• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung )."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 2. Metode Penelitian  Objek dan Tempat Penelitian

Objek penelitian adalah agribisnis kopi luwak arabika, sedangkan subjek penelitian adalah Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain. Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain merupakan salah satu profil sukses penghasil kopi luwak arabika di Kabupaten Bandung.

Desain dan Teknik Penelitian

Desain penelitian tentang Agribisnis Kopi Luwak Arabika studi kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain Lembaga Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode ini disebut sebagai metode interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian studi kasus.

Operasional Variabel

(4)

arabika. Berikut ini merupakan konsep yang digunakan dalam penelitian ini dan variabel-variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut.

Variabel Agribisnis Kopi Luwak Arabika

Keragaan Agribisnis Kopi Luwak Arabika

Dimensi Variabel Indikator Satuan

Subsistem Pengadaan Sarana dan Prasarana Produksi Tanaman Kopi Arabika

Bibit Kg

Pohon pelindung

Pupuk Kg

Pestisida Kg

Penangkaran Luwak

Ketersediaan Buah Kopi

Kg Pakan dan

asupan gizi

Kg

Luwak Ekor

Kandang dan perlengkapan

Buah Subsistem

Produksi atau Kegiatan Usahatani

Usahatani Lahan - Minggu

Modal - Orang

Keterampian Manajemen

- Hari

Bididaya Kopi Arabika

Polatanam - Penyulaman - Pemangkasan Pengendalian

hama dan

penyakit - Perawatan Luwak Pengaturan pakan - Kebersihan kandang dan vaksinasi

-

Pemberian buah kopi dan hasilnya

-

Subsistem Hilir atau

Penanganan Pascapanen

Panen Waktu - -

Tenaga kerja - Orang

Jumlah per masa tanam

- Kg/ masa

tanam Penanganan

pasca panen

Pengolahan -

(5)

Lanjutan Variabel Agribisnis Kopi Luwak Arabika Pengemasan Subsistem

Pemasaran hasil pertanian (Agromarketin g)

Produk Terjual - Kg

Tidak tejual Dikonsumsi

sendiri/rusal/diberikan ke orang lain

-

Harga Harga jual Cara pembayaran Tujuan pemasaran Pasar domestik

- Kg

Ekspor - Kg

Subsistem Penunjang Kelembagaan penunjang Kelompok tani Modal Penyuluh pertanian Kebijakan pemerintah Analisis SWOT

Dimensi Variabel Indikator Satuan

Faktor Kunci Internal Kekuatan Kelemahan Faktor Kunci Eksternal Peluang

Ancaman

Sumber Data dan Cara Menentukannya

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani kopi arabika. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait serta didukung dari literatur dan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian.

(6)

sumberdata dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/ situasi sosial yang diteliti. Sedangkan snowball sampling menurut Sugiyono (2011) adalah teknik pengambilan sampel sumber

data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena dari jumlah sumber data yang sedikit belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka pencarian orang lain lagi dapat digunakan sebagai sumber data.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer mencangkup berbagai variabel yang akan diteliti, diperoleh dari petani responden yaitu petani kopi arabika yang saat penelitian tanamannya telah berproduksi. Sedangkan data sekunder yang meliputi gambaran umum wilayah penelitian diperoleh dari monografi yang terdapat di Kantor Desa, Asosiasi Three Mountain dan pihak-pihak terkait. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan studi literatur.

Analisis Data

(7)

dianalisis secara deskriptif dan kualitatif dengan rumus-rumus kelayakan usaha sebagai berikut:

a. NPV (Net Present Value)

NPV merupakan jumlah nilai arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal investigasi yang dianggap sebagai onkos selama waktu tertentu. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut ;

Di mana:

B = Benefit (manfaat) C = Cost (biaya)

i = Tingkat bunga bank yang berlaku n = Lamanya periode waktu

NPV adalah nilai keuntungan sekarang kearena modal diinvestasikan. Apabil: - NPV > 0, berarti proyek layak untuk diusahakan.

