• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS (1)"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG

BERBASIS WEB PADA SEKRETARIAT

DAERAH KABUPATEN PIDIE

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

STMIK U’budiyah Indonesia

Oleh

Nama : Nawiyah Nim : 08111086

PROGRAM STUDI S – 1 TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK U’BUDIYAH INDONESIA

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb, / Salam Sejahtera

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayahnya sehingga penulisan ilmiah ini yang berjudul SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG MASUK PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE BERBASIS WEB dapat diselesaikan.

Penulisan ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penulisan tugas akhir pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) U’budiyah Indonesia jurusan Teknik Informatika.

Dalam penulisan sampai selesainya penulisan ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dedi Zefrizal, ST selaku ketua yayasan U’budiyah Indonesia. 2. Bapak Dr. Amin Haris, M.Pd selaku ketua STMIK U’budiyah Indonesia.

3. Ibu Fadhla Junus, ST, M.Sc selaku ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK U’budiyah Indonesia.

4. Bapak Zikrul Khalid, ST. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing penulis.

5. Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh Staf Dosen dan Pengajar yang ada dalam lingkungan STMIK U’budiyah Indonesia yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

7. Secara khusus penulis sampaikan pula ucapan terima kasih kepada kedua orang tua atas bantuan dan dukungan moril maupun materil.

(6)
(7)

ABSTRAK

Selama ini, proses yang dilakukan untuk memasukkan data pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie masih dengan sistem manual yaitu menggunakan aplikasi microsoft excel. Hal ini dapat memperlambat para staf di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie dalam pendataan barang inventaris. Adapun tujuan penulisan adalah untuk meningkatkan mutu dan etos kerja pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie, khususnya bagi yang mengurus masalah pengelolaan inventaris barang. Dalam penulisan laporan ini penulis banyak memperoleh data-data dan informasi-informasi melalui studi pustaka yang berhubungan langsung dengan teoritis, dan melakukan studi lapangan, dengan mewawancara langsung tentang bentuk sistem yang diharapkan. Untuk memperbaiki sistem pengelolaan inventaris barang yang sudah ada di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie untuk masa yang akan datang.

Sebelum membuat sistem informasi ini, penulis merancang dan merancang tabel-tabel yang dibutuhkan terlebih dahulu agar memudahkan dalam pembuatannya. Sistem informasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Penulis menggunakan data flow diagram untuk merancang skema alur kerja sistem ini dan ERD untuk membuat hubungan relasi antar tabel. Kesimpulan bahwa dalam pengembangan program Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie ini dapat bermanfaat, Penulis menyarankan kepada staf yang menggunakan program yang sudah siap pakai dapat mengoperasikan komputer sesuai dengan aturan yang berlaku.

(8)

ABSTRACT

During this time, the process undertaken to enter data on the Regional Secretariat Pidie still a manual system that uses Microsoft Excel application. This can slow down the staff in the Office of the Regional Secretariat Pidie in data collection of inventory items. The purpose of writing is to improve the quality and work ethic of employees Pidie District Secretariat Office, especially for those who take care of the

management of inventory items.

In this report the author of many to obtain data and information through library directly related to the theoretical, and conduct field studies, with direct interviews with the expected form of the system. To improve the management system of the existing inventory of goods at the office of the Regional Secretariat Pidie for the future.

Before making this information system, the author designed and designed the tables required in order for ease of manufacture. The information system is built using the PHP programming language and MySQL as the database. The author uses data flow diagrams to design a workflow schema and ERD system to create a relationship between table relationships.

The conclusion that the development of Information Systems program at the Regional Secretariat Goods Inventory Pidie can be useful, the author suggested to the staff that use a ready-made program can operate a computer in accordance with applicable rules.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Metode Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Konsep Hardware dan Konsep Software ... 6

2.2 Bahasa Pemrograman ... 11

(10)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Jenis Penelitian ... 23

3.4 Rancangan Penelitian ... 24

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.6 Metode Pengolahan Data ... 25

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Tentang Sistem ... 28

4.2 Alur Kerja Sistem ... 29

4.3 Rancangan Logika Program ... 35

4.4 Implementasi Sistem yang Dirancang ... 38

4.5 Dialog Berkas Laporan ... 43

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 45

5.2. Saran-saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Metode Waterfall ... 9

2.2 Hubungan One to One ... 19

2.3 Hubungan One to many ... 20

2.4 Hubungan Many to many ... 20

4.1. Data Flow Diagram Level 1 (Login) ... 30

4.2. Data Flow Diagram Level 1 Untuk Proses 2 (Unit) ... 30

4.3. Data Flow Diagram Level 1 Untuk Proses 3 (Barang) ... 31

4.4. Data Flow Diagram Level 1 Untuk Proses 4 (Inventaris) ... 31

4.5. Data Flow Diagram Level 1 Untuk Proses 5 (User) ... 32

4.6. Diagram Context ... 33

4.7. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 37

4.8. Form Menu Login ... 38

4.9. Form Menu Utama ... 39

4.10.Form Input Unit ... 40

4.11.Form Input Barang ... 41

4.12.Form Input Inventaris ... 42

4.13.Laporan Data Barang ... 43

4.14.Laporan Data Barang Per-unit ... 43

(12)

DAFTAR TABEL

4.16.Tabel Unit ... 34

4.17.Tabel Barang ... 34

4.18.Tabel Inventaris ... 35

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital.

Perkembangan teknologi informatika dan ilmu pengetahuan sangat pesat serta

sangat mempengaruhi dalam bidang informasi dan manajemen, khususnya dalam

bidang pengolahan data dengan memakai teknologi komputer. Teknologi komputer

merupakan suatu yang sangat didambakan oleh setiap organisasi, karena akan

mengeluarkan suatu informasi yang sempurna. kebutuhan komputer sebagai alat

pemecahan masalah dengan cepat dan tak bisa dipungkiri.

