• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

Pemanfaatan Hutan Di Wilayah Tertentu

Permenhut P.47/Menhut-II/2013

Ga m bar . W ila yah ter ten tu KPH Un it V Boa lemo Pr o vin s i Go ro nta lo (d oc .Mar aha lim S ia gia n)

Disusun oleh:

Marahalim Siagian

(2)

2 | P a g e

Pemanfaatan Hutan Di Wilayah Tertentu

Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga untuk dimanfaatkan, berada di luar areal ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.

Pemanfaatan hutan di wilayah tertentu dapat dilakukan setelah tata hutan dan rencana pengelolaan hutan selesai disusun dan disahkan.

I.

Pedoman

Kepala KPH

a. mengidentifikasi, mendeliniasi, memetakan, dan merancang wilayah tertentu serta mengintegrasikannya dalam proses pelaksanaan tata hutan dan menyusun Rencana Pengelolaan Hutan;

b. mengusulkan Rencana Pengelolaan Hutan sebagaimana dimaksud pada huruf a untuk disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk;

c. mempublikasikan Rencana Pengelolaan Hutan sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada pihak ketiga.

II.

Kriteria

 Kriteria lahan pemanfaatan hutan di wilayah tertentu a. tidak ada rencana investasi lain;

b. layak diusahakan

 Kriteria pihak ketiga

a. Masyarakat setempat.

b. BUMN, BUMD, BUMS, Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

III.

Pemanfaatan wilayah tententu di kawasan hutan lindung

a. Pemanfaatan Kawasan b. Pemanfaatan Jasa Lingkungan c. Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu

Kegiatan usaha di wilayah tertentu hutan lindung

a. Budidaya tanaman obat

b. Budidaya tanaman hias c. Budidaya jamur

d. Budidaya lebah e. Budidaya ulat sutera f. Penangkaran satwa liar g. Silvopastura

h. Rehabilitasi satwa

i. Budidaya hijauan makanan ternak

Jasa lingkungan di wilayah tertentu hutan lindung

a. Pemanfaatan Aliran Air b. Pemanfaatan Air c. Wisata Alam

(3)

3 | P a g e

f. Penyerapan Dan Atau Penyimpan Karbon

Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu di wilayah tententu hutan lindung

a. Rotan

b. Madu

c. Getah

d. Buah

e. Jamur

f. Sarang Burung Walet

IV.

Pemanfaatan wilayah tententu di kawasan hutan produksi

a. Pemanfaatan Kawasan

b. Pemanfaatan Jasa Lingkungan

c. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu d. Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu

Kegiatan usaha di wilayah tertentu hutan produksi

a. Budidaya Tanaman Obat

b. Budidaya Tanaman Hias

c. Budidaya Jamur

d. Budidaya Lebah

e. Budidaya Ulat Sutera

f. Penangkaran Satwa

g. Budidaya Sarang Burung Walet

h. Budidaya Hijauan Makanan Ternak

Kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan di wilayah tertentu hutan produksi

a. Pemanfaatan Aliran Air b. Pemanfaatan Air c. Wisata Alam

d. Perlindungan Keanekaragaman Hayati e. Penyelamatan Dan Perlindungan Lingkungan f. Penyerapan Dan Atau Penyimpan Karbon

Kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu di wilayah tertentu hutan produksi

 Hasil Hutan Kayu

1. Hasil Hutan Kayu yang berasal dari Hutan alam, meliputi kegiatan: pemanenan, pengayaan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, dan pemasaran hasil. 2. Hasil Hutan Kayu yang berasal dari penyelenggaraan Restorasi ekosistem yang

telah mencapai keseimbangan ekosistem, meliputi kegiatan: pemeliharaan, perlindungan, dan pemeliharaan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna. 3. Hasil Hutan Kayu yang berasal dari hasil penanaman, meliputi kegiatan:

penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran.

(4)

4 | P a g e

1. Kegiatan pemanfaatan rotan, sagu, nipah dan bambu, meliputi kegiatan: penanaman, pemanenan, pengayaan, pemeliharaan, pengamanan, dan pemasaran hasil.

2. Kegiatan pemanfaatan getah, kulit kayu, daun, buah atau biji, gaharu yang meliputi kegiatan: pemanenan, pengayaan, pemeliharaan, pengamanan, dan pemasaran hasil.

Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu di wilayah tertentu pada kawasan hutan produksi

1. Hasil Hutan Kayu untuk pembangunan fasilitas umum kelompok masyarakat setempat, paling banyak 50 (lima puluh) meter kubik dan tidak untuk diperdagangkan.

2. Hasil Hutan Kayu untuk memenuhi kebutuhan individu dengan ketentuan paling banyak 20 (dua puluh) meter kubik untuk setiap Kepala Keluarga dan tidak untuk diperdagangkan.

3. Hasil Hutan Bukan Kayu: pemungutan rotan, madu, getah, buah atau biji, daun, gaharu, kulit kayu, tanaman obat dan umbi-umbian, maksimal 20 ton per tahun per Kepala Keluarga.

Gambar

Gambar. Wilayah tertentu KPH Unit V Boalemo Provinsi Gorontalo  (doc.Marahalim Siagian)

Referensi

Dokumen terkait

Resiko audit merupakan resiko yang dapat terjadi pada auditor yang tanpa. disadari tidak memodifikasi pendapatnya atas laporan keuangan

Memperhatikan ketentuan dalam Perpres 54 tahun 2010 yang dirubah terakhir kali dengan Perpres 4 tahun 2015 dan tata cara evaluasi kualifikasi sebagaimana diatur dalam Dokumen

(2) Bidang Pengembangan Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis dan menyelenggarakan

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Menurut Sudiyono (2001), lemahnya posisi petani dalam pemasaran pertanian disebabkan oleh: (1) bagian pangsa pasar (market share) yang dimiliki petani umumnya sangat

kawasan mangrove di Kecamatan Singkawang Barat Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat dengan menggunakan analisa SWOT yang didasarkan pada situasi lingkungan

Mengingat pentingnya masalah program promosi melalui personal selling dan image perusahaan dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen pada AUTO 2000 Bandung,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa dari 33 anak kelompok B yang dididik guru lulusan non PG- PAUD terdapat 10 anak