• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PENJUALAN TIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PENJUALAN TIK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PENJUALAN TIKET PESAWAT UDARA DENGAN MENGGUNAKAN

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA CV FUNTASTIC TOUR DAN TRAVEL

Batriono Sugiharto

Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta Email : i.batriono_sugiharto@yahoo.co.id

ABSTRACT

Funtastic Tour and Travel ( FTT ) is a company engaged in the business of travel, which in the last three years experienced a decline in airline ticket sales. According to the preliminary interviews and questionnaires, the cause of the decline in airline ticket sales customer dissatisfaction over the quality of services provided. The purpose of the study to determine and specify the service and the FTT that has not met the expectations of customers, and secondly to determine the appropriate quality of service FTT with customer expectations. To provide suggestions for improvement of the service quality, the method used in this reserch Servqual, Importance Performance Analysis, benchmarking and Quality Function Deployment. Where the method of collecting data by means of interviews, journals and past research on the quality of service by using questionnaires measuring devices. Processing of data obtained from the proposed improvements are prioritized on a first comfort level of the waiting room, second ease to get ticket, third guaranteed quality of services provided, fourth information and instructions given procedure for utilization of clear, and fifth dexterity ticket staff in serving customers. The priorities and serious attention to improvements that will improve service airline ticket sales impacting the increasing number of customers FTT.

Keywords: Service, Service Quality, Quality Function Deployment. ABSTRAK

Funtastic Tour dan Travel (FTT) adalah perusahaan bergerak di bidang usaha perjalanan wisata, yang dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan penjualan tiket pesawat udara. Menurut wawancara dan quisioner pendahuluan, penyebab dari penurunan penjualan tiket pesawat udara ada ketidakpuasan pelanggan atas kualitas layanan yang diberikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menentukan layanan FTT yang telah dan yang belum memenuhi harapan pelanggan, dan kedua untuk menentukan kualitas layanan FTT yang sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk memberikan usulan perbaikan kualitas layanan tersebut, dalam penelitiaan ini digunakan metode Servqual, Importance Performance Analisis, Bencmarking dan Quality Function Deployment. dimana metode pengumpulan datanya dengan cara wawancara, jurnal dan penelitian terdahulu mengenai kualitas layanan dengan menggunakan alat ukur quisioner. Dari pengolahan data diperoleh usulan perbaikan diprioritaskan pada pertama tingkat kenyamanan ruang tunggu, kedua kemudahan dalam meperoleh tiket, ketiga kualitas layanan yang diberikan terjamin, keempat informasi dan petunjuk tata cara pemanfaatan yang diberikan jelas, dan kelima kecekatan staf tiket dalam melayani pelanggan. Yang menjadi prioritas dan mendapat perhatian yang serius untuk perbaikan sehingga akan meningkatkan layanan penjualan tiket pesawat udara yang berdampak semakin bertambahnya jumlah pelanggan FTT.

(2)

2 1. Pendahuluan

Kemajuan dunia transportasi pada era globalisasi sekarang ini membuat jarak,

batas, waktu antar negara bukanlah suatu hambatan yang besar. Karena dengan

adanya transportasi membuat jarak dan batas antar wilayah semakin dekat dan

waktu yang ditempuhpun semakin singkat. Transportasi memegang suatu peranan

penting karena memudahkan masyarakat dalam hal menjangkau suatu tempat

untuk suatu tujuan tertentu. Dengan prospek bisnis atau kepentingan yang tidak

hanya pada satu tempat atau satu wilayah tertentu saja transportasi sangatlah

penting bagi seorang individual ataupun organisasi bisnis untuk mendukung

kegiatan bisnisnya.

Oleh sebab itu permintaan akan jasa transportasi tumbuh semakin pesat.

Tingkat mobilitas manusia dari suatu tempat ketempat lain selalu meningkat dari

tahun ke tahun. Adapun tujuan permintaan konsumen antara lain perjalanan dinas,

perjalanan wisata, perjalanan ziarah ataupun kepentingan lainnya. Hal ini akan

berdampak pada permintaan akan sarana transportasi darat, laut maupun udara.