(8)

Untuk menganalisis data untuk mengetahui strategi apa yang dapat diambil pada agribisnis Kopi Luwak Arabika dapat di ketahui dengan menganalisis faktor internal dan eksternal terlebih dulu. Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dapat diketahui dengan matriks faktor strategi internal (IFAS). Sedangkan, faktor eksternal (peluang dan ancaman) dapat diketahui dengan matriks faktor strategi eksternal (EFAS).

a. Cara penentuan tabel IFAS

- Menyusun dalam kolom 1 (5 sampai 10 kekuatan dan kelemahan) - Memberi bobot masing-masing pada kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

- Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bernilai positif (peluang yang semakin besar diberi +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya kecil, maka ratingnya adalah 4.

(9)

berupa skor pembobotan untuk masing-masing yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

- Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

- Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

b. Cara penentuan tabel EFAS

- Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan (pada kolom 1).

- Memberi bobot masing-masing pada kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0).

(10)

dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

- Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

- Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

- Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Kemudian, setelah diketahui data dari faktor internal eksternal tersebut dimasukan dalam tabel matriks IFAS EFAS seperti pada tabel sebagai berikut. Tabel Matriks IFAS EFAS

Faktor-Faktor Eksternal/Internal

Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot

Peluang/kekuatan 1.

...

Ancaman/kelemahan 1.

(11)

Penentuan bobot diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

Ket: bobot faktor ke – i

nilai variabel ke – i untuk seluruh faktor horizontal

1,2,3,….,n

jumlah faktor internal/eksternal

Penilaian Bobot Faktor Strategis Faktor Eksternal dan Internal

Faktor Kunci A B C D E F Total Bobot

A B C D E F Total

Tahap selanjutnya adalah tahap pencocokan. Dalam tahap ini menggunakan teknik analisis SWOT dengan menggunakan analisis Matriks IE. Seluruh informasi yang digunakan dalam tahap ini diperoleh dari tahap masukan untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan peluang dan hambatan internal. Mencocokkan faktor-faktor keberhasilan eksternal dan internal merupakan kunci untuk membuat strategi alternatif yang dapat dijalankan.

(12)

korporasi. Pada sumbu x matriks IE nilai IFE yang dibobot 1 sampai 2 menunjukkan posisi internal lemah; nilai 2 sampai 3 dianggap sedang; dan nilai 3 sampai 4 dianggap kuat. Demikian juga sumbu y, total nilai EFE sama. Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategis yang berbeda.

Kuat

(3 – 4)

Rata-rata

(2 – 3)

Lemah

(1 – 2)

Kuat

(3 – 4) I II III

Rata-rata

(2 – 3) IV V VI

Lemah

(1 – 2) VII VIII IX

(13)

NO. Uraian Jumlah

Harga (Rp000)

Tahun ke -

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I Biaya - Biaya Usahatani A. Tenaga Kerja

1. Persiapan

20

HOK 18 300

2. Penanaman Kopi

25

HOK 15 150

3. Pemeliharaan

Penyulaman 5 HOK 15 75

Pemangkasan dan Pengendalian Hama

20

HOK 15 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

Pemupukan

20-25

HOK 15 300 300 375 375 375 375 375 375 375 375 375

Pemanenan

10-40

HOK 15 150 150 300 450 450 560 560 560 560 560 560

B Bahan

1. Bibit Kopi

250

bibit 4 1.000

2. Pupuk Kandang (1

karung 40 kg) 10 250 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

C Alat-alat Pertanian 100 100 100 100

II Jumlah Biaya/ Tahun 1800 1325 1250 1575 1625 1625 1835 1735 1735 1835 1735 1735

(14)

IV

Share dengan Perhutani

(15%) 263,85 263,85 787,5 1.050 1.050 1.575 1.575 1.575 1.575 2.625 2.625

V

Keuntungan (Kopi

Gelondong)/ Tahun -1800 170 245 2.888 4.325 4.325 7.090 7.190 7.190 7.090 13.140 13.140

VI Biaya - Biaya Pengolahan A Tenaga Kerja

Pria 5 HOK 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23

Wanita

15

HOK 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

B Pulper 35% 0,2 17,5 17,5 52,5 70 70 105 105 105 105 175 175

C Huler 50% 0,5 21,875 21,875 65,625 87,5 87,5 131,25 131,25 131,25 131,25 218,75 218,75

Jumlah Biaya Pengolahan 87,375 87,375 166,125 205,5 205,5 284,25 284,25 284,25 284,25 441,75 441,75

VII

Hasil Kopi Berasan (Green

Bean) 60 2.625 2.625 7.875 10.500 10.500 15.750 15.750 15.750 15.750 26.250 26.250

