• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Laporan Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daftar Laporan Audit"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Kas dan setara kas 2,490,222 4 1,317,996 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - setelah dikurangi Trade receivables - net of

cadangan kerugian nilai provision for receivables

piutang impairment

- Pihak ketiga 1,673,032 5 1,300,252 Third parties

-- Pihak berelasi 19,316 28b 13,948 Related parties

-Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 22,842 18,113 Third parties

-- Pihak berelasi 191 28c 131 Related parties

-Persediaan 65,776 49,218 Inventories

Pajak dibayar dimuka 27a Prepaid taxes

- Pajak penghasilan badan 364,769 205,342 Corporate income tax

-- Klaim restitusi pajak 4,088 5,161 Claim for tax refund

-- Pajak lainnya 244,689 199,906 Other taxes

-Beban dibayar dimuka 2,860,161 6 2,120,364 Prepayments

Aset indemnifikasi 994,179 37 - Indemnification assets

Aset lain-lain 85,507 7 613,683 Other assets

Jumlah aset lancar 8,824,772 5,844,114 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assets

Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of

akumulasi penyusutan 34,681,808 8 30,928,452 accumulated depreciation

Aset takberwujud 6,527,638 9 774,626 Intangible assets

Investasi pada pengendalian Investment in jointly controlled

bersama entitas 161,317 10 205,685 entity

Beban dibayar dimuka 1,238,284 6 1,357,346 Prepayments

Piutang derivatif 514,911 26 699,204 Derivative receivables

Goodwill 6,105,148 37 - Goodwill

Aset lain-lain 368,311 7 468,199 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 49,597,417 34,433,512 Total non-current assets

(6)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Hutang usaha dan hutang lain-lain Trade and other payables

- Pihak ketiga 5,849,868 11 3,221,902 Third parties

-- Pihak berelasi 8,560 11,28d 3,729 Related parties

-Hutang pajak 27b Taxes payable

- Pajak penghasilan badan 3,901 - Corporate income tax

-- Pajak lainnya 58,598 69,012 Other taxes

-Beban yang masih harus dibayar 790,202 12 635,522 Accrued expenses

Pendapatan tangguhan 1,198,865 13 726,214 Deferred revenue

Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee

pendek 174,144 132,690 benefit liabilities

Provisi 4,082,600 15 17,325 Provisions

Pinjaman jangka panjang - Long-term loans

-bagian lancar 3,810,204 14 3,124,652 current portion

Jumlah liabilitas jangka pendek 15,976,942 7,931,046 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman jangka panjang 20,490,138 14 14,696,950 Long-term loans

Pinjaman ke pemegang saham 5,984,500 28h - Shareholder loan

Liabilitas pajak tangguhan 2,079,655 27d 1,690,189 Deferred tax liabilities

Hutang derivatif 117,607 26 52,322 Derivative payables

Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee

panjang 212,159 15b 166,914 benefit liabilities

Provisi 508,197 15a 440,058 Provisions

Jumlah liabilitas jangka panjang 29,392,256 17,046,433 Total non-current liabilities

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the

kepada pemilik entitas induk owners of the parent entity

Share capital - authorised

Modal saham - modal dasar capital 22,650,000,000

22.650.000.000 saham biasa, ordinary shares, issued and

modal ditempatkan dan disetor penuh fully paid capital

8.534.490.667 (31/12/2013 : 8,534,490,667 (31/12/2013 :

8.534.490.667) saham biasa, 8,534,490,667) ordinary

dengan nilai nominal Rp 100 shares, with par value

per saham 853,449 16 853,449 of Rp 100 per share

Tambahan modal disetor 5,483,684 17 5,479,832 Additional paid-in capital

Saham treasuri (1,209,024) 16 - Treasury shares

Saldo laba Retained earnings

- Telah ditentukan penggunaannya 700 19 600 Appropriated

-- Belum ditentukan penggunaannya 7,924,182 8,966,266 Unappropriated

-Jumlah ekuitas 13,052,991 15,300,147 Total equity

(7)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Pendapatan 21,28e 11,546,958 10,290,761 6,034,207 5,269,003 Revenue

Beban Expenses

Beban infrastruktur 22a (4,015,174) (2,807,499) (2,218,989) (1,441,404) Infrastructure expenses

Beban penyusutan 8 (3,015,765) (2,658,909) (1,578,231) (1,354,882) Depreciation expenses

Beban interkoneksi dan Interconnection and

beban langsung lainnya 23,28f (1,720,893) (1,915,114) (880,878) (972,745) other direct expenses Beban penjualan dan pemasaran 22b (635,029) (667,102) (340,347) (341,235) Sales and marketing expenses Beban gaji dan kesejahteraan

karyawan 24,28g (578,159) (473,463) (308,367) (238,394) Salaries and employee benefits

General and administrative

Beban umum dan administrasi 22c (335,402) (263,541) (223,834) (136,553) expenses

Beban amortisasi 9 (251,300) (53,277) (132,109) (30,916) Amortisation expenses

Kerugian selisih kurs - bersih (516,096) (112,884) (993,770) (86,557) Foreign exchange loss - net

Lain-lain (62,377) (82,551) (33,087) (58,684) Others

(11,130,195) (9,034,340) (6,709,612) (4,661,370)

Laba/ (rugi) usaha 416,763 1,256,421 (675,405) 607,633 Operating profit/ (loss)

Biaya keuangan 25 (951,304) (443,438) (394,700) (220,166) Finance costs

Penghasilan keuangan 83,895 120,203 35,723 102,228 Finance income

Bagian atas hasil bersih Share of results from

pengendalian bersama entitas 10 (44,368) - (52,492) - jointly controlled entity

(911,777) (323,235) (411,469) (117,938)

(Rugi)/ laba sebelum (Loss)/ profit before

pajak penghasilan (495,014) 933,186 (1,086,874) 489,695 income tax

Manfaat/ (beban) pajak penghasilan 27c 12,490 (262,759) 225,368 (134,780) Income tax benefit/ (expenses)

