surat Perjanjian ini, maka untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib mengutamakan jasa dan produksi Dalam Negeri

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pada citra dengan kontur tepi yang banyak lekukan, komponen konveks yang dihasilkan