ABSTRAK
Anindita, Winda Sukma. 2013. Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik PMRI pada implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun lalu. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap yaitu mempelajari penelitian tahun lalu, revisi perangkat pembelajaran, validasi, uji keterbacaan dan implementasi. Implementasi dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi perangkat pembelajaran, hasil angket uji keterbacaan, hasil angket respon siswa dan hasil evaluasi belajar siswa. Data kualitatif diperoleh dari transkripsi video proses pembelajaran, observasi kelas dan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi.
Hasil penelitian ini adalah proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III dapat berjalan sesuai dengan rancangan dalam perangkat pembelajaran. Indikator-indikator pada setiap karakteristik PMRI sudah muncul dalam proses pembelajaran. Indikator dari karakteristik penggunaan konteks muncul sangat maksimal dengan presentase 87,5%. Indikator dari karakteristik penggunaan model muncul maksimal dengan presentase 77,8%. Indikator dari karakteristik penggunaan kontribusi siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 81,7%. Indikator dari karakteristik penggunaan interaktivitas siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 83,2%. Dan indikator dari karakteristik penggunaan keterkaitan muncul sangat maksimal dengan presentase 91,7%.
ABSTRACT
Anindita, Winda Sukma. 2013. Learning Instruments of Fractions Addition using PMRI Approach Implementation in the Fourth Grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This research used to descript the process of learning instruments of fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. This research also used to descript the emergence of the indicators of PMRI characteristics during the learning process in the fourth grade.
This research is a descriptive research. Subjects of research are students in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School with 35 students. This research is a continuation of last year's research. The steps of this research consisted of five stages: researched study last year, learned instrument revision, validation, readability test and implementation. Implementation meetings held four times. The data collected in the form of quantitative data and qualitative data. The quantitative data obtained from the results of the validation study, the results of the questionnaire readability test, the results of student questionnaire responses and evaluation of student learning outcomes. The qualitative data obtained from the video transcript of learning process, classroom observations and interviews. The data obtained are presented in the form of descriptions.
The results of this research are that the process of learning instrument fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School be run in accordance with the design of the learning instrument. The indicators of every PMRI characteristic already appeared in the learning process. Indicator of characteristics use of context appeared very maximal with presentage 87,5% . Indicator of characteristics use of model appears maximal with presentage 77,8%. Indicator of the characteristics use of students contribution appeared very maximal with presentage 81,7% Indicator of the characteristics use of students interactivity appeared very maximal with presentage 83,2%. And the indicators of the characteristics use of linkages appeared very maximal with presentage 91,7%.
IMPLMMMNTASI PMRANGKAT PMMBMLAJARAN PMNJUMLAHAN PMCAHAN MMNGGUNAKAN PMNDMKATAN PMRI DI KMLAS IV
SD BOPKRI DMMANGAN III YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Winda Sukma Anindita
NIM: 091134031
PROGRAM STUDI PMNDIDIKAN GURU SMKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PMNDIDIKAN
FAKULTAS KMGURUAN DAN ILMU PMNDIDIKAN UNIVMRSITAS SANATA DHARMA
IMPLMMMNTASI PMRANGKAT PMMBMLAJARAN PMNJUMLAHAN PMCAHAN MMNGGUNAKAN PMNDMKATAN PMRI DI KMLAS IV
SD BOPKRI DMMANGAN III YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Winda Sukma Anindita
NIM: 091134031
PROGRAM STUDI PMNDIDIKAN GURU SMKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PMNDIDIKAN
FAKULTAS KMGURUAN DAN ILMU PMNDIDIKAN UNIVMRSITAS SANATA DHARMA
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Winda Sukma Anindita
NIM : 091134031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis atau memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Pastikan beriman (SQ), berilmu (IQ), dan beramal (EQ).”
“Jangan salahkan dirimu atas keputusan yang salah. Setiap orang membuatnya. Jadikan mereka pelajaran tuk keputusanmu selanjutnya”
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Al Qu’ran, Al-Ikhlas: 1-4)
Persembahan:
Kedua orang tuaku, Dra. Sri Rumiyatun dan Ir. Waruju Raharjo yang senantiasa memberikan dukungan, doa, pengarahan, dan kasih sayang tiada henti.
Kakakku Meta Rahmaningrum, S.Pd., dan adikku Radiksa Ardianto yang selalu mendoakan dan memberikan bantuan.
ABSTRAK
Anindita, Winda Sukma. 2013. Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik PMRI pada implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV.
.enis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun lalu. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap yaitu mempelajari penelitian tahun lalu, revisi perangkat pembelajaran, validasi, uji keterbacaan dan implementasi. Implementasi dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif. data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi perangkat pembelajaran, hasil angket uji keterbacaan, hasil angket respon siswa dan hasil evaluasi belajar siswa. Data kualitatif diperoleh dari transkripsi video proses pembelajaran, observasi kelas dan wawancara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskripsi.
Hasil penelitian ini adalah proses implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III dapat berjalan sesuai dengan rancangan dalam perangkat pembelajaran. Indikator-indikator pada setiap karakteristik PMRI sudah muncul dalam proses pembelajaran. Indikator dari karakteristik penggunaan konteks muncul sangat maksimal dengan presentase 87,5%. Indikator dari karakteristik penggunaan model muncul maksimal dengan presentase 77,8%. Indikator dari karakteristik penggunaan kontribusi siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 81,7%. Indikator dari karakteristik penggunaan interaktivitas siswa muncul sangat maksimal dengan presentase 83,2%. Dan indikator dari karakteristik penggunaan keterkaitan muncul sangat maksimal dengan presentase 91,7%.
ABSTRACT
Anindita, Winda Sukma. 2013. Learning Instruments of Fractions Addition using PMRI Approach Implementation in the Fourth Grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
This research used to descript the process of learning instruments of fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School. This research also used to descript the emergence of the indicators of PMRI characteristics during the learning process in the fourth grade.
This research is a descriptive research. Subjects of research are students in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School with 35 students. This research is a continuation of last year's research. The steps of this research consisted of five stages: researched study last year, learned instrument revision, validation, readability test and implementation. Implementation meetings held four times. The data collected in the form of quantitative data and qualitative data. The quantitative data obtained from the results of the validation study, the results of the questionnaire readability test, the results of student questionnaire responses and evaluation of student learning outcomes. The qualitative data obtained from the video transcript of learning process, classroom observations and interviews. The data obtained are presented in the form of descriptions.
The results of this research are that the process of learning instrument fractions addition using PMRI approach implementation in the fourth grade of BOPKRI Demangan III Elementary School be run in accordance with the design of the learning instrument. The indicators of every PMRI characteristic already appeared in the learning process. Indicator of characteristics use of context appeared very maximal with presentage 87,5% . Indicator of characteristics use of model appears maximal with presentage 77,8%. Indicator of the characteristics use of students contribution appeared very maximal with presentage 81,7% Indicator of the characteristics use of students interactivity appeared very maximal with presentage 83,2%. And the indicators of the characteristics use of linkages appeared very maximal with presentage 91,7%.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat dan hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari barbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S..., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. P. Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik, saran, dorongan, waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan kritik, saran, waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Agnes Herlina DH. M.T., M.Sc. selaku dosen penguji ketiga yang telah memberikan kritik dan saran bagi penulis untuk memperbaiki skripsi.