Pada saat ini, pendataan barang inventaris yang dilakukan pada Kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie masih dilakukan secara manual dengan

menggunakan aplikasi microsoft office. Pendataan maual dengan cara ini dapat mempersulit staf ketika melakukan pendataan dan pembuatan laporan, sehingga dapat

memakan waktu yang banyak ketika membuat laporan saat dibutuhkan.

Dengan adanya masalah tersebut maka penulis menawarkan Sistem Informasi

Inventaris Barang kepada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Sistem yang

coba dibuat oleh penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan

(14)

Dengan harapan aplikasi tersebut akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam memproses data untuk memperoleh informasi yang diinginkan, khususnya dalam hal Pengelolaan Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie sehingga teknologi informasi semakin berpengaruh peranannya sebagai sarana penunjang pembangunan serta memberikan cara pandang baru kepada masyarakat agar bisa menggunakan IT (Information Technology).

1. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah : bagaimana membuat rancangan serta database yang diperlukan dan membangun sistem informasi pengelolaan aset berbasis web pada Sekretariat Kabupaten Pidie.

1. 3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Membahas rancangan bangun database dan arsitektur penyimpanan data statistik

yang dipergunakan dalam sistem informasi.

2. Membahas jumlah aset barang masuk sekretariat daerah kabupaten Pidie.

3. Membahas jumlah keseluruhan aset kekayaan yang berupa barang-barang

inventaris pada sekretariat daerah kabupaten Pidie.

1. 4 Tujuan Penelitian

(15)

1. Untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang mengelola dan mengolah data inventaris barang pada Sekretariat Kabupaten Pidie khususnya pengelolaan aset inventaris.

2. Mampu memahami dan mencari jalan keluar dalam menangani permasalahan pengolahan data.

3. Menjadi sumber pengetahuan bagi penulis sendiri dan juga bisa menjadi bahan bacaan bagi pembaca lainnya.

4. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemrgraman khususnya

PHP dan MySQL.

1. 5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya sistem aplikasi ini, maka manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut di bawah ini :

1. Memberi manfaat bagi badan kepegawaian dalam mendata barang inventaris pada Sekretariat Daerah kabupaten Pidie.

2. Petugas dapat dengan mudah mengolah data dan juga dalam pemberian laporan kapanpun dibutuhkan.

3. Memberikan manfaat bagi penulis sendiri dalam pemahaman bahasa

pemrograman khususnya bahasa pemrograman PHP.

4. Sistem yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan sistem pelaporan data

dengan cepat dan akurat.

1.6 Metode Penelitian

(16)

1. Riset Lapangan

(17)

2. Riset Perpustakaan

Dalam riset perpustakaan dengan menggunakan buku-buku komputer, bahan-bahan kuliah yang penulis dapatkan selama perkuliahan dan bacaan lain yang menyangkut dengan pembahasan.

3. Konsultasi

Disini juga penulis meminta saran-saran dan pendapat dari Dosen, teman sejawat, ataupun teman-teman yang mengerti masalah ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Agar dalam penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah, maka penulis

berusaha sedapat mungkin menyusun secara sistematis sehingga diharapkan

tahap-tahap pembahasan akan tampak jelas kaitannya antara bab yang satu dengan bab yang

lainnya. Adapun isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang didalamnya dibahas tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan teoritis yang didalamnya mencakup konsep hardware dan

software, bahasa pemrograman, relasional database.

BAB III : Metodologi penelitian didalamnya membahas ruang lingkup penelitian,

tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian,

metode pengumpulan data dan metode pengolahan data.

BAB IV : Implementasi dan pembahasan didalamnya menjelaskan proses yang

(18)

BAB V : Merupakan bab penutup yang didalamnya berisi kesimpulan-kesimpulan

dan saran-saran dari penulis tentang cara menggunakan sistem informasi

ini dengan baik dan pemeliharaan sistem.

(19)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Konsep Hardware dan Konsep Software

Landasan teori ini merupakan pengertian-pengertian dari kata yang sering

dipakai oleh penulis dalam membuat tugas akhir ini. Di landasan teori ini juga

terdapat penulis-penulis lain yang merupakan rujukan dari pembuatan tugas akhir ini.

2.1.1 Konsep Hardware

Komputer adalah peralatan elektronik yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan atau digunakan untuk membantu tugas manusia dengan cara menerima dan mengolah data yang dimasukkan menjadi informasi. Berdasarkan program yang dimiliki, yang kemudian hasilnya ditampilkan, disimpan dan dikirim melalui perangkat keluaran (Melwin 2007:13).

Salah satu definisi perangkat keras menurut Kamus Webster’s adalah item-item peralatan utama atau komponen yang digunakan untuk tujuan tertentu. Perkembangan teknologi perangkat keras ini berlangsung dengan sangat cepat. Meskipun demikian, konsep komponen perangkat keras akan tetap sama.

(20)

Local Area Network biasa disingkat (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan

LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi

Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. Berbeda dengan jaringan area luas atau Wide Area Network (WAN), menurut pendapat Salman Al Farisi (2004 : 23) LAN

mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi. 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.

3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi.

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

(21)
(22)

2.1.1.1 Hard disk

Hard disk adalah media penyimpanan data yang memiliki kapasitas masing-masing dalam penyimpanannya. Hard disk terdiri dari beberapa sektor, sektor-sektor inilah yang harus dijaga agar data yang berada dalam hard disk tidak mengalami kerusakan. Seiring kemajuannya, kapasitas hardisk saat ini sudah mencapai satuan Tera, dan juga untuk kecepatan pengiriman data sudah memakain tipe SSD (Solid-State Drive) yang mencapai 7200 rpm (Melwin 2007:8).