VIII

Keuntungan (Kopi Green Bean)/

(15)

Lampiran 4. In Flow Usahatani Kopi Arabika Umur Tanaman Produksi (kg/Pohon/thn) Pohon/ Ha Produksi/ Th Harga Gelondong/ kg Nilai Penjualan Share Perhutani (15%) Rendemen Pulper (35%) Rendemen Huller (50%) Harga Green Bean/kg Nilai Penjualan

0 0 250 0 7000 0 0 0 0 60.000 0

1 0 250 0 7000 0 0 0 0 60.000 0

2 1 250 250 7000 1750000 262500 87,5 43,75 60.000 2625000

3 3 250 750 7000 5250000 787500 262,5 131,25 60.000 7875000

4 4 250 1000 7000 7000000 1050000 350 175 60.000 10500000

5 4 250 1000 7000 7000000 1050000 350 175 60.000 10500000

6 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000

7 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000

8 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000

9 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000

10 10 250 2500 7000 17500000 2625000 875 437,5 60.000 26250000

(16)

Lampiran 5. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Arabika Reguler

Umur Tanaman (Thn)

Cash In Flow (Rp)

Cash Out Flow (Rp)

Nett Cash Flow (Rp)

Discount Factor (13%)

NPV pada DF 13%

0 0 1.928.571 -1.928.571 1,0000 -192.8571

1 0 1.476.071 -1.476.071 0,8850 -1.306.322,84

2 2.625.000 1.638.446 986.554 0,7831 772.570,44

3 7.875.000 2.567.196 5.307.804 0,6931 3.678.838,95

4 10.500.000 2.919.071 7.580.929 0,6133 4.649.383,76

5 10.500.000 2.919.071 7.580.929 0,5428 4.114.928,26

6 15.750.000 3.732.821 12.017.179 0,4803 5.771.851,07

7 15.750.000 3.722.821 12.027.179 0,4251 5.112.753,79

8 15.750.000 3.632.821 12.117.179 0,3762 4.558.482,74

9 15.750.000 3.732.821 12.017.179 0,3329 4.000.518,89

10 26.250.000 4.840.321 21.409.679 0,2946 6.307.291,43

11 26.250.000 4.840.321 21.409.679 0,2607 5.581.503,32

Total 147.000.000 37.950.352 109.049.648 41.313.228,82

(17)

Uraian Jumlah Harga (Rp) 0 1 2 3 I Biaya Investasi

Pengadaan Luwak Rp. 500.000/ ekor/ 3 thn 4 500.000 2.000.000

Pembuatan Kandang Rp. 4.000.000/ ekor/ 5 thn 4 4.000.000 16.000.000

Sewa Tanah Rp. 500.000/ ekor/ 5 thn 4 500.000 2.000.000

Biaya Penyusutan 4.266.667 4.266.667 4.266.667 4.266.667

II Biaya Tenaga kerja

Gaji Pegawai 1 org @1.500.000/ bln 1 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000

III Biaya Pakan Luwak

Buah Kopi Merah 8 bln x 20 hr/bln = 160 hr/thn

320 kg x 4

luwak 10.000 12.800.000 12.800.000 12.800.000

Buah -buahan 1 kg/hari/ekor (@ Rp 3.000)

360 kg x 4

luwak 3.000 4.340.000 4.340.000 4.340.000

Telur Ayam 1 butir/ 3 hr/ ekor = 120 butir/ thn 120 x 4 luwak 1.000 480.000 480.000 480.000

Ikan 100 gr / hr/ ekor = 36 kg /thn/ekor

36 kg x 4

luwak 20.000 2.880.000 2.880.000 2.880.000

Daging 100 gr/hr/ekor = 36 kg/thn/ ekor

36 kg x 4

luwak 35.000 5.040.000 5.040.000 5.040.000

Susu 100 cc/ hr/ekor = 36 liter/thn/ ekor

36 kg x 4

luwak 6.000 864.000 864.000 864.000

Madu 50 cc/ hr/ekor = 18 liter/thn/ ekor 18 lt x 4 luwak 150.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000

Dog Food 100 gr/ ekor/hr = 36 kg/thn/ ekor

36 kg x 4

(18)

Uraian Jumlah Harga (Rp) 0 1 2 3

Minyak Ikan 1 Kapsul/hr/ ekor = 360 kapsul/thn 360 x 4 luwak 200 288.000 288.000 288.000

