Rudolf Panjaitan : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada CV. Indah Bersama Medan, 2008. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA CV.INDAH BERSAMA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan oleh: RUDOLF PANJAITAN
052101169 KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi DIPLOMA III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATARA UTARA MEDAN
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR
NAMA : RUDOLF PANJAITAN
NIM : 052101169
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL PADA CV.INDAH BERSAMA MEDAN
Tanggal :……….., 2008 Dosen Pembimbing
(Dra.Mulykata Sebayang, MSi) NIP. 131 287 899
Tanggal : ………., 2008 Ketua Program Studi
(Prof.Dr.Paham Ginting,SE,MS) NIP.131 417 461
Tanggal :…………., 2008 DEKAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan karuniaNya
kepada Penulis sehingga mampu menyelesaikan Skripsi Minor yang berjudul
“Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada CV.Indah Bersama Medan”.
Yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Namun demikian penulis berharap semoga penyusunan skripsi
minor ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang lain pada
umumnya.
Penyelesaian Skripsi Minor ini merupakan bantuan, dukungan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak seperti Dosen Pembimbing, Dosen Pengajar
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan penulisan
skripsi minor ini. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.Dr.Paham Ginting SE,MS, selaku ketua Program Studi Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE,M.Si selaku sektretaris Program Studi
4. Ibu Dra.Mulykata Sebayang , Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi
minor ini.
5. Bapak Drs.Chairuddin Nasution, selaku dosen wali jurusan Keuangan Group
C yang selalu memberikan dorongan dan nasehat selama 3 tahun ini.
6. Bapak Mhd.Simba Sembiring,SE, selaku Kepala Sub Bag Akademik Fakultas
Ekonomi USU
7. Seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi
Keuangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada
penulis selama masa perkuliahan.
8. Bapak Pimpinan CV.INDAH BERSAMA Medan yang telah membantu
penulis selama riset di Perusahaan.
9. Teristimewa kepada orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkan
dengan penuh kasih sayang kepada penulis selama ini.
10.Buat seluruh teman- teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
terimakasih untuk semua persahabatan kita selama ini.
11.Untuk teman- teman senior seperti Sepno Simamora, Sumuang, Indra,
terimakasih untuk support dan informasinya .
Akhirnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang secara tidak langsung ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi minor ini. Semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang penulis terima selama masa perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi minor ini.
Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………. iv
DAFTAR TABEL ………... v
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang ……….. 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 3
D. Metodologi Penelitian ……… 4
1. Lokasi Penelitian ………. 4
2. Sumber Data ……… 4
3. Teknik Pengumpulan Data ………... 4
4. Metode Analisis ……… 5
BAB II GAMBARAN UMUM CV.INDAH BERSAMA ………. 10
A. Profil Perusahaan ……… 10
1. Sejarah singkat ……… 10
2. Struktur Organisasi ………. 11
B. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan Modal Kerja ……… 15
C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja ……… 29
D. Unsur- unsur Modal Kerja ……… 32
E. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ………. 33
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ………... 36
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 47
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 CV.INDAH BERSAMA “LAPORAN LABA RUGI” periode
tahun 2006 – 2007 ………. ……….. 19
Tabel 2.2 CV.INDAH BERSAMA “NERACA” periode tahun 2006 – 2007 ….. 20
Tabel 2.3 CV.INDAH BERSAMA “Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam
bentuk Modal Kerja periode tahun 2006 - 2007………... 35
Tabel 3.1 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Likuiditas” pada periode tahun
2006 – 2007 ……… 36
Tabel 3.2 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Leverage” pada periode tahun
2006 – 2007 ……… 38
Tabel 3.3 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas”
pada periode tahun 2006 – 2007 ……… 39
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Semua kegiatan organisasi, bisnis terutama untuk keperluan sumber dan
penggunaan modal kerja membutuhkan sumber dana. Pendanaan akan lebih
menguntungkan bila dipenuhi dengan modal sendiri. Berdirinya suatu perusahaan
atau CV hingga pada fase pengoperasiannya harus didasari oleh adanya dana. CV.
INDAH BERSAMA adalah badan usaha yang bergerak dibidang jual - beli mesin
fotocopy baru dan bekas berlokasi di Jln Karya No.68 Sei Agul Medan. Dana
merupakan unsur yang paling penting dalam hal pendirian dan pengoperasian suatu
perusahaan. Dengan demikian secara tidak langsung dituntut untuk menggunakan
secara efektif dan efesien. Kegagalan dalam mendapatkan dana dapat menghambat
proses produksi sehingga berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan.
Modal kerja, merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar
atau kewajiban jangka pendek yang disebut Modal Kerja bersih (Net working
Capital). Hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang pajak, hutang wesel,
hutang gaji/upah, dan hutang jangka pendek lainnya. Kebijakan modal kerja
merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan perusahaan. Jumlah modal
kerja yang cukup tentu sangat menunjang aktivitas perusahaan. Modal kerja
merupakan salah satu elemen penting dalam perusahaan sehingga memerlukan
penanganan yang serius untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Oleh sebab itu
modal kerja harus dikelola dengan baik melalui penerapan manajemen pembelanjaan
Masalah utama dalam manajemen modal kerja adalah pengaturan modal kerja
yang terdiri dari dua proses yaitu meramalkan kebutuhan dana dan bagaimana
mendapatkan dana dari sumber dana yang paling tepat dengan biaya yang paling
rendah pada waktu dibutuhkan. Kebutuhan modal kerja harus disesuaikan dengan
kebutuhan modal suatu CV. Hal ini untuk menghindari kelebihan ataupun
kekurangan modal kerja. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana
tidak produktif sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sedangkan modal
kerja disediakan terlalu kecil akan mengakibatkan kurang lancarnya operasional
perusahaan.