(Rugi)/ laba periode berjalan (482,524) 670,427 (861,506) 354,915 (Loss)/ profit for the period

(Rugi)/ laba komprehensif Other comprehensive

lainnya (loss)/ income

(Kerugian)/ keuntungan aktuarial Actuarial (losses)/ gains

dari program pensiun manfaat pasti 15b (26,321) 24,860 (26,321) 112,390 from defined benefit plan

Manfaat/ (beban) pajak penghasilan Related income tax

terkait 6,580 (6,215) 6,580 (28,098) benefit/ (expense)

Other comprehensive

(Rugi)/ laba komprehensif lainnya (loss)/ income for the

periode berjalan, setelah pajak (19,741) 18,645 (19,741) 84,292 period, net of tax

Total comprehensive

Jumlah (rugi)/ laba komprehensif (502,265) 689,072 (881,247) 439,207 (loss)/ income

(Loss)/ profit attributable

(Rugi)/ laba yang dapat diatribusikan to the owners

kepada pemilik entitas induk (482,524) 670,427 (861,506) 354,915 of the parent entity

Total comprehensive

Jumlah (rugi)/ laba komprehensif yang (loss)/ income attributable

dapat diatribusikan kepada to the owners

pemilik entitas induk (502,265) 689,072 (881,247) 439,207 of the parent entity

Basic (loss)/

(Rugi)/ laba bersih per saham dasar 20 (57) 79 (103) 42 earnings per share

(8)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

modal

Modal disetor/ Saham Telah Belum

saham/ Additional treasuri/ ditentukan ditentukan Jumlah Catatan/ Share paid-in Treasury penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/ Notes capital capital shares Appropriated Unappropriated Total equity

Balance as at

Saldo 1 Januari 2013 852,628 5,454,351 - 500 9,062,557 15,370,036 1 January 2013

Laba periode berjalan - - - - 670,427 670,427 Profit for the period

Laba komprehensif Other comprehensive

lainnya, setelah pajak 3p - - - - 18,645 18,645 income, net of tax

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3p, 17 - (14,466) - - - (14,466) compensation

Penerbitan saham baru 17 821 45,177 - - - 45,998 Issuance of new shares

Biaya penerbitan saham - (52) - - - (52) Share issuance cost

Dividen 18 - - - - (1,152,156) (1,152,156) Dividends

Pembentukan Appropriation to

cadangan wajib 19 - - - 100 (100) - statutory reserve

Balance as at

Saldo 30 Juni 2013 853,449 5,485,010 - 600 8,599,373 14,938,432 30 June 2013

Balance as at

Saldo 1 Januari 2014 853,449 5,479,832 - 600 8,966,266 15,300,147 1 January 2014

Rugi periode berjalan - - - - (482,524) (482,524) Loss for the period

Rugi komprehensif Other comprehensive

lainnya, setelah pajak 3p - - - - (19,741) (19,741) loss, net of tax

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3p, 17 - 3,852 - - - 3,852 compensation

Saham treasuri 16 - - (1,209,024) - - (1,209,024) Treasury shares

Dividen 18 - - - - (539,719) (539,719) Dividends

Pembentukan Appropriation to

cadangan wajib 19 - - - 100 (100) - statutory reserve

(9)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Penerimaan dari pelanggan dan Receipts from customers and

operator lain 11,645,022 10,138,347 other operators

Pembayaran kepada pemasok dan Payments for suppliers and

beban lain (6,188,848) (5,735,156) other expenses

Pembayaran kepada karyawan (497,107) (508,811) Payments to employees Kas yang dihasilkan dari operasi 4,959,067 3,894,380 Cash generated from operations Penghasilan keuangan yang diterima 83,653 36,741 Finance income received Penerimaan bersih pajak penghasilan Net refund from corporate

badan 71,992 27e - income tax

Pembayaran pajak penghasilan badan (151,679) (286,506) Payments of corporate income tax Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows generated from

aktivitas operasi 4,963,033 3,644,615 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Pembelian aset tetap (3,602,375) (4,048,083) Acquisition of fixed assets

Pembayaranupfront fee Payment of 3G spectrum

ijin pita spektrum 3G - (513,222) license upfront fee

Penerimaan kas bersih dari aset Net proceeds from

lain-lain 52,131 51,800 other assets

Akuisisi entitas anak, setelah Acquisition of subsidiary, dikurangi kas yang diperoleh 22,144 37 - net of cash acquired Pembayaran untuk mengambil alih Payment for asumming AXIS’

kewajiban keuangan AXIS (10,079,344) - financial indebtedness

Penerimaan dari aset tetap yang Proceeds from sale of

dijual dan penggantian fixed assets and

klaim asuransi 39,538 8 32,729 insurance claims

Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in

untuk aktivitas investasi (13,567,906) (4,476,776) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran pinjaman jangka panjang (1,114,740) (1,060,891) Repayment of long-term loans

Pembayaran bunga pinjaman Payment of long-term

jangka panjang (652,877) (383,232) loan interest

Biaya penerbitan saham - (52) Share issuance cost

Pembayaran dividen (539,719) 18 (1,152,156) Cash dividends paid Penerimaan pinjaman dari

pemegang saham 5,810,000 28h - Proceeds from shareholder loan

Saham treasuri (1,222,734) - Treasury stock

Penerimaan pinjaman jangka panjang 7,498,789 4,535,336 Proceeds from long-term loans Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows generated from

aktivitas pendanaan 9,778,719 1,939,005 financing activities

Kenaikan bersih Net increase in cash and cash

kas dan setara kas 1,173,846 1,106,844 equivalents

Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas pada awal periode 1,317,996 791,805 beginning of the period

Effect of exchange rate

Dampak perubahan selisih kurs changes on cash and

(10)

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT XL Axiata Tbk (“Perseroan”) yang sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk, pertama kali didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55 tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79 tanggal 17 Januari 1991. Keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan Menteri

No. C2-515.HT.01.01.TH.91 pada tanggal 19 Februari 1991, didaftarkan di Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan

No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan

No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL, tanggal 21 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90, Tambahan No. 4070, tanggal 8 November 1991.