IV Biaya Obat-Obatan

Obat Cacing (@ Rp 3.000/bln/ ekor) 12 x 4 3.000 144.000 144.000 144000

Vaksinasi per tahun (@ Rp. 60.000/ ekor) 4 60.000 240.000 240.000 240.000

VI Biaya Produksi 61.582.667 61.582.667 61.582.667

(19)

Lampiran 7. In Flow Usahatani Kopi Luwak Arabika di Tingkat Anggota

Tahun Ke-

Produksi (Kg)

Harga (Rp/kg)

Nilai Penjualan (Rp/Ha/Th)

0 - - 0

1 230,4 375.000 86400000

2 230,4 375.000 86400000

3 230,4 375.000 86400000

(20)

Lampiran 8. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Luwak Arabika di Tingkat Anggota

Tahun ke-

Cash In Flow

(Rp) Cash Out Flow (Rp) Nett Cash Flow (Rp)

0 24.266.667 -24.266.667

1 86.400.000 61.582.667 24.817.333

2 86.400.000 61.582.667 24.817.333

3 86.400.000 61.582.667 24.817.333

Total 259200000 209.014.668 50.185.332

Tahun ke-

Nett Cash Flow

(Rp) Discount Factor 13% NPV pada DF 13%

0 -24.266.667 1 -24.266.667

(1---3) 24.817.333 2,3612 58.598.686,68

3 (nilai

akhir) 24.817.333 0,6931 17.200.893,5

50.185.332 51.532.913,18

(21)

Uraian Jumlah

Harga

(Rp) 0 1 2 3

I Biaya Investasi

Pengadaan Luwak Rp. 500.000/ ekor/ 3 thn 4 500.000 2.000.000

Pembuatan Kandang Rp. 4.000.000/ ekor/ 5 thn 4 4.000.000 16.000.000

Sewa Tanah Rp. 500.000/ ekor/ 5 thn 4 500.000 2.000.000

Biaya Penyusutan 4.266.667 4.266.667 4.266.667 4.266.667

II Biaya Tenaga kerja

Gaji Pegawai 2 org @1.500.000/ bln 2 18.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000

Gaji Manajer 3.000.000/ bln 1 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000

III Biaya Pakan Luwak

Buah Kopi Merah 8 bln x 20 hr/bln = 160 hr/thn

320 kg x 4

luwak 10.000 12.800.000 12.800.000 12.800.000

Buah -buahan 1 kg/hari/ekor (@ Rp 3.000)

360 kg x 4

luwak 3.000 4.340.000 4.340.000 4.340.000

Telur Ayam 1 butir/ 3 hr/ ekor = 120 butir/ thn 120 x 4 luwak 1.000 480.000 480.000 480.000

Ikan 100 gr / hr/ ekor = 36 kg /thn/ekor 36 kg x 4 luwak 20.000 2.880.000 2.880.000 2.880.000

Daging 100 gr/hr/ekor = 36 kg/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 35.000 5040000 5040000 5040000

Susu 100 cc/ hr/ekor = 36 liter/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 6.000 864000 864000 864000

Madu 50 cc/ hr/ekor = 18 liter/thn/ ekor 18 lt x 4 luwak 150.000 10800000 10800000 10800000

Dog Food 100 gr/ ekor/hr = 36 kg/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 10.000 1440000 1440000 1440000

(22)

Uraian Jumlah

Harga

(Rp) 0 1 2 3

IV Biaya Obat-Obatan

Obat Cacing (@ Rp 3.000/bln/ ekor) 12 x 4 3.000 144000 144000 144000

Vaksinasi per tahun (@ Rp. 60.000/ ekor) 4 60.000 240000 240000 240000

V Biaya Pengolahan dan Pengepakan

Biaya penjemuran gabah 115,2 kg/luwak(@ Rp 1000/ kg) 115,2 kg x 4 1000 460800 460800 460800

Biaya huller ( @ Rp. 2000/kg) 115,2 kg x 4 2000 921600 921600 921600

Biaya sortir green bean 57,6 kg/ekor/thn (@Rp 2000/kg) 57,6 kg x 4 2000 460800 460800 460800

Biaya pengemasan 57,6 kg (@ Rp.1000/ kg) 57,6 kg x 4 1000 230400 230400 230400

Kemasan alumunium foil 57,6 kg (@ Rp. 2500/ kg) 57,6 kg x 4 2500 576000 576000 576000