8. .ajuk Triningsih, S.Th., selaku Kepala Sekolah SD BOPKRI Demangan III yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Mustari Admini, S.PAK., selaku guru kelas IV SD BOPKRI Demangan III yang telah memberikan waktu, tenaga, dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
11. Dra. Sri Rumiyatun dan Ir. Waruju Raharjo yang selalu mendoakan serta membantu penulis secara moril dan materiil.
12. Meta Rahmaningrum, S.Pd dan Radiksa Ardianto yang selalu memberikan dukungan.
13. Stefanus Sukirno yang selalu setia mendampingi dan memberi semangat. 14. Teman-teman seperjuangan payung PMRI (Eko, Kristian, Stevani, Lina,
Novi, Tika, Dini, Tyas, Erni) yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama melaksanakan bimbingan.
15. Sahabatku Luluk, Brigitta, Ulin, Mayang, dan Sisca yang telah menemani, memberikan dukungan dan bantuan.
16. Teman-teman kelas 8A angkatan 2009 atas kebersamaannya selama ini. 17. Kepala sekolah, guru, dan murid SD Agape yang telah memberi dukungan
dan semangat.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun demi menyempurnakan penelitian ini. Penulis berharap skripi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 10 Desember 2013 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN .UDUL ... i
HALAMAN PERSETU.UAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI ... v
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Implementasi ... 7
2. Perangkat Pembelajaran ... 7
3. Pecahan ... 11
4. Pendekatan PMRI ... 13
B. Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 19
BAB III METODE PENELITIAN A. .enis Penelitian ... 21
C. Rancangan Penelitian ... 22
D. Instrumen Penelitian ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31
1. Paparan Penelitian Tahun Lalu ... 31
2. Revisi Perangkat Pecahan ... 33
3. Validasi Perangkat Pembelajaran ... 48
4. Uji Keterbacaan ... 49
5. Implementasi ... 50
B. Paparan Hasil Analisis dan Pembahasan Implementasi Perangkat Pembelajaran ... 57
1. Hasil Analisis Kemunculan Indikator Setiap Karakteristik PMRI ... 57
2. Rangkuman Kemunculan Indikator Setiap Karakteristik PMRI dalam Pembelajaran ... 123
3. Respon Guru dan Siswa ... 134
4. Refleksi Implementasi ... 138
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 141
B. Saran ... 143
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.5 Siswa antusias dan bersemangat bermain “Papan Harga” ... 65
Gambar 4.6 Tahu, roti tawar dan bolu sebagai media pembelajaran pada pertemuan pertama ... 68
Gambar 4.11 Hasil potongan tahu siswa sebagai strategi informal dalam menyelesaikan soal pada LKS ... 71
Gambar 4.12 Siswa memotong roti pizza sebagai strategi informal dalam mengerjakan soal yang dibacakan guru ... 72
Gambar 4.13 Memodelkan soal ke dalam kalimat matematika pada hasil jawaban evaluasi X28 ... 74
Gambar 4.14 Rumus matematika pada hasil pekerjaan X7 evaluasi pertemuan pertama ... 75
Gambar 4.22 Siswa demontrasi menggunakan papan pizza di dalam
kelompok ... 97
Gambar 4.23 Siswa demontrasi menggunakan papan pecahan di dalam kelompok ... 98
Gambar 4.24 Guru berkeliling memeriksa pekerjaan tiap kelompok ... 99
Gambar 4.25 Siswa mempresentasikan jawaban dengan menulis di papan tulis ... 105
Gambar 4.26 Kerjasama siswa saat menyusun puzzle ... 106
Gambar 4.27 Kerjasama siswa pada permainan papan harga ... 107
Gambar 4.28 Siswa memperhatikan temannya yang sedang menyampaikan pendapat ... 110
Gambar 4.29 Siswa memperhatikan temannya yang sedang presentasi ... 110
Gambar 4.30 Siswa menyusun puzzle menjadi sebuah lingkaran ... 113
Gambar 4.31 Gambar persegi panjang pada hasil pekerjaan siswa ... 114
Gambar 4.32 Hasil pekerjaan siswa pada penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan menggunakan KPK ... 116
Gambar 4.33 Hasil kesimpulan siswa ... 120
Gambar 4.34 Gambar cara penyelesaian masalah ... 121
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kualitas Produk ... 29
Tabel 3.2 Kriteria Kemunculan Indikator Karakteristik PMRI ... 30
Tabel 4.1 Revisi Pengalaman Belajar pada Silabus ... 34
Tabel 4.2 Revisi Kegiatan Belajar pada RPP ... 36
Tabel 4.3 Revisi Lembar Kerja Siswa ... 39
Tabel 4.4 Revisi Bahan Ajar ... 44
Tabel 4.5 Revisi Soal Evaluasi ... 46
Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli ... 48
Tabel 4.7 Hasil Uji Keterbacaan ... 49
Tabel 4.8 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Konteks ... 124
Tabel 4.9 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Model ... 126
Tabel 4.10 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Kontribusi Siswa ... 128
Tabel 4.11 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Interaktivitas ... 130
Tabel 4.12 Rangkuman Kemunculan Indikator Karakteristik Penggunaan Keterkaitan ... 132
Tabel 4.13 Hasil Wawancara dengan Siswa ... 134
Tabel 4.14 Hasil Angket Respon Siswa ... 136
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 13 Kriteria Penilaian Soal Evaluasi ... [64]
Lampiran 14 Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [65]
Lampiran 15 Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [66]
Lampiran 16 Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [67]
Lampiran 17 Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [68]
Lampiran 18 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [70]
Lampiran 19 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [70]
Lampiran 20 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [71]
Lampiran 21 Kunci .awaban Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [71]
Lampiran 22 Instrumen Validasi ... [73]
Lampiran 23 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... [77]
Lampiran 24 Hasil Olah Data Validasi Perangkat Pembelajaran ... [89]
Lampiran 25 Kisi-kisi Angket Uji Keterbacaan ... [95]
Lampiran 26 Angket Uji Keterbacaan ... [95]
Lampiran 27 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... [96]
Lampiran 28 Angket Respon Siswa ... [96]
Lampiran 29 Lembar Indikator Karakteristik PMRI ... [97]
Lampiran 31 Lembar Pedoman Wawancara Siswa ... [100]
Lampiran 32 Rubrik Penilaian Proses ... [101]
Lampiran 33 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 1 ... [105]
Lampiran 34 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 2 ... [107]
Lampiran 35 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 3 ... [109]
Lampiran 36 Hasil Pekerjaan Siswa pada LKS Pertemuan 4 ... [111]
Lampiran 37 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 1 ... [112]
Lampiran 38 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 2 ... [114]
Lampiran 39 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 3 ... [116]
Lampiran 40 Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Pertemuan 4 ... [117]
Lampiran 41 Hasil Penilaian Siswa ... [119]
Lampiran 42 Transkripsi Pertemuan 1 ... [123]
Lampiran 43 Transkripsi Pertemuan 2 ... [129]
Lampiran 44 Transkripsi Pertemuan 3 ... [135]
Lampiran 45 Transkripsi Pertemuan 4 ... [139]
Lampiran 46 Foto Kegiatan Implementasi ... [144]
Lampiran 47 Surat Ijin Melakukan Penelitian ... [145]
Lampiran 48 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... [146]
BABBIB
PENDAHULUANB
B
A. LatarBBelakangB B
Suatu kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna jika dikaitkan
dengan dunia nyata siswa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga harus
dilaksanakan menggunakan pendekatan belajar yang relevan dengan
paradigma pendidikan sekarang. Paradigma baru lebih menekankan peserta
didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang.
Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Melalui
paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif
berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang
lain dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. (Zamroni, 2000:24)
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada jenjang
pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan atas di Indonesia. Akan tetapi
matematika seringkali dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Hal tersebut
tampak dari banyaknya siswa yang mengeluh tidak menyukai pelajaran
matematika. Materi penjumlahan pecahan merupakan salah satu materi yang
cukup sulit dipahami oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan sifat abstrak dari
pecahan sehingga sulit dibayangkan oleh siswa dan juga konsep pecahan
masih diajarkan oleh kebanyakan guru menggunakan pembelajaran
konvensional. Konsep pecahan hanya disampaikan begitu saja tanpa dikaitkan
dengan paradigma pendidikan sekarang. Oleh karena itu ketika menyampaikan
materi, guru perlu mengaitan materi dengan konteks benda konkret yang dekat
dengan lingkungan siswa
Pada tanggal 17 Januari 2013, penulis melakukan observasi di kelas IV
SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta. Ketika guru mengajarkan materi
pecahan, siswa kurang paham terhadap materi yang disampaikan sehingga
guru harus mengulang penjelasan. Siswa sulit untuk membayangkan konsep
pecahan yang abstrak sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
dari guru. Siswa pun menjadi mengeluh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengaitan materi dengan
benda konkret yang ada di lingkungan siswa ketika guru menyampaikan
materi.
Salah satu pendekatan yang sesuai dengan paradigma pendidikan
sekarang yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI). PMRI menginginkan adanya perubahan paradigma pembelajaran,
yaitu dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar (Marpaung dalam
Hammad, 2009:1). PMRI menjadi titik awal siswa guna memperoleh konsep
matematika dengan menekankan pada konstruksi dari konteks benda-benda
konkret. Benda konkret yang ada di lingkungan sekitar siswa dapat digunakan
sebagai konteks pembelajaran matematika dalam membangun keterkaitan
matematika melalui interaksi sosial, sehingga siswa lebih mudah dalam
Berdasarkan fakta diatas, penulis tergerak untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini merupakan lanjutan
dari penelitian tahun lalu. Penelitian tahun lalu merupakan penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas
IV SD Negeri Adisucipto 1 (Kurniasih, Pusporini, Roimartini, Vetrianto,
Wahyuningtyas, 2012). Pada penelitian tahun lalu telah didapatkan produk
berupa perangkat pecahan dengan Kompetensi Dasar “menjumlahkan
pecahan” menggunakan pendekatan PMRI. Sedangkan dalam penelitian ini
akan dilakukan implementasi perangkat penjumlahan pecahan dari penelitian
sebelumnya pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta
semester genap tahun ajaran 2012/2013. Sebelum diimplementasikan,
perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan akan direvisi terlebih dahulu
disesuaikan dengan lingkungan siswa sekolah tersebut.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian deskriptif kualitatif
dengan judul: “Implementasi Perangkat Pembelajaran Penjumlahan Pecahan
Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III
Yogyakarta”.
B. RumusanBMasalahB
1. Bagaimana implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan
menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI
2. Bagaimana kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada
implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan
pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III?
C. TujuanBPenelitianB
1. Mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan
pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD
BOPKRI Demangan III.
2. Mendeskripsikan kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada
implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan
pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III.
D. ManfaatBPenelitianB
1. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam
melaksanakan pembelajaran, serta guru dapat menerapkan pendekatan
3. Bagi Siswa
Siswa lebih aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan
dan menerima kritik atau saran dari orang lain, memiliki kepercayaan diri
yang tinggi serta mampu mengkonstruksi pengetahuan.
4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan
langkah-langkah pembelajaran yang lebih baik sebagai upaya
menciptakan pembelajaran inovatif, meningkatkan kualitas pembelajaran
dan menghimbau kepada guru agar menggunakan pendekatan PMRI
untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
5. Bagi Prodi
Sebagai tambahan bahan bacaan yang berhubungan dengan penelitian
deskriptif kualitatif khususnya yang mengimplementasikan pendekatan
PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.
E. DefinisiBOperasionalB
1. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Pada penelelitian ini
yang dimaksud dengan implementasi adalah pelaksanaan dari perangkat
pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada
kelas IV SD BOPKRI Demangan III semester genap tahun ajaran
2. Perangkat pecahan adalah seperangkat silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa, dan soal evaluasi dengan
Kompetensi Dasar “Menjumlahkan Pecahan”.
3. Pecahan adalah bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk
dengan a dan b merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan
bilangan a bukan kelipatan bilangan b.
4. Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan matematika yang mengaitkan
pembelajaran dengan realita, yaitu dekat dengan pengalaman siswa
BABBIIB
LANDASANBTEORIB
Pada bab II ini diuraikan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian,
yaitu kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya yang relevan, kerangka
berpikir,dan hipotesis tindakan. Berikut adalah uraian dari landasan teori.
A. KajianBPustakaB 1. ImplementasiBB
Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan
sumber daya (Sanjaya, 2008:25). Menurut Kamus Terbaru Bahasa
Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan, penerapan (Tim Reality,
2008:299). Sedangkan menurut Mulyasa (2008:178) implementasi, yaitu
suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.
Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
implementasi adalah kegiatan penerapan atau pelaksanaan dari strategi,
ide, konsep, kebijakan, dan inovasi yang memberikan dampak baik berupa
perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai maupun sikap.
2. PerangkatBPembelajaranB
Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam
proses pembelajaran (Ibrahim dalam Trianto, 2009:201). Perangkat
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen
evaluasi, dan tes hasil belajar siswa.
Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan perangkat
pembelajaran adalah perangkat yang digunakan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran, yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal
evaluasi.
Penelitian ini menggunakan perangkat pembelajaran sebagai
berikut.
1) Silabus
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa
silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran
(Sanjaya, 2008:54). Menurut Mushlich (2007:23) silabus adalah
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu dan sumber belajar.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
silabus adalah rencana pembelajaran yang memuat standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang
akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich, 2007:45).
Menurut Sanjaya (2008:173) RPP adalah program perencanaan yang
disusun sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Komponen RPP
meliputi tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan
sumber belajar serta komponen evaluasi.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa RPP
adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per topik yang akan
diterapkan guru, meliputi tujuan pembelajaran, materi pelajaran,
metode, media, dan sumber belajar serta komponen evaluasi.
3) Bahan ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar (Majid, 2011:173). Sedangkan menurut Prawiradilaga
(2008:134) bahan ajar merupakan format materi yang dapat dikaitkan
dengan media, handouts atau buku, serta permainan bagi pembelajar.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa bahan
ajar adalah segala bentuk bahan seperti media, handouts atau buku,
serta permainan, yang digunakan untuk membantu guru dalam
4) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus
dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil
belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009:223). Sedangkan Majid
(2011:176) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus diselesaikan siswa, selain itu LKS juga memuat
petunjuk dan langkah-langkah penyelesaian tugas. Tugas yang terdapat
di dalam LKS harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa LKS
adalah sekumpulan kegiatan mendasar yang harus diselesaikan siswa
sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai untuk memaksimalkan
pemahaman siswa.
5) Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan
siswa kearah tujuan yang telah ditetapkan (Harjanto, 2008:277).
Evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dan
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas penulis menyimpulkan bahwa
evaluasi adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
3. PecahanBB
a. PengertianBPecahanB
Marsigit (2009:23) menjelaskan bahwa pecahan adalah bilangan
yang dinyatakan dalam bentuk , dengan a dan b adalah bilangan bulat,
b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a. Bilangan a disebut pembilang dan b
disebut penyebut. b tidak sama dengan 0 karena b merupakan unit dasar
keutuhan, jika 0 berarti tidak ada unit lengkap yang dapat digunakan
untuk membandingkan bagian-bagian lain.
Pecahan adalah suatu bilangan rasional yang menyatakan bagian
dari suatu benda yang utuh. Pecahan dalam ilustrasi gambar, bagian
yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan (ditandai dengan
arsiran). Bagian yang diarsir dinamakan pembilang dan yang utuh
dianggap sebagai satuan dan dinamakan penyebut (Heruman, 2008:43).
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pecahan merupakan bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk ,
bilangan a disebut pembilang dan b disebut penyebut, dengan b ≠ 0, dan
b bukan faktor dari a.
b. PenjumlahanBPecahanB
Dalam pecahan terdapat operasi penjumlahan pecahan. menurut
Sukayati (2003:12) operasi penjumlahan pecahan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan
penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda.
Penjumlahan pecahan berpenyebut sama supaya dapat diperoleh
hasilnya dengan menjumlahkan pembilangnya, sedangkan
penyebutnya tetap (Sukayati, 2003:20).
Contoh:
2) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda
Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda supaya dapat
memperoleh hasilnya maka penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu yaitu dengan mencari pecahan senilai atau
mencari KPK dari kedua penyebut (Sukayati, 2003:20).
a) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan mencari
pecahan senilai.
Contoh:
Bentuk pecahan yang senilai dengan adalah , , , …
Bentuk pecahan yang senilai dengan adalah , , …
Pecahan senilai dari dan yang penyebutnya sama adalah
dan .
Jadi
b) Penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda dengan mencari
KPK.
Contoh:
Penyebut kedua pecahan adalah 3 dan 4, maka KPK dari 3
dan 4 adalah 12.
4. PendekatanBPMRIB
Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengadaptasi pendekatan pembelajaran matematika di Belanda yang
dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal di Institut
Freudenthal sejak tahun 1971 yang diberi nama Realistic Mathematic Education (RME) (Hadi, 2005:7).
Daryanto dan Tasrial (2012:149) juga memaparkan bahwa
pendekatan RME dikembangkan berdasarkan pemikiran Freudenthal yang
menyatakan bahwa matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas.
Pandangan Freudenthal yang melandasi pengembangan RME juga
dijelaskan oleh Ali (2007:176), yang menjelaskan bahwa Freudenthal
memiliki pandangan agar matematika memiliki nilai kemanusiaan (human value) sehingga pembelajarannya harus dikaitkan dengan realita, yaitu dekat dengan pengalaman anak serta relevan untuk kehidupan masyarakat.
Ali (2007:177) berpendapat bahwa RME mencerminkan suatu pandangan
tentang matematika sebagai subject matter yaitu bagaimana anak belajar matematika dan bagaimana matematika seharusnya diajarkan.
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah
Siswono (2006:2) mengemukakan bahwa PMRI berdasarkan teori
pendidikan matematika yang dikembangkan dengan situasi dan kondisi
serta konteks di Indonesia, sehingga diberi akhiran "Indonesia" agar
memberi ciri yang berbeda.
.Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
PMRI adalah suatu pendekatan matematika hasil adaptasi dari RME yang
pembelajarannya harus dikaitkan dengan realita, yaitu dekat dengan
pengalaman anak serta relevan untuk kehidupan masyarakat.
a. PrinsipBPMRIB
Suryanto (2010:41) mengungkapkan tiga prinsip yang
merupakan dasar teoritis PMRI. Ketiga prinsip tersebut adalah guided reinvention dan hrogressive mathematization, didactical hhenomenology serta self-develohed model. Berikut adalah penjelasan dari ketiga prinsip tersebut.
1) Guided Reinvention (Penemuan Kembali Terbimbing) dan Progressive Mathematization (Matematisasi Progresif)B
Prinsip guided reinvention adalah penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik
(yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang
mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa
diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali
ide-ide dan konsep matematis. (Suryanto, 2010:42)
matematis. Dikatakan progresif karena terdiri atas dua langkah
yang berurutan, yaitu matematisasi horizontal (berawal dari
masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada matematika
yang formal) dan matematisasi vertikal (dari matematika formal ke
matematika formal yang lebih luas atau lebih tinggi). (Suryanto,
2010:42)
2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis)
Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang
bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah
kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada
siswa. Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan
aspek kecocokan aplikasi yang harus diantisipasi dalam
pembelajaran dan kecocokan dalam proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara, atau sifat, termasuk model
sistematis, tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru, tetapi
siswa perlu berusaha sendiri untuk menemukan atau membangun
sendiri dengan berpangkal pada masalah kontekstual. (Suryanto,
2010:42)
3) Self-develohed Model (Membangun Sendiri Model)
Prinsip self-develohed model menunjukkan adanya fungsi ”jembatan” yang berupa model. Pendekatan pembelajaran ini
berpangkal pada masalah kontekstual dan menuju ke matematika
formal, serta kebebasan pada siswa, sehingga siswa akan
PMRI yaitu model of dan model for. Model of masih dapat disebut matematika informal. Model ini merupakan model yang
berpangkal dari masalah komtekstual dan menuju ke matematika
formal. Model kedua yaitu model for yang merupakan model yang lebih umum yang dikembangkan melalui generalisasi atau
formalisasi. (Suryanto, 2010:43)
b. KarakteristikBPMRIB
Wijaya (2012:21-23) mengulas lima karateristik dalam PMR
yang dirumuskan oleh Treffers. Berikut penjelasan dari masing-masing
karakteristik yang dirumuskan oleh Treffers.
1) Penggunaan Konteks
Konteks realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran
matematika. Penggunaan konteks yang realistik dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam mengeksplorasi permasalahan yang
dihadapi. Eksplorasi bertujuan untuk menemukan jawaban dari
permasalahan yang diberikan dan untuk mengembangkan strategi
dalam penyelesaian masalah. Konteks realistik tidak harus berupa
masalah dalam kehidupan nyata tetapi dapat berupa permainan,
penggunaan alat peraga, dan situasi lain selama masih bermakna
dan dapat dibayangkan oleh siswa.
2) Penggunaan model
Model dalam pendekatan PMRI digunakan dalam
melakukan matematisasi secara progresif. Model berfungsi sebagai
pengetahuan matematika tingkat formal. Pemanfaatan hasil
konstruksi siswa
Dalam PMRI, siswa dibebaskan untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya dalam memecahkan suatu
masalah dengan menggunakan cara maupun strategi yang
bervariasi. Hal ini bermanfaat bagi siswa dalam memahami konsep
matematika dan sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas
siswa.