PT XL Axiata Tbk (the “Company”) which previously known as PT Excelcomindo Pratama Tbk, was initially established under the name PT Grahametropolitan Lestari. The Company has its legal domicile in Jakarta and was established as a limited liability company under the laws of the Republic of Indonesia under Deed of Establishment No. 55, dated 6 October 1989, as amended by Deed No. 79, dated

17 January 1991. The preparation of both

deeds was overseen by Rachmat Santoso, S.H., Notary in Jakarta. The deeds were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Minister’s Decision

Letter No. C2-515.HT.01.01.TH.91, dated

19 February 1991, registered in the District

Court of South Jakarta under

No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL and

No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL, dated

21 August 1991, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90, Supplement No. 4070, dated 8 November 1991.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 11 April 2013, sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 9 Juli 2013 di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10.34533, tanggal 23 Agustus 2013.

The Company’s Articles of Association have been amended for several times. The latest amendment in relation to the increase of issued

and fully paid capital was based on

Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 11 April 2013, as stated in Deed of Resolution No. 30 dated 9 July 2013 overseen by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. This amendment was registered with notification receipt No. AHU-AH.01.10.34533, dated 23 August 2013, issued by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., pemegang saham mayoritas Perseroan merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Axiata Investments (Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited adalah entitas anak Axiata Grup Berhad.

The Company’s majority shareholder, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., is a wholly

owned subsidiary of Axiata Investments

(Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited is a subsidiary of Axiata Group Berhad.

Kantor pusat Perseroan terletak di grhaXL, Jalan DR. Ide Anak Agung Gde Agung (dahulu Jalan Mega Kuningan) Lot. E4-7 No. 1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.

(11)

b. Penawaran umum efek b. The Company’s public offerings

Pada tanggal 16 September 2005, Perseroan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) No. S-2531/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.427.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham. Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September 2005 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.000 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham.

On 16 September 2005, the Company received an effective statement from the Indonesian Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. S-2531/PM/2005 for Initial Public Stock Offering of 1,427,500,000 of its shares with a par value of Rp 100 (full amount Rupiah) per share. All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 29 September 2005 at the offering price of Rp 2,000 (full amount Rupiah) per share.

Pada tanggal 16 November 2009, Perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) menerbitkan 1.418.000.000 lembar saham biasa setara dengan nilai nominal Rp 141.800 (lihat Catatan 17). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On 16 November 2009, the Company, through Limited Public Offering I (“LPO I”) in respect of a rights issue with Pre-emptive Rights, issued 1,418,000,000 ordinary shares with par value of Rp 141,800 (see Note 17). All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 April 2011 telah menyetujui program kompensasi berbasis saham. Perseroan menerbitkan saham melalui mekanisme penerbitan saham tanpa HMETD kepada karyawan yang berhak (lihat Catatan 17). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, Perseroan telah menerbitkan 26.490.667 lembar saham berdasarkan skema ini.

The Extraordinary General Meeting of

Shareholder on 14 April 2011 approved the

share-based compensation program. The

Company issued shares through share

issuance without Pre-emptive Rights to the eligible employees (see Note 17). All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange. Up to 30 June 2014, the Company has issued 26,490,667 shares under this scheme.

c. Ijin investasi c. Investment license

Sesuai dengan Anggaran Dasar, tujuan Perseroan adalah melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan/ atau jaringan telekomunikasi dan/ atau multimedia. Perseroan memulai operasi komersialnya di tahun 1996.

In accordance with its Articles of Association,

the Company’s purpose is to provide

telecommunications services and/ or

telecommunications networks and/ or

multimedia services. The Company

commenced its commercial operations in 1996.

Perseroan mendapatkan Ijin Usaha Tetap (“IUT”) penyelenggaraan jasa teleponi dasar berdasarkan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) No. 437/T/PERHUBUNGAN/2003 tanggal 20 November 2003. Ijin ini berlaku untuk jangka waktu 30 tahun sejak Oktober 1995.

The Company obtained license or Ijin Usaha

Tetap (“IUT”) to provide basic telephony

services based on Decree Letter

No. 437/T/PERHUBUNGAN/2003 from the

Investment Coordination Board (“BKPM”),

(12)

c. Ijin investasi(lanjutan) c. Investment license(continued)

Perseroan memperoleh persetujuan BKPM dalam rangka perluasan investasi untuk penyediaan fasilitas dan pengoperasian jaringan telekomunikasi melalui Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No. 243/11/PMA/2003 tanggal 20 November 2003. BKPM menyetujui perluasan tersebut melalui persetujuan perpanjangan waktu penyelesaian proyek No. 1531/III/PMA/2005 tanggal 29 Desember 2005.

The Company obtained approval from BKPM

for the expansion of its investment into facilities supply and the operation of telecommunications

networks based on Letter Approval for

Extension of Foreign Investments

No. 243/11/PMA/2003, dated 20 November

2003. BKPM approved the extension of the

project’s completion period in letter

No. 1531/III/PMA/2005, dated 29 December

2005.

Pada tanggal 7 Desember 2004, Perseroan mendapatkan persetujuan dari BKPM tentang Perubahan Bidang Usaha dan Produksi dalam Surat Keputusan No. 933/B.1/A.6/2004. Permohonan ini diajukan oleh Perseroan dalam

rangka penyesuaian bidang usaha

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

No. 36 Tahun 1999 tentang Jasa

Telekomunikasi.

On 7 December 2004, the Company obtained approval from BKPMregarding the changes to the Company’s business and service provision under approval letter No. 933/B.1/A.6/2004. The changes were made in accordance with the rules on service requirement of the by Law No. 36 of year 1999 on Telecommunication Services.