Karton kemasan 40 kg (@ Rp.200/ kg) 57,6 kg x 4 200 46080 46080 46080

VI Biaya Produksi 118.278.347 118.278.347 118.278.347

VIII Biaya Pemasaran

Biaya Pemasaran (20 % dari harga pokok produksi) 23655669,4 23655669,4 23655669,4

(23)

Lampiran 10. In Flow Usahatani Kopi Luwak Arabika Three Mountain

Tahun Ke-

Produksi (Kg)

Harga (Rp/kg)

Nilai Penjualan (Rp/Ha/Th)

0 - - 0

1 230,4 750.000 172800000

2 230,4 750.000 172800000

3 230,4 750.000 172800000

(24)

Lampiran 11. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Luwak Arabika Three Mountain

Tahun ke-

Cash In Flow (Rp)

Cash Out Flow (Rp)

Nett Cash Flow (Rp)

0 24.266.667 -24.266.667

1 172.800.000 141.934.016 30.865.984

2 172.800.000 141.934.016 30.865.984

3 172.800.000 141.934.016 30.865.984

Total 518400000 450.068.715 68.331.285

Tahun ke-

Nett Cash Flow (Rp)

Discount Factor 13%

NPV pada DF 13%

0 -24.266.667 1 -24266667

(1---3) 30.865.984 2,3612 72.880.761,42

3 (nilai

akhir) 30.865.984 0,6931 21.393.213,51

68.331.285 70.007.307,93

(25)

Lampiran 12. Rating Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Faktor Internal Rating Faktor Ekstenal Rating

Kekuatan Peluang

1. Ketersediaan buah kopi (cerry) kopi dari kebun sendiri pada musim panen maupun diluar musim panen

2. Sumber daya manusia 3. Kualitas produk 4. Produk yang unik 5. Permintaan yang cukup

tinggi 4 3 3 4 4

1. Bisnis Ritel 2. Media informasi

3. Persaingan usaha masih sedikit

4 3 3

Kelemahan Ancaman

1. Modal tinggi

2. Lemahnya kekuatan tawar 3. Brand kurang dikenal oleh

masyarakat luas 4. Produksi terbatas 5. Belum memiliki badan

hukum (masih berupa asosiasi) 2 2 1 2 2

1. Ketersediaan luwak 2. Konsumen yang masih

tersegmentasi

3. Maraknya kopi luwak buatan

(26)

Lampiran 13. Perhitungan Pembobotan Faktor Internal Faktor

Internal Kunci

A B C D E F G H I J Total Bobot

A 3 3 4 4 3 2 2 1 3 25 0,116

B 3 4 4 3 3 2 2 1 3 25 0,116

C 3 4 4 4 3 1 2 3 3 27 0,125

D 4 4 4 4 3 1 2 3 3 28 0,130

E 4 3 4 4 2 2 1 1 2 23 0,106

F 3 3 3 3 2 1 2 1 2 20 0,093

G 2 2 1 1 2 1 1 1 2 13 0,060

H 2 2 2 2 1 2 1 2 2 16 0,074

I 3 1 3 3 1 1 1 2 2 17 0,079

J 3 3 3 3 2 2 2 2 2 22 0,102

Total 25 25 27 28 23 20 13 16 17 22 216 1,000

Keterangan:

A = Ketersediaan buah kopi (cerry) kopi dari kebun sendiri pada musim panen maupun diluar musim panen

B = Sumber daya manusia C = Kualitas produk D = Produk yang unik

E = Permintaan yang cukup baik F = Modal tinggi

G = Lemahnya kekuatan tawar

H = Brand belum dikenal oleh masyarakat luas I = Produksi terbatas

(27)

Lampiran 14. Perhitungan Pembobotan Faktor Eksternal

Faktor Internal Kunci A B C D E F Total Bobot

A 4 4 1 3 2 14 0,184

B 4 4 2 3 3 16 0,211

C 4 4 3 3 3 17 0,224

D 1 2 3 1 1 8 0,105

E 3 3 3 1 1 11 0,145

F 2 3 3 1 1 10 0,132

Total 14 16 17 8 11 10 76 1,000

Keterangan: A = Bisnis Ritel B = Media informasi

C = Persaingan usaha masih sedikit D = Ketersediaan luwak

(28)