Menurut data Badan Pusat Statistik melaporkan peningkatan dan penurunan arus

transportasi penumpang pesawat udara Maret 2011 – Februari 2012 di bandingkan dengan tahun lalu Maret 2010 – Februari 2011 yang dapat dilihat pada Tabel I.1:

Tabel I.1. Arus Penumpang Pesawat Udara periode tahun 2010 -2012

TRIWULAN PERIODE TAHUN KENAIKAN / PENURUNAN

2011 - 2012 2010 – 2011 FLUKTUASI PERSEN (%) TRIWULAN KE 1 MAR – MEI 5.619.307 5.194.606 424.701 8,18

TRIWULAN KE 2 JUN – AGS 6.279.071 5.474.074 804.997 14,71

TRIWULAN KE 3 SEP – NOV 6.228.620 4.929.292 1.299.328 26,36 TRIWULAN KE 4 DES – FEB 6.327.957 5.279.947 1.048.010 19,85 Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari Tabel I.1 dapat dilihat kenaikan jumlah penumpang pesawat udara pada

triwulan 1 naik sebesar 424.701 penumpang atau sebesar 8,18 persen, triwulan 2

naik sebesar 804.997 penumpang atau sebesar 14,71 persen, triwulan 3 naik

sebesar 1.299.328 penumpang atau sebesar 26,36 persen, triwulan 4 naik sebesar

(3)

3

Melihat permintaan arus penumpang angkutan udara yang cukup tinggi ini,

perusahaan perjalanan wisata atau bisa disebut juga dengan agen tour dan travel

kian menjamur dan saling bersaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Dalam persaingan ini banyak agen tour dan travel menyediakan produk jasanya

bekerjasama dengan intansi penyedia alat transportasi pesawat terbang domestik

maupun internasional, tempat wisata atau agen wisata hingga tempat pengginapan

seperti hotel, hostel, motel dan sebagainya.

Fenomena yang ada CV. Funtustic Tour dan Travel (FTT) belum mampu

menangkap atau memanfaatkan fenomena yang terjadi pada dunia transportasi

khususnya arus penumpang pesawat udara yang cukup meningkat periode tahun

2010-2012. Hal ini dapat dilihat dari data penjualan tiket penumpang pesawat

udara domestik maupun internasional antara September 2009 sampai dengan

Agustus 2012 yang dapat dilihat pada Tabel I.2:

Tabel I.2. Penjualan Tiket Penumpang Pesawat Udara September 2009

(4)

4

Dari hasil Tabel I.2 pada tiga semester terakhir mengalami penurunan jumlah

pemesanan tiket pesawat udara. Dari wawancara dan observasi pendahuluan

secara langsung kepada pelanggan yang masih dan tidak memesan lagi tiket

melalui FTT, dapat diketahui penurunaan penjualan ini disebabkan karena masih

ada keluhan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diberikan FTT pada

pelanggan seperti tidak tersedia lapangan parkir di agen cakung, online system

pemesanan tiket di perusahaan masih terbatas aktif pada jam kerja antara pukul

08.00 sampai dengan 17.00, dan kurangnya daya tanggap perusahaan terhadap

keluhan pelanggan. Hal ini sangat berdampak kurang baik terhadap

perkembangan FTT yang bergerak di bidang jasa penjualaan tiket pesawat udara

yang mengutamakan kualitas layanan.

Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

keunggulan bersaing. Oleh karena itu setiap agen tour dan travel berupaya untuk

mengembangkan dan meperbaiki kualitas layananya, agar dapat mampu bersaing

dengan kualitas layanan yang diberikan oleh pesainganya. Unsur yang terpenting

dalam produk jasa adalah kualitas layanan. Sering terdapat perbedaan tentang apa

yang dimaksud dengan kualitas. Dari pandangan produsen kualitas sering

diartikan sebagai komposisi teknis yang didasarkan pada spesifikasi teknis dari

suatu produk jasa. Sedangkan menurut pandangan pelanggan, kualitas dimaksud

sebagai tingkat kemampuan produk jasa untuk memenuhi apa yang diharapkan

pelanggan terhadap produk jasa tersebut. Oleh karena itu dari pandangan

pelanggan, kualitas produk jasa sangat terkait dengan kepuasaan pelanggan.