3) Interaktivitas
Interaktivitas dalam PMRI bertujuan untuk menjalin
komunikasi dengan sesama agar proses belajar menjadi semakin
bermakna dan menjadi lebih singkat. Manfaat dari interaksi ini
adalah supaya siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif
dan afektifnya.
4) Keterkaitan
Konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun
banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan, oleh karena
itu konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara
terpisah. Melalui keterkaitan, satu pembelajaran matematika
diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu
konsep matematika secara bersamaan.B
Berdasarkan rumusan karakteristik di atas, maka peneliti
untuk membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri
sehingga pembelajaran matematika menjadi bermakna.
B. HasilBPenelitianBSebelumnyaBYangBRelevanB
Penelitian Sari (2012) yang berjudul “Pengaruh pembelajaran
matematika realistik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP
Negeri 14 Palembang”. Merupakan penelitian eksperimen semu
(quasi-eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran
Matematika Realistik terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP
Negeri 14 Palembang. Sampel penelitian tersebut adalah siswa kelas VII.1
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.4 sebagai kelas kontrol. Untuk
pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tes hasil belajar matematika
siswa. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung = 1.760 dengan derajat
kebebasan 69. Hasilnya model Pembelajaran Matematika Realistik
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri
14 Palembang.
Penelitian Hartati (2008) yang berjudul “Optimalisasi pembelajaran
matematika dengan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD
Muhammadiah Karangwaru”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan
matematika realistik dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran matematika
siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV A SD Muhammadiyah Karangwaru tahun pelajaran 2006/2007
dari siklus I menjadi 79,18 pada siklus II dan sebanyak 76,92% atau 30 siswa
meningkat hasil belajarnya.
C. KerangkaBBerpikirB
Materi penjumlahan pecahan merupakan materi yang cukup sulit
dipahami oleh siswa kelas IV. Hal tersebut dikarenakan sifat abstrak dari
pecahan sehingga sulit dibayangkan siswa. Oleh karena itu guru perlu
menyampaikan materi dengan mengkaitan dengan konteks benda konkret
yang dekat dengan lingkungan siswa.
Pendekatan PMRI merupakan awal bagi siswa guna memperoleh
konsep pecahan dengan menekankan konstruksi dari konteks benda konkret.
Benda konkret yang ada di lingkungan sekitar siswa dapat digunakan sebagai
konteks pembelajaran matematika dalam membangun keterkaitan matematika
melalui interaksi sosial sehingga siswa lebih mudah dalam memahami konsep
pecahan.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengimplementasikan perangkat
pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI pada
siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran
penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI dan mendeskripsikan
kemunculan indikator-indikator setiap karakteristik pada implementasi
perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan
PMRI pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Perangkat
membantu siswa dalam memahami konsep matematika, terlebih pada materi
BABBIIIB
METODEBPENELITIANB
2
Pada2metode2penelitian2ini2akan2dibahas2tentant2jenis,2settint,2dan2desain2
penelitian,2 persiapan,2 rencana2 setiap2 siklus,2 instrumen2 penelitian,2 teknik2
pentumpulan2dan2analisis2data,2indikator2keberhasilan2serta2jadwal2penelitian.2
A. JenisBPenelitianB
Peneliti2ini2menttunakan2jenis2penelitian2deskriptif2kualitatif,2menurut2
Wibowo2(2011:43)2deskriptif2kualitatif2adalah2penttambaran2secara2kualitatif2
fakta,2data2atau2objek2material2yant2bukan2berupa2rantkaian2antka,2melainkan2
berupa2 untkapan2 bahasa2 atau2 wacana2 (apapun2 itu2 bentuknya)2 melalui2
interpretasi2yant2tepat2dan2sistematis.22
Botdan2 dan2 Taylor2 dalam2 Moeleont2 (2002:3)2 menyatakan2
”metodoloti2 kualitatif”2 sebatai2 prosedur2 penelitian2 yant2 menthasilkan2 data2
deskriptif2 berupa2 kata-kata2 tertulis2 atau2 lisan2 dari2 orant-orant2 dan2 perilaku2
yant2 dapat2 diamati.2 Dentan2 kata2 lain,2 penelitian2 ini2 disebut2 penelitian2
kualitatif2 karena2 merupakan2 penelitian2 yant2 tidak2 mentadakan2 perhituntan.2
Berdasarkan2pentertian2di2atas,2data2dari2jenis2penelitian2ini2akan2tersaji2dalam2
bentuk2deskripsi.22
2
B. SettingBPenelitianB
1. Tempat2Penelitian2
Penelitian2 dilaksanakan2 di2 SD2 BOPKRI2 Demantan2 III,2 yant2
Kabupaten2 Sleman,2 Propinsi2 Daerah2 Istimewa2 Yotyakarta,2 Kode2 pos2
55283,2Telepon2586236.2
2. Subjek2Penelitian2
Subjek2 penelitian2 ini2 adalah2 semua2 siswa2 kelas2 IV2 SD2 BOPKRI2
Demantan2 III2 Yotyakarta2 pada2 semester2 tenap2 tahun2 ajaran2 2012/20132
sejumlah2352siswa.2
3. Objek2Penelitian2
Objek2 penelitian2 ini2 adalah2 implementasi2perantkat2 pembelajaran2
penjumlahan2 pecahan2 menttunakan2 pendekatan2 PMRI.2 Materi2 pecahan2
yant2akan2dipelajari2adalah2penjumlahan2pecahan2berpenyebut2sama2dan2
penjumlahan2pecahan2berpenyebut2berbeda.2
2
C. RancanganBPenelitianB
Penelitian2 ini2 terdiri2 dari2 lima2 tahap2 yaitu2 mempelajari2 penelitian2
tahun2 lalu,2 revisi2 perantkat2 pembelajaran,2 validasi,2 uji2 keterbacaan,2 dan2
implementasi.2 Berikut2 tambar2 batan2 rancantan2 penelitian2 yant2 dilakukan2
dalam2penelitian2ini:2
Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian. Mempelajari22222222
Penelitian2Tahun2Lalu2
Revisi2222222222222222222 perantkat2pembelajaran2