2.1.2 Konsep Software

Menurut Melwin (2007 : 20) software adalah perangkat lunak yang ada pada komputer atau barang-barang lain yang terkomputerisasi seperti handphone dan lainnya. Software ini nantinya yang akan mendukung kegiatan hardware, karena tanpa software hardware tidak ada gunanya, begitu juga dengan software yang membutuhkan hardware untuk dapat berjalan.

2.1.2.1 Metode Waterfall

Menurut Rifky Nur Triyanto (2001 : 67) waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, design, kode, pengujian dan pemeliharaan.

(23)

merancang aplikasi yang harus dibuat dengan mengurutkan proses dari yang paling pertama hingga yang terakhir.

Gambar 2.1 Metode Waterfall

2.1.2.2 Sistem

Menurut Ludwig Von Bartalanfy (1940 : 4) definisi dari sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks. Sistem awalnya berasal dari bahasa yunani sustema dan bahasa latin sistema.

Sistem dapat diartikan juga sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

(24)

1. Komponen, yang merupakan suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

2.1.2.3Informasi

Jogianto (2001:8) mendefinisikan informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Menurut Scott (2001:97) informasi dapat didefinisikan juga sebagai data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

(25)

Sistem informasi merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2.2 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah istilah yang menerangkan bahasa yang dapat dimengeri oleh komputer. Dalam dunia komputer dikenal 2 jenis bahasa pemrograman, yaitu bahasa pemrograman tingkat tinggi dan bahasa pemrograman tingkat rendah (Kasiman Peranginangin 2006 : 2).

Sebuah bahasa pemrograman atau bahasa komputer di artikan sebagai teknik komunikasi yang terstandarisasi untuk menyatakan instruksi kepada komputer. Bahasa pemrograman adalah kesatuan aturan sintaksis dan semantik yang di gunakan untuk mendefinisikan program.

Sebuah bahasa pemrograman memungkinkan programmer untuk menentukan secara tepat apa yang harus dilakukan oleh komputer, cara mengatur transfer data, input-output, dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam berbagai keadaan. Bahasa pemrograman tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang sulit dimengerti oleh manusia, sedangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih mudah dipahami oleh manusia. Contoh dari bahasa pemrograman tingkat rendah adalah

(26)

dikatakan unggulsecara mutlak, sebab bahasa-bahasa tersebut diciptakan dengan asumsi-asumsi tertentu dan berjalan di atas sistem operasi atau persyaratan tertentu.

Bahasa pemrograman yang penulis gunakan dalam proses desain sistem informasi ini adalah PHP dan MySQL sebagai RDBMS (Relational Database Management Sistem) dengan mempertimbangkan sebagai berikut :

1. PHP merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman yang sangat popular karena dapat menghasilkan berbasis web dan bisa dibuat dinamis, sehingga tampilan program tidak membuat user jenuh.

2. Kemampuan untuk menempatkan fungsi dan prosedur dalam sebuah file

program sama.

3. Dapat membentuk file indek yang lebih cepat dan kompatibel. 4. Keistimewaan adalah bentuk desain yang sangat indah. Program sumber sangat terlindungi.

2.2.1 PHP

Menurut Kasiman Peranginangin (2006 : 3) PHP adalah singkatan dari

Hypertext Prepocessor, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home Page Tools. Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi Hypertext Prepocessor dengan singkatannya PHP. PHP versi terbaru adalah versi ke-5. Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat.

(27)

sekali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Selanjutnya berganti nama menjadi FI (Form Interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum pada 1995 dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada bulan Juni 1996, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.2.2 CSS (Cascading Style Sheet)

(28)

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

2.2.3 Java Script

Java Script adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox,

Netscape dan Opera. Kode Java Script dapat disisipkan dalam halaman web

menggunakan tag SCRIPT (Abdul Kadir 2008:65).

Java Script pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape

dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut.

Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama Java Script, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan Java Script. Java Script bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover

baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.

(29)

2.2.4 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, My SQL, dan sebagainya. MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source

terpopuler di dunia (Kasiman Peranginangin 2006 : 75). Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum,

MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya.

Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web adalah karena ia memang cocok bekerja di lingkungan tersebut. Pertama, MySQL tersedia di berbagai

platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki Access, misalnya—padahal Access amat popular di platform Windows. Banyak server Web

berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan client-server/networking.

Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs.

(30)

mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Cobalah melakukan hal ini dengan

Interbase atau bahkan Oracle. Maka dengan load beberapa request per detik saja

server Web/database Anda mungkin akan segera menyerah karena tidak bisa mengimbangi beban ini.

2.3 Relasional Database

Menurut Kristanto (2004 : 22) sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai Relational database management sistem (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didesain untuk mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS

ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya.

Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

(31)

hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basis data yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:

1. menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel berisi sekumpulan baris dan kolom).

2. menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular.

Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relationa l Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12.

Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap kurang tepat, hal ini dikarenakan beberapa kalangan berargumentasi bahwa penyajian data sebagai kumpulan baris dan kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem database dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam 12 hukum Codd, namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basis data tidak mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.

(32)

Sementara itu, para pendukung atas sistem basis data yang ada menyebutkan sebuah sistem basis data yang menerapkan hanya beberapa dari hukum-hukum Codd

tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basis data Semi-Relasional/Pseudo-Relational Database Management Sistems (PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem Manajemen Basis data Murni-Relasional/Trully-Relational Database Management Sistems (TRDBMS).

Saat ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai bahasa query namun juga menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya.

Alpora Dataphor adalah RDBMS yang tersedia secara komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-hukum Codd tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.

Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS

adalah kenyataan bahwa implementasi yang ada saat ini dipandang sebagai terlalu "statis". Spekulasipun bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basis data generasi baru yang menggunakan model "relasional secara dinamis" dengan kolom yang bisa dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun larik asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model relasioal murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detail implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah "kolom yang tidak ditemukan/tidak ada" secara sederhana hanyalah dipandang sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja.

Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS.