Masa perputaran modal kerja dimulai sejak kas diinvestasikan pada elemen
modal kerja hingga menjadi kas lagi dalam jangka pendek atau kurang dari satu
tahun. Tingkat efesiensi penggunaan modal kerja ditunjukkan oleh masa perputaran
modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja tersebut, maka
semakin efesien penggunaan modal kerja tersebut sehingga investasi pada modal
kerja menjadi kecil. Kecepatan perputaran modal kerja ditentukan oleh faktor-faktor
yang diantaranya adalah periode konversi, persediaan, periode konversi piutang dan
periode penundaan penggunaan dana pemasok. Berdasarkan uraian ini, maka penulis
berminat untuk menganalisis permasalahan ini dalam suatu skripsi minor yang
berjudul “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal kerja pada CV.INDAH
BERSAMA”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang ada diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam
skripsi ini yaitu: “Bagaimana sumber dan penggunaan Modal Kerja yang
dimiliki CV.INDAH BERSAMA dalam mengoperasionalkan usahanya”? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana Sumber dan Penggunaan Modal kerja
di CV.INDAH BERSAMA dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya.
b. Untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya mengenai sumber dan
penggunaan modal kerja yang dimiliki oleh CV.INDAH BERSAMA.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang diharapkan dalam penulisan skripsi minor ini antara lain:
a. Bagi Perusahaan
Perusahaan mengetahui bagaimana informasi sumber dan penggunaan
modal kerja yang dimilikinya sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan atau masukan sehingga perusahaan tersebut dapat
memperbaikinya pada masa mendatang.
b. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis khususnya
dalam menganalisis sumber dan penggunaan kerja dan menerapkan
teori yang telah dipelajari semasa kuliah.
Bermanfaat bagi mahasiswa lain yang akan membuat skripsi minor
dengan topik yang sama sehingga dapat digunakan sebagai bahan
referensi.
D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. INDAH BERSAMA yang berlokasi di Jl. Karya no.68
Sei Agul Medan.
2. Sumber Data
Adapun jenis data yang penulis perlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Primer, data yang diperoleh langsung dari CV.INDAH BERSAMA
dengan melakukan wawancara dengan pemimpin CV.INDAH BERSAMA.
b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh
CV.INDAH BERSAMA, buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan
objek penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun sumber dan teknik data yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam penulisan skripsi minor ini adalah sebagai berikut:
a. Teknik Wawancara yaitu dengan memperoleh data atau keterangan dengan
cara mengajukan pertanyaan secara langsung dengan kepala bagian
keuangan CV.INDAH BERSAMA.
b. Studi Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data langsung dari tempat
a. Metode Deskriptif
Menurut Nazir (2005: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
menelti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Ratio yang dapat dilihat dari Sumber dan Penggunaan Modal Kerja yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
Analisis Laporan Keuangan yang terdiri dari :
1. Ratio Likuiditas
Ratio likuiditas terdiri dari :
a. Cash Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk dapat membayar hutang
lancarnya yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam
perusahaan dan efek yang segera harus diuangkan.
Kas + Efek
Cash Ratio = x 100 %
Hutang lancar
b. Quick Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Ratio = x 100 %
Hutang lancar
c. Current Ratio, yakni Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar.
Current Ratio = x 100 %
Hutang Lancar
d. Working Capital to Assets Ratio (WCAR), yakni Ratio modal kerja yang
memperbandingkan antara modal kerja dengan keseluruhan aktiva.
Aktiva lancar – Hutang Lancar
WCAR = x 100 %
Total Aktiva
2. Ratio Leverage
Beberapa jenis Ratio Leverage adalah :
a. Debt To Equity Ratio, yakni menunjukkan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Total Hutang
Debt to Equity Ratio = x 100 %
Modal sendiri
b. Debt To Assets Ratio, yakni menghitung dengan membagi total hutang yang
dimiliki oleh perusahaan dibagi dengan modal sendiri perusahaan.
Total Hutang
Debt to Assets Ratio = x 100 %
Total Assets
a. Return On Investment, yakni menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.
E A T
Return On Investment = x 100 %
Total Aktiva
b. Return On Equity, yakni mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
Laba Bersih
Return On Equity = x 100 %
Modal Sendiri
c. Ratio Rentabilitas Ekonomis, rasio ini merupakan perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva.
Laba sebelum bunga dan pajak
Rentabilitas Ekonomis = x 100 %
Total Aktiva
d. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity = ROE ), rasio ini merupakan
perbandingan antara laba setelah pajak dan modal sendiri merupakan tingkat
keuntungan dari investasi pemilik modal sendiri.
Laba bersih
Rentabilitas Modal sendiri = x 100 %
Modal sendiri
Dimana Analisis Ratio ini dapat digunakan sebagai berikut :
a. Ratio Likuiditas :
Ratio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam satu tahun. Ratio Likuiditas ini
kewajiban atau hutangnya jangka pendeknya dalam satu tahun atau periode. Dilihat
dari tingkat ratio ini dapat menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan dari
keseluruhan total aktiva dan keadaan modal kerja netto berada dalam keadaan baik
atau sehat. Sehingga melalui gambaran tersebut, pihak kreditur akan bersedia untuk
memberikan pendanaan modal kerja tambahan kepada perusahaan tersebut.
b. Ratio Leverage:
Ratio Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya (baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang), apabila
perusahaan saat itu dilikuidasi. Ratio Laverage berguna untuk mengetahui juga
bagaimana perusahaan tersebut dapat memenuhi seluruh kewajiban baik jangka
pendek atau jangka panjang bila perusahaan tersebut akan tutup atau bangkrut. Ratio
ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah kewajiban-kewajibannya dapat
dipenuhi dari sumber modal kerjanya saat perusahaan itu tersebut akan di likuidasi.
c. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas :
Ratio Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalam perusahaan tersebut.
Ratio ini berguna untuk mengetahui apakah modal yang dimiliki perusahaan tersebut
dapat menghasilkan laba didalam perusahaan tersebut. Ratio ini dapat digunakan
untuk mengetahui apakah penggunaan modal yang telah dimiliki perusahaan tersebut
BAB II
CV. INDAH BERSAMA MEDAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
CV. Indah Bersama Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang jual beli foto copy baru dan bekas yang berlokasi di Jln. Karya No.68 Sei
Agul Medan. Ini sesuai dengan surat akte Notaris Darius Ginting, SH dengan Nomor
Akta 5 tanggal 02 Februari 1982 tentang wajib daftar perusahaan. CV. Indah
Bersama Medan juga telah terdaftar di kantor pendaftaran perusahaan dengan Ijin
Usaha Nomor 02.09.1908 RK 01.86 tanggal 10 Juli 2000.