Lebih lanjut, Perseroan memperoleh ijin perluasan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan Surat Keputusan BKPM No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006 tanggal 1 Desember 2006 jo. No. 06/P-IUT/2007

tanggal 26 Januari 2007 jo.

No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 tanggal 26 September 2008. Ijin Perluasan ini berlaku sejak bulan Juni 2008 untuk periode tidak terbatas.

Furthermore, the Company obtained approval regarding the expansion of a foreign capital investment based on an approval letter from

BKPM No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006,

dated 1 December 2006 jo. No.06/P-IUT/2007

dated 26 January 2007 jo.

No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 dated

26 September 2008. The license became

effective in June 2008 for an indefinite period.

d. Ijin penyelenggaraan d. Operating license

Perseroan pada prinsipnya menyelenggarakan jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak selular, jasa akses internet (“ISP”), jasa penyelenggaraan jaringan tetap tertutup (”JARTUP”), jasa internet teleponi untuk keperluan publik (“ITKP”) dan jasa interkoneksi internet (“NAP”). Untuk setiap ijin, evaluasi dilakukan setiap 5 (lima) tahun. Sebagai tambahan, Perseroan juga mendapatkan ijin-ijin lainnya.

The Company is principally involved in the provision of basic telephony services on cellular

mobile network, internet services provider

(“ISP”), closed fixed network services

(13)

d. Ijin penyelenggaraan(lanjutan) d. Operating licenses(continued)

Rincian dari ijin-ijin tersebut adalah sebagai berikut:

Details of these licenses are as follow:

Ijin/ License No. Ijin/ License No. Jenis jasa/ Type of services

Tanggal penetapan atau perpanjangan/Grant date or latest renewal

date

Ijin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular/License to Operate Cellular Mobile Network

Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet/ License to Operate Internet Access Services (“ISP”) Ijin Penyelenggaraan Jasa

Pengiriman Uang/ License to Operate Money Remitter

618 Tahun 2014

395 Tahun 2013

14/96/DASP/40

Jaringan Bergerak Selular (meliputi 2G, IMT-2000/3G)/ Cellular Mobile Network (including 2G, IMT-2000/3G)

Jasa Akses Internet/ Internet Services Provider (“ISP”)

Jasa Pengiriman Uang bagi Badan Usaha selain Bank/Money Remitter Services for Non-Bank

20 Juni/ June 2014

21 November 2013

24 Januari/January2012

Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet/ License to Operate Internet Interconnection Services (“NAP”)

187/KEP/DJPPI/KOMINFO/7/ 2011

Jasa Interkoneksi Internet/ Internet Interconnection Services (“NAP”)

11 Juli/July2011

Ijin PenerbitE-Money/ E-Money Issuer License

Surat Bank Indonesia/Bank of Indonesia’s Letter No. 12/816/DASP

Jasa Penerbitan Uang Elektronik(E-money)/ E-money Issuance Services

6 Oktober/October2010

Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”)/License to Operate Internet Telephony Services for Public Interest (“ITKP”)

294/KEP/DJPT/KOMINFO/08/ 2010

Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”)/ Voice over Internet Protocol (“VoIP”)

31 Agustus/August2010

Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup/ License to Operate Closed Fixed Network (“JARTUP”)

133/KEP/M.KOMINFO/04/2009 Jaringan Tetap Tertutup/ Closed Fixed Network (“JARTUP”)

(14)

d. Ijin penyelenggaraan(lanjutan) d. Operating licenses(continued)

Entitas anak Perseroan, PT AXIS Telekom Indonesia, yang diakuisisi pada tanggal 19 Maret 2014 (lihat Catatan 2), memperoleh Lisensi Modern terbaru untuk mengoperasikan jasa telekomunikasi bergerak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan

Teknologi Informasi

No. 161/KEP/M.KOMINFO/11/2006 tanggal 1 November 2006, yang kemudian mengalami perubahan berdasarkan Surat Keputusan No. 62/KEP/M.KOMINFO/11/2007 tanggal 26 Februari 2007, Surat Keputusan No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 tanggal 11 Mei 2009, Surat Keputusan No. 240/KEP /M.KOMINFO/ 06/2011 tanggal 27 Juni 2011, dan perubahan terakhir berdasarkan Surat Keputusan No. 425/KEP/M.KOMINFO/07/2012 tanggal 4 Juli 2012, yang mencakup:

a. Jaringan bergerak telekomunikasi GSM 900/DCS 1800;

b. Jaringan bergerak telekomunikasi IMT-2000/3G; dan

c. Jasa telekomunikasi dasar.

The Company’s subsidiary, PT AXIS Telekom Indonesia, which was acquired at 19 March 2014 (see Note 2), obtained the new Modern License to operate mobile telecommunication services based on the Decree of Minister of Communication and Information Technology

No. 161/KEP/M.KOMINFO/11/2006 dated

1 November 2006, as subsequently amended

based on Decree

No. 62/KEP/M.KOMINFO/11/2007 dated

26 February 2007, Decree

No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 dated

11 May 2009, Decree

No. 240/KEP/M.KOMINFO/06/ 2011 dated

27 June 2011, and lastly amended by Decree

No. 425/KEP/M.KOMINFO/07/2012 dated

4 July 2012, which covers the following:

a. Mobile telecommunication network of GSM 900/DCS 1800;

b. Mobile telecommunication network of IMT-2000/3G; and

c. Basic telecommunication services.

Setelah persetujuan Menteri Komunikasi dan Informatika atas permohonan rencana akuisisi atas AXIS yang dilanjutkan dengan penggabungan usaha Perseroan dan AXIS, Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan penetapan alokasi spektrum 2G frekuensi GSM 900/DCS 1800 dan spektrum 3G frekuensi IMT-2000 (lihat Catatan 9).