Dengan terdapatnya kepuasan dari produk suatu jasa oleh pelanggan, maka

semakin baik posisi produk jasa itu dalam persaingan.

Banyaknya alternatif pelanggan dalam menggunakan layanan jasa sebagai

upaya untuk meningkatkan pangsa pasar, menyebabkan FTT memerlukan upaya

untuk mendengarkan pelanggan atau yang sering disebut listening to the voice of

customer. Selain itu, keberhasilan suatu layanan tergantung dari bagaimana

layanan tersebut memenuhi harapan pelanggan. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menghasilkan layanan yang dapat memenuhi keinginan

(5)

5

pembuatan layanan. FTT akan semakin kompetitif dengan menyesuaikan

spesifikasi pelayanannya dengan harapan konsumen. QFD merupakan alat yang

digunakan untuk pelaksanaan Total Quality Mutu (TQM) dalam pengembangan

layanan. Alat ini merupakan alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi

keinginan konsumen.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk membahas

upaya untuk meningkatkan kualitas layanan FTT. Dalam penelitian ini juga

dipilih FTT di karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan penyedia jasa

tour dan travel yang masih baru dimana kinerja kualitas layanan semakin

menurun. Selain itu, karena kondisi persaingan antar perusahaan tour dan travel

yang semakin ketat dengan mengutamakan kualitas layanan yang di berikan

kepada pelanggan hal ini diyakini FTT akan terus berkembang pada masa yang

akan datang.

2. Metode Penelitian 2.1Jenis Disain Penelitian

Disain penelitiaan ini menggunakan pendekataan deskriptif. Menurut

Suharsimi Arikunto (2005) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang

ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Jadi

tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat penjelasan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

pelanggan yang berdampak langsung pada kualitas layanan di FTT.

2.2Ruang Lingkup

Melihat perkembangan dunia pariwisata saat ini, khususnya tour dan travel.

Maka peneliti melakukan penelitiaan dengan topik peningkatan kualitas pelayanan

penjualan tiket pesawat pada PT. Funtastic tour dan travel dengan menggunakan

metode Quality Function Deployment.

2.3Lokasi Penelitian

Penelitiaan dilakukan di Funtustic tour dan travel Jl. Akses UI No. 26 Gedung

(6)

6 2.4Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode Problem Solving atau

pemecahaan masalah yaitu metode yang dilakukan dengan cara langsung

menghadapi masalah, mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukaan

kesukasran-kesukaranya sehingga dapat dipecahkan (Munsyi 1981:77).

2.5Variabel Penelitian

a. Definisi Operasional

Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman yang dikutip oleh Tjiptono

(2003:27-28) berhasil mengidentifikasi lima kelompok operasioal variabel dari

Servqual yang digunakan oleh pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu:

1). Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,

dan sarana komunikasi.

2). Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan meberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

3). Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu

para pelanggan dan meberikan pelayanan dengan tanggap.

4). Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya dan resiko atau

keragu-raguan.

5). Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

b. Persyaratan Teknis

Berisi persayatan-persayaratan teknis untuk produk atau jasa baru yang akan

dikembangkan pihak perusahaan. Data ini diturunkan berdasarkan informasi yang

diperoleh mengenai kebutuhan dan keinginaan pelanggan (Voice Of Customer).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak manajemen, respon teknis dapat

dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini.

Berikut ini adalah persyaratan teknis yang dikembangkan manajemen yang

(7)

7

Tabel IV.3. Persyaratan Teknis

Persyaratan Teknis

Pengadaan fasilitas ruang tunggu

Pengadaan area parkir

Pengadaan fasilitas komputer On-line

Pelatihaan para staff ticketing

Pembersihan ruang tunggu

Penyesuaian harga ticket dan mepermudah sistem pembayaran

Pengadaan sarana hiburan di ruang tunggu (tv, koran dan majalah)

3. Hasil dan Analisis

3.1Kualitas Layanan FTT pada saat ini

a. Service Quality (Servqual)

Service Quality (Servqual) digunakan dalam pengambilan data kualitatif yang

diperoleh dari data kuisioner. Menujukan semua nilai keseluruhan dimensi

layanan pada bagian kepuasaan konsumen layanan penjualaan tiket pesawat

udara lebih rendah dari yang diharapkan. Berarti kelima dimensi kualitas layanan

bernilai negatif.