(33)

Dengan menggunakan DBMS, maka dapat : 1. Mendefinisikan data dan hubungannya.

2. Mendokumentasikan struktur dan definisi data

3. Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.

4. Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.

5. Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.

6. Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi

database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).

7. Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.

Berikut adalah contoh-contoh DBMS :

1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.

Contoh : IMS-2 (Information Management Sistem) oleh IBM, 1968.

2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy. Contoh : IDMS (Integrated Database Management Sistem) oleh Cullinett Software Inc, 1972

3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat

(34)

Ada beberapa macam relasional database yang digunakan dalam kegiatan manajemen database adalah :

a. Relasional satu ke satu, adalah hubungan yang terjadi antara satu file dengan

file lain, dihubungkan oleh satu file kunci lainnya. Artinya satu record pada

entity A ber-relasi paling banyak satu record juga pada entity B, begitu juga sebaliknya, satu record pada entity B, ber-relasi paling banyak satu record juga dengan entity A.

Contoh : Dalam proses belajar mengajar secara privat misalnya, seorang (satu)

tutor hanya mengajar satu siswa, begitu juga sebaliknya, satu siswa hanya diajar oleh satu tutor.

1 1 1

Gambar 2.2 : Hubungan One-to-one

b. Relasional satu ke banyak, adalah hubungan yang terjadi antara satu file dengan

file yang lain, yamg dihubungkan dengan file kunci dari file yang satu ke beberapa field kunci yang lain. Pada relasi ini satu record pada entity A ber-relasi dengan beberapa record pada entity B, tapi tidak sebaliknya, setiap

record pada entity B ber-relasi paling banyak satu record dengan entity A. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan angka 1 untuk menyatakan satu dan huruf M atau N untuk menyatakan banyak.

Contoh : Dalam sebuah bagian di instansi tertentu memiliki banyak pegawai tapi seorang pegawai tidak dapat bekerja pada banyak bagian.

1 M

Gambar 2.3 : Hubungan One-to-many

instansi memiliki pemasukan

(35)

c. Relasional banyak kebanyak, adalah hubungan yang terjadi antara satu file

dengan file yang lain, dihubungkan oleh beberapa field kunci dari file satu kebeberapa field kunci file yang lain. beberapa record pada entity A dapat ber relasi dengan beberapa record juga pada entity B, begitu juga sebaliknya, beberapa record pada entity B dapat ber-relasi dengan beberapa record juga pada entity A.. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan huruf M atau N untuk menyatakan banyak.

Contoh : Dalam hubungan antara mahasiswa dengan mata kuliah pada perguruan tinggi, seorang mahasiswa dapat mengambil banyak mata kuliah, sebaliknya satu mata kuliah dapat diambil oleh beberapa mahasiswa, sehingga terjadi hubungan banyak ke banyak.

M M

Gambar 2.4 : Hubungan Many-to-many

2.3.1 PENDEKATAN TRADISIONAL VS DATABASE

Mengapa memilih pendekatan database karena pendekatan pemrosesan data sebelum pendekatan database adalah terpusat pada program aplikasi

Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri. contoh : aplikasi produk, aplikasi inventory dan sebagai berikut. Sehingga terdapat masalah-masalah :

 Data redundancy : Duplikasi data yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi/dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali sehingga akan menyebabkan inconsistency (data tidak konsisten),

incosistency dapat dihilangkan dengan cara Propagating Update yaitu melakukan update secara serentak pada field-field yang redundansi.

(36)

Contoh : Jika pelanggan pindah alamat dan nomer telponnya maka seharusnya ketiga file yang memuat data tersebut harus diubah/update (contoh

File Anggota, File transaksi peminjaman, file Pengembalian), bila salah satu saja dari file yang mengandung data tersebut terlewat di update maka terjadilah tidak konsisten tadi. Untuk itu perlu adanya propagating update

ketiga file tersebut.

 Data Isolation : Datanya terisolasi bagi user dan untuk melihatnya harus membuka program terlebih dahulu.

 Ketidakmampuannya dalam menjawab kebutuhan/pertanyaan sewaktu-waktu.  Ketidakmampuan dalan sharing data yaitu elemen-elemen database dapat

dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun serentak dan pada waktu yang sama.

 Biaya pengembangan yang tinggi sehingga tidak responsif terhadap kebutuhan perubahan.

Pendekatan Database, berarti data bebas dari program aplikasi (Data independent) - Kemaren : Melakukan Desain

- Hari ini : Dioperasikan - Yang akan datang : Dikembangkan Keuntungannya :

1. Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield). 2. Data integrity : Integritas/kesatuan data dapat dipertahankan, hal ini sebagai

akibat dari penghindaran inconsistency dan pengontrolan security.

3. Data independent : Kebebasan data contoh . Jika terdapat perubahan struktur file pelanggan maka program tersebut haruslah diubah. Jadi bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada, apapun yang terjadi pada struktur file, setiapkali hendak melihat data dengan utility list, dll. ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap

(37)

4. Data security : Kontrol sekuriti dapat dilakukan. DBA dapat mengatur kewenganan penggunaan database (update, retrieve, delete).

5. Data consistency : Inconsistency dapat dihilangkan. 6. Mudah dalam penggunaan datanya.

7. Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.

Kerugiannya :

(38)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Setelah melakukan pengamatan di kantor tersebut, penulis menemukan sebuah masalah yang dikeluhkan oleh pegawai khususnya dalam mendata barang-barang inventaris mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan serta memakan waktu yang lama. Dengan demikian ruang lingkup penelitian, penulis fokuskan pada masalah pendataan barang inventaris saja.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukannya di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie sesuai dengan judul yang diberikan kepada penulis. Dalam penelitian ini penulis membutuhkan waktu sekurangnya selama satu bulan terhitung

dari tanggal 1 s.d 30 November 2012 yang dilakukan setiap hari kerja. Selama

penelitian ini, penulis memerlukan data ini untuk menganalisa tabel-tabel dan

form-form yang dibutuhkan dalam aplikasi sistem inform-formasi ini.