Mengingat perkembangan perekonomian nasional sesuai dengan kemajuan
menuju pembangunan ekonomi yang stabil, dan mengingat bahwa kota Medan
mempunyai prestasi baik untuk membentuk suatu perusahaan guna memenuhi
sebahagian kecil kebutuhan masyarakat akan sarana usaha.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 Juli 2000 yang bertempat di Medan
dan di syahkan dihadapan Notaris Darius Ginting, SH. CV. Indah Bersama memiliki
seorang pemegang saham yang ikut andil dalam menjalankan perusahaan, agar
perusahaan ini semakin maju dan berkembang. Pemegang saham CV. Indah Bersama
adalah Bapak ANTONIUS TARIGAN.
Dalam menjalankan usahanya CV. Indah Bersama Medan didukung dengan
1. Ruang kantor
2. Peralatan kantor yang terdiri dari meja kerja dan komputer
3. Ruang kerja
4. Gudang penyimpanan foto copy
5. Peralatan khusus
6. Kendaraan operasional
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis tentang bagian – bagian
tugas dan tanggung jawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan
hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang mengorganisir.
Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh
untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan, dan fasilitas lainnya
yang terlibat di dalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan yang telah
direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu dalam
menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi yang akan
ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan sumber daya manusia
yang sesuai dengan keahliannya. Penerapan struktur organisasi juga berhubungan
dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur
organisasi perusahaan jelas pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada di
dalamnya dapat terorganisir dan terkoordinir, maka kegiatan dalam organisasi akan
Adapun bagan struktur organisasi pada CV. Indah Bersama Medan adalah
sebagai berikut :
GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI CV. INDAH BERSAMA MEDAN
Sumber : CV. Indah Bersama ( Tahun 2007 )
Berikut ini di uraikan tugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing
komponen organisasi CV. Indah Bersama Medan sebagai berikut :
1. Direktur umum
a. Melakukan pengawasan dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap bagian
organisasi.
b. Mengadakan perencanaan atas seluruh kegiatan operasional, seperti : kegiatan
operasi, keuangan, keamanan dan lain-lain yang terjadi di perusahaan.
c. Bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengembangan kegiatan
perusahaan dan dapat langsung turun tangan terhadap aktivitas karyawan.
2. Manajer
DIREKTUR UMUM
MANAJER
SEKRETARIS
a. Bertanggung jawab atas semua proses pekerjaan dalam perusahaan.
b. Melakukan pengawasan dan penelitian untuk karyawan agar meningkatkan
kualitas kerja.
c. Mengambil keputusan yang sifatnya teknis.
d. Mengerti akan semua proses kerja, perkembangan usaha dan kemampuan
masing-masing karyawan sehingga dapat diselesaikan kapan pekerjaan
selesai.
3. Sekretaris
a. Sekretaris bertugas untuk mengatur jadwal direktur serta manajer
operasional dan mengetik proposal yang diperlukan.
4. Pengawas
a. Mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian
dan juga melaksanakan penilaian pegawai yang ada di bawah tanggung
jawabnya.
b. Melaksanakan pengendalian dan pelaporan anggaran beban.
c. Menyelenggarakan pengelolaan data untuk keperluan akuntansi biaya.
d. Mengelola dan mengoptimalkan SDM.
e. Melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan pegawai di lingkungan
seksinya sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.
5. Administrasi
a. Menerima, mengadakan distribusi dan menyimpan surat – surat yang
masuk.
d. Membantu pekerjaan administrasi.
6.Teknisi
a. Mengecek kondisi peralatan perusahaan baik mesin – mesin maupun
peralatan kantor seperti komputer.
b. Memperbaiki atau mengganti bila ada ditemukan peralatan atau sistem yang
rusak atau sudah tidak bisa dipakai lagi.
c. Memeriksa atau mengecek mesin foto copy yang baru dibeli dan yang siap
di jual.
7. Kasir
a. Melaksanakan, mengatur dan mengawasi pembukuan atau pencatatan atas
transaksi keuangan perusahaan dan menatausahakan segala sesuatunya
yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian dan umum.
b. Meneliti, menganalisa laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan
gambaran tentang likuiditas dan kegiatan perusahaan.
c. Membuat laporan bulanan.
d. Bertanggung jawab terhadap inventaris dan asset dalam kantor.
e. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan rencana dan prosedur untuk
melaksanakan kegiatan di bidang keuangan akuntansi.
f. Menjaga rahasia perusahaan dan senantiasa mematuhi perintah atasan.
g. Mengkoordinasikan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran beban.
h. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran serta pelaporannya
i. Membuat daftar gaji karyawan.
j. Melaksanakan verifikasi atas dokumen pembayaran cash, giro dan gaji.
B. LAPORAN KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN MODAL KERJA 1. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan berisi informasi penting untuk masyarakat, pemerintah,
pemasok, kreditur, pemilik perusahaan atau pemegang perusahaan, manajemen
perusahaan, investor, pelanggan, karyawan, yang diperlukan secara tetap untuk
mengukur kondisi dan efesiensi operasi perusahaan. Analisa laporan keuangan
bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan ratio atau nilai
relatif.
Syahyunan (2004:22): ” Laporan Keuangan adalah produk dari manajemen
dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya
dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya”.
Laporan Keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai
pihak yang terdiri :
1. Laporan Laba - rugi (Income Statemenr)
2. Neraca (Balance Sheet)
Ad. 1. Laporan Laba – Rugi (Income Statement)
Budi Rahardjo (2001: 37) : ” Laporan Laba - Rugi merupakan mengenai
perkembangan dan kemajuan operasional perusahaan melalui pendapatan dan biaya
operasional dalam pencapaian laba (profit) perusahaan”.
Hasil usaha tersebut didapat dengan cara membandingkan penghasilan dan
biaya selama jangka waktu tertentu. Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil
Bentuk dari Laporan Laba – Rugi umumnya disajikan dalam dua bentuk,
yaitu:
a. Bentuk Single Step
Yaitu menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua
biaya menjadi satu kelompok. Untuk menghitung rugi laba bersih hanya
memerlukan satu langkah saja.
b. Bentuk Multiple Step
Komponen-komponen perhitungan laba-rugi disajikan lebih terperinci sesuai
dengan prinsip penyusunan laba-rugi sehingga memberikan informasi yang
lebih lengkap untuk kepentingan analisis laporan keuangan.
Ad. 2 Neraca (Balance Sheet)
Budi Rahardjo (2001) : ” Neraca merupakan laporan keadaan harta atau
kekayaan perusahaan atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat / tanggal
tertentu pada suatu perusahaan”.