Yang pertama dimensi Reability (keandalan) dengan nilai ratarata sebesar

-0,170. Dimensi ini menujukan bahwa kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera dan memuaskan, seperti ketelitian pengerjaan oleh staf

tiket, keterampilan staf tiket, kecekataan staf tiket dalam melayani pelanggan dan

kelengkapan alat pelayanaan kepada pelanggan belum memuaskan.

Yang kedua dimensi Responsivness (keresponsifan) dengan nilai ratarata

-0,352. Dimensi ini menujukan bahwa keinginan para staf untuk membantu para

pelanggan dan meberikan pelayanan dengan tanggap seperti adanya penjelasaan

tentang kualitas layanan yang diberikan, kemudahaan untuk memperoleh

informasi tiket penerbangan, kesediaan pihak staf untuk membantu pelanggan

dan harga layanan standar dan sistem pembayaraan mudah dan cepat kepada

(8)

8

Yang ketiga dimensi Assurance (jaminan) dengan nilai rata-rata -0,723.

Dimensi ini menujukan bahwa kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya dan resiko atau keragu-raguan, seperti

kualitas layanan yang diberikan terjamin, kemudahan dalam meperoleh tiket,

perasaan aman selama berurusan dengan FTT dan pihak FTT bertanggung jawab

penuh atas layanan penjualaan tiket kepada pelanggan belum memuaskan.

Yang keempat dimensi Empaty (empati) dengan nilai rata-rata -0,364.

Dimensi ini menujukan bahwa kemudahan dalam melakukan hubungan

komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan, seperti

kemudahan layanan ketika memesan tiket, pelayanaan yang sopan dan ramah

yang diberikan staf tiket, keluhan dan saran ditanggapi dengan baik dan informasi

dan petujuk tata cara pemanfaatan layanaan yang diberikan jelas kepada

pelanggan belum memuaskan.

Yang kelima dimensi Tangibles (bukti langsung) dengan niali ratarata

-0,582. Dimensi ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana

komunikasi, seperti kelengkapan sarana hiburan pada ruang tunggu, kebersihan

ruang tunggu, tingkat kenyamanan ruang tunggu dan area lahan parkir untuk

pelanggan belum memuaskan.

Kelima dimensi Servqual yang ada di FTT belum memuaskan pelanggan.

Untuk meperbaiki kinerja yang selama ini kurang baik maka perlu adanya

perencanaan atau evaluasi kembali mengenai usaha yang perlu dilakukan agar

sistem pelayanan bisa lebih baik. Salah satu perencanaanya adalah dengan

menggunakan Quality Function Deployment (QFD).

b. Importance Performance Analisis (IPA)

Importance Performance Analisis (IPA) digunakan untuk mengembangkan

strategi manajemen. Analisis ini digunakan untuk menutup kekurangan yang ada

pada Servqual. Hasil pengolahan data yang masuk pada kuadran A yang

merupakan prioritas tinggi, adalah pada pernyataan-pernyataan kecekatan staf

tiket dalam melayani pelanggan, kualitas layanan yang diberikan terjamin,

kemudahaan dalam meperoleh tiket, informasi dan petunjuk tata cara

(9)

9

tunggu. Pada kuadran B yang dipertahankan adalah pada pernyataan-pernyataan

keluhan dan saran ditanggapi dengan baik, dan kelengkapan sarana hiburan pada

ruang tunggu. Pada kuadran C yang merupakan prioritas rendah, adalah pada

pernyataan-pernyataan harga layanan standar dan sistem pembayaran yang

mudah dan cepat, perasaan aman selama berurusan dengan FTT, pihak FTT

bertanggungjawab penuh atas layanan penjualan tiket, keluhan dan saran

ditanggapi dengan baik, kebersihaan ruang tunggu, dan ketersedian area lahan

parkir. Dan pada kuadran D yang berlebihan, adalah pernyataan-pernyataan

ketelitian pengerjaan oleh staf tiket, keterampilan staf tiket, kelengkapan alat

pelayanan, adanya penjelasaan tentang kualitas layanan yang diberikan,

kemudahan untuk memperoleh informasi tiket penerbangan, kesediaan pihak staf

tiket untuk membantu pelanggan, dan kemudahan layanan ketika memesan tiket.