Following the Minister of Communication and Information approval of the acquisition proposal on AXIS followed by the merger of the

Company and AXIS, the Minister of

Communication and Information stipulated the allocation of spectrum to the Company which was 2G frequency GSM 900/DCS 1800 and 3G frequency IMT-2000 (see Notes 9).

e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi per 30 Juni 2014 adalah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 22 April 2014, sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 62, tanggal 22 April 2014, dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

(15)

e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan(lanjutan)

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary(continued)

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as at 30 June 2014 and 31 December 2013 are as follow:

30/06/2014 31/12/2013

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris YBhg Tan Sri Dato’ Ir. Muhammad Radzi bin Haji Mansor

YBhg Tan Sri Dato’ Ir. Muhammad Radzi bin Haji Mansor

President Commissioner

Komisaris YBhg Dato’ Sri Jamaludin bin Ibrahim

Chari TVT Azran Osman Rani

YBhg Dato’ Sri Jamaludin bin Ibrahim

James Carl Grinwis Maclaurin* Azran Osman Rani

Commissioners

Komisaris Independen Peter J. Chambers Yasmin Stamboel

Wirjawan

Peter J. Chambers Yasmin Stamboel

Wirjawan

Independent Commissioners

Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Hasnul Suhaimi Hasnul Suhaimi President Director Direktur Willem Lucas

Timmermans Dian Siswarini**** Mohamed Adlan bin

Ahmad Tajudin Pradeep Shrivastava

Willem Lucas Timmermans Dian Siswarini Joy Wahjudi** P. Nicanor V.

Santiago III*** Mohamed Adlan bin

Ahmad Tajudin Ongki Kurniawan

Directors

Direktur independen Ongki Kurniawan***** - Independent director

*) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 22 April 2014. *) Resigned effectively on 22 April 2014. **) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 17 Maret 2014. **) Resigned effectively on 17 March 2014. ***) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 22 April 2014. ***) Resigned effectively on 22 April 2014. ****) Mengajukan pengunduran diri pada tanggal 25 Juni 2014

dan akan efektif pada tanggal 26 Agustus 2014.

****) Proposed resignation on 25 June 2014 and will be effectively on 26 August 2014.

*****) Ditunjuk sebagai Direktur Independen pada tanggal 22 April 2014.

(16)

e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan(lanjutan)

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary(continued)

Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 28 Februari 2005. Susunan Komite Audit per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee was

established on 28 February 2005. The

composition of the Audit Committee as at 30 June 2014 and 31 December 2013 was as follows:

30/06/2014 31/12/2013

Ketua Peter J. Chambers Peter J. Chambers Chairman

Anggota Yasmin Stamboel Wirjawan Haryanto Thamrin*** Paul Capelle***

Dr. Djoko Susanto, M.S.A* Yasmin Stamboel Wirjawan Navin Sonthalia**

Members

*) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 1 April 2014. *) Resigned effectively on 1 April 2014. **) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 16 Oktober

2013.

**) Resigned effectively on 16 October 2013.

***)

Ditunjuk sebagai Komite Audit pada tanggal 21 April 2014.

***)

Appointed as Audit Committee on 21 April 2014

Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah Azmarin Johari dan Murni Nurdini.

Head of Internal Audit and Corporate Secretary of the Company as at 30 June 2014 and 31 December 2013 are Azmarin Johari and Murni Nurdini, respectively.

f. Entitas anak f. Subsidiaries

Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan memiliki entitas anak sebagai berikut:

As at 30 June 2014 and 31 December 2013, the Company has the following subsidiaries:

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Negara domisili/ Country of domicile

Tahun penyertaan/

Year

of participation Status

GSM One (L) Ltd. 100% Malaysia/Malaysia 1996

Tidak aktif/

Inactive

GSM Two (L) Ltd. 100% Malaysia/Malaysia 1997

Tidak aktif/

Inactive

Jumlah aset entitas anak sebelum eliminasi adalah sebagai berikut:

The subsidiaries’ total assets before elimination are as follow:

30/06/2014 31/12/2013

GSM One (L) Ltd. -

(17)

-Pada tanggal 26 September 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat PT AXIS Telekom Indonesia (“AXIS”) dengan Saudi Telecom Company (“STC”) dan Teleglobal Investment B.V (“Teleglobal”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Teleglobal akan menjual saham dan Perseroan akan membeli saham Teleglobal di AXIS dengan kondisi tertentu.

On 26 September 2013, the Company signed a Conditional Sale Purchase Agreement of PT AXIS Telekom Indonesia (“AXIS”) with Saudi Telecom Company (“STC”) and Teleglobal Investment B.V. (“Teleglobal”). Under the agreement, Teleglobal

shall sell and the Company shall purchase

Teleglobal’s share ownership in AXIS under certain conditions.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada tanggal 5 Februari 2014, menyetujui rencana akuisisi dan penggabungan usaha Perseroan dan AXIS, sebagaimana dimuat dalam Akta No. 13 tanggal 5 Februari 2014 di hadapan Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn, Notaris di Jakarta. Setelah semua syarat dalam perjanjian jual dan beli telah terpenuhi, pada 19 Maret 2014 transaksi jual dan beli telah efektif. Perseroan mencatat akuisisi AXIS dengan menerapkan metode akuisisi (lihat Catatan 3c dan 37). Selanjutnya, Perseroan dan AXIS melakukan penggabungan usaha efektif pada tanggal 8 April 2014. Pada tanggal efektif penggabungan usaha tersebut, seluruh aset dan liabilitas AXIS beralih kepada Perseroan dan entitas hukum AXIS berakhir karena hukum.

Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on 5 February 2014 approved the acquisition and merger plan of the Company and AXIS, as stated in Deed No. 13 dated 5 February 2014 overseen by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. After all the conditions in sale and

purchase agreement have been fulfilled, on

19 March 2014 the sale and purchase transaction has become effective. The Company accounts for the acquisition of AXIS by applying the acquisition method (see Note 3c and 37). Subsequently, the Company and AXIS merged effective as at 8 April 2014. At the effective date of merger, all asset and liabilities of AXIS were transferred to the Company and according to law, the legal entity of AXIS was dissolved.

Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal sesuai dengan surat No.3/1/IP-PP/PMA/2014 tanggal 7 April 2014. Penggabungan ini juga telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai yang dinyatakan dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.10-15322 tanggal 11 April 2014.

This merger has been approved by the Capital Investment Coordinating Board based on its letter No.3/1/IP-PP/PMA/2014 dated 7 April 2014. This merger has also been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its decision letter No. AHU-AH.01.10-15322 dated 11 April 2014.

Sehubungan dengan penggabungan usaha ini, Perseroan akan mengajukan permohonan persetujuan penggabungan usaha kepada Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS yang dialihkan ke Perseroan dan sebagai akibatnya, perhitungan sementara aset (atau liabilitas) pajak tangguhan dan

goodwill mencerminkan posisi tersebut. Sampai

dengan persetujuan dari kantor pajak diperoleh, perhitungan sementara goodwill dan aset (atau liabilitas) pajak tangguhan terkait akan terus dimonitor oleh manajemen dan direvisi seperlunya.

In relation to the merger, the Company has submitted a request for approval from Directorate General of Tax for using the tax net book value of AXIS’ assets transferred to the Company and consequently, the provisional calculation of deferred tax assets (or liabilities) and goodwill reflects this position. Until the approval from the income tax office is obtained, the provisional calculation of goodwill and the related deferred tax assets (or

liabilities) will continue to be monitored by

management and revised as necessary.

Laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 telah disusun untuk mencerminkan penggabungan usaha kedua entitas tersebut dengan dampak pajak menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS.

(18)

POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian interim PT XL Axiata Tbk dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 20 Agustus 2014.

The interim consolidated financial statements of PT XL Axiata Tbk and subsidiaries (together “the Group”) were authorised by the Board of Directors on 20 August 2014.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim

a. Basis for preparation of the interim

consolidated financial statements

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.

Presented below are the principal accounting policies applied in the preparation of the interim consolidated financial statements of the Group, which in general, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and the Capital Market and Financial Institution Supervisory

Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation No.

VIII.G.7 regarding the Presentations and

Disclosures of Financial Statements of listed entity, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012.

Laporan keuangan konsolidasian interim, kecuali laporan arus kas konsolidasian interim dan instrumen derivatif, disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Instrumen derivatif diakui berdasarkan nilai wajar.

The interim consolidated financial statements, except for the interim consolidated statements of cash flows and derivative instruments, have been prepared on the historical cost concept and accrual basis. Derivative instruments are stated at fair value.

Laporan arus kas konsolidasian interim disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.

The interim consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method and present the sources and uses of cash and cash equivalents according to operating, investing

and financing activities. Cash and cash

equivalents consist of cash on hand, cash in banks and deposits with original maturities of 3 (three) months or less.

Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency

Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas Grup diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.

Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The interim consolidated financial statements are presented in Rupiah,

which is the Company’s functional and

presentation currency.

Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

(19)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim(lanjutan)

a. Basis for preparation of the interim

consolidated financial statements

(continued)

Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK")

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”)

Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian interim periode berjalan:

The adoption of the following revised

interpretation of the accounting standards, which are effective from 1 January 2014, did

not result in substantial changes to the

Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current period interim consolidated financial statements:

- ISAK 27 (revisi 2013) “Pengalihan aset dari pelanggan”

- ISAK 28 (revisi 2013) “Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas ”

- ISAK 27 (revised 2013) “Transfer of assets from customers”

- ISAK 28 (revised 2013) “Extinguishing

financial liabilities with equity Instruments”

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and

interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:

- PSAK 65 “Laporan keuangan

konsolidasian”

- PSAK 66 “Pengaturan bersama”

- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”

- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”

- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”

- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

- PSAK 65 “Consolidated financial

statements”

- PSAK 66 “Joint arrangements”

- PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”

- PSAK 68 “Fair value measurement”

- PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of

financial statements”

- PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”

- PSAK 15 (revised 2013) “Investment in

associates and joint ventures”

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”

- PSAK 46 (revisi 2013) "Pajak penghasilan

- PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai"

- PSAK 50 (revisi 2013) "Instrumen keuangan: Penyajian"

- PSAK 55 (revisi 2013) "Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran"

- PSAK 60 (revisi 2013) "Instrumen keuangan: Pengungkapan"

- PSAK 24 (revised 2013) “Employee

benefits”

- PSAK 46 (revised 2013) "Income taxes"

- PSAK 48 (revised 2013) "Impairment"

- PSAK 50 (revised 2013) "Financial

instrument: Presentation"

- PSAK 55 (revised 2013) "Financial

instrument: Recognition and Measurement"

- PSAK 60 (revised 2013) "Financial

instrument: Disclosure"

- ISAK 26 (revisi 2013) "Penilaian ulang derivatif melekat"

- Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) "Bagian partisipasi ventura bersama"

- ISAK 26 (revised 2013) "Revaluation of embedded derivative"

- Withdrawal of PSAK 12 (revised 2009)

(20)

(lanjutan) POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim(lanjutan)

a. Basis for preparation of the interim

consolidated financial statements

(continued)

Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK")(lanjutan)

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”)(continued)

- Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer"

- Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus"

- Withdrawal of ISAK 12 "Jointly controlled entities: Non monetary contribution by venturers"

- Withdrawal of ISAK 7 "Consolidation -special purpose entities"

Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.

The revised, new standards and withdrawal of standards above will become effective for the annual period beginning 1 January 2015 and early implementation is prohibited.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.

As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK.

Sampai dengan tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian tersebut.

Up to the authorisation date of this interim of consolidated financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAKs.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian interim mencakup laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perseroan.

The interim consolidated financial statements incorporate the interim consolidated financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian interim.

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group

have been eliminated in the interim

consolidated financial statements.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perseroan tidak mempunyai pengendalian efektif.