Neraca tersebut memuat tiga bahan pokok, yaitu :
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat
berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan
yang bersangkutan. Harta kekayaan itu harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam
satuan uang dan diurutkan berdasarkan cepat atau lamanya waktu atau kecepatannya
berubah kembali menjadi uang kas.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai
berikut :
Aktiva Lancar merupakan uang kas dan aktiva lainnya atau sumber lainnya
yang diharapkan untuk dicairkan atau dikonsumi selama jangka waktu yang
normal (biasanya dalam satu periode tersebut adalah satu tahun)
2. Aktiva tetap
Aktiva tetap (Fixed Assets) merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang
bersifat relatif permanent, digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu
tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali.
b. Kewajiban / Hutang
Hutang adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana dan modal perusahaan yang
berasal dari kreditur.
Hutang dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)
Hutang jangka pendek merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain
yang harus dipenuhi dalam jangka waktu normal, umumnya satu tahun atau
kurang semenjak neraca disusun, atau hutang yang jatuh temponya masuk
siklus akuntansi yang sedang berjalan.
2. Hutang Jangka Panjang (Noncurrent Liabilities)
Hutang jangka panjang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain
yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang melebihi satu tahun kebutuhan
perusahaan.
c. Modal Sendiri
aktiva dengan kewajiban. Pada dasarnya modal perusahaan berasal dari investasi
pemilik dan hasil usaha perusahaan. Unsur modal dalam suatu perusahaan dapat
LAPORAN LABA RUGI CV. INDAH BERSAMA (kurun tahun 2006-2007)
TABEL 2.1
CV. INDAH BERSAMA MEDAN LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2007
PENDAPATAN 2006 2007
Penjualan Foto Copy Rp. 375.000.000 Rp. 365.655.000
BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN
Biaya Service Foto Copy (Rp. 25.000.000) (Rp. 21.000.000 Biaya Pengangkutan Foto Copy (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) Biaya Cetak Nota Bon dan Kertas Surat, dll (Rp. 9.200.000) (Rp. 7.800.000)
PENGHASILAN BRUTO Rp. 325.800.000 Rp. 321.855.000
BIAYA UMUM DAN ADM Gaji Karyawan / Pegawai Rp. 132.000.000 Rp. 132.000.000
TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM (Rp. 256.300.000) (Rp. 254.005.000)
LABA SEBELUM PAJAK Rp. 69.500.000 Rp. 67.850.000
Pajak 27% Rp. 18.750.000 Rp. 10.177.500
LABA SETELAH PAJAK Rp. 50.750.000 Rp. 57.672.500
NERACA CV.INDAH BERSAMA (kurun waktu 2006-2007)
TABEL 2.2
CV. INDAH BERSAMA MEDAN
NERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 2007
AKTIVA 2006 2007
Aktiva Lancar
Kas Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000
Aktiva Tetap
Bangunan / Gedung Rp. 175.000.000 Rp. 175.000.000 Foto Copy Rp. 80.000.000 Rp. 85.000.000 Inventaris Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Akumulasi Penyusutan (Rp. 30.000.000) (Rp. 33.125.000)
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 250.000.000 Rp. 251.875.000
TOTAL AKTIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000
PASSIVA
Jumlah Modal Rp. 270.500.000 Rp. 294.000.000
TOTAL PASSIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000
2. Rasio Keuangan
Mengadakan Analisa hubungan dari berbagai persamaan dalam suatu laporann
keuangan merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan
hasil operasi suatu perusahaan.Hal ini akan membantu kita dalam mengetahui
bagaimana menganalisa sumber dan penggunaan modal kerja. Ada beberapa
pendapat mengenai rasio keuangan ini, yaitu:
Van Horne (2000:133) menyatakan “ Ratio keuangan atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data
lainnya”.
Dari berbagai defenisi dapat diketahui bahwa ratio keuangan adalah suatu alat
analisa keuangan yang digunakan dengan cara membandingkan angka yang satu
dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan perusahaan. Melalui analisa
juga dapat diketahui posisi keuangan perusahaan berupa posisi likuiditas, laverage,
aktivitas maupun profitabilitas. Banyak formula yang digunakan dalam analisa ratio
keuangan tersebut yang masing-masing memadukan dua atau lebih elemen dalam
laporan keuangan, dimana formula ini tentunya disesuaikan menurut kebutuhan
sipenganalisa. Dalam hal ini penulis bertitik tolak pada beberapa ratio seperti :
4. Ratio Likuiditas
Menurut Van Horne (2005 : 205) “Ratio Likuiditas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dalam satu tahun”.
e. Cash Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk dapat membayar hutang
lancarnya yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam
perusahaan dan efek yang segera harus diuangkan.
Kas + Efek
Cash Ratio = --- x 100%
Hutang lancar
f. Quick Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Ratio = --- x100%
Hutang lancar
g. Current Ratio, yakni Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar
dengan hutang lancar.
Aktiva lancar
Current Ratio = --- x 100%
Hutang Lancar
h. Working Capital to Assets Ratio (WCAR), yakni Ratio modal kerja yang
memperbandingkan antara modal kerja dengan keseluruhan aktiva.
Aktiva lancar – Hutang Lancar
WCAR = --- x 100%
5. Ratio Leverage
Menurut Van Horne (2005 : 208) “Ratio Leverage adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (baik jangka pendek maupun
dalam jangka panjang), apabila perusahaan saat itu dilikuidasi”.
Beberapa jenis Ratio Leverage adalah :
c. Debt To Equity Ratio, yakni menunjukkan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Total Hutang
Debt to Equity Ratio = --- x 100%
Modal sendiri
d. Debt To Assets Ratio, yakni menghitung dengan membagi total hutang yang
dimiliki oleh perusahaan dibagi dengan modal sendiri perusahaan.
Total Hutang
Debt to Assets Ratio = --- x 100%
Total Assets
6. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas
Menurut Van Horne (2005 : 222) : “ Ratio Profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang
tertanam didalam perusahaan tersebut”.
e. Return On Investment, yakni menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.
E A T
Return On Investment = --- x 100%
Total Aktiva
f. Return On Equity, yakni mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
Laba Bersih
Return On Equity = --- x 100%
Modal Sendiri
g. Ratio Rentabilitas Ekonomis, rasio ini merupakan perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Karena hasil operasi yang ingin
dihitung, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva yang
dipergunakan untuk mengukur kemampuan memperoleh laba operasi adalah
aktiva operasional. Kalau perusahaan mempunyai aktiva non operasional,
aktiva ini perlu dikeluarkan dari perhitungan.