Validasi2222222222222 perantkat2pembelajaran2 Uji2Keterbacaan2
Batan2di2tersebut2dijelaskan2sebatai2berikut.2
1. Mempelajari2Penelitian2Tahun2Lalu2
Tahap2 yant2 pertama2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 mempelajari2
penelitian2 tahun2 lalu.2 Penelitian2 sebelumnya2 dilakukan2 oleh2 lima2 orant2
peneliti2di2kelas2IVA2SD2Neteri2Adisucipto21.22Penelitian2tahun2lalu2telah2
menthasilkan2 produk2 berupa2 perantkat2 pembelajaran2 penjumlahan2
pecahan2 berupa2 silabus,2 Rencana2 Pelaksanaan2 Pembelajaran2 (RPP),2
Lembar2 Kerja2 Siswa2 (LKS),2 soal2 evaluasi,2 dan2 bahan2 ajar2 yant2
mentakomodasi2Pendekatan2PMRI.2Dalam2penelitian2tahun2lalu,2masint-masint2peneliti2membahas2satu2karakterisrik2dari2lima2karakteristik2PMRI.2
Berikut2lima2judul2dari2penelitian2tahun2lalu.2
a. Pentembantan2Perantkat2Pembelajaran2Pecahan2yant2Menttunakan2
Masalah2 Kontekstual2 sebatai2 Startint2 Point2 Pembelajaran2 dentan2
Pendekatan2PMRI2di2Kelas2IVA2SD2Neteri2Adisucipto212yant2ditulis2
oleh2Roimartini.2
b. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2
Pemodelan2 dalam2 Menyelesaikan2 Masalah2 Penjumlahan2 Pecahan2
dentan2 Pendekatan2 PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2
ditulis2Erni2Kurniasih.2
c. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2
Kontribusi2 Siswa2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2 Pendekatan2
PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2 ditulis2oleh2 Andrea2
d. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2
Interaktivitas2 Siswa2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2 Pendekatan2
PMRI2Kelas2IVA2SDN2Adisucipto212yant2ditulis2oleh2Elfridha2Joise2
Wahyuninttyas.2
e. Pentembantan2 Perantkat2 Pembelajaran2 yant2 Mentakomodasi2
Karakteristik2 Intertwinint2 pada2 Penjumlahan2 Pecahan2 dentan2
Pendekatan2 PMRI2 Kelas2 IVA2 SD2 Neteri2 Adisucipto2 12 yant2 ditulis2
oleh2Andreas2Vetriyanto.2
2. Revisi2Perantkat2Pembelajaran2
Tahap2 kedua2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 melakukan2 revisi2
perantkat2 pembelajaran.2 Revisi2 yant2 peneliti2 lakukan2 pada2 perantkat2
pembelajaran2 disesuaikan2 dentan2 kondisi2 atau2 karakteristik2 siswa2 dan2
lintkuntan2tempat2peneliti2melakukan2penelitian.22
3. Validasi2Perantkat2Pembelajaran2
Lantkah2 ketita2 dalam2 penelitian2 ini2 adalah2 validasi2 perantkat2
pembelajaran.2 Validasi2 dilakukan2 oleh2 beberapa2 ahli2 yaitu2 dua2 dosen2 ahli2
matematika2 serta2 satu2 turu2 kelas2 IV2 SD2 BOKPRI2 Demantan2 III.2Validasi2 dilakukan2 pada2 perantkat2 pembelajaran2 berupa2 silabus,2 Rencana2
Pelaksanaan2 Pembelajaran2 (RPP),2 Lembar2 Kerja2 Siswa2 (LKS),2 soal2
evaluasi,2dan2bahan2ajar2yant2 telah2 direvisi,2 sehintta2 perantkat2 pembelajaran2
menjadi2valid2dan2dapat2diterapkan2dentan2mentakomodasi2karakteristik2PMRI.22
4.2Uji2Keterbacaan2
Lantkah2keempat2adalah2uji2keterbacaan.2Uji2keterbacaan2dilakukan2
tuna2 mentetahui2 pemahaman2 siswa2 dalam2 memahami2 isi2 dari2 perantkat2
pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan2 tersebut2 khususnya2 pada2 bahan2 ajar2
LKS2dan2soal2evaluasi.2
4. Implementasi2
Lantkah2kelima2dalam2penelitian2ini2adalah2implementasi2perantkat2
pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan.2 Implementasi2 dilakukan2 di2 kelas2 IV2
SD2BOPKRI2Demantan2III.2Pelaksanaan2penelitian2dilakukan2sebanyak242
kali2 pertemuan.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2 pertemuan2 pertama2 adalah2
penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2 sama.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2
pertemuan2 kedua2 dan2 ketita2 adalah2 penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2
beda.2 Materi2 yant2 dipelajari2 pada2 pertemuan2 keempat2 adalah2 siswa2 akan2
menyimpulkan2 penjumlahan2 pecahan2 berpenyebut2 sama2 dan2 penjumlahan2
pecahan2 berpenyebut2 beda.2 Pada2 setiap2 pertemuan2 dilakukan2 observasi2
proses2pembelajaran2berdasarkan2kelima2karakteristik2PMRI.2
B
D. InstrumenBPenelitianB
1. Jenis2Data2
Jenis2 data2 dalam2 penelitian2 ini2 menthasilkan2 dua2 jenis2 data2 yaitu2
data2 kuantitatif2 dan2 data2 kualitatif.2 Data2 kuantitatif2 diperoleh2 dari2 hasil2
validasi2 ahli,2 hasil2 antket2 uji2 keterbacaan,2 hasil2 antket2 respon2 siswa2 dan2
hasil2 evaluasi2 siswa.2 Sedantkan2 untuk2 data2 kualitatif2 berasal2 dari2 hasil2
analisis2 implementasi2 perantkat2 pembelajaran2 berdasarkan2
2. Instrumen2Pentumpulan2Data2
Instrumen2 pentumpulan2 data2 pada2 penelitian2 ini2 terdiri2 dari2 dua2
instrumen2 data,2 yaitu2 instrumen2 data2 kuantitatif2 dan2 instrumen2 data2
kualitatif.2
a. Instrumen2data2kuantitatif2
Instrumen2 yant2 ditunakan2 untuk2 menthasilkan2 data2 kuantitatif2
yaitu2 lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2 lembar2 antket2 uji2
keterbacaan,2 lembar2 antket2 respon2 siswa2 dan2 lembar2 soal2 evaluasi.2
Berikut2penjelasan2dari2keempat2instrumen2tersebut.2
1) Lembar2validasi2perantkat2pembelajaran2
Lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran2 yant2 ditunakan2 pada2
penelitian2 ini2 diambil2 dari2 penelitian2 tahun2 lalu2 milik2 Vetriyanto2
(2012:293-96).2
2) Lembar2antket2uji2keterbacaan2
Antket2 uji2 keterbacaan2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 pemahaman2
siswa2terhadap2perantkat2pembelajaran2berupa2bahan2ajar,2LKS2dan2
soal2 evaluasi.2 Peneliti2 mentunakan2 antket2 uji2 keterbacaan2 dari2
penelitian2tahun2lalu2milik2Vetriyanto2(2012:298).2
3) Lembar2antket2respon2siswa2
Antket2 respon2 siswa2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 respon2 siswa2
setelah2 mentikuti2 pembelajaran.2 Peneliti2 mentunakan2 antket2 uji2
keterbacaan2dari2penelitian2tahun2lalu2milik2Vetriyanto2(2012:2101).2