(21)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian(lanjutan) b. Principles of consolidation(continued)

Laporan keuangan entitas anak yang berada di luar Indonesia dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:

The financial statements of subsidiaries

domiciled outside Indonesia are translated into Rupiah currency on the following basis:

- Akun-akun moneter dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim seperti dijelaskan dalam Catatan 3n. Akun-akun non-moneter

dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.

- Monetary accounts in the interim

consolidated statement of financial position are translated using the exchange rate which prevails at the interim consolidated statements of financial position date as

mentioned in Note 3n. Non-monetary

accounts in the interim consolidated

statement of financial position are

translated using the historical exchange rate as at the transaction date.

- Akun-akun laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode berjalan sebagai berikut (nilai Rupiah penuh):

- The interim consolidated statements of

comprehensive income accounts are

translated using the average exchange rate during the period as follow (full amount Rupiah):

2014 2013

(6 bulan/ (6 bulan/

months) months)

1 Poundsterling Britania Great British

Raya (GBP) 19,556 - Poundsterling (GBP) 1

1 Euro (EUR) 16,156 12,768 Euro (EUR) 1

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 11,764 9,713 United States Dollar (USD) 1

1 Dolar Australia (AUD) 10,655 - Australian Dollar (AUD) 1

1 Dolar Singapura (SGD) 9,300 7,841 Singapore Dollar (SGD) 1

1 Ringgit Malaysia (MYR) 3,585 - Malaysia Ringgit (MYR) 1

1 Riyal Saudi Arabia (SAR) 3,095 - Saudi Arabian Riyal (SAR) 1

Perbedaan yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian interim dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dari entitas anak di luar negeri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim periode berjalan dengan dasar bahwa kegiatan usaha entitas anak di luar negeri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perseroan dan karena itu, seluruh operasi di luar negeri tersebut dianggap seolah-olah telah dilaksanakan sendiri oleh Perseroan.

Differences arising from the translation of interim consolidated statements of financial position and interim consolidated statements of

comprehensive income of the foreign

(22)

(lanjutan) POLICIES(continued)

c. Entitas anak c. Subsidiaries

Entitas anak adalah entitas dimana Perseroan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perseroan mengendalikan entitas lain. Perseroan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang

saham lain memberikan Perseroan

kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perseroan dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are entities over which the

Company has the power to govern the financial and operating policies. The existence and effect of potential voting rights which are currently exercisable or convertible are considered when

assessing whether the Company controls

another entity. The Company also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the

financial, operating and other policies.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Perseroan mencatat akuisisi entitas anak dengan menerapkan metode akuisisi. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Perseroan mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

The Company accounts for the acquisition of subsidiary by applying the acquisition method. The cost of an acquisition includes the fair value of any contingent consideration at the acquisition date. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Assets, liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair

values at the acquisition date. On an

acquisition-by-acquisition basis, the Company recognises any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, terhadap bagian kepemilikan Perseroan atas nilai wajar aset neto teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagaigoodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and fair value at the acquisition date of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Company’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the amount is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in

the interim consolidated statement of

(23)

c. Entitas anak(lanjutan) c. Subsidiaries(continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi yang material antara Perseroan dan entitas anak telah dieliminasi.

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of

control are accounted for as equity

transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognised in the

interim consolidated statement of

comprehensive income.

All material intercompany transactions,

balances, unrealised surpluses and deficits on

transactions between the Company and

subsidiaries have been eliminated.

d. Pengendalian bersama entitas d. Jointly controlled entity Pengendalian bersama entitas adalah suatu

entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Pengendalian bersama entitas dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Jointly controlled entity is entity which the Company jointly controls with one or more other venturers. Jointly controlled entity is accounted for using the equity method.

Setiap akhir periode pelaporan, Perseroan melakukan penilaian ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada pengendalian bersama entitas mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Company assesses when there is objective evidence that an investment in jointly controlled entity is impaired.

Hasil usaha pengendalian bersama entitas dimasukan dalam atau dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim masing-masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelepasan.

The result of jointly controlled entity are included in or excluded from the interim consolidated financial statements from their

effective dates of acquisition or disposal

respectively.

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Related party transactions

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.

The Company enters into transactions with related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim.

(24)

(lanjutan) POLICIES(continued)

f. Pengakuan pendapatan dan beban f. Recognition of revenues and expenses

(i) Jasa telekomunikasi selular (i) Cellular telecommunications services

Pendapatan dari percakapan dan non-percakapan yang berasal dari penggunaan jaringan Perseroan oleh pelanggan Global System for Mobile communications (“GSM”)

yang meliputi pemakaian pulsa, interkoneksi lokal, sambungan lintas jarak jauh domestik, sambungan lintas jarak jauh internasional, jelajah internasional (international roaming)

dan layanan nilai tambah, yang dibebankan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi dari koneksi melalui jaringan selular.

Voice and non-voice revenue is derived from the use of the Company’s network by Global System for Mobile communications (“GSM”) customers, including charges for

usage, local interconnection, domestic

long-distance, international long-distance, international roaming and value added services, which are recognised based on

applicable tariffs and the duration of

connections through the cellular network.

Pendapatan percakapan diakui pada saat percakapan terjadi dan diukur berdasarkan durasi pemakaian aktual dan menggunakan tarif yang berlaku.

Voice revenue is recognised at the time the service is rendered based on the actual call duration and applicable tariffs.

Pendapatan dengan pola bagi hasil disajikan secara neto, setelah memperhitungkan semua beban langsung yang terkait.

Revenues under revenues-sharing

arrangements are reported on a net basis, after taking into account the underlying direct expenses.

Pendapatan non-percakapan meliputi pendapatan dari Short Message Services

(“SMS”), layanan nilai tambah (“VAS”) dan data pita lebar nirkabel diakui berdasarkan pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung kesepakatan dengan pelanggan. Pendapatan abonemen berasal dari pelanggan pascabayar yang diakui secara bulanan pada saat penagihan.