Laba sebelum bunga dan pajak
Rentabilitas Ekonomis = --- x 100%
h. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity = ROE ), rasio ini merupakan
perbandingan antara laba setelah pajak dan modal sendiri merupakan tingkat
keuntungan dari investasi pemilik modal sendiri.
Laba bersih
Rentabilitas Modal sendiri = --- x 100%
Modal sendiri
Berdasarkan data dari laporan keuangan perusahaan (CV.INDAH BERSAMA
MEDAN) maka dapat dihitung ratio-ratio selama periode 2006 sampai dengan
2007, yakni sebagai berikut :
1. Ratio Likuiditas
Kas + Efek (surat-surat berharga)
1. Cash Ratio = --- x 100%
Hutang lancar
144.250.000+ 0
Tahun 2006 = --- x 100% = 169.20 %
85.250.000
139.600.000 + 0
Tahun 2007 = --- x 100 % = 199 %
70.150.000
Aktiva Lancar – Persediaan
2. Quick Ratio = --- x100%
Hutang lancar
112.275.000 – 25.000.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 124.41 %
70.150.000
Aktiva lancar
3. Current Ratio = --- x 100%
Hutang Lancar
105.750.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 124.04 %
85.250.000
112.275.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 160.04 %
70.150.000
Aktiva lancar – Hutang Lancar
4. WCAR = --- x 100%
Total Aktiva
105.750.000 – 85.250.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 5.76 %
355.750.000
112.275.000 – 70.150.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 11.56 %
2. Ratio Leverage atau Solvabilitas
Total Hutang
1. Debt to Equity Ratio = --- x 100%
Modal sendiri
85.250.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 31.51 %
270.500.000
70.150.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 23.86 %
294.000.000
Total Hutang
2. Debt to Assets Ratio = --- x 100%
Total Assets
85.250.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 23.96 %
355.750.000
70.150.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 19.26 %
364.150.000
3. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas
50.750.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 14.26 %
355.750.000
57.672.500
Tahun 2007 = --- x 100 % = 15.83 %
364.150.000
Laba Bersih
2. Return On Equity = --- x 100%
Modal Sendiri
50.750.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 18.76 %
270.500.000
57.672.500
Tahun 2007 = --- x 100% = 19.61 %
294.000.000
Laba Sebelum bunga dan pajak
3. Rentabilitas Ekonomis = --- x 100%
Total Aktiva
69.500.000
Tahun 2006 = --- x 100% = 19.53 %
355.750.000
67.850.000
Tahun 2007 = --- x 100 % = 18.63 %
Laba bersih
4. Rentabilitas Modal sendiri = --- x 100%
Modal sendiri
50.750.000
Tahun 2006 = --- x 100 % = 18.76%
270.500.000
57.672.500
Tahun 2007 = --- x 100 % = 19.61 %
294.000.000
C. PENGERTIAN DAN JENIS MODAL KERJA
Menurut Bambang Riyanto (1995:49), Modal kerja dipergunakan untuk
membelanjai operasi perusahaan sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot
pembelian bahan mentah, membayar upah karyawan dan lain-lain. Dimana dana
yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan
dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Menurut Syahyunan (2004:37), modal kerja mengandung dua pengertian
yaitu; ”Gross Working Capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar, dan
Net working Capital yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutanhg
lancar”’
Sedangkan menurut Faisal Abdullah (2005:71) dalam bukunya Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan bahwa pengertian Modal kerja dibagi atas konsep-konsep
pengertian modal kerja yang juga berkaitan dengan pengertian modal kerja
1. Konsep Kuantitatif
Modal Kerja menurut konsep ini didasarkan pada kuantitas dana yang
tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar, sekali berputar akan kembali ke
bentuk semula dalam waktu yang tidak terlalu lama. Modal Kerja ini sering
juga disebut Modal Kerja Bruto (Gross Working Capital)
2. Konsep Kualitatif
Modal Kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva lancar
yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa
mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar diatas
hutang lancarnya. Modal kerja ini juga sering disebut Modal Kerja Neto (net
working capital)
3. Konsep Fungsional
Modal Kerja menurut konsep fungsional berdasarkan fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan. Dalam konsep ini dikenal modal kerja potensial,
yaitu modal kerja yang menghasilkan pendapatan diluar kegiatan uatama dari
perusahaan yang bersangkutan.
Jenis-jenis Modal Kerja
Dalam menjalankan operasi sehari-hari perusahaan biasanya membutuhkan
modal kerja yang bersifat suatu keharusan, yaitu modal kerja yang sifatnya harus ada
dalam perusahaan, dan ada modal kerja menurut kebutuhan yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan keadaan. Dari hal tersebut, modal kerja dapat dibedakan menjadi
1. Modal Kerja Tetap (Permanent Working Capital)
Modal Kerja Tetap adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk
menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tanpa adanya modal kerja ini
mengakibatkan operasi akan berhenti. Modal kerja tetap dibedakan atas:
a. Modal Kerja Primer
Modal kerja Primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada
pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal Kerja Normal
Modal Kerja Normal adalah modal kerja yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kapasitas yang sesuai dengan
produksi normal secara dinamis.
2. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu
mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Perubahan tersebut
dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtur, dan perubahan yang
sifatnya darurat, sehingga modal kerja variabel dibedakan atas :
a. Modal Kerja Musiman (Seasanal Working Capital)
Modal kerja ini berubah-ubah menyesuaikan dengan fluktuasi musiman.
b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Modal Kerja ini berubah-ubah berdasarkan dengan fluktuasi konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Modal Kerja ini berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak dapat
D. UNSUR-UNSUR MODAL KERJA
Unsur-unsur Modal Kerja antara lain terdiri dari:
1) Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas.
Perusahaan memegang kas untuk memenuhi kebutuhan transaksi,
berjaga-jaga dan spekulatif untuk likuiditas. Kas juga sangat berguna untuk
mendapatkan kesempatan usaha yang sekali-sekali dijumpai oleh perusahaan
sehingga memerlukan kas untuk menghadapi keadaan darurat.
2) Piutang
Semua Perusahaan mempunyai sifat dalam menjual barang ataupun jasa.