Evaluasi2 ditunakan2 untuk2 melihat2 hasil2 belajar2 siswa2 setelah2
mentikuti2pembelajaran2menttunakan2pendekatan2PMRI.2
b. Instrumen2data2kualitatif2
Instrumen2 yant2 ditunakan2 untuk2 menthasilkan2 data2 kualitatif2
berasal2 dari2 lembar2 pedoman2 wawancara2 dan2 dokumentasi2
pembelajaran.2Berikut2penjelasan2dari2kedua2instrumen2tersebut.2
1) Lembar2pedoman2wawancara2
Peneliti2 menttunakan2 dua2 lembar2 pedoman2 wawancara2 yaitu2
wawancara2 untuk2 turu2 dan2 wawancara2 untuk2 siswa.2 Lembar2
pedoman2 wawancara2 ditunakan2 untuk2 mentetahui2 respon2 turu2 dan2
siswa2 setelah2 mentikuti2 pembelajaran2 dentan2 menttunakan2
pendekatan2PMRI.2
2) Dokumentasi2
Dokumentasi2 diperoleh2 dari2 rekaman2 video2 dan2 foto-foto2 yant2
ketiatan2 pembelajaran.2 Dokumentasi2 dilakukan2 peneliti2 selama2
proses2pembelajaran2berlantsunt.22
B
E. TeknikBPengumpulanBDataB
Teknik2 pentumpulan2 data2 pada2 penelitian2 ini2 dilakukan2 tuna2
memperoleh2 data2 kuantitatif2 dan2 data2 kualitatif.2 Berikut2 penjelasan2 teknik2
pentumpulan2data2yant2ditunakan2dalam2penelitian2ini.B
1. Teknik2Pentumpulan2Data2Kuantitatif2
Teknik2pentumpulan2data2kuantitatif2diperoleh2dari2lembar2validasi2
siswa2 dan2 lembar2 evaluasi.2 Validasi2 perantkat2 pembelajaran2 dinilai2 oleh2
dua2orant2dosen2 matematika2 yant2 ahli2 dalam2 PMRI2 dan2 satu2 orant2 turu2
kelas2 IV.2 Setelah2 melakukan2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2 peneliti2
melakukan2uji2keterbacaan.2Uji2keterbacaan2ini2dilakukan2di2kelas2IV2SD2
Neteri2 Sambirito2 22 Purwomartani2 dentan2 enam2 siswa2 yant2 memiliki2
kemampuan2yant2berbeda,2yaitu2dua2siswa2dentan2kemampuan2tintti,2dua2
siswa2 dentan2 kemampuan2 sedant,2 serta2 dua2 siswa2 dentan2 kemampuan2
rendah.2 Keenam2 siswa2 tersebut2 memberi2 penilaian2 terhadap2 bahan2 ajar,2
LKS2dan2soal2evaluasi.2
Data2 kuantitatif2 berikutnya2 berasal2 dari2 lembar2 evaluasi.2 Evaluasi2
dilakukan2pada2pertemuan2keempat2untuk2mentetahui2nilai2yant2diperoleh2
siswa2 setelah2 proses2 pembelajaran2 berlantsunt.2 Selain2 itu2 peneliti2 juta2
menyebarkan2antket2kepada2siswa2untuk2metetahui2respon2siswa2terhadap2
pembelajaran2menttunakan2pendekatan2PMRI.2
2
2. Teknik2Pentumpulan2Data2Kualitatif2
Teknik2 pentumpulan2 data2 kualitatif2 didapat2 dari2 hasil2 wawancara2
dan2 hasil2 dokumentasi2 pembelajaran.2 Wawancara2 dilakukan2 kepada2 turu2
kelas2dan2enam2siswa2dentan2kemampuan2yant2berbeda,2yaitu2dua2siswa2
dentan2 kemampuan2 tintti,2 dua2 siswa2 dentan2 kemampuan2 sedant,2 serta2
dua2siswa2dentan2kemampuan2rendah.2Pemilihan2siswa2direkomendasikan2
oleh2 turu2 kelas.2 Ketiatan2 wawancara2 ini2 dilakukan2 pada2 akhir2
pembelajaran.2Selain2wawancara,2peneliti2menttunakan2dokumentasi2yant2
kata-kata.2 Tujuan2 dari2 transkripsi2 video2 ini2 adalah2 untuk2 mentetahui2
Data2 yant2 didapat2 dari2 lembar2 validasi2 perantkat2 pembelajaran,2
lembar2 antket2 uji2 keterbacaan2 dan2 lembar2 antket2 respon2 siswa2 dianalisis2
menjadi2 data2 kuantitatif.2 Data2 kuantitatif2 ini2 kemudian2 dirubah2 kedalam2
data2 kualitatif2 berdasarkan2 acuan2 disertasi2 Fatimah2 Setiani2 (2011:2 1:1)2
berikut2ini.B
Sumber : Setiani (2011: 171)2 2
Keterantan:2
2 2 M2 =2rerata2skor2untuk2setiap2aspek2yant2dinilai2=2 2
2 2 2 =2skor2suatu2item2
2 2 2 =2jumlah2responden2yant2memilih2item2tertentu2
2 2 =2jumlah2seluruh2responden2
2
Hasil2 rata-rata2 yant2 didapat2 selanjutnya2 akan2 dikualifikasikan2
sehintta2 berdasarkan2hasil2 kualifikasi2tersebut,2peneliti2 dapat2 mentetahui2
layak2 atau2 tidaknya2 perantkat2 pembelajaran2 penjumlahan2 pecahan2 untuk2
2. Analisis2Data2KualitatifB
Data2 kualitatif2 berasal2 dari2 wawancara2 turu2 dan2 siswa,2 serta2
transkripsi2 video.2 Hasil2 perekaman2 video2 ditranskripsikan,2 yaitu2
menyajikan2 kembali2 setala2 sesuatu2 yant2 terjadi2 selama2 proses2
pembelajaran2 ke2 dalam2 bentuk2 narasi2 tertulis.2 Data2 yant2 diperoleh2 dari2
transkripsi2 video2 juta2 dianalisis2 untuk2 mendeskripsikan2 lima2 karakter2
PMRI2yant2muncul2saat2proses2pembelajaran2berlantsunt.2
Penentuan2 kemunculan2 indikator2 yant2 diharapkan2 dapat2 dilihat2
berdasarkan2RPP2yant2telah2disusun.2Perhituntan2presentase2kemunculan2
indikator2 dilakukan2 dentan2 cara2 membandintkan2 kemunculan2 indikator2
yant2 diharapkan2 pada2 RPP2 dentan2 ketiatan2 pembelajaran2 yant2 telah2
berlantsunt2 yant2 berupa2 transkripsi2 dan2 tambar.2 Kriteria2 kemunculan2
indikator2 yant2 diharapkan2 merupakan2 hasil2 presentase2 setiap2 indikator2
dentan2berpedoman2pada2tabel2kriteria2kemunculan2indikator2karakteristik2
PMRI.2 Kriteria2 kemunculan2 indikator2 menttunakan2 presentil2 56%2 dari2
total2 presentase2 yant2 harus2 dicapai,2 dan2 diberi2 kriteria2 cukup2 (Masidjo,2
1995:215:).2Kriteria2kemunculan2indikator2karakteristik2dapat2dilihat2pada2
tabel2berikut.2
Tabel23.22Kriteria2Kemunculan2Indikator2Karakteristik2PMRI2
NoB RentanganBPresentaseB KriteriaB
1.2 81%-100%2 Santat2maksimal2
2.2 66%-80%2 Maksimal2
3.2 56%-65%2 Cukup2maksimal2
4.2 46%-55%2 Kurant2maksimal2
2 <245%2 Tidak2maksimal2
BABBIVB
HASILBPENELITIANBDANBPEMBAHASANB
B
A. HasilBPenelitianB
Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui implementasi dari produk perangkat pembelajaran pecahan yang menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV di SD BOPKRI Demangan III. Berdasarkan tujuan tersebut, peneliti melakukan tahap-tahap penelitian yaitu mempelajari perangkat pembelajaran pecahan dari penelitian terdahulu, revisi perangkat pecahan, validasi oleh dua dosen ahli dan satu guru kelas IV sekolah dasar, uji keterbacaaan oleh guru dan siswa, dan implementasi perangkat pembelajaran pecahan pada siswa kelas IV SD BOPKRI Demangan III.