Dari keempat kuadran tersebut yang diambil sebagai bahan pengembangan

Quality Function Deployment (QFD) adalah kuadaran A yang merupakan

prioritas tinggi, sehingga perbaikan sistem pelayanan penjualan tiket harus

menggunakan kuadran A atau dianggap penting oleh pelanggan. Karena itu

diprioritaskan. Pernyataan yang ada di kuadran A yaitu pernyataan-pernyataan

kecekataan staf tiket dalam melayani pelanggan, kualitas layanan yang diberikan

terjamin, kemudahan dalam meperoleh tiket, informasi dan petunjuk tata cara

pemanfaatan layanan yang diberikan jelas, dan tingkat kenyamanan ruang

tunggu.

c. Bencmarking (patok duga)

Posisi FTT terhadap PT dan AV pelanggan menilai pelayanan yang diberikan

PT dan AV lebih baik dibandingkan FTT. Dengan PT memenangkan di kualitas

layanan yang diberikan terjamin dengan nilai sebesar 4,1, kemudahan dalam

memperoleh tiket dengan nilai sebesar 4 dan informasi dan petunjuk tata cara

pemanfaatan layanan yang diberikan jelas dengan nilai sebesar 3,9. Sedangkan

AV memenangkan di kecekatan staf tiket dalam melayani pelanggan dengan nilai

sebesar 3,6 dan tingkat kenyamanan ruang tunggu dengan nilai sebesar 4,2.

Untuk semua posisi kualitas layanan FTT masih tertinggal jauh dari pesaingnya

(10)

10

dalam meraih kepuasan pelanggan. Dengan mengikuti kelebihan-kelebihan yang

dicapai oleh kompetior pemenang.

3.2Kualitas Layanan FTT yang sesuai dengan harapan pelanggan.

a. Prioritas Persyaratan Pelanggan

Dari analisis House Of Quality dapat diketahui prioritas persyaratan

pelanggan yang harus dilakukan dari prioritas pertama sampai prioritas terakhir

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Prioitas pertama ada pada pernyataan tingkat kenyamanan ruang tunggu

dengan nilai 6,300. Pada pernyataan ini pihak FTT harus meningkatkan

kenyamanan ruang tunggu dengan pembersihan secara berkala ruang tunggu

dan pengadaan sarana hiburan di ruang tunggu.

b) Prioritas kedua ada pada pernyataan kemudahan dalam meperoleh tiket dengan

nilai sebesar 6,000. Pada pernyataan ini pihak FTT harus selalu meberikan

kemudahan pada pelanggan dalam meperoleh tiket dengan menjamin

mendapatkan tiket dan tanpa bahaya dan resiko atau keragu-raguan dalam

mebeli tiket oleh pelanggan.

c) Prioritas ketiga ada pada pernyataan kualitas layanan yang diberikan terjamin

dengan nilai sebesar 4,920. Pada pernyataan ini pihak FTT harus selalu

meberikan kualitas layanan yang terjamin dengan jaminan mencakup

kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,

bebas dari bahaya dan resiko atau keragu-raguan.

d) Prioritas keempat ada pada pernyataan informasi dan petunjuk tata cara

pemanfaatan layanan jelas dengan nilai sebesar 4,680. Pada pernyataan ini

pihak FTT harus selalu meberikan informasi dan petunjuk tata cara pemanfatan

layanan dan meberitahukan secara berkala apabila ada perubahan kualitas

layanan pada pelanggan.

e) Prioritas kelima dan terakhir ada pada pernyataan kecekatan staf tiket dalam

melayani pelanggan dengan nilai sebesar 4,320. Pada pernyataan ini pihak FTT

harus selalu meningkatkan kecekataan staf tiket dalam melayani pelanggan

(11)

11 b. Prioritas Persyaratan Teknis

Dari analisis House Of Quality dapat diketahui prioritas persyaratan teknis

yang harus dilakukan dari prioritas pertama sampai prioritas terakhir yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Prioritas pertama ada pada persyaratan teknis pelatihan para staf tiket dengan

nilai sebesar 85,68. Pada persyaratan teknis ini pihak FTT harus meberikan

pelatihan staf tiket secara berkala atau apabila ada perubahan prosedur

standar operasi.