Lampiran 15. Matriks IFE

Rating Faktor Internal Rating Bobot Nilai yang Dibobot Kekuatan

1. Ketersediaan buah kopi (cerry) kopi dari kebun sendiri pada musim panen maupun diluar musim panen

4 0,116 0,464

0,593

2. Sumber daya manusia 3 0,116 0,348

3. Kualitas produk 3 0,125 0,375

4. Produk yang unik 4 0,130 0,52

5. Permintaan yang cukup

baik 4 0,106 0,424

Kelemahan

1. Modal tinggi 2 0,093 0,186

0,408 2. Lemahnya kekuatan tawar 2 0,060 0,12

3. Brand kurang dikenal oleh

masyarakat luas 1 0,074 0,074

4. Produksi terbatas 2 0,079 0,158

5. Belum memiliki badan hukum (masih berupa asosiasi)

2 0,102 0,204

(29)

Lampiran 16. Matriks EFE

Rating Faktor Eksternal Rating Bobot Nilai yang Dibobot Peluang

1. Bisnis Ritel 4 0,184 0,736

0,619

2. Media informasi 3 0,211 0,633

3. Persaingan usaha masih

sedikit 3 0,224 0,672

Ancaman

1. Ketersediaan luwak 2 0,105 0,21

0,382 2. Konsumen yang masih

tersegmentasi 2 0,145 0,29

3. Maraknya kopi luwak

buatan 1 0,132 0,132

(30)

Lampiran 17. Data Anggota Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain

NO N A M A B L O K RT/RW D E S A JUMLAH LOKASI WILAYAH STOCK

PETANI LUWAK

GREEN BEAN

1 KUSMAYADI kiarasanding 004/006 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120

2 ROHANA kiarasanding 004/006 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45

3 NANA kiarasanding 004/006 pulosari 2 Pangalengan Bandung 18

4

JEJEN

HERYANTO kiarasanding 004/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

5 DANAS kiarasanding 004/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

6 SUPRIATNA kiarasanding 005/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

7

TEDY

KURNIAWAN kiarasanding 005/006 pulosari 9 Pangalengan Bandung 135

8

ACA

SUKANDA kiarasanding 005/006 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45

9 YAYAT kiarasanding 004/014 pulosari 4 Pangalengan Bandung 60

10 CECE kiarasanding 005/014 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45

11 DODO kiarasanding 003/014 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120

12 JAJANG dangdang 001/001 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

13 ABAH DASA kiaralebe 003/011 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120

14 ENDANG kiaralebe 003/011 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

15 OMAN panyirapan soreang 12 Soreang Bandung 180

16 HODIJAH kiaralebe 003/011 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45

17 AGUS laspada 004/008 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120

18

ASEP

ROHMAT citiis 002/010 warnasari 5 Pangalengan Bandung 75

19

DEDEN

CAHYADI cipanas sukamanah 15 Pangalengan Bandung 225

20

IKIN SODIKIN

babakan

kananga 003/008 sukamekar 12 Sukanagara cianjur 180

21 AHYAR

babakan

kananga 003/008 sukamekar 17 Sukanagara cianjur 255

22 ENDANG sukarajin 15 Sukanagara cianjur 180

23

UJANG SARIP

babakan

kananga 003/008 sukamekar 10 Sukanagara cianjur 150

24 KURNIAWAN 8 Samarang Garut 120

25 PURNAMA kiarasanding 003/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

26 IHUN kiarasanding 004/011 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75

27

ASEP

MAMHMUD Citere 002/003 Sukamanah 14 Pangalengan Bandung 210

28 D E D E pasir mulya 005/001 margamulya 10 Pangalengan Bandung 150

Gambar

Tabel Matriks IFAS EFAS

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 ( outstanding ) sampai dengan 1,0 ( poor ). 5) Gunakan kolom 5 untuk

a) Kolom pertama diisi dengan 5 sampai 10 kekuatan dan kelemahan. b) Masing-masing faktor diberi bobot pada kolom kedua mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0

Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor kekuatan dan peluang dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk) sedangkan

Berikan nilai (kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 1 sampai 4, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi WALHI,

Hasilnya serupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsending) sampai dengan 1 (poor). 5) Jumlahkan skor pembobotan (pada

Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor kekuatan dan peluang dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk) sedangkan