1. PerangkatBPenelitianBTahunBLaluB
Penelitian tahun lalu telah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran pecahan yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, dan bahan ajar yang mengakomodasi Pendekatan PMRI. Langkah awal yang penulis lakukan adalah mempelajari perangkat pembelajaran tersebut untuk mengetahui bagian mana yang perlu direvisi agar sesuai dengan penelitian yang akan penulis lakukan.
Analisis kebutuhan tersebut dilakukan untuk mengetahui komponen pembelajaran matematika yang dibutuhkan untuk mengakomodasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI.
Kemudian peneliti membuat produk yang mengacu pada mata pelajaran matematika kelas IV dengan Kompetensi Dasar 6.3 yaitu menjumlahkan pecahan. Produk yang disusun tersebut terdiri dari silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), bahan ajar, dan soal evaluasi yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan. B
Silabus disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menggunakan format yang sudah ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Silabus ini mengalami pengembangan dalam penjabaran indikatornya, yaitu dalam indikator terkandung aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bertujuan untuk memfasilitasi kenampakan karakteristik PMRI.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun peneliti menggunakan pendekatan PMRI dan proses pembelajaran disusun dengan memunculkan kelima karakteristik PMRI.
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disusun menampilkan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran. Soal yang dibuat berupa soal cerita kontekstual yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
berupa materi pecahan, petunjuk permainan dan lirik lagu, soal-soal latihan dan soal evaluasi.
Soal evaluasi disusun untuk setiap pertemuan berdasarkan materi yang telah diajarkan. Soal evaluasi akhir disusun dari keseluruhan materi pecahan yang sudah dipelajari yaitu penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan pecahan yang berpenyebut berbeda.
Setelah membuat perangkat pembelajaran, peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran untuk memastikan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat sudah sesuai dan mengakomodasi karakteristik PMRI. Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut mendapatkan skor rata-rata 3,54 dengan kategori sangat baik. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan di kelas IVB SD Negeri Adisucipto 1 dengan 34 siswa dengan mengisi angket uji keterbacaan. Hasil uji keterbacaan tersebut adalah 3,55 dengan kategori sangat baik.
2. RevisiBPerangkatBPecahanB
34 a. Silabus
Penulis melakukan beberapa revisi pada silabus yaitu:
1) Menambahkan kegiatan refleksi pada setiap pertemuan yaitu peserta didik merefleksikan pembelajaran hari tersebut dengan mengarsir gambar bintang. Perubahan kegiatan refleksi tersebut untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui banyaknya gambar yang diarsir, semakin banyak gambar yang diarsir berarti siswa semakin paham.
2) Mengubah beberapa pengalaman belajar, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Revisi Pengalaman Belajar pada Silabus
Pengalaman Belajar Alasan
Penelitian Terdahulu Revisi
Pertemuan 1 Siswa melihat cerita yang ditayangkan
melalui video mengenai konsep pecahan Peserta didik diajak untuk melakukan permainan “Mencari Pasangan” Perubahan kegiatan karena permainan mencari pasangan menggunakan puzzle dari gambar lingkaran yang diarsir membentuk pecahan lebih membimbing siswa untuk mengenal nilai pecahan. Kegiatan ini termasuk dalam karakteristik PMRI yaitu pemodelan dan interaktivitas. Pertemuan 2
Guru memberikan permasalahan mengenai
penjumlahan berpenyebut beda Guru menyampaikan sebuah cerita untuk mengingatkan konsep penjumlah pecahan berpenyebut sama
35 konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut beda
Pertemuan 3
- Siswa diminta mempresentasikan hasil jawaban di depan kelas
- Siswa lain memberi tanggapan terhadap hasil presentasi teman
Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi (jawaban) mereka di depan kelas dengan menuliskan hasil jawaban pada papan tulis.
Pada kegiatan presentasi tidak semua peserta didik melakukan presentasi dan hanya dipilih beberapa kelompok yang hasil diskusinya berbeda dengan kelompok lain. Pada kegiatan ini hasil jawaban kelompok dituliskan di papan tulis agar seluruh kelas dapat melihat hasil diskusi dari kelompok lain.
- Peserta didik yang lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan kelompok yang presentasi
- Peserta didik yang memberikan tanggapan akan mendapatkan bintang.
Kegiatan ini ditambahkan untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam menanggapi hasil pekerjaan kelompok berupa pemberian bintang, sebagai salah satu karakteristik PMRI yaitu interaktivitas.
Pertemuan 4
Siswa diminta membuat kesimpulan
mengenai pola penjumlahan pecahan Peserta didik bersama kelompok diminta untuk membuat kesimpulan mengenai pola penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan berpenyebut beda.
3) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Beberapa revisi yang dilakukan pada RPP telah dibahas di revisi silabus, berikut revisi lain dari RPP pada beberapa pertemuan: 1. Menambahkan keterangan karakteristik PMRI pada setiap kegiatan pembelajaran. Contohnya: “Peserta didik dan guru
menyepakati norma belajar (PMRI 4 - interaktivitas)”. Penambahan keterangan karakteristik ini dilakukan agar guru dan peneliti lebih mudah memahami kegiatan yang termasuk dalam karakteristik PMRI.
2. Mengubah kegiatan refleksi pada setiap pertemuan menjadi “Peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini dengan mengarsir gambar bintang”. Perubahan kegiatan refleksi tersebut untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui banyaknya gambar yang diarsir, semakin banyak gambar yang diarsir berarti siswa semakin paham.
3. Mengubah beberapa kegiatan pembelajaran, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Revisi Kegiatan Belajar pada RPP
Kegiatan Pembelajaran Alasan
Penelitian Terdahulu Revisi
Pertemuan 1 Apersepsi: Peserta didik melihat cerita
37 apersepsi ini lebih membimbing siswa
dalam mengenal nilai pecahan Siswa diminta untuk mempresentasikan
cara menemukan jawaban mereka di depan kelas.
Beberapa kelompok mempresentasikan cara
menemukan jawaban mereka di depan kelas Perubahan kegiatan ini dilakukan karena tidak memungkinkan jika semua siswa maju presentasi, sehingga guru hanya memilih beberapa kelompok yang jawabannya berbeda untuk mempresentasikan cara menemukan jawabannya di depan kelas
Pertemuan 2 Apersepsi: “Andre memiliki pizza sebanyak
bagian yang ia peroleh dari ibunya.
Kemudian Andre mendapatkan lagi bagian pizza dari kakak. Berapa banyak kepada Risang. Beberapa saat kemudian Risang mendapatkan 1 potong pizza lagi sama jenisnya dari kakak. Berapa banyak bagian pizza yang dimiliki oleh Risang sekarang?”
Perubahan cerita apersepsi ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam memahami permasalahan dan lebih mengkonstruksi pengetahuan siswa tentang bagaimana bilangan pecahan terbentuk.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 siswa berdasarkan bentuk nomor dada yang diberikan
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang berdasarkan warna nomor dada yang telah diberikan
Penambahan jumlah siswa tiap kelompok dikarenakan jika setiap kelompok terdiri dari 3 siswa maka akan terbentuk banyak kelompok sehingga akan berdampak pada waktu untuk presentasi.
Pertemuan 3 Pada penelitian terdahulu tidak menjelaskan