b) Prioritas kedua ada pada persyaratan teknis pengadaan ruang tunggu dengan

nilai sebesar 69,66. Pada persyaratan teknis ini pihak FTT mennjamin

pengadaan ruang tunggu beserta fasilitas pendukungnya.

c) Prioritas ketiga ada pada persyaratan teknis pembersihan ruang tunggu

dengan nilai sebesar 61,02. Pada persayaratan teknis ini pihak FTT harus

selalu meningkatkan kebersihaan di ruang tunggu dan selalu mebersihkan

ruang tunggu secara berkala

d) Prioritas keempat ada pada persyaratan teknis pengadaan fasilitas komputer

on-line dengan nilai sebesar 56,88. Pada persyaratan teknis ini pihak FTT

harus memaksimalisaikan fasilitas komputer on-line yang sudah ada.

e) Prioritas kelima ada pada persyaratan teknis pengadaan sarana hiburan di

ruang tunggu dengan nilai sebesar 56,7. Pada persyaratan teknis ini pihak

FTT harus memberikan sarana hiburan dirunag tunggu seperti ketersediaan

koran, majalah dan televisi sehingga pelanggan merasa nyaman.

f) Prioritas keenam ada pada persyaratan teknis penyesuaiaan harga tiket dan

sistem pembayaraan dengan nilai sebesar 45,72. Pada persyaratan teknis ini

pihak FTT harus mengetahui penyesuaian harga tiket dan sistem pembayaran

dengan mengetahui kapan time limit booking berakhir dan memberitahukan

segera pada pelanggan.

g) Prioritas ketujuh dan terakhir ada pada persyaratan teknis pengadan area

parkir dengan nilai sebesar 10,62. Pada persyaratan teknis ini pihak FTT

harus segera mengadakan area parkir atau bekerjasama dengan pihak gedung

(12)

12 4. Kesimpulan dan Saran

4.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di Bab V, maka hasil yang telah dicapai pada penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

a. Kualitas layanan penjualan tiket pesawat udara yang ada pada saat ini masih kurang memuaskan pelanggan, karena nilai kepuasaan lebih kecil dari nilai

yang diharapkan oleh pelanggan. Hal ini terbukti dari nilai gap seluruhnya bernilai negatif.

b. Kebutuhaan kualitas layanan yang diinginkan oleh pelanggan FTT meliputi kecekataan staf tiket dalam melayani pelanggan, kualitas layanan yang diberikan terjamin, kemudahaan memperoleh tiket, informasi dan petunjuk tata cara pemanfaatan yang diberikan jelas, dan tingkat kenyamanan ruang tunggu.

c. Usulan rancangan layanan penjualan tiket di FTT, diprioritaskan pada pertama tingkat kenyamanan ruang tunggu, kedua kemudahaan dalam meperoleh tiket, ketiga kualitas layanan yang diberikan terjamin, keempat informasi dan petunjuk tata cara pemanfaatan yang diberikan jelas, dan kelima kecekataan staf tiket dalam melayani pelanggan. Sehingga tidak terjadi pemborosan biaya dan waktu yang digunakan untuk medisain ulang kualitas layanan penjualan tiket pesawat udara.

4.2Saran

a. FTT perlu mensosialisasikan dan meberikan pelatihan kepada karyawan FTT tentang implementasi penggunaan metode Servqual dan QFD secara berkala untuk mengetahui perubahaan keinginaan pelanggan terhadap dimensi-dimensi dari kualitas layanan sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.

(13)
(14)

14 Daftar Pustaka

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Dede Jatmika. 2010. Usulan Perbaikan Kualitas Layanan Maskapai Penerbangan X menggunakan Itegrasi QFD dan Model Kano. Thesis Pasca Sarjana. (Tidak diterbitkan). Program Studi Teknik Industri. Fakultas Rekayasa. ITT Bandung.

Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ketiga Yogyakarta, CV Andi Offset.

Fandy Tjiptono, Dan Chandra, G. 2005. Serice, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: CV Andi.