Walaupun sebahagian penjualan ini secara tunai, sebahagian besar melibatkan
kredit. Jika penjualan kredit, ia meningkatkan piutang dagang perusahaan,
yang sekaligus menambah laba usaha. Walaupun perusahaan harus
mengandung suatu resiko. Masalah yang umum dihadapi oleh perusahaan
adalah sering terjadi penagihan piutang yang telah jatuh tempo tidak selalu
tertagih seluruhnya, dan jika keadaan ini berlangsung dalam jangka lama
maka perusahaan akan semakin kecil.
3) Persediaan
Setiap perusahaan dagang atau perusahaan industri perlu mengadakan
persediaan untuk menjamin kelangsungan. Begitu juga dengan CV juga perlu
mengadakan persediaan dalam menjamin kelangsungan usahanya. Kategori
umum persediaan termasuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam
proses produksi untuk dijual dalam kegiatan bisnis. Pentingnya manajemen
4) Surat-surat Berharga
Kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan untuk
membeli surat-surat berharga. Surat-surat berharga adalah bukti kepemilikan
terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat-surat berharga ini mudah dipindah
tangankan, oleh sebab itu dapat diperbandingkan.
E . SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
1.Sumber Modal Kerja
Menurut Van Horne (2000:110) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat
berasal dari:
1. Modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan
menganalisa laporan perhitungan laporan laba rugi perusahaan-perusahaan
tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan dan
apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut
akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi Jangka pendek) surat
berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (marketable securities
Efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan
menimbulkan surat berharga yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam
unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga yang menyebabkan
terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga
berubah menjadi modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut
3. Penjualan Aktiva Lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva
tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak
diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau
piutang akan menyebakan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan
tersebut.
Penggunaan Modal Kerja
Menurut Van Horne (2000:125) penggunaan modal kerja suatu perusahaan
meliputi:
1. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva dan
pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.
2. Berkurangnya Hutang Jangka Panjang
Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah
melunasi atau menganggur hutangnya. Pembayaran hutang berarti
penggunaan modal kerja.
3. Bertambah atau berkurangnya modal
Bertambahnya modal pemilik perusahaan akan mempengaruhi peningkatan
modal kerja. Sedangkan berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik
perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang
merupakan penggunaan modal kerja.
Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja. Kas
deviden dibayar dari keuntungan neto sesudah pajak.
5. Adanya Kerugian dalam Operasi Perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Bertambahnya hutang
merupakan sumber modal kerja, tetapi dengan adanya kerugian maka
hambatan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan
demikian kerugian merupakan penggunaan modal kerja.
Tabel 2.3
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Modal Kerja
1 Januari 2006-31 Desember 2006 dan 1 Januari 2007-31 Desember 2007 (dalam rupiah)
Jumlah 45.522.500 45.522500
Sumber: CV.Indah Bersama Medan
Dalam menganalisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, dapat dilakukan dengan
tiga tahap,yaitu :
A. Analisis Laporan Keuangan
B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
C. Analisis Besarnya Modal Kerja
A. Analisis Laporan Keuangan
Adapun analisis dan evaluasi terhadap Laporan Keuangan CV.INDAH BERSAMA
Medan adalah sebagai berikut:
1. Ratio Likuiditas
Tabel 3.1
Persentase Ratio Likuiditas CV.INDAH BERSAMA MEDAN
Tahun 2006 dan 2007
Uraian Tahun / Nilai Perubahan
2006 2007
Cash Ratio 169.2 % 199% 29.8%
Quick Ratio 94.72 % 124.41 % 29.69 %
Current Ratio 124.04 % 160.04 % 36 %
Working Capital to Totall Ratio 5.76 % 11.56 % 5.8%
a. Cash Ratio
Cash Ratio yaitu kemampuan kas ditambah surat-surat berharga dibagi dengan
kewajiban lancar. Dari hasil perhitungan untuk tahun 2006 sebesar 169.2 % dan pada
tahun 2007 sebesar 199 %. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar 29.8%. Ratio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang
segera dapat diuangkan, namun dalam perusahaan ini tidak ada efek yang tercantum
dalam laporan keuangannya. Sehingga dapat dilihat dari kenyataan tersebut
menunjukkan tingkat kemampuan membayar hutang lancarnya dengan kas dan Bank
yang tersedia sangat lemah karena pertambahan kasnya tidak terlalu meningkat
dengan baik. Dimana kenaikan kasnya dari periode 2006-2007 hanya berkisar
Rp.6.525.000.
b. Quick Ratio
Quick ratio adalah pertimbangan antara kas, piutang, Bank, Deposito berjangka
dan hutang lancar. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan yang
mempunyai Quick ratio kurang dari 100 % dianggap kurang baik tingkat
likuiditasnya. Pada tahun 2006 tingkat Quick ratio perusahaan sebesar 94.72%
diproyeksikan meningkat lebih besar lagi sebesar 124.41% pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan adanya peningkatan kas pada tahun 2007 sebesar Rp.6.525.000 dan
berkurangnya hutang pada tahun 2007 Rp.15.100.000.
c. Current Ratio
Current ratio pada tahun 2006 adalah 124.04% dan pada tahun 2007 sebesar
160.04% yang berarti mengalami kenaikan sebesar 36%. Pada tahun 2006 current
ratio yang sebesar 124.04% bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang
lancarnya adalah 124.04% atau setiap Rp.1,- hutang lancar perusahaan dijamin
dengan Rp.1.24 aktiva lancar. Pada tahun 2007 bahwa kemampuan perusahaan
mengalami peningkatan dimana Rp.1,- hutang lancar dijamin dengan Rp.1.6. Hal ini
disebabkan karena peningkatan aktiva lancar pada tahun 2007.
Ratio ini menunjukkan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto
(potensi dari cadangan kas milik perusahaan). Working Capital to Total Assets Ratio
pada CV.INDAH BERSAMA selama dua tahun diperkirakan mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 perusahaan memiliki tingkat ratio 5.76% sedangkan
pada tahun 2007 tingkat ratio meningkat menjadi 11.56%. Keadaan ini disebabkan
oleh jumlah hutang lancar jauh lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lancar.
Perbandingan proporsional ini tentu saja menaikkan tingkat ratio lebih besar.
Dilihat dari seluruh tingkat ratio ini sangat memuaskan dan keadaan ini
menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan dari keseluruhan total aktiva dan
keadaan modal kerja netto berada dalam keadaan baik atau sehat. Sehingga melalui
gambaran tersebut, pihak kreditur akan bersedia untuk memberikan pendanaan
Modal Kerja tambahan kepada perusahaan tersebut.