Non-voice revenue includes revenue from Short Message Services (“SMS”), Value

Added Services (“VAS”) and wireless

broadband data are recognised based on usage or fixed monthly charges depending

on the arrangement with customers.

Monthly service charge is derived from postpaid customers which is recognised on a monthly basis upon billing.

Pendapatan prabayar berasal dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher. Paket perdana terdiri dari kartu Subscriber Identity Module(“SIM”) danvoucher.

Revenue from prepaid services is derived from the sale of starter pack and vouchers. Starter packs consist of a Subscriber Identity Module (“SIM”) card and voucher.

Pendapatan atas penjualan kartu SIM dan diskon yang diberikan diakui pada waktu penyerahan kepada distributor atau langsung ke pelanggan, di luar pajak pertambahan nilai.

The revenue of SIM card sales and any

discount granted is recognised upon

(25)

f. Pengakuan pendapatan dan beban(lanjutan) f. Recognition of revenues and expenses (continued)

(i) Jasa telekomunikasi selular(lanjutan) (i) Cellular telecommunications services (continued)

Pendapatan atas penjualan voucher untuk prabayar tidak diakui pada waktu penjualannya. Pada saat voucher terjual, total nilai voucher yang terjual, tanpa pengurangan biaya komisi, akan diakui sebagai “pendapatan tangguhan”.

Revenue from sales of vouchers for

prepaid services is not recognised at the time of sale. Upon the sale of a voucher, the full amount of voucher balance sold is

credited, without deduction of any

commission, to the “deferred revenue” account.

Pendapatan tangguhan akan diakui sebagai pendapatan telekomunikasi selular di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim pada saat penggunaan oleh pelanggan prabayar atau pada saat nilai voucher sudah melewati masa berlakunya.

Upon the prepaid customers use of the prepaid balance or upon expiration of the

voucher, the deferred revenue is

recognised as cellular telecommunications

revenue in the interim consolidated

statements of comprehensive income.

(ii) Jasa interkoneksi selular (ii) Cellular interconnection services

Pendapatan interkoneksi dari operator-operator lain dan pendapatan inbound

roaming dari penyelenggara jasa

telekomunikasi luar negeri diakui berdasarkan trafik percakapan aktual yang tercatat.

Revenue from interconnection with other operators and inbound roaming revenue

from overseas telecommunication

providers are recognised on the basis of actual recorded call traffic.

Pendapatan dari ITKP diakui pada saat jasa terjadi berdasarkan tarif yang berlaku.

Revenue from VoIP services is recognised at the time when the service is rendered based upon applicable tariffs.

(iii) Jasa telekomunikasi lainnya (iii) Other telecommunications services

Pendapatan penyewaan sambungan sirkit, penyewaan menara telekomunikasi, penyediaan jasa internet dan jasa jelajah nasional diakui setiap bulannya sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan pelanggan.

Revenue from leased lines, rental of

telecommunications towers, internet

service provider and national roaming service revenue is recognised monthly based on agreement with customers.

Pendapatan yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan tangguhan dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan kepada pelanggan.

When unearned revenue is received, the amounts received are recorded as deferred revenue and recognised as revenue when the services are provided.

(iv) Beban (iv) Expenses

(26)

(lanjutan) POLICIES(continued)

g. Piutang usaha g. Trade receivables

Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui sebesar nilai wajarnya, dan selanjutnya diukur pada nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Provisi dibentuk apabila terdapat bukti yang obyektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Piutang dihapusbukukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost less provision for receivables impairment. This provision is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Accounts are written-off in the period during which they are determined to be not collectible.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan, yang terutama terdiri darivoucher

dan kartu SIM, dinilai berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan dihitung berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories, mainly comprising vouchers and SIM cards, are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is calculated using the weighted average method.

Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for impairment of inventory is determined on the basis of the estimated future sales of individual inventory items.

i. Sewa i. Leases

(i) Sebagailessee (i) As lessee

Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor

diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards incidental to ownership retained by the lessor are classified as operating leases.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim secara garis lurus selama masa sewa.

Payments made under operating leases are charged to the interim consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.

Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

Leases whereby the Company has

substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as

finance leases. Finance leases are

(27)

i. Sewa(lanjutan) i. Leases(continued)

(i) Sebagailessee(lanjutan) (i) As lessee(continued)

Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Each lease paym

Gambar

Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuhtempo liabilitas keuangan Grup dalam rentangwaktuyangmenunjukkanjatuhtempokontraktual untuk semua liabilitas keuangannon-derivatif dan derivatif dimana jatuh tempokontraktual sangat penting untuk pemahamanterhadap a

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat kedua berdasarkan penemuan fosil-fosil oleh para ilmuan yang berpendapat bahwa asal usul manusia sesuai dengan teori evolusi merupakan hasil evolusi dari kera-kera

Kakitangan Bank Pertanian Malaysia Berhad boleh bertindak untuk mendapat balik ansuran/baki harga tangguh tersebut dengan mengambil baki saham atau simpanan kami di dalam Koperasi

Pasien rawat jalan adalah pasien yang membutuhkan pelayanan rawat jalan bisa atas permintaan sendiri maupun rujukan dan pasien dapat menunggu atau tidak

Selain tugas tersebut, dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Perda Nomor 03 Tahun 2016 di atas, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis

Penelitian  mengenai  analisis  jalur  pernah  dilakukan  oleh  Tanzia,  Ike  dan  Eka  Herdiana  (2009)  dengan  judul  Analisis  Jalur  Faktor-Faktor 

We might be here until we’re 100 years old, or we might check out in our twenties or thirties.. We just

If you truly believe that you have a perfect memory and a faultless recall system, the brain, being a servo-mechanism (goal oriented), will continue to modify your skills until

How about Old Maid on the bed instead?" And sometimes the creativity is just in remembering that these are people, things and situations you love and want to enjoy, and then