Freddy Rangkuti. 2004. Riset Pemasaran. Cetakan Kelima, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Funtastic Tour and Travel. 2012. Ticketing Table. per Agustus 2009. Funtastic Tour and Travel, 2010. Company Profile.

Gefen, David. 2002. Customer Loyalty in E-Commerce. ”Journal of the Association for Information Systems, Volume 3.

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyality: Menumbuhkan & Mepertahankan Kesetiaan Pelanggan. Terjemahan Dwi Kartini Yahya. Penerbit Erlangga. Joko Sulistyo. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Jogyakarta. Penerbit Cakrawala. Kotler, Philip. 2007. Alih Bahasa: Benyamin Molan, Penyunting: Bambang

Sarwiji. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1, PT. INDEKS, Jakarta. Lopiyoadi. 2001. Service Quality dalam Pemasaran. Edisi Kedua Jilik Empat, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Nurmiyati. 2003. Peningkatan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus: KM. LAMBELU). (Tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Industri. Fakultas Teknologi Industri. ITS Surabaya.

Prihono. 2012. Disain Layanan Kendaraan Umum untuk Wanita Berbasis Fuzzy-Kano Quality Function Development (QFD). Skripsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Jurusan Teknik Industri. ITS.

Ratih Hurriyati 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung, CV ALFABETA.

Sallis, Edward 2012. Total Quality Management In Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Terjemahan Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi. Jogjakarta : IRCiSoD Jogjakarta.

Sangadji, E.M. dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian (Pendekatan Praktis dalam Penelitian). Yogyakarta: Andi.

Setiawan, Supriadi. 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa. PT Penerbit Penerbit IPB Pers.

Sonya, 2008. “Integrasi Serqual dan QFD untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Angkutan Massa TRANS JOGJA”. Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008. IST AKPRIND Yogyakarta

(15)

15

Susilowati, Achmad Wicaksono, Tunjung W. Suharso. 2011. Kajian Kinerja Angkutan Umum Dengan Metode Quality Function Development (QFD) Pada Kawasan Industri Marmer Kabupaten Tulungagung. Jurnal Rekayasa Sipil. Volume 5, No.3 – 2011 ISSN 1978 – 5658.

Tjiptono, Fandy dan Diana. 2003. TQM : Total Quality Management. Jogyakarta: CV Andi Offset.

Tony Wijaya. 2011. Manajemen Kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano. PT Indeks, Jakarta.

Vincent Gaspersz. 2009. Total Quality Management (TQM): Untuk Praktisi Bisnis Dan Industri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pusat Statistik. 2011. www.bps.go.id. Data Angkutan Udara 2010-2012. Yogha Zakaria. 2012. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Bis Pariwisata PO. Qitarabu. Skripsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Jurusan Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Institut Manajemen Telkom. Bandung. Zulian Yamit. 2004. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, PT. Ekonomia,

Gambar

Tabel IV.3. Persyaratan Teknis

Referensi

Dokumen terkait

Diameter koloni cendawan pada umur tersebut tidak berbeda nyata diantara jenis maupun dosis insektisida nabati yang diuji, namun perlakuan insektisida nabati berbeda

1655 yılında Osmanlı İmparatoriuğunun üst düzey yöneticilerinden biri olan Melek Ahmed Paşa Biüis Hanlığının merkezi Biüis'i ziyaret eder.. Melek Ahmed Paşa için en

Dengan adanya keterbatasan permodalan, teknologi, sarana dan prasarana usaha yang dihadapi oleh UKM ± UKM di Jawa timur maka pilihan untuk membuka diri untuk bekerjasama

Dampak langsung dari krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 1997 adalah meningkatnya jumlah penduduk miskin pada tahun 1999 menjadi 47,97 juta jiwa (15,64 juta jiwa di

perusahaan. Dalam ilmu komputer, operasidiartikan sebagai pelaksanaan µperintah¶ atau perusahaan. Dalam ilmu komputer, operasidiartikan sebagai pelaksanaan µperintah¶

Membuat kerangka teks sesuai dengan struktur teks ulasan dan Menulis teks ulasan dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata

Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Nusa Tenggara Barat menjadi PT.BANK BPR NTB adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh

DAFTAR YANG DAPAT BEASISWA BBM TAHUN