2. Ratio Leverage atau Solvabilitas
Tabel 3.2
Persentase Ratio Leverage CV.INDAH BERSAMA MEDAN
Tahun 2006-2007
Uraian Tahun / Nilai Perubahan
2006 2007
a. Debt to Equity Ratio
Ratio ini menunjukkan kemampuan dari pada total modal dalam menjamin
hutangnya apabila mengalami kemunduran. Dimana hutang pada periode tahun 2006
-2007 mengalami penurunan sebesar Rp.15.100.000 sedangkan pada saat bersamaan
adanya peningkatan modal periode 2006-2007 sebesar Rp.23.500.000.
b. Debt to Assets Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan dari pada total aktiva dalam menjamin
seluruh hutang yang ada. Dilihat dari ratio ini perusahaan masih memiliki tingkat
lavarage yang tidak terlalu memuaskan. Sehingga bila perusahaan ini bangkrut untuk
dapat membayar kewajibannya perusahaan akan sulit atau tidak mudah untuk
melunasinya. Dimana peningkatan aktiva pada tahun 2006-2007 hanya sebesar
Rp.8.400.000.
Sehingga melalui data analisis tersebut, bahwa melalui rasio ini kurang
memuaskan walau ada peningkatan yang tidak terlalu besar pada periode 2006-2007.
Walaupun pada rasio ini tidak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pendanaan karena masih didukung oleh faktor pendanaan yang lain.
3. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas Tabel 3.3
Pada tahun 2006 ROI pada CV.INDAH BERSAMA adalah 14.26 % dan pada
tahun 2007 menjadi 15.83 % yang berarti mengalami kenaikan sebesar 1.57 %.
Naiknya ROI disebabkan oleh kenaikan laba pada tahun 2006 sebesar Rp.50.750.000
ke tahun 2007 menjadi Rp.57.672.500. Total aktiva juga mengalami kenaikan tetapi
karena jumlah total aktiva lebih besar daripada kenaikan laba bersih maka kenaikan
ROI tidak terlalu besar. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aktiva dalam
perusahaan kurang efesien sehingga perlu perbaikan untuk tahun berikutnya.
b. Return on Equity
Pada tahun 2006 return on equity sebesar 18.76 % dan pada tahun 2007 menjadi
19.61 % atau mengalami kenaikan sebesar 0.85 % karena laba bersihnya juga
mengalami peningkatan yang lumayan dari tahun 2006 sebesar Rp.50.750.000
menjadi Rp.57.672.500 di tahun 2007. Dengan melihat pada laporan tersebut dapat
diketahui bahwa perusahaan memperoleh laba yang lumayan dengan dibiayai
sepenuhnya oleh pendanaan modal yang cukup.
c. Rentabilitas Ekonomis
Adanya penurunan rentabilitas ekonomis dari tahun 2006 sebesar 19.53 %
menjadi 18.63 % ditahun 2007. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba yang tidak
seimbang dengan peningkatan aktiva pada tahun 2006 ke tahun 2007 sehingga ada
penurunan pada rentabilitas ekonomis yang tidak terlalu buruk karena hanya
mengalami penurunan sebesar 0.9 % sehingga untuk tahun berikutnya perlu
perbaikan.
d. Rentabilitas Modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri yang dimiliki perusahaan pada tahun 2006 sebesar
kenaikan sebesar 0.85 %. Dengan demikian kemampuan ekuitas mampu
menghasilkan laba bersih setelah pajak berdasarkan data diatas.
Melalui analisis diatas, dapat diketahui bahwa melalui pendekatan ratio profitabilitas
dan rentabilitas, perusahaan akan mudah dalam memperoleh dana dari sumber
pendanaan modal kerja. Karena memberikan gambaran yang jelas akan posisi
keuangan dan pelunasan hutang-hutangnya terhadap harta perusahaan.
B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Tabel 3.4
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Modal Kerja
1 Januari 2006 -31 Desember 2006 dan 1 Januari 2006-31 Desember 2007 (dalam rupiah)
Jumlah 45.522.500 45.522500
Sumber: CV.Indah Bersama Medan
Laba bersih yang diterima oleh CV.INDAH BERSAMA dari hasil kegiatan
operasi perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sampai dengan tahun
2007 sebesar Rp.6.922.500 (dari Rp.50.750.000 menjadi Rp.57.672.500)
a. Bertambahnya Modal
Adanya penambahan modal yang dimiliki CV.INDAH BERSAMA dari
periode 2006-2007 sebesar Rp.23.500.000 (dari modal tahun 2006 sebesar
Rp.270.500.000 menjadi Rp.294.000.000 pada tahun 2007)
b. Berkurangnya hutang usaha
Adanya penurunan hutang usaha dalam perusahaan ini dari periode 2006
sampai periode 2007 sebesar Rp.15.100.000 dimana pada periode 2006 tersebut
perusahaan memiliki hutang Rp.85.250.000 dan pada periode 2007 sebesar
Rp.70.150.000
2. Penggunaan Modal Kerja
a. Bertambahnya Aktiva Tetap
Bertambahnya aktiva tetap disebabkan oleh adanya pembelian aktiva tetap dari
tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Dimana pada tahun 2006 aktiva bertambah
sebesar Rp.355.750.000 dan pada tahun 2007 aktiva semakin bertambah sebesar
Rp.364.150.000 (terjadi kenaikan dari tahun 2006 sampai dengan 2007 sebesar
Rp.8.400.000)
b. Bertambahnya Modal Kerja
Bertambahnya modal kerja dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 sebesar
Rp.37.122.000.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa didalam memberikan
pengertian mengenai modal kerja, ada 3 konsep yang harus digunakan yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
2. Konsep Kualitatif
3. Konsep Fungsional
Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2006 sampai tahun 2007, maka berikut ini
akan dibahas besarnya modal kerja menurut konsep-konsep diatas.
1. Konsep Kuantitaif
Konsep ini lebih menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, yang
berarti menganggap modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja CV.INDAH BERSAMA dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Modal Kerja pada Konsep Kuantitatif CV.INDAH BERSAMA
Tahun 2006 dan 2007
Uraian
Tahun / Jumlah Perubahan
2006 2007 (Rp)
Aktiva Lancar 105.750.000 112.275.000 Rp.6.525.000
Modal Kerja Rp.6.525.000 Rp.6.525.000
Sumber : CV.Indah Bersama Medan (data yang diolah)
Berdasarkan tabel 3.5 modal kerja pada konsep kuantitatif bahwa modal kerja
konsep kuantitatif sangat baik karena semakin cepat perusahaan membayar
hutang-hutangnya jika didanai dengan aktiva lancar perusahaan.