(39)

Penulis membedakan penelitian menjadi tiga jenis penelitian yaitu : 1) Penelitian yang mencari hubungan antar variabel (correlational); 2) Penelitian yang mencari hubungan sebab–akibat (causal); 3) Penelitian yang mencari perbedaan antar variabel. Adapun hubungan variabel yang terjadi pada penelitian ini merupakan hubungan timbal balik yang disebabkan oleh pendataan barang inventaris. Sedangkan akibat yag diinginkan dari sistem ini adalah terintegrasi dengan sistem informasi berbasis web agar mempermudah pendataan barang inventaris.

Pada penelitian ini penulis melihat ada pembagian jenis pada setiap barang inventaris yang didata. Jenis barang itu meliputi harta bergerak dan harta tidak bergerak. Harta bergerak seperti mobil sedangkan harta tidak bergerak.

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang penulis gunakan yaitu rancangan penelitian kuantitatif yang berisi informasi berdasarkan permasalahan yang ada pada dinas terkait. Rancangan ini diperlukan untuk memudahkan penulis dalam membuat sistem informasi ini. Dengan adanya rancangan penelitian ini penulis sudah tau apa yang harus dilakukan dalam pembuatan sistem informasi ini tanpa harus merubah-rubah konsep yang dibuat krena sudah jelas rancangannya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

(40)
(41)

3.5.1 Microsoft Word

Microsoft Word merupakan sebuah aplikasi perkantoran yang digunakan untuk pengolahan kata. Word merupakan keluarga dari Microsoft Office. Saat ini versi terakhir dari Ms. Office adalah Ms. Office 2010.

Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie menggunakan Aplikasi ini dalam

pendataan barang inventaris untuk membuat Laporan Rekapitulasi dan Pendataan.

3.5.2 Microsoft Excel

Sama hal dengan Microsoft Word, Microsoft Excel merupakan keluarga dari Microsoft Office, yang membedakan hanya pada fungsinya sebagai pengolah data. Microsoft Excel merupakan pengolah data yang termasuk kedalam flat database atau non relational database karena tidak mengenal primarykey dan foreign key.

Karena pendataan menggunakan microsoft word dan Microsoft excel. sama seperti pendataan menggunakan buku, hanya saja dengan menggunakan aplikasi ini lebih mudah dan juga penyimpanan data nya lebih aman.

3.6 Metode Pengolahan Data

(42)

servernyasedangkan php sebagai bahasa pemrogramannya dan dreamweaver sebagai

editornya.

3.6.1Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server

yang berdiri sendiri (localhost), dan terdiri atas program Apache HTTP Server,

MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman

PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X= (berjalan pada sistem operasi apapun), A= Apache, M= MySQL, P= PHP dan P=Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas, juga merupakan web server yang mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkannya dapat men-download langsung dari web resminya.

3.6.2Dreamweaver MX 2004

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor HTML profesional, untuk mendesain secara visual dan mengelola website maupun halaman web. Konsep

WYSIWYG (What You See Is What You Get) HTML (HyperText Mark-up Langua ge) akan memberikan anda kemudahan dalam membuat halaman web maupun websites

secara cepat. Tetapi dibalik semuanya itu, dreamweaver juga memberikan anda kemudahan mempelajari DHTML (Dyna mic HTML), yang bisa membuat website

lebih menarik dan lebih interaktif. Tidak hanya berhenti disini, dreamweaver juga mempunyai fasilitas FTP (File Transfer Protocol) untuk upload situs anda ke

(43)

Fasilitas dreamweaver termasuk juga coding tools dan features: HTML, CSS, dan JavaScript reference, a JavaScript Debugger, dan code editors (the Code view and Code inspector) yang bisa untuk mengedit JavaScript, XML, dan dokumen text lainnya secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi macromedia tentang HTML

(44)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan hasil yang diperoleh dari Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Berbasis Web dengan menggunakan komputer.

Sistem informasi ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML dan CSS. Software ini berjalan pada sistem operasi

windows. Untuk bisa menjalankan Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie ini bisa dijalankan pada sistem Operasi Windows XP maupun sistem operasi windows lainnya. Adapun spesifikasi pada perangkat keras yang digunakan sebagai berikut :

a. Processor pentium IV 3.0 GHz

b. Ram 1 GB

c. Hard Disk 10 GB

d. CD Rom Drive 52x

e. Monitor

f. Keyboard

g. Mouse

4.1 Uraian Umum Tentang Sistem

(45)

Proses seperti ini sangat tidak efektif dan efisien, apalagi dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini. Dengan menginput data secara manual seperti ini akan memakan waktu yang sangat lama, dan juga menyulitkan user dalam pembuatan laporan. Sistem seperti ini juga dapat mengakibatkan banyaknya kesalahan dalam pendataan barang-barang inventaris seperti adanya pendataan dua kali dengan barang yang sama.

Dengan berbagai pertimbangan diatas, maka penulis menawarkan Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Dengan adanya program ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang ada dalam pendataan barang-barang inventaris. Walaupun dengan system yang baru ini tidak menutup kemungkinan dengan adanya kesalahan dalam pendataan barang-barang inventaris, tetapi setidaknya dengan pemakaian sistem yang ditawarkan penulis ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi ketika dalam melakukan pendataan secara manual.

Kegunaan program yang ditawarkan ini adalah untuk memudahkan pegawai dalam membuat laporan pendataan barang-barang inventaris dan juga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pendataan secara manual.

Karena program ini dapat mengolah data, jadi saat pembuatan laporan tidak perlu membuka buku data dan catatan lain yang tersimpan secara manual, tapi dengan adanya program komputerisasi seperti ini maka sewaktu pembuatan laporan user hanya perlu mengklik tombol laporan yang sudah dibuat dalam sistem.

4.2. Alur Kerja Sistem

(46)

baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama

Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Pada aplikasi yang penulis buat, pemasukkan data dan pemrosesan data dilakukan oleh User (Pengguna Program). Keluaran datanya berupa jumlah nominal uang yang didapat atau terealisasi pada tiap-tiap instansi.

4.2.1. Context Diagram

(47)

Petugas

Entri data unit Entri data barang Entri data inventaris

Sistem Informasi Inventaris Barang

pada Sekretariat Daerah

Kabupaten Pidie

Pengguna Informasi Laporan Data Barang

Laporan Data Barang perunit

Laporan Rekapitulasi Aset

Gambar 4.1 Diagram Context 4.2.2. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.

(48)

tersebut. Berikut adalah tampilan DFD dari Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie :

Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 1 (login)

(49)
(50)
(51)

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 untuk Proses 5 (User)

4.2.3. Rancangan Database

(52)

Tabel-tabel yang penulis gunakan dalam Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat daerah Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut :

4.2.3.1.RancanganTabel Unit

Tabel ini digunakan untuk mendata unit-unit yang ada di Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Detail tabelnya sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 4.1 Tabel Unit

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kd_Unit varchar 8 Kode unit (PK)

2 Unit varchar 25 nama unit

4.2.3.2.Rancangan Tabel Barang

Tabel ini digunakan untuk mendata barang-barang yang ada di Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Detail tabelnya sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 4.2 Tabel Barang

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kd_Unit varchar 8 Kode Unit (FK)

2 Kd_Barang varchar 8 Kode Barang (PK) 3 NamaBarang varchar 25 Nama barang

4 Merk varchar 25 Merk Barang

5 NoSeri varchar 10 No Seri Barang

(53)
(54)

4.2.3.3.Rancangan Tabel Inventaris

Tabel ini digunakan untuk membuat kode inventaris tiap-tiap barang yang dinilai sebagai aset pada masing-masing unit kerja. Detail tabelnya sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 4.3 Tabel Inventaris

No Field Name Type Size Keterangan

1 kodeInventaris varchar 10 kode inventaris (PK) 2 Kd_Barang varchar 8 Kode Barang (FK)

3 Kd_Unit varchar 8 Kode Unit (FK)

4 Tanggal date 8 Tgl inventaris

5 Harga Varchar 12 harga

4.2.3.4.Rancangan Tabel User

Demi menjaga keamanan data dalam sistem ini, maka perlu dibuat tabel user untuk membatasi jumlah user yang akan menggunakan sistem ini. Detail tabelnya adalah sebagai berikut di bawah ini :

Tabel 4.4 Tabel User

No Field Name Type Size Keterangan

1 Id_user varchar 8 Id User (PK)

2 UserName varchar 25 user name

3 Password varchar 25 password

(55)

Dalam hal pembuatan database, penulis menggunakan konsep Entity Relationship. Dengan adanya konsep ini, sebuah database dibagi menjadi beberapa bagian tabel dan setiap tabel dalam sebuah database dapat dihubungkan atau direlasikan dengan tabel lainnya.

Ada beberapa macam relasional database yang digunakan dalam kegiatan manajemen database adalah:

a. Relasional satu kebanyak, adalah hubungan yang terjadi antara satu file

dengan file yang lain, yang dihubungkan dengan file kunci dari file yang satu kebeberapa field kunci yang lain.

b. Relasional banyak ke banyak, adalah hubungan yang terjadi antara satu file

dengan file yang lain, dihubungkan oleh beberapa field kunci dari file yang satu kebeberapa field kunci file yang lain.

Konsep ini memberikan banyak sekali manfaat, karena tabel tidak lagi berdiri sendiri-sendiri melainkan menjadi sebuah kesatuan. Sebelum membuat aplikasi, terlebih dahulu penulis merancang database untuk memudahkan penulis dalam membuat aplikasi.

4.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dala entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.

(56)

Entitasadalah sesuatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan data. Contoh dari entitas yaitu kelas, dan isi dari kelas seperti murid atau lainnya yang nantinya akan disebut sebagai atribut.

- Relasi ( Relationship )

(57)

- Atribut (Attribute)

Atribut adalah cari umum semua atau sebagian besar intansi pada entitas tertentu ataupun elemen data, properti dan field. Misalnya seperti biodata.

4.3.2 Input Process Output

Struktur logis (skema database) dapat ditujukan secara grafis dengan diagram

ER yang dibentuk dari komponen-komponen.

(58)

Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.4 Implementasi Sistem yang Dirancang

Pada sub bab ini membahas implementasi dan tampilan program yang sudah dibuat oleh penulis. Pada tampilan ini terdapat beberapa form agar memudahkan user dalam menggunakan aplikasi ini. Dengan adanya form-form ini maka tampilan sistem informasi ini akan lebih tertata rapi.

(59)

Sebelum memasuki aplikasi ini user harus login terlebih dahulu demi keamanan data. Dengan adanya menu login ini kita bisa meminimalisir kerusakan dan kehilangan data. User yang nantinya akan menggunakan aplikasi ini harus dibatasi karena alasan keamanan. Berikut adalah tampilan login dari Sistem Informasi Inventaris Barang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie :

(60)

4.4.2 Form Menu Utama

Sebuah menu dalam program merupakan sarana paling efektif untuk menjalankan modul-modul program. Dengan terjadinya menu yang interaktif akan memudahkan pemakai dalam mengakses modul-modul program dalam suatu program aplikasi.

(61)
(62)

4.4.3 Form Input Unit

(63)
(64)

Form ini dibuat untuk mendata barang-barang yang dijadikan inventaris di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie. Berikut adalah tampilan form tersebut :

(65)
(66)

Gambar 4.12 Form Input Inventaris 4.5 Dialog Berkas Laporan

Setelah melalui proses pembuatan interface input dan lain sebagainya, untuk hasil akhir sebuah aplikasi tentunya kita memerlukan sebuah laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada semua pihak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Dalam Laporan Sistem Informasi ini, penulis merancang beberapa laporan yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam evaluasi di dinas terkait. Rancangan laporan antara lain sebagai berikut :

4.5.1 Desain Laporan Data Data Barang

Gambar 4.13 Laporan Data Barang

(67)
(68)

4.5.3 Desain Laporan Rekapitulasi Aset

Unit Harta Bergerak

Harta Tidak

Bergerak Total

Bagian Umum 0 10.480.000 10.480.000

Bagian Pengadaan 0 9.000.000 9.000.000

Bagian Perencanaan 150.000.000 300.000.000 450.000.000

Total 469.480.000

(69)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah penulis sajikan dalam empat bab pada tugas akhir (Skripsi) ini, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kab. Pidie dalam melaksanakan pendataan barang inventaris. Sistem informasi mengurangi kesalahan yang ada ketika memakai cara manual dan juga memudahkan saat pembuatan laporan.

2. Perancangan database diperlukan dalam pembuatan sistem informasi ini, karena melalui perancangan database penulis dapat mengetahui apa-apa saja tabel yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi ini. Tidak hanya perancangan database saja tetapi juga membuat alur data program untuk memudahkan penulis dalam pembuatan sistem informasi ini dan mengimplementasikannya.

(70)

5.2 Saran

Keberhasilan dan keberlangsungan penggunaan aplikasi ini tidak terlepas dari peran user dalam menjaga perangkat keras maupun perangkat lunak dari hal-hal yang dapat merusak dan mengurangi peranan aplikasi ini. Oleh karena itu penulis menyarankan:

1. Untuk menjaga kerusakan data dan peralatan komputer akibat arus listrik yang tidak menentu, maka sebaiknya disiapkan alat pengontrol peng-stabil arus listrik (Stabilizer), atau lebih sempurna lagi, sediakan alat penyimpan arus listrik (UPS).

2. Menempatkan Anti Virus pada unit computer untuk mencegah kerusakan data, karena data bagian yang sangat penting dalam proses pengolahan secara komputerisasi maka harus dilakukan pengamanan khusus terutama Anti Virus pada unit computer untuk mencegah kerusakan data tersebut serta melakukan back up data secara rutin.

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arifin, Zainal., Smitdev. 2008. Community 36 Menit Belajar komputer, PHP MySQL. Jakarta : PT Elek Media Komputindo.

Herianto Krintanto. 2003.

Konsep Perancang Database

. Yogyakarta : Andi Ofset.

Holzner, Steve. 2006. Ajax A Beginner Guide. Indiana : The McGraw-Hill Company. Jogianto, H. M. 2005.

Analisis Dan Desain

. Yogyakarta : Andi Ofset.

Kadir, Abdul. 2008. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta : Andi Ofset.

Kristianto. 2004. Konsep Rancangan Database Informatika. Jakarta : Pustaka Presindo.

Peranginangin , Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta : Andi Publisher.

Melwin. 2007. Mengenal Hardware, Software dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi. Nugroho dan Bunafit. 2004. Database Relational dengan MySQL. Yokyakarta : Andi

Ofset. .

Oktovian, dan Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP.

(72)

Index.php

<?php

session_start(); ?>

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head>

<meta name="keywords" content="" /> <meta name="description" content="" />

<meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Xhtml18</title>

(73)
(74)
(75)

</ul> </div>

<!-- end #sidebar -->

<div style="clear: both;">&nbsp;</div> </div>

</div> </div>

<!-- end #page --> </div>

<div id="footer">

<p>Copyright (c) 2011 Sitename.com. All rights reserved. Find more free web templates at <a href="http://www.rickyswebtemplates.com/"

target="_blank">Free web templates</a><!--%@##--> Design provided by <a href="http://www.freewebtemplates.com/">Free Website Templates</a>.<!--##@%--></p>

</div>

<!-- end #footer --> </body>

(76)

Inputunit.php

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">

<html> <head>

<title>Untitled Document</title><link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"> </head>

<body> <center> <?php

if(!isset($_SESSION['username'])){ echo "Anda Harus Login";

}else{

require ('koneksi.php');

if(!isset($_POST['simpanunit'])) {

?>

<form method="post" action="<?php echo $PHP_SELF ?>"> <table>

<tr>

<td>Kode Unit</td><td>:</td><td><input type="text" size="10" name="kdunit"></td>

</tr>

(77)

<td>Unit</td><td>:</td><td><input type="text" size="25" name="unit"></td>

</tr> <tr>

<td></td><td colspan="2" align="center"><input type="submit" name="simpanunit" value="Simpan"><input type="reset" value="Batal"></td>

</tr>

$query ="insert into unit values(null, '".addslashes($_POST['kdunit'])."', '".addslashes($_POST['unit'])."')";

$hasil = mysql_db_query($db,$query,$koneksi) or die ("Query Salah"); echo "Data Berhasil Disimpan";

(78)

</body> </html>

Inputbarang.php

<?php ?>

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">

<html> <head>

<title>Untitled Document</title><link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"> </head>

<body> <center> <?php

if(!isset($_SESSION['username'])){ echo "Anda Harus Login";

(79)

<form method="post" action="<?php echo $PHP_SELF ?>"> <table>

<tr>

<td>Kode Barang</td><td>:</td><td><input type="text" size="20" name="kdbarang"></td>

</tr> <tr>

<td>Nama Barang</td><td>:</td><td><input type="text" size="35" name="barang"></td>

<td>No Seri</td><td>:</td><td><input type="text" size="25" name="noseri"></td>

<td></td><td colspan="2" align="center"><input type="submit" name="simpanbarang" value="Simpan"><input type="reset" value="Batal"></td> </tr>

(80)

<?php } else

{

$query ="insert into barang values(null, '".addslashes($_POST['kdbarang'])."', '".addslashes($_POST['barang'])."', '".addslashes($_POST['merk'])."', '".addslashes($_POST['noseri'])."', '".addslashes($_POST['jenis'])."' )";

$hasil = mysql_db_query($db,$query,$koneksi) or die ("Query Salah"); echo "Data Berhasil Disimpan";

?> <br>

<a href="index.php?content=inputbarang">Kembali</a> <?php

}

} ?>

(81)

Inventaris.php

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">

<html> <head>

<title>Untitled Document</title><link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"> <script language="javascript">

var monthtext=['Jan','Feb','Mar','Apr','May','Jun','Jul','Aug','Sept','Oct','Nov','Dec'];

function populatedropdown(dayfield, monthfield, yearfield){ var today=new Date()

dayfield.options[today.getDate()]=new Option(today.getDate(), today.getDate(), true, true) //select today's day

for (var m=0; m<12; m++)

monthfield.options[m]=new Option(monthtext[m], m)

monthfield.options[today.getMonth()]= new Option(monthtext[today.getMonth()], today.getMonth() , true, true) //select today's month

var thisyear=today.getFullYear() for (var y=0; y<20; y++){

(82)

thisyear+=1 }

yearfield.options[0]=new Option(today.getFullYear(), today.getFullYear(), true, true) //select today's year

}

function cari(){

window.open('caribarang.php','cbarang','width=600','height=400','toolbar=no',' status=no');

}

function GetValueBarang(myid, mynama)

{

//document.getElementById('nofaktur').value = myNof; document.getElementById('id').value = myid;

document.getElementById('kode').value = mynama;

}

function har(){

var myday = document.myfrm.day.value;

var mymonth = parseInt(document.myfrm.month.value)+1;

var myyear = document.myfrm.year.value;

var mydate = new Date(myyear, mymonth, myday); var tanggal = myday + "/" + mymonth + "/" + myyear ; document.myfrm.tanggal.value = tanggal;

(83)

</script> echo "Anda Harus Login";

}else{

if(!isset($_POST['simpanbarang'])) {

?>

<form method="post" action="<?php echo $PHP_SELF ?>" name="myfrm"> <table>

<tr>

<td>Kode Inventaris</td><td>:</td><td><input type="text" size="15" name="kodeinv" maxlength="5"></td>

</tr> <tr>

<td>Kode Barang</td><td>:</td><td><input type="text" name="kdbarang" id="kode" disabled><input type="hidden" name="idbarang" id="id"><input

type="button" value="cari" onClick="cari()"> </td>

(84)

<tr>

<td>Unit</td><td>:</td><td><select name="unit"> <?php

$sqlunit = "select * from unit";

$hslunit = mysql_db_query($db, $sqlunit, $koneksi); while(list($id, $kode, $unit)=mysql_fetch_row($hslunit))

{ ?>

<option value="<?php echo $id ?>"><?php echo $kode. " ".$unit ?></option>

<input type="hidden" size="25" name="tanggal"></td> </tr>

<tr>

(85)

</tr> <tr>

<td></td><td colspan="2" align="center"><input type="submit" name="simpanbarang" value="Simpan" onClick="har()"><input type="reset" value="Batal"></td>

$query ="insert into inventaris values(null, '".addslashes($_POST['kodeinv'])."',

(86)

echo "Data Berhasil Disimpan"; ?>

<br>

<a href="index.php?content=inventaris">Kembali</a> <?php

} }

?>

(87)

Barangunit.php

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd">

<html> <head>

<title>Untitled Document</title>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1"> <script language="javascript">

function show(str,b) {

if (window.XMLHttpRequest)

{// code for IE7+, Firefox, Chrome, Opera, Safari xmlhttp=new XMLHttpRequest();

} else

{// code for IE6, IE5

xmlhttp=new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP"); }

xmlhttp.onreadystatechange=function() {

if (xmlhttp.readyState==4 && xmlhttp.status==200) {

document.getElementById("hcari").innerHTML=xmlhttp.responseText; }

}

(88)

}

</script>

</head>

<body>

<style type="text/css"> table {

margin: 1em; border-collapse: collapse; }

td, th { padding: .3em; border: 1px #ccc solid; } thead { background:#00CC99 }

tbody { background:#999999; color:#FFFFFF} tfoot {background:#fc9;}

</style>

<?php

if(!isset($_SESSION['username'])){ echo "Anda Harus Login";

}else{

Gambar

Gambar 2.1 Metode Waterfall
Gambar 2.3 : Hubungan One-to-many
Gambar 4.1 Diagram Context
Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 1 (login)
+7

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG MUSEUM KERATON SURAKARTA BERBASIS

Petugas melakukan pendataan barang inventaris dan memberikan kode menurut jenis inventaris apakah itu inventaris barang, tanah, bangunan, mesin atau kendaraan dan

penelitian ini dibatasi pada bagian data yang berhubungan dengan pembelian barang inventaris kantor, dengan adanya sistem informasi data barang Inventaris Kantor

Hal ini disebabkan karena sistem informasi pendataan inventaris barang pada Kantor Kelurahan Penfui Kupang masih bersifat

PEMASOK DATA MASUK LAPORAN INVENTARIS KARTU PERBAIKAN LAPORAN PENGOLAHA N DATA GEDUNG PENGOLAHA N DATA RUANG PENGOLAHA N DATA MERK PENGOLAHA N DATA ASAL BARANG PENGOLAHA N DATA

penelitian ini dibatasi pada bagian data yang berhubungan dengan pembelian barang inventaris kantor, dengan adanya sistem informasi data barang Inventaris Kantor

Abstrak: Sistem Informasi Inventaris Barang Pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah sebuah sistem yang berbasis web dengan jaringan intranet

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem inventaris barang yang bisa digunakan kapan saja di mana saja dan oleh siapa saja, serta