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini lebih menitikberatkan pada kualitas modal kerja yaitu kelebihan
aktiva lancar terhadap hutang lancar. Konsep ini bersifat kualitatif karena
menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya.
Berdasarkan konsep ini, maka modal kerja pada CV.INDAH BERSAMA dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Modal Kerja pada Konsep Kualitatif CV.INDAH BERSAMA
Tahun 2006 dan 2007
Uraian
Tahun / Jumlah Perubahan
2006 (Rp) 2007 (Rp) (Rp)
Aktiva Lancar 105.750.000 112.275.000 6.525.000
Hutang Lancar 85.250.000 70.150.000 15.100.000
Modal Kerja 20.500.000 42.125.000 21.625.000
Sumber : CV.Indah Bersama Medan (data yang diolah)
Berdasarkan tabel 3.6 ini maka modal kerja CV.INDAH BERSAMA mengalami
peningkatan sebesar Rp.21.625.000 pada tahun 2007. Hal ini terjadi karena jumlah
aktiva lancarnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang lancarnya. Karena
aktiva lancar pada periode tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp.6.525.000
sedangkan hutang lancar mengalami penurunan yang cukup baik dari periode 2006
ke periode 2007 sebesar Rp.15.100.000. Modal kerja perusahaan dari tahun 2006 ke
tahun 2007 cukup baik karena jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari pada jumlah
pendek serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan dimasa yang akan datang
dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek
dengan jaminan aktiva lancarnya.
3. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan.
Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan bagi periode tertentu yang seluruhnya langsung
menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut dan sebagian dana lain yang
digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk
menghasilkan pendapatan. Berdasarkan konsep ini modal kerja CV.INDAH
BERSAMA adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Modal Kerja pada Konsep Fungsional CV.INDAH BERSAMA
Tahun 2006 dan 2007
Working Capital 2006 (Rp) 2007 (Rp) Naik / Turun
Kas 105.750.000 112.275.000 6.525.000
Persediaan /Inventasris 25.000.000 25.000.000 -
Non Working Capital
Bangunan 175.000.000 175.000.000 -
Mesin foto copy 80.000.000 85.000.000 5.000.000
Peralatan kantor 9.000.000 9.000.000 -
Modal Kerja Potensial 394.750.000 406.275.000
Menurut konsep ini modal kerja CV.INDAH BERSAMA mengalami kenaikan
terlihat adanya kenaikan dan ini menunjukkan bahwa kinerja CV.INDAH
BERSAMA cenderung baik.
BAB IV
A. KESIMPULAN
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Struktur organisasi yang diterapkan dalam CV.INDAH BERSAMA termasuk
baik dalam melaksanakan fungsi pengorganisasiannya karena tidak
membutuhkan karyawan dalam skala besar namun menitikberatkan pada
kuantitas pekerjaan dengan standard kualitas yang baik.
2. CV.INDAH BERSAMA dapat memperoleh dan menggunakan berbagai
alternatif pendanaan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat kesesuaian
dalam dana yang dibutuhkan.
3. Dari faktor likuiditasnya dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan
adalah cenderung memuaskan, dimana working capital to total assets
ratioperusahaan selama dua tahun 2006-2007 mengalami kenaikan sebesar
5.8%.
4. Dari segi solvabilitas terlihat bahwa kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya cenderung baik dimana dalam periode tahun 2006
sampai 2007 perusahaan cenderung mengurangi kewajibannya dimana hutang
yang dimiliki dapat dikurangi dengan baik.
5. Berdasarkan sumber dan penggunaan modal kerja CV.INDAH BERSAMA
telah melakukan pembiayaan dengan modal kerja sebesar Rp.45.522.500 dan
hutang yang dimiliki Rp.15.100.000 dapat dikurangi dalam opersional
perusahaan.
laba. Bertambahnya modal Rp.23.500.000 pada periode 2006-2007. Dan
dimana berkurangnya hutang usaha sebesar Rp.15.100.000 dan hal itu
ditunjukkan dengan penambahan pada modal kerja perusahaan selama dalam
operasional perusahaan.
7. Penggunaan Modal kerja berupa bertambahnya aktiva tetap dari tahun
2007 sebesar Rp.8.400.000 dan bertambahnya modal kerja dari tahun
2006-2007 sebesar Rp.37.122.500. Hal ini menunjukkan bahwa CV.INDAH
BERSAMA dalam menggunakan modal kerjanya membaik pada periode
2006-2007.
B. SARAN
Demi kemajuan perusahaan maka penulis menyampaikan saran sebagai
berikut :
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan ratio-ratio keuangannya. Dalam arti
agar dapat menggunakan seluruh modal kerjanya dimasa yang akan datang.
2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba, kalau bisa lebih
meningkatkan laba perusahaan melalui rencana pembelanjaan yang lebih
baik.
3. Dilihat dari likuiditasnya perusahaan harus tetap mempertahankannya
karena mengalami peningkatan yang cenderung baik dengan tetap
meningkatkan aktiva lancarnya dan mengimbangi hutangnya yang telah
dapat dikurangi.
4. Modal kerja sebaiknya digunakan secara efesien, oleh karena itu perlu
operasional perusahaan dengan demikian akan dapat menambah tingkat
profitabilitasnya yang akan diperoleh perusahaan sehingga dalam pendanaan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal. 2005, Dasar – Dasar Manajemen, Cetakan Pertama PT. Rikena
Cipta, Jakarta.
Alwi, Syahfruddin. 1997, Alat – alat Analisa Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi,
Cetakan Pertama, BPFE UII, Yogyakarta.
Husnan, Suad, Enny Padjiastuti.1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Imdonesia, 1995.Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit
Salemba Empat, Buku Pertama.
Nazir, Mohd , 2005, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Rahardjo, Budi.2001,Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Salemba
Empat, Jakarta.
Riyanto, Bambang.1995.Dasar Manajemen Keuangan, Edisi pertama, Penerbit
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press,
Medan .
Van Horne, Wachhorwich.Jr.